SlideShare a Scribd company logo
Helmintologi
Semester 02
Kegiatan Belajar III
Parasit
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Prodi Keperawatan
Dr. Padoli, SKp,M.Kes
http://4.bp.blogspot.com/-BwJwo5rpCk8/UNyBzUqFEDI/AAAAAAAAAG8/chbTt2OBBiU/s1600/3.+heteraksis+gallinarum+%28posterior,jantan%29.JPG
Pengertian Helmintologi
http://www.wholesalefishingworms.com/wp-content/uploads/2011/12/redworm.jpg
Helmintologi
Helmintologi adalah ilmu yang mempelajari parasit
berupa cacing. Penyakit karena cacing (helminthiasis)
banyak tersebar di seluruh dunia terutama di daerah
tropis. Hal ini berkaitan dengan faktor cuaca dan
tingkat sosio-ekonomi masyarakat.
http://3.bp.blogspot.com/_5KxNTcXdreM/S-044o5B4XI/AAAAAAAAAR8/H3MP2CmY-64/s1600/cacing.JPG
Helmintologi
Berbeda dengan infeksi organisme lain, infeksi cacing
dalam tubuh manusia tidak akan menyebabkan cacing
dewasanya bertambah banyak di dalam tubuh
manusia
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/cacing.jpg
Klasifikasi Cacing
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/bf/Hookworms.JPG
Klasifikasi
Cacing
Stadium dewasa cacing yang termasuk
Nemathelminthes (kelas Nematoda) berbentuk
bulat memanjang dan pada potongan tranversal
tampak rongga badan dan alat-alat, cacing ini
mempunyai alat kelaminterpisah
http://protist.i.hosei.ac.jp/pdb/images/multicell/nematoda/sp_2.jpg
Klasifikasi
Cacing
Cacing dewasa yang termasuk Platyhelminthes
mempunyai badan pipih tidak berongga dan bersifat
hemafrodit. Platyhelminthes dibagi menjadi kelas
Trematoda (cacing daun) dan kelas Cestoda (cacing
pita)
Gangguan Nematoda
http://www.discoverlife.org/nh/tx/Nematoda/images/Criconemoides_informis.2700.jpg
Gangguan
Nematoda
Cacing ini mempunyai kepala, ekor, dinding dan
rongga badan dan alat-alat lain yang agak lengkap.
Biasanya sistem pencernaan, ekskresi dan reproduksi
terpisah (uniseksual). Pada umumnya cacing bertelur,
tetapi ada juga yang vivipar dan yang berkembang
biak secara partenogenesis.
Ascaris lumbricoides
Nematoda Usus
Cacing Ascaris lumbricoides paling umum
menginfeksi manusia dan manusia merupakan satu-
satunya hospesnya. Penyakit yang disebabkannya
disebut askariasis. Ascaris lumbricoides merupakan
cacing gelang umum menginfeksi lebih dari 700 juta
orang di seluruh dunia.
Ascaris lumbricoides
(Cacing Gelang)
Nematoda Usus Morfologi. Cacing gelang dewasa bentuknya mirip
dengan cacing tanah, tubuh berwarna kuning
kecoklatan. Cacing jantan berukuran 10-30 cm, dan
yang betina berukuran 23-35 cm
Ascaris lumbricoides
(Cacing Gelang)
http://www.pediatriaoriente.cl/parasitologia/fotosP/images/ascaris.jpg
Nematoda Usus Siklus hidup. Bentuk infektif ini, bila tertelan oleh
manusia, menetas di usus halus. Larvanya menembus
dinding usus halus menuju pembuluh darah atau
saluran limfe, lalu dialirkan ke jantung, kemudian
mengikuti aliran darah ke paru
Ascaris lumbricoides
(Cacing Gelang)
Nematoda Usus
Terkadang penderita mengalami gejala gangguan
usus ringan seperti mual, nafsu makan berkurang,
diare atau konstipasi. Pada infeksi berat, terutama
pada anak dapat terjadi malabsorbsi sehingga
memperberat keadaan malnutrisi. Efek yang sering
terjadi bila cacing-cacing ini menggumpal dalam usus
sehingga terjadi obstruksi usus (ileus).
Ascaris lumbricoides
(Cacing Gelang)
Ancylostoma braziliense dan
Ancylostoma caninum
Nematoda Usus
A.braziliense mempunyai 2 pasang gigi yang tidak
sama besarnya. Cacing jantan memiliki panjang antara
4,7–6,3 mm, sedangkan yang betina panjangnya
antara 6,1–8,4 mm. A.caninum mempunyai 3 pasang
gigi. Cacing jantan panjangnya kurang lebih 10 mm
dan cacing betina kurang lebih 14 mm.
Ancylostoma
braziliense dan
Ancylostoma caninum
http://dc682.4shared.com/img/3LAlwAgY/s7/13d952e3be0/ANCYLOSTOMA__CANINUM_F4_female.jpg
Nematoda Usus Creeping eruption adalah suatu dermatitis dengan
gambaran khas berupa kelainan intrakutan
serpiginosa, yang antara lain disebabkan Ancylostoma
braziliense dan Ancylostoma caninum.
Ancylostoma
braziliense dan
Ancylostoma caninum
Trichuris trichiura
Nematoda Usus Penyakit yang disebabkan oleh penyakit ini disebut
trikuriasis. Manusia merupakan hospes cacing ini.
Cacing ini bersifat kosmopolit, ditemukan di daerah
panas dan lembab seperti di Indonesia.
Trichuris trichiura
(Trichocephalus
dispar)
http://www.smittskyddsinstitutet.se/upload/Analyser-tv%C3%A5/Trichuris%C3%84ggAM.jpg
http://www.smittskyddsinstitutet.se/upload/Analyser-tv%C3%A5/Trichuris%C3%84ggAM.jpg
Nematoda Usus Morfologi. Cacing jantan memiliki panjang kurang
lebih 4 cm, sedangkan cacing betina kurang lebih 5
cm. Bagian anterior langsing seperti cambuk dengan
panjang kurang lebih 3/5 dari panjang seluruh
tubuhnya, sedangkan bagian posterior lebih gemuk.
Trichuris trichiura
(Trichocephalus
dispar)
Nematoda Usus
Siklus hidup. Cacing dewasa ini hidup di dalam kolon
asendens dan sekum dengan bagian anteriornya yang
seperti cambuk masuk ke dalam mukosa usus
(gambar 7). Seekor cacing betina diperkirakan bisa
menghasilkan telur kurang lebih 3.000 – 10.000 butir
setiap harinya
Trichuris trichiura
(Trichocephalus
dispar)
Nematoda Usus Gejala Klinik. Cacing ini memasukkan kepalanya ke
dalam mukosa usus, menimbulkan iritasi dan
peradangan pada mukosa usus, menghisap darah
hospesnya, sehingga dapat menyebabkan anemi
Trichuris trichiura
(Trichocephalus
dispar)
w.sagliksiteniz.com/i/aplastik-anemi-nasil-tedavi-edilir.jpg
Nematoda Usus Pencegahan. Di daerah yang sangat endemik infeksi
dapat dicegah dengan pengobatan penderita
trikuriasis, pembuatan jamban yang baik dan
pendidikan tentang sanitasi dan kebersihan
perorangan, terutama anak-anak.
Trichuris trichiura
(Trichocephalus
dispar)
http://4.bp.blogspot.com/-8rET4O1MpRU/TcSTBgIe4JI/AAAAAAAABBw/LknVXR74sxA/s1600/DSC04580.JPG
Nematoda Usus Pencegahan. Selalu mencuci tangan setelah dari
kamar mandi/WC, mencuci tangan sebelum makan,
mencuci dengan baik buah dan sayur yang dimakan
mentah adalah penting apalagi di negara yang
memakai tinja sebagai pupuk.
Trichuris trichiura
(Trichocephalus
dispar)
http://directorsblog.health.azdhs.gov/wp-content/uploads/2013/06/wash-hands.jpg
Strongylodies stercoralis
Nematoda Usus
Pada umumnya yang hidup parasitik pada manusia
addalah cacing betina. Cacing betina yang parasitik ini
berbentuk benang halus, tidak berwarna, semi
transparans, panjangnya ± 2,2 mm dilengkapi
sepasang uterus, dan sistem reproduksinya ovovivipar.
Strongylodies stercoralis
http://aapredbook.aappublications.org/content/1/SEC131/SEC267/F2189.large.jpg
Nematoda Usus
Siklus hidup. Cacing jantan dan betina dewasa
tinggal di usus kecil. Setelah pembuahan, cacing
betina menembus mukosa usus kecil dan bertelur di
submukosa tersebut. Telur menetas dan larva
menembus mukosa kembali ke lumen.
Strongylodies stercoralis
http://clinicalsciences.files.wordpress.com/2010/07/filariasis011.png
http://clinicalsciences.files.wordpress.com/2010/07/filariasis011.png
Nematoda Usus
Siklus hidup. Jika kondisi lingkungan
menguntungkan, larva akan keluar dengan tinja ke
dalam tanah. Sesudah 2-3 hari ditanah, mereka
berubah menjadi dewasa, bertelur, dan larva menetas
bisa berubah menjadi dewasa dan sebagainya.
Strongylodies stercoralis
Nematoda Usus
Gejala Klinik. Bila larva filariform dalam jumlah besar
menembus kulit, timbul kelainan kulit yang
dinamakan creeping eruption yang sering disertai rasa
gatal yang hebat
Strongylodies stercoralis
http://www.huidziekten.nl/afbeeldingen/creepingeruption3.jpg
Nematoda Usus
Pemeriksaan parasitologis strongiloidiasis ialah
apabila menemukan larva rabditiform dalam feses
segar, dalam biakan atau dalam aspirasi duodenum.
Biakan feses selama sekurang-kurangnya 2x24 jam
menghasilkan larva filariform dan cacing dewasa
Strongylodies stercoralis yang hidup bebas.
Strongylodies stercoralis
http://www.sehataja.com/wp-content/uploads/2013/07/Tips-tips-Merawat-Kulit-Bayi-Dengan-Tepat-2.jpg
Enterobius vermicularis
Nematoda Usus Morfologi. Cacing betina memiliki panjang 8 – 13 cm.
Pada ujung anterior ada pelebaran kutikulum seperti
sayap yang disebut alae. Bulbus esofagus jelas sekali,
ekornya panjang dan runcing
Enterobius vermicularis
(Cacing Kremi)
http://www.ym.edu.tw/par/image/parasite/Helminthes/Nematode/Enterobius_vermicularis/Ent-ver-AduMal.JPG
Nematoda Usus Siklus hidup. Cacing dewasa tinggal di usus besar.
Setelah pembuahan, cacing jantan mati. Cacing betina
yang gravid mengandung 11.000-15.000 butir telur,
bermigrasi ke daerah perineal untuk bertelur dengan
cara kontraksi uterus dan vaginanya.
Enterobius vermicularis
(Cacing Kremi)
Nematoda Usus Gejala Klinik. Beberapa gejala karena infeksi cacing
Enterobius vermicularis yaitu kurang nafsu makan,
berat badan turun, insomnia
Enterobius vermicularis
(Cacing Kremi)
http://pondokibu.com/wp-content/uploads/2013/09/Madu-Efektif-Meningkatkan-Nafsu-Makan-Anak.jpg
Hookworm
Nematoda Usus Cacing dewasa hidup di rongga usus halus melekat
pada mukosa dinding usus. Cacing jantan berukuran
kurang lebih 8 cm, dan betinanya berukuran kurang
lebih 10 cm.
Hookworm
(Cacing Tambang)
http://1.bp.blogspot.com/-LhivVUAg9E8/UCHBJBf9EPI/AAAAAAAAEq4/tOJ0R6c6NSU/s1600/trichinella_spiralis.jpg
Nematoda Usus Cacing betina N. americanus mengeluarkan telur kira-
kira 9.000 butir setiap hari, sedangkan A.duodenale
kira-kira 10.000 butir setiap hari. Bentuk badan
N.americanus biasanya menyerupai huruf S,
sedangkan A.duodenale menyerupai huruf C.
Hookworm
(Cacing Tambang)
Nematoda Usus
Siklus Hidup. Cacing dewasa hidupnya di dalam usus.
Cacing betina bertelur, yang mengandung embrio
belum matang dalam tahap 4 sel. Ketika telur keluar
bersama tinja ke dalam tanah dan di bawah kondisi
yang menguntungkan seperti suhu, kelembaban dan
oksigen, telur menetas menjadi larva berbentuk
rhabdita, kemudian tumbuh menjadi larva bentuk
filaria, dan menjadi infektif
Hookworm
(Cacing Tambang)
Nematoda Usus
Gejala nekatoriasis dan ankilostomasis. Bila banyak
larva sekaligus menembus kulit, maka terjadi
perubahan kulit yang disebut ground itch. Cacing
dewasa di dalam usus menyebabkan anemi defisiensi
besi.
Hookworm
(Cacing Tambang)
http://ilmukuilmumu.files.wordpress.com/2009/11/anemia.jpg
Nematoda filaria
Nematoda
Darah/Jaringan
Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori,
dikenal sebagai Nematoda filaria, menyebabkan
penyakit kaki gajah atau elefantiasis/filariasis. Cacing
dewasa bentuknya seperti rambut, filiform, berwarna
putih susu. W. Brancoffti jantan panjangnya 2,5 – 4 cm,
ekor melengkung, cacing betina panjangnya dapat
mencapai 10 cm, ekornya runcing
Wuchereria bancrofti,
Wucheria malayi dan Brugia
timori
Nematoda
Darah/Jaringan
Wucheria sp dalam siklus hidupnya memerlukan
serangga (insect) sebagai vektor/host intermedietnya.
Filariasis bancrofti tipe urban vektornya adalah
nyamuk Culex quenquefasciatus/C. fatigans dan tipe
rural, vektornya nyamuk Anopheles atau nyamuk
Aedes
Wuchereria bancrofti,
Wucheria malayi dan Brugia
timori
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/52/Culex_sp..jpg
Nematoda
Darah/Jaringan
Cara penularan dan patogenesis. Larva bentuk
filaria dikenalkan melalui kulit dengan gigitan hospes
perantara arthropoda. Larva menyerang limfatik,
biasanya ekstremitas bawah, di mana mereka
berkembang menjadi cacing dewasa.
Wuchereria bancrofti,
Wucheria malayi dan Brugia
timori
Nematoda
Darah/Jaringan
Cara penularan dan patogenesis. Mikrofilaria
bergerak ke dalam aliran darah. Mereka tetap dalam
sirkulasi paru siang hari, muncul ke dalam sirkulasi
perifer hanya pada malam hari, bertepatan dengan
kebiasaan menggigit vektor
Wuchereria bancrofti,
Wucheria malayi dan Brugia
timori
Nematoda
Darah/Jaringan
Patogenisitas dan gejala klinik. Cacing dewasa
menyumbat aliran getah bening di kelenjar getah
bening dan pembuluh limfatik mengalirkan ke tungkai
bawah dan alat kelamin eksternal. Tungkai bawah dan
genitalia eksterna menjadi bengkak. Kulit menjadi
tebal dan pecah-pecah
Wuchereria bancrofti,
Wucheria malayi dan Brugia
timori
https://lh3.googleusercontent.com/-KgUAqZf3hVM/R9rEHShf9II/AAAAAAAAGGY/Bv56P06sl78/1538.JPG
Nematoda
Darah/Jaringan
Diagnosis dan pengobatan. Pemeriksaan apus darah
setelah pewarnaan dengan Giemsa atau Leishman
untuk mendeteksi mikrofilaria. Film ini harus diambil
pada malam hari. Pengobatan; Diethyl carbamazine
(DEC): 2 mg/kg 3x sehari selama 2 minggu.
Wuchereria bancrofti,
Wucheria malayi dan Brugia
timori
http://kopihijau.info/wp-content/uploads/2013/05/obat-HIV-AIDS-terbaru.jpg
Gangguan Trematoda
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/bf/Hookworms.JPG
Gangguan
Trematoda
Trematoda (cacing daun) umumnya bersifat
hermaprodi, kecuali caing schistosoma, mempunyai
batil isap mulut dan batil isap perut. Hospes definitf
cacing trematoda adalah kucing, anjing, kambing,
sapi, babi, tikus, burung, luak, harimau dan manusia
http://people.stfx.ca/rlauff/201/Nematode/fluke1.jpg
Gangguan
Trematoda
Host cacing ini adalah kambing dan sapi, kadang
parasit ini ditemukan pada manusia. Penyakit yang
ditimbulkannya disebut fasiolasis. Parasit ini
ditemukan Amerika Latin, Perancis, dan negara-negara
sekitar Laut Tengah.Fasciola hepatica
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/0c/Cow_female_black_white.jpg
Gangguan Cestoda
(Cacing Pita)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/bf/Hookworms.JPG
Gangguan
Cestoda
Badan cacing dewasa terdiri atas; Skoleks, yaitu kepala
yang merupakan alat untuk melekat, dilengkapi
dengan batil isap atau dengan lekuk isap; Leher, yaitu
tempat pertumbuhan badan; dan strobila, yaitu badan
yang terdiri atas segmen-segmen yang disebut
proglotid
http://www.biolib.cz/IMG/GAL/BIG/14937.jpg
Diphylloboth
rium latum
Gangguan Cestoda Diphylobotrium Latum atau cacing pita ikan
merupakan cacing pita terluas dan terpanjang,
berwarna abu-abu kekuningan, bagian tengah
berwarna gelap karena adanya uterus yang penuh
dengan telur.
Diphylloboth
rium latum
http://foodandforagehebrides.files.wordpress.com/2013/04/trout.jpg
Siklus hidup. Telur Diphyllobothrium latum harus
jatuh ke dalam air agar bisa menetas menjadi
coracidium. Coracidium (larva) ini harus dimakan oleh
Cyclops atau Diaptomus untuk bisa melanjutkan siklus
hidupnya. Di dalam tubuh Cyclops larva akan tumbuh
menjadi larva proserkoid
Gangguan Cestoda
Diphylloboth
rium latum
Gejala klinis. Gejala dari infeksi cacing ini biasanya
asymtomatis, tetapi kadang-kadang menyebabkan
kram berat, nyeri perut, muntah, kelemahan dan
penurunan berat badan. Anemia pernisiosa juga dapat
terjadi, karena gangguan penyerapan vitamin B12 di
jejunum.
Gangguan Cestoda
Diphylloboth
rium latum
Taenia solium
Taenia solium atau cacing pita babi dewasa memiliki
panjang 2–4 m dan dapat mencapai 8 m, dan
menempel pada scolexnya sedangkan cysticercusnya
terdapat di jaringan otot atau jaringan subcutan
Gangguan Cestoda
Taenia
solium
http://2.bp.blogspot.com/_zj5ibbOrnaI/SoACmsDNZhI/AAAAAAAAAmQ/b4LlQ-1PQig/s1600-h/lombriz+solitaria+tenia+4.jpg
Siklus Hidup. Telur yang jatuh di tanah bila termakan
oleh manusia atau babi, sampai di intestinum akan
menetas kemudian menembus dinding intestinum
masuk ke dalam aliran lympha atau aliran darah dan
beredar ke seluruh tubuh.
Gangguan Cestoda
Taenia
solium
Siklus Hidup. Bila manusia makan daging babi yang
mengandung cysticerci, tidak dimasak dengan benar,
maka cysticercci ini di dalam intestinum akan menetas
menjadi larva dan dalam waktu 5 – 12 minggu
tumbuh menjadi cacing dewasa yang menetap di
dalam intestinum
Gangguan Cestoda
Taenia
solium
Gejala klinik. Orang yang terinfeksi mungkin
mengeluh sakit epigastrium, nafsu makan bertambah,
lemas, dan berat badan berkurang. Bila cysticercci
berada di jaringan otak, sumsum tulang belakang,
mata atau otot jantung akibatnya menjadi serius
bahkan bisa mematikan.
Gangguan Cestoda
Taenia
solium
http://blogs.saschina.org/pudongtok/files/2010/01/tired-student.jpg
Pencegahan. Pencegahan Taenia solium meliputi:
Pengobatan pada orang yang terinfeksi, memasak dan
mengolah daging babi tepat dan pembuangan
kotoran manusia yang tepat (baik kebersihan /
sanitasi). Pengobatan dengan pemberian Niclosamide:
2 gram peroral.
Gangguan Cestoda
Taenia
solium
http://www.heinzabc.co.id/id-ID/Tips-dan-Trik/Cara-Mudah-Memasak/~/media//heinzabcid/assets/img/Tips/Memilih-dan-merebus-brokoli/Step-_0015_Memilih-dan-Merebus-Brokoli.ashx
Taenia saginata
Taenia saginata atau cacing pita sapi, berwarna putih
tembus cahaya, cacing dewasa panjangnya 4 – 12
meter, dapat mencapai 24 m, dan hidup di dalam
intestinum.
Gangguan Cestoda
Taenia
saginata
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/e2/Taenia_saginata_adult_5260_lores.jpg
Siklus Hidup. Telur cacing yang keluar bersama feces
penderita bila jatuh di tanah dan termakan oleh sapi
atau kerbau, di dalam intestinum sapi akan menetas
menjadi larva. Larva ini akan menembus dinding usus,
masuk ke dalam aliran darah dan menyebar ke seluruh
tubuh sapi
Gangguan Cestoda
Taenia
saginata
Pengendalian dan pencegahan. Penatalaksanaan
dengan pemberian niklosamida, empat tablet
dikunyah dalam dosis tunggal, mebendazole 100mg
dua kali sehari selama tiga hari. Pencegahan dilakukan
dengan memasak menyeluruh daging (di atas 57oC)
dan pembuangan feces manusia yang tepat
Gangguan Cestoda
Taenia
saginata
http://tukangobatbersahaja.files.wordpress.com/2009/01/tablets.jpg
Echinococcus granulosus
Echinococcus granulosus adalah cestoda yang
paling kecil, panjangnya hanya 1,5 – 6 mm. Cacing ini
terdiri atas scolex, 1 proglotid muda, 1 proglotid tua
dan 1 proglotid gravida. Sebagai host definitifnya
adalah anjing sedangkan manusia sebagai host
intermediatenya.
Gangguan Cestoda
Echinococcus
granulosus
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/e8/Echinococcus_granulosus_scolex.jpg
Siklus hidup. Manusia tertulari cacing ini karena
makan makanan atau minuman yang terkontaminasi
telur Echinococcus granulosus yang berasal dari feces
anjing yang sakit. Di dalam duodenum telur akan
menetas menjadi larva. Larva ini akan menembus
dinding duodenum, masuk ke dalam aliran darah dan
menyebar ke seluruh tubuh misalnya paru-paru, hati,
otak
Gangguan Cestoda
Echinococcus
granulosus
http://www.dpd.cdc.gov/dpdx/images/ParasiteImages/A-F/Echinococcosis/Echinococcus_LifeCycle.gif
Gejala Klinik. Pada awalnya kista hydatid ini tidak
menimbulkan gejala, akan tetapi dengan semakin
besarnya kista, dapat menyebabkan batuk- dengan
hemoptisis pada penyakit paru-paru hidatidosa,
hepatomegali dengan sakit perut dan
ketidaknyamanan, tekanan-dari perluasan kista,
pecahnya kista berakibat reaksi alergi yang parah -
anafilaksis.
Gangguan Cestoda
Echinococcus
granulosus
http://4.bp.blogspot.com/_2M3FZV1o1vc/TKSJgr7LlwI/AAAAAAAAA-s/9n4CGFkeeJ4/s1600/sakitperut.jpg

More Related Content

What's hot

PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
Riskymessyana99
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
siska fiany
 
Makalah entomologi
Makalah entomologiMakalah entomologi
Makalah entomologi
Jessy Damayanti
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarJoni Iswanto
 
Cimex lectularius
Cimex lectulariusCimex lectularius
Cimex lectularius
IshaqHaris
 
FLORA NORMAL
FLORA NORMALFLORA NORMAL
FLORA NORMAL
dewisetiyana52
 
Ilmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit DisentriIlmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit Disentri
Encepal Cere
 
Dasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologiDasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologiFarida Sihotang
 
Entomologi kedokteran
Entomologi kedokteranEntomologi kedokteran
Entomologi kedokteranriski albughari
 
Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalisTrichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis
Valentina Frebianti
 
Kel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariaeKel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariae
Ken Ken
 
Cacing tambang klp 77
Cacing tambang klp 77Cacing tambang klp 77
Cacing tambang klp 77sinupid
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coli
Arini Utami
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6progsus6
 
Flagellata
FlagellataFlagellata
Flagellata
sarahmaida12
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesMulkan Fadhli
 

What's hot (20)

PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
 
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
Makalah entomologi
Makalah entomologiMakalah entomologi
Makalah entomologi
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasar
 
Trematoda pbl8
Trematoda pbl8Trematoda pbl8
Trematoda pbl8
 
Cimex lectularius
Cimex lectulariusCimex lectularius
Cimex lectularius
 
FLORA NORMAL
FLORA NORMALFLORA NORMAL
FLORA NORMAL
 
Ilmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit DisentriIlmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit Disentri
 
Dasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologiDasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologi
 
Entomologi kedokteran
Entomologi kedokteranEntomologi kedokteran
Entomologi kedokteran
 
Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalisTrichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis
 
Kel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariaeKel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariae
 
Cacing tambang klp 77
Cacing tambang klp 77Cacing tambang klp 77
Cacing tambang klp 77
 
Materi 4
Materi 4Materi 4
Materi 4
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coli
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 
Flagellata
FlagellataFlagellata
Flagellata
 
Tremotoda
TremotodaTremotoda
Tremotoda
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides
 

Viewers also liked

Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi
pjj_kemenkes
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi
pjj_kemenkes
 
Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3
ljjkesehatanpael
 
Modul 3
Modul 3Modul 3
Modul 3
ljjkesehatanpael
 
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan  pada Kelompok KhususDokumentasi Keperawatan  pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
pjj_kemenkes
 
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan KesehetanDokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
pjj_kemenkes
 
Modul 3 kb 4
Modul 3 kb 4Modul 3 kb 4
Modul 3 kb 4
ljjkesehatanpael
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
pjj_kemenkes
 
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan  pada Kelompok KhususDokumentasi Keperawatan  pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
pjj_kemenkes
 
KODE ETIK KEPERAWATAN
 KODE ETIK KEPERAWATAN KODE ETIK KEPERAWATAN
KODE ETIK KEPERAWATAN
pjj_kemenkes
 
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
pjj_kemenkes
 
Protozoologi
ProtozoologiProtozoologi
Protozoologi
pjj_kemenkes
 
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan KesehetanDokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
pjj_kemenkes
 

Viewers also liked (20)

Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi
 
Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3
 
Modul 3
Modul 3Modul 3
Modul 3
 
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan  pada Kelompok KhususDokumentasi Keperawatan  pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
 
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan KesehetanDokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
 
Modul 3 kb 4
Modul 3 kb 4Modul 3 kb 4
Modul 3 kb 4
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
 
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan  pada Kelompok KhususDokumentasi Keperawatan  pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
 
KODE ETIK KEPERAWATAN
 KODE ETIK KEPERAWATAN KODE ETIK KEPERAWATAN
KODE ETIK KEPERAWATAN
 
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
 
Protozoologi
ProtozoologiProtozoologi
Protozoologi
 
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan KesehetanDokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
 

Similar to Helmintologi

Entomologi dan Mikologi
 Entomologi dan Mikologi Entomologi dan Mikologi
Entomologi dan Mikologi
pjj_kemenkes
 
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
pjj_kemenkes
 
Trematoda paru
Trematoda paruTrematoda paru
Trematoda paruApridinata
 
Artikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nemaArtikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nemaYuga Rahmat S
 
Usus converted
Usus convertedUsus converted
Usus converted
henirahayu8
 
Bioligi Nemathelmintes & Platythelmintes
Bioligi Nemathelmintes & PlatythelmintesBioligi Nemathelmintes & Platythelmintes
Bioligi Nemathelmintes & PlatythelmintesKaoruShinomori
 
NEMATHELMINTHES Presentation
NEMATHELMINTHES PresentationNEMATHELMINTHES Presentation
NEMATHELMINTHES PresentationD C Rini
 
Makalah penyakit kecacingan
Makalah penyakit kecacinganMakalah penyakit kecacingan
Makalah penyakit kecacingan
Winniey Tillich Wahyuni
 
Nemathelminthes (Nematoda)
Nemathelminthes (Nematoda)Nemathelminthes (Nematoda)
Nemathelminthes (Nematoda)
Hevliza Tiara
 
Parasitologi. Nematoda
Parasitologi. NematodaParasitologi. Nematoda
Parasitologi. NematodaPoltekes TNI AU
 
Arthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakitArthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakit
Laksmi Bali
 
Taenia solium.
Taenia solium.Taenia solium.
Taenia solium.
Google
 
Thrichuris trichiura
Thrichuris trichiuraThrichuris trichiura
Thrichuris trichiuraPrety Hidayati
 
8. animalia nemat anellida
8. animalia nemat anellida8. animalia nemat anellida
8. animalia nemat anellidaNingrum Handayani
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
Google
 
Filum Nemathelminthes (Cacing Gilig)
Filum Nemathelminthes (Cacing Gilig)Filum Nemathelminthes (Cacing Gilig)
Filum Nemathelminthes (Cacing Gilig)
Ghins GO
 
ancylostama duodenale .ppt
ancylostama duodenale .pptancylostama duodenale .ppt
ancylostama duodenale .ppt
bismelkasrihanza
 
Protozoologi
ProtozoologiProtozoologi
Protozoologi
pjj_kemenkes
 

Similar to Helmintologi (20)

Entomologi dan Mikologi
 Entomologi dan Mikologi Entomologi dan Mikologi
Entomologi dan Mikologi
 
Modul 2 kb 4.1
Modul 2 kb 4.1Modul 2 kb 4.1
Modul 2 kb 4.1
 
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
 
Trematoda paru
Trematoda paruTrematoda paru
Trematoda paru
 
Artikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nemaArtikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nema
 
Usus converted
Usus convertedUsus converted
Usus converted
 
Bioligi Nemathelmintes & Platythelmintes
Bioligi Nemathelmintes & PlatythelmintesBioligi Nemathelmintes & Platythelmintes
Bioligi Nemathelmintes & Platythelmintes
 
NEMATHELMINTHES Presentation
NEMATHELMINTHES PresentationNEMATHELMINTHES Presentation
NEMATHELMINTHES Presentation
 
Makalah penyakit kecacingan
Makalah penyakit kecacinganMakalah penyakit kecacingan
Makalah penyakit kecacingan
 
Nemathelminthes (Nematoda)
Nemathelminthes (Nematoda)Nemathelminthes (Nematoda)
Nemathelminthes (Nematoda)
 
Parasitologi. Nematoda
Parasitologi. NematodaParasitologi. Nematoda
Parasitologi. Nematoda
 
Arthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakitArthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakit
 
Taenia solium.
Taenia solium.Taenia solium.
Taenia solium.
 
Thrichuris trichiura
Thrichuris trichiuraThrichuris trichiura
Thrichuris trichiura
 
8. animalia nemat anellida
8. animalia nemat anellida8. animalia nemat anellida
8. animalia nemat anellida
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
 
Filum Nemathelminthes (Cacing Gilig)
Filum Nemathelminthes (Cacing Gilig)Filum Nemathelminthes (Cacing Gilig)
Filum Nemathelminthes (Cacing Gilig)
 
Trematoda usus
Trematoda ususTrematoda usus
Trematoda usus
 
ancylostama duodenale .ppt
ancylostama duodenale .pptancylostama duodenale .ppt
ancylostama duodenale .ppt
 
Protozoologi
ProtozoologiProtozoologi
Protozoologi
 

More from pjj_kemenkes

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 

Recently uploaded (20)

0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 

Helmintologi

  • 1. Helmintologi Semester 02 Kegiatan Belajar III Parasit Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Jakarta 2013 Prodi Keperawatan Dr. Padoli, SKp,M.Kes http://4.bp.blogspot.com/-BwJwo5rpCk8/UNyBzUqFEDI/AAAAAAAAAG8/chbTt2OBBiU/s1600/3.+heteraksis+gallinarum+%28posterior,jantan%29.JPG
  • 3. Helmintologi Helmintologi adalah ilmu yang mempelajari parasit berupa cacing. Penyakit karena cacing (helminthiasis) banyak tersebar di seluruh dunia terutama di daerah tropis. Hal ini berkaitan dengan faktor cuaca dan tingkat sosio-ekonomi masyarakat. http://3.bp.blogspot.com/_5KxNTcXdreM/S-044o5B4XI/AAAAAAAAAR8/H3MP2CmY-64/s1600/cacing.JPG
  • 4. Helmintologi Berbeda dengan infeksi organisme lain, infeksi cacing dalam tubuh manusia tidak akan menyebabkan cacing dewasanya bertambah banyak di dalam tubuh manusia http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/cacing.jpg
  • 6. Klasifikasi Cacing Stadium dewasa cacing yang termasuk Nemathelminthes (kelas Nematoda) berbentuk bulat memanjang dan pada potongan tranversal tampak rongga badan dan alat-alat, cacing ini mempunyai alat kelaminterpisah http://protist.i.hosei.ac.jp/pdb/images/multicell/nematoda/sp_2.jpg
  • 7. Klasifikasi Cacing Cacing dewasa yang termasuk Platyhelminthes mempunyai badan pipih tidak berongga dan bersifat hemafrodit. Platyhelminthes dibagi menjadi kelas Trematoda (cacing daun) dan kelas Cestoda (cacing pita)
  • 9. Gangguan Nematoda Cacing ini mempunyai kepala, ekor, dinding dan rongga badan dan alat-alat lain yang agak lengkap. Biasanya sistem pencernaan, ekskresi dan reproduksi terpisah (uniseksual). Pada umumnya cacing bertelur, tetapi ada juga yang vivipar dan yang berkembang biak secara partenogenesis.
  • 11. Nematoda Usus Cacing Ascaris lumbricoides paling umum menginfeksi manusia dan manusia merupakan satu- satunya hospesnya. Penyakit yang disebabkannya disebut askariasis. Ascaris lumbricoides merupakan cacing gelang umum menginfeksi lebih dari 700 juta orang di seluruh dunia. Ascaris lumbricoides (Cacing Gelang)
  • 12. Nematoda Usus Morfologi. Cacing gelang dewasa bentuknya mirip dengan cacing tanah, tubuh berwarna kuning kecoklatan. Cacing jantan berukuran 10-30 cm, dan yang betina berukuran 23-35 cm Ascaris lumbricoides (Cacing Gelang) http://www.pediatriaoriente.cl/parasitologia/fotosP/images/ascaris.jpg
  • 13. Nematoda Usus Siklus hidup. Bentuk infektif ini, bila tertelan oleh manusia, menetas di usus halus. Larvanya menembus dinding usus halus menuju pembuluh darah atau saluran limfe, lalu dialirkan ke jantung, kemudian mengikuti aliran darah ke paru Ascaris lumbricoides (Cacing Gelang)
  • 14. Nematoda Usus Terkadang penderita mengalami gejala gangguan usus ringan seperti mual, nafsu makan berkurang, diare atau konstipasi. Pada infeksi berat, terutama pada anak dapat terjadi malabsorbsi sehingga memperberat keadaan malnutrisi. Efek yang sering terjadi bila cacing-cacing ini menggumpal dalam usus sehingga terjadi obstruksi usus (ileus). Ascaris lumbricoides (Cacing Gelang)
  • 16. Nematoda Usus A.braziliense mempunyai 2 pasang gigi yang tidak sama besarnya. Cacing jantan memiliki panjang antara 4,7–6,3 mm, sedangkan yang betina panjangnya antara 6,1–8,4 mm. A.caninum mempunyai 3 pasang gigi. Cacing jantan panjangnya kurang lebih 10 mm dan cacing betina kurang lebih 14 mm. Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninum http://dc682.4shared.com/img/3LAlwAgY/s7/13d952e3be0/ANCYLOSTOMA__CANINUM_F4_female.jpg
  • 17. Nematoda Usus Creeping eruption adalah suatu dermatitis dengan gambaran khas berupa kelainan intrakutan serpiginosa, yang antara lain disebabkan Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninum. Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninum
  • 19. Nematoda Usus Penyakit yang disebabkan oleh penyakit ini disebut trikuriasis. Manusia merupakan hospes cacing ini. Cacing ini bersifat kosmopolit, ditemukan di daerah panas dan lembab seperti di Indonesia. Trichuris trichiura (Trichocephalus dispar) http://www.smittskyddsinstitutet.se/upload/Analyser-tv%C3%A5/Trichuris%C3%84ggAM.jpg
  • 20. http://www.smittskyddsinstitutet.se/upload/Analyser-tv%C3%A5/Trichuris%C3%84ggAM.jpg Nematoda Usus Morfologi. Cacing jantan memiliki panjang kurang lebih 4 cm, sedangkan cacing betina kurang lebih 5 cm. Bagian anterior langsing seperti cambuk dengan panjang kurang lebih 3/5 dari panjang seluruh tubuhnya, sedangkan bagian posterior lebih gemuk. Trichuris trichiura (Trichocephalus dispar)
  • 21. Nematoda Usus Siklus hidup. Cacing dewasa ini hidup di dalam kolon asendens dan sekum dengan bagian anteriornya yang seperti cambuk masuk ke dalam mukosa usus (gambar 7). Seekor cacing betina diperkirakan bisa menghasilkan telur kurang lebih 3.000 – 10.000 butir setiap harinya Trichuris trichiura (Trichocephalus dispar)
  • 22. Nematoda Usus Gejala Klinik. Cacing ini memasukkan kepalanya ke dalam mukosa usus, menimbulkan iritasi dan peradangan pada mukosa usus, menghisap darah hospesnya, sehingga dapat menyebabkan anemi Trichuris trichiura (Trichocephalus dispar) w.sagliksiteniz.com/i/aplastik-anemi-nasil-tedavi-edilir.jpg
  • 23. Nematoda Usus Pencegahan. Di daerah yang sangat endemik infeksi dapat dicegah dengan pengobatan penderita trikuriasis, pembuatan jamban yang baik dan pendidikan tentang sanitasi dan kebersihan perorangan, terutama anak-anak. Trichuris trichiura (Trichocephalus dispar) http://4.bp.blogspot.com/-8rET4O1MpRU/TcSTBgIe4JI/AAAAAAAABBw/LknVXR74sxA/s1600/DSC04580.JPG
  • 24. Nematoda Usus Pencegahan. Selalu mencuci tangan setelah dari kamar mandi/WC, mencuci tangan sebelum makan, mencuci dengan baik buah dan sayur yang dimakan mentah adalah penting apalagi di negara yang memakai tinja sebagai pupuk. Trichuris trichiura (Trichocephalus dispar) http://directorsblog.health.azdhs.gov/wp-content/uploads/2013/06/wash-hands.jpg
  • 26. Nematoda Usus Pada umumnya yang hidup parasitik pada manusia addalah cacing betina. Cacing betina yang parasitik ini berbentuk benang halus, tidak berwarna, semi transparans, panjangnya ± 2,2 mm dilengkapi sepasang uterus, dan sistem reproduksinya ovovivipar. Strongylodies stercoralis http://aapredbook.aappublications.org/content/1/SEC131/SEC267/F2189.large.jpg
  • 27. Nematoda Usus Siklus hidup. Cacing jantan dan betina dewasa tinggal di usus kecil. Setelah pembuahan, cacing betina menembus mukosa usus kecil dan bertelur di submukosa tersebut. Telur menetas dan larva menembus mukosa kembali ke lumen. Strongylodies stercoralis http://clinicalsciences.files.wordpress.com/2010/07/filariasis011.png
  • 28. http://clinicalsciences.files.wordpress.com/2010/07/filariasis011.png Nematoda Usus Siklus hidup. Jika kondisi lingkungan menguntungkan, larva akan keluar dengan tinja ke dalam tanah. Sesudah 2-3 hari ditanah, mereka berubah menjadi dewasa, bertelur, dan larva menetas bisa berubah menjadi dewasa dan sebagainya. Strongylodies stercoralis
  • 29. Nematoda Usus Gejala Klinik. Bila larva filariform dalam jumlah besar menembus kulit, timbul kelainan kulit yang dinamakan creeping eruption yang sering disertai rasa gatal yang hebat Strongylodies stercoralis http://www.huidziekten.nl/afbeeldingen/creepingeruption3.jpg
  • 30. Nematoda Usus Pemeriksaan parasitologis strongiloidiasis ialah apabila menemukan larva rabditiform dalam feses segar, dalam biakan atau dalam aspirasi duodenum. Biakan feses selama sekurang-kurangnya 2x24 jam menghasilkan larva filariform dan cacing dewasa Strongylodies stercoralis yang hidup bebas. Strongylodies stercoralis http://www.sehataja.com/wp-content/uploads/2013/07/Tips-tips-Merawat-Kulit-Bayi-Dengan-Tepat-2.jpg
  • 32. Nematoda Usus Morfologi. Cacing betina memiliki panjang 8 – 13 cm. Pada ujung anterior ada pelebaran kutikulum seperti sayap yang disebut alae. Bulbus esofagus jelas sekali, ekornya panjang dan runcing Enterobius vermicularis (Cacing Kremi) http://www.ym.edu.tw/par/image/parasite/Helminthes/Nematode/Enterobius_vermicularis/Ent-ver-AduMal.JPG
  • 33. Nematoda Usus Siklus hidup. Cacing dewasa tinggal di usus besar. Setelah pembuahan, cacing jantan mati. Cacing betina yang gravid mengandung 11.000-15.000 butir telur, bermigrasi ke daerah perineal untuk bertelur dengan cara kontraksi uterus dan vaginanya. Enterobius vermicularis (Cacing Kremi)
  • 34. Nematoda Usus Gejala Klinik. Beberapa gejala karena infeksi cacing Enterobius vermicularis yaitu kurang nafsu makan, berat badan turun, insomnia Enterobius vermicularis (Cacing Kremi) http://pondokibu.com/wp-content/uploads/2013/09/Madu-Efektif-Meningkatkan-Nafsu-Makan-Anak.jpg
  • 36. Nematoda Usus Cacing dewasa hidup di rongga usus halus melekat pada mukosa dinding usus. Cacing jantan berukuran kurang lebih 8 cm, dan betinanya berukuran kurang lebih 10 cm. Hookworm (Cacing Tambang) http://1.bp.blogspot.com/-LhivVUAg9E8/UCHBJBf9EPI/AAAAAAAAEq4/tOJ0R6c6NSU/s1600/trichinella_spiralis.jpg
  • 37. Nematoda Usus Cacing betina N. americanus mengeluarkan telur kira- kira 9.000 butir setiap hari, sedangkan A.duodenale kira-kira 10.000 butir setiap hari. Bentuk badan N.americanus biasanya menyerupai huruf S, sedangkan A.duodenale menyerupai huruf C. Hookworm (Cacing Tambang)
  • 38. Nematoda Usus Siklus Hidup. Cacing dewasa hidupnya di dalam usus. Cacing betina bertelur, yang mengandung embrio belum matang dalam tahap 4 sel. Ketika telur keluar bersama tinja ke dalam tanah dan di bawah kondisi yang menguntungkan seperti suhu, kelembaban dan oksigen, telur menetas menjadi larva berbentuk rhabdita, kemudian tumbuh menjadi larva bentuk filaria, dan menjadi infektif Hookworm (Cacing Tambang)
  • 39. Nematoda Usus Gejala nekatoriasis dan ankilostomasis. Bila banyak larva sekaligus menembus kulit, maka terjadi perubahan kulit yang disebut ground itch. Cacing dewasa di dalam usus menyebabkan anemi defisiensi besi. Hookworm (Cacing Tambang) http://ilmukuilmumu.files.wordpress.com/2009/11/anemia.jpg
  • 41. Nematoda Darah/Jaringan Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori, dikenal sebagai Nematoda filaria, menyebabkan penyakit kaki gajah atau elefantiasis/filariasis. Cacing dewasa bentuknya seperti rambut, filiform, berwarna putih susu. W. Brancoffti jantan panjangnya 2,5 – 4 cm, ekor melengkung, cacing betina panjangnya dapat mencapai 10 cm, ekornya runcing Wuchereria bancrofti, Wucheria malayi dan Brugia timori
  • 42. Nematoda Darah/Jaringan Wucheria sp dalam siklus hidupnya memerlukan serangga (insect) sebagai vektor/host intermedietnya. Filariasis bancrofti tipe urban vektornya adalah nyamuk Culex quenquefasciatus/C. fatigans dan tipe rural, vektornya nyamuk Anopheles atau nyamuk Aedes Wuchereria bancrofti, Wucheria malayi dan Brugia timori http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/52/Culex_sp..jpg
  • 43. Nematoda Darah/Jaringan Cara penularan dan patogenesis. Larva bentuk filaria dikenalkan melalui kulit dengan gigitan hospes perantara arthropoda. Larva menyerang limfatik, biasanya ekstremitas bawah, di mana mereka berkembang menjadi cacing dewasa. Wuchereria bancrofti, Wucheria malayi dan Brugia timori
  • 44. Nematoda Darah/Jaringan Cara penularan dan patogenesis. Mikrofilaria bergerak ke dalam aliran darah. Mereka tetap dalam sirkulasi paru siang hari, muncul ke dalam sirkulasi perifer hanya pada malam hari, bertepatan dengan kebiasaan menggigit vektor Wuchereria bancrofti, Wucheria malayi dan Brugia timori
  • 45. Nematoda Darah/Jaringan Patogenisitas dan gejala klinik. Cacing dewasa menyumbat aliran getah bening di kelenjar getah bening dan pembuluh limfatik mengalirkan ke tungkai bawah dan alat kelamin eksternal. Tungkai bawah dan genitalia eksterna menjadi bengkak. Kulit menjadi tebal dan pecah-pecah Wuchereria bancrofti, Wucheria malayi dan Brugia timori https://lh3.googleusercontent.com/-KgUAqZf3hVM/R9rEHShf9II/AAAAAAAAGGY/Bv56P06sl78/1538.JPG
  • 46. Nematoda Darah/Jaringan Diagnosis dan pengobatan. Pemeriksaan apus darah setelah pewarnaan dengan Giemsa atau Leishman untuk mendeteksi mikrofilaria. Film ini harus diambil pada malam hari. Pengobatan; Diethyl carbamazine (DEC): 2 mg/kg 3x sehari selama 2 minggu. Wuchereria bancrofti, Wucheria malayi dan Brugia timori http://kopihijau.info/wp-content/uploads/2013/05/obat-HIV-AIDS-terbaru.jpg
  • 48. Gangguan Trematoda Trematoda (cacing daun) umumnya bersifat hermaprodi, kecuali caing schistosoma, mempunyai batil isap mulut dan batil isap perut. Hospes definitf cacing trematoda adalah kucing, anjing, kambing, sapi, babi, tikus, burung, luak, harimau dan manusia http://people.stfx.ca/rlauff/201/Nematode/fluke1.jpg
  • 49. Gangguan Trematoda Host cacing ini adalah kambing dan sapi, kadang parasit ini ditemukan pada manusia. Penyakit yang ditimbulkannya disebut fasiolasis. Parasit ini ditemukan Amerika Latin, Perancis, dan negara-negara sekitar Laut Tengah.Fasciola hepatica http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/0c/Cow_female_black_white.jpg
  • 51. Gangguan Cestoda Badan cacing dewasa terdiri atas; Skoleks, yaitu kepala yang merupakan alat untuk melekat, dilengkapi dengan batil isap atau dengan lekuk isap; Leher, yaitu tempat pertumbuhan badan; dan strobila, yaitu badan yang terdiri atas segmen-segmen yang disebut proglotid http://www.biolib.cz/IMG/GAL/BIG/14937.jpg
  • 53. Gangguan Cestoda Diphylobotrium Latum atau cacing pita ikan merupakan cacing pita terluas dan terpanjang, berwarna abu-abu kekuningan, bagian tengah berwarna gelap karena adanya uterus yang penuh dengan telur. Diphylloboth rium latum http://foodandforagehebrides.files.wordpress.com/2013/04/trout.jpg
  • 54. Siklus hidup. Telur Diphyllobothrium latum harus jatuh ke dalam air agar bisa menetas menjadi coracidium. Coracidium (larva) ini harus dimakan oleh Cyclops atau Diaptomus untuk bisa melanjutkan siklus hidupnya. Di dalam tubuh Cyclops larva akan tumbuh menjadi larva proserkoid Gangguan Cestoda Diphylloboth rium latum
  • 55. Gejala klinis. Gejala dari infeksi cacing ini biasanya asymtomatis, tetapi kadang-kadang menyebabkan kram berat, nyeri perut, muntah, kelemahan dan penurunan berat badan. Anemia pernisiosa juga dapat terjadi, karena gangguan penyerapan vitamin B12 di jejunum. Gangguan Cestoda Diphylloboth rium latum
  • 57. Taenia solium atau cacing pita babi dewasa memiliki panjang 2–4 m dan dapat mencapai 8 m, dan menempel pada scolexnya sedangkan cysticercusnya terdapat di jaringan otot atau jaringan subcutan Gangguan Cestoda Taenia solium http://2.bp.blogspot.com/_zj5ibbOrnaI/SoACmsDNZhI/AAAAAAAAAmQ/b4LlQ-1PQig/s1600-h/lombriz+solitaria+tenia+4.jpg
  • 58. Siklus Hidup. Telur yang jatuh di tanah bila termakan oleh manusia atau babi, sampai di intestinum akan menetas kemudian menembus dinding intestinum masuk ke dalam aliran lympha atau aliran darah dan beredar ke seluruh tubuh. Gangguan Cestoda Taenia solium
  • 59. Siklus Hidup. Bila manusia makan daging babi yang mengandung cysticerci, tidak dimasak dengan benar, maka cysticercci ini di dalam intestinum akan menetas menjadi larva dan dalam waktu 5 – 12 minggu tumbuh menjadi cacing dewasa yang menetap di dalam intestinum Gangguan Cestoda Taenia solium
  • 60. Gejala klinik. Orang yang terinfeksi mungkin mengeluh sakit epigastrium, nafsu makan bertambah, lemas, dan berat badan berkurang. Bila cysticercci berada di jaringan otak, sumsum tulang belakang, mata atau otot jantung akibatnya menjadi serius bahkan bisa mematikan. Gangguan Cestoda Taenia solium http://blogs.saschina.org/pudongtok/files/2010/01/tired-student.jpg
  • 61. Pencegahan. Pencegahan Taenia solium meliputi: Pengobatan pada orang yang terinfeksi, memasak dan mengolah daging babi tepat dan pembuangan kotoran manusia yang tepat (baik kebersihan / sanitasi). Pengobatan dengan pemberian Niclosamide: 2 gram peroral. Gangguan Cestoda Taenia solium http://www.heinzabc.co.id/id-ID/Tips-dan-Trik/Cara-Mudah-Memasak/~/media//heinzabcid/assets/img/Tips/Memilih-dan-merebus-brokoli/Step-_0015_Memilih-dan-Merebus-Brokoli.ashx
  • 63. Taenia saginata atau cacing pita sapi, berwarna putih tembus cahaya, cacing dewasa panjangnya 4 – 12 meter, dapat mencapai 24 m, dan hidup di dalam intestinum. Gangguan Cestoda Taenia saginata http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/e2/Taenia_saginata_adult_5260_lores.jpg
  • 64. Siklus Hidup. Telur cacing yang keluar bersama feces penderita bila jatuh di tanah dan termakan oleh sapi atau kerbau, di dalam intestinum sapi akan menetas menjadi larva. Larva ini akan menembus dinding usus, masuk ke dalam aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh sapi Gangguan Cestoda Taenia saginata
  • 65. Pengendalian dan pencegahan. Penatalaksanaan dengan pemberian niklosamida, empat tablet dikunyah dalam dosis tunggal, mebendazole 100mg dua kali sehari selama tiga hari. Pencegahan dilakukan dengan memasak menyeluruh daging (di atas 57oC) dan pembuangan feces manusia yang tepat Gangguan Cestoda Taenia saginata http://tukangobatbersahaja.files.wordpress.com/2009/01/tablets.jpg
  • 67. Echinococcus granulosus adalah cestoda yang paling kecil, panjangnya hanya 1,5 – 6 mm. Cacing ini terdiri atas scolex, 1 proglotid muda, 1 proglotid tua dan 1 proglotid gravida. Sebagai host definitifnya adalah anjing sedangkan manusia sebagai host intermediatenya. Gangguan Cestoda Echinococcus granulosus http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/e8/Echinococcus_granulosus_scolex.jpg
  • 68. Siklus hidup. Manusia tertulari cacing ini karena makan makanan atau minuman yang terkontaminasi telur Echinococcus granulosus yang berasal dari feces anjing yang sakit. Di dalam duodenum telur akan menetas menjadi larva. Larva ini akan menembus dinding duodenum, masuk ke dalam aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh misalnya paru-paru, hati, otak Gangguan Cestoda Echinococcus granulosus http://www.dpd.cdc.gov/dpdx/images/ParasiteImages/A-F/Echinococcosis/Echinococcus_LifeCycle.gif
  • 69. Gejala Klinik. Pada awalnya kista hydatid ini tidak menimbulkan gejala, akan tetapi dengan semakin besarnya kista, dapat menyebabkan batuk- dengan hemoptisis pada penyakit paru-paru hidatidosa, hepatomegali dengan sakit perut dan ketidaknyamanan, tekanan-dari perluasan kista, pecahnya kista berakibat reaksi alergi yang parah - anafilaksis. Gangguan Cestoda Echinococcus granulosus http://4.bp.blogspot.com/_2M3FZV1o1vc/TKSJgr7LlwI/AAAAAAAAA-s/9n4CGFkeeJ4/s1600/sakitperut.jpg