SlideShare a Scribd company logo
REFERAT
PAPP-A SEBAGAI INDIKATOR PERTUMBUHAN JANIN
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian Obstetri & Ginekologi
Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul
Disusun oleh :
Nama : Fatimah Fayantini, S. Ked
NIM : 2006 031 0073
Diajukan kepada Yth.:
dr. H. Bambang Basuki, Sp. OG
BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
2011
LEMBAR PENGESAHAN
REFERAT
PAPP-A Sebagai Indikator Pertumbuhan Janin
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian Obstetri & Ginekologi
Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul
Disusun oleh:
Fatimah Fayantini, S. Ked
2006 031 0073
Telah dipresentasikan dan disetujui pada:
Hari : Senin
Tanggal : 30 Mei 2011
Mengetahui,
Dosen Pembimbing & Penguji Klinik
Dr. H. Bambang Basuki, Sp. OG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan janin merupakan hal vital yang menentukan kualitas hidup manusia
saat lahir. Jika terjadi gangguan dalam pertumbuhan selama di dalam kandungan,
dapat terjadi IUGR (Intra Uterine Growth Retardation) yang menyebabkan bayi lahir
dengan berat yang kurang dari normal dan dapat pula terjadi perkembangan fungsi
alat tubuh yang abnormal. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin intrauterin di antaranya adalah faktor ibu, faktor plasenta dan
nutrisi, faktor genetika dan faktor lingkungan.
Beberapa tes dan skrining hingga saat ini dilakukan guna memprediksi kelainan
pertumbuhan janin. Diantaranya dengan menggunakan penghitungan kadar hormon
yang penting untuk pertumbuhan janin, seperti hormon β-HCG dan progesteron yang
dihasilkan oleh plasenta, dimana penurunan kadar menunjukkan fungsi plasenta yang
kurang baik sehingga menghasilkan kelainan pertumbuhan janin (Krantz D, et al,
2002). Penelitian terus dilakukan guna mengetahui proses-proses yang berperan
dalam plasentasi dalam uterus, dimana merupakan salah satu proses penting yang
menentukan baik tidaknya pertumbuhan janin (Richard O. B, et al, 2008). Sehingga
dapat diketahui cara yang paling tepat untuk memprediksi pertumbuhan janin untuk
menentukan outcome saat bayi lahir nantinya.
PAPP-A (Pregnancy Associated Plasma Protein-A ) beberapa tahun ini dikenal
sebagai parameter yang digunakan untuk mengetahui terjadinya kelainan kromosom
berupa Trisomi 21 (Sindrom Down) pada trimester pertama kehamilan (Spencer K, et
al, 2009). Hal ini membuat para peneliti makin gencar untuk menyelidiki kemampuan
protein yang dihasilkan oleh plasenta ini dalam memprediksi outcome kelahiran
berupa berat badan bayi saat lahir yang dihubungkan dengan umur kehamilan saat
terjadi persalinan.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan referat ini adalah untuk mengetahui hubungan PAPP-A sebagai
indikator terhadap outcome kehamilan, yaitu hubungan terhadap berat lahir bayi dan
abnormalitas tubuh.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pertumbuhan Janin dan Plasentasi
Pertumbuhan dan perkembangan janin diawali oleh panyatuan sel benih pria dan
wanita yang mengalami pembelahan dan diferensiasi sehingga menjadi embrio
kemudian janin. Pada minggu pertama merupakan proses gametogenesis dan
implantasi, pada minggu kedua pembentukan embrio berlapis dua, pada minggu
ketiga menjadi embrio berlapis tiga (ectoderm, mesoderm dan entoderm), pada
minggu keempat sampai kedelapan tiap-tiap lapisan mengalami proses organogenesis,
dimana merupakan periode yang sangat penting, sedangkan minggu kesembilan
sampai akhir merupakan proses penyempurnaan dari proses sebelumnya. Selama
proses pertumbuhan dan perkembangan ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu lingkungan, kesehatan, nutrisi dan keturunan (Sadler, T. W, 2000).
Baik tidaknya pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin menentukan
berat bayi saat lahir dan kesempurnaan organ tubuh dan fungsinya. Faktor-faktor
yang menentukan tadi antara lain:(Sadler, T.W, 2000)
1. Faktor lingkungan seperti infeksi, radiasi, obat-obatan atau zat kimia
2. Faktor kesehatan seperti ibu kurang gizi dan penyakit tertentu pada ibu (Diabetes
melitus, hipertensi,dll)
3. Faktor nutrisi, maksudnya disini adalah nutrisi dari ibu ke janin yang ditentukan
utamanya oleh plasenta sebagai penyalur utama
4. Faktor keturunan seperti kelainan kromosom pada Trisomi 18, Trisomi 21.
Dalam referat ini akan dibahas mengenai plasenta yang merupakan salah satu faktor
terpenting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. Plasenta merupakan alat
komunikasi utama yang menyalurkan nutrisi dari ibu ke janin. Fungsi utama plasenta jika
dijabarkan antara lain adalah:
1. Berperan dalam mekanisme pertukaran feto-maternal.
Proses pertukaran terjadi melalui mekanisme transpor aktif, transpor pasif, dan
transpor vesikuler yaitu melalui endositosis atau eksositosis.
2. Fungsi bernafas.
Plasenta menyalurkan darah yang kaya akan oksigen dari sirkulasi maternal ke
sirkulasi fetal serta sebaliknya, mengangkut darah yang berisi karbondioksida dari
sirkulasi fetal ke sirkulasi maternal.
3. Fungsi nutritif dan ekskresi.
Suplai nutrisi untuk fetus diperlukan oleh fetus sebagai sumber pertumbuhan dan
energi untuk bergerak.
- Air : berdifusi melalui plasenta dari sirkulasi maternal ke sirkulasi fetal.
- Elektrolit : berdifusi mengikuti air, zat Besi dan kalsium merupakan elektrolit
yang cukup penting yang diperlukan oleh janin.
- Glukosa : merupakan sumber energi utama janin, melewati plasenta secara
transpor pasif.
- Asam amino : merupakan prekursor sintesis protein janin, berasal dari
metabolisme protein ibu.
- Kolesterol : melewati plasenta dengan mudah, begitu pula dengan derivatnya
yaitu hormon-hormon steroid.
- Vitamin : vitamin larut air melewati plasenta dengan mudah. Sedangkan vitamin
larut lemak melewati dengan sulit akibat tingganya gradien konsentrasi, sehingga
kadar vitamin ini pada sirkulasi fetal cukup rendah.
Produk sisa metabolisme dari fetus dibuang melewati plasenta menuju ke sirkulasi
maternal untuk diekskresikan oleh ibu nantinya.
4. Fungsi imunologi.
Bagian dari plasenta yaitu sitotrofoblas dan sinsisiotrofoblas menghasilkan HLA-G
yang saat itu berfungsi sebagai mekanisme pertahanan anti virus sekaligus sebagai suatu
imunosupresan sehingga sistem imun ibu tidak menolak keberadaan janin dalam
kandungannya yang dianggap sebagai benda asing.
5. Fungsi protektif.
Plasenta membentuk sistem barier guna melawan agen-agen infeksius demi
melindungi janin. Adanya lesi pada plasenta menyebabkan masuknya mikroba ke dalam
sirkulasi fetal sehingga dapat menyebabkan penyakit pada janin yang dapat berakibat
terhadap adanya abortus ataupun kelainan janin intrauterin.
6. Fungsi endokrin.
Plasenta menghasilkan berbagai hormon seperti HCG (Human Chorionic
Gonadothropin), estrogen, progesteron, HCS (Human Chorionic Somatomammotropin),
dan HCT (Human Chorionic Thyrotropin) (Kevin, P.H, 2004), disamping itu plasenta
juga menghasilkan berbagai protein hormon yang menunjang pertumbuhan janin seperti
Pregnancy Associated Plasma Protein A (PAPP-A), inhibin, aktivin, dan Insuline like
Growth Factor I-II (IGF-I/IGF-II) (Richard, O.B., et al, 2008).
A.1. Pembentukan Plasenta (Sadler, T.W., 2000 ; Richard, O.B, et al, 2008)
Setelah minggu pertama (hari 7-8), sel-sel trofoblas yang terletak di atas
embrioblas yang berimplantasi di endometrium dinding uterus, mengadakan
proliferasi dan berdiferensiasi menjadi dua lapis yang berbeda, yaitu :
1. sitotrofoblas : terdiri dari selapis sel kuboid, batas jelas, inti tunggal, di sebelah
dalam (dekat embrioblas)
2. sinsitiotrofoblas : terdiri dari selapis sel tanpa batas jelas, di sebelah luar
(berhubungan dengan stroma endometrium).
Unit trofoblas inilah yang akan berkembang menjadi plasenta. Di antara massa
embrioblas dengan lapisan sitotrofoblas terbentuk suatu celah yang makin lama
makin besar, yang nantinya akan menjadi rongga amnion.
Pada hari 8-9 perkembangan trofoblas sangat cepat, dari selapis sel tumbuh
menjadi berlapis-lapis. Terbentuk rongga-rongga vakuola yang banyak pada lapisan
sinsitiotrofoblas (selanjutnya disebut sinsitium) yang akhirnya saling berhubungan.
Stadium ini disebut stadium berongga (lacunar stage).
Gambar1. Sitotrofoblas dan sinsisiotrofoblas janin.
Gambar2. Invasi vili ke uterus.
Pertumbuhan sinsitium ke dalam stroma endometrium makin dalam kemudian
terjadi perusakan endotel kapiler di sekitarnya, sehingga rongga-rongga sinsitium
(sistem lakuna) tersebut dialiri masuk oleh darah ibu, membentuk sinusoid-sinusoid.
Peristiwa ini menjadi awal terbentuknya sistem sirkulasi uteroplasenta / sistem
sirkulasi feto-maternal. Sementara itu, di antara lapisan dalam sitotrofoblas dengan
selapis sel selaput Heuser, terbentuk sekelompok sel baru yang berasal dari trofoblas
dan membentuk jaringan penyambung yang lembut, yang disebut mesoderm
ekstraembrional.
Bagian yang berbatasan dengan sitotrofoblas disebut mesoderm ekstraembrional
somatopleural, kemudian akan menjadi selaput korion (chorionic plate). Bagian yang
berbatasan dengan selaput Heuser dan menutupi bakal yolk sac disebut mesoderm
ekstraembrional splanknopleural. Menjelang akhir minggu kedua (hari 13-14),
seluruh lingkaran blastokista telah terbenam dalam uterus dan diliputi pertumbuhan
trofoblas yang telah dialiri darah ibu. Meski demikian, hanya sistem trofoblas di
daerah dekat embrioblas saja yang berkembang lebih aktif dibandingkan daerah
lainnya.
Di dalam lapisan mesoderm ekstraembrional juga terbentuk celah-celah yang
makin lama makin besar dan bersatu, sehingga terjadilah rongga yang memisahkan
kandung kuning telur makin jauh dari sitotrofoblas. Rongga ini disebut rongga selom
ekstraembrional (extraembryonal coelomic space) atau rongga korion (chorionic
space). Di sisi embrioblas (kutub embrional), tampak sel-sel kuboid lapisan
sitotrofoblas mengadakan invasi ke arah lapisan sinsitium, membentuk sekelompok
sel yang dikelilingi sinsitium disebut jonjot-jonjot primer (primary stem villi). Jonjot
ini memanjang sampai bertemu dengan aliran darah ibu.
Pada awal minggu ketiga, mesoderm ekstraembrional somatopleural yang
terdapat di bawah jonjot-jonjot primer (bagian dari selaput korion di daerah kutub
embrional), ikut menginvasi ke dalam jonjot sehingga membentuk jonjot sekunder
(secondary stem villi) yang terdiri dari inti mesoderm dilapisi selapis sel sitotrofoblas
dan sinsitiotrofoblas. Menjelang akhir minggu ketiga, dengan karakteristik
angiogenik yang dimilikinya, mesoderm dalam jonjot tersebut berdiferensiasi
menjadi sel darah dan pembuluh kapiler, sehingga jonjot yang tadinya hanya selular
kemudian menjadi suatu jaringan vaskular (disebut jonjot tersier / tertiary stem villi).
Rongga korion makin lama makin luas, sehingga jaringan embrional makin
terpisah dari sitotrofoblas / selaput korion, hanya dihubungkan oleh sedikit jaringan
mesoderm yang kemudian menjadi tangkai penghubung (connecting stalk).
Mesoderm connecting stalk yang juga memiliki kemampuan angiogenik, kemudian
akan berkembang menjadi pembuluh darah dan connecting stalk tersebut akan
menjadi tali pusat.
Setelah infiltrasi pembuluh darah trofoblas ke dalam sirkulasi uterus, seiring
dengan perkembangan trofoblas menjadi plasenta dewasa, terbentuklah komponen
sirkulasi utero-plasenta. Melalui pembuluh darah tali pusat, sirkulasi utero-plasenta
dihubungkan dengan sirkulasi janin. Meskipun demikian, darah ibu dan darah janin
tetap tidak bercampur menjadi satu (disebut sistem hemochorial), tetap terpisah oleh
dinding pembuluh darah janin dan lapisan korion. Dengan demikian, komponen
sirkulasi dari ibu (maternal) berhubungan dengan komponen sirkulasi dari janin
(fetal) melalui plasenta dan tali pusat. Sistem tersebut dinamakan sirkulasi feto-
maternal.
Gambar3. Struktur plasenta.
Pertumbuhan plasenta makin lama makin besar dan luas, umumnya mencapai
pembentukan lengkap pada usia kehamilan sekitar 16 minggu. Plasenta dewasa yang
normal dan lengkap memililki karakteristik:
1. bentuk bundar / oval
2. diameter 15-25 cm, tebal 3-5cm
3.berat rata-rata 500-600 gram
4. insersi tali pusat (tempat berhubungan dengan plasenta) dapat di tengah / sentralis,
di samping / lateralis, atau di ujung tepi / marginalis
5. di sisi ibu, tampak daerah2 yang agak menonjol (kotiledon) yang diliputi selaput
tipis desidua basalis
6. di sisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar (pembuluh korion) menuju tali
pusat, korion diliputi oleh amnion
7. sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 300 cc/menit (pada 20 minggu) meningkat
sampai 600-700 cc/menit (pada aterm).
Pada kehamilan multipel / kembar, dapat terjadi variasi jumlah dan ukuran plasenta
dan selaput janin.
Gambar4. Sirkulasi feto-maternal.
A.2. Pertumbuhan dan perkembangan janin (Manuaba, I.G.B, 2007)
-Ovum
Kehamilan 5 minggu, kantong lengkap dengan diameter 1cm yang terbungkus oleh
vili korialis, ciri ciri khas manusia belum ditemukan.
-Embrio
Kehamilan 6 minggu, kantong berdiameter 2,3cm, berat 1 gram. Kepala
membesar, terbentuk tonjolan lengan dan tungkai, jantung primitif mulai
berfungsi, denyut jantung terdengar lewat alat elektronik, sirkulasi dalam
bentuk yang primitif, terbentuk hubungan antar pembuluh darah dalam korion
dan antar pembuluh yang sudah tumbuh dengan body stalk.
Kehamilan 10 minggu, panjang embrio 4 cm, genitalia eksterna terlihat.
Membran anus pecah, tangan dan kaki sudah bisa dikenali, terlihat bentuk
manusia.
-Janin
Kehamilan 12 minggu, panjang janin 8cm, berat 15 gram, jari tangan serta jari
kaki, mata dan telinga, sirkulasi dan ginjal sudah terbentuk, septum nasi dan
palatum telah menyatu, kelenjar endokrin dan sistem saraf mulai berfungsi.
16 Minggu, panjang janin 16cm, berat 110 gram, jenis kelamin mudah dikenali,
kuku jari tangan dapat terlihat, denyut jantung terdengar jelas, gerakan janin
teraba.
20 Minggu, panjang janin 22 cm, berat 300 gram, verniks pada kulit, lanugo
(bulu buu halus) pada badan, alis mata, janin kini secara hukum sudah dianggap
viable.
24 Minggu, panjang janin 30cm, berat 600 gram, kulit keriput, lemak terkumpul,
perkembangan otak berlanjut.
28 Minggu, panjang janin 35 cm, berat 1000 gram, jika lahir bayi ini akan
bergerak dengan kuat dan menangis.
32 Minggu, panjang janin 42cm, berat 1700 gram, kulit berwarna merah,
keriput.
36 Minggu, panjang janin 46 cm, berat 2500 gram, kuku sudah mencapai ujung
jari tangan
40 minggu, panjang janin 50cm, berat 3400 gram, tubuh bayi sudah terbungkus
jaringan lemak, kulit berwarna erah tidak keriput, semua organ sudah berfungsi
kecuali paru paru.
B. PAPP-A (Pregnancy Associated Plasma Protein-A)
PAPP-A merupakan protein yang diproduksi oleh embrio dan plasenta (yaitu
sinsisiotrofoblas) selama masa kehamilan. Penghasil utamanya adalah
sinsisiotrofoblas. Protein ini memiliki berbagai fungsi termasuk di dalamnya yaitu
mencegah dikenalinya janin sebagai benda asing oleh sistem imun ibu, suatu matriks
mineralisasi, dan fungsi angiogenesis. Jumlah PAPP-A meningkat sejak trimester
awal hingga janin berumur aterm. Meningkat sejak deteksi awal yang nampak pada
32 hari setelah ovulasi, meningkat cepat dengan levels doubling setiap 3 hari,
kemudian meningkat lebih lambat hingga aterm (Gagnon, A et al, 2008).
PAPP-A adalah suatu zink glikoprotein besar, sebagai suatu metaloproteinase ia
memecah IGFBPs (Insulin-like Growth Factor Binding Proteins) yang secara spesifik
bekerja memecah IGFBP-4 dan 5 sehingga terlepaslah bentuk IGF bebas (Overgaard,
M.T. et al, 2003). PAPP-A disekresikan sebagai dimer dengan berat 400 kDa dan
bersirkulasi dalam darah maternal sebagai ikatan disulfida kompleks dengan proform
Eosinophil Major Basic Protein (proMBP). Nama lain PAPP-A adalah pappalysin 1,
PAPP-A, PAPPA1, SP4, high molecular weight alpha-2 mobile pregnancy-specific
protein, IGFBP4 protease (IGFBP-4ase), ASBABP2, DIPLA1, dan PAPA (Gagnon,A
etal,2008).
IGF (Insulin-like Growth Factor) sendiri merupakan suatu polipeptida mitogenik
yang memiliki peranan penting dalam diferensiasi dan proliferasi sel serta pertahanan
sel dalam berbagai lingkungan biologis. Aksi IGF ini diregulasi oleh IGFBPs
(Insulin-like Growth Factor Binding Proteins) yang berafinitas dan berspesifikasi
tinggi terhadap IGF. Telah teridentifikasi adanya 6 jenis IGFBPs yang berafinitas
tinggi terhadap IGF, yaitu IGFBP1-6, dimana IGFBP-4 merupakan jenis yang paling
banyak diproduksi oleh berbagai macam sel dan bersifat inhibitor yang konsisten
terhadap IGF.Bioavailabilitas IGFBP-4 tidak hanya bergantung pada jumlah sintesis
IGFBP-4 itu sendiri, namun juga bergantung pada degradasi dari IGF-II dependent-
spesific protease yang kini dikenal sebagai PAPP-A. Beberapa penelitian menemukan
bahwa PAPP-A walaupun terutama dihasilkan oleh sinsisiotrofoblas plasenta ,
ternyata juga dihasilkan oleh human Osteoblasts (hOBs). PAPP-A juga ditemukan
dalam berbagai cairan tubuh seperti human Prenancy Serum (hPS), cairan folikular
dan cairan amnion (Arun, S., et al, 2004).
Gambar5. Mekanisme kerja PAPP-A dalam melepaskan IGFBP-4 sehingga menjadi
IGF bebas yang aktif.
C. PAPP-A sebagai indikator pertumbuhan janin intrauterin
Banyak penelitian yang telah menemukan bahwa kadar PAPP-A dalam serum
maternal selama kehamilan berhubungan dengan pertumbuhan janin intrauterin.
Semakin rendahnya serum PAPP-A pada trinester pertama berhubungan secara
signifikan terhadap outcome pregnancy yang buruk, yaitu berat badan bayi kurang
dibandingkan umur kehamilan (KMK/Kecil Masa Kehamilan atau SGA/Small for
Gestational Age) (Suzanne E.P., et al, 2008).
Kagan ,K.O., et al pada tahun 2008 dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
dapat dilakukan skrining terhadap adanya trisomi 18 pada janin dengan menggunakan
gabungan antara pemeriksaan serum Beta HCG bebas, PAPP-A, Fetal Nuchal
Translucency pada umur kehamilan 11 minggu sampai 13minggu+6 hari yang
hasilnya cukup signifikan dengan False Positive Rate sebesar 0,2%. Begitu pula
untuk skrining terhadap adanya trisomi 21 dengan False Positive Rate sebesar 3%
(Wright, D., et al, 2008).
Rendahnya kadar PAPP-A dan kecilnya CRL (Crown-Rumpth Length) pada
trimester pertama kehamilan juga menunjukkan terjadinya KMK/SGA pada bayi saat
lahir nantinya (Leung, T.Y, et al, 2008).
Kurva : Receiver–operating characteristics curves for the performance of screening
for trisomy 21 by maternal age alone (——); maternal age, serum free beta-human
chorionic gonadotropin and pregnancy-associated plasma protein-A ( - - - - );
maternal age and fetal nuchal translucency thickness ( · · · · · · ) and combined
screening ( ).
Kurva : Receiver–operating characteristics curve for prediction of small-for-
gestational age (birth weight < 10th
centile) using small crown–rump length Z-score (
; area under curve, 0.593; 95% CI, 0.556–0.630; P < 0.0001) and low multiple of
the maternal-weight-adjusted gestational age-specific median for pregnancy-
associated plasma protein-A ( ; area under curve, 0.608; 95% CI, 0.570–0.646; P <
0.0001).
Kurva : Likelihood ratio for small-for-gestational age (birth weight < 10th
centile) at
different levels of multiple of the maternal-weight-adjusted gestational age-specific
median for pregnancy-associated plasma protein-A (PAPP-AMoM)
BAB III
KESIMPULAN
1. Pertumbuhan janin intrauterin sangat menentukan outcome kehamilan yaitu
sehat tidaknya bayi saat lahir dilihat dari berat lahir dan normalitas fungsi
organ
2. Plasenta sebagai jalur penghubung utama sirkulasi darah maternal dan fetal
merupakan bagian penting dalam menentukan pertumbuhan dan
perkembangan janin dari berbagai fungsi yang dimiliki, yaitu fungsi
pertukaran feto-maternal, fungsi bernapas sebagai paru-paru sementara bagi
janin, fungsi nutrisi, imunologi, protektif dan fungsi endokrin
3. PAPP-A merupakan protein plasma yang dihasilkan oleh plasenta saat
kehamilan yang berfungsi sebagai proteolitik bagi IGF sehungga IGF bebas
banyak bersirkulasi, dimana IGF ini merupakan mediator utama pertumbuhan
sel-sel tubuh
4. PAPP-A dapat digunakan sebagai salah satu indikator dalam pemeriksaan
kemungkinan abnormalitas pertumbuhan dan perkembangan janin intrautein
dengan mengukur kadar dalam serum maternal,semakin rendah PAPP-A,
semakin buruk outcome kehamilan
DAFTAR PUSTAKA
Arun, S.S., Subburaman, M., & Hirohito, K. (2004). Studies on Regulation of
IGFBP-4 Proteolysis by PAPP-A in Cells Treated Phorbol Ester.
Biochemistry Journal, 379, 57-64.
Gagnon, A., Wilson, R.D., Audibert, F. (2008). Obstetrical Complication Associated
With Abnormal Maternal Serum Markers Analyzes. Society of Obstetrician
and Gynecologists of Canada Genetics Committes. Journal Obstetry and
Gynecology Canada, 30 (10), 918-949.
Kagan, K.O., Wright, D., Maiz, N. (2008). Screening for Trisomi 18 by Maternal
Age, Fetal NT, Free Beta HCG, and PAPP-A. Ultrasound in Obstetric and
Gynecology, Vol.32, Issue 4, pages 488-492.
Kevin, P.H. (2004). Obstetric Illustrated Sixth Edition. Churchill Livingstone.
Krantz, D., Goetzl, L., Simpson, J.l., et al. (2004). Association of Extreme First
Trimester Beta HCG, PAPP-A, and Nuchal Translucency with IUGR and
Othet Adverse Pregnancy Outcomes. American Journal of Obstetry and
Gynecology. 191: 1452-1458.
Leung, T.Y., Sahota, D.J., Chan, L.W., Law, L.W., Fung, T.Y., Leung, T.L et al.
(2008). Prediction of Birth Weight by Fetal CRL Maternal Serum Levels of
PAPP-A in the First Trimester. Ultrasound in Obstetry and Gynecology,
Vol.31, Issue 6, page: 618-624.
Manuaba, I.G.B. (2007). Pengantar Kuliah Obstetri. EGC: Jakarta.
Overgaard, M.T., Sorensen, E.S., et al. (2003). Journal Biology and Chemistry. 278
(4): 2106-2117.
Richard, O.B., Stephen B.M., Linda, C.G. 2008. Endocrinology of Pregnancy.
Sadler, T.W. (2000). Embriologi Kedokteran Langman. EGC: Jakarta.
Spencer, K., Cowans, N.J., Avgidou, K., Molina, F., Nicolaides, K.N. (2009). First
Trimester Biochemical Markers of Aneuploidy and Prediction of SGA
Fetuses. Lippincott Williams and Wilkins.
Suzanne, E.P., Hyagriv, N.S. (2008). First Trimester Pregnancy Assesment PAPP-A
and Subsequent Abnormalities of Fetal Growth. American Journal of
Obstetry and Gynecology. Vol. 198, page 43-45.

More Related Content

What's hot

Teknologi Genetik Dalam Islam
Teknologi Genetik Dalam IslamTeknologi Genetik Dalam Islam
Teknologi Genetik Dalam Islam
Fatimah Umaira
 
Biologi perkembaangan kb
Biologi perkembaangan kbBiologi perkembaangan kb
Biologi perkembaangan kb
MJM Networks
 
Alatreproduksi 120905081718-phpapp01
Alatreproduksi 120905081718-phpapp01Alatreproduksi 120905081718-phpapp01
Alatreproduksi 120905081718-phpapp01Arelya Febriane
 
Sistem reproduksi BIOLOGI SMA KELAS 12
Sistem reproduksi BIOLOGI SMA KELAS 12 Sistem reproduksi BIOLOGI SMA KELAS 12
Sistem reproduksi BIOLOGI SMA KELAS 12
Dhea Rizky
 
proses persenyawaan sem3
proses persenyawaan sem3proses persenyawaan sem3
proses persenyawaan sem3
khai Rul
 
Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)
Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)
Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)Muhamad Toha
 
siklus-menstruasi-dan-kebutuhan-kb
 siklus-menstruasi-dan-kebutuhan-kb siklus-menstruasi-dan-kebutuhan-kb
siklus-menstruasi-dan-kebutuhan-kb
Riski Syahna
 
Sistem reproduksi manusia part 5 (newest)
Sistem reproduksi manusia part 5 (newest)Sistem reproduksi manusia part 5 (newest)
Sistem reproduksi manusia part 5 (newest)Fitria Ningsih Taea
 
Presentasi Reproduksi kls XI
Presentasi Reproduksi kls XIPresentasi Reproduksi kls XI
Presentasi Reproduksi kls XI
Time Master
 
TEKNIK BAYI TABUNG
TEKNIK BAYI TABUNGTEKNIK BAYI TABUNG
TEKNIK BAYI TABUNG
Ratu Nabillah
 
Topik 4 pembiakan
Topik 4   pembiakanTopik 4   pembiakan
Topik 4 pembiakan
smktsj2
 
BIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusia
BIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusiaBIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusia
BIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusia
Tunku Hilman Al-nordin
 
Embriologi
EmbriologiEmbriologi
Embriologi
juniartin
 
Penyewaan Rahim Menurut Perspektif Islam
Penyewaan Rahim Menurut Perspektif IslamPenyewaan Rahim Menurut Perspektif Islam
Penyewaan Rahim Menurut Perspektif IslamMohd Shukri Mat Nor
 
Kelompok 15 (nilai kesejahteraan janin)
Kelompok 15 (nilai kesejahteraan janin)Kelompok 15 (nilai kesejahteraan janin)
Kelompok 15 (nilai kesejahteraan janin)
AdetyaWulandari
 
Makalah bayi-tabung
Makalah bayi-tabungMakalah bayi-tabung
Makalah bayi-tabung
Zharfa Setiawan
 
Bismillahirahmanirahim
BismillahirahmanirahimBismillahirahmanirahim
BismillahirahmanirahimZar Bios
 

What's hot (20)

Teknologi Genetik Dalam Islam
Teknologi Genetik Dalam IslamTeknologi Genetik Dalam Islam
Teknologi Genetik Dalam Islam
 
Biologi perkembaangan kb
Biologi perkembaangan kbBiologi perkembaangan kb
Biologi perkembaangan kb
 
Alatreproduksi 120905081718-phpapp01
Alatreproduksi 120905081718-phpapp01Alatreproduksi 120905081718-phpapp01
Alatreproduksi 120905081718-phpapp01
 
Sistem reproduksi BIOLOGI SMA KELAS 12
Sistem reproduksi BIOLOGI SMA KELAS 12 Sistem reproduksi BIOLOGI SMA KELAS 12
Sistem reproduksi BIOLOGI SMA KELAS 12
 
Buku xi bab 9
Buku xi bab 9Buku xi bab 9
Buku xi bab 9
 
proses persenyawaan sem3
proses persenyawaan sem3proses persenyawaan sem3
proses persenyawaan sem3
 
Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)
Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)
Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)
 
siklus-menstruasi-dan-kebutuhan-kb
 siklus-menstruasi-dan-kebutuhan-kb siklus-menstruasi-dan-kebutuhan-kb
siklus-menstruasi-dan-kebutuhan-kb
 
Sistem reproduksi manusia part 5 (newest)
Sistem reproduksi manusia part 5 (newest)Sistem reproduksi manusia part 5 (newest)
Sistem reproduksi manusia part 5 (newest)
 
Presentasi Reproduksi kls XI
Presentasi Reproduksi kls XIPresentasi Reproduksi kls XI
Presentasi Reproduksi kls XI
 
TEKNIK BAYI TABUNG
TEKNIK BAYI TABUNGTEKNIK BAYI TABUNG
TEKNIK BAYI TABUNG
 
Topik 4 pembiakan
Topik 4   pembiakanTopik 4   pembiakan
Topik 4 pembiakan
 
BIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusia
BIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusiaBIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusia
BIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusia
 
Embriologi
EmbriologiEmbriologi
Embriologi
 
Penyewaan Rahim Menurut Perspektif Islam
Penyewaan Rahim Menurut Perspektif IslamPenyewaan Rahim Menurut Perspektif Islam
Penyewaan Rahim Menurut Perspektif Islam
 
Bab Iv Reproduksi (C)
Bab Iv Reproduksi (C)Bab Iv Reproduksi (C)
Bab Iv Reproduksi (C)
 
Kelompok 15 (nilai kesejahteraan janin)
Kelompok 15 (nilai kesejahteraan janin)Kelompok 15 (nilai kesejahteraan janin)
Kelompok 15 (nilai kesejahteraan janin)
 
Teknologi reproduksi manusia
Teknologi reproduksi manusiaTeknologi reproduksi manusia
Teknologi reproduksi manusia
 
Makalah bayi-tabung
Makalah bayi-tabungMakalah bayi-tabung
Makalah bayi-tabung
 
Bismillahirahmanirahim
BismillahirahmanirahimBismillahirahmanirahim
Bismillahirahmanirahim
 

Viewers also liked

affizan eady
affizan eadyaffizan eady
affizan eady
Affizan Eady
 
Bersyukurlah
BersyukurlahBersyukurlah
BersyukurlahhamdEy
 
Roster nurul walidaini
Roster nurul walidainiRoster nurul walidaini
Roster nurul walidainiArya Ningrat
 
Cơ hội kinh doanh cùng qnet việt nam
Cơ hội kinh doanh cùng qnet việt namCơ hội kinh doanh cùng qnet việt nam
Cơ hội kinh doanh cùng qnet việt nam
Jos Trần Danh Đàn
 
Mar Camacho, Universitat Rovira i Virgili Faculty (Spain), Visiting scholar a...
Mar Camacho, Universitat Rovira i Virgili Faculty (Spain), Visiting scholar a...Mar Camacho, Universitat Rovira i Virgili Faculty (Spain), Visiting scholar a...
Mar Camacho, Universitat Rovira i Virgili Faculty (Spain), Visiting scholar a...
MobileCreation
 
Presentación institucional - Urbanización San Pedro
Presentación institucional - Urbanización San PedroPresentación institucional - Urbanización San Pedro
Presentación institucional - Urbanización San Pedro
www.tumarketing.co
 
503 reading quiz
503 reading quiz503 reading quiz
503 reading quizamybass
 
Interni urbani: tra scarti e nuove circolarità
Interni urbani: tra scarti e nuove circolaritàInterni urbani: tra scarti e nuove circolarità
Interni urbani: tra scarti e nuove circolarità
Saverio Massaro
 
Paola Voci, «In support of lightness: mobile phones and transient cultures »
Paola Voci, «In support of lightness: mobile phones and transient cultures »Paola Voci, «In support of lightness: mobile phones and transient cultures »
Paola Voci, «In support of lightness: mobile phones and transient cultures »
MobileCreation
 
Conseqüències de la II Guerra Mundial
Conseqüències de la II Guerra MundialConseqüències de la II Guerra Mundial
Conseqüències de la II Guerra Mundial
malueva
 
Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2
Arya Ningrat
 
Storyboard ikan anyaman kpd 3026
Storyboard ikan anyaman kpd 3026Storyboard ikan anyaman kpd 3026
Storyboard ikan anyaman kpd 3026
Affizan Eady
 
Taylor rita visual_resumestoryboard.zip
Taylor rita visual_resumestoryboard.zipTaylor rita visual_resumestoryboard.zip
Taylor rita visual_resumestoryboard.zip
Rita_E
 
Counterstories” The Real Knowledge About Going to College
Counterstories”The Real Knowledge About Going to CollegeCounterstories”The Real Knowledge About Going to College
Counterstories” The Real Knowledge About Going to College
patty_mndz
 
Demografi profil gampong kulu 1
Demografi profil gampong kulu 1Demografi profil gampong kulu 1
Demografi profil gampong kulu 1
Arya Ningrat
 

Viewers also liked (20)

Critical appraisal
Critical appraisalCritical appraisal
Critical appraisal
 
Down syndrome
Down syndromeDown syndrome
Down syndrome
 
Dapodik ltj 1
Dapodik  ltj 1Dapodik  ltj 1
Dapodik ltj 1
 
affizan eady
affizan eadyaffizan eady
affizan eady
 
Bersyukurlah
BersyukurlahBersyukurlah
Bersyukurlah
 
Roster nurul walidaini
Roster nurul walidainiRoster nurul walidaini
Roster nurul walidaini
 
Catalog of prime-industrial-components
Catalog of prime-industrial-componentsCatalog of prime-industrial-components
Catalog of prime-industrial-components
 
Cơ hội kinh doanh cùng qnet việt nam
Cơ hội kinh doanh cùng qnet việt namCơ hội kinh doanh cùng qnet việt nam
Cơ hội kinh doanh cùng qnet việt nam
 
Mar Camacho, Universitat Rovira i Virgili Faculty (Spain), Visiting scholar a...
Mar Camacho, Universitat Rovira i Virgili Faculty (Spain), Visiting scholar a...Mar Camacho, Universitat Rovira i Virgili Faculty (Spain), Visiting scholar a...
Mar Camacho, Universitat Rovira i Virgili Faculty (Spain), Visiting scholar a...
 
Hasil percobaan
Hasil percobaanHasil percobaan
Hasil percobaan
 
Presentación institucional - Urbanización San Pedro
Presentación institucional - Urbanización San PedroPresentación institucional - Urbanización San Pedro
Presentación institucional - Urbanización San Pedro
 
503 reading quiz
503 reading quiz503 reading quiz
503 reading quiz
 
Interni urbani: tra scarti e nuove circolarità
Interni urbani: tra scarti e nuove circolaritàInterni urbani: tra scarti e nuove circolarità
Interni urbani: tra scarti e nuove circolarità
 
Paola Voci, «In support of lightness: mobile phones and transient cultures »
Paola Voci, «In support of lightness: mobile phones and transient cultures »Paola Voci, «In support of lightness: mobile phones and transient cultures »
Paola Voci, «In support of lightness: mobile phones and transient cultures »
 
Conseqüències de la II Guerra Mundial
Conseqüències de la II Guerra MundialConseqüències de la II Guerra Mundial
Conseqüències de la II Guerra Mundial
 
Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2
 
Storyboard ikan anyaman kpd 3026
Storyboard ikan anyaman kpd 3026Storyboard ikan anyaman kpd 3026
Storyboard ikan anyaman kpd 3026
 
Taylor rita visual_resumestoryboard.zip
Taylor rita visual_resumestoryboard.zipTaylor rita visual_resumestoryboard.zip
Taylor rita visual_resumestoryboard.zip
 
Counterstories” The Real Knowledge About Going to College
Counterstories”The Real Knowledge About Going to CollegeCounterstories”The Real Knowledge About Going to College
Counterstories” The Real Knowledge About Going to College
 
Demografi profil gampong kulu 1
Demografi profil gampong kulu 1Demografi profil gampong kulu 1
Demografi profil gampong kulu 1
 

Similar to referat-papp-a-dr-bambang

Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Dani Ibrahim
 
Bab 10 Sistem Reproduksi.pptx
Bab 10 Sistem Reproduksi.pptxBab 10 Sistem Reproduksi.pptx
Bab 10 Sistem Reproduksi.pptx
Cindi Tri Fitikasari
 
Bab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusiaBab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusia
SMAN 2 Indramayu
 
Contoh Soal Biologi Sistem Reproduksi Manusia
Contoh Soal Biologi Sistem Reproduksi ManusiaContoh Soal Biologi Sistem Reproduksi Manusia
Contoh Soal Biologi Sistem Reproduksi Manusia
JasonCundrawijaya
 
proses terbentuk nya plasenta pada saat kehamilan
proses terbentuk nya plasenta pada saat kehamilanproses terbentuk nya plasenta pada saat kehamilan
proses terbentuk nya plasenta pada saat kehamilan
dianaputri80
 
Perubahan anatomi fisiologi pada ibu hamil
Perubahan anatomi fisiologi pada ibu hamilPerubahan anatomi fisiologi pada ibu hamil
Perubahan anatomi fisiologi pada ibu hamil
diana permatasari
 
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
agungwahyudi709
 
Menstruasi, Fertilisasi dan Kehamilan.ppt
Menstruasi, Fertilisasi dan Kehamilan.pptMenstruasi, Fertilisasi dan Kehamilan.ppt
Menstruasi, Fertilisasi dan Kehamilan.ppt
SiskaPane
 
Fertilisasi dan perkembangan embrio
Fertilisasi dan perkembangan embrioFertilisasi dan perkembangan embrio
Fertilisasi dan perkembangan embrio
MTs NEGERI 1 MODEL MEDAN
 
Materi sistem reproduksi
Materi sistem reproduksiMateri sistem reproduksi
Materi sistem reproduksinajmitahir
 
MASA NIFAS
MASA NIFASMASA NIFAS
MASA NIFAS
Armina Vitari
 
Aspek pemantauan-tumbuh-kembang-wanita-yang-dikaji-dalam-setiap-tahap-kehidup...
Aspek pemantauan-tumbuh-kembang-wanita-yang-dikaji-dalam-setiap-tahap-kehidup...Aspek pemantauan-tumbuh-kembang-wanita-yang-dikaji-dalam-setiap-tahap-kehidup...
Aspek pemantauan-tumbuh-kembang-wanita-yang-dikaji-dalam-setiap-tahap-kehidup...
syarifah irmadani
 
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPASistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Mutiara Dwi Faiska
 
Tinjauan Teori Asfiksia
Tinjauan Teori AsfiksiaTinjauan Teori Asfiksia
Tinjauan Teori Asfiksia
Midwife Wahyuni
 
Abortus illahhhhhh
Abortus illahhhhhhAbortus illahhhhhh
Abortus illahhhhhh
fhradillah
 
190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus
190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus
190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus
Warnet Raha
 

Similar to referat-papp-a-dr-bambang (20)

Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
 
Bab 10 Sistem Reproduksi.pptx
Bab 10 Sistem Reproduksi.pptxBab 10 Sistem Reproduksi.pptx
Bab 10 Sistem Reproduksi.pptx
 
Bab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusiaBab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusia
 
Bab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusiaBab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusia
 
Contoh Soal Biologi Sistem Reproduksi Manusia
Contoh Soal Biologi Sistem Reproduksi ManusiaContoh Soal Biologi Sistem Reproduksi Manusia
Contoh Soal Biologi Sistem Reproduksi Manusia
 
proses terbentuk nya plasenta pada saat kehamilan
proses terbentuk nya plasenta pada saat kehamilanproses terbentuk nya plasenta pada saat kehamilan
proses terbentuk nya plasenta pada saat kehamilan
 
Perubahan anatomi fisiologi pada ibu hamil
Perubahan anatomi fisiologi pada ibu hamilPerubahan anatomi fisiologi pada ibu hamil
Perubahan anatomi fisiologi pada ibu hamil
 
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
 
Kesehatan
KesehatanKesehatan
Kesehatan
 
Menstruasi, Fertilisasi dan Kehamilan.ppt
Menstruasi, Fertilisasi dan Kehamilan.pptMenstruasi, Fertilisasi dan Kehamilan.ppt
Menstruasi, Fertilisasi dan Kehamilan.ppt
 
Fertilisasi dan perkembangan embrio
Fertilisasi dan perkembangan embrioFertilisasi dan perkembangan embrio
Fertilisasi dan perkembangan embrio
 
Materi sistem reproduksi
Materi sistem reproduksiMateri sistem reproduksi
Materi sistem reproduksi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Coba coba nulis proposal
Coba coba nulis proposalCoba coba nulis proposal
Coba coba nulis proposal
 
MASA NIFAS
MASA NIFASMASA NIFAS
MASA NIFAS
 
Aspek pemantauan-tumbuh-kembang-wanita-yang-dikaji-dalam-setiap-tahap-kehidup...
Aspek pemantauan-tumbuh-kembang-wanita-yang-dikaji-dalam-setiap-tahap-kehidup...Aspek pemantauan-tumbuh-kembang-wanita-yang-dikaji-dalam-setiap-tahap-kehidup...
Aspek pemantauan-tumbuh-kembang-wanita-yang-dikaji-dalam-setiap-tahap-kehidup...
 
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPASistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
 
Tinjauan Teori Asfiksia
Tinjauan Teori AsfiksiaTinjauan Teori Asfiksia
Tinjauan Teori Asfiksia
 
Abortus illahhhhhh
Abortus illahhhhhhAbortus illahhhhhh
Abortus illahhhhhh
 
190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus
190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus
190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus
 

More from Arya Ningrat

Jawaban terbaik
Jawaban terbaikJawaban terbaik
Jawaban terbaik
Arya Ningrat
 
Biografi pahlawan
Biografi pahlawanBiografi pahlawan
Biografi pahlawan
Arya Ningrat
 
Bab i evaluasi keperawatan
Bab i evaluasi keperawatanBab i evaluasi keperawatan
Bab i evaluasi keperawatan
Arya Ningrat
 
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
Arya Ningrat
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Arya Ningrat
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Arya Ningrat
 
Hipertensi 2
Hipertensi 2Hipertensi 2
Hipertensi 2
Arya Ningrat
 
Diagnosis kehamilan 1
Diagnosis kehamilan 1Diagnosis kehamilan 1
Diagnosis kehamilan 1
Arya Ningrat
 
Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2
Arya Ningrat
 
Askep anemia 1
Askep anemia 1Askep anemia 1
Askep anemia 1
Arya Ningrat
 
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juangSistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juangArya Ningrat
 
Sampul sasaran kerja pegawai
Sampul sasaran kerja pegawaiSampul sasaran kerja pegawai
Sampul sasaran kerja pegawaiArya Ningrat
 
Denah jarak rumah dengan sekolah 1
Denah jarak rumah dengan sekolah 1Denah jarak rumah dengan sekolah 1
Denah jarak rumah dengan sekolah 1
Arya Ningrat
 
Definisi syariat islam 1
Definisi syariat islam 1Definisi syariat islam 1
Definisi syariat islam 1
Arya Ningrat
 

More from Arya Ningrat (20)

Jawaban terbaik
Jawaban terbaikJawaban terbaik
Jawaban terbaik
 
Biografi pahlawan
Biografi pahlawanBiografi pahlawan
Biografi pahlawan
 
Bab i evaluasi keperawatan
Bab i evaluasi keperawatanBab i evaluasi keperawatan
Bab i evaluasi keperawatan
 
Teori 2
Teori 2Teori 2
Teori 2
 
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
 
Hipertensi 2
Hipertensi 2Hipertensi 2
Hipertensi 2
 
Diagnosis kehamilan 1
Diagnosis kehamilan 1Diagnosis kehamilan 1
Diagnosis kehamilan 1
 
Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2
 
Askep anemia 1
Askep anemia 1Askep anemia 1
Askep anemia 1
 
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juangSistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
 
Sampul sasaran kerja pegawai
Sampul sasaran kerja pegawaiSampul sasaran kerja pegawai
Sampul sasaran kerja pegawai
 
Roster 2
Roster 2Roster 2
Roster 2
 
Roster
RosterRoster
Roster
 
Rizkan 2
Rizkan 2Rizkan 2
Rizkan 2
 
Rizkan
RizkanRizkan
Rizkan
 
Denah jarak rumah dengan sekolah 1
Denah jarak rumah dengan sekolah 1Denah jarak rumah dengan sekolah 1
Denah jarak rumah dengan sekolah 1
 
Definisi syariat islam 1
Definisi syariat islam 1Definisi syariat islam 1
Definisi syariat islam 1
 
Dapodik ltj 1
Dapodik  ltj 1 Dapodik  ltj 1
Dapodik ltj 1
 

Recently uploaded

RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 

Recently uploaded (20)

RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 

referat-papp-a-dr-bambang

  • 1. REFERAT PAPP-A SEBAGAI INDIKATOR PERTUMBUHAN JANIN Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian Obstetri & Ginekologi Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Disusun oleh : Nama : Fatimah Fayantini, S. Ked NIM : 2006 031 0073 Diajukan kepada Yth.: dr. H. Bambang Basuki, Sp. OG BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL 2011
  • 2. LEMBAR PENGESAHAN REFERAT PAPP-A Sebagai Indikator Pertumbuhan Janin Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian Obstetri & Ginekologi Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Disusun oleh: Fatimah Fayantini, S. Ked 2006 031 0073 Telah dipresentasikan dan disetujui pada: Hari : Senin Tanggal : 30 Mei 2011 Mengetahui, Dosen Pembimbing & Penguji Klinik Dr. H. Bambang Basuki, Sp. OG
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan janin merupakan hal vital yang menentukan kualitas hidup manusia saat lahir. Jika terjadi gangguan dalam pertumbuhan selama di dalam kandungan, dapat terjadi IUGR (Intra Uterine Growth Retardation) yang menyebabkan bayi lahir dengan berat yang kurang dari normal dan dapat pula terjadi perkembangan fungsi alat tubuh yang abnormal. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan janin intrauterin di antaranya adalah faktor ibu, faktor plasenta dan nutrisi, faktor genetika dan faktor lingkungan. Beberapa tes dan skrining hingga saat ini dilakukan guna memprediksi kelainan pertumbuhan janin. Diantaranya dengan menggunakan penghitungan kadar hormon yang penting untuk pertumbuhan janin, seperti hormon β-HCG dan progesteron yang dihasilkan oleh plasenta, dimana penurunan kadar menunjukkan fungsi plasenta yang kurang baik sehingga menghasilkan kelainan pertumbuhan janin (Krantz D, et al, 2002). Penelitian terus dilakukan guna mengetahui proses-proses yang berperan dalam plasentasi dalam uterus, dimana merupakan salah satu proses penting yang menentukan baik tidaknya pertumbuhan janin (Richard O. B, et al, 2008). Sehingga dapat diketahui cara yang paling tepat untuk memprediksi pertumbuhan janin untuk menentukan outcome saat bayi lahir nantinya. PAPP-A (Pregnancy Associated Plasma Protein-A ) beberapa tahun ini dikenal sebagai parameter yang digunakan untuk mengetahui terjadinya kelainan kromosom berupa Trisomi 21 (Sindrom Down) pada trimester pertama kehamilan (Spencer K, et al, 2009). Hal ini membuat para peneliti makin gencar untuk menyelidiki kemampuan protein yang dihasilkan oleh plasenta ini dalam memprediksi outcome kelahiran berupa berat badan bayi saat lahir yang dihubungkan dengan umur kehamilan saat terjadi persalinan.
  • 4. B. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan referat ini adalah untuk mengetahui hubungan PAPP-A sebagai indikator terhadap outcome kehamilan, yaitu hubungan terhadap berat lahir bayi dan abnormalitas tubuh.
  • 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Janin dan Plasentasi Pertumbuhan dan perkembangan janin diawali oleh panyatuan sel benih pria dan wanita yang mengalami pembelahan dan diferensiasi sehingga menjadi embrio kemudian janin. Pada minggu pertama merupakan proses gametogenesis dan implantasi, pada minggu kedua pembentukan embrio berlapis dua, pada minggu ketiga menjadi embrio berlapis tiga (ectoderm, mesoderm dan entoderm), pada minggu keempat sampai kedelapan tiap-tiap lapisan mengalami proses organogenesis, dimana merupakan periode yang sangat penting, sedangkan minggu kesembilan sampai akhir merupakan proses penyempurnaan dari proses sebelumnya. Selama proses pertumbuhan dan perkembangan ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu lingkungan, kesehatan, nutrisi dan keturunan (Sadler, T. W, 2000). Baik tidaknya pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin menentukan berat bayi saat lahir dan kesempurnaan organ tubuh dan fungsinya. Faktor-faktor yang menentukan tadi antara lain:(Sadler, T.W, 2000) 1. Faktor lingkungan seperti infeksi, radiasi, obat-obatan atau zat kimia 2. Faktor kesehatan seperti ibu kurang gizi dan penyakit tertentu pada ibu (Diabetes melitus, hipertensi,dll) 3. Faktor nutrisi, maksudnya disini adalah nutrisi dari ibu ke janin yang ditentukan utamanya oleh plasenta sebagai penyalur utama 4. Faktor keturunan seperti kelainan kromosom pada Trisomi 18, Trisomi 21. Dalam referat ini akan dibahas mengenai plasenta yang merupakan salah satu faktor terpenting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. Plasenta merupakan alat komunikasi utama yang menyalurkan nutrisi dari ibu ke janin. Fungsi utama plasenta jika dijabarkan antara lain adalah:
  • 6. 1. Berperan dalam mekanisme pertukaran feto-maternal. Proses pertukaran terjadi melalui mekanisme transpor aktif, transpor pasif, dan transpor vesikuler yaitu melalui endositosis atau eksositosis. 2. Fungsi bernafas. Plasenta menyalurkan darah yang kaya akan oksigen dari sirkulasi maternal ke sirkulasi fetal serta sebaliknya, mengangkut darah yang berisi karbondioksida dari sirkulasi fetal ke sirkulasi maternal. 3. Fungsi nutritif dan ekskresi. Suplai nutrisi untuk fetus diperlukan oleh fetus sebagai sumber pertumbuhan dan energi untuk bergerak. - Air : berdifusi melalui plasenta dari sirkulasi maternal ke sirkulasi fetal. - Elektrolit : berdifusi mengikuti air, zat Besi dan kalsium merupakan elektrolit yang cukup penting yang diperlukan oleh janin. - Glukosa : merupakan sumber energi utama janin, melewati plasenta secara transpor pasif. - Asam amino : merupakan prekursor sintesis protein janin, berasal dari metabolisme protein ibu. - Kolesterol : melewati plasenta dengan mudah, begitu pula dengan derivatnya yaitu hormon-hormon steroid. - Vitamin : vitamin larut air melewati plasenta dengan mudah. Sedangkan vitamin larut lemak melewati dengan sulit akibat tingganya gradien konsentrasi, sehingga kadar vitamin ini pada sirkulasi fetal cukup rendah. Produk sisa metabolisme dari fetus dibuang melewati plasenta menuju ke sirkulasi maternal untuk diekskresikan oleh ibu nantinya. 4. Fungsi imunologi. Bagian dari plasenta yaitu sitotrofoblas dan sinsisiotrofoblas menghasilkan HLA-G yang saat itu berfungsi sebagai mekanisme pertahanan anti virus sekaligus sebagai suatu imunosupresan sehingga sistem imun ibu tidak menolak keberadaan janin dalam kandungannya yang dianggap sebagai benda asing. 5. Fungsi protektif.
  • 7. Plasenta membentuk sistem barier guna melawan agen-agen infeksius demi melindungi janin. Adanya lesi pada plasenta menyebabkan masuknya mikroba ke dalam sirkulasi fetal sehingga dapat menyebabkan penyakit pada janin yang dapat berakibat terhadap adanya abortus ataupun kelainan janin intrauterin. 6. Fungsi endokrin. Plasenta menghasilkan berbagai hormon seperti HCG (Human Chorionic Gonadothropin), estrogen, progesteron, HCS (Human Chorionic Somatomammotropin), dan HCT (Human Chorionic Thyrotropin) (Kevin, P.H, 2004), disamping itu plasenta juga menghasilkan berbagai protein hormon yang menunjang pertumbuhan janin seperti Pregnancy Associated Plasma Protein A (PAPP-A), inhibin, aktivin, dan Insuline like Growth Factor I-II (IGF-I/IGF-II) (Richard, O.B., et al, 2008). A.1. Pembentukan Plasenta (Sadler, T.W., 2000 ; Richard, O.B, et al, 2008) Setelah minggu pertama (hari 7-8), sel-sel trofoblas yang terletak di atas embrioblas yang berimplantasi di endometrium dinding uterus, mengadakan proliferasi dan berdiferensiasi menjadi dua lapis yang berbeda, yaitu : 1. sitotrofoblas : terdiri dari selapis sel kuboid, batas jelas, inti tunggal, di sebelah dalam (dekat embrioblas) 2. sinsitiotrofoblas : terdiri dari selapis sel tanpa batas jelas, di sebelah luar (berhubungan dengan stroma endometrium). Unit trofoblas inilah yang akan berkembang menjadi plasenta. Di antara massa embrioblas dengan lapisan sitotrofoblas terbentuk suatu celah yang makin lama makin besar, yang nantinya akan menjadi rongga amnion. Pada hari 8-9 perkembangan trofoblas sangat cepat, dari selapis sel tumbuh menjadi berlapis-lapis. Terbentuk rongga-rongga vakuola yang banyak pada lapisan sinsitiotrofoblas (selanjutnya disebut sinsitium) yang akhirnya saling berhubungan. Stadium ini disebut stadium berongga (lacunar stage).
  • 8. Gambar1. Sitotrofoblas dan sinsisiotrofoblas janin. Gambar2. Invasi vili ke uterus. Pertumbuhan sinsitium ke dalam stroma endometrium makin dalam kemudian terjadi perusakan endotel kapiler di sekitarnya, sehingga rongga-rongga sinsitium (sistem lakuna) tersebut dialiri masuk oleh darah ibu, membentuk sinusoid-sinusoid. Peristiwa ini menjadi awal terbentuknya sistem sirkulasi uteroplasenta / sistem sirkulasi feto-maternal. Sementara itu, di antara lapisan dalam sitotrofoblas dengan
  • 9. selapis sel selaput Heuser, terbentuk sekelompok sel baru yang berasal dari trofoblas dan membentuk jaringan penyambung yang lembut, yang disebut mesoderm ekstraembrional. Bagian yang berbatasan dengan sitotrofoblas disebut mesoderm ekstraembrional somatopleural, kemudian akan menjadi selaput korion (chorionic plate). Bagian yang berbatasan dengan selaput Heuser dan menutupi bakal yolk sac disebut mesoderm ekstraembrional splanknopleural. Menjelang akhir minggu kedua (hari 13-14), seluruh lingkaran blastokista telah terbenam dalam uterus dan diliputi pertumbuhan trofoblas yang telah dialiri darah ibu. Meski demikian, hanya sistem trofoblas di daerah dekat embrioblas saja yang berkembang lebih aktif dibandingkan daerah lainnya. Di dalam lapisan mesoderm ekstraembrional juga terbentuk celah-celah yang makin lama makin besar dan bersatu, sehingga terjadilah rongga yang memisahkan kandung kuning telur makin jauh dari sitotrofoblas. Rongga ini disebut rongga selom ekstraembrional (extraembryonal coelomic space) atau rongga korion (chorionic space). Di sisi embrioblas (kutub embrional), tampak sel-sel kuboid lapisan sitotrofoblas mengadakan invasi ke arah lapisan sinsitium, membentuk sekelompok sel yang dikelilingi sinsitium disebut jonjot-jonjot primer (primary stem villi). Jonjot ini memanjang sampai bertemu dengan aliran darah ibu. Pada awal minggu ketiga, mesoderm ekstraembrional somatopleural yang terdapat di bawah jonjot-jonjot primer (bagian dari selaput korion di daerah kutub embrional), ikut menginvasi ke dalam jonjot sehingga membentuk jonjot sekunder (secondary stem villi) yang terdiri dari inti mesoderm dilapisi selapis sel sitotrofoblas dan sinsitiotrofoblas. Menjelang akhir minggu ketiga, dengan karakteristik angiogenik yang dimilikinya, mesoderm dalam jonjot tersebut berdiferensiasi menjadi sel darah dan pembuluh kapiler, sehingga jonjot yang tadinya hanya selular kemudian menjadi suatu jaringan vaskular (disebut jonjot tersier / tertiary stem villi). Rongga korion makin lama makin luas, sehingga jaringan embrional makin terpisah dari sitotrofoblas / selaput korion, hanya dihubungkan oleh sedikit jaringan
  • 10. mesoderm yang kemudian menjadi tangkai penghubung (connecting stalk). Mesoderm connecting stalk yang juga memiliki kemampuan angiogenik, kemudian akan berkembang menjadi pembuluh darah dan connecting stalk tersebut akan menjadi tali pusat. Setelah infiltrasi pembuluh darah trofoblas ke dalam sirkulasi uterus, seiring dengan perkembangan trofoblas menjadi plasenta dewasa, terbentuklah komponen sirkulasi utero-plasenta. Melalui pembuluh darah tali pusat, sirkulasi utero-plasenta dihubungkan dengan sirkulasi janin. Meskipun demikian, darah ibu dan darah janin tetap tidak bercampur menjadi satu (disebut sistem hemochorial), tetap terpisah oleh dinding pembuluh darah janin dan lapisan korion. Dengan demikian, komponen sirkulasi dari ibu (maternal) berhubungan dengan komponen sirkulasi dari janin (fetal) melalui plasenta dan tali pusat. Sistem tersebut dinamakan sirkulasi feto- maternal.
  • 11. Gambar3. Struktur plasenta. Pertumbuhan plasenta makin lama makin besar dan luas, umumnya mencapai pembentukan lengkap pada usia kehamilan sekitar 16 minggu. Plasenta dewasa yang normal dan lengkap memililki karakteristik: 1. bentuk bundar / oval 2. diameter 15-25 cm, tebal 3-5cm 3.berat rata-rata 500-600 gram 4. insersi tali pusat (tempat berhubungan dengan plasenta) dapat di tengah / sentralis, di samping / lateralis, atau di ujung tepi / marginalis 5. di sisi ibu, tampak daerah2 yang agak menonjol (kotiledon) yang diliputi selaput tipis desidua basalis
  • 12. 6. di sisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar (pembuluh korion) menuju tali pusat, korion diliputi oleh amnion 7. sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 300 cc/menit (pada 20 minggu) meningkat sampai 600-700 cc/menit (pada aterm). Pada kehamilan multipel / kembar, dapat terjadi variasi jumlah dan ukuran plasenta dan selaput janin. Gambar4. Sirkulasi feto-maternal. A.2. Pertumbuhan dan perkembangan janin (Manuaba, I.G.B, 2007) -Ovum Kehamilan 5 minggu, kantong lengkap dengan diameter 1cm yang terbungkus oleh vili korialis, ciri ciri khas manusia belum ditemukan.
  • 13. -Embrio Kehamilan 6 minggu, kantong berdiameter 2,3cm, berat 1 gram. Kepala membesar, terbentuk tonjolan lengan dan tungkai, jantung primitif mulai berfungsi, denyut jantung terdengar lewat alat elektronik, sirkulasi dalam bentuk yang primitif, terbentuk hubungan antar pembuluh darah dalam korion dan antar pembuluh yang sudah tumbuh dengan body stalk. Kehamilan 10 minggu, panjang embrio 4 cm, genitalia eksterna terlihat. Membran anus pecah, tangan dan kaki sudah bisa dikenali, terlihat bentuk manusia. -Janin Kehamilan 12 minggu, panjang janin 8cm, berat 15 gram, jari tangan serta jari kaki, mata dan telinga, sirkulasi dan ginjal sudah terbentuk, septum nasi dan palatum telah menyatu, kelenjar endokrin dan sistem saraf mulai berfungsi. 16 Minggu, panjang janin 16cm, berat 110 gram, jenis kelamin mudah dikenali, kuku jari tangan dapat terlihat, denyut jantung terdengar jelas, gerakan janin teraba. 20 Minggu, panjang janin 22 cm, berat 300 gram, verniks pada kulit, lanugo (bulu buu halus) pada badan, alis mata, janin kini secara hukum sudah dianggap viable. 24 Minggu, panjang janin 30cm, berat 600 gram, kulit keriput, lemak terkumpul, perkembangan otak berlanjut. 28 Minggu, panjang janin 35 cm, berat 1000 gram, jika lahir bayi ini akan bergerak dengan kuat dan menangis. 32 Minggu, panjang janin 42cm, berat 1700 gram, kulit berwarna merah, keriput. 36 Minggu, panjang janin 46 cm, berat 2500 gram, kuku sudah mencapai ujung jari tangan
  • 14. 40 minggu, panjang janin 50cm, berat 3400 gram, tubuh bayi sudah terbungkus jaringan lemak, kulit berwarna erah tidak keriput, semua organ sudah berfungsi kecuali paru paru. B. PAPP-A (Pregnancy Associated Plasma Protein-A) PAPP-A merupakan protein yang diproduksi oleh embrio dan plasenta (yaitu sinsisiotrofoblas) selama masa kehamilan. Penghasil utamanya adalah sinsisiotrofoblas. Protein ini memiliki berbagai fungsi termasuk di dalamnya yaitu mencegah dikenalinya janin sebagai benda asing oleh sistem imun ibu, suatu matriks mineralisasi, dan fungsi angiogenesis. Jumlah PAPP-A meningkat sejak trimester awal hingga janin berumur aterm. Meningkat sejak deteksi awal yang nampak pada 32 hari setelah ovulasi, meningkat cepat dengan levels doubling setiap 3 hari, kemudian meningkat lebih lambat hingga aterm (Gagnon, A et al, 2008). PAPP-A adalah suatu zink glikoprotein besar, sebagai suatu metaloproteinase ia memecah IGFBPs (Insulin-like Growth Factor Binding Proteins) yang secara spesifik bekerja memecah IGFBP-4 dan 5 sehingga terlepaslah bentuk IGF bebas (Overgaard, M.T. et al, 2003). PAPP-A disekresikan sebagai dimer dengan berat 400 kDa dan bersirkulasi dalam darah maternal sebagai ikatan disulfida kompleks dengan proform Eosinophil Major Basic Protein (proMBP). Nama lain PAPP-A adalah pappalysin 1, PAPP-A, PAPPA1, SP4, high molecular weight alpha-2 mobile pregnancy-specific protein, IGFBP4 protease (IGFBP-4ase), ASBABP2, DIPLA1, dan PAPA (Gagnon,A etal,2008). IGF (Insulin-like Growth Factor) sendiri merupakan suatu polipeptida mitogenik yang memiliki peranan penting dalam diferensiasi dan proliferasi sel serta pertahanan sel dalam berbagai lingkungan biologis. Aksi IGF ini diregulasi oleh IGFBPs (Insulin-like Growth Factor Binding Proteins) yang berafinitas dan berspesifikasi tinggi terhadap IGF. Telah teridentifikasi adanya 6 jenis IGFBPs yang berafinitas
  • 15. tinggi terhadap IGF, yaitu IGFBP1-6, dimana IGFBP-4 merupakan jenis yang paling banyak diproduksi oleh berbagai macam sel dan bersifat inhibitor yang konsisten terhadap IGF.Bioavailabilitas IGFBP-4 tidak hanya bergantung pada jumlah sintesis IGFBP-4 itu sendiri, namun juga bergantung pada degradasi dari IGF-II dependent- spesific protease yang kini dikenal sebagai PAPP-A. Beberapa penelitian menemukan bahwa PAPP-A walaupun terutama dihasilkan oleh sinsisiotrofoblas plasenta , ternyata juga dihasilkan oleh human Osteoblasts (hOBs). PAPP-A juga ditemukan dalam berbagai cairan tubuh seperti human Prenancy Serum (hPS), cairan folikular dan cairan amnion (Arun, S., et al, 2004). Gambar5. Mekanisme kerja PAPP-A dalam melepaskan IGFBP-4 sehingga menjadi IGF bebas yang aktif. C. PAPP-A sebagai indikator pertumbuhan janin intrauterin
  • 16. Banyak penelitian yang telah menemukan bahwa kadar PAPP-A dalam serum maternal selama kehamilan berhubungan dengan pertumbuhan janin intrauterin. Semakin rendahnya serum PAPP-A pada trinester pertama berhubungan secara signifikan terhadap outcome pregnancy yang buruk, yaitu berat badan bayi kurang dibandingkan umur kehamilan (KMK/Kecil Masa Kehamilan atau SGA/Small for Gestational Age) (Suzanne E.P., et al, 2008). Kagan ,K.O., et al pada tahun 2008 dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa dapat dilakukan skrining terhadap adanya trisomi 18 pada janin dengan menggunakan gabungan antara pemeriksaan serum Beta HCG bebas, PAPP-A, Fetal Nuchal Translucency pada umur kehamilan 11 minggu sampai 13minggu+6 hari yang hasilnya cukup signifikan dengan False Positive Rate sebesar 0,2%. Begitu pula untuk skrining terhadap adanya trisomi 21 dengan False Positive Rate sebesar 3% (Wright, D., et al, 2008). Rendahnya kadar PAPP-A dan kecilnya CRL (Crown-Rumpth Length) pada trimester pertama kehamilan juga menunjukkan terjadinya KMK/SGA pada bayi saat lahir nantinya (Leung, T.Y, et al, 2008).
  • 17. Kurva : Receiver–operating characteristics curves for the performance of screening for trisomy 21 by maternal age alone (——); maternal age, serum free beta-human chorionic gonadotropin and pregnancy-associated plasma protein-A ( - - - - ); maternal age and fetal nuchal translucency thickness ( · · · · · · ) and combined screening ( ). Kurva : Receiver–operating characteristics curve for prediction of small-for- gestational age (birth weight < 10th centile) using small crown–rump length Z-score ( ; area under curve, 0.593; 95% CI, 0.556–0.630; P < 0.0001) and low multiple of the maternal-weight-adjusted gestational age-specific median for pregnancy- associated plasma protein-A ( ; area under curve, 0.608; 95% CI, 0.570–0.646; P < 0.0001).
  • 18. Kurva : Likelihood ratio for small-for-gestational age (birth weight < 10th centile) at different levels of multiple of the maternal-weight-adjusted gestational age-specific median for pregnancy-associated plasma protein-A (PAPP-AMoM) BAB III KESIMPULAN 1. Pertumbuhan janin intrauterin sangat menentukan outcome kehamilan yaitu sehat tidaknya bayi saat lahir dilihat dari berat lahir dan normalitas fungsi organ 2. Plasenta sebagai jalur penghubung utama sirkulasi darah maternal dan fetal merupakan bagian penting dalam menentukan pertumbuhan dan perkembangan janin dari berbagai fungsi yang dimiliki, yaitu fungsi pertukaran feto-maternal, fungsi bernapas sebagai paru-paru sementara bagi janin, fungsi nutrisi, imunologi, protektif dan fungsi endokrin 3. PAPP-A merupakan protein plasma yang dihasilkan oleh plasenta saat kehamilan yang berfungsi sebagai proteolitik bagi IGF sehungga IGF bebas banyak bersirkulasi, dimana IGF ini merupakan mediator utama pertumbuhan sel-sel tubuh 4. PAPP-A dapat digunakan sebagai salah satu indikator dalam pemeriksaan kemungkinan abnormalitas pertumbuhan dan perkembangan janin intrautein
  • 19. dengan mengukur kadar dalam serum maternal,semakin rendah PAPP-A, semakin buruk outcome kehamilan DAFTAR PUSTAKA Arun, S.S., Subburaman, M., & Hirohito, K. (2004). Studies on Regulation of IGFBP-4 Proteolysis by PAPP-A in Cells Treated Phorbol Ester. Biochemistry Journal, 379, 57-64. Gagnon, A., Wilson, R.D., Audibert, F. (2008). Obstetrical Complication Associated With Abnormal Maternal Serum Markers Analyzes. Society of Obstetrician and Gynecologists of Canada Genetics Committes. Journal Obstetry and Gynecology Canada, 30 (10), 918-949. Kagan, K.O., Wright, D., Maiz, N. (2008). Screening for Trisomi 18 by Maternal Age, Fetal NT, Free Beta HCG, and PAPP-A. Ultrasound in Obstetric and Gynecology, Vol.32, Issue 4, pages 488-492. Kevin, P.H. (2004). Obstetric Illustrated Sixth Edition. Churchill Livingstone. Krantz, D., Goetzl, L., Simpson, J.l., et al. (2004). Association of Extreme First Trimester Beta HCG, PAPP-A, and Nuchal Translucency with IUGR and Othet Adverse Pregnancy Outcomes. American Journal of Obstetry and Gynecology. 191: 1452-1458.
  • 20. Leung, T.Y., Sahota, D.J., Chan, L.W., Law, L.W., Fung, T.Y., Leung, T.L et al. (2008). Prediction of Birth Weight by Fetal CRL Maternal Serum Levels of PAPP-A in the First Trimester. Ultrasound in Obstetry and Gynecology, Vol.31, Issue 6, page: 618-624. Manuaba, I.G.B. (2007). Pengantar Kuliah Obstetri. EGC: Jakarta. Overgaard, M.T., Sorensen, E.S., et al. (2003). Journal Biology and Chemistry. 278 (4): 2106-2117. Richard, O.B., Stephen B.M., Linda, C.G. 2008. Endocrinology of Pregnancy. Sadler, T.W. (2000). Embriologi Kedokteran Langman. EGC: Jakarta. Spencer, K., Cowans, N.J., Avgidou, K., Molina, F., Nicolaides, K.N. (2009). First Trimester Biochemical Markers of Aneuploidy and Prediction of SGA Fetuses. Lippincott Williams and Wilkins. Suzanne, E.P., Hyagriv, N.S. (2008). First Trimester Pregnancy Assesment PAPP-A and Subsequent Abnormalities of Fetal Growth. American Journal of Obstetry and Gynecology. Vol. 198, page 43-45.