SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
1
RUMUSAN HASIL DISKUSI KOMISI II
BIDANG
URUSAN LINGKUNGAN PERADILAN AGAMA
Pada hari ini Jum’at tanggal 09 Oktober 2009 pada Rapat Kerja Nasional Mahkamah
Agung Republik Indonesia dengan Jajaran Pengadilan Tingkat Banding dari empat
lingkungan Peradilan Seluruh Indonesia di Palembang tahun 2009, dengan thema
“Meningkatkan kualitas Pengadilan dengan kesamaan persepsi dalam
penerapan hukum”
Memperhatikan : 1. Pengarahan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia.
2. Pengarahan Wakil Ketua Mahkamah Agung RI Bidang
Yudisial.
3. Pengarahan Wakil Ketua Mahkamah Agung RI Bidang Non
Yudisial.
4. Paparan Ketua Muda Mahkamah Agung RI Urusan
Lingkungan Peradilan Agama.
5. Paparan dari Bapak-bapak Hakim Agung RI
Membaca : Paparan yang disajikan :
1. Permasalahan hukum Ekonomi Syari’ah dan Hukum
Terapan pada Peradilan Agama.
2. Permasalahan Sita dan Eksekusi
3. Perma Nomor 1 Tahun 2008 tentang Mediasi dan Perma
No. 2 Tahun 2009 tentang Biaya Perkara.
Mendengar : 1. Tanggapan para peserta.
2. Penjelasan dari :
a. Pemakalah
b. Nara Sumber.
2
Menimbang : Bahwa setelah mendengar paparan serta pendapat yang
berkembang didalam diskusi kelompok untuk lingkungan
Peradilan Agama perlu ditetapkan hasil diskusi tersebut dan
menyimpulkan sebagai berikut:
K E S I M P U L A N
1. Permasalahan Hukum Ekonomi Syari’ah dan Hukum Terapan.
Secara materiil, bisnis syari’ah berbeda dari yang konvensional atas dasar
prinsip-prinsip: (i) pelarangan riba (prohibition of riba), (ii) praktik jual beli atau
dagang (application of al bay, trade and commerce), (iii) pencegahan gharar
dalam perjanjian (avoidance of gharar or ambiguities in contractual agreements),
(iv) pelarangan usaha untung-untungan atau gambling (prohibition of maisir),
(v) pelarangan perdagangan komoditas terlarang (prohibition from conducting
business involving prohibited commodities)
Mengantisipasi terbit dan berlakunya qanun-qanun yang terus berkembang di
Aceh Nanggro Darussalam, perlu peningkatan pemahaman dalam penerapan dan
penegakannya di pengadilan. Demikian pula permasalahan yang berkembang
dalam eksekusi putusan arbitrase syariah.
Perlu adanya kajian akademis / penelusuran kembali istilah dan rujukan yang
lebih shahih (valid) secara syar’i dalam permasalahan kewarisan anak angkat dan
ahli waris pengganti.
Saat ini telah terbit Buku II Edisi Revisi dan KHES, agar segera disosialisasikan
kepada seluruh jajaran Peradilan Agama.
Zakat merupakan shadaqah yang diwajibkan, shadaqah merupakan kompetensi
Peradilan Agama, sehingga sengketa terkait dengan zakat menjadi kompetensi
Peradilan Agama.
Sengketa dibidang zakat yang merupakan wewenang Pengadilan Agama untuk
mengadili adalah sengketa dibidang keperdataan dengan mengacu pada UU No.
38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat pasal 21 dan UU No. 17 Tahun 2000
3
tentang Perubahan ketiga atas UU No.7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan,
sedangkan sanksi pidana adalah merupakan wewenang Peradilan Umum.
Gugatan dalam sengketa Zakat dapat diajukan secara perorangan (8 asnaf,
Pejabat yang berwenang, dan pihak-pihak yang berkepentingan) dan atau
diajukan dengan class action.
Jika Penggugat meninggal dunia maka ahli waris boleh langsung menggantikan
kedudukan Penggugat, baik di tingkat pertama, banding atau kasasi. (Lihat Surat
Pembetulan dari Wakil Ketua MA-RI Bidang Yudisial).
2. Sekitar permasalah Eksekusi
Dalam penanganan dan pelaksanaan eksekusi dalam perkara hadlonah
(pengasuhan anak) perlu mempertimbangkan peraturan perundang-undangan
yang terkait tentang anak, kepentingan anak dan kemanusiaan.
Eksekusi dapat ditunda, hanya apabila benar-benar terdapat kondisi objektif
yang mengharuskan demikian, atau secara subjektif terdapat pertimbangan yang
secara rasional dapat dipertanggungjawabkan secara yuridis.
Eksekusi riil dalam perkara pembagian harta bersama, Waris, hanya dapat
dilaksanakan jika ada kesepakatan dari para pihak, jika tidak ada kesepakatan
diantara para pihak maka eksekusi harus dilaksanakan dengan pelaksanaan
lelang melalui Kantor Lelang Negara dan uang hasil dari penjualan lelang dibagi
sesuai dengan amar putusan Pengadilan.
Eksekusi riil sebagaimana diatur dalam Pasal 218 (2) R.Bg, Pasal 200 (11) HIR,
Pasal 1033 Rv hanya meliputi penyerahan barang (secara utuh), pengosongan,
pembongkaran dan atau melakukan suatu perbuatan.
Jika objek sengketa berada di luar wilayah hukum / yurisdiksi Pengadilan yang
memutus perkara, maka proses / pelaksanaan eksekusi dapat dilakukan dengan
memohon bantuan kepada Pengadilan yang mewilayahi dimana objek sengketa
berada.
Pengadilan yang dimintai bantuan memberitahukan dengan surat kepada Ketua
Pengadilan yang meminta bantuan dalam tempo 2 x 24 jam, dan yang
berwenang untuk memerintahkan penangguhan eksekusi adalah Pengadilan
yang memutus perkara.
4
Apabila ada perdamaian setelah adanya aan maning atau dalam proses eksekusi
dan ada klausula yang menyatakan kedua belah pihak mengesampingkan amar
putusan, pada dasarnya hal tersebut dapat dibenarkan, akan tetapi jika ternyata
setelah adanya perdamaian tersebut perdamaian tidak dipenuhi, maka eksekusi
tetap dilaksanakan sesuai dengan amar putusan yang bersangkutan, karena
perjanjian yang dibuat tersebut tidak mempunyai kekuatan eksekutorial.
Perlawanan terhadap sita / eksekusi dapat diajukan oleh pihak ketiga yang
mengakui barang yang akan / telah disita / dieksekusi sebagai miliknya
(pemegang hak milik, HGU, HGB, Hak Pakai termasuk pemegang hak
tanggungan dan hak sewa / gadai )dan penyewa yang objeknya bukan tanah,
atau Tergugat sendiri apabila dia sudah melaksanakan putusan itu dengan suka
rela atau dalam hal cara-cara melakukan penyitaan tersebut dilakukan tidak
sesuai dengan hukum yang berlaku.
3. Permasalahan Mediasi
Menurut pasal 7 ayat 1 Perma No. 1 Tahun 2008 tentang Mediasi, jika kedua
belah pihak hadir dalam persidangan yang telah ditentukan, maka hakim wajib
melakukan mediasi, dengan demikian jika para pihak tidak hadir tidak perlu
mediasi.
Dalam rangka peningkatan efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan mediasi
dan pelaporan, panitera (d.h.i petugas) dan hakim perlu memperhatikan perkara
pokok, accessoir, kumulasi, dan/atau konvensi-rekonvensi dalam menerima dan
menanganinya.
Dalam hal terjadi perdamaian di tingkat banding, kasasi atau PK agar dalam
kesepakatan perdamaian dicantumkan kalimat bahwa kedua belah pihak
mencantumkan klausula yang berisi bahwa kedua belah pihak mengesampingkan
putusan yang telah ada.
Sesuai dengan kewenangan Pengadilan Agama di bidang perkawinan, mengingat
Perma No. 1 Tahun 2008 tentang Mediasi, maka setelah BP-4 Mereposisi dan
merevitalisasi organisasinya, agar dimungkinkan BP-4 untuk dapat berfungsi
dalam mediasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5
4. Permasalahan Administrasi dan Teknis Informasi.
Dalam rangka peningkatan SDM di bidang teknis dan Administrasi Peradilan,
perlu diadakan bimbingan / pelatihan kepada Hakim Tinggi dan pejabat
keniteraan di bidang Hukum Acara dan pelaksanaan Pola Bindalmin.
Tahun 2010 difokuskan/diprioritaskan program peningkatan profesionalitas SDM
pada semua bidang tugas, baik administrasi maupun teknis; termasuk
peningkatan pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi (ICT) yang
didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
Diinstruksikan kepada semua jajaran Peradilan Agama agar secara optimal
memanfaatkan TI dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat pencari keadilan.
Pemberdayaan IT termasuk pelaporan melalui SMS agar menjadi perhatian
Pimpinan Pengadilan Tinggi Agama
Setelah keluarnya Perma No. 2 Tahun 2009 semua jajaran Peradilan Agama tidak
perlu ragu-ragu lagi dalam menggunakan anggaran dalam DIPA untuk
penyelesaian perkara prodeo (justice for the poor) dan biaya sidang keliling
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dalam pengajuan anggaran tahun 2010 Ditjen Badilag agar mengajukan
anggaran dana mutasi yang proporsional.
Launching website badilag.net versi Bahasa Inggris, Tuada Uldilag
mengharapkan menyusul website versi Bahasa Arab.
5. Permasalahan Biaya Perkara
1. Biaya kepaniteraan dan biaya proses dibebankan kepada pihak atau para pihak
yang berperkara (Perma Nomor 2 Tahun 2009), sedang biaya penyelenggaraan
tugas kepaniteraan seperti; pengadaan Buku Register dan buku adminitrasi
perkara lainnya dibebankan kepada anggaran pendapatan dan belanja negara
(penjelasan Pasal 81A ayat 1 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2009).
6
2. Biaya proses adalah biaya yang digunakan untuk penyelesaian perkara perdata
pada pengadilan agama di luar biaya pendaftaran, redaksi, materai dan biaya
panggilan.
3. Biaya proses pada Pengadilan Agama:
a. Biaya proses sebesar Rp 50.000,- (limapuluh ribu rupiah) diperuntukkan
untuk biaya ATK dan pemberkasan perkara.
b. Penarikan biaya proses dilakukan oleh Meja 1 / Kasir sebagai bagian dari
panjar biaya perkara yang dituangkan dalam SKUM.
c. Biaya proses dikeluarkan bersamaan dengan tanggal pendaftaran perkara
dan diserahterimakan oleh Kasir kepada Bendahara Biaya Proses.
d. Pengeluaran biaya proses oleh Kasir dicatat dalam Buku Jurnal dan Buku
Keuangan Perkara.
e. Pencatatan pengeluaran dalam Buku Induk Keuangan Perkara dicatat pada
kolom yang semula disediakan untuk biaya administrasi.
f. Untuk mengelola biaya proses, Ketua Pengadilan Agama membentuk Tim
Pengelola yang terdiri dari :
1) Panitera / Sekretaris sebagai Pengelola Biaya Proses, dengan tugas pokok:
- Merencanakan penerimaan dan pengeluaran biaya proses;
- Melakukan penerimaan dan pembayaran biaya proses;
- Menyelenggarakan pembukuan biaya proses;
- Menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan biaya proses;
2) Wakil Panitera atau petugas yang ditunjuk sebagai Pembuat komitmen
dengan tugas pokok:
- Membantu Pengelola Biaya Proses untuk membuat rencana
penerimaan dan pembayaran biaya proses;
- Menyimpan dan menginventaris ATK Perkara;
3) 1 (satu) orang Bendahara Biaya Proses dengan tugas pokok :
- Menerima biaya proses dari Kasir;
- Menyimpan biaya proses;
7
- Mengeluarkan biaya proses atas perintah Pengelola Biaya Proses;
- Membukukan seluruh transaksi penerimaan dan pengeluaran biaya
proses.
4) 1 (satu) orang Staf Pelaksana dengan tugas pokok membantu
melaksanakan tugas Pembuat Komitmen.
g. Pengelola ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama, sedang Pembuat
Komitmen, Bandahara dan Staf Pelaksana ditunjuk oleh Panitera / Sekretaris.
h. Perincian biaya perkara:
1) Pendaftaran Rp 30.000,-
2) Biaya Proses Rp 50.000,-
3) Panggilan sesuai kebutuhan
4) Redaksi Rp 5.000,-
5) Materai Rp 6.000,-
4. Biaya proses pada Pengadilan Tinggi Agama.
a. Biaya perkara banding sebesar Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah)
dengan alokasi sebagai berikut :
1) Biaya Pemberkasan Rp 139.000,-
2) Biaya redaksi Rp 5.000,-
3) Biaya materei Rp 6.000,-
b. Biaya Pendaftaran perkara Banding sebesar Rp 50.000,- dipungut dan
dipertanggungjawabkan oleh Pengadilan Agama (Pemungut).
c. Biaya proses diperuntukkan sebagaimana tersebut dalam Pasal 5 Perma
Nomor 2 Tahun 2009.
d. Biaya proses dikeluarkan bersamaan dengan tanggal pendaftaran perkara
dan diserahterimakan oleh Kasir kepada Bendahara Biaya Proses.
e. Pengeluaran biaya proses oleh Kasir dicatat dalam Buku Jurnal dan Buku
Keuangan Perkara.
f. Pencatatan pengeluaran dalam Buku Induk Keuangan Perkara dicatat pada
kolom tersendiri.
8
g. Untuk mengelola biaya proses Ketua Pengadilan Tinggi Agama membentuk
Tim Pengelola yang terdiri dari :
1) Panitera / Sekretaris sebagai Pengelola Biaya Proses
2) Wakil Panitera atau petugas yang ditunjuk sebagai Pembuat komitmen.
3) 1 (satu) orang Bendahara Biaya Proses
4) 1 (satu) orang Staf Pelaksana
h. Pengelola ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama, sedang Pembuat
Komitmen, Bandahara dan Staf Pelaksana ditunjuk oleh Panitera / Sekretaris.
i. Tugas Tim Pengelola seperti Tim Pengelola pada Pengadilan Agama
6. Permasalahan Lain-lain:
Jika para pihak masing-masing mengajukan upaya hukum (Banding, Kasasi, PK)
maka biaya hanya dipungut satu kali, dan Panitera Pengadilan Agama segera
melaporkan secara tertulis kepada PTA / MA-RI tentang adanya Upaya Hukum yang
diajukan oleh kedua belah pihak tersebut, agar di PTA atau MA-RI berkas perkaranya
dijadikan satu.
Yang berwenang untuk memeriksa keuangan di Badan Peradilan hanya BPK.
Para Pimpinan dan Panitera / Sekretaris agar menjaga kerja sama yang harmonis
dalam melaksanakan tupoksi.
Tugas Pokok Panitera adalah mendampingi / membantu Majelis Hakim dalam
pelaksanaan tugas dibidang teknis yustisial, sedangkan penanganan DIPA adalah
merupakan tugas sekretaris yang saat ini masih melekat pada Panitera Sekretaris.
Perlu peningkatan kualitas manajemen, sarana dan prasarana, keuangan, laporan,
kinerja, SDM, pengawasan serta pengelolaan dan pertanggungjawaban biaya perkara
agar dapat keluar dari kategori disclaimer.
Agar remunerasi dapat diterima setiap bulan, maka pertanggungjawaban penerimaan
remunerasi di setiap satker harus sudah diterima Biro Keuangan MA RI paling lambat
tanggal 10 bulan berikutnya.
9
Palembang; 9 Oktober 2009.
Tim Perumus,
1. Drs. H. Khalilurrahman, SH, MH, (Ketua Tim Perumus) .............................
2. Drs. H. M. Yamin Awie, SH, MH. (Sekretaris) ............................
3. Drs. H. Zainal Imamah, SH, MH. ( Anggota ) ............................
4. Drs. H. Mukhsin Asrof, SH, MH. ( Anggota ) ............................
5. Drs. H. Wildan Suyuthi, SH, MH. ( Anggota ) ............................
6. Drs. H. A. Fadhil Sumadi, SH, MH. ( Anggota ) ............................
7. Drs. H. Hassan Bisri, SH, MH. ( Anggota ) ...........................
8. Drs. H. Bahrussyam Yunus, SH, MH ( Anggota ) ...........................
9. Drs. H. Hidayatullah, SH, MH. ( Anggota ) ..........................
10
PESERTA / ANGGOTA KOMISI II
KOMISI ULDILAG
A. HAKIM AGUNG
1. Drs. H. Ahmad Kamil, SH, M.Hum
2. Drs. H. Andi Samsu Alam, SH, MH.
3. Prof. Dr. Rifyal Ka’bah, MA.
4. Prof. Dr. H. Abdul Manan, SH, Sip, M.Hum.
5. Drs. H. Habiburrahman, M.Hum.
6. Drs. H. Hamdan, SH, MH.
7. Drs. H. Muchtar Zamzami.
8. Prof. Dr. Abdul Gani Abdullah, SH.
B. ESELON I DAN II
1. Drs. H. Rum Nessa, SH, MH.
2. Drs. H. Wahyu Widiana, MA.
3. Drs. Hasan Bisri, SH, M.Hum.
4. Drs. Faride Ismail, SH, MH.
5. Drs. H.M.Zufran Sabri, MH.
6. Drs. Hidayatullah Ms. MH.
7. Drs. H. Zainuddin Fajari, SH, MH.
C KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA
1. Drs. H.M.Saleh Puteh, SH.
2. Drs. H. Ahmad Syarhuddin, SH, MH.
3. Drs. Mahyiddin Usman, SH, MA.
4. Drs.H.A.Mukhsin Asrof, SH, MH.
5. Drs. H. Muzani Zahri, SH, MH.
6. Drs. H. Moh. Thahir, SHY, MH.
7. Drs. H. Dja’far A. Muchith, SH, MH.
8. Drs. H. Wildan Suyuthi, M. SH, MH.
11
9. Drs. H. Sudirman Malaya, SH, MH.
10.Drs. H. Soufyan M. Saleh, SH.
11.Drs. H. Khalilurrahman, SH, MH.
12.Drs. H.M.Zainal Imamah, SH, MH.
13.Drs. H. Chatib Rasyid, SH, MH.
14.Drs. M. Hassan Muhammad, SH, MH.
15.Drs. Kusno, SH, MH.
16.Drs. H. Alimin Patawari, SH, MH.
17.Drs. H. Said Husin, SH, MH.
18.Hefni H.S. Hasan, SH.
19.Drs. H.M. Thahir Hasa.
20.Drs. H.A. Karim Razak.
21.Drs. H. Muh. Djufri Palalo, SH, MH.
22.Drs. H. Aminullah Amit, MH.
23.Drs. H. Idris Mahmudi, SH, MH.
24.Drs. H. Samarcondy Nawawi, SH, MH.
25.Drs. Sunusi Khalid, SH, MH.
26.Drs. H. Abd. razak Ahmad, SH, MH.
27.Drs. H.M. Natsir R. Pomalingo, MHI.
28.Drs. H. Jufri Ghalib, SH, MH.
29.H. Abdurrahman HAR, SH.
D WAKIL KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA
1. Drs. H. Armia Ibrahim, SH.
2. Drs. H. Syahron Nasution,. SH.
3. Drs. H.M.Yamin Awie, SH, MH.
4. Dra. Husnanini, SH, MH.
5. Drs. Buchori Ras.
6. Drs. H. A. Dahlan, SH, MH.
7. Drs. H. Ajis Jaman Gani, MHI.
12
8. Drs. H. Sudirman Arief.
9. Drs. H. Muwahhidin, SH, MH.
10.Drs. H. Bahrussan Yunus, SH, MH.
11.Drs. H. Mudjtahiddin, SH, MH.
12.Drs. Syamsul Falah, SH, M.Hum.
13.Drs. Yasmidi, SH.
14.Drs. H. M. Tarsi Hawi, SH.
15.Drs. Bahruddin Muhammad, SH, MH.
16.Drs. H. Abdul Halim Syahran, SH, MH.
17.Drs. H. Muslimin Simar, SH, MH.
18.Drs. H. Mansur Nasir, SH,
19.Wk. PTA Palu.
20.Drs. H. Ismail, SH, MH.
21.Drs. H. Rodlin Afif, SH.
22.Drs. H. Fachrori Umar, M.Hum.
23.Drs. H. Muhammad Alwi, SH.
24.Drs. H. Jufri, SH.
25.Drs. H. Rahmat Satya Wibawa, M.Hum.
26.Drs. Abuhuraerah, SH, MH.
E ASISTEN KOORDINATOR.
- Drs. H. Faisol, SH, MH.
F. PANSEK PENGADILAN TINGGI AGAMA.
1. Drs. Syafruddin.
2. Ahmad Zaini, SH, MH.
3. Drs. Pahri Hamidi, SH.
4. Drs. Yustan Azidin, SH, MH.
5. Drs. H. Syamsikar.
6. Tukiran, SH.
13
7. H.A. Jakin Karim, SH, MH.
8. Drs. Darmadi.
9. Drs. Ibrahim, SH, MH.
10.Drs. Agus Zainal Mutaqien.
11.Drs. H. Bahrin Lubis, SH.
12.Rachmadi Suhamka, SH.
13.Drs. Djuhrianto Arifin, SH, MH.
14.Dra Hj. Siti Maryam.
15.Ny. Herlinawati, SH, MH.
16.H. Tri Haryono, SH.
17.Drs. H. Muhammad Yamin, MH.
18.Drs. H. Zainuddin Zein, SH.
19.Drs. Hidayat AR Paputungan, SH.
20.Drs. H. Sugian Noor, SH.
21.Suparjianto, SH.
22.Drs. M. Darman Rasyid, SH.
23.Drs. H.M.Sabang Mar, SH.
24.Muchammad Yusuf, SH.
25.Arisno Metosono.
26.Khaeril Anwar, SH, MH.
27.Ma’sum Umar, SH, MH.
28. Basri, SH, MH.
29.Ekram Payapo, A.Ag.
30.DR. Djazoeli Sadhani. AK. M.Sc.

More Related Content

What's hot

Analisis kasus pertanahan
Analisis kasus pertanahanAnalisis kasus pertanahan
Analisis kasus pertanahanlukipower
 
Buku Saku Perpajakan Pemilik Indekos
Buku Saku Perpajakan Pemilik IndekosBuku Saku Perpajakan Pemilik Indekos
Buku Saku Perpajakan Pemilik Indekosinideedee
 
Tugas hukum pertanahan
Tugas hukum pertanahanTugas hukum pertanahan
Tugas hukum pertanahanaisbrata1
 
Tertib penghunian perumahan
Tertib penghunian perumahanTertib penghunian perumahan
Tertib penghunian perumahaninideedee
 
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 23 juni 2016-19 agustus 2016
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 23 juni 2016-19 agustus 2016(Sindonews.com) Opini hukum-politik 23 juni 2016-19 agustus 2016
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 23 juni 2016-19 agustus 2016ekho109
 
Hukum Acara Pengadilan Agama
Hukum Acara Pengadilan AgamaHukum Acara Pengadilan Agama
Hukum Acara Pengadilan AgamaSiddiki Syadzily
 
Hak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpointHak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpointAndhika Pratama
 
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuContoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuLeks&Co
 
Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)
Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)
Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)Natasha Rastie Aulia
 
Penyelesaian sengketa ekonomi syariah
Penyelesaian sengketa ekonomi syariahPenyelesaian sengketa ekonomi syariah
Penyelesaian sengketa ekonomi syariahyogieardhensa
 
hukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyotohukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyotoDnr Creatives
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaAlalan Tanala
 
12.106.115.budi.sunanda
12.106.115.budi.sunanda12.106.115.budi.sunanda
12.106.115.budi.sunandacalderaboys
 

What's hot (20)

Analisis kasus pertanahan
Analisis kasus pertanahanAnalisis kasus pertanahan
Analisis kasus pertanahan
 
Buku Saku Perpajakan Pemilik Indekos
Buku Saku Perpajakan Pemilik IndekosBuku Saku Perpajakan Pemilik Indekos
Buku Saku Perpajakan Pemilik Indekos
 
Tugas hukum pertanahan
Tugas hukum pertanahanTugas hukum pertanahan
Tugas hukum pertanahan
 
Tertib penghunian perumahan
Tertib penghunian perumahanTertib penghunian perumahan
Tertib penghunian perumahan
 
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 23 juni 2016-19 agustus 2016
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 23 juni 2016-19 agustus 2016(Sindonews.com) Opini hukum-politik 23 juni 2016-19 agustus 2016
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 23 juni 2016-19 agustus 2016
 
A
AA
A
 
Hukum Acara Pengadilan Agama
Hukum Acara Pengadilan AgamaHukum Acara Pengadilan Agama
Hukum Acara Pengadilan Agama
 
Hak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpointHak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpoint
 
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuContoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
 
Sengketa jual beli tanah adat
Sengketa jual beli tanah adatSengketa jual beli tanah adat
Sengketa jual beli tanah adat
 
Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)
Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)
Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)
 
Penyelesaian sengketa ekonomi syariah
Penyelesaian sengketa ekonomi syariahPenyelesaian sengketa ekonomi syariah
Penyelesaian sengketa ekonomi syariah
 
hukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyotohukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyoto
 
Uu 07 1952
Uu 07 1952Uu 07 1952
Uu 07 1952
 
Acaraperdata
AcaraperdataAcaraperdata
Acaraperdata
 
Pendaftaran tanah
Pendaftaran tanahPendaftaran tanah
Pendaftaran tanah
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agama
 
12.106.115.budi.sunanda
12.106.115.budi.sunanda12.106.115.budi.sunanda
12.106.115.budi.sunanda
 
Uu 04 2004 Pjls
Uu 04 2004 PjlsUu 04 2004 Pjls
Uu 04 2004 Pjls
 
praktik peradilan perdata
praktik peradilan perdatapraktik peradilan perdata
praktik peradilan perdata
 

Similar to OPTIMALKAN UNTUK DISKUSI KOMISI II

Rakernas PA - 2010 versi B
Rakernas PA - 2010 versi BRakernas PA - 2010 versi B
Rakernas PA - 2010 versi BBeryl Syamwil
 
RAKERNAS PA MARI 2010 versi A
RAKERNAS PA MARI 2010 versi ARAKERNAS PA MARI 2010 versi A
RAKERNAS PA MARI 2010 versi ABeryl Syamwil
 
Bantuan hukum perdata
Bantuan hukum perdataBantuan hukum perdata
Bantuan hukum perdataindra wijaya
 
RAKERNAS PA - MARI 2011
RAKERNAS PA - MARI 2011RAKERNAS PA - MARI 2011
RAKERNAS PA - MARI 2011Beryl Syamwil
 
Hasil rakernas 2011
Hasil rakernas 2011Hasil rakernas 2011
Hasil rakernas 2011pamuaralabuh
 
Hasil rakernas 2010
Hasil rakernas 2010Hasil rakernas 2010
Hasil rakernas 2010pamuaralabuh
 
PERATURAN LKPP NOMOR 18 2018_mbak lisa.pptx
PERATURAN LKPP NOMOR 18 2018_mbak lisa.pptxPERATURAN LKPP NOMOR 18 2018_mbak lisa.pptx
PERATURAN LKPP NOMOR 18 2018_mbak lisa.pptxMahyudinAliSyukri
 
RAKERNAS PA - MARI 2012
RAKERNAS PA - MARI 2012RAKERNAS PA - MARI 2012
RAKERNAS PA - MARI 2012Beryl Syamwil
 
5 rumusan hasil rakernas pa tahun 2012
5 rumusan hasil rakernas pa tahun 20125 rumusan hasil rakernas pa tahun 2012
5 rumusan hasil rakernas pa tahun 2012pamuaralabuh
 
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdf
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdfLaporan Mingguan PPL Perdata..pdf
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdfPebriyana3
 
Hukumacaraperdata 120110132115-phpapp01
Hukumacaraperdata 120110132115-phpapp01Hukumacaraperdata 120110132115-phpapp01
Hukumacaraperdata 120110132115-phpapp01pebrianazril6478
 
EMLI Training-Default and Bankcruptcy-By: Rizky Dwinanto, S.H., M.H.-Partner ...
EMLI Training-Default and Bankcruptcy-By: Rizky Dwinanto, S.H., M.H.-Partner ...EMLI Training-Default and Bankcruptcy-By: Rizky Dwinanto, S.H., M.H.-Partner ...
EMLI Training-Default and Bankcruptcy-By: Rizky Dwinanto, S.H., M.H.-Partner ...EMLI Indonesia
 
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)arjunowidya
 
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.pptAZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.pptMuhAsyriZR
 
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali, resolusi sengketa, universitas mercu buana...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali, resolusi sengketa, universitas mercu buana...Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali, resolusi sengketa, universitas mercu buana...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali, resolusi sengketa, universitas mercu buana...adeayularassati
 
ADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptx
ADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptxADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptx
ADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptxSigitGinting1
 

Similar to OPTIMALKAN UNTUK DISKUSI KOMISI II (20)

Rakernas PA - 2010 versi B
Rakernas PA - 2010 versi BRakernas PA - 2010 versi B
Rakernas PA - 2010 versi B
 
hukum bisnis
hukum bisnishukum bisnis
hukum bisnis
 
RAKERNAS PA MARI 2010 versi A
RAKERNAS PA MARI 2010 versi ARAKERNAS PA MARI 2010 versi A
RAKERNAS PA MARI 2010 versi A
 
Bantuan hukum perdata
Bantuan hukum perdataBantuan hukum perdata
Bantuan hukum perdata
 
RAKERNAS PA - MARI 2011
RAKERNAS PA - MARI 2011RAKERNAS PA - MARI 2011
RAKERNAS PA - MARI 2011
 
Hasil rakernas 2011
Hasil rakernas 2011Hasil rakernas 2011
Hasil rakernas 2011
 
Hasil rakernas 2010
Hasil rakernas 2010Hasil rakernas 2010
Hasil rakernas 2010
 
PERATURAN LKPP NOMOR 18 2018_mbak lisa.pptx
PERATURAN LKPP NOMOR 18 2018_mbak lisa.pptxPERATURAN LKPP NOMOR 18 2018_mbak lisa.pptx
PERATURAN LKPP NOMOR 18 2018_mbak lisa.pptx
 
RAKERNAS PA - MARI 2012
RAKERNAS PA - MARI 2012RAKERNAS PA - MARI 2012
RAKERNAS PA - MARI 2012
 
5 rumusan hasil rakernas pa tahun 2012
5 rumusan hasil rakernas pa tahun 20125 rumusan hasil rakernas pa tahun 2012
5 rumusan hasil rakernas pa tahun 2012
 
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdf
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdfLaporan Mingguan PPL Perdata..pdf
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdf
 
Hukumacaraperdata 120110132115-phpapp01
Hukumacaraperdata 120110132115-phpapp01Hukumacaraperdata 120110132115-phpapp01
Hukumacaraperdata 120110132115-phpapp01
 
EMLI Training-Default and Bankcruptcy-By: Rizky Dwinanto, S.H., M.H.-Partner ...
EMLI Training-Default and Bankcruptcy-By: Rizky Dwinanto, S.H., M.H.-Partner ...EMLI Training-Default and Bankcruptcy-By: Rizky Dwinanto, S.H., M.H.-Partner ...
EMLI Training-Default and Bankcruptcy-By: Rizky Dwinanto, S.H., M.H.-Partner ...
 
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
 
Sop
SopSop
Sop
 
Sop
SopSop
Sop
 
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.pptAZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali, resolusi sengketa, universitas mercu buana...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali, resolusi sengketa, universitas mercu buana...Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali, resolusi sengketa, universitas mercu buana...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali, resolusi sengketa, universitas mercu buana...
 
ADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptx
ADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptxADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptx
ADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptx
 

More from Beryl Syamwil

IKLAN BUKU II PEDOMAN 2010
IKLAN BUKU II PEDOMAN 2010IKLAN BUKU II PEDOMAN 2010
IKLAN BUKU II PEDOMAN 2010Beryl Syamwil
 
Ahli Waris Pengganti Dalam Tinjauan Legal Justice
Ahli Waris Pengganti Dalam Tinjauan Legal JusticeAhli Waris Pengganti Dalam Tinjauan Legal Justice
Ahli Waris Pengganti Dalam Tinjauan Legal JusticeBeryl Syamwil
 
Pasal-pasal KHI Bermasalah
Pasal-pasal KHI BermasalahPasal-pasal KHI Bermasalah
Pasal-pasal KHI BermasalahBeryl Syamwil
 
Ordonansi 1961 pakistan
Ordonansi 1961 pakistanOrdonansi 1961 pakistan
Ordonansi 1961 pakistanBeryl Syamwil
 
Wasiat Wajibah UU Mesir 1946
Wasiat Wajibah UU Mesir 1946Wasiat Wajibah UU Mesir 1946
Wasiat Wajibah UU Mesir 1946Beryl Syamwil
 
Rakerda PA & PN Banten 2010
Rakerda PA & PN Banten 2010Rakerda PA & PN Banten 2010
Rakerda PA & PN Banten 2010Beryl Syamwil
 
RAKERNAS PA - MARI 2011- permasalahan
RAKERNAS PA - MARI 2011- permasalahanRAKERNAS PA - MARI 2011- permasalahan
RAKERNAS PA - MARI 2011- permasalahanBeryl Syamwil
 

More from Beryl Syamwil (7)

IKLAN BUKU II PEDOMAN 2010
IKLAN BUKU II PEDOMAN 2010IKLAN BUKU II PEDOMAN 2010
IKLAN BUKU II PEDOMAN 2010
 
Ahli Waris Pengganti Dalam Tinjauan Legal Justice
Ahli Waris Pengganti Dalam Tinjauan Legal JusticeAhli Waris Pengganti Dalam Tinjauan Legal Justice
Ahli Waris Pengganti Dalam Tinjauan Legal Justice
 
Pasal-pasal KHI Bermasalah
Pasal-pasal KHI BermasalahPasal-pasal KHI Bermasalah
Pasal-pasal KHI Bermasalah
 
Ordonansi 1961 pakistan
Ordonansi 1961 pakistanOrdonansi 1961 pakistan
Ordonansi 1961 pakistan
 
Wasiat Wajibah UU Mesir 1946
Wasiat Wajibah UU Mesir 1946Wasiat Wajibah UU Mesir 1946
Wasiat Wajibah UU Mesir 1946
 
Rakerda PA & PN Banten 2010
Rakerda PA & PN Banten 2010Rakerda PA & PN Banten 2010
Rakerda PA & PN Banten 2010
 
RAKERNAS PA - MARI 2011- permasalahan
RAKERNAS PA - MARI 2011- permasalahanRAKERNAS PA - MARI 2011- permasalahan
RAKERNAS PA - MARI 2011- permasalahan
 

OPTIMALKAN UNTUK DISKUSI KOMISI II

  • 1. 1 RUMUSAN HASIL DISKUSI KOMISI II BIDANG URUSAN LINGKUNGAN PERADILAN AGAMA Pada hari ini Jum’at tanggal 09 Oktober 2009 pada Rapat Kerja Nasional Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan Jajaran Pengadilan Tingkat Banding dari empat lingkungan Peradilan Seluruh Indonesia di Palembang tahun 2009, dengan thema “Meningkatkan kualitas Pengadilan dengan kesamaan persepsi dalam penerapan hukum” Memperhatikan : 1. Pengarahan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia. 2. Pengarahan Wakil Ketua Mahkamah Agung RI Bidang Yudisial. 3. Pengarahan Wakil Ketua Mahkamah Agung RI Bidang Non Yudisial. 4. Paparan Ketua Muda Mahkamah Agung RI Urusan Lingkungan Peradilan Agama. 5. Paparan dari Bapak-bapak Hakim Agung RI Membaca : Paparan yang disajikan : 1. Permasalahan hukum Ekonomi Syari’ah dan Hukum Terapan pada Peradilan Agama. 2. Permasalahan Sita dan Eksekusi 3. Perma Nomor 1 Tahun 2008 tentang Mediasi dan Perma No. 2 Tahun 2009 tentang Biaya Perkara. Mendengar : 1. Tanggapan para peserta. 2. Penjelasan dari : a. Pemakalah b. Nara Sumber.
  • 2. 2 Menimbang : Bahwa setelah mendengar paparan serta pendapat yang berkembang didalam diskusi kelompok untuk lingkungan Peradilan Agama perlu ditetapkan hasil diskusi tersebut dan menyimpulkan sebagai berikut: K E S I M P U L A N 1. Permasalahan Hukum Ekonomi Syari’ah dan Hukum Terapan. Secara materiil, bisnis syari’ah berbeda dari yang konvensional atas dasar prinsip-prinsip: (i) pelarangan riba (prohibition of riba), (ii) praktik jual beli atau dagang (application of al bay, trade and commerce), (iii) pencegahan gharar dalam perjanjian (avoidance of gharar or ambiguities in contractual agreements), (iv) pelarangan usaha untung-untungan atau gambling (prohibition of maisir), (v) pelarangan perdagangan komoditas terlarang (prohibition from conducting business involving prohibited commodities) Mengantisipasi terbit dan berlakunya qanun-qanun yang terus berkembang di Aceh Nanggro Darussalam, perlu peningkatan pemahaman dalam penerapan dan penegakannya di pengadilan. Demikian pula permasalahan yang berkembang dalam eksekusi putusan arbitrase syariah. Perlu adanya kajian akademis / penelusuran kembali istilah dan rujukan yang lebih shahih (valid) secara syar’i dalam permasalahan kewarisan anak angkat dan ahli waris pengganti. Saat ini telah terbit Buku II Edisi Revisi dan KHES, agar segera disosialisasikan kepada seluruh jajaran Peradilan Agama. Zakat merupakan shadaqah yang diwajibkan, shadaqah merupakan kompetensi Peradilan Agama, sehingga sengketa terkait dengan zakat menjadi kompetensi Peradilan Agama. Sengketa dibidang zakat yang merupakan wewenang Pengadilan Agama untuk mengadili adalah sengketa dibidang keperdataan dengan mengacu pada UU No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat pasal 21 dan UU No. 17 Tahun 2000
  • 3. 3 tentang Perubahan ketiga atas UU No.7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, sedangkan sanksi pidana adalah merupakan wewenang Peradilan Umum. Gugatan dalam sengketa Zakat dapat diajukan secara perorangan (8 asnaf, Pejabat yang berwenang, dan pihak-pihak yang berkepentingan) dan atau diajukan dengan class action. Jika Penggugat meninggal dunia maka ahli waris boleh langsung menggantikan kedudukan Penggugat, baik di tingkat pertama, banding atau kasasi. (Lihat Surat Pembetulan dari Wakil Ketua MA-RI Bidang Yudisial). 2. Sekitar permasalah Eksekusi Dalam penanganan dan pelaksanaan eksekusi dalam perkara hadlonah (pengasuhan anak) perlu mempertimbangkan peraturan perundang-undangan yang terkait tentang anak, kepentingan anak dan kemanusiaan. Eksekusi dapat ditunda, hanya apabila benar-benar terdapat kondisi objektif yang mengharuskan demikian, atau secara subjektif terdapat pertimbangan yang secara rasional dapat dipertanggungjawabkan secara yuridis. Eksekusi riil dalam perkara pembagian harta bersama, Waris, hanya dapat dilaksanakan jika ada kesepakatan dari para pihak, jika tidak ada kesepakatan diantara para pihak maka eksekusi harus dilaksanakan dengan pelaksanaan lelang melalui Kantor Lelang Negara dan uang hasil dari penjualan lelang dibagi sesuai dengan amar putusan Pengadilan. Eksekusi riil sebagaimana diatur dalam Pasal 218 (2) R.Bg, Pasal 200 (11) HIR, Pasal 1033 Rv hanya meliputi penyerahan barang (secara utuh), pengosongan, pembongkaran dan atau melakukan suatu perbuatan. Jika objek sengketa berada di luar wilayah hukum / yurisdiksi Pengadilan yang memutus perkara, maka proses / pelaksanaan eksekusi dapat dilakukan dengan memohon bantuan kepada Pengadilan yang mewilayahi dimana objek sengketa berada. Pengadilan yang dimintai bantuan memberitahukan dengan surat kepada Ketua Pengadilan yang meminta bantuan dalam tempo 2 x 24 jam, dan yang berwenang untuk memerintahkan penangguhan eksekusi adalah Pengadilan yang memutus perkara.
  • 4. 4 Apabila ada perdamaian setelah adanya aan maning atau dalam proses eksekusi dan ada klausula yang menyatakan kedua belah pihak mengesampingkan amar putusan, pada dasarnya hal tersebut dapat dibenarkan, akan tetapi jika ternyata setelah adanya perdamaian tersebut perdamaian tidak dipenuhi, maka eksekusi tetap dilaksanakan sesuai dengan amar putusan yang bersangkutan, karena perjanjian yang dibuat tersebut tidak mempunyai kekuatan eksekutorial. Perlawanan terhadap sita / eksekusi dapat diajukan oleh pihak ketiga yang mengakui barang yang akan / telah disita / dieksekusi sebagai miliknya (pemegang hak milik, HGU, HGB, Hak Pakai termasuk pemegang hak tanggungan dan hak sewa / gadai )dan penyewa yang objeknya bukan tanah, atau Tergugat sendiri apabila dia sudah melaksanakan putusan itu dengan suka rela atau dalam hal cara-cara melakukan penyitaan tersebut dilakukan tidak sesuai dengan hukum yang berlaku. 3. Permasalahan Mediasi Menurut pasal 7 ayat 1 Perma No. 1 Tahun 2008 tentang Mediasi, jika kedua belah pihak hadir dalam persidangan yang telah ditentukan, maka hakim wajib melakukan mediasi, dengan demikian jika para pihak tidak hadir tidak perlu mediasi. Dalam rangka peningkatan efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan mediasi dan pelaporan, panitera (d.h.i petugas) dan hakim perlu memperhatikan perkara pokok, accessoir, kumulasi, dan/atau konvensi-rekonvensi dalam menerima dan menanganinya. Dalam hal terjadi perdamaian di tingkat banding, kasasi atau PK agar dalam kesepakatan perdamaian dicantumkan kalimat bahwa kedua belah pihak mencantumkan klausula yang berisi bahwa kedua belah pihak mengesampingkan putusan yang telah ada. Sesuai dengan kewenangan Pengadilan Agama di bidang perkawinan, mengingat Perma No. 1 Tahun 2008 tentang Mediasi, maka setelah BP-4 Mereposisi dan merevitalisasi organisasinya, agar dimungkinkan BP-4 untuk dapat berfungsi dalam mediasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  • 5. 5 4. Permasalahan Administrasi dan Teknis Informasi. Dalam rangka peningkatan SDM di bidang teknis dan Administrasi Peradilan, perlu diadakan bimbingan / pelatihan kepada Hakim Tinggi dan pejabat keniteraan di bidang Hukum Acara dan pelaksanaan Pola Bindalmin. Tahun 2010 difokuskan/diprioritaskan program peningkatan profesionalitas SDM pada semua bidang tugas, baik administrasi maupun teknis; termasuk peningkatan pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi (ICT) yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Diinstruksikan kepada semua jajaran Peradilan Agama agar secara optimal memanfaatkan TI dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada masyarakat pencari keadilan. Pemberdayaan IT termasuk pelaporan melalui SMS agar menjadi perhatian Pimpinan Pengadilan Tinggi Agama Setelah keluarnya Perma No. 2 Tahun 2009 semua jajaran Peradilan Agama tidak perlu ragu-ragu lagi dalam menggunakan anggaran dalam DIPA untuk penyelesaian perkara prodeo (justice for the poor) dan biaya sidang keliling sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam pengajuan anggaran tahun 2010 Ditjen Badilag agar mengajukan anggaran dana mutasi yang proporsional. Launching website badilag.net versi Bahasa Inggris, Tuada Uldilag mengharapkan menyusul website versi Bahasa Arab. 5. Permasalahan Biaya Perkara 1. Biaya kepaniteraan dan biaya proses dibebankan kepada pihak atau para pihak yang berperkara (Perma Nomor 2 Tahun 2009), sedang biaya penyelenggaraan tugas kepaniteraan seperti; pengadaan Buku Register dan buku adminitrasi perkara lainnya dibebankan kepada anggaran pendapatan dan belanja negara (penjelasan Pasal 81A ayat 1 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2009).
  • 6. 6 2. Biaya proses adalah biaya yang digunakan untuk penyelesaian perkara perdata pada pengadilan agama di luar biaya pendaftaran, redaksi, materai dan biaya panggilan. 3. Biaya proses pada Pengadilan Agama: a. Biaya proses sebesar Rp 50.000,- (limapuluh ribu rupiah) diperuntukkan untuk biaya ATK dan pemberkasan perkara. b. Penarikan biaya proses dilakukan oleh Meja 1 / Kasir sebagai bagian dari panjar biaya perkara yang dituangkan dalam SKUM. c. Biaya proses dikeluarkan bersamaan dengan tanggal pendaftaran perkara dan diserahterimakan oleh Kasir kepada Bendahara Biaya Proses. d. Pengeluaran biaya proses oleh Kasir dicatat dalam Buku Jurnal dan Buku Keuangan Perkara. e. Pencatatan pengeluaran dalam Buku Induk Keuangan Perkara dicatat pada kolom yang semula disediakan untuk biaya administrasi. f. Untuk mengelola biaya proses, Ketua Pengadilan Agama membentuk Tim Pengelola yang terdiri dari : 1) Panitera / Sekretaris sebagai Pengelola Biaya Proses, dengan tugas pokok: - Merencanakan penerimaan dan pengeluaran biaya proses; - Melakukan penerimaan dan pembayaran biaya proses; - Menyelenggarakan pembukuan biaya proses; - Menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan biaya proses; 2) Wakil Panitera atau petugas yang ditunjuk sebagai Pembuat komitmen dengan tugas pokok: - Membantu Pengelola Biaya Proses untuk membuat rencana penerimaan dan pembayaran biaya proses; - Menyimpan dan menginventaris ATK Perkara; 3) 1 (satu) orang Bendahara Biaya Proses dengan tugas pokok : - Menerima biaya proses dari Kasir; - Menyimpan biaya proses;
  • 7. 7 - Mengeluarkan biaya proses atas perintah Pengelola Biaya Proses; - Membukukan seluruh transaksi penerimaan dan pengeluaran biaya proses. 4) 1 (satu) orang Staf Pelaksana dengan tugas pokok membantu melaksanakan tugas Pembuat Komitmen. g. Pengelola ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama, sedang Pembuat Komitmen, Bandahara dan Staf Pelaksana ditunjuk oleh Panitera / Sekretaris. h. Perincian biaya perkara: 1) Pendaftaran Rp 30.000,- 2) Biaya Proses Rp 50.000,- 3) Panggilan sesuai kebutuhan 4) Redaksi Rp 5.000,- 5) Materai Rp 6.000,- 4. Biaya proses pada Pengadilan Tinggi Agama. a. Biaya perkara banding sebesar Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) dengan alokasi sebagai berikut : 1) Biaya Pemberkasan Rp 139.000,- 2) Biaya redaksi Rp 5.000,- 3) Biaya materei Rp 6.000,- b. Biaya Pendaftaran perkara Banding sebesar Rp 50.000,- dipungut dan dipertanggungjawabkan oleh Pengadilan Agama (Pemungut). c. Biaya proses diperuntukkan sebagaimana tersebut dalam Pasal 5 Perma Nomor 2 Tahun 2009. d. Biaya proses dikeluarkan bersamaan dengan tanggal pendaftaran perkara dan diserahterimakan oleh Kasir kepada Bendahara Biaya Proses. e. Pengeluaran biaya proses oleh Kasir dicatat dalam Buku Jurnal dan Buku Keuangan Perkara. f. Pencatatan pengeluaran dalam Buku Induk Keuangan Perkara dicatat pada kolom tersendiri.
  • 8. 8 g. Untuk mengelola biaya proses Ketua Pengadilan Tinggi Agama membentuk Tim Pengelola yang terdiri dari : 1) Panitera / Sekretaris sebagai Pengelola Biaya Proses 2) Wakil Panitera atau petugas yang ditunjuk sebagai Pembuat komitmen. 3) 1 (satu) orang Bendahara Biaya Proses 4) 1 (satu) orang Staf Pelaksana h. Pengelola ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama, sedang Pembuat Komitmen, Bandahara dan Staf Pelaksana ditunjuk oleh Panitera / Sekretaris. i. Tugas Tim Pengelola seperti Tim Pengelola pada Pengadilan Agama 6. Permasalahan Lain-lain: Jika para pihak masing-masing mengajukan upaya hukum (Banding, Kasasi, PK) maka biaya hanya dipungut satu kali, dan Panitera Pengadilan Agama segera melaporkan secara tertulis kepada PTA / MA-RI tentang adanya Upaya Hukum yang diajukan oleh kedua belah pihak tersebut, agar di PTA atau MA-RI berkas perkaranya dijadikan satu. Yang berwenang untuk memeriksa keuangan di Badan Peradilan hanya BPK. Para Pimpinan dan Panitera / Sekretaris agar menjaga kerja sama yang harmonis dalam melaksanakan tupoksi. Tugas Pokok Panitera adalah mendampingi / membantu Majelis Hakim dalam pelaksanaan tugas dibidang teknis yustisial, sedangkan penanganan DIPA adalah merupakan tugas sekretaris yang saat ini masih melekat pada Panitera Sekretaris. Perlu peningkatan kualitas manajemen, sarana dan prasarana, keuangan, laporan, kinerja, SDM, pengawasan serta pengelolaan dan pertanggungjawaban biaya perkara agar dapat keluar dari kategori disclaimer. Agar remunerasi dapat diterima setiap bulan, maka pertanggungjawaban penerimaan remunerasi di setiap satker harus sudah diterima Biro Keuangan MA RI paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
  • 9. 9 Palembang; 9 Oktober 2009. Tim Perumus, 1. Drs. H. Khalilurrahman, SH, MH, (Ketua Tim Perumus) ............................. 2. Drs. H. M. Yamin Awie, SH, MH. (Sekretaris) ............................ 3. Drs. H. Zainal Imamah, SH, MH. ( Anggota ) ............................ 4. Drs. H. Mukhsin Asrof, SH, MH. ( Anggota ) ............................ 5. Drs. H. Wildan Suyuthi, SH, MH. ( Anggota ) ............................ 6. Drs. H. A. Fadhil Sumadi, SH, MH. ( Anggota ) ............................ 7. Drs. H. Hassan Bisri, SH, MH. ( Anggota ) ........................... 8. Drs. H. Bahrussyam Yunus, SH, MH ( Anggota ) ........................... 9. Drs. H. Hidayatullah, SH, MH. ( Anggota ) ..........................
  • 10. 10 PESERTA / ANGGOTA KOMISI II KOMISI ULDILAG A. HAKIM AGUNG 1. Drs. H. Ahmad Kamil, SH, M.Hum 2. Drs. H. Andi Samsu Alam, SH, MH. 3. Prof. Dr. Rifyal Ka’bah, MA. 4. Prof. Dr. H. Abdul Manan, SH, Sip, M.Hum. 5. Drs. H. Habiburrahman, M.Hum. 6. Drs. H. Hamdan, SH, MH. 7. Drs. H. Muchtar Zamzami. 8. Prof. Dr. Abdul Gani Abdullah, SH. B. ESELON I DAN II 1. Drs. H. Rum Nessa, SH, MH. 2. Drs. H. Wahyu Widiana, MA. 3. Drs. Hasan Bisri, SH, M.Hum. 4. Drs. Faride Ismail, SH, MH. 5. Drs. H.M.Zufran Sabri, MH. 6. Drs. Hidayatullah Ms. MH. 7. Drs. H. Zainuddin Fajari, SH, MH. C KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA 1. Drs. H.M.Saleh Puteh, SH. 2. Drs. H. Ahmad Syarhuddin, SH, MH. 3. Drs. Mahyiddin Usman, SH, MA. 4. Drs.H.A.Mukhsin Asrof, SH, MH. 5. Drs. H. Muzani Zahri, SH, MH. 6. Drs. H. Moh. Thahir, SHY, MH. 7. Drs. H. Dja’far A. Muchith, SH, MH. 8. Drs. H. Wildan Suyuthi, M. SH, MH.
  • 11. 11 9. Drs. H. Sudirman Malaya, SH, MH. 10.Drs. H. Soufyan M. Saleh, SH. 11.Drs. H. Khalilurrahman, SH, MH. 12.Drs. H.M.Zainal Imamah, SH, MH. 13.Drs. H. Chatib Rasyid, SH, MH. 14.Drs. M. Hassan Muhammad, SH, MH. 15.Drs. Kusno, SH, MH. 16.Drs. H. Alimin Patawari, SH, MH. 17.Drs. H. Said Husin, SH, MH. 18.Hefni H.S. Hasan, SH. 19.Drs. H.M. Thahir Hasa. 20.Drs. H.A. Karim Razak. 21.Drs. H. Muh. Djufri Palalo, SH, MH. 22.Drs. H. Aminullah Amit, MH. 23.Drs. H. Idris Mahmudi, SH, MH. 24.Drs. H. Samarcondy Nawawi, SH, MH. 25.Drs. Sunusi Khalid, SH, MH. 26.Drs. H. Abd. razak Ahmad, SH, MH. 27.Drs. H.M. Natsir R. Pomalingo, MHI. 28.Drs. H. Jufri Ghalib, SH, MH. 29.H. Abdurrahman HAR, SH. D WAKIL KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA 1. Drs. H. Armia Ibrahim, SH. 2. Drs. H. Syahron Nasution,. SH. 3. Drs. H.M.Yamin Awie, SH, MH. 4. Dra. Husnanini, SH, MH. 5. Drs. Buchori Ras. 6. Drs. H. A. Dahlan, SH, MH. 7. Drs. H. Ajis Jaman Gani, MHI.
  • 12. 12 8. Drs. H. Sudirman Arief. 9. Drs. H. Muwahhidin, SH, MH. 10.Drs. H. Bahrussan Yunus, SH, MH. 11.Drs. H. Mudjtahiddin, SH, MH. 12.Drs. Syamsul Falah, SH, M.Hum. 13.Drs. Yasmidi, SH. 14.Drs. H. M. Tarsi Hawi, SH. 15.Drs. Bahruddin Muhammad, SH, MH. 16.Drs. H. Abdul Halim Syahran, SH, MH. 17.Drs. H. Muslimin Simar, SH, MH. 18.Drs. H. Mansur Nasir, SH, 19.Wk. PTA Palu. 20.Drs. H. Ismail, SH, MH. 21.Drs. H. Rodlin Afif, SH. 22.Drs. H. Fachrori Umar, M.Hum. 23.Drs. H. Muhammad Alwi, SH. 24.Drs. H. Jufri, SH. 25.Drs. H. Rahmat Satya Wibawa, M.Hum. 26.Drs. Abuhuraerah, SH, MH. E ASISTEN KOORDINATOR. - Drs. H. Faisol, SH, MH. F. PANSEK PENGADILAN TINGGI AGAMA. 1. Drs. Syafruddin. 2. Ahmad Zaini, SH, MH. 3. Drs. Pahri Hamidi, SH. 4. Drs. Yustan Azidin, SH, MH. 5. Drs. H. Syamsikar. 6. Tukiran, SH.
  • 13. 13 7. H.A. Jakin Karim, SH, MH. 8. Drs. Darmadi. 9. Drs. Ibrahim, SH, MH. 10.Drs. Agus Zainal Mutaqien. 11.Drs. H. Bahrin Lubis, SH. 12.Rachmadi Suhamka, SH. 13.Drs. Djuhrianto Arifin, SH, MH. 14.Dra Hj. Siti Maryam. 15.Ny. Herlinawati, SH, MH. 16.H. Tri Haryono, SH. 17.Drs. H. Muhammad Yamin, MH. 18.Drs. H. Zainuddin Zein, SH. 19.Drs. Hidayat AR Paputungan, SH. 20.Drs. H. Sugian Noor, SH. 21.Suparjianto, SH. 22.Drs. M. Darman Rasyid, SH. 23.Drs. H.M.Sabang Mar, SH. 24.Muchammad Yusuf, SH. 25.Arisno Metosono. 26.Khaeril Anwar, SH, MH. 27.Ma’sum Umar, SH, MH. 28. Basri, SH, MH. 29.Ekram Payapo, A.Ag. 30.DR. Djazoeli Sadhani. AK. M.Sc.