SlideShare a Scribd company logo
MODUL 5
PADUAN TERAPI PENCEGAHAN TUBERKULOSIS (TPT) PADA
KONTAK TBC SENSITIF OBAT DAN KONTAK TBC RESISTEN
OBAT
BAB I . PENDAHULUAN
BAB II. MANFAAT TPT
BAB III . SASARAN PRIORITAS TPT
BAB IV. PEMBERIAN OBAT TPT
BAB V. PENUTUP
BAB I . PENDAHULUAN
BAB II. MANFAAT TPT
BAB III . SASARAN PRIORITAS TPT
BAB IV. PEMBERIAN OBAT TPT
BAB V. PENUTUP
A. Deskripsi Singkat
Pencegahan TBC melalui
pengobatan pencegahan
tuberkulosis (TPT)
Strategi penting untuk mencapai
Indonesia bebas Tuberkulosis
Keuntungan lebih tinggi pada
kelompok yang mempunyai risiko
progresifitas ke arah TBC aktif
❑ Identifikasi kontak
❑ Melakukan pemeriksaan
❑ Pemberian pengobatan
❑ Monitoring
Langkah
intervensi
B. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Umum
• Peserta memiliki pemahaman mengenai TPT
Tujuan Pembelajaran Khusus
• memiliki pemahaman mengenai manfaat pemberian TPT
• mampu menentukan sasaran prioritas pemberian TPT
• mampu menentukan pilihan pengobatan TPT
C. Bahasan
Pokok
Bahasan
• Terapi
pencegahan
TBC
Sub pokok
bahasan
a.Manfaat
TPT
b.Sasaran
Prioritas TPT
c.Pengobatan
D. Model Pembelajaran
Pemaparan
materi dan
diskusi (30
menit)
Small group
discussion (30
menit)
BAB I . PENDAHULUAN
BAB II. MANFAAT TPT
BAB III . SASARAN PRIORITAS TPT
BAB IV. PEMBERIAN OBAT TPT
BAB V. PENUTUP
Mengapa terapi pencegahan
TBC perlu diberikan ?
Bayi B, usia 3 bulan
•Dibawa ke IGD karena sesak napas
•Sejak 2 minggu sebelumnya malas minum maka diberi susu
formula
•Riwayat persalinan: cukup bulan, BB lahir cukup
•Bayi tumbuh sehat, BB tiap bulan naik
•Ibu: sering batuk, bertambah kurus.
- didiagnosis TB Paru
- Bayi tidak diberi TPT
Rontgen dada: TB milier
Gastric Lavage
HASIL
TCM: MTB detected Rifampisin resistant NOT detected
Kisah bayi B
• lahir dari ibu G1P0A0
• 38 minggu
• lahir langsung
menangis
• BBL 2800 gram
• Bayi sesak napas
• Membaik dengan
oksigen dan
antibiotika →
dipulangkan
• Ibu dirawat dan
meninggal dunia
• Ro dada: TB milier
• Dahak belum
diperiksa
• Bayi sesak napas
• RSUD:
• Ro dada: TB milier
TCM: MTB
detected low,
resistant
Rifampicin NOT
DETECTED
Umur 3 hari
Bayi lahir Umur 7 hari Umur 3 bulan
BAYI TIDAK
MENDAPAT TPT
P, 12 tahun, DIY
Teman satu sekolah: TB BTA (+)
B. Manfaat dari sudut pandang kesehatan masyarakat
Strategi penanggulangan TBC
Menemukan dan mengobati pasien TBC
Strategies for eliminating TB
Dye at al., Annu Rev Pub Health 2013
Manfaat dari sudut pandang kesehatan masyarakat
Mengurangi risiko
reaktivasi
Pencegahan pada
ODHIV memberikan
perlindungan lebih
5 tahun
Menurunkan
insiden TB
Menghentikan
progresivitas
penyakit menjadi
aktif
BAB I . PENDAHULUAN
BAB II. MANFAAT TPT
BAB III . SASARAN PRIORITAS TPT
BAB IV. PEMBERIAN OBAT TPT
BAB V. PENUTUP
KELOMPOK BERISIKO TINGGI SAKIT TBC SETELAH TERINFEKSI
1. Orang dengan HIV/AIDS (ODHIV)
2. Kontak serumah dg pasien TBC paru terkonfirmasi bakteriologis
a. Anak usia di bawah 5 tahun
b. Dewasa, remaja dan anak usia di atas 5 tahun
3. Kelompok risiko lainnya dengan HIV negatif
a. Pasien immunokompromais lainnya (keganasan, hemodialisis, mendapat
kortikosteroid jangka panjang, persiapan transplantasi organ, dll).
b. Warga Binaan Pemasyarakatan petugas kesehatan, sekolah berasrama, barak
militer, pengguna narkoba suntik.
SASARAN PRIORITAS PEMBERIAN TPT
Apa kriteria pemberian TPT ?
1. Kelompok risiko tinggi
2. Tidak sakit TBC
3. Infeksi laten TBC*
4. Tidak ada kontra indikasi pemberian TPT
• Kecuali pasien HIV dan anak kontak usia < 5 tahun
(akan dijelaskan kemudian)
Update Alur Pemeriksaan ILTB dan Pemberiaan TPT pada ODHIV
Update Alur Pemeriksaan ILTB dan Pemberiaan TPT pada Kontak serumah
Update Alur Pemeriksaan ILTB dan Pemberiaan TPT pada Kelompok risiko lain
Kontraindikasi Pemberian TPT
1. Hepatitis akut atau kronis
2. Neuropati perifer (jika menggunakan isoniazid)
3. Konsumsi alkohol biasa atau berat
Kehamilan atau riwayat TBC sebelumnya bukan merupakan
kontraindikasi Pemberian TPT
BAB I . PENDAHULUAN
BAB II. MANFAAT TPT
BAB III . SASARAN PRIORITAS TPT
BAB IV. PEMBERIAN OBAT TPT
BAB V. PENUTUP
Paduan obat TPT
INH selama 6 bulan,
diminum tiap hari
Paduan INH dan
Rifampicin (HR)
selama 3 bulan,
diminum tiap hari
Paduan INH dan
Rifapentin (HP),
selama 3 bulan,
diminum 1x per
minggu
6H (INH) 3HP (INH & Rifapentin) 3HR (INH & Rifampicin)
Interval pemberian Harian Mingguan Harian
Durasi 6 bulan 3 bulan 3 bulan
Dosis 180 dosis 12 dosis 84 dosis
<10 thn: 10 mg/kg BB
Maksimal 300 mg per hari
2-14 thn dengan BB:
10-15 kg: INH 300 mg, RPT 300 mg
16-23 kg: INH 500 mg, RPT 450 mg
24-30 kg: INH 600 mg, RPT 600 mg
≥ 31 kg: INH 700 mg, RPT 750 mg
<10 thn: INH 10 mg/kg
BB, RIF 15 mg/kg BB
≥ 10 thn: 5 mg/kg BB
Maksimal 300 mg per hari
>14 thn untuk semua BB
≥ 30 kg: INH 900 mg, RPT 900 mg
≥10 thn: INH 5 mg/kg
BB, RIF 10 mg/kg BB
Sediaan 300mg Anak: lepasan RPT 150 mg, INH 300mg
Dewasa: KDT HP 300mg/300 mg
RH 150mg/300 mg
Anak: HR 50/75
Kriteria umur Semua umur; sesuai utk anak HIV+
yg menerima LPV-RTV, NVP, DTG
≥ 2 tahun Semua umur
Interaksi dengan ARV Tidak ada Semua PIs, NVP/NNRTIs, TAF Semua PIs, NVP/hampir
semua NNRTIs
1. Paduan 6H
• Dosis dan lama pemberian
▪ Dosis obat di sesuaikan dengan kenaikan berat badan setiap bulan (untuk
anak).
▪ Obat di konsumsi satu kali sehari, sebaiknya pada waktu yang sama (pagi,
siang, sore atau malam) saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2
jam setelah makan).
▪ Lama pemberian 6 bulan (1 bulan = 30 hari pengobatan) 🡪 180 dosis
▪ Obat tetap diberikan selama 6 bulan walaupun kasus indeks meninggal,
pindah atau terkonfirmasi bakterilogisnya atau BTA nya sudah menjadi
negatif.
A. Tuberkulosis Sensitif Obat
• Pemberian vitamin B6
▪ Anak dengan gizi buruk atau HIV
▪ Jika dosis INH ≤ 200 mg/hari: vit B6 10 mg per hari (1x sehari)
▪ Jika dosis INH > 200 mg: vit B6 10 mg per 12 jam mg (2x
sehari)
▪ Dewasa yang memiliki risiko efek samping (seperti pada HIV,
malnutrisi, alkoholik, gagal ginjal kronik, DM, wanita hamil atau
menyusui): vitamin B6 25 mg/hari.
• Pengawas minum obat: orang tua atau keluarga pasien.
• Bisa diberikan di semua tingkat layanan termasuk di praktik swasta
(dengan catatan sudah bekerja sama dengan puskesmas dan/atau
dinas kesehatan setempat).
2. Paduan 3HP (INH dan Rifapentin)
• Dosis dan lama pemberian
▪ Dosis INH dan Rifapentine berdasarkan usia dan berat
▪ Dosis obat disesuaikan dengan kenaikan berat badan setiap bulan.
▪ Dosis Rifapentine maksimal 900 mg/hari
▪ Diberikan seminggu sekali
▪ Lama pemberian 3 bulan (1 bulan = 4 minggu) = 12 dosis
▪ Obat tetap diberikan selama 3 bulan walaupun kasus indeks meninggal, pindah
atau sputumnya sudah menjadi negatif
• Kontra indikasi:
• Usia < 2 tahun dan ibu hamil
• Wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal harus disarankan untuk
menggunakan metode kontrasepsi penghalang tambahan seperti kondom, kap
serviks, contraceptive sponge, diafragma untuk mencegah kehamilan.
▪ Pemberian 3HP
• Sebaiknya pada waktu yang sama (pagi, siang, sore atau malam)
• Saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah
makan)
• Pada anak, rifapentine dapat dikonsumsi dengan cara
dihancurkan dan dicampur dengan sedikit makanan, seperti
bubur, pudding, yogurt, es krim dan makanan lain yang disukai
anak
• Namun rifapentine tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan
buah atau makanan yang berbasis buah.
Pemberian vitamin B6
▪Anak dengan gizi buruk atau HIV
- jika dosis INH ≤ 200 mg/hari: vit B6 10 mg per hari (1x sehari)
- Jika dosis INH > 200 mg: vit B6 10 mg per 12 jam mg (2x sehari)
▪Dewasa dengan HIV: vitamin B6 25 mg/hari, diberikan sekali seminggu
• Pengawas minum obat: orang tua atau keluarga pasien.
• Bisa diberikan di semua tingkat layanan termasuk di praktik swasta (dengan
catatan sudah bekerja sama dengan puskesmas dan/atau dinas kesehatan
setempat).
• 3HP dapat diberikan kepada pasien HIV yang menjalani
pengobatan ARV yang umum digunakan kecuali Nevirapine dan
golongan protase inhibitor. ARV seperti efavirenz atau raltegravir
termasuk didalamnya dolutegravir aman digunakan tanpa adanya
perubahan dosis
• Dokter maupun perawat dapat memilih metode directly observed
treatment (DOT) atau Self-administered treatment (SAT) dalam
memberikan 3HP kepada pasien. Pemilihan metode bisa
disesuaikan dengan konteks lokal, preferensi pasien dan atau
pertimbangan lain seperti risiko berkembang menjadi sakit TBC yang
parah.
• Suplemen (obat herbal) yang belum diatur dosis pemakaiannya
harus dihindari ketika mengkonsumsi 3HP karena efeknya pada
rejimen tidak dapat diantisipasi atau diukur
• Jika selama menjalani TPT dengan paduan 3HP pasien
didiagnosis malaria. Lakukan pengobatan malaria terlebih
dahulu dan lanjutkan setelah pengobatan malaria selesai
dan gejala menghilang.
• Yang berperan sebagai pengawas minum obat adalah orang
tua atau keluarga pasien
• Bisa diberikan di semua tingkat layanan termasuk di praktik
swasta (dengan catatan sudah bekerja sama dengan
puskesmas dan/atau dinas kesehatan setempat)
Tabel Pemberian Dosis 3HP
Paduan 3HR
▪ Dosis dan lama pemberian
• Usia < 10 tahun: INH 10mg/kg BB/hari (maks 300 mg/hari) ; Rifampicin 15kg/mg BB/hari (maks 600 mg/hari)
• usia > 10 tahun: INH 5 mg/kgBB/hari (maksi 300 mg/hari); Rifmpicin 10 mg/kgBB/hari
• Dosis obat disesuaikan dengan kenaikan berat badan setiap bulan.
• Lama pemberian 3 bulan (1 bulan = 28 hari) --> 84 dosis
• Obat tetap diberikan selama 3 bulan walaupun kasus indeks meninggal, pindah atau sputumnya sudah
negatif.
▪ Pemberian
▪ Obat dikonsumsi satu kali sehari, sebaiknya pada waktu yang sama (pagi, siang, sore atau malam) saat perut
kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan).
▪ Pengambilan obat dilakukan pada saat kontrol setiap 1 bulan, dan dapat disesuaikan dengan jadwal kontrol
kasus indeks.
• Pemberian vitamin B6
▪ Anak dengan gizi buruk atau HIV
▪ Jika dosis INH ≤ 200 mg/hari: vit B6 10 mg per hari (1x sehari)
▪ Jika dosis INH > 200 mg: vit B6 10 mg per 12 jam mg (2x sehari)
▪ Dewasa yang memiliki risiko efek samping (seperti pada HIV,
malnutrisi, alkoholik, gagal ginjal kronik, DM, wanita hamil atau
menyusui): vitamin B6 25 mg/hari.
• Pengawas minum obat: orang tua atau keluarga pasien.
• Bisa diberikan di semua tingkat layanan termasuk di praktik swasta
(dengan catatan sudah bekerja sama dengan puskesmas dan/atau dinas
kesehatan setempat).
Paduan 1HP
• Paduan yang bisa digunakan oleh program TBC Nasional untuk masa
yang akan datang.
• 1HP merupakan kombinasi INH dan Rifapentine yang dikonsumsi setiap
hari selama satu bulan.
• Paduan ini hanya diberikan untuk kategori umur ≥ 13 tahun.
• Dosis pemberian 1HP adalah isoniazid 300mg dan rifapentine 600mg
untuk semua BB
• 1HP dapat diberikan kepada pasien HIV yang menjalani pengobatan ARV
yang umum digunakan kecuali Nevirapine dan golongan protase inhibitor.
• Paduan 1HP belum dapat digunakan dalam program TPT nasional karena
masih dibutuhkan bukti ilmiah yang lebih untuk memastikan keamanan
paduan ini.
Pilihan Paduan TPT
No Sasaran Plihan paduan TPT
3HP 3HR 6H 6Lfx+E
1 Kontak serumah usia < 2 tahun √ √
2 Kontak serumah usia 2 – 5 tahun √ √ √
3 Kontak serumah usia > 5 tahun √ √ √
4 ODHA usia < 2 tahun √ √
5 ODHA usia > 2 tahun √ √
6 Kelompok risiko lainnya √ √ √
7 Kontak serumah semua usia dengan
kasus indeks TB RO
√
Catatan: tulisan warna merah sesuai dengan juknis (paduan yang diutamakan). namun mempertimbangkan stok ketersediaan TPT juga dapat
digunakan sesuai dengan tulisan warna hitam
ALUR PEMILIHAN OBAT TPT TB SO
Anak terindikasi
TPT
Usia < 2
tahun
Tersedia
RH
RH 3 bulan
Tidak
tersedia RH
INH 6 bulan
Usia ≥ 2
tahun
Tersedia HP
HP 3 bulan
Tidak
tersedia
Tersedia
RH*
RH 3 bulan
Tidak
tersedia RH
INH 6 bulan
(*) Pasien ODHIV tidak direkomendasikan pemberian obat Rifampisin karena risiko
interaksi dengan anti retroviral, pilihan adalah INH 6 bulan
Rekomendasi TPT untuk TBC-RO
• Fluoroquinolon (moksifloksasin, levofloksasin) dengan atau tanpa obat lain (etambutol, etionamid), lama 6 bulan
• Indonesia: Lefofloksasin + etambutol
• Update Rekomendasi Pemberian TPT RO Anak: Lefofloksasin saja
• Update Rekomendasi Pemberian TPT RO pada TPT RO Dewasa: Lefofloksasin + etambutol
• Rejimen disesuaikan dengan profile resistensi obat sumber penularan, pada pasien Pre-XDR/XDR TBC
• Dosis obat:
i. Levofloksasin: 15-20 mg/kgBB/hari
ii. Etambutol 15-25 mg/kgBB/hari
iii.Diminum setiap hari selama 6 bulan
B. Tuberkulosis Resisten Obat
BAB I . PENDAHULUAN
BAB II. MANFAAT TPT
BAB III . SASARAN PRIORITAS TPT
BAB IV. PEMBERIAN OBAT TPT
BAB V. PENUTUP
STUDI KASUS
Tata Tertib Pengerjaan Studi Kasus
1. Peserta duduk sesuai dengan provinsi masing-masing
2. Latihan soal dapat dikerjakan bersama dengan peserta berasal dari wilayah yang sama pada
kelompok tersebut.
3. Peserta akan mendapatkan 6 soal studi kasus dan dikerjakan di power point. Jika sudah selesai
dapat dikumpulkan bahannya pada link yang sudah disediakan panitia (Rename nama file
dengan Nama Provinsi_Modul Pemberian TPT)
4. Peserta diberikan waktu:
a. Diskusi: 30 menit
b. Paparan diskusi: 30 menit (akan ada kelompok yang memberikan paparan hasil diskusi
dan kelompok lain yang memberikan tanggapan)
c. Bedah Studi Kasus oleh Narasumber: 20 menit
d. Simpulan Fasilitator: 10 menit
5. Setiap kelompok akan didampingi oleh fasilitator, tiap fasilitator akan membantu
mengarahkan jalannya diskusi hingga selesai.
KASUS 1
• Seorang anak umur 8 tahun 25kg tinggi, badan 124cm, datang karena
undangan kontak investigation karena ibu si anak didiagnosis dengan TB
TCM positif, sensitif rifampisin.
• Anak tidak ada keluhan batuk dan demam. Makan 3x sehari, dengan
jumlah cukup, status nutrisi gizi baik.
1. Gejala TB apa yang anda cari?
2. Terangkan tindakan yang anda lakukan secara sistematis berdasarkan
alur pemberian TPT SO/RO, jika tidak ditemukan gejala?
3. Bagaimana Terapinya?
4. Bagaimana kalau diberikan 3HR tetapi, PMO pasien dan pasien setelah
minum 1 bulan lupa minum 8 hari?
KASUS 2
• B, anak laki-laki 6 tahun, pasien SNRS dibawa ibu ke praktek dokter
dengan keluhan Karena keluhannya kakak pasien (17 tahun) baru
didiagnosis TB paru TCM (MTB+, Rifampicin resistant not detected),
sudah 7 hari diberi pengobatan TB. Menurut ibu, anak B, masih
aktif, makan cukup dan dalam 2 bulan terakhir berat badannya
selalu bertambah. Tinggal 1 rumah beserta ayah, ibu, kakak (Umur
11 tahun), adik (umur 2 tahun) dan nenek, 70 tahun yang batuk
lama, tapi tidak mau berobat.
• Batuk/demam/tidak ada.
• Pemeriksaan anak B penunjang dalam batas normal, kecuali thoraks
foto kesan sugestif TB paru.
• Pemeriksaan penunjang adik anak B normal.
Kasus 2 (lanjutan)
1. Untuk anak B apa tindakan anda?
2. Untuk adiknya anak B, apa tindakan anda. Apa pilihan obat untuk
terapi nya? Dan bagaimana kalau lupa minum 20 hari setelah 3
bulan minum INH setiap hari?
3. Untuk Nenek, apa tindakan anda?
Kasus 3
• Anak 2 th BB 12 kg Kontak erat ART yg baru kerja 4 bulan dirumah
nya dan baru diketahui BTA nya positif. Saat ini anak klinis baik,
sehat, aktif, BB naik terus.
• Bagaimana menerangkan kepada keluarga ttg langkah yg akan
saudara ambil ?
• Obat apa yang anda pilih?
• Apa kriteria mengakhiri terapi medikamentosa?
KASUS 4
• Seorang Bapak yang baru terdiagnosis sebagai pasien TB RO
mempunyai 3 anak yang masing masing usia nya 9 tahun, 6 tahun
dan 3 tahun. Ketiga anak tidak ada gejala kearah TB. Hasil uji
tuberkulin kedua nya masing masing 8 mm, 20 mm dan 11 mm.
Status gizi mereka baik, pada pemeriksaan fisis dan Rontgen
normal. Pemeriksaan TCM tidak dilakukan. Berapa skor masing
masing anak, bagaimana pendekatan tatalaksana nya ?
KASUS 5
• Anak 2 th BB 20 kg Kontak erat ART yg baru kerja 2 bulan dirumah
nya dan diketahui sakit TB Paru Bakteriologis terkonfirmasi. Saat ini
anak klinis baik, sehat, aktif, BB naik terus. Masalah nya, anak tsb
belum lama ini baru selesai pengobatan TB. Bagaimana
menerangkan kepada keluarga ttg langkah yg akan saudara ambil ?
.
Kasus 6
• Anak usia 6 tahun kontak erat dengan pasien TB RO. Menurut
orangtua tidak ada gejala TB tetapi anak tampak kurus ,
Pemeriksaan TCM negatif, foto thoraks tidak sugestif TB, hasil uji
tuberkulin yang dilakukan 3 pekan sebelum nya di Puskesmas,
menurut orangtua bekas tempat penyuntikan menjadi kemerahan.
Orangtua pasien datang ke tempat praktek swasta saudara. Apa
langkah saudara ?
Terimakasih

More Related Content

What's hot

Buku pedoman, modul dan pmateri dokter kecil
Buku pedoman, modul dan pmateri dokter kecilBuku pedoman, modul dan pmateri dokter kecil
Buku pedoman, modul dan pmateri dokter kecil
PuskesmasMungkid
 
313868457-POSBINDU-PTM-ppt - Copy.ppt
313868457-POSBINDU-PTM-ppt - Copy.ppt313868457-POSBINDU-PTM-ppt - Copy.ppt
313868457-POSBINDU-PTM-ppt - Copy.ppt
ABDROUFSABILAROSAD
 
PENERAPAN PROGRAM PERKESMAS DI UPT KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI TAHU...
PENERAPAN PROGRAM PERKESMAS DI UPT KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI TAHU...PENERAPAN PROGRAM PERKESMAS DI UPT KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI TAHU...
PENERAPAN PROGRAM PERKESMAS DI UPT KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI TAHU...
Dayu Agung Dewi Sawitri
 
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
Dayu Agung Dewi Sawitri
 
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
SANTOSA15
 
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfPermenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Muh Saleh
 
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
sehatnegeriku
 
3. program usia sekolah dan remaja (1)
3. program usia sekolah dan remaja (1)3. program usia sekolah dan remaja (1)
3. program usia sekolah dan remaja (1)
BidangTFBBPKCiloto
 
Kader kesehatan jiwa
Kader kesehatan jiwaKader kesehatan jiwa
Kader kesehatan jiwa
astridamayanti5
 
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan KeluargaProgram Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Muh Saleh
 
3. Diagnosis ILTB_RT_FFY.pptx
3. Diagnosis ILTB_RT_FFY.pptx3. Diagnosis ILTB_RT_FFY.pptx
3. Diagnosis ILTB_RT_FFY.pptx
imadeandisaputra
 
Kebijakan keswa di layanan primer
Kebijakan keswa di layanan primerKebijakan keswa di layanan primer
Kebijakan keswa di layanan primer
Bagus Utomo
 
Posbindu – PTM
Posbindu – PTMPosbindu – PTM
Posbindu – PTM
I Putu Cahya Legawa
 
Kebijakan pis pk
Kebijakan pis pkKebijakan pis pk
Kebijakan pis pk
Jaya Saragih
 
KERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.docKERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.doc
RUMI83
 
Program perkesmas di puskesmas
Program perkesmas di puskesmasProgram perkesmas di puskesmas
Program perkesmas di puskesmasJoni Iswanto
 
ISI PIRINGKU.pptx
ISI PIRINGKU.pptxISI PIRINGKU.pptx
ISI PIRINGKU.pptx
Covidpetamburan
 
KAK Jambore Kader.docx
KAK Jambore Kader.docxKAK Jambore Kader.docx
KAK Jambore Kader.docx
HelenaNapitupulu2
 
Sosialisasi TPT Kab Bogor 25-27 Jul 22.pptx
Sosialisasi TPT Kab Bogor 25-27 Jul 22.pptxSosialisasi TPT Kab Bogor 25-27 Jul 22.pptx
Sosialisasi TPT Kab Bogor 25-27 Jul 22.pptx
dwiputriarlina1
 

What's hot (20)

Buku pedoman, modul dan pmateri dokter kecil
Buku pedoman, modul dan pmateri dokter kecilBuku pedoman, modul dan pmateri dokter kecil
Buku pedoman, modul dan pmateri dokter kecil
 
T b c promkes
T b c promkesT b c promkes
T b c promkes
 
313868457-POSBINDU-PTM-ppt - Copy.ppt
313868457-POSBINDU-PTM-ppt - Copy.ppt313868457-POSBINDU-PTM-ppt - Copy.ppt
313868457-POSBINDU-PTM-ppt - Copy.ppt
 
PENERAPAN PROGRAM PERKESMAS DI UPT KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI TAHU...
PENERAPAN PROGRAM PERKESMAS DI UPT KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI TAHU...PENERAPAN PROGRAM PERKESMAS DI UPT KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI TAHU...
PENERAPAN PROGRAM PERKESMAS DI UPT KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI TAHU...
 
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
 
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
 
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfPermenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
 
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
 
3. program usia sekolah dan remaja (1)
3. program usia sekolah dan remaja (1)3. program usia sekolah dan remaja (1)
3. program usia sekolah dan remaja (1)
 
Kader kesehatan jiwa
Kader kesehatan jiwaKader kesehatan jiwa
Kader kesehatan jiwa
 
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan KeluargaProgram Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
 
3. Diagnosis ILTB_RT_FFY.pptx
3. Diagnosis ILTB_RT_FFY.pptx3. Diagnosis ILTB_RT_FFY.pptx
3. Diagnosis ILTB_RT_FFY.pptx
 
Kebijakan keswa di layanan primer
Kebijakan keswa di layanan primerKebijakan keswa di layanan primer
Kebijakan keswa di layanan primer
 
Posbindu – PTM
Posbindu – PTMPosbindu – PTM
Posbindu – PTM
 
Kebijakan pis pk
Kebijakan pis pkKebijakan pis pk
Kebijakan pis pk
 
KERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.docKERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.doc
 
Program perkesmas di puskesmas
Program perkesmas di puskesmasProgram perkesmas di puskesmas
Program perkesmas di puskesmas
 
ISI PIRINGKU.pptx
ISI PIRINGKU.pptxISI PIRINGKU.pptx
ISI PIRINGKU.pptx
 
KAK Jambore Kader.docx
KAK Jambore Kader.docxKAK Jambore Kader.docx
KAK Jambore Kader.docx
 
Sosialisasi TPT Kab Bogor 25-27 Jul 22.pptx
Sosialisasi TPT Kab Bogor 25-27 Jul 22.pptxSosialisasi TPT Kab Bogor 25-27 Jul 22.pptx
Sosialisasi TPT Kab Bogor 25-27 Jul 22.pptx
 

Similar to V5_Peserta_Final_Paparan 5_Pemberian Terapi Pencegahan TBC OK.pdf

Paparan Tatalaksana TPT pada ODHIV dr. Afi(8Agt).pptx
Paparan Tatalaksana TPT pada ODHIV  dr. Afi(8Agt).pptxPaparan Tatalaksana TPT pada ODHIV  dr. Afi(8Agt).pptx
Paparan Tatalaksana TPT pada ODHIV dr. Afi(8Agt).pptx
ssuser52d49a
 
REVISI 2 PENGOBATAN KUSTA
REVISI 2 PENGOBATAN KUSTAREVISI 2 PENGOBATAN KUSTA
REVISI 2 PENGOBATAN KUSTA
zara larasati
 
Journal Reading_Effects of therapeutic zinc supplementation for diarrhea and ...
Journal Reading_Effects of therapeutic zinc supplementation for diarrhea and ...Journal Reading_Effects of therapeutic zinc supplementation for diarrhea and ...
Journal Reading_Effects of therapeutic zinc supplementation for diarrhea and ...
TamaRoma3
 
pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)
pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)
pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)
athahirah77
 
KALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptx
KALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptxKALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptx
KALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptx
UKPPKMPANYILEUKAN
 
Tata Laksana TB RO.ppt
Tata Laksana TB RO.pptTata Laksana TB RO.ppt
Tata Laksana TB RO.ppt
kurnia537765
 
KEL 1 (TB ANAK)-1.pptx
KEL 1 (TB ANAK)-1.pptxKEL 1 (TB ANAK)-1.pptx
KEL 1 (TB ANAK)-1.pptx
MuhammadFauzi497111
 
2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf
2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf
2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf
wisnukuncoro11
 
TPT (Terapi Pencegahan TBC).pptx
TPT (Terapi Pencegahan TBC).pptxTPT (Terapi Pencegahan TBC).pptx
TPT (Terapi Pencegahan TBC).pptx
ArifKhoiri
 
360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx
360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx
360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx
NilaWahyuningsih2
 
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptxTeraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
hasbi63
 
Pres rev Fasilitator MI.2 Pengobatan TB FKTP FKRTL_27MARET2019.ppt
Pres rev  Fasilitator MI.2 Pengobatan TB FKTP FKRTL_27MARET2019.pptPres rev  Fasilitator MI.2 Pengobatan TB FKTP FKRTL_27MARET2019.ppt
Pres rev Fasilitator MI.2 Pengobatan TB FKTP FKRTL_27MARET2019.ppt
p2tbdinkesbanyumas02
 
Tatalaksana non spesialistik tahun 2024.pptx
Tatalaksana non spesialistik tahun 2024.pptxTatalaksana non spesialistik tahun 2024.pptx
Tatalaksana non spesialistik tahun 2024.pptx
AriIrfandiAkil
 
Dosis Obat Anti Tuberkulosis berdasarkan Berat badan
Dosis Obat Anti Tuberkulosis berdasarkan Berat badanDosis Obat Anti Tuberkulosis berdasarkan Berat badan
Dosis Obat Anti Tuberkulosis berdasarkan Berat badan
sisiliafitriapurnani
 
manajemen terpadu balita sakit dan manajemen terpadu bayi muda
manajemen terpadu balita sakit dan manajemen terpadu bayi mudamanajemen terpadu balita sakit dan manajemen terpadu bayi muda
manajemen terpadu balita sakit dan manajemen terpadu bayi muda
rahmawulandari9
 
PPT Sosialisasi PROGNAS.pptx
PPT Sosialisasi PROGNAS.pptxPPT Sosialisasi PROGNAS.pptx
PPT Sosialisasi PROGNAS.pptx
ZiaUlfa
 
MI 6 - Pendampingan Pasien TB.pptx
MI 6 - Pendampingan Pasien TB.pptxMI 6 - Pendampingan Pasien TB.pptx
MI 6 - Pendampingan Pasien TB.pptx
EvaaCahyaa
 
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
maharanimariam
 
TUGAS MATA KULIAH FARMALOKOGI KELOMPOK 3 DOSIS ANTI EMETIK.pptx
TUGAS MATA KULIAH FARMALOKOGI KELOMPOK 3 DOSIS ANTI EMETIK.pptxTUGAS MATA KULIAH FARMALOKOGI KELOMPOK 3 DOSIS ANTI EMETIK.pptx
TUGAS MATA KULIAH FARMALOKOGI KELOMPOK 3 DOSIS ANTI EMETIK.pptx
yuyunLaily
 

Similar to V5_Peserta_Final_Paparan 5_Pemberian Terapi Pencegahan TBC OK.pdf (20)

Paparan Tatalaksana TPT pada ODHIV dr. Afi(8Agt).pptx
Paparan Tatalaksana TPT pada ODHIV  dr. Afi(8Agt).pptxPaparan Tatalaksana TPT pada ODHIV  dr. Afi(8Agt).pptx
Paparan Tatalaksana TPT pada ODHIV dr. Afi(8Agt).pptx
 
REVISI 2 PENGOBATAN KUSTA
REVISI 2 PENGOBATAN KUSTAREVISI 2 PENGOBATAN KUSTA
REVISI 2 PENGOBATAN KUSTA
 
Journal Reading_Effects of therapeutic zinc supplementation for diarrhea and ...
Journal Reading_Effects of therapeutic zinc supplementation for diarrhea and ...Journal Reading_Effects of therapeutic zinc supplementation for diarrhea and ...
Journal Reading_Effects of therapeutic zinc supplementation for diarrhea and ...
 
pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)
pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)
pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)
 
KALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptx
KALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptxKALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptx
KALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptx
 
Tata Laksana TB RO.ppt
Tata Laksana TB RO.pptTata Laksana TB RO.ppt
Tata Laksana TB RO.ppt
 
KEL 1 (TB ANAK)-1.pptx
KEL 1 (TB ANAK)-1.pptxKEL 1 (TB ANAK)-1.pptx
KEL 1 (TB ANAK)-1.pptx
 
2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf
2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf
2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf
 
TPT (Terapi Pencegahan TBC).pptx
TPT (Terapi Pencegahan TBC).pptxTPT (Terapi Pencegahan TBC).pptx
TPT (Terapi Pencegahan TBC).pptx
 
360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx
360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx
360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx
 
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptxTeraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
 
Pres rev Fasilitator MI.2 Pengobatan TB FKTP FKRTL_27MARET2019.ppt
Pres rev  Fasilitator MI.2 Pengobatan TB FKTP FKRTL_27MARET2019.pptPres rev  Fasilitator MI.2 Pengobatan TB FKTP FKRTL_27MARET2019.ppt
Pres rev Fasilitator MI.2 Pengobatan TB FKTP FKRTL_27MARET2019.ppt
 
Tatalaksana non spesialistik tahun 2024.pptx
Tatalaksana non spesialistik tahun 2024.pptxTatalaksana non spesialistik tahun 2024.pptx
Tatalaksana non spesialistik tahun 2024.pptx
 
Dosis Obat Anti Tuberkulosis berdasarkan Berat badan
Dosis Obat Anti Tuberkulosis berdasarkan Berat badanDosis Obat Anti Tuberkulosis berdasarkan Berat badan
Dosis Obat Anti Tuberkulosis berdasarkan Berat badan
 
DT TB RO.pptx
DT TB RO.pptxDT TB RO.pptx
DT TB RO.pptx
 
manajemen terpadu balita sakit dan manajemen terpadu bayi muda
manajemen terpadu balita sakit dan manajemen terpadu bayi mudamanajemen terpadu balita sakit dan manajemen terpadu bayi muda
manajemen terpadu balita sakit dan manajemen terpadu bayi muda
 
PPT Sosialisasi PROGNAS.pptx
PPT Sosialisasi PROGNAS.pptxPPT Sosialisasi PROGNAS.pptx
PPT Sosialisasi PROGNAS.pptx
 
MI 6 - Pendampingan Pasien TB.pptx
MI 6 - Pendampingan Pasien TB.pptxMI 6 - Pendampingan Pasien TB.pptx
MI 6 - Pendampingan Pasien TB.pptx
 
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
 
TUGAS MATA KULIAH FARMALOKOGI KELOMPOK 3 DOSIS ANTI EMETIK.pptx
TUGAS MATA KULIAH FARMALOKOGI KELOMPOK 3 DOSIS ANTI EMETIK.pptxTUGAS MATA KULIAH FARMALOKOGI KELOMPOK 3 DOSIS ANTI EMETIK.pptx
TUGAS MATA KULIAH FARMALOKOGI KELOMPOK 3 DOSIS ANTI EMETIK.pptx
 

Recently uploaded

Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 

Recently uploaded (20)

Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 

V5_Peserta_Final_Paparan 5_Pemberian Terapi Pencegahan TBC OK.pdf

  • 1. MODUL 5 PADUAN TERAPI PENCEGAHAN TUBERKULOSIS (TPT) PADA KONTAK TBC SENSITIF OBAT DAN KONTAK TBC RESISTEN OBAT
  • 2. BAB I . PENDAHULUAN BAB II. MANFAAT TPT BAB III . SASARAN PRIORITAS TPT BAB IV. PEMBERIAN OBAT TPT BAB V. PENUTUP
  • 3. BAB I . PENDAHULUAN BAB II. MANFAAT TPT BAB III . SASARAN PRIORITAS TPT BAB IV. PEMBERIAN OBAT TPT BAB V. PENUTUP
  • 4. A. Deskripsi Singkat Pencegahan TBC melalui pengobatan pencegahan tuberkulosis (TPT) Strategi penting untuk mencapai Indonesia bebas Tuberkulosis Keuntungan lebih tinggi pada kelompok yang mempunyai risiko progresifitas ke arah TBC aktif ❑ Identifikasi kontak ❑ Melakukan pemeriksaan ❑ Pemberian pengobatan ❑ Monitoring Langkah intervensi
  • 5. B. Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Umum • Peserta memiliki pemahaman mengenai TPT Tujuan Pembelajaran Khusus • memiliki pemahaman mengenai manfaat pemberian TPT • mampu menentukan sasaran prioritas pemberian TPT • mampu menentukan pilihan pengobatan TPT
  • 6. C. Bahasan Pokok Bahasan • Terapi pencegahan TBC Sub pokok bahasan a.Manfaat TPT b.Sasaran Prioritas TPT c.Pengobatan D. Model Pembelajaran Pemaparan materi dan diskusi (30 menit) Small group discussion (30 menit)
  • 7. BAB I . PENDAHULUAN BAB II. MANFAAT TPT BAB III . SASARAN PRIORITAS TPT BAB IV. PEMBERIAN OBAT TPT BAB V. PENUTUP
  • 8. Mengapa terapi pencegahan TBC perlu diberikan ?
  • 9. Bayi B, usia 3 bulan •Dibawa ke IGD karena sesak napas •Sejak 2 minggu sebelumnya malas minum maka diberi susu formula •Riwayat persalinan: cukup bulan, BB lahir cukup •Bayi tumbuh sehat, BB tiap bulan naik •Ibu: sering batuk, bertambah kurus. - didiagnosis TB Paru - Bayi tidak diberi TPT
  • 11. Gastric Lavage HASIL TCM: MTB detected Rifampisin resistant NOT detected
  • 12. Kisah bayi B • lahir dari ibu G1P0A0 • 38 minggu • lahir langsung menangis • BBL 2800 gram • Bayi sesak napas • Membaik dengan oksigen dan antibiotika → dipulangkan • Ibu dirawat dan meninggal dunia • Ro dada: TB milier • Dahak belum diperiksa • Bayi sesak napas • RSUD: • Ro dada: TB milier TCM: MTB detected low, resistant Rifampicin NOT DETECTED Umur 3 hari Bayi lahir Umur 7 hari Umur 3 bulan BAYI TIDAK MENDAPAT TPT
  • 13. P, 12 tahun, DIY Teman satu sekolah: TB BTA (+)
  • 14. B. Manfaat dari sudut pandang kesehatan masyarakat Strategi penanggulangan TBC Menemukan dan mengobati pasien TBC
  • 15. Strategies for eliminating TB Dye at al., Annu Rev Pub Health 2013
  • 16. Manfaat dari sudut pandang kesehatan masyarakat Mengurangi risiko reaktivasi Pencegahan pada ODHIV memberikan perlindungan lebih 5 tahun Menurunkan insiden TB Menghentikan progresivitas penyakit menjadi aktif
  • 17. BAB I . PENDAHULUAN BAB II. MANFAAT TPT BAB III . SASARAN PRIORITAS TPT BAB IV. PEMBERIAN OBAT TPT BAB V. PENUTUP
  • 18. KELOMPOK BERISIKO TINGGI SAKIT TBC SETELAH TERINFEKSI 1. Orang dengan HIV/AIDS (ODHIV) 2. Kontak serumah dg pasien TBC paru terkonfirmasi bakteriologis a. Anak usia di bawah 5 tahun b. Dewasa, remaja dan anak usia di atas 5 tahun 3. Kelompok risiko lainnya dengan HIV negatif a. Pasien immunokompromais lainnya (keganasan, hemodialisis, mendapat kortikosteroid jangka panjang, persiapan transplantasi organ, dll). b. Warga Binaan Pemasyarakatan petugas kesehatan, sekolah berasrama, barak militer, pengguna narkoba suntik. SASARAN PRIORITAS PEMBERIAN TPT
  • 19. Apa kriteria pemberian TPT ? 1. Kelompok risiko tinggi 2. Tidak sakit TBC 3. Infeksi laten TBC* 4. Tidak ada kontra indikasi pemberian TPT • Kecuali pasien HIV dan anak kontak usia < 5 tahun (akan dijelaskan kemudian)
  • 20. Update Alur Pemeriksaan ILTB dan Pemberiaan TPT pada ODHIV
  • 21. Update Alur Pemeriksaan ILTB dan Pemberiaan TPT pada Kontak serumah
  • 22. Update Alur Pemeriksaan ILTB dan Pemberiaan TPT pada Kelompok risiko lain
  • 23. Kontraindikasi Pemberian TPT 1. Hepatitis akut atau kronis 2. Neuropati perifer (jika menggunakan isoniazid) 3. Konsumsi alkohol biasa atau berat Kehamilan atau riwayat TBC sebelumnya bukan merupakan kontraindikasi Pemberian TPT
  • 24. BAB I . PENDAHULUAN BAB II. MANFAAT TPT BAB III . SASARAN PRIORITAS TPT BAB IV. PEMBERIAN OBAT TPT BAB V. PENUTUP
  • 25. Paduan obat TPT INH selama 6 bulan, diminum tiap hari Paduan INH dan Rifampicin (HR) selama 3 bulan, diminum tiap hari Paduan INH dan Rifapentin (HP), selama 3 bulan, diminum 1x per minggu
  • 26. 6H (INH) 3HP (INH & Rifapentin) 3HR (INH & Rifampicin) Interval pemberian Harian Mingguan Harian Durasi 6 bulan 3 bulan 3 bulan Dosis 180 dosis 12 dosis 84 dosis <10 thn: 10 mg/kg BB Maksimal 300 mg per hari 2-14 thn dengan BB: 10-15 kg: INH 300 mg, RPT 300 mg 16-23 kg: INH 500 mg, RPT 450 mg 24-30 kg: INH 600 mg, RPT 600 mg ≥ 31 kg: INH 700 mg, RPT 750 mg <10 thn: INH 10 mg/kg BB, RIF 15 mg/kg BB ≥ 10 thn: 5 mg/kg BB Maksimal 300 mg per hari >14 thn untuk semua BB ≥ 30 kg: INH 900 mg, RPT 900 mg ≥10 thn: INH 5 mg/kg BB, RIF 10 mg/kg BB Sediaan 300mg Anak: lepasan RPT 150 mg, INH 300mg Dewasa: KDT HP 300mg/300 mg RH 150mg/300 mg Anak: HR 50/75 Kriteria umur Semua umur; sesuai utk anak HIV+ yg menerima LPV-RTV, NVP, DTG ≥ 2 tahun Semua umur Interaksi dengan ARV Tidak ada Semua PIs, NVP/NNRTIs, TAF Semua PIs, NVP/hampir semua NNRTIs
  • 27. 1. Paduan 6H • Dosis dan lama pemberian ▪ Dosis obat di sesuaikan dengan kenaikan berat badan setiap bulan (untuk anak). ▪ Obat di konsumsi satu kali sehari, sebaiknya pada waktu yang sama (pagi, siang, sore atau malam) saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan). ▪ Lama pemberian 6 bulan (1 bulan = 30 hari pengobatan) 🡪 180 dosis ▪ Obat tetap diberikan selama 6 bulan walaupun kasus indeks meninggal, pindah atau terkonfirmasi bakterilogisnya atau BTA nya sudah menjadi negatif. A. Tuberkulosis Sensitif Obat
  • 28. • Pemberian vitamin B6 ▪ Anak dengan gizi buruk atau HIV ▪ Jika dosis INH ≤ 200 mg/hari: vit B6 10 mg per hari (1x sehari) ▪ Jika dosis INH > 200 mg: vit B6 10 mg per 12 jam mg (2x sehari) ▪ Dewasa yang memiliki risiko efek samping (seperti pada HIV, malnutrisi, alkoholik, gagal ginjal kronik, DM, wanita hamil atau menyusui): vitamin B6 25 mg/hari. • Pengawas minum obat: orang tua atau keluarga pasien. • Bisa diberikan di semua tingkat layanan termasuk di praktik swasta (dengan catatan sudah bekerja sama dengan puskesmas dan/atau dinas kesehatan setempat).
  • 29. 2. Paduan 3HP (INH dan Rifapentin) • Dosis dan lama pemberian ▪ Dosis INH dan Rifapentine berdasarkan usia dan berat ▪ Dosis obat disesuaikan dengan kenaikan berat badan setiap bulan. ▪ Dosis Rifapentine maksimal 900 mg/hari ▪ Diberikan seminggu sekali ▪ Lama pemberian 3 bulan (1 bulan = 4 minggu) = 12 dosis ▪ Obat tetap diberikan selama 3 bulan walaupun kasus indeks meninggal, pindah atau sputumnya sudah menjadi negatif • Kontra indikasi: • Usia < 2 tahun dan ibu hamil • Wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal harus disarankan untuk menggunakan metode kontrasepsi penghalang tambahan seperti kondom, kap serviks, contraceptive sponge, diafragma untuk mencegah kehamilan.
  • 30. ▪ Pemberian 3HP • Sebaiknya pada waktu yang sama (pagi, siang, sore atau malam) • Saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan) • Pada anak, rifapentine dapat dikonsumsi dengan cara dihancurkan dan dicampur dengan sedikit makanan, seperti bubur, pudding, yogurt, es krim dan makanan lain yang disukai anak • Namun rifapentine tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan buah atau makanan yang berbasis buah.
  • 31. Pemberian vitamin B6 ▪Anak dengan gizi buruk atau HIV - jika dosis INH ≤ 200 mg/hari: vit B6 10 mg per hari (1x sehari) - Jika dosis INH > 200 mg: vit B6 10 mg per 12 jam mg (2x sehari) ▪Dewasa dengan HIV: vitamin B6 25 mg/hari, diberikan sekali seminggu • Pengawas minum obat: orang tua atau keluarga pasien. • Bisa diberikan di semua tingkat layanan termasuk di praktik swasta (dengan catatan sudah bekerja sama dengan puskesmas dan/atau dinas kesehatan setempat).
  • 32. • 3HP dapat diberikan kepada pasien HIV yang menjalani pengobatan ARV yang umum digunakan kecuali Nevirapine dan golongan protase inhibitor. ARV seperti efavirenz atau raltegravir termasuk didalamnya dolutegravir aman digunakan tanpa adanya perubahan dosis • Dokter maupun perawat dapat memilih metode directly observed treatment (DOT) atau Self-administered treatment (SAT) dalam memberikan 3HP kepada pasien. Pemilihan metode bisa disesuaikan dengan konteks lokal, preferensi pasien dan atau pertimbangan lain seperti risiko berkembang menjadi sakit TBC yang parah. • Suplemen (obat herbal) yang belum diatur dosis pemakaiannya harus dihindari ketika mengkonsumsi 3HP karena efeknya pada rejimen tidak dapat diantisipasi atau diukur
  • 33. • Jika selama menjalani TPT dengan paduan 3HP pasien didiagnosis malaria. Lakukan pengobatan malaria terlebih dahulu dan lanjutkan setelah pengobatan malaria selesai dan gejala menghilang. • Yang berperan sebagai pengawas minum obat adalah orang tua atau keluarga pasien • Bisa diberikan di semua tingkat layanan termasuk di praktik swasta (dengan catatan sudah bekerja sama dengan puskesmas dan/atau dinas kesehatan setempat)
  • 35. Paduan 3HR ▪ Dosis dan lama pemberian • Usia < 10 tahun: INH 10mg/kg BB/hari (maks 300 mg/hari) ; Rifampicin 15kg/mg BB/hari (maks 600 mg/hari) • usia > 10 tahun: INH 5 mg/kgBB/hari (maksi 300 mg/hari); Rifmpicin 10 mg/kgBB/hari • Dosis obat disesuaikan dengan kenaikan berat badan setiap bulan. • Lama pemberian 3 bulan (1 bulan = 28 hari) --> 84 dosis • Obat tetap diberikan selama 3 bulan walaupun kasus indeks meninggal, pindah atau sputumnya sudah negatif. ▪ Pemberian ▪ Obat dikonsumsi satu kali sehari, sebaiknya pada waktu yang sama (pagi, siang, sore atau malam) saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan). ▪ Pengambilan obat dilakukan pada saat kontrol setiap 1 bulan, dan dapat disesuaikan dengan jadwal kontrol kasus indeks.
  • 36. • Pemberian vitamin B6 ▪ Anak dengan gizi buruk atau HIV ▪ Jika dosis INH ≤ 200 mg/hari: vit B6 10 mg per hari (1x sehari) ▪ Jika dosis INH > 200 mg: vit B6 10 mg per 12 jam mg (2x sehari) ▪ Dewasa yang memiliki risiko efek samping (seperti pada HIV, malnutrisi, alkoholik, gagal ginjal kronik, DM, wanita hamil atau menyusui): vitamin B6 25 mg/hari. • Pengawas minum obat: orang tua atau keluarga pasien. • Bisa diberikan di semua tingkat layanan termasuk di praktik swasta (dengan catatan sudah bekerja sama dengan puskesmas dan/atau dinas kesehatan setempat).
  • 37. Paduan 1HP • Paduan yang bisa digunakan oleh program TBC Nasional untuk masa yang akan datang. • 1HP merupakan kombinasi INH dan Rifapentine yang dikonsumsi setiap hari selama satu bulan. • Paduan ini hanya diberikan untuk kategori umur ≥ 13 tahun. • Dosis pemberian 1HP adalah isoniazid 300mg dan rifapentine 600mg untuk semua BB • 1HP dapat diberikan kepada pasien HIV yang menjalani pengobatan ARV yang umum digunakan kecuali Nevirapine dan golongan protase inhibitor. • Paduan 1HP belum dapat digunakan dalam program TPT nasional karena masih dibutuhkan bukti ilmiah yang lebih untuk memastikan keamanan paduan ini.
  • 38. Pilihan Paduan TPT No Sasaran Plihan paduan TPT 3HP 3HR 6H 6Lfx+E 1 Kontak serumah usia < 2 tahun √ √ 2 Kontak serumah usia 2 – 5 tahun √ √ √ 3 Kontak serumah usia > 5 tahun √ √ √ 4 ODHA usia < 2 tahun √ √ 5 ODHA usia > 2 tahun √ √ 6 Kelompok risiko lainnya √ √ √ 7 Kontak serumah semua usia dengan kasus indeks TB RO √ Catatan: tulisan warna merah sesuai dengan juknis (paduan yang diutamakan). namun mempertimbangkan stok ketersediaan TPT juga dapat digunakan sesuai dengan tulisan warna hitam
  • 39. ALUR PEMILIHAN OBAT TPT TB SO Anak terindikasi TPT Usia < 2 tahun Tersedia RH RH 3 bulan Tidak tersedia RH INH 6 bulan Usia ≥ 2 tahun Tersedia HP HP 3 bulan Tidak tersedia Tersedia RH* RH 3 bulan Tidak tersedia RH INH 6 bulan (*) Pasien ODHIV tidak direkomendasikan pemberian obat Rifampisin karena risiko interaksi dengan anti retroviral, pilihan adalah INH 6 bulan
  • 40. Rekomendasi TPT untuk TBC-RO • Fluoroquinolon (moksifloksasin, levofloksasin) dengan atau tanpa obat lain (etambutol, etionamid), lama 6 bulan • Indonesia: Lefofloksasin + etambutol • Update Rekomendasi Pemberian TPT RO Anak: Lefofloksasin saja • Update Rekomendasi Pemberian TPT RO pada TPT RO Dewasa: Lefofloksasin + etambutol • Rejimen disesuaikan dengan profile resistensi obat sumber penularan, pada pasien Pre-XDR/XDR TBC • Dosis obat: i. Levofloksasin: 15-20 mg/kgBB/hari ii. Etambutol 15-25 mg/kgBB/hari iii.Diminum setiap hari selama 6 bulan B. Tuberkulosis Resisten Obat
  • 41. BAB I . PENDAHULUAN BAB II. MANFAAT TPT BAB III . SASARAN PRIORITAS TPT BAB IV. PEMBERIAN OBAT TPT BAB V. PENUTUP
  • 43. Tata Tertib Pengerjaan Studi Kasus 1. Peserta duduk sesuai dengan provinsi masing-masing 2. Latihan soal dapat dikerjakan bersama dengan peserta berasal dari wilayah yang sama pada kelompok tersebut. 3. Peserta akan mendapatkan 6 soal studi kasus dan dikerjakan di power point. Jika sudah selesai dapat dikumpulkan bahannya pada link yang sudah disediakan panitia (Rename nama file dengan Nama Provinsi_Modul Pemberian TPT) 4. Peserta diberikan waktu: a. Diskusi: 30 menit b. Paparan diskusi: 30 menit (akan ada kelompok yang memberikan paparan hasil diskusi dan kelompok lain yang memberikan tanggapan) c. Bedah Studi Kasus oleh Narasumber: 20 menit d. Simpulan Fasilitator: 10 menit 5. Setiap kelompok akan didampingi oleh fasilitator, tiap fasilitator akan membantu mengarahkan jalannya diskusi hingga selesai.
  • 44. KASUS 1 • Seorang anak umur 8 tahun 25kg tinggi, badan 124cm, datang karena undangan kontak investigation karena ibu si anak didiagnosis dengan TB TCM positif, sensitif rifampisin. • Anak tidak ada keluhan batuk dan demam. Makan 3x sehari, dengan jumlah cukup, status nutrisi gizi baik. 1. Gejala TB apa yang anda cari? 2. Terangkan tindakan yang anda lakukan secara sistematis berdasarkan alur pemberian TPT SO/RO, jika tidak ditemukan gejala? 3. Bagaimana Terapinya? 4. Bagaimana kalau diberikan 3HR tetapi, PMO pasien dan pasien setelah minum 1 bulan lupa minum 8 hari?
  • 45. KASUS 2 • B, anak laki-laki 6 tahun, pasien SNRS dibawa ibu ke praktek dokter dengan keluhan Karena keluhannya kakak pasien (17 tahun) baru didiagnosis TB paru TCM (MTB+, Rifampicin resistant not detected), sudah 7 hari diberi pengobatan TB. Menurut ibu, anak B, masih aktif, makan cukup dan dalam 2 bulan terakhir berat badannya selalu bertambah. Tinggal 1 rumah beserta ayah, ibu, kakak (Umur 11 tahun), adik (umur 2 tahun) dan nenek, 70 tahun yang batuk lama, tapi tidak mau berobat. • Batuk/demam/tidak ada. • Pemeriksaan anak B penunjang dalam batas normal, kecuali thoraks foto kesan sugestif TB paru. • Pemeriksaan penunjang adik anak B normal.
  • 46. Kasus 2 (lanjutan) 1. Untuk anak B apa tindakan anda? 2. Untuk adiknya anak B, apa tindakan anda. Apa pilihan obat untuk terapi nya? Dan bagaimana kalau lupa minum 20 hari setelah 3 bulan minum INH setiap hari? 3. Untuk Nenek, apa tindakan anda?
  • 47. Kasus 3 • Anak 2 th BB 12 kg Kontak erat ART yg baru kerja 4 bulan dirumah nya dan baru diketahui BTA nya positif. Saat ini anak klinis baik, sehat, aktif, BB naik terus. • Bagaimana menerangkan kepada keluarga ttg langkah yg akan saudara ambil ? • Obat apa yang anda pilih? • Apa kriteria mengakhiri terapi medikamentosa?
  • 48. KASUS 4 • Seorang Bapak yang baru terdiagnosis sebagai pasien TB RO mempunyai 3 anak yang masing masing usia nya 9 tahun, 6 tahun dan 3 tahun. Ketiga anak tidak ada gejala kearah TB. Hasil uji tuberkulin kedua nya masing masing 8 mm, 20 mm dan 11 mm. Status gizi mereka baik, pada pemeriksaan fisis dan Rontgen normal. Pemeriksaan TCM tidak dilakukan. Berapa skor masing masing anak, bagaimana pendekatan tatalaksana nya ?
  • 49. KASUS 5 • Anak 2 th BB 20 kg Kontak erat ART yg baru kerja 2 bulan dirumah nya dan diketahui sakit TB Paru Bakteriologis terkonfirmasi. Saat ini anak klinis baik, sehat, aktif, BB naik terus. Masalah nya, anak tsb belum lama ini baru selesai pengobatan TB. Bagaimana menerangkan kepada keluarga ttg langkah yg akan saudara ambil ? .
  • 50. Kasus 6 • Anak usia 6 tahun kontak erat dengan pasien TB RO. Menurut orangtua tidak ada gejala TB tetapi anak tampak kurus , Pemeriksaan TCM negatif, foto thoraks tidak sugestif TB, hasil uji tuberkulin yang dilakukan 3 pekan sebelum nya di Puskesmas, menurut orangtua bekas tempat penyuntikan menjadi kemerahan. Orangtua pasien datang ke tempat praktek swasta saudara. Apa langkah saudara ?