ILTB dan Pemberian TPT
pada Anak
Dr. dr. Rini Savitri Daulay, M.Ked(Ped), Sp.A(K)
Kelompok Berisiko ILTB
02
Evaluasi Pemberian TPT
04
Definisi dan Spektrum ILTB
01
Pemberian TPT
03
Outlines
Pendahuluan
➢ Infeksi laten tuberkulosis (ILTB) adalah keadaan respons imun persisten terhadap antigen
Mycobacterium tuberculosis tanpa bukti manifestasi klinis sakit TBC aktif
➢ Prevalensi ILTB di Asia Tenggara pada anak <15 tahun adalah 7,4% dari seluruh prevalensi
ILTB di regio tersebut yaitu 30,8%
➢ Telaah sistematis yang dilakukan terhadap 11 penelitian di Asia Tenggara menunjukkan 24,4%
sampai 69,2% anak umur di bawah 15 tahun berkontak dengan dewasa dengan TBC aktif dan
3,3%-5,5% di antaranya akan berkembang menjadi sakit TBC
➢ Oleh karena itu, investigasi kontak dan pengobatan pencegahan penting untuk dilakukan pada
anak untuk menurunkan risiko sakit TBC aktif
Reuter et al. Preventing tuberculosis in children: A global health emergency. Ped Respir Rev 2020;36:44-51.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk teknis penanganan infeksi laten tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia; 2020
Terjadi peningkatan kasus TB anak signifikan
terutama pada anak usia dibawah 5 tahun
Target End TB Strategy pada tahun 2035 hanya dapat dicapai dengan
mengkombinasikan upaya pengobatan TBC aktif secara efektif dan
Upaya pencegahan TBC dengan pemberian TPT pada kasus ILTB
Pemberian TPT
Model Matematika Pendekatan Pengendalian TBC oleh Dye et al (2013)
ILTB
Definisi & Spektrum Penyakit TB
01.
o ILTB adalah suatu keadaaan dimana sistem kekebalan
tubuh orang yang terinfeksi tidak mampu
mengeliminasi bakteri Mycobacterium tuberculosis dari
tubuh secara sempurna tetapi mampu mengendalikan
bakteri TBC sehingga tidak timbul gejala sakit TBC
o Orang dengan ILTB apabila dilakukan Tuberculin Skin
Test (TST) atau pemeriksaan Interferon Gamma-
Release Assay (IGRA) hasilnya akan positif, tetapi hasil
pemeriksaan Rontgen toraks normal serta hasil
pemeriksaan dahak dan Xpert MTB/Rif® negatif
Definisi ILTB
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk teknis penanganan infeksi
laten tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.
Spektrum TBC sejak terpapar, infeksi TBC hingga TBC aktif
Pai. et al. Tuberculosis. Nature Primer. 2016
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk teknis penanganan infeksi laten tuberkulosis. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.
ILTB
Identifikasi Kelompok Berisiko ILTB
02.
Kaskade Pelayanan ILTB
Word Health Organization. Latent tuberculosis infection. Updated and
consolidated guidelines for programmatic management. Geneva. 2018
Identifikasi Kelompok Populasi Berisiko
Orang dengan HIV/AIDS (ODHA)
Kontak serumah dengan pasien
TBC paru yang terkonfirmasi
bakteriologis
o Anak usia di bawah 5 tahun
o Anak usia 5-14 tahun
o Remaja dan dewasa (≥15
tahun)
Kelompok risiko lainnya dengan HIV negatif
o Pasien immunokompromais lainnya (dengan
pengobatan kanker, mendapatkan
perawatan dialisis, mendapat kortikosteroid
jangka panjang, sedang persiapan
transplantasi organ, dll)
o Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP),
petugas kesehatan, sekolah berasrama,
barak militer, pengguna narkoba suntik
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk teknis penanganan infeksi
laten tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.
Sasaran Prioritas
Sasaran prioritas pemberian TPT adalah populasi anak
dan remaja yang berisiko tinggi menderita
TBC, yaitu:
1. Anak dan remaja dengan HIV/AIDS (ODHIV)
2. Anak dan remaja kontak serumah dengan pasien
TBC paru yang terkonfirmasi bakteriologis
3. Anak dan remaja yang memiliki risiko TBC lainnya:
o Pasien imunokompromais selain HIV (misalnya
kanker, dialisis, mendapat kortikosteroid
jangka panjang, persiapan transplantasi organ)
o Bersekolah atau tinggal di asrama, di lapas
dan rumah singgah, tempat penitipan anak
(daycare), pengguna narkoba, dll
Syarat Pemberian TPT
1. Tidak sakit TBC
2. Tidak ada kontraindikasi TPT → hepatitis akut atau kronis,
neuropati perifer (jika menggunakan isoniazid), konsumsi alkohol
biasa atau berat
3. Terdapat bukti infeksi TBC → Pemeriksaan uji kulit tuberkulin
(Mantoux test) atau Pemeriksaan Interferon Gamma Release
Assay (IGRA) positif
PERPRES No.67 Tahun 2021 Tentang Penanggulangan TBC
Terapi Pencegahan Tuberkulosis
Algoritma Pemberian TPT pada Anak
03.
Algoritma Pemeriksaan ILTB dan
Pemberian TPT untuk Orang yang berisiko
Pilihan Paduan TPT
Keterangan:
*) Bila 3HR belum tersedia maka dapat menggunakan pilihan paduan TPT 6H, bila 3HR sudah tersedia
maka TPT untuk anak usia <2 tahun menggunakan paduan 3HR
**) Untuk ODHA yang mendapatkan jenis ARV seperti yang memiliki interaksi dengan rifampisin,
kehamilan, ibu menyusui dan malaria berat merupakan kontraindikasi untuk paduan berbasis rifampisin
seperti 3HP atau 3HR maka alternatif lain dapat menggunakan paduan 6H
Pilihan Rejimen TPT
Paduan 6H
• Dosis INH usia < 10 tahun 10mg/kg BB/hari (maksimal 300 mg/ hari), usia ≥ 10 tahun
5mg/kg BB/hari (maksimal 300 mg/hari), dan di sesuaikan dengan kenaikan berat badan
setiap bulan
• Obat di konsumsi 1x/hari, sebaiknya pada waktu yang sama (pagi, siang, sore atau
malam) saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan)
• Lama pemberian 6 bulan (1 bulan = 30 hari pengobatan atau 180 dosis), dengan catatan
bila keadaan klinis baik maka obat tetap diberikan sampai 6 bulan, tapi jika muncul
gejala TBC lakukan pemeriksaan untuk penegakan diagnosis TBC. Jika terbukti sakit TBC,
hentikan pemberian TPT dan diberikan OAT
• Pada pasien anak dengan gizi buruk atau infeksi HIV, di berikan vitamin B6 10 mg untuk
dosis INH ≤ 200 mg/hari dan 2x10 mg untuk dosis INH >200 mg/ hari
Paduan 3HP
• Paduan 3HP hanya dapat digunakan pada usia mulai ≥2 tahun
• Dosis obat di sesuaikan dengan kenaikan berat badan setiap bulan
Paduan 3HP
• Obat dikonsumsi satu kali seminggu, sebaiknya pada waktu yang sama (pagi, siang, sore
atau malam) saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan)
• Pada anak, rifapentine dapat dikonsumsi dengan cara dihancurkan dan dicampur dengan
sedikit makanan, seperti bubur, pudding, yogurt, es krim untuk mengatasi rasa pahit
rifapentine. Namun rifapentine tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan buah atau
makanan yang berbasis buah
• Lama pemberian 3 bulan (1 bulan = 4 minggu pengobatan atau diberikan sebanyak 12
dosis), dengan catatan bila keadaan klinis baik (tidak ada gejala TBC), obat tetap diberikan
sampai 3 bulan, jika muncul gejala TBC lakukan pemeriksaan untuk penegakan diagnosis
TBC. Jika terbukti sakit TBC, hentikan pemberian TPT dan diberikan OAT.
• Pada pasien anak dengan gizi buruk atau infeksi HIV, diberikan vitamin B6 10mg untuk
dosis INH ≤ 200 mg/hari dan 2x10 mg untuk dosis INH >200 mg
Paduan 3HR
• Dosis INH usia < 10 tahun 10mg/kg BB/hari (maksimal 300 mg/ hari) dan dosis R usia
<10 tahun 15kg/mg BB/hari (maksimal 600 mg/hari).
• Dosis INH usia ≥ 10 tahun 5mg/kg BB/hari (maksimal 300 mg/hari) dan dosis R usia ≥ 10
tahun 10 mg/kg BB/hari.
• Dosis obat di sesuaikan dengan kenaikan berat badan setiap bulan. Obat di konsumsi
1x/hari, sebaiknya pada waktu yang sama (pagi, siang, sore atau malam) saat perut
kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan)
• Lama pemberian 3 bulan (1 bulan = 28 hari pengobatan atau diberikan sebanyak 84
dosis), dengan catatan bila keadaan klinis baik (tidak ada gejala TBC yang muncul
selama pengobatan), obat tetap diberikan sampai 3 bulan, jika muncul gejala TBC
lakukan pemeriksaan untuk penegakan diagnosis TBC. Jika terbukti sakit TBC, hentikan
pemberian TPT dan diberikan OAT.
Paduan 3HR
• Pada pasien anak dengan gizi buruk atau infeksi HIV, diberikan vitamin B6 10 mg untuk
dosis INH ≤ 200 mg/hari dan 2x10 mg untuk dosis INH >200 mg/ hari
Karakteristik Paduan TPT pada Orang dengan ILTB
Karakteristik Paduan TPT pada Orang dengan ILTB
Alur Pemberian TPT untuk kontak TBC SO/RO
pada Anak
Pemberian TPT pada Kontak Serumah Pasien TBC RO
1. Pada kontak anak usia <15 tahun, dapat diberikan obat TPT yaitu
levofloxacin saja tanpa tambahan etambutol
2. Sesuai rekomendasi WHO tahun 2020 bahwa pada TPT pada kontak serumah
anak dengan pasien TBC RO dapat menggunakan levofloxacin selama 6 bulan
karena manfaat penambahan etambutol pada TPT anak belum jelas dan
dikaitkan dengan adanya peningkatan efek samping pengobatan
3. Dosis pemberian levofloxacin disesuaikan dengan berat badan, rekomendasi
dosis per hari yaitu 15-20 mg/kg/hari
Terapi Pencegahan Tuberkulosis
Monitoring dan Evaluasi
04.
Monitoring
• Evaluasi munculnya gejala TBC: jika terdapat gejala TBC maka dilakukan
pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis TBC → tatalaksana tergantung
hasil
• Evaluasi efek samping dan tatalaksana: pemantauan efek samping TPT
dilakukan pada semua individu yang mendapatkan TPT
• Lakukan penilaian terhadap kepatuhan dan keteraturan pasien minum
obat: pada anak, orang tua berperan sebagai PMO (pengawas minum obat)
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk teknis penanganan infeksi laten tuberkulosis.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.
Efek Samping Obat dan Tatalaksana
Efek Samping Obat dan Tatalaksana
Take Home Messages
âś“ TBC Laten mudah menjadi TBC aktif pada kelompok berisiko
terutama pada anak <5 tahun dan anak dengan keadaan
tertentu seperti imunompromais (HIV, kanker, dialysis dll)
âś“ TBC laten harus diberikan TPT untuk mencegah TBC aktif
âś“ Pemberian TPT mendorong tercapainya eliminasi TBC di
Indonesia tahun 2030
Terima Kasih

ILTB dan Pemberian TPT Pada Anak_Dr. dr. Rini S Daulay.pdf

  • 1.
    ILTB dan PemberianTPT pada Anak Dr. dr. Rini Savitri Daulay, M.Ked(Ped), Sp.A(K)
  • 2.
    Kelompok Berisiko ILTB 02 EvaluasiPemberian TPT 04 Definisi dan Spektrum ILTB 01 Pemberian TPT 03 Outlines
  • 3.
    Pendahuluan ➢ Infeksi latentuberkulosis (ILTB) adalah keadaan respons imun persisten terhadap antigen Mycobacterium tuberculosis tanpa bukti manifestasi klinis sakit TBC aktif ➢ Prevalensi ILTB di Asia Tenggara pada anak <15 tahun adalah 7,4% dari seluruh prevalensi ILTB di regio tersebut yaitu 30,8% ➢ Telaah sistematis yang dilakukan terhadap 11 penelitian di Asia Tenggara menunjukkan 24,4% sampai 69,2% anak umur di bawah 15 tahun berkontak dengan dewasa dengan TBC aktif dan 3,3%-5,5% di antaranya akan berkembang menjadi sakit TBC ➢ Oleh karena itu, investigasi kontak dan pengobatan pencegahan penting untuk dilakukan pada anak untuk menurunkan risiko sakit TBC aktif Reuter et al. Preventing tuberculosis in children: A global health emergency. Ped Respir Rev 2020;36:44-51. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk teknis penanganan infeksi laten tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020
  • 4.
    Terjadi peningkatan kasusTB anak signifikan terutama pada anak usia dibawah 5 tahun
  • 5.
    Target End TBStrategy pada tahun 2035 hanya dapat dicapai dengan mengkombinasikan upaya pengobatan TBC aktif secara efektif dan Upaya pencegahan TBC dengan pemberian TPT pada kasus ILTB Pemberian TPT Model Matematika Pendekatan Pengendalian TBC oleh Dye et al (2013)
  • 6.
    ILTB Definisi & SpektrumPenyakit TB 01.
  • 7.
    o ILTB adalahsuatu keadaaan dimana sistem kekebalan tubuh orang yang terinfeksi tidak mampu mengeliminasi bakteri Mycobacterium tuberculosis dari tubuh secara sempurna tetapi mampu mengendalikan bakteri TBC sehingga tidak timbul gejala sakit TBC o Orang dengan ILTB apabila dilakukan Tuberculin Skin Test (TST) atau pemeriksaan Interferon Gamma- Release Assay (IGRA) hasilnya akan positif, tetapi hasil pemeriksaan Rontgen toraks normal serta hasil pemeriksaan dahak dan Xpert MTB/Rif® negatif Definisi ILTB Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk teknis penanganan infeksi laten tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.
  • 8.
    Spektrum TBC sejakterpapar, infeksi TBC hingga TBC aktif Pai. et al. Tuberculosis. Nature Primer. 2016
  • 9.
    Kementerian Kesehatan RepublikIndonesia. Petunjuk teknis penanganan infeksi laten tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.
  • 10.
  • 11.
    Kaskade Pelayanan ILTB WordHealth Organization. Latent tuberculosis infection. Updated and consolidated guidelines for programmatic management. Geneva. 2018
  • 12.
    Identifikasi Kelompok PopulasiBerisiko Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) Kontak serumah dengan pasien TBC paru yang terkonfirmasi bakteriologis o Anak usia di bawah 5 tahun o Anak usia 5-14 tahun o Remaja dan dewasa (≥15 tahun) Kelompok risiko lainnya dengan HIV negatif o Pasien immunokompromais lainnya (dengan pengobatan kanker, mendapatkan perawatan dialisis, mendapat kortikosteroid jangka panjang, sedang persiapan transplantasi organ, dll) o Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), petugas kesehatan, sekolah berasrama, barak militer, pengguna narkoba suntik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk teknis penanganan infeksi laten tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.
  • 13.
    Sasaran Prioritas Sasaran prioritaspemberian TPT adalah populasi anak dan remaja yang berisiko tinggi menderita TBC, yaitu: 1. Anak dan remaja dengan HIV/AIDS (ODHIV) 2. Anak dan remaja kontak serumah dengan pasien TBC paru yang terkonfirmasi bakteriologis 3. Anak dan remaja yang memiliki risiko TBC lainnya: o Pasien imunokompromais selain HIV (misalnya kanker, dialisis, mendapat kortikosteroid jangka panjang, persiapan transplantasi organ) o Bersekolah atau tinggal di asrama, di lapas dan rumah singgah, tempat penitipan anak (daycare), pengguna narkoba, dll
  • 14.
    Syarat Pemberian TPT 1.Tidak sakit TBC 2. Tidak ada kontraindikasi TPT → hepatitis akut atau kronis, neuropati perifer (jika menggunakan isoniazid), konsumsi alkohol biasa atau berat 3. Terdapat bukti infeksi TBC → Pemeriksaan uji kulit tuberkulin (Mantoux test) atau Pemeriksaan Interferon Gamma Release Assay (IGRA) positif
  • 15.
    PERPRES No.67 Tahun2021 Tentang Penanggulangan TBC
  • 16.
    Terapi Pencegahan Tuberkulosis AlgoritmaPemberian TPT pada Anak 03.
  • 17.
    Algoritma Pemeriksaan ILTBdan Pemberian TPT untuk Orang yang berisiko
  • 18.
    Pilihan Paduan TPT Keterangan: *)Bila 3HR belum tersedia maka dapat menggunakan pilihan paduan TPT 6H, bila 3HR sudah tersedia maka TPT untuk anak usia <2 tahun menggunakan paduan 3HR **) Untuk ODHA yang mendapatkan jenis ARV seperti yang memiliki interaksi dengan rifampisin, kehamilan, ibu menyusui dan malaria berat merupakan kontraindikasi untuk paduan berbasis rifampisin seperti 3HP atau 3HR maka alternatif lain dapat menggunakan paduan 6H
  • 19.
  • 20.
    Paduan 6H • DosisINH usia < 10 tahun 10mg/kg BB/hari (maksimal 300 mg/ hari), usia ≥ 10 tahun 5mg/kg BB/hari (maksimal 300 mg/hari), dan di sesuaikan dengan kenaikan berat badan setiap bulan • Obat di konsumsi 1x/hari, sebaiknya pada waktu yang sama (pagi, siang, sore atau malam) saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan) • Lama pemberian 6 bulan (1 bulan = 30 hari pengobatan atau 180 dosis), dengan catatan bila keadaan klinis baik maka obat tetap diberikan sampai 6 bulan, tapi jika muncul gejala TBC lakukan pemeriksaan untuk penegakan diagnosis TBC. Jika terbukti sakit TBC, hentikan pemberian TPT dan diberikan OAT • Pada pasien anak dengan gizi buruk atau infeksi HIV, di berikan vitamin B6 10 mg untuk dosis INH ≤ 200 mg/hari dan 2x10 mg untuk dosis INH >200 mg/ hari
  • 21.
    Paduan 3HP • Paduan3HP hanya dapat digunakan pada usia mulai ≥2 tahun • Dosis obat di sesuaikan dengan kenaikan berat badan setiap bulan
  • 22.
    Paduan 3HP • Obatdikonsumsi satu kali seminggu, sebaiknya pada waktu yang sama (pagi, siang, sore atau malam) saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan) • Pada anak, rifapentine dapat dikonsumsi dengan cara dihancurkan dan dicampur dengan sedikit makanan, seperti bubur, pudding, yogurt, es krim untuk mengatasi rasa pahit rifapentine. Namun rifapentine tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan buah atau makanan yang berbasis buah • Lama pemberian 3 bulan (1 bulan = 4 minggu pengobatan atau diberikan sebanyak 12 dosis), dengan catatan bila keadaan klinis baik (tidak ada gejala TBC), obat tetap diberikan sampai 3 bulan, jika muncul gejala TBC lakukan pemeriksaan untuk penegakan diagnosis TBC. Jika terbukti sakit TBC, hentikan pemberian TPT dan diberikan OAT. • Pada pasien anak dengan gizi buruk atau infeksi HIV, diberikan vitamin B6 10mg untuk dosis INH ≤ 200 mg/hari dan 2x10 mg untuk dosis INH >200 mg
  • 23.
    Paduan 3HR • DosisINH usia < 10 tahun 10mg/kg BB/hari (maksimal 300 mg/ hari) dan dosis R usia <10 tahun 15kg/mg BB/hari (maksimal 600 mg/hari). • Dosis INH usia ≥ 10 tahun 5mg/kg BB/hari (maksimal 300 mg/hari) dan dosis R usia ≥ 10 tahun 10 mg/kg BB/hari. • Dosis obat di sesuaikan dengan kenaikan berat badan setiap bulan. Obat di konsumsi 1x/hari, sebaiknya pada waktu yang sama (pagi, siang, sore atau malam) saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan) • Lama pemberian 3 bulan (1 bulan = 28 hari pengobatan atau diberikan sebanyak 84 dosis), dengan catatan bila keadaan klinis baik (tidak ada gejala TBC yang muncul selama pengobatan), obat tetap diberikan sampai 3 bulan, jika muncul gejala TBC lakukan pemeriksaan untuk penegakan diagnosis TBC. Jika terbukti sakit TBC, hentikan pemberian TPT dan diberikan OAT.
  • 24.
    Paduan 3HR • Padapasien anak dengan gizi buruk atau infeksi HIV, diberikan vitamin B6 10 mg untuk dosis INH ≤ 200 mg/hari dan 2x10 mg untuk dosis INH >200 mg/ hari
  • 25.
    Karakteristik Paduan TPTpada Orang dengan ILTB
  • 26.
    Karakteristik Paduan TPTpada Orang dengan ILTB
  • 27.
    Alur Pemberian TPTuntuk kontak TBC SO/RO pada Anak
  • 28.
    Pemberian TPT padaKontak Serumah Pasien TBC RO 1. Pada kontak anak usia <15 tahun, dapat diberikan obat TPT yaitu levofloxacin saja tanpa tambahan etambutol 2. Sesuai rekomendasi WHO tahun 2020 bahwa pada TPT pada kontak serumah anak dengan pasien TBC RO dapat menggunakan levofloxacin selama 6 bulan karena manfaat penambahan etambutol pada TPT anak belum jelas dan dikaitkan dengan adanya peningkatan efek samping pengobatan 3. Dosis pemberian levofloxacin disesuaikan dengan berat badan, rekomendasi dosis per hari yaitu 15-20 mg/kg/hari
  • 30.
  • 31.
    Monitoring • Evaluasi munculnyagejala TBC: jika terdapat gejala TBC maka dilakukan pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis TBC → tatalaksana tergantung hasil • Evaluasi efek samping dan tatalaksana: pemantauan efek samping TPT dilakukan pada semua individu yang mendapatkan TPT • Lakukan penilaian terhadap kepatuhan dan keteraturan pasien minum obat: pada anak, orang tua berperan sebagai PMO (pengawas minum obat) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk teknis penanganan infeksi laten tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.
  • 32.
    Efek Samping Obatdan Tatalaksana
  • 33.
    Efek Samping Obatdan Tatalaksana
  • 34.
    Take Home Messages ✓TBC Laten mudah menjadi TBC aktif pada kelompok berisiko terutama pada anak <5 tahun dan anak dengan keadaan tertentu seperti imunompromais (HIV, kanker, dialysis dll) ✓ TBC laten harus diberikan TPT untuk mencegah TBC aktif ✓ Pemberian TPT mendorong tercapainya eliminasi TBC di Indonesia tahun 2030
  • 35.