Dengan dibuatnya buku ini semoga dapat membantu pembaca
dalam memahami materi pelajaran Biologi tentang Hewan, khususnya
Vertebrata. Dalam penyusunan buku ini, penulis tidak lepas dari
bimbingan dan dorongan baik langsung maupun tidak langsung dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terimakasih
kepada Ibu Yanti Herlanti, selaku dosen matakuliah Media dan
Teknologi Pembelajaran Biologi, dan seluruh pihak yang telah banyak
membantu terselesaikannya buku ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan buku ini masih
banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh sebab itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sebagai evaluasi
untuk penyusunan buku selanjutnya.
Dengan dibuatnya buku ini semoga dapat membantu pembaca
dalam memahami materi pelajaran Biologi tentang Hewan, khususnya
Vertebrata. Dalam penyusunan buku ini, penulis tidak lepas dari
bimbingan dan dorongan baik langsung maupun tidak langsung dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terimakasih
kepada Ibu Yanti Herlanti, selaku dosen matakuliah Media dan
Teknologi Pembelajaran Biologi, dan seluruh pihak yang telah banyak
membantu terselesaikannya buku ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan buku ini masih
banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh sebab itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sebagai evaluasi
untuk penyusunan buku selanjutnya.
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok molluscaFauzan Ardana
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA
1. Selasa, 01 Mei 2012
FILUM MOLLUSCA
FILUM MOLLUSCA
Molluska (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) adalah golongan hewan yang
bertubuh lunak tidak beruas dan tubuh dilindungi oleh satu atau lebih cangkang yang
terbuat dari kapur (CaCO3), namun ada pula yang tidak memiliki cangkang. Cangkang
ini dibentuk oleh lapisan dinding tubuh yang disebut mantel. Tubuhnya tersusun dari
tiga lapisan embrional yaitu ekstoderm, mesoderm dan endoderm (bersifat
triploblastik). Hewan ini memiliki coelem yang sempit. Sebagian besar moluska hidup di
laut tetapi banyak juga yang hidup di air tawar bahkan beberapa hidup di darat.
Terdapat kurang dari 80.000 species yang termasuk kedalam golongan ini. Berikut
adalah salah satu contoh hewan dari filum Mollusca
Achatina fulica
Ciri-ciri Filum Mollusca meliputi
1. Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran dan bentuk mollusca sangat bervariasi, misalnya bentuk bulat telur dan torpedo
2. Struktur dan fungsi tubuh
Tubuh mollusca memiliki tiga bagian utama yaitu
- kaki yang berotot (untuk pergerakan), pada beberapa jenis mollusca kaki
termodifikasi menjadi tentakel untuk menangkap mangsa
- massa viceral yang mengandung sebagian besar organ-organ internal (alat
pencernaan, reproduksi dan ekskresi)
- mantel yang merupakan suatu lipatan yang menutupi massa viceral dan mensekresi
bahan penyusun cangkang.
Gambar 2 : Struktur tubuh Mollusca
2. Sistem saraf mollusca terdiri dari cincin saraf yang mengelilingi esofagus dengan
serabut saraf yang melebar. Sistem pencernaan mollusca lengkap terdiri dari mulut,
esofagus, lambung, usus, dan anus. Ada pula yang memiliki rahang dan lidah. Lidah
bergigi yang melengkung ke belakang disebut radula. Radula berfungsi untuk melumat
makanan. Mollusca yang hidup di air bernapas dengan insang, sedangkan yang hidup di
darat tidak memiliki insang. Pertukaran udara mollusca dilakukan di rongga mantel
berpembuluh darah yang berfungsi sebagai paru-paru. Organ ekskresinya berupa
sepasang nefridia yang berperan sebagai ginjal.
3. Cara hidup dan habitat
Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-
sisa organisme. Habitatnya di air tawar, di laut dan di darat. Beberapa juga ada yang
hidup sebagai parasit.
4. Reproduksi
Mollusca bereproduksi secara seksual dan masing-masing organ seksual saling terpisah
pada individu lain. Fertilisasi dilakukan secara internal dan eksternal untuk
menghasilkan telur. Telur berkembang menjadi larva dan berkembang lagi menjadi
individu dewasa.
Gambar 3 : daur hidup Mollusca
Filum Mollusca dibagi menjadi 5 kelas yaitu :
1. Kelas Pelecypoda.
Nama lain dari pelecypoda (latin pelecy = pipih, poda = kaki) adalah bivalvia (memiliki
sepasang cangkang) atau lamellibranchiata (insang yang berbentuk lembaran). Bersifat
simetri bilateral, bergerak dengan menjulurkan kaki otot yang besar melalui celah
antara dua cangkang. Sebagian besar bivalvia adalah pemakan suspensi. Mereka
menjerat makanan yang halus pada mucus yang melapisi insang dan kemudian silia
mengirimkan partikel itu ke mulut. Air mengalir ke dalam mantel melalui sifon arus
masuk, melalui insang dan keluar melalui sifon arus keluar. Bivalvia tidak memiliki
kepala yang jelas dan radula. Sistem sirkulasi terdiri atas jantung, saluran darah dan
3. rongga sinus. Jantung terdiri atas ventriculum yang dikelilingi oleh sebagian usus dan
sepasang auricularium. Sistem saraf terdiri atas beberapa gangglion.
Cangkang pada bivalvia terdiri atas 3 lapisan yaitu :
- Periostracum (lapisan luar yang tipis, tersusun atas zat tanduk)
- Prismatik (lapisan tengah yang tersusun atas zat kapur dan berbentuk prisma)
- Periostracum (lapisan dalam yang tersusun atas kristal Kalsium karbonat, lapisan ini
disebut juga lapisan mutiara)
Terdiri dari beberapa ordo yaitu :
Protobranchia
Terdiri dari beberapa familia yaitu :
Nuculidae, contoh Nucula proxima
Solemyidae, contoh Solemia velum
Filibranchia
Arcidae, contoh Arca pexata
Mytilida, contoh Mytilus edulis
Pectinidae, contoh Pecten irradians
Eulamellibranchia
Uniodidae, contoh Anadonta grandis
Myidae, contoh Mija arenaria
Septibranchia
Cuspidariidae, contoh Cuspidaria pellucid
2. Kelas Gastropoda
Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster = perut, podos = kaki) adalah kelompok
hewan yang menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya. Misalnya, siput air
(Lymnaea sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatia fulica). Hewan ini
memiliki ciri khas berkaki lebar dan pipih pada bagian ventral tubuhnya, bergerak
lambat karena kontraksi otot menyerupai gelombang yang dimulai dari belakang
menjalar ke depan sehingga kaki dapat menjulur ke depan dan kaki bagian belakang
terseret ke depan, untuk memudahkan pergerakannya maka disekresikan lendir,
memiliki cangkang/rumah yang berbentuk kerucut terpilin (spiral) namun ada juga
yang tidak memiliki cangkang . Bersifat hermaprodit namun tidak terjadi pembuahan
sendiri, pembuahan terjadi setelah perkawinan, ovovivipar.
4. Gastropoda darat terdiri dari sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel
pendek. Pada ujung tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui
gelap dan terang, Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan
pembau. Gastropoda akuatik bernapas dengan insang, sedangkan Gastropoda darat
bernapas menggunakan rongga mantel.
Klasifikasi gastropoda
Ordo Prosobranchia
Sub ordo Aspidobranchia
- Familia Acmeidae contoh Acmae testudinalis
- Familia Haliotidae, contoh Haliotis rufescens
- Familia Trochidae, contoh Trochus niloticus
- Familia Helicinidae, contoh Helicina orbiculata
Sub ordo Pectinibranchia
- Familia Capulidae, contoh Crepidula fornicate
- Familia Littorinidae, contoh Littorina litorea
- Familia Viviparidae, contoh Campeloma ponderosum
- Familia Pleuroceridae, contoh Pleurocera sabulare
- Familia Strombidae, contoh Strombus gigas
- Familia Cymatiidae, contoh Charonia nodifera
- Familia Eulimidae, contoh Stylifer stimpsoni
- Familia Murcidae, contoh Urosalpinx cinereus
- Familia Buccinidae, contoh Bussinum undatum
Ordo Opisthobranchia
Sub ordo Tectibranchia
- Familia Akeridae, contoh Haminea solitaria
- Familia Cavolinidae
- Familia Aplysiidae
- Familia Clionidae
Sub ordo Nudibranchia
- Familia Dendronotidae, contoh Dendronotus arborescens
- Familia Dorididae
- Familia Aeolididae
- Familia Elysiidae
5. Pulmonata
Sub ordo Basommatophora
- Familia Lymnacidae, contoh Lymnaea stragnalis
- Familia Physidae, contoh Physa gyrina
- Familia Planobidae, contoh Planorbis trovolvis
- Familia Ancylidae, contoh Ferissia paralletus
Sub ordo Stylommatophora
- Familia Achatinidae, contoh Achatina fulica
- Familia Helicidae, contoh Helix pomata
- Familia Endontidae, contoh Anguispira alternate
- Familia Limacidae, contoh Limax maximus
- Familia Phylomycidae, contoh Phylomycus carolinensis
3. Scapophoda
Memiliki cangkok seperti gading gajah atau terompet. Hidup di lantai (pantai
berlumpur), tubuh memanjang, kaki lancip yang berfungsi untuk menggali pasir atau
lumpur. Contohnya siput gading gajah
4. Kelas Cepalophoda
Tubuh cumi-cumi dibedakan atas kepala, leher dan badan. Kepala terletak di bagian
ventral serta memiliki dua mata yang besar dan tidak berkelopak, berfungsi sebagai alat
untuk melihat. Leher pendek dan badan berbentuk tabung dengan sirip lateral
berbentuk segitiga di setiap sisinya. Pada kepala terdapat mulut yang dikelilingi oleh
empat pasang tangan dan sepasang tentakel (8 tangan dan 2 tentakel panjang). Pada
permukaan dalam tangan dan tentakel terdapat batil isap (sucker) yang berbentuk
mangkok terletak pada ujung tentakel. Gigi khitin atau kait terletak pada tepi batil isap
untuk memperkuat melekatnya mangsa yang diperolehnya. Di posterior kepala
terdapat sifon atau corong berotot yang berfungsi sebagai kemudi. Jika ingin bergerak
ke belakang, sifon akan menyemburkan air ke arah depan, sehingga tubuhnya bertolak
ke belakang. Sedangkan gerakan maju ke depan menggunakan sirip dan tentakelnya. Di
bagian perut, tepatnya sebelah sifon akan ditemukan cairan tinta berwarna hitam yang
mengandung pigmen melanin Pada Loligo sp terdapat endoskeleton yang terletak di
dalam rongga mantel berwarna putih transparan, tipis dan terbuat dari bahan kitin.
6. Mantel berwarna putih dengan bintik-bintik merah ungu sampai kehitaman dan
diselubungi selaput tipis berlendir.
Gambar : seekor cumi-cumi
Makanan cumi-cumi berupa ikan, udang dan Mollusca lainnya. Sistem saraf terdiri atas
tiga pasang ganglion dan saraf. Ganglion serebral, pedal, viseral, suprabukal, infrabukal
dan optik terletak di kepala. Indera sensoris juga sangat berkembang dan dilengkapi
dengan mata, dua statosis pada masing-masing lateral kepala sebagai organ
keseimbangan dan organ pembau.
Cumi-cumi bersifat kosmopolit (dapat ditemukan di mana saja), hidup berkelompok di
perairan bagian atas. Hewan ini aktif berburu mangsa yang berupa ikan-ikan kecil dan
crustacea pada malam hari. Bila merasa terancam mereka akan berenang mundur
dengan cepat atau menyemburkan tinta berwarna hitam kecoklat-coklatan. Hewan ini
banyak diperjualbelikan, selain rasanya enak cumi-cumi merupakan sumber protein
hewani yang kaya akan protein.
Hewan ini mempunyai kepala yang besar dan bermata sangat tajam. Pada kepala
terdapat tangan-tangan (8 pada gurita dan 10 pada cumi-cumi) yang berguna untuk
pergerakan dan mencari mangsa. Tubuh cumi-cumi berbentuk gelendong/sekoci, dapat
berubah warna karena adanya kromatophora. Alat pencernaan terdiri atas rongga
mulut dan kelenjar ludah, pharyng, oesophagus, lambung, intestinum, rectum, anus.
Sistem peredaran ganda tertutup, alat ekskresi berupa nephridia. Sistem saraf berupa 7
buah gangglion, bersifat dioceus
Kelas cephalophoda terdiri atas 2 ordo yaitu :
Ordo tetrabranchia, memiliki 4 insang
Familia : Nautilidae contoh Nautilus pompilius
Ordo dibranchia, tanpa cangkang
Sub ordo : Decapoda
Familia Loliginidae, contoh Loligo pealii
Familia Sepiidae, contoh Sepia officinae
Sub ordo : Octopoda
Familia Argonautilidae, contoh Agonauta argo
7. Familia Octopodidae, contoh Octopus bairdi
5. Kelas Amphineura
Contoh hewan yang termasuk kelas ini adalah Chilton dan Neopilina. Chilton mirip siput
tak bercangkang hidup di daerah pantai cangkangnya terdiri dari beberapa (biasanya
delapan lempengan yang tersusun secara tumpang tindih). Meskipun kelihatannya
beruas-ruas tetapi organ dalamnya tidak.
Neopilina disebut fosil hidup karena sebelum ditemukan pada tahun 1957 hewan ini
dianggap sudah punah sejak jutaan tahun yang lalu. Moluska ini sangat menarik
perhatian karena di samping memiliki sifat-sifat moluska juga bagian dalamnya beruas-
ruas.
Klasifikasi Amphineura
Ordo Polyplacophora, contoh Chaetopleura apiculata
Ordo Aplacophora, contoh Neomenia carinata