SlideShare a Scribd company logo
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas rahmat-Nya,
penulisan laporan praktikum pengolahan bahan galian ini dapat terselesaikan pada
waktu yang telah ditentukan.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir, Sudaryanto,MT selaku Kepala Laboratorium Pengolahan Bahan
Galian. Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi
Mineral , UPN “Veteran” Yogyakarta.
2. Utari Retno Sulistyorini Asisten Laboratorium Pengolahan Bahan
Galian yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
3. Teman-teman dan seluruh pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan laporan ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik yang membangun.
Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya.
Yogyakarta, 26 April 2014
Praktikan
Irvan Jaluh Wibowo
NPM 112.12.0079
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pegolahan Bahan Galian / Unit Operasi adalah suatu proses pengolahan bijih
secara mekanik sehingga mineral berharga dapat dipisahkan dari mineral
pengotornya dengan didasarkan pada sifat fisika atau sifat kimia-fisika permukaan
mineral.
Bahan galian diperlukan sebagai salah satu bahan baku dalam suatu industri
namun agar dapat dimanfaatkan tentunya harus memenuhi persyaratan. Untuk
itulah pada umumnya bahan galian sebelum dimanfaatkan dilakukan pengolahan
terlebih dahulu.
Kominusi merupakan salah satu proses pengolahan bahan galian yang
fungsinya mereduksi ukuran butir. Ada 3 tahap kominusi yaitu primary crushing,
secondary crushing dan fine crushing.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari pengukian Kominusi ini adalah :
1. Untuk mengetahui Limiting Reduction Ratio ( LRR )
2. Mengetahui Apparent Reduction Ratio ( ARR )
3. Mengetahui Working Reduction Ratio ( WRR )
4. Mengetahui 𝑅𝑅80
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar
Kominusi adalah Proses mereduksi ukuran butir atau meliberasikan bijih.
Yang dimaksud dengan proses meliberasi bijih adalah proses melepaskan bijih
tersebut dari ikatannnya yang berupa “Gangue Mineral” dengan menggunakan
alat crusher dan grinding mill. Kominusi terbagi dalam 3 tahap yaitu :
1. Primary Crushing merupakan tahap penghancuran yang pertama dimana
umpan berupa bongkah-bongkah besar yang berupa ± 80 x 60 inchi dan
produknya 4 inchi.
2. Secondary Crushing merupakan tahap penghancuran dari kelanjutan
primary crushing dimana ukuran umpan lebih kecil dari 6 inchi dan
produknya berukuran 0,5 inchi.
3. Fine Cruching Miling merupakan lanjutan dari proses primary crushing
dan secondary crushing . Proses penghancuran pada miling menggunakan
shearing stress.
(Mokh.Winanto Ajie.PH,dkk 2001 )
RR (Reduction Ratio ) merupakan perbandingan antara ukuran umpan dengan
ukuran produk. Reduction Ratio yang baik untuk Primary Crushing adalah 4-7,
sedangkan untuk Secondary Crushing adalah 14-20 dan Fine Crushing (mill)
adalah 50-100.
Terdapat 4 macam Reduction Ratio yaitu :
1. Limiting Reduction Ratio adalah Perbandingan antara tebal / lebar
limpahan dengan tebal / lebar produk.
2. Working Reduction Ratio adalah Perbandingan antara tebal partikel umpan
yang terbesar dengan efektif set dari crusher.
3. Apparent Reduction Ratio adalah Perbandingan antara efektif gape dengan
efektif set.
4. Reduction Ratio 80 (𝑅𝑅80 ) adalah Perbandingan antara lubang ayakan
produk pada kumulatif 80 %.
2.2 Faktor yang Mempengaruhi
Faktor yang mempengaruhi efisiensi jaw crusher :
4
1. Lebar lubang pengeluaran
2. Variasi dan throw
3. Ukuran umpan
4. Kecepatan
5. Reduction Ratio ( RR)
6. Kapasitas yang dipengaruhi oleh jumlah umpan perjam dan berat jenis
umpan.
5
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Peralatan dan Perlengkapan
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Jaw Crusher
2. Neraca Ohauss
3. Penggaris
4. Jangka Sorong
5. Ayakan
6. Mesin Ayakan
7. Cawan
8. Stopwatch
Perlengkapan yang digunakan :
1. Batu Andesit
3.2 Prosedur Praktikum
Prosedur yang dilakukan pada praktikum adalah :
1. Siapkan Batu Andesit dan timbang masing-masing batuan dengan neraca
ohauss.
2. Ukuran bagian / sisi batuan yang besar dengan jangka sorong.
3. Siapkan Jaw Crusher dengan mengatur gape : 7 cm Close Setting : 2,5 cm
dan Open Setting : 3 cm. Untuk Primary Crusher.
4. Masukan satu persatu batuan ke Jaw Crusher dan ukur bagian yang telah
hancur. Ukuran batuan yang ukurannya paling besar untuk mendapatkan
ukuran feed terbesar.
5. Masukan semua pecahan batuan ke ayakan dan ayak dengan menggunakan
mesin ayak selama ± 5 menit.
6. Timbang setiap ayakan untuk mendapatkan berat feed dan untuk
mengetahui berapa berat feed / beberapa gram yang hilang.
7. Siapkan kembali Jaw Crusher dengan ukuran gape : 7 cm, close setting : 1
cm dan open setting : 1,5 cm untuk Secondary Crushing.
8. Masukan semua batuan dan gunakan stopwatch untuk mengetahui berapa
lama batuan melalui proses crushing.
6
9. Ukur kembali batuan yang paling besar dengan jangka sorong untuk
mendapatkan ukuran feed secondary . Tetapi, terlebih dahulu batuan
diayak kembali dengan mesin ayak selama 5 menit.
10. Timbang setiap ayakan untuk mendapatkan berat produk dan untuk
mengetahui berapa gram berat yang hilang.
3.3 Gambar Peralatan
Gambar 3.1
Jaw Crusher
Gambar 3.2
Neraca Ohauss
7
Gambar 3.3
Penggaris
Gambar 3.4
Jangka Sorong
Gambar 3.5
Stopwatch
8
Gambar 3.6
Satu set Ayakan
Gambar 3.7
Cawan
Gambar 3.8
Mesin Ayakan
9
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
4.1 Tabulasi Data
Tabel 4.1
Data Sampel Batuan
No Ukuran (cm) Berat (gram) Waktu (sekon)
1 4,150 44 1,6
2 3,074 31,2 1,3
3 3,055 24,9 0,78
Primary
Ukuran Feed terbesar = 4,150 cm
Ukuran Produk terbesar = 3,000 cm
Secondary
Ukuran Feed terbesar = 3,020 cm
Ukuran Produk terbesar = 2,525 cm
Tabel 4.2
Pengaturan Jaw Crusher
Crushing Gape Open Setting Close Setting
Primary 7 cm 2,5 cm 2 cm
Secondary 7 cm 1,5 cm 1 cm
10
Tabel 4.3
Data Hasil Ayakan
Ukuran
Lubang
Ayakan
(mm)
Berat
Feed
(gram)
% Berat % Lolos Berat
Produk
(gram)
% Berat % Lolos
19 46 46,3 53,7 - - 100
12,5 33,2 33,4 20,3 15,9 16,8 83,2
9,5 9,8 9,9 10,4 46,9 49,6 33,6
4 5,6 5,6 4,8 16,8 18 15,6
2 1,9 2,0 2,8 5,6 5,9 9,8
Pan 2,8 2,8 0 9,3 9,8 0
∑ 99,3 100 100 94,5 100 100
4.2 Perhitungan
19 mm ( Feed )
% Berat =
46 𝑔𝑟𝑎𝑚
99,3 𝑔𝑟𝑎𝑚
x 100% = 46,3 %
% Lolos = 100% - 46,3 % = 53,7 %
+ 19 mm (Produk)
%Berat = 0
% Lolos = 100 %
-19 mm + 12,5 mm (Feed)
% Berat =
37,2 𝑔𝑟𝑎𝑚
99,3 𝑔𝑟𝑎𝑚
x 100 % = 33,4 %
% Lolos = 53,7 % - 33,4 % = 20,3 %
-19 mm + 12,5 mm (Produk)
11
% Berat =
15,9 𝑔𝑟𝑎𝑚
94,5 𝑔𝑟𝑎𝑚
x 100 % = 16,8 %
% Lolos = 100 % - 16,8 % = 83,2 %
-12,5 mm + 9,5 mm (Feed)
% Berat =
9,8 𝑔𝑟𝑎𝑚
99,7 𝑔𝑟𝑎𝑚
x 100 % = 9,9 %
% Lolos= 20,3 % - 9,9 % = 10,4 %
-12,5 gram + 9,5 mm (Produk)
%Berat =
46,9 𝑔𝑟𝑎𝑚
94,5 𝑔𝑟𝑎𝑚
x 100 % = 49,6 %
% Lolos = 83,2 % - 49,6 % = 33,6 %
-9,5 mm + 4 mm (Feed)
% Berat =
5,6 𝑔𝑟𝑎𝑚
99,3 𝑔𝑟𝑎𝑚
x 100 % = 5,6 %
% Lolos = 10,4 % - 5,6 % = 4,8 %
-9,5 mm + 4 mm ( Produk )
% Berat =
16,8 𝑔𝑟𝑎𝑚
94,5 𝑔𝑟𝑎𝑚
x 100 % = 18 %
% Lolos = 33,6 % - 18 % = 15,6 %
-4 mm + 2 mm ( Feed )
% Berat =
1,9 𝑔𝑟𝑎𝑚
99,3 𝑔𝑟𝑎𝑚
x 100 % = 2,0 %
% Lolos = 4,8 % - 2,0 % = 2,8 %
-4 mm + 2 mm ( Produk )
% Berat =
5,6 𝑔𝑟𝑎𝑚
94,5 𝑔𝑟𝑎𝑚
x 100 % = 5,9 %
% Lolos = 15,6 % - 5,9 % = 9,8 %
-2 mm ( Feed )
% Berat =
2,8 𝑔𝑟𝑎𝑚
99,3 𝑔𝑟𝑎𝑚
x 100 % = 2,8 %
12
% Lolos = 2,8 % - 2,8 % = 0
-2 mm ( Produk )
% Berat =
9,3 𝑔𝑟𝑎𝑚
94,5 𝑔𝑟𝑎𝑚
x 100 % = 9,8 %
% Lolos = 9,8 % - 9,8 % = 0
 Primary
LRR =
𝑡𝑓
𝑡𝑝
=
4,150 𝑐𝑚
3,020 𝑐𝑚
= 1,374
Eff Setting =
2,5+2
2
= 2,25cm
WRR =
𝑡𝑓
𝑒𝑓𝑓 𝑠𝑒𝑡𝑡𝑖𝑛𝑔
=
4,150 𝑐𝑚
2,250 𝑐𝑚
= 1,844
ARR =
0,85 𝑥 7
2,5
= 2,38
𝑅𝑅80 =
% 𝐿𝑜𝑙𝑜𝑠 𝑈𝑚𝑝𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 80 %
% 𝐿𝑜𝑙𝑜𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 80 %
 Secondary
LRR =
𝑡𝑓
𝑡𝑝
=
3,020 𝑐𝑚
2,525 𝑐𝑚
= 1,156
Eff Setting =
1+1,5
2
= 1,25 cm
WRR =
𝑡𝑓
𝑒𝑓𝑓.𝑠𝑒𝑡𝑡𝑖𝑛𝑔
=
3,020 𝑐𝑚
1,250 𝑐𝑚
= 2,416
ARR =
0,85 𝑥 7
1,5
= 3,967
𝑅𝑅80 =
% 𝐿𝑜𝑙𝑜𝑠 𝑈𝑚𝑝𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑑𝑎 80 %
% 𝐿𝑜𝑙𝑜𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑃𝑎𝑑𝑎 80 %
=
24
12,2
= 1,967
13
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Analisis Data
Tujuan Liberasi material adalah agar sifat-sifat dari setiap mineral dapat
terlihat sehingga mudah dilakukan konsentrasi berdasarkan sifat.
Nilai Gape Crusher adalah 7 cm ini didapat sesuai dengan spesifikasi alat dari
perusahaan
Pecahnya batuan didalam Crusher dikarenakan :
1. Daya tahan batuan lebih kecil dari gaya penahan
2. Nilai angle kecil
3. Resultan gaya yang arahnya kebawah
Kapasitas Jaw Crusher dipengaruhi oleh :
1. Gravitasi
2. Kekerasan material
3. Keliatan material
4. Kandungan air / Kelembaban
Dalam proses kominusi terdapat berbagai gaya yang terjadi sehingga dapat
dihasilkan produk yang diinginkan. Gaya itu adalah gaya tekan, gaya gesek, gaya
gravitasi, dan gaya menahan,
Pengayakan dilakukan sebaiknya ± 10 – 15 menit ini dilakukan agar distribusi
ukuran dapat tepat dan lebih effisien.
5.2 Aplikasi
Aplikasi dalam acara ini adalah :
1. Di bidang pertambangan
Seperti dalam pengolahan Batugamping pada tambang Karst
Batugamping
2. Di bidang Sipil
14
Dalam hal pemecahan batuan sebagai bahan baku bangunan.
3. Di bidang Arsitektur dan Manufaktur.
15
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1) Kominusi adalah Proses mereduksi ukuran butir atau meliberasi bijih.
2) Ada 3 tahapan Kominusi yaitu :
a. Primary Crushing merupakan tahap penghancuran pertama ( Produksi
4 inchi )
b. Secondary Crushing tahap penghancuran kedua ( Produksinya 0,5
inchi )
c. Fine Crushing Proses penghancuran pada miling menggunakan
Shearing Stress
3) Ratio Reduction ( RR ) Perbandingan antara ukuran umpan dengan ukuran
produk ada 4 macam RR :
a. Limiting Reduction Ratio ( LRR )
b. Working Reduction Ratio ( WRR )
c. Apparent Reduction Ratio ( ARR )
d. Reduction Ratio 80 ( 𝑅𝑅80 )
6.2 Saran
Penataan ruangan terutama peralatan untuk dirapikan lagi demi kelancaran
jalannya praktikum.
16

More Related Content

What's hot

Mekanika batuan
Mekanika batuanMekanika batuan
Mekanika batuan
Jupiter Samosir
 
Pola peledakan
Pola peledakanPola peledakan
Pola peledakan
Romie Hendrawan
 
Makalah pengolahan mineral magnetic separation
Makalah pengolahan mineral magnetic separationMakalah pengolahan mineral magnetic separation
Makalah pengolahan mineral magnetic separation
Actur Saktianto
 
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusIstilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Aling Syahril
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground miningheny novi
 
Ekonomi Mineral by Yuli Kusumawati
Ekonomi Mineral by Yuli KusumawatiEkonomi Mineral by Yuli Kusumawati
Ekonomi Mineral by Yuli Kusumawati
yulika usman
 
Isi laporan rod mill
Isi laporan rod millIsi laporan rod mill
Isi laporan rod millIrwin Maulana
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
Sylvester Saragih
 
Point load
Point loadPoint load
pola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamdapola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamdaUDIN MUHRUDIN
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambangramaldini
 
Deskripsi core
Deskripsi coreDeskripsi core
Deskripsi core
farhanalghifary1
 
laporan modul 1- kominusi - grinding
laporan modul 1- kominusi - grindinglaporan modul 1- kominusi - grinding
laporan modul 1- kominusi - grinding
Fathur Rozaq
 
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
seed3d
 
Makalah pengolahan mineral gravity separation
Makalah pengolahan mineral gravity separationMakalah pengolahan mineral gravity separation
Makalah pengolahan mineral gravity separation
Actur Saktianto
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1
Bayu Laoli
 
Perencanaan peledakan
Perencanaan peledakanPerencanaan peledakan
Perencanaan peledakanUDIN MUHRUDIN
 

What's hot (20)

Mekanika batuan
Mekanika batuanMekanika batuan
Mekanika batuan
 
Pola peledakan
Pola peledakanPola peledakan
Pola peledakan
 
Makalah pengolahan mineral magnetic separation
Makalah pengolahan mineral magnetic separationMakalah pengolahan mineral magnetic separation
Makalah pengolahan mineral magnetic separation
 
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusIstilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
 
Pengolahan Bahan Galian
Pengolahan Bahan GalianPengolahan Bahan Galian
Pengolahan Bahan Galian
 
1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
 
Ekonomi Mineral by Yuli Kusumawati
Ekonomi Mineral by Yuli KusumawatiEkonomi Mineral by Yuli Kusumawati
Ekonomi Mineral by Yuli Kusumawati
 
Isi laporan rod mill
Isi laporan rod millIsi laporan rod mill
Isi laporan rod mill
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
 
Point load
Point loadPoint load
Point load
 
pola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamdapola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamda
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambang
 
Deskripsi core
Deskripsi coreDeskripsi core
Deskripsi core
 
laporan modul 1- kominusi - grinding
laporan modul 1- kominusi - grindinglaporan modul 1- kominusi - grinding
laporan modul 1- kominusi - grinding
 
Tahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasiTahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasi
 
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
 
Makalah pengolahan mineral gravity separation
Makalah pengolahan mineral gravity separationMakalah pengolahan mineral gravity separation
Makalah pengolahan mineral gravity separation
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1
 
Perencanaan peledakan
Perencanaan peledakanPerencanaan peledakan
Perencanaan peledakan
 

Similar to Acara 1

SEMINAR HASIL.pptx
SEMINAR HASIL.pptxSEMINAR HASIL.pptx
SEMINAR HASIL.pptx
ichahabibu
 
Proses penuangan & pembekuan logam
Proses penuangan & pembekuan logamProses penuangan & pembekuan logam
Proses penuangan & pembekuan logam
Eko Barka
 
Makalah pengolahan mineral grinding
Makalah pengolahan mineral grindingMakalah pengolahan mineral grinding
Makalah pengolahan mineral grinding
Actur Saktianto
 
Hgi
HgiHgi
Pra rancangan sistem budidaya kedelai anjasmoro
Pra rancangan sistem budidaya kedelai anjasmoroPra rancangan sistem budidaya kedelai anjasmoro
Pra rancangan sistem budidaya kedelai anjasmoro
ShintaPalupi1
 
Grinding and sizing
Grinding and sizingGrinding and sizing
Grinding and sizingIffa M.Nisa
 
Modul 2 mohamad a.sulthon
Modul 2 mohamad a.sulthonModul 2 mohamad a.sulthon
Modul 2 mohamad a.sulthon
Sulthon Subrata
 
Makalah pengolahan mineral crushing
Makalah pengolahan mineral crushingMakalah pengolahan mineral crushing
Makalah pengolahan mineral crushing
Actur Saktianto
 
Penghancuran dan pengayakan
Penghancuran dan pengayakanPenghancuran dan pengayakan
Penghancuran dan pengayakanHilya Fithri
 
Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)
Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)
Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)
Andria Bin Muhayat
 
Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
 Laporan Pratikum Beton dan Mix Design Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
Afif Yulfriza
 
Laporan praktikum 5 andi pengecilan
Laporan praktikum 5 andi pengecilanLaporan praktikum 5 andi pengecilan
Laporan praktikum 5 andi pengecilan
donnyerlangga
 
Modul 2 praktikum pbg
Modul 2 praktikum pbgModul 2 praktikum pbg
Modul 2 praktikum pbg
CandraNishfa
 
Laporan gerinda selindris
Laporan gerinda selindrisLaporan gerinda selindris
Laporan gerinda selindris
Goem Gumilar
 
Uji saringan pasir
Uji saringan pasirUji saringan pasir
Uji saringan pasir
MariaMay16
 
PPT SEMHAS DEBBY.pptx
PPT SEMHAS DEBBY.pptxPPT SEMHAS DEBBY.pptx
PPT SEMHAS DEBBY.pptx
Fregusoktovikiyanto
 
Analisa prinsif kerja mesin crusher
Analisa prinsif kerja mesin crusherAnalisa prinsif kerja mesin crusher
Analisa prinsif kerja mesin crusher
Imaz Bili Kali
 
Studi proses pembuatan bakso ikan tuna mata besar
Studi proses pembuatan bakso ikan tuna mata besarStudi proses pembuatan bakso ikan tuna mata besar
Studi proses pembuatan bakso ikan tuna mata besar
Achmad Fathony
 

Similar to Acara 1 (20)

SEMINAR HASIL.pptx
SEMINAR HASIL.pptxSEMINAR HASIL.pptx
SEMINAR HASIL.pptx
 
Proses penuangan & pembekuan logam
Proses penuangan & pembekuan logamProses penuangan & pembekuan logam
Proses penuangan & pembekuan logam
 
Makalah pengolahan mineral grinding
Makalah pengolahan mineral grindingMakalah pengolahan mineral grinding
Makalah pengolahan mineral grinding
 
Hgi
HgiHgi
Hgi
 
Pra rancangan sistem budidaya kedelai anjasmoro
Pra rancangan sistem budidaya kedelai anjasmoroPra rancangan sistem budidaya kedelai anjasmoro
Pra rancangan sistem budidaya kedelai anjasmoro
 
Grinding and sizing
Grinding and sizingGrinding and sizing
Grinding and sizing
 
Modul 2 mohamad a.sulthon
Modul 2 mohamad a.sulthonModul 2 mohamad a.sulthon
Modul 2 mohamad a.sulthon
 
Makalah pengolahan mineral crushing
Makalah pengolahan mineral crushingMakalah pengolahan mineral crushing
Makalah pengolahan mineral crushing
 
Penghancuran dan pengayakan
Penghancuran dan pengayakanPenghancuran dan pengayakan
Penghancuran dan pengayakan
 
Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)
Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)
Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)
 
Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
 Laporan Pratikum Beton dan Mix Design Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
 
Laporan praktikum 5 andi pengecilan
Laporan praktikum 5 andi pengecilanLaporan praktikum 5 andi pengecilan
Laporan praktikum 5 andi pengecilan
 
Modul 2 praktikum pbg
Modul 2 praktikum pbgModul 2 praktikum pbg
Modul 2 praktikum pbg
 
Sentrifugasi
SentrifugasiSentrifugasi
Sentrifugasi
 
Laporan KP Haidar
Laporan KP HaidarLaporan KP Haidar
Laporan KP Haidar
 
Laporan gerinda selindris
Laporan gerinda selindrisLaporan gerinda selindris
Laporan gerinda selindris
 
Uji saringan pasir
Uji saringan pasirUji saringan pasir
Uji saringan pasir
 
PPT SEMHAS DEBBY.pptx
PPT SEMHAS DEBBY.pptxPPT SEMHAS DEBBY.pptx
PPT SEMHAS DEBBY.pptx
 
Analisa prinsif kerja mesin crusher
Analisa prinsif kerja mesin crusherAnalisa prinsif kerja mesin crusher
Analisa prinsif kerja mesin crusher
 
Studi proses pembuatan bakso ikan tuna mata besar
Studi proses pembuatan bakso ikan tuna mata besarStudi proses pembuatan bakso ikan tuna mata besar
Studi proses pembuatan bakso ikan tuna mata besar
 

Recently uploaded

Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
muhhaekalsn
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 

Recently uploaded (10)

Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 

Acara 1

  • 1. 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas rahmat-Nya, penulisan laporan praktikum pengolahan bahan galian ini dapat terselesaikan pada waktu yang telah ditentukan. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ir, Sudaryanto,MT selaku Kepala Laboratorium Pengolahan Bahan Galian. Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral , UPN “Veteran” Yogyakarta. 2. Utari Retno Sulistyorini Asisten Laboratorium Pengolahan Bahan Galian yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis. 3. Teman-teman dan seluruh pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik yang membangun. Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Yogyakarta, 26 April 2014 Praktikan Irvan Jaluh Wibowo NPM 112.12.0079
  • 2. 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pegolahan Bahan Galian / Unit Operasi adalah suatu proses pengolahan bijih secara mekanik sehingga mineral berharga dapat dipisahkan dari mineral pengotornya dengan didasarkan pada sifat fisika atau sifat kimia-fisika permukaan mineral. Bahan galian diperlukan sebagai salah satu bahan baku dalam suatu industri namun agar dapat dimanfaatkan tentunya harus memenuhi persyaratan. Untuk itulah pada umumnya bahan galian sebelum dimanfaatkan dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Kominusi merupakan salah satu proses pengolahan bahan galian yang fungsinya mereduksi ukuran butir. Ada 3 tahap kominusi yaitu primary crushing, secondary crushing dan fine crushing. 1.2 Tujuan Praktikum Tujuan dari pengukian Kominusi ini adalah : 1. Untuk mengetahui Limiting Reduction Ratio ( LRR ) 2. Mengetahui Apparent Reduction Ratio ( ARR ) 3. Mengetahui Working Reduction Ratio ( WRR ) 4. Mengetahui 𝑅𝑅80
  • 3. 3 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Kominusi adalah Proses mereduksi ukuran butir atau meliberasikan bijih. Yang dimaksud dengan proses meliberasi bijih adalah proses melepaskan bijih tersebut dari ikatannnya yang berupa “Gangue Mineral” dengan menggunakan alat crusher dan grinding mill. Kominusi terbagi dalam 3 tahap yaitu : 1. Primary Crushing merupakan tahap penghancuran yang pertama dimana umpan berupa bongkah-bongkah besar yang berupa ± 80 x 60 inchi dan produknya 4 inchi. 2. Secondary Crushing merupakan tahap penghancuran dari kelanjutan primary crushing dimana ukuran umpan lebih kecil dari 6 inchi dan produknya berukuran 0,5 inchi. 3. Fine Cruching Miling merupakan lanjutan dari proses primary crushing dan secondary crushing . Proses penghancuran pada miling menggunakan shearing stress. (Mokh.Winanto Ajie.PH,dkk 2001 ) RR (Reduction Ratio ) merupakan perbandingan antara ukuran umpan dengan ukuran produk. Reduction Ratio yang baik untuk Primary Crushing adalah 4-7, sedangkan untuk Secondary Crushing adalah 14-20 dan Fine Crushing (mill) adalah 50-100. Terdapat 4 macam Reduction Ratio yaitu : 1. Limiting Reduction Ratio adalah Perbandingan antara tebal / lebar limpahan dengan tebal / lebar produk. 2. Working Reduction Ratio adalah Perbandingan antara tebal partikel umpan yang terbesar dengan efektif set dari crusher. 3. Apparent Reduction Ratio adalah Perbandingan antara efektif gape dengan efektif set. 4. Reduction Ratio 80 (𝑅𝑅80 ) adalah Perbandingan antara lubang ayakan produk pada kumulatif 80 %. 2.2 Faktor yang Mempengaruhi Faktor yang mempengaruhi efisiensi jaw crusher :
  • 4. 4 1. Lebar lubang pengeluaran 2. Variasi dan throw 3. Ukuran umpan 4. Kecepatan 5. Reduction Ratio ( RR) 6. Kapasitas yang dipengaruhi oleh jumlah umpan perjam dan berat jenis umpan.
  • 5. 5 BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM 3.1 Peralatan dan Perlengkapan Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1. Jaw Crusher 2. Neraca Ohauss 3. Penggaris 4. Jangka Sorong 5. Ayakan 6. Mesin Ayakan 7. Cawan 8. Stopwatch Perlengkapan yang digunakan : 1. Batu Andesit 3.2 Prosedur Praktikum Prosedur yang dilakukan pada praktikum adalah : 1. Siapkan Batu Andesit dan timbang masing-masing batuan dengan neraca ohauss. 2. Ukuran bagian / sisi batuan yang besar dengan jangka sorong. 3. Siapkan Jaw Crusher dengan mengatur gape : 7 cm Close Setting : 2,5 cm dan Open Setting : 3 cm. Untuk Primary Crusher. 4. Masukan satu persatu batuan ke Jaw Crusher dan ukur bagian yang telah hancur. Ukuran batuan yang ukurannya paling besar untuk mendapatkan ukuran feed terbesar. 5. Masukan semua pecahan batuan ke ayakan dan ayak dengan menggunakan mesin ayak selama ± 5 menit. 6. Timbang setiap ayakan untuk mendapatkan berat feed dan untuk mengetahui berapa berat feed / beberapa gram yang hilang. 7. Siapkan kembali Jaw Crusher dengan ukuran gape : 7 cm, close setting : 1 cm dan open setting : 1,5 cm untuk Secondary Crushing. 8. Masukan semua batuan dan gunakan stopwatch untuk mengetahui berapa lama batuan melalui proses crushing.
  • 6. 6 9. Ukur kembali batuan yang paling besar dengan jangka sorong untuk mendapatkan ukuran feed secondary . Tetapi, terlebih dahulu batuan diayak kembali dengan mesin ayak selama 5 menit. 10. Timbang setiap ayakan untuk mendapatkan berat produk dan untuk mengetahui berapa gram berat yang hilang. 3.3 Gambar Peralatan Gambar 3.1 Jaw Crusher Gambar 3.2 Neraca Ohauss
  • 7. 7 Gambar 3.3 Penggaris Gambar 3.4 Jangka Sorong Gambar 3.5 Stopwatch
  • 8. 8 Gambar 3.6 Satu set Ayakan Gambar 3.7 Cawan Gambar 3.8 Mesin Ayakan
  • 9. 9 BAB IV HASIL PRAKTIKUM 4.1 Tabulasi Data Tabel 4.1 Data Sampel Batuan No Ukuran (cm) Berat (gram) Waktu (sekon) 1 4,150 44 1,6 2 3,074 31,2 1,3 3 3,055 24,9 0,78 Primary Ukuran Feed terbesar = 4,150 cm Ukuran Produk terbesar = 3,000 cm Secondary Ukuran Feed terbesar = 3,020 cm Ukuran Produk terbesar = 2,525 cm Tabel 4.2 Pengaturan Jaw Crusher Crushing Gape Open Setting Close Setting Primary 7 cm 2,5 cm 2 cm Secondary 7 cm 1,5 cm 1 cm
  • 10. 10 Tabel 4.3 Data Hasil Ayakan Ukuran Lubang Ayakan (mm) Berat Feed (gram) % Berat % Lolos Berat Produk (gram) % Berat % Lolos 19 46 46,3 53,7 - - 100 12,5 33,2 33,4 20,3 15,9 16,8 83,2 9,5 9,8 9,9 10,4 46,9 49,6 33,6 4 5,6 5,6 4,8 16,8 18 15,6 2 1,9 2,0 2,8 5,6 5,9 9,8 Pan 2,8 2,8 0 9,3 9,8 0 ∑ 99,3 100 100 94,5 100 100 4.2 Perhitungan 19 mm ( Feed ) % Berat = 46 𝑔𝑟𝑎𝑚 99,3 𝑔𝑟𝑎𝑚 x 100% = 46,3 % % Lolos = 100% - 46,3 % = 53,7 % + 19 mm (Produk) %Berat = 0 % Lolos = 100 % -19 mm + 12,5 mm (Feed) % Berat = 37,2 𝑔𝑟𝑎𝑚 99,3 𝑔𝑟𝑎𝑚 x 100 % = 33,4 % % Lolos = 53,7 % - 33,4 % = 20,3 % -19 mm + 12,5 mm (Produk)
  • 11. 11 % Berat = 15,9 𝑔𝑟𝑎𝑚 94,5 𝑔𝑟𝑎𝑚 x 100 % = 16,8 % % Lolos = 100 % - 16,8 % = 83,2 % -12,5 mm + 9,5 mm (Feed) % Berat = 9,8 𝑔𝑟𝑎𝑚 99,7 𝑔𝑟𝑎𝑚 x 100 % = 9,9 % % Lolos= 20,3 % - 9,9 % = 10,4 % -12,5 gram + 9,5 mm (Produk) %Berat = 46,9 𝑔𝑟𝑎𝑚 94,5 𝑔𝑟𝑎𝑚 x 100 % = 49,6 % % Lolos = 83,2 % - 49,6 % = 33,6 % -9,5 mm + 4 mm (Feed) % Berat = 5,6 𝑔𝑟𝑎𝑚 99,3 𝑔𝑟𝑎𝑚 x 100 % = 5,6 % % Lolos = 10,4 % - 5,6 % = 4,8 % -9,5 mm + 4 mm ( Produk ) % Berat = 16,8 𝑔𝑟𝑎𝑚 94,5 𝑔𝑟𝑎𝑚 x 100 % = 18 % % Lolos = 33,6 % - 18 % = 15,6 % -4 mm + 2 mm ( Feed ) % Berat = 1,9 𝑔𝑟𝑎𝑚 99,3 𝑔𝑟𝑎𝑚 x 100 % = 2,0 % % Lolos = 4,8 % - 2,0 % = 2,8 % -4 mm + 2 mm ( Produk ) % Berat = 5,6 𝑔𝑟𝑎𝑚 94,5 𝑔𝑟𝑎𝑚 x 100 % = 5,9 % % Lolos = 15,6 % - 5,9 % = 9,8 % -2 mm ( Feed ) % Berat = 2,8 𝑔𝑟𝑎𝑚 99,3 𝑔𝑟𝑎𝑚 x 100 % = 2,8 %
  • 12. 12 % Lolos = 2,8 % - 2,8 % = 0 -2 mm ( Produk ) % Berat = 9,3 𝑔𝑟𝑎𝑚 94,5 𝑔𝑟𝑎𝑚 x 100 % = 9,8 % % Lolos = 9,8 % - 9,8 % = 0  Primary LRR = 𝑡𝑓 𝑡𝑝 = 4,150 𝑐𝑚 3,020 𝑐𝑚 = 1,374 Eff Setting = 2,5+2 2 = 2,25cm WRR = 𝑡𝑓 𝑒𝑓𝑓 𝑠𝑒𝑡𝑡𝑖𝑛𝑔 = 4,150 𝑐𝑚 2,250 𝑐𝑚 = 1,844 ARR = 0,85 𝑥 7 2,5 = 2,38 𝑅𝑅80 = % 𝐿𝑜𝑙𝑜𝑠 𝑈𝑚𝑝𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 80 % % 𝐿𝑜𝑙𝑜𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 80 %  Secondary LRR = 𝑡𝑓 𝑡𝑝 = 3,020 𝑐𝑚 2,525 𝑐𝑚 = 1,156 Eff Setting = 1+1,5 2 = 1,25 cm WRR = 𝑡𝑓 𝑒𝑓𝑓.𝑠𝑒𝑡𝑡𝑖𝑛𝑔 = 3,020 𝑐𝑚 1,250 𝑐𝑚 = 2,416 ARR = 0,85 𝑥 7 1,5 = 3,967 𝑅𝑅80 = % 𝐿𝑜𝑙𝑜𝑠 𝑈𝑚𝑝𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑑𝑎 80 % % 𝐿𝑜𝑙𝑜𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑃𝑎𝑑𝑎 80 % = 24 12,2 = 1,967
  • 13. 13 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Data Tujuan Liberasi material adalah agar sifat-sifat dari setiap mineral dapat terlihat sehingga mudah dilakukan konsentrasi berdasarkan sifat. Nilai Gape Crusher adalah 7 cm ini didapat sesuai dengan spesifikasi alat dari perusahaan Pecahnya batuan didalam Crusher dikarenakan : 1. Daya tahan batuan lebih kecil dari gaya penahan 2. Nilai angle kecil 3. Resultan gaya yang arahnya kebawah Kapasitas Jaw Crusher dipengaruhi oleh : 1. Gravitasi 2. Kekerasan material 3. Keliatan material 4. Kandungan air / Kelembaban Dalam proses kominusi terdapat berbagai gaya yang terjadi sehingga dapat dihasilkan produk yang diinginkan. Gaya itu adalah gaya tekan, gaya gesek, gaya gravitasi, dan gaya menahan, Pengayakan dilakukan sebaiknya ± 10 – 15 menit ini dilakukan agar distribusi ukuran dapat tepat dan lebih effisien. 5.2 Aplikasi Aplikasi dalam acara ini adalah : 1. Di bidang pertambangan Seperti dalam pengolahan Batugamping pada tambang Karst Batugamping 2. Di bidang Sipil
  • 14. 14 Dalam hal pemecahan batuan sebagai bahan baku bangunan. 3. Di bidang Arsitektur dan Manufaktur.
  • 15. 15 BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan 1) Kominusi adalah Proses mereduksi ukuran butir atau meliberasi bijih. 2) Ada 3 tahapan Kominusi yaitu : a. Primary Crushing merupakan tahap penghancuran pertama ( Produksi 4 inchi ) b. Secondary Crushing tahap penghancuran kedua ( Produksinya 0,5 inchi ) c. Fine Crushing Proses penghancuran pada miling menggunakan Shearing Stress 3) Ratio Reduction ( RR ) Perbandingan antara ukuran umpan dengan ukuran produk ada 4 macam RR : a. Limiting Reduction Ratio ( LRR ) b. Working Reduction Ratio ( WRR ) c. Apparent Reduction Ratio ( ARR ) d. Reduction Ratio 80 ( 𝑅𝑅80 ) 6.2 Saran Penataan ruangan terutama peralatan untuk dirapikan lagi demi kelancaran jalannya praktikum.
  • 16. 16