Leukemia adalah keganasan sel pembuat darah sehingga sumsum tulang didominasi oleh klon sel ganas dan menyebar ke darah serta organ tubuh. Terdapat beberapa jenis leukemia seperti ALL, AML, CML dan CLL. Pengobatan leukemia meliputi kemoterapi, cangkok sumsum tulang, dan dukungan lainnya dengan tujuan mencapai remisi.
Dokumen tersebut membahas tentang leukemia, termasuk definisi, klasifikasi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaannya. Leukemia adalah tidak terkendalinya proliferasi sel darah punca di sumsum tulang yang menyebabkan gangguan produksi sel darah normal. Ada beberapa jenis leukemia seperti akut myeloid leukemia, kronik myeloid leukemia, akut limfositik leukemia, dan kronik limfositik leukemia. Penatalaksanaannya meliputi kemoterapi, transfusi darah, dan transplant
Leukimia adalah kanker darah yang disebabkan oleh produksi sel darah putih abnormal. Terdapat dua jenis utama leukimia, yaitu leukimia mieloblastik yang melibatkan sel myeloid dan leukimia limfoblastik yang melibatkan sel limfoid. Kemoterapi merupakan pengobatan utama untuk leukimia yang menggunakan obat kimia seperti siklofosfamid dan metotreksat untuk membunuh sel kanker dan menghentikan pertumbuhannya.
Proses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan MasyarakatYohanita Tengku
Dokumen tersebut membahas analisis situasi kesehatan masyarakat yang mencakup faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan demografi. Terdapat penjelasan mengenai sumber informasi, pendekatan, dan cara penyajian hasil analisis situasi kesehatan yang meliputi profil kesehatan, status kesehatan, atau penyakit tertentu dengan menggunakan pendekatan determinan kesehatan menurut H.L. Blum atau M. Roemer. D
Tiga penyebab utama kematian sel adalah hipoksia, cedera kimia, dan infeksi virus. Hipoksia, atau kekurangan oksigen, dapat menyebabkan kerusakan mitokondria dan gangguan metabolisme sel yang mengarah pada kematian sel. Cedera kimia dapat menyebabkan kerusakan membran sel atau organel internal. Virus dapat membunuh sel dengan mengganggu gen-gen penting atau mereplikasi dengan cepat hingga sel meledak.
Dokumen tersebut membahas tentang leukemia, termasuk definisi, klasifikasi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaannya. Leukemia adalah tidak terkendalinya proliferasi sel darah punca di sumsum tulang yang menyebabkan gangguan produksi sel darah normal. Ada beberapa jenis leukemia seperti akut myeloid leukemia, kronik myeloid leukemia, akut limfositik leukemia, dan kronik limfositik leukemia. Penatalaksanaannya meliputi kemoterapi, transfusi darah, dan transplant
Leukimia adalah kanker darah yang disebabkan oleh produksi sel darah putih abnormal. Terdapat dua jenis utama leukimia, yaitu leukimia mieloblastik yang melibatkan sel myeloid dan leukimia limfoblastik yang melibatkan sel limfoid. Kemoterapi merupakan pengobatan utama untuk leukimia yang menggunakan obat kimia seperti siklofosfamid dan metotreksat untuk membunuh sel kanker dan menghentikan pertumbuhannya.
Proses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan MasyarakatYohanita Tengku
Dokumen tersebut membahas analisis situasi kesehatan masyarakat yang mencakup faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan demografi. Terdapat penjelasan mengenai sumber informasi, pendekatan, dan cara penyajian hasil analisis situasi kesehatan yang meliputi profil kesehatan, status kesehatan, atau penyakit tertentu dengan menggunakan pendekatan determinan kesehatan menurut H.L. Blum atau M. Roemer. D
Tiga penyebab utama kematian sel adalah hipoksia, cedera kimia, dan infeksi virus. Hipoksia, atau kekurangan oksigen, dapat menyebabkan kerusakan mitokondria dan gangguan metabolisme sel yang mengarah pada kematian sel. Cedera kimia dapat menyebabkan kerusakan membran sel atau organel internal. Virus dapat membunuh sel dengan mengganggu gen-gen penting atau mereplikasi dengan cepat hingga sel meledak.
Reumatoid artritis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi, menimbulkan nyeri dan bengkak serta dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Penyakit ini umumnya menyerang sendi-sendi tangan dan kaki secara simetris."
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Gagal nafas adalah ketidakmampuan sistem pernafasan untuk mempertahankan pertukaran oksigen dan karbondioksida yang normal. Dapat disebabkan oleh masalah ventilasi, difusi, atau perfusi paru. Gejalanya meliputi hipoksemia, hiperkapnia, dan gangguan kesadaran. Pemeriksaan gas darah dan rontgen dada dapat membantu diagnosis. Pengobatan berfokus pada suplemen oksigen, obat mukolitik, dan ventilasi me
Dokumen tersebut membahas tentang jejas sel, penyebab, dan mekanisme jejas sel. Beberapa penyebab jejas sel yang disebutkan antara lain deprivasi oksigen, bahan kimia, agen infeksius, reaksi imunologi, defek genetik, ketidakseimbangan nutrisi, agen fisik, dan penuaan. Sel akan mengalami jejas jika tuntutan lingkungan melebihi kemampuan adaptasi sel.
Dokumen tersebut membahas empat jenis adaptasi sel yaitu atrofi, hipertrofi, hiperplasia dan metaplasia. Atrofi terjadi karena sel tidak digunakan atau kekurangan zat gizi, hipertrofi disebabkan peningkatan beban kerja atau rangsangan hormonal, hiperplasia bisa fisiologis maupun kompensasi, sedangkan metaplasia terjadi karena respon terhadap iritasi berkelanjutan.
Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke unit gawat darurat rumah sakit dengan keluhan nyeri dada berat sejak 1 minggu yang memberat sejak 3 jam terakhir. Keluhan dirasakan menjalar ke lengan kiri, ke rahang disertai keringat dingin. Riwayat perokok aktif sejak 30 tahun lalu menghabiskan 2 bungkus per hari.
Pada pemeriksaan nampak dia terlihat pucat, BMI 30 kg/m2 dengan kulit dingin dan berkeringat. Nadinya lemah, dengan sekali-kali ekstrasistole (denyut ventrikuler ektopik). Tekanan darah arterial 200/100 mmHg. Bunyi jantung normal, fisis jantung ditemukan kardiomegali. Pada EKG didapatkan gambaran elevasi segemen ST di II, III, aVF disertai gambaran LVH. Laboratorium ditemukan LDL kolesterol 180 mg/dl, HDL 28 mg/dl, HbA1C 11%, SGOT 12, SGPT 18, Hb 12 gr%
Dokumen tersebut membahas tentang tumor atau neoplasma, termasuk ciri-ciri dan mekanisme terbentuknya neoplasma jinak dan ganas. Neoplasma merupakan pertumbuhan sel yang abnormal dan tidak terkendali, yang berasal dari sel normal. Neoplasma ganas atau kanker tumbuh lebih cepat, menyebar secara destruktif, dan dapat melakukan metastasis ke organ lain.
Demam thypoid adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thypi yang masuk melalui makanan atau minuman tercemar. Penyakit ini ditandai dengan demam yang berlangsung lebih dari seminggu beserta gangguan pencernaan dan kesadaran. Komplikasi dapat terjadi pada usus, darah, paru, hati, ginjal, tulang, dan sistem saraf. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan darah dan biakan bakteri
Dokumen tersebut membahas definisi, epidemiologi, klasifikasi, jenis, faktor risiko, tanda dan gejala, komplikasi, penatalaksanaan, serta pencegahan stroke. Secara ringkas, stroke didefinisikan sebagai gangguan otak akibat penyumbatan atau pendarahan pembuluh darah, dengan epidemiologi yang meningkat dan menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia.
Leukimia adalah kanker darah yang disebabkan oleh pertumbuhan sel darah putih abnormal di sumsum tulang. Terdapat dua jenis utama leukimia yaitu limfoblastik dan mieloblastik, yang masing-masing dapat berlangsung akut atau kronis. Pengobatan utama leukimia adalah kemoterapi dan radioterapi.
Reumatoid artritis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi, menimbulkan nyeri dan bengkak serta dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Penyakit ini umumnya menyerang sendi-sendi tangan dan kaki secara simetris."
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Gagal nafas adalah ketidakmampuan sistem pernafasan untuk mempertahankan pertukaran oksigen dan karbondioksida yang normal. Dapat disebabkan oleh masalah ventilasi, difusi, atau perfusi paru. Gejalanya meliputi hipoksemia, hiperkapnia, dan gangguan kesadaran. Pemeriksaan gas darah dan rontgen dada dapat membantu diagnosis. Pengobatan berfokus pada suplemen oksigen, obat mukolitik, dan ventilasi me
Dokumen tersebut membahas tentang jejas sel, penyebab, dan mekanisme jejas sel. Beberapa penyebab jejas sel yang disebutkan antara lain deprivasi oksigen, bahan kimia, agen infeksius, reaksi imunologi, defek genetik, ketidakseimbangan nutrisi, agen fisik, dan penuaan. Sel akan mengalami jejas jika tuntutan lingkungan melebihi kemampuan adaptasi sel.
Dokumen tersebut membahas empat jenis adaptasi sel yaitu atrofi, hipertrofi, hiperplasia dan metaplasia. Atrofi terjadi karena sel tidak digunakan atau kekurangan zat gizi, hipertrofi disebabkan peningkatan beban kerja atau rangsangan hormonal, hiperplasia bisa fisiologis maupun kompensasi, sedangkan metaplasia terjadi karena respon terhadap iritasi berkelanjutan.
Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke unit gawat darurat rumah sakit dengan keluhan nyeri dada berat sejak 1 minggu yang memberat sejak 3 jam terakhir. Keluhan dirasakan menjalar ke lengan kiri, ke rahang disertai keringat dingin. Riwayat perokok aktif sejak 30 tahun lalu menghabiskan 2 bungkus per hari.
Pada pemeriksaan nampak dia terlihat pucat, BMI 30 kg/m2 dengan kulit dingin dan berkeringat. Nadinya lemah, dengan sekali-kali ekstrasistole (denyut ventrikuler ektopik). Tekanan darah arterial 200/100 mmHg. Bunyi jantung normal, fisis jantung ditemukan kardiomegali. Pada EKG didapatkan gambaran elevasi segemen ST di II, III, aVF disertai gambaran LVH. Laboratorium ditemukan LDL kolesterol 180 mg/dl, HDL 28 mg/dl, HbA1C 11%, SGOT 12, SGPT 18, Hb 12 gr%
Dokumen tersebut membahas tentang tumor atau neoplasma, termasuk ciri-ciri dan mekanisme terbentuknya neoplasma jinak dan ganas. Neoplasma merupakan pertumbuhan sel yang abnormal dan tidak terkendali, yang berasal dari sel normal. Neoplasma ganas atau kanker tumbuh lebih cepat, menyebar secara destruktif, dan dapat melakukan metastasis ke organ lain.
Demam thypoid adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thypi yang masuk melalui makanan atau minuman tercemar. Penyakit ini ditandai dengan demam yang berlangsung lebih dari seminggu beserta gangguan pencernaan dan kesadaran. Komplikasi dapat terjadi pada usus, darah, paru, hati, ginjal, tulang, dan sistem saraf. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan darah dan biakan bakteri
Dokumen tersebut membahas definisi, epidemiologi, klasifikasi, jenis, faktor risiko, tanda dan gejala, komplikasi, penatalaksanaan, serta pencegahan stroke. Secara ringkas, stroke didefinisikan sebagai gangguan otak akibat penyumbatan atau pendarahan pembuluh darah, dengan epidemiologi yang meningkat dan menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia.
Leukimia adalah kanker darah yang disebabkan oleh pertumbuhan sel darah putih abnormal di sumsum tulang. Terdapat dua jenis utama leukimia yaitu limfoblastik dan mieloblastik, yang masing-masing dapat berlangsung akut atau kronis. Pengobatan utama leukimia adalah kemoterapi dan radioterapi.
Kanker paru-paru merupakan pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali di jaringan paru yang dapat menyebabkan gejala seperti batuk, sesak napas, dan darah dalam sputum. Faktor risiko utama penyakit ini adalah merokok.
1. Limfoma adalah kanker sistem limfatik dan imunitas tubuh yang berasal dari sel limfosit abnormal. Tumor ini dapat muncul di kelenjar getah bening atau organ lain seperti paru, usus, hati, dan sumsum tulang.
2. Limfoma dibedakan menjadi Limfoma Hodgkin dan Non-Hodgkin berdasarkan gambaran histopatologis. Gejala klinisnya meliputi pembengkakan kelenjar getah bening, demam, berat badan
8 AGST 2018 Webinar, leukemia anak dr.Tanti.pptmarissaqurniati
Dokumen tersebut membahas tentang leukemia pada anak, termasuk definisi, penyebab, gejala, diagnosis, dan prinsip pengobatan leukemia. Leukemia adalah kanker darah yang disebabkan oleh proliferasi sel darah putih abnormal di sumsum tulang, dengan gejala seperti demam, lesu, dan penurunan jenis sel darah tertentu. Diagnosis dilakukan melalui pemeriksaan darah lengkap dan aspirasi sumsum tulang, sedangkan pengobatannya berf
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem imun khususnya imunodefisiensi. Secara ringkas dibahas mengenai patofisiologi HIV, gambaran klinis, tingkat infeksi HIV, dan infeksi oportunistik seperti Pneumonia Pneumocystis Karinii dan Citomegalovirus."
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
2. APAKAH LEUKEMIA ITU?
Keganasan organ pembuat darah, sehingga
sumsum tulang didominasi oleh klon maligna
dan bisa terjadi penyebaran ke darah dan
seluruh organ tubuh.
3. Pengertian lain
Leukemia adalah keadaan keganasan selLeukemia adalah keadaan keganasan sel
pembuat darah, sehingga sumsum tulangpembuat darah, sehingga sumsum tulang
didominasi oleh klon maligna limfositik ataudidominasi oleh klon maligna limfositik atau
granulositik dan terjadi penyebaran sel-selgranulositik dan terjadi penyebaran sel-sel
ganas tersebut ke darah dan semua organganas tersebut ke darah dan semua organ
tubuh. Leukemia menempati 40% padatubuh. Leukemia menempati 40% pada
keganasan anakkeganasan anak
((Standar Pelayanan Medis IDAI, 2004)Standar Pelayanan Medis IDAI, 2004)
4. Incidence
3 per 100.000 children
Peak: 2-6 years
Sardjito (1992-1998) Leukemia= 48%
5. ETIOLOGI
Penyebab Leukemia tidak diketahui, faktor resikoPenyebab Leukemia tidak diketahui, faktor resiko
leukemialeukemia
Faktor lingkunganFaktor lingkungan
Penyinaran dapat mengionisasiPenyinaran dapat mengionisasi
Pemaparan kepada zat kimia tertentu mempunyai efekPemaparan kepada zat kimia tertentu mempunyai efek
leukemogenik.leukemogenik.
VirusVirus
Rotavirus juga terlibat dalam terjadinya leukemia, virusRotavirus juga terlibat dalam terjadinya leukemia, virus
leukemia sel-T manusia (HTLV-1, HTLV-II). Virus HTLV-Ileukemia sel-T manusia (HTLV-1, HTLV-II). Virus HTLV-I
sekarang dianggap sebagai agen etiologik suatu subtipesekarang dianggap sebagai agen etiologik suatu subtipe
leukemia sel-T pada orang dewasa, yang bersifat endemikleukemia sel-T pada orang dewasa, yang bersifat endemik
di Jepang barat laut, daerah Karibia dan beberapa bagiandi Jepang barat laut, daerah Karibia dan beberapa bagian
tenggara Amerika Serikat. Virus HTLV-II berhubungantenggara Amerika Serikat. Virus HTLV-II berhubungan
dengan varian sel-T leukemiadengan varian sel-T leukemia hairy cell.hairy cell. Hingga sekarangHingga sekarang
tidak ada petunjuk yang menyebutkan bahwa rotavirustidak ada petunjuk yang menyebutkan bahwa rotavirus
terlibat dalam terjadinya leukemia pada anakterlibat dalam terjadinya leukemia pada anak..
6. ETIOLOGI
Faktor genetikFaktor genetik
Anggapan bahwa faktor genetik berperan padaAnggapan bahwa faktor genetik berperan pada
terjadinya leukemia manusia berdasar atas padaterjadinya leukemia manusia berdasar atas pada
sebagian penderita dengan leukemia, insidensisebagian penderita dengan leukemia, insidensi
leukemia dalam keluarga terdapat meningkat.leukemia dalam keluarga terdapat meningkat.
Kemungkinan untuk mendapatkan leukemia pada kakakKemungkinan untuk mendapatkan leukemia pada kakak
dan adik dengan leukemia naik 2-4 kali lipatdan adik dengan leukemia naik 2-4 kali lipat
ImunodefisiensiImunodefisiensi
Pada anak yang menderita imunodefisiensi, sepertiPada anak yang menderita imunodefisiensi, seperti
sindroma Wiskott-Aldrich, hipogammaglobulinemiasindroma Wiskott-Aldrich, hipogammaglobulinemia
congenital dan ataksia teleangiektasia, kemungkinancongenital dan ataksia teleangiektasia, kemungkinan
terjadinya limfosit meningkatterjadinya limfosit meningkat
Kelainan kromosomKelainan kromosom
7. ANAMNESIS
Anemia, sering demam, perdarahan, berat
badan turun, anoreksia, kelemahan umum.
Ada keluhan pembesaran getah bening dan
perut
8. PEMERIKSAAN FISIK
Kulit anemis, tanda perdarahan, mukosa
anemis.
Pembesaran kelenjar limfa, splenomegali,
kadang hepatomegali.
Jantung terjadi kelainan sebagai akibat
anemia.
Infeksi pada kulit, paru, tulang.
9. Pemeriksaan penunjang
Pada darah apus (darah tepi)Pada darah apus (darah tepi) anemia normositik,anemia normositik,
normokromik, kadang-kadang ditemukannormokromik, kadang-kadang ditemukan
normoblastnormoblast
Pada hitung jenisPada hitung jenis terdapat limfoblastterdapat limfoblast kadangkadang
jumlahnya sampai 100%jumlahnya sampai 100%
TrombositopeniTrombositopeni
Uji torniquet (+)Uji torniquet (+)
Waktu perdarahan memanjangWaktu perdarahan memanjang
RetikulositopeniRetikulositopeni
10. Kepastian diagnostik dari fungsi sumsum tulang (BMP)
Menunjukkan pendesakan eritropoisis,Menunjukkan pendesakan eritropoisis,
trombopoiesis, granulopoisis. Sumsum tulangtrombopoiesis, granulopoisis. Sumsum tulang
didominasi oleh limfoblast.didominasi oleh limfoblast.
Kelainan imunologis diperiksa imunophenotyping,Kelainan imunologis diperiksa imunophenotyping,
kromoson diperiksa dengan kariotypingkromoson diperiksa dengan kariotyping
Foto torax AP/lateral untuk melihat infiltranFoto torax AP/lateral untuk melihat infiltran
mediastinalmediastinal
LP untuk mengetahui infiltrasi kecairanLP untuk mengetahui infiltrasi kecairan
serebrospinalserebrospinal
11. JENIS LEUKEMIA
BERDASAR SEL ASAL
1. ALL (85%)
2. AML(12%)
3. CML(2%)
4. CLL (jarang)
BERDASAR FAB (French-American-British)
1. ALL(L1-3)
2. AML(Mo-7)
BERDASAR IMMUNOPHENOTYPING
1. ALL SEL T
2. ALL SEL B
12. Leukimia limfositik akut (LLA)
LLA adalah keganasan proliferasi dari limpoblas yangLLA adalah keganasan proliferasi dari limpoblas yang
diakibatkan oleh kerusakan sel inti limfoid tunggal.diakibatkan oleh kerusakan sel inti limfoid tunggal.
Seringkali diderita anak umur 2-4 tahunSeringkali diderita anak umur 2-4 tahun dan menurun drastisdan menurun drastis
setelah usia 10 tahun.setelah usia 10 tahun. (Reeves, Roux dan Lockhart,(Reeves, Roux dan Lockhart,
2001).2001).
LLA subtipe umum merupakan 60% dari bentuk leukemia anakLLA subtipe umum merupakan 60% dari bentuk leukemia anak
dengan insidensi puncak pada usia 3-4 tahundengan insidensi puncak pada usia 3-4 tahun
LLA lebih banyak ditemui pada anak-anak laki-laki dibandingkanLLA lebih banyak ditemui pada anak-anak laki-laki dibandingkan
anak perempuananak perempuan (Nelson, 1992)(Nelson, 1992)
LLA diduga sebagai proliferasi malignan dan limfoblast. SetelahLLA diduga sebagai proliferasi malignan dan limfoblast. Setelah
usia 15 tahun, LLA tidak umum terjadi (usia 15 tahun, LLA tidak umum terjadi (Brunner danBrunner dan
Suddarth, 1996).Suddarth, 1996).
Sekelompok kecil penderita yang selnya tidak bereaksi denganSekelompok kecil penderita yang selnya tidak bereaksi dengan
salah satu teknik di atas , digolongkan sebagai leukemia yangsalah satu teknik di atas , digolongkan sebagai leukemia yang
tidak berdiferensiasitidak berdiferensiasi
13. Leukemia non limfositik akut (LNLA)
LNLA disebabkan oleh perkembangbiakanLNLA disebabkan oleh perkembangbiakan
limfosit B kecil dan abnormallimfosit B kecil dan abnormal (Reeves, Roux dan(Reeves, Roux dan
Lockhart, 2001).Lockhart, 2001).
LNLA karakteristik pada beberapa kondisiLNLA karakteristik pada beberapa kondisi
yang merupakan predisposisinya, yaituyang merupakan predisposisinya, yaitu
anemia Fanconi dan sindrom Bloomanemia Fanconi dan sindrom Bloom
14. Leukimia mielositik kronik (LMK)
LMK adalah keganasan sel induk myeloidLMK adalah keganasan sel induk myeloid
yang menyebabkan tidak terkontrolnyayang menyebabkan tidak terkontrolnya
proliferasi granulosites.proliferasi granulosites.
LMK paling sering terjadi pada usia antara 5-LMK paling sering terjadi pada usia antara 5-
7 tahun dan lebih banyak diderita laki-laki.7 tahun dan lebih banyak diderita laki-laki.
15. PROTOKOL PENGOBATAN ALL
1. STANDAR RISK
2. HIGH RISK
Umur <1 tahun, >10 tahun
Limfoblast >50.000 di darah tepi
Leukemia jenis sel T
Keterlibatan SSP, testis, mediastinal, ada
infiltrasi ke organ lain
Respon terapi
16. TERAPI PADA LEUKEMIA
TERUTAMA PADA ALL
Kemoterapi (sekitar 2 tahun)
a. Standar Risk: induksi, konsolidasi, maintenance
b. High Risk: induksi, konsolidasi, reinduksi,
maintenance
Cangkok sumsum tulang
Suportif: antibiotik, tranfusi, nutrisi, psikologi
17.
18.
19. PENGOBATAN
Induksi Remisi selama 1 bulanInduksi Remisi selama 1 bulan
Prednison : 40 mg/M2/hari atu Dexametason peroralPrednison : 40 mg/M2/hari atu Dexametason peroral
selama 28 hari.selama 28 hari.
Vinkristin : 1,5 mg/M2/minggu IV selama 4 mingguVinkristin : 1,5 mg/M2/minggu IV selama 4 minggu
Daunorobisin : 20 mg/M2/minggu IV selama 4 minggu padaDaunorobisin : 20 mg/M2/minggu IV selama 4 minggu pada
kasus ttt dapat digantikan dengan Doxorubisin. Mis. Tdkkasus ttt dapat digantikan dengan Doxorubisin. Mis. Tdk
msk jaminan.msk jaminan.
Profilaksis Susunan Saraf Pusat (dimulai pada minggu keProfilaksis Susunan Saraf Pusat (dimulai pada minggu ke
empat bila telah tercapai remisi)empat bila telah tercapai remisi)
Metotreksat intratekal : 12 mg/M2 2x seminggu selama 2Metotreksat intratekal : 12 mg/M2 2x seminggu selama 2
minggu selama penyinaran cranial : dosis tunggal terbatasminggu selama penyinaran cranial : dosis tunggal terbatas
sampai 15 mg.sampai 15 mg.
Lanjutan terapi selama 30 bulan 6-merkaptopurin : 50Lanjutan terapi selama 30 bulan 6-merkaptopurin : 50
mg/M2 /24 jam per oralmg/M2 /24 jam per oral
23. REMISI
PERBAIKAN KONDISI KLINIS DAN HEMATOLOGIS
Remisi komplit:
Bila dalam sumsum tulang terdapat<5% sel blast,
setelah induksi, tak ada sel leukemia di darah tepi
dan CSS, tak ada infiltrasi ke organ lain.
Remisi sebagian/parsial/inkomplit
Bila dalam sumsum tulang terdapat antara 5-20%
sel blast
Tidak remisi
Bila dalam sumsum tulang terdapat >20% sel
blast
24. Komplikasi…Sutaryo (2002)
HiperleukositosisHiperleukositosis
bila hitung leukosit darah tepi ≥ 100.000/ml.bila hitung leukosit darah tepi ≥ 100.000/ml.
dapat ditemukan pada anak-anak dengandapat ditemukan pada anak-anak dengan
Leukemia akut maupun kronik.Leukemia akut maupun kronik.
Dapat menyebabkan kematian karenaDapat menyebabkan kematian karena
Hiperleukositosis disebabkan adanya perdarahanHiperleukositosis disebabkan adanya perdarahan
intra cranial, perdarahan pulmonal dan dapat jugaintra cranial, perdarahan pulmonal dan dapat juga
karena gangguan metabolisme yang disebabkankarena gangguan metabolisme yang disebabkan
oleh tumor lisis sindromoleh tumor lisis sindrom
25. Komplikasi…lanj
Tumor Lisis SindromTumor Lisis Sindrom
Terdiri atas trias : Hiperurismia, hipokalemia danTerdiri atas trias : Hiperurismia, hipokalemia dan
hiperfostatemia.hiperfostatemia.
Tumor lisis sindrom terjadi akibat degradasi selTumor lisis sindrom terjadi akibat degradasi sel
blas/sel tomor disertai dengan fungsi ginjal yangblas/sel tomor disertai dengan fungsi ginjal yang
tidak adekuattidak adekuat
26. Komplikasi…lanj
Leukemia Susunan saraf Pusat (SSP) DitemukanLeukemia Susunan saraf Pusat (SSP) Ditemukan
sekitar 5% pada anak saat diagnosis Leukemiasekitar 5% pada anak saat diagnosis Leukemia
Komplikasi utama Leukemia adalah anemiaKomplikasi utama Leukemia adalah anemia
defisiensi besi, potensial mengalami infeksi yangdefisiensi besi, potensial mengalami infeksi yang
fatal (frekuensi paling besar terjadi pada paru-paru,fatal (frekuensi paling besar terjadi pada paru-paru,
saluran gastrointestinal, kulit), perdarahan (karenasaluran gastrointestinal, kulit), perdarahan (karena
trombositopenia).trombositopenia).
Komplikasi yang lain adalah insufisiensi ginjal,Komplikasi yang lain adalah insufisiensi ginjal,
limfadenopati, hipermetabolisme, pemyumbatanlimfadenopati, hipermetabolisme, pemyumbatan
vena dan sindrom lisis tumorvena dan sindrom lisis tumor
36. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Kaji tanda dan gejala infeksi
Kaji tanda dan gejala hemorargi
Kaji reaksi kemoterapi
Kaji tanda dan gejala komplikasi
Kaji koping anak dan keluarga
37. Diagnosis Keperawatan esensial b.d
diagnosa leukemia
Perubahan proses keluarga b.d dampak
diagnosis leukemia dan prognosis tak pasti
Berduka
Kurang pengetahuan
38. Diagnosa Kep esensial b.d supresi
sumsum tulang
Risiko terhadap infeksi
Perubahan perfusi jaringan, kardiopulmonal
b.d anemia dan trombositopenia karena
leukemia/ kemoterapi
39. Diagnosa kep esensial b.d kemoterapi
Kurang pengetahuan
Resti terhadap cedera
Risiko terhadap perubahan membran mukosa
Risk terhadap perubahan vol cairan
Tidak toleran terhadap aktivitas
Nutrisi kurang
Gangguan citra tubuh
Perubahan integritas kulit
41. Rencana Perawatan
Risiko terhadap infeksi b.d infiltrasi leukemik ke
sumsum tulang dan obat-obat kemoterapi yang
digunakan
Perlindungan Infeksi
Pantau Sel darah putih, diferensial, jumlah granulosit absolut
(Granulosit 500 sel/mm3 menempatkan pasien pada risiko
yang berat dari kemungkinan berkembangnya infeksi)
Pantau tanda-tanda vital setiap 4 jam atau lebih sering jika
diperlukan (Demam atau hipotermia dapat mengindikasikan
timbulnya infeksi pada pasien yang mengalami
granulositopenia)
42. Lanjutan…
Laporkan jika ada suhu di atas 37,5 derajat C pada
dokter (peningkatan suhu merupakan satu tanda adanya
infeksi pada pasien dengan granulositopenia
sehubungan dengan rendahnya jumlah sel-sel darah
putih)
Saat pertama suhu meningkat, dapatkan spesimen
untuk kultur sesuai kebutuhan, biasanya dari urin, swab
tenggorok, darah, sputum dan luka terbuka (Kultur akan
membantu mengidentifikasi adanya sumber-sumber
infeksi. Seringkali satu sumber tidak teridentifikasi)
43. Lanjutan…
Mulai pemberian antibiotik dengan segera setelah
mendapatkan spesimen kultur. Jangan menunggu hasil
kultur sebelum mengawali terapi antibiotik (pasien
granulositopenia dapat mengalami proses sepsis dalam
12 jam dari demam tertinggi jika ditangani dengan
antimikrobial)
44. Lanjutan…
Gunakan kewaspadaan granulositopeni per kebijakan institusi
(Pada beberapa institusi kewaspadaan granulositopenia
diawali ketika jumlah netrofil absolut >1000 dan institusi
lainnya ada yang menentukan dengan > 500) termasuk:
Ruangan pribadi dengan pintu tertutup
Lakukan cuci tangan yang benar baik pasien, keluarga,
pengunjung, keluarga dan juga terutama staf
Individu dengan infeksi saluran pernafasan atau infeksi
lainnya disarankan untuk tidak masuk ruangan pribadi
tersebut
45. Lanjutan…
Pasien diharuskan untuk menggunakan masker jika
meninggalkan ruangan pribadi
Gunakan diet rendah bakteri termasuk buah segar, lada,
sayur, dan bumbu
Tidak menyediakan bunga potong atau tanaman hidup
Pasien harus menghindari tempat keramaian
Gunakan sarung tangan jika berkebun
46. Lanjutan…
Pantau adanya infeksi sistemik dan atau lokal, selalu
ingat bahwa tanda-tanda normal dari kemampuan
pasien untuk bertahan atau melawan infeksi adalah
sebagi berikut: kemerahan, pus, hangat setempat,
infeksi, proses inflamasi. Dikaitkan dengan munculnya
sel-sel darah putih kemudian adanya tanda-tanda
topikal dari infeksi mungkin tidak ada. (Kurangnya
neutrofil saat mengalami granulositopenia menurunkan
kemampuan pasien untuk melawan infeksi)
47. Lanjutan…
Berikan obat antibiotik, anti jamur, dan obat-obat
antimikrobial lainnya sesuai kebutuhan. (Mencegah dan
atau mengatasi agen-agen infeksi dalam pasien yang
mengalami gangguan sistem imun.
Bantu pasien dalam melakukan higiene pribadi seperti
mandi, perawatan mulut, perawatan perineal.
(menurunkan hadirnya organisme endogen)
48. Lanjutan…
Anjurkan untuk istirahat sesuai kebutuhan. (keletihan dapat
menurunkan fungsi immun)
Kaji semua sisi prosedur invasif terhadap munculnya tanda-
tanda infeksi. (Meningkatkan deteksi dini terhadap adanya
komplikasi)
Kaji kulit dan membran mukosa terhadap adanya kerusakan.
(Kulit dan mukosa memberikan garis pertahanan pertama
untuk melawan infeksi)
Ganti semua balutan setiap hari yang meliputi daerah infus,
jalur arteri sesuai standar institusi (Mencegah mikroorganisme
dari perkembangbiakannya di bawah balutan tersebut).
49. Lanjutan…
Edukasi pasien, Keluarga dan pengunjung
Ajarkan pasien, keluarga/ pengunjung mengenai tindakan-
tindakan untuk menurunkan risiko infeksi.(Menurunkan
potensial adanya infeksi)
Ajarkan pasien/keluarga/pengunjung mengenai tanda dan
gejala infeksi yang menekankan pada keadaan yang benar
untuk melaporkannya pada tenaga kesehatan.(Pengetahuan
meningkatkan keikutsertaan dari semua orang yang terlibat
terhadap perencanaan asuhan)
50. Lanjutan…
Instruksikan pasien untuk minum obat sesuai petunjuk dokter
sampai tidak dibutuhkan lagi seperti antibiotik, faktor stimulasi
koloni. (Antimikrobial mengatasi organisme penyebab infeksi;
jika tidak diminum dapat menimbulkan suatu keadaan sepsis
yang serius. CSF menurunkan lamanya neutropenia).
Jelaskan pada pasien mengenai harga obat yang diperkirakan
dan bantu untuk memanfaatkan asuransi yang ada pada
pasien atau kemampuannya untuk membayar. (Beberapa
agen-agen obat terbaru sangat mahal dan tanpa adanya
jaminan asuransi, pasien mungkin tidak akian mampu
membayar berdasarkan resep dokter)
51. Lanjutan…
Instruksikan pasien untuk menghindari orang-orang
dengan infeksi saluran nafas atas (flu, pilek) dan anak-
anak yang terkena infeksi seperti chicken pox); dan
untuk menghindari kontak dengan penyakit lesi-lesi
herpes lainnya. (Kontak dengan seseorang dengan
infeksi dapat mengarahkan pada infeksi yang serius
pada pasien yang mengalami penurunan fungsi imun)
52. Lanjutan…
Pengobatan demam
Pantau suhu setiap 4 jam. (Peningkatan suhu mungkin
hanya merupakan tanda infeksi pada pasien dengan
granulositopenia sehubungan dengan rendahnya sel
darah putih)
Pantau nadi, tekanan darah, dan pernafasan setiap 4
jam (Infeksi menyebabkan takikardi, hipotensi, dan
takipnea)
Pantau pemasukan dan pengeluaran.(Dehidrasi
disebabkan oleh IWL yang meningkat)
53. Lanjutan…
Pengobatan demam
Pantau suhu setiap 4 jam. (Peningkatan suhu mungkin
hanya merupakan tanda infeksi pada pasien dengan
granulositopenia sehubungan dengan rendahnya sel
darah putih)
Pantau nadi, tekanan darah, dan pernafasan setiap 4
jam (Infeksi menyebabkan takikardi, hipotensi, dan
takipnea)
Pantau pemasukan dan pengeluaran.(Dehidrasi
disebabkan oleh IWL yang meningkat)
54. Lanjutan…
Edukasi
Instruksikan pasien rawat jalan dengan granulositopenia
untuk memeriksa suhu pada pagi dan sore hari atau jika
merasa kedinginan atau hangat. (peningkatan suhu tubuh
hanya tanda infeksi pada pasien dengan granulositopenia b.d
sel darah putih)
Beritahu petugas kesehatan dengan segera jika ada suhu
diatas 37,5 derajat C (peningkatan suhu tubuh hanya tanda
infeksi pada pasien dengan granulositopenia b.d sel darah
putih)
55. Lanjutan…
Instruksikan pasien untuk minum paling sedikit 2-3 liter
per hari (8-12 gelas). (Selama episode demam, cairan
ekstra dibutuhkan untuk mengganti IWL)
Instruksikan pasien untuk minum obat antibiotik sesuai
permintaan (7-14 hari). (Mencegah berkembangnya
resistensi kuman (organisme penyebab infeksi)).
56. Perubahan perfusi jaringan, kardiopulmonal
b.d anemia dan trombositopenia yang
disebabkan oleh leukemia dan/ atau
kemoterapi.
Pantau Hb, Ht dan jumlah trombosit.(Memberikan
info untuk mengevaluasi respons pada transfusi)
Pastikan pesanan dokter mengenai pemberian
produk darah dan kecepatan infusnya.(Mencegah
kesalahan dalam pemberian produk darah)
57. Lanjutan…
Pasang ukuran jarum yang tepat untuk pemberian produk
darah ke dalam alat akses vena implantasi (VAD).
(Memberikan akses untuk implantasi produk darah)
Lakukan pembilasan pada infus dengan salin isotonik.
(salin isotonik cocok dengan produk darah)
Pantau tanda-tanda vital sebelum dan sesudah selama
transfusi. (membantu mengindentifikasi reaksi transfusi)
58. Lanjutan…
Jangan memberikan beberapa obat ke dalam darah atau infus
yang sedang untuk transfusi darah. (produkdarah tidak cocok
dengan obat-obat)
Observasi dan tanyakan adanya perasaan gatal, rasa gatal
disertai bintik, bintik merah, napas pendek.(Gejala ini mungkin
merupakan indikasi dari reaksi transfusi atau cairan
berlebihan)
Pantau dan atur kecepatan aliran selama transfusi.
(memelihara pemasukan produk darah sesuai dengan
kebijakan institusi)
59. Lanjutan…
Pantau sisi penusukan IV terhadap adanya tanda
kemerahan, nyeri dan pembengkakan. (Mencegah
infiltrasi dari produk darah)
Hindari pemberian sel darah merah yang terlalu cepat.
(Mencegah kelebihan cairan dan reaksi transfusi)
Berikan obat-obat untuk mengatasi kelebihan beban
cairan.(Meningkatkan diuresis)
60. Lanjutan…
Hentikan transfusi bila terjadi reaksi dan pertahankan
infus dengan salin normal.(Mencegah infusi lanjut
produk penyebab dan memberikan akses IV untuk obat
darurat)
Ambil spesimen darah dan urin yang dikeluarkan
pertama sesuai dengan kebijakan institusi. (Memberikan
sampel untuk pemeriksaan)
61. Lanjutan…
Selesaikan pemberian darah dan kembalikan ke bank
darah dengan wadah dan selangnya.(Memberikan info
untuk mencegah reaksi transfusi berikutnya)
Dokumentasikan adanya reaksi transfusi, jumlah yang
diinfuskan, tanda vital dan respon pasien.(meningkatkan
kewaspadaan terhadap pengalaman pasien)
Pertahankan kewaspadaan umum.(Mencegah
kontaminasi dan penyebaran infeksi)
62. Lanjutan…
Edukasi
Instruksikan pasien/ keluarga mengenai tanda dan
gejala yang perlu dilaporkan dan di catat selama
transfusi (seperti gatal dengan bintik kemerahan,
menggigil, gatal-gatal, pernafasan pendek).
(Meningkatkan pengenalan dini terhadap reaksi
transfusi)
Beritahu pasien dan keluarga terhadap kebutuhan akan
transfusi berulang. (Meningkatkan pemahaman)
63. Risiko penurunan curah jantung b.d
kardiomiopati karena Adriamicin
(Doxorubicin), daunorubicin atau
siklofosfamid dosis tinggi
Identifikasi pasien berisiko:
Adriamycin . 550mg/m2 atau ,450 mg/m2 dengan
siklofosfamid
Kaji data dasar pasien sebelumnya untuk
memulai kemoterapi
64. Lanjutan…
Kaji kualitas dan keteraturan dari denyut jantung
Lakukan EKG bagi pasien risiko tinggi
Instruksikan pasien untuk melaporkan adanya
keluhan dispnea
Beritahukan pasien/keluarga terhadap risiko
masalah jantung, sebelum pengobatan
65. PERENCANAAN PULANG
HASIL YANG DIHARAPKAN
1. Anak mencapai remisi
2. Anak bebas dari komplikasi
3. Anak dan keluarga belajar mengenai koping
yang efektif