SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANIKA FLUIDA TERAPAN 1
“GESEKAN FLUIDA DI DALAM PIPA”
Disusun oleh:
Freddy Saputra Romamti-Ezer Taebenu
165214034
Kelas A2
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
Data Hasil Praktikum Beserta Pembahasan
1. Orifice dan venture meter
Tabel 1. Data perhitungan besaran terkait dengan debit orifice-venturi meter
D A DEBITAKTUAL V hLo hLv g ro vis
(mm) (mm) (mm) (mm) dm dm^2 L/s dm/s dm dm (dm/s^2) kg/dm^3 kg/dm.s
1 1845 1867 1838 1842 0,22 3,14 0,037994 0,033 0,868558193 0,22 0,04 98 1 0,00018
2 1670 1688 1687 1690 0,22 3,14 0,037994 0,05 1,315997263 0,18 0,03 98 1 0,00018
3 1558 1690 1540 1555 0,22 3,14 0,037994 0,067 1,763436332 1,32 0,15 98 1 0,00018
4 1387 1590 1365 1388 0,22 3,14 0,037994 0,083 2,184555456 2,03 0,23 98 1 0,00018
NO
ORIFICE VENTURI
Pi
D d D d
(dm) (dm) (dm) (dm) (dm^2) (dm^2) (dm^2) (L/s) (L/s) (L/s) (L/s)
1 0,22 0,12 0,22 0,12 0,037994 0,037994 0,011304 0,033 0,088563495 0,037763601 0,372614021 0,873857338 0,033 1061,57113 1061,571125
2 0,22 0,12 0,22 0,12 0,037994 0,037994 0,011304 0,05 0,080108695 0,032704238 0,624151969 1,528853846 0,05 1608,4411 1608,441099
3 0,22 0,12 0,22 0,12 0,037994 0,037994 0,011304 0,067 0,216935373 0,073128899 0,308847742 0,916190462 0,067 2155,31107 2155,311073
4 0,22 0,12 0,22 0,12 0,037994 0,037994 0,011304 0,083 0,269024248 0,090553935 0,308522376 0,916580825 0,083 2670,01222 2670,012224
NO
DO DV
Qtho QthvA A1
Reo RevCvo Cvv
Q DEBITAKTUALA2
a. Data hubungan debit orifice-venturi meter terhadap debit aktual
Tebel 2. Data hubungan debit orifice-venturi meter terhadap debit aktual
Gambar 1. Grafik hubungan debit orifice-venturi meter terhadap debit aktual
FLOWMETER DEBITORIFICE DEBITVENTURI DEBITAKTUAL
(mm) (mm) (mm) (mm) (L/menit) (L/s) (L/s) (L/s)
1 1845 1867 1838 1842 2 0,088563495 0,037763601 0,033
2 1670 1688 1687 1690 3 0,080108695 0,032704238 0,05
3 1558 1690 1540 1555 4 0,216935373 0,073128899 0,067
4 1387 1590 1365 1388 5 0,269024248 0,090553935 0,083
NO
ORIFICE VENTURI
b. Data hubungan Koef. Kecepatan terhadap debit aktual
Tabel 3. Hubungan Koef. Kecepatan terhadap debit aktual
Gambar 2. Grafik hubungan Koef. Kecepatan terhadap debit aktual
FLOWMETER DEBITORIFICE DEBITVENTURI DEBITAKTUAL
(mm) (mm) (mm) (mm) (L/menit) (L/s) (L/s) (L/s)
1 1845 1867 1838 1842 2 0,088563495 0,037763601 0,033 0,372614021 0,873857338
2 1670 1688 1687 1690 3 0,080108695 0,032704238 0,05 0,624151969 1,528853846
3 1558 1690 1540 1555 4 0,216935373 0,073128899 0,067 0,308847742 0,916190462
4 1387 1590 1365 1388 5 0,269024248 0,090553935 0,083 0,308522376 0,916580825
NO
ORIFICE VENTURI
Cvo Cvv
c. Data hubungan Koef. Kecepatan terhadap Bil. Reynold
Tabel 4. Data hubungan Koef. Kecepatan terhadap Bil. Reynold
Gambar 3. Grafik hubungan Koef. Kecepatan terhadap Bil. Reynold
FLOWMETER DEBITORIFICE DEBITVENTURI DEBITAKTUAL
(mm) (mm) (mm) (mm) (L/menit) (L/s) (L/s) (L/s)
1 1845 1867 1838 1842 2 0,088563495 0,037763601 0,033 0,372614021 0,873857338 1061,571125 1061,571125
2 1670 1688 1687 1690 3 0,080108695 0,032704238 0,05 0,624151969 1,528853846 1608,441099 1608,441099
3 1558 1690 1540 1555 4 0,216935373 0,073128899 0,067 0,308847742 0,916190462 2155,311073 2155,311073
4 1387 1590 1365 1388 5 0,269024248 0,090553935 0,083 0,308522376 0,916580825 2670,012224 2670,012224
NO
ORIFICE VENTURI
Cvo Cvv Reo Rev
 Pembahasan
Untuk kasus hubungan antara orifice-venturi-koef. kecepatan terhadap pengaruh debit aktual (flow meter) serta koefisien kecepatan terhadap
bilangan reinold dapat kita lihat pada Tabel 1, 2, 3, 4 serta Gambar grafik 1, 2, 3 :
 Dengan ditingkatkannya/dinaikannya debit aktual (flow meter) maka debit orifice-venturi meter ikut naik secara perlahan oleh karena
hal tersebut dapat dikatan bahwa semakin besar debit alir aktual maka semakin besar debit terukur (orifice-venturi meter) (lihat Table
2 dan Gambar 1)
 Untuk hal diatas didapat bahwa hal tersebut terjadi akibat dari kenaikan kecepatan oleh debit alir aktual yang tergambar dari perbedaan
ketinggian ( oleh sebab itu maka dapat dikatakan bahwa debit alir aktual mempengaruhi kecepatan alir dan debit yang terukur pada
orifice-venturi meter
 Untuk kasus koef. Kecepatan mengikuti variasi besar ketinggian ( baik pada orifice maupun venturi, maka dapat simpulkan bahwa
kenaikan debit alir aktual mempengaruhi kecepatan dan variasi kenaikan ketinggian ( baik pada orifice maupun venturi yang
terukur, dan juga mempengaruhi besar debit teoritis (perhitungan) orifice-venturi yang menghasilkan besar koefisien kecepatan yang
bervariasi (lihat Tabel 3 dan Gambar 2)
 Dalam hubungan koefisien kecepatan terhadap bilangan reinold didapat hubungan bahwa variasi koefisien kecepatan akan
berpengaruh terhadap bilangan reinold sama seperti pengaruh koefisien kecepatan terhadap debit aktual, maka dapat kita hubungkan
bahwa debit alir aktual (flow meter) mempengaruhi kecepatan alir dan variasi perbedaan tinggi, dan kecepatan alir serta variasi
perbedaan tinggi ( mempengaruhi koefisien kecepatan dan juga bilangan reinold sehingga menyebabkan debit teoritis (terukur
orifice-venturi) bervariasi, dari hasil diatas juga dapat kita lihat aliran yang terjadi mulai dari aliran laminar hingga mencapai aliran
turbuler (lihat Tabel 4 dan Gambar 3)
2. Gesekan dalam pipa
Tabel 5. Data perhitungan besaran terkait gesekan dalam pipa terhadap debit orifice-venturi meter
1 1872 1849 1860 1860 1879 1845 1873 1871 1852 1822 1856 1853
2 1780 1702 1770 1770 1775 1695 1774 1769 1758 1675 1767 1760
3 1689 1552 1687 1687 1687 1543 1686 1685 1652 1510 1670 1655
4 1570 1360 1574 1573 1578 1374 1587 1583 1530 1322 1560 1543
PIPA(VENTURI)
(mm) (mm)
ORIFICE PIPA(VENTURI)
(mm) (mm)
1"
ORIFICE PIPA(VENTURI)
(mm) (mm)
No
1
ORIFICE
" "
5/4" 1" 3/4" 5/4" 1" 3/4" 5/4" 1" 3/4"
dm dm dm dm dm/s (dm/s^2) dm dm dm dm dm dm
15,24 0,2945 0,22 0,166 0,86855819 98 0,23 0,34 0,3 0 0,02 0,03
15,24 0,2945 0,22 0,166 1,31599726 98 0,78 0,8 0,83 0 0,05 0,07
15,24 0,2945 0,22 0,166 1,76343633 98 1,37 1,44 1,42 0 0,01 0,15
15,24 0,2945 0,22 0,166 2,18455546 98 2,1 2,04 2,08 0,01 0,04 0,17
hLv
L
D
V g
hLo
a. Data hubungan faktor gesekan terhadap debit aliran
Tabel 6. Data hubungan faktor gesekan terhadap debit aliran
(L/menit)
1 1849 1872 1860 1860 1845 1879 1873 1871 1822 1852 1856 1853 2
2 1702 1780 1770 1770 1695 1775 1774 1769 1675 1758 1767 1760 3
3 1552 1689 1687 1687 1543 1687 1685 1686 1652 1510 1670 1655 4
4 1360 1570 1574 1573 1374 1578 1587 1583 1322 1530 1560 1543 5
(mm)
ORIFICE PIPA
FLOWMETER
(mm)(mm) (mm)
1"
ORIFICE PIPA
1
ORIFICENo
(mm)
PIPA
(mm)
" "
5/4" 1" 3/4" 5/4" 1" 3/4" 5/4" 1" 3/4"
dm dm dm dm dm dm dm dm dm 5/4" 1" 3/4" (L/s)
0,2945 0,22 0,166 0,23 0,34 0,3 0 0,02 0,03 0 0,065152 0,084899 0,033
0,2945 0,22 0,166 0,78 0,8 0,83 0 0,05 0,07 0 0,1075 0,086291 0,05
0,2945 0,22 0,166 1,37 1,44 1,42 0 0,01 0,15 0 0,016045 0,10298 0,067
0,2945 0,22 0,166 2,1 2,04 2,08 0,01 0,04 0,17 0,007937 0,051807 0,07605 0,083
DEBITALIRAN
D hLo hLv
f
Gambar 4. Grafik hubungan faktor gesekan terhadap debit aliran
 Pembahasan
Untuk kasus hubungan antara faktor gesekan terhadap debit aliran dapat kita lihat melalui data Tabel 6 dan Gambar grafik 4:
 Faktor gesekan dipengaruhi oleh kecepatan alir aktual dan variasi ketinggian ( , maka dapat kita katakan bahwa variasi faktor
gesekan turut mempengaruhi debit terukur (orifice-venturi meter) dimana debit terukur didapat dari proses analisis debit alir aktual,
maka dapat kita lihat pada Gambar 4 bahwa semakin besar debit alir aktual yang kita variasikan maka pengaruh dari faktor gesekan
akan semakin kecil yang menyebabkan kecepatan meningkat serta debit terukur pada orifice-venturi meter perlahan mengalami
kenaikan (dapat dikaitkan dengan Tabel 1, 2, 3, 4 serta Gambar grafik 1, 2, 3)
 Untuk pengaruh perbedaan ukuran pipa berkaitan dengan kecepatan dimana kecepatan alir didapat dari perhitungan hubungan antara
debit alir aktual dan luasan pipa yang didapat dari hasil perkalian variasi tinggi ( dan diameter, hal lain yang tergambar dari
Gambar 4 mengenai hubungan faktor gesekan dan debit alir adalah variasi ukuran pipa mempengaruhi debit alir (terkait dengan
kecepatan alir fluida dalam pipa), dapat kita simpulkan bahwa variasi ukuran pipa menyebabkan perubahan diameter, dan diameter
mempengaruhi luasan aliran, semakin besar diameter (luasan) makan kecepatan alir semakin kecil sehingga faktor gesekan antara air
terhadap permukaan pipa semakin tinggi
3. Rugi-rugi pada perubahan penampang pipa
Tabel 7. Data perhitungan besaran terkait rugi-rugi pada perubahan penampang pipa
a. Data hubungan Koef. Kerugian terhadap debit aliran untuk kasus perubahan penampang
Tabel 8. Data hubungan Koef. Kerugian terhadap debit aliran untuk kasus perubahan penampang
hLo hLv hLo hLv
(L/menit) dm/s dm dm dm dm (dm/s^2) SE SC (L/s)
1 1870 1840 1836 1835 1864 1833 1841 1840 2 0,868558193 0,3 0,01 0,31 0,01 98 2,59811415 2,59811415 0,033
2 1767 1766 1683 1682 1805 1738 1778 1735 3 1,315997263 0,01 0,01 0,67 0,43 98 1,13173852 48,6647565 0,05
3 1675 1525 1531 1530 1690 1568 1575 1570 4 1,763436332 1,5 0,01 1,22 0,05 98 0,63028432 3,1514216 0,067
4 1580 1370 1381 1380 1550 1353 1366 1356 5 2,184555456 2,1 0,01 1,97 0,1 98 0,41070494 4,10704937 0,083
FLOWMETER
NO
SUDDENENLARGEMENT SUDDENCONTRACTION
ORIFICE SE ORIFICE SC
(mm) (mm) (mm) (mm)
V
SUDDENENLARGEMENT SUDDENCONTRACTION
g K K DEBITALIRAN
hLo hLv hLo hLv
dm/s dm dm dm dm (dm/s^2) SE SC (L/s)
0,868558193 0,3 0,01 0,31 0,01 98 2,59811415 2,59811415 0,033
1,315997263 0,01 0,01 0,67 0,43 98 1,13173852 48,6647565 0,05
1,763436332 1,5 0,01 1,22 0,05 98 0,63028432 3,1514216 0,067
2,184555456 2,1 0,01 1,97 0,1 98 0,41070494 4,10704937 0,083
V
SUDDEN ENLARGEMENT SUDDEN CONTRACTION
g K K DEBIT ALIRAN
Gambar 5. Grafik hubungan faktor kerugian terhadap debit aliran
b. Data hubungan Koef. Kerugian terhadap debit aliran untuk kasus Gate valve ¾”
Tabel 9. Data hubungan Koef. Kerugian terhadap debit aliran untuk kasus Gate valve ¾”
(L/menit)
1 1820 1858 1844 1853 1830 1865 1855 1856 1828 1860 1853 1856 1829 1860 1855 1856 2
2 1698 1783 1778 1780 1705 1785 1770 1773 1710 1785 1779 1786 1700 1782 1780 1781 3
3 1513 1654 1657 1678 1554 1688 1682 1685 1540 1680 1670 1680 1552 1685 1690 1692 4
4 1328 1538 1535 1573 1385 1586 1587 1592 1390 1590 1588 1590 1375 1580 1578 1582 5
4PUTARAN
ORIFICE
3PUTARAN1PUTARAN 2PUTARAN
ORIFICE
(mm)
GV
(mm)
ORIFICE GV
(mm) (mm)
FLOWMETER
GV ORIFICE GV
(mm) (mm) (mm) (mm)
NO " " " "
Gambar 6. Grafik hubungan Koef. Kerugian terhadap debit aliran untuk kasus Gate valve ¾”
hLo hLv hLo hLv hLo hLv hLo hLv
dm/s dm dm dm dm dm dm dm dm (dm/s^2) 1PUTARA 2PUTARAN 3PUTARAN 4PUTARA (L/s)
1 0,86855819 0,38 0,09 0,35 0,01 0,32 0,03 0,31 0,01 98 23,38302736 2,598114151 7,794342453 2,59811415 0,033
2 1,31599726 0,85 0,02 0,8 0,03 0,75 0,07 0,82 0,01 98 2,263477048 3,395215573 7,92216967 1,13173852 0,05
3 1,76343633 1,41 0,21 1,34 0,03 1,4 0,1 1,33 0,02 98 13,23597071 1,890852959 6,302843196 1,26056864 0,067
4 2,18455546 2,1 0,38 2,01 0,05 2 0,02 2,05 0,04 98 15,6067876 2,053524685 0,821409874 1,64281975 0,083
NO
V
1PUTARA 2PUTARAN
g K K DEBITALIRAN
3PUTARAN 4PUTARAN
K K
c. Data hubungan Koef. Kerugian terhadap debit aliran untuk kasus TEE dan ELBOW
Tabel 10. Data hubungan Koef. Kerugian terhadap debit aliran untuk kasus TEE dan ELBOW
(L/menit)
1 1866 1830 1860 1855 1875 1850 1872 1871 2
2 1790 1705 1787 1784 1784 1710 1786 1785 3
3 1670 1523 1669 1667 1700 1570 1710 1700 4
4 1577 1576 1578 1369 1567 1360 1575 1560 5
NO
TEE ELBOW
ORIFICE TEE ORIFICE ELBOW
(mm) (mm) (mm) (mm)
FLOWMETER
hLo hLv hLo hLv
dm/s dm dm dm dm (dm/s^2) TEE ELBOW (L/s)
1 0,86855819 0,36 0,05 0,25 0,01 98 12,99057076 2,598114151 0,033
2 1,31599726 0,85 0,03 0,74 0,01 98 3,395215573 1,131738524 0,05
3 1,76343633 1,47 0,02 1,3 0,1 98 1,260568639 6,302843196 0,067
4 2,18455546 0,01 2,09 2,07 0,15 98 85,83733182 6,160574054 0,083
NO
V
TEE ELBOW
g K K DEBITALIRAN
Gambar 7. Grafik hubungan Koef. Kerugian terhadap debit aliran untuk kasus TEE dan ELBOW
 Pembahasan
Untuk kasus hubungan antara koefisien kerugian oleh kran, TEE, ELBOW, dan perubahan penampang terhadap debit aliran dapat kita lihat
melalui data perhitungan dan grafik didapat bahwa:
 Pada hubungan koefisien kerugian terhadap debit alir aktual untuk kran, TEE, ELBOW, dan perubahan penampang dapat kita kaitkan
dengan pengaruh gesekan. Pada Gambar grafik 5, 6, 7 serta hasil perhitungan didapat koefisien kerugian mengalami penurunan pada
tiap peningkatan debit alir aktual (flow meter)
 Melalui hubungan teoritis yaitu melaui rumus koefisien kerugian bahwa besar koefisien tersebut di pengaruhi 2 parameter yaitu
kecepatan alir aktual dan variasi tinggi ( maka dapat kita katakan dengan memperbesar salah satu parameter jelas koefisien
kerugiannya berpengaruh. 2 parameter tersebut dapat kita variasikan dengan mengubah debit alir aktual
 Kesimpulan akhir bahwa koefisien kerugian dipengaruhi oleh koefisien gesekan dimana koefisien gesekan sendiri dipengaruhi oleh
debit alir aktual, semisal kita memvariasikan debit aktual semakin besar berdasarkan analisis Tabel 7, 8, 9, 10 diatas maka kecepatan
meningkat dengan catatan luasan pipa alir tetap, maka dengan kecepatan meningkat akan menurunkan pengaruh faktor gesekan
sehingga menyebabkan rugi-rugi oleh gesekan fluida terhadap luasan kontak permukaan mengalami penurunan, hal tersebut dapat kita
perhatikan melalui Gambar grafik 5, 6, 7 hasil praktikum
Lampiran
FLOW METER
(mm) (mm) (mm) (mm) (L/menit)
1 1845 1867 1838 1842 2
2 1670 1688 1687 1690 3
3 1558 1690 1540 1555 4
4 1387 1590 1365 1388 5
NO
ORIFICE VENTURI
ORIFICE DAN VENTURI METER
(L/menit)
1 1849 1872 1860 1860 1845 1879 1873 1871 1822 1852 1856 1853 2
2 1702 1780 1770 1770 1695 1775 1774 1769 1675 1758 1767 1760 3
3 1552 1689 1687 1687 1543 1687 1685 1686 1652 1510 1670 1655 4
4 1360 1570 1574 1573 1374 1578 1587 1583 1322 1530 1560 1543 5
GESEKANDALAMPIPA
1"
ORIFICE PIPA
1
ORIFICENo
(mm)
PIPA
(mm) (mm)(mm) (mm)
FLOWMETER
(mm)
ORIFICE PIPA
" "
(L/menit)
1 1840 1870 1835 1836 1833 1864 1840 1841 2
2 1767 1766 1682 1683 1738 1805 1778 1735 3
3 1525 1675 1530 1531 1568 1690 1570 1575 4
4 1370 1580 1380 1381 1353 1550 1356 1366 5
FLOW METER
RUGI-RUGI PADA PERUBAHAN PENAMPANG PIPA
NO
SUDDEN ENLARGEMENT SUDDEN CONTRACTION
ORIFICE SE ORIFICE SC
(mm) (mm) (mm) (mm)
(L/menit)
1 1820 1858 1844 1853 1830 1865 1855 1856 1828 1860 1853 1856 1829 1860 1855 1856 2
2 1698 1783 1778 1780 1705 1785 1770 1773 1710 1785 1779 1786 1700 1782 1780 1781 3
3 1513 1654 1657 1678 1554 1688 1682 1685 1540 1680 1670 1680 1552 1685 1690 1692 4
4 1328 1538 1535 1573 1385 1586 1587 1592 1390 1590 1588 1590 1375 1580 1578 1582 5
FLOWMETER
GV ORIFICE GV
(mm) (mm) (mm) (mm)
GATEVALVE
NO
1PUTARAN 2PUTARAN
ORIFICE
(mm)
GV
(mm)
ORIFICE GV
(mm) (mm)
4PUTARAN
ORIFICE
3PUTARAN
"
" " " "
(L/menit)
1 1866 1830 1860 1855 1850 1875 1872 1871 2
2 1705 1790 1784 1787 1710 1784 1786 1785 3
3 1523 1670 1669 1667 1570 1700 1710 1700 4
4 1577 1576 1369 1578 1360 1567 1575 1560 5
FLOW METER
GESEKAN PADA TEE DAN ELBOW
NO
TEE ELBOW
ORIFICE TEE ORIFICE ELBOW
(mm) (mm) (mm) (mm)

More Related Content

What's hot

Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
 
Dimensi Satuan Mekanika Fluida
Dimensi Satuan Mekanika FluidaDimensi Satuan Mekanika Fluida
Dimensi Satuan Mekanika Fluidatanalialayubi
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorAli Hasimi Pane
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiAli Hasimi Pane
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)Ali Hasimi Pane
 
teknologi pengelasan logam
teknologi pengelasan logamteknologi pengelasan logam
teknologi pengelasan logamtanalialayubi
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesRumah Belajar
 
Ppt instrumen bab 7
Ppt instrumen bab 7Ppt instrumen bab 7
Ppt instrumen bab 7Asep Subagja
 
Valve and Control Valve
Valve and Control ValveValve and Control Valve
Valve and Control ValveGiffari Muslih
 
Siklus daya gas
Siklus daya gasSiklus daya gas
Siklus daya gasRock Sandy
 
Sistem Termodinamika
Sistem TermodinamikaSistem Termodinamika
Sistem TermodinamikaAlpiYanti
 
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1Iim Fatimura
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaAlen Pepa
 
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegas
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegasLaporan praktikum fisika dasar tetapan pegas
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegasNurul Hanifah
 

What's hot (20)

Perpan kel.2
Perpan kel.2Perpan kel.2
Perpan kel.2
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
 
Dimensi Satuan Mekanika Fluida
Dimensi Satuan Mekanika FluidaDimensi Satuan Mekanika Fluida
Dimensi Satuan Mekanika Fluida
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
 
Mekanika fluida 2 ok
Mekanika fluida 2 okMekanika fluida 2 ok
Mekanika fluida 2 ok
 
Busur baja
Busur bajaBusur baja
Busur baja
 
Presentasi dehumidifikasi
Presentasi dehumidifikasiPresentasi dehumidifikasi
Presentasi dehumidifikasi
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
 
teknologi pengelasan logam
teknologi pengelasan logamteknologi pengelasan logam
teknologi pengelasan logam
 
Pengeringan (lanjutan)
Pengeringan (lanjutan)Pengeringan (lanjutan)
Pengeringan (lanjutan)
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
 
Pertemuan 3 boiler.ok
Pertemuan 3 boiler.okPertemuan 3 boiler.ok
Pertemuan 3 boiler.ok
 
Ppt instrumen bab 7
Ppt instrumen bab 7Ppt instrumen bab 7
Ppt instrumen bab 7
 
Valve and Control Valve
Valve and Control ValveValve and Control Valve
Valve and Control Valve
 
Siklus daya gas
Siklus daya gasSiklus daya gas
Siklus daya gas
 
Sistem Termodinamika
Sistem TermodinamikaSistem Termodinamika
Sistem Termodinamika
 
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidia
 
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegas
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegasLaporan praktikum fisika dasar tetapan pegas
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegas
 

Similar to Analisis Gesekan Fluida Di Dalam Pipa

Kelompok A9 dian haryanto 1407123394 modul 01 rugi-rugi aliran (analisa)
Kelompok A9 dian haryanto 1407123394  modul 01 rugi-rugi aliran (analisa)Kelompok A9 dian haryanto 1407123394  modul 01 rugi-rugi aliran (analisa)
Kelompok A9 dian haryanto 1407123394 modul 01 rugi-rugi aliran (analisa)dian haryanto
 
Praktikum-VII-Pengukuran-Debit-Air.pdf
Praktikum-VII-Pengukuran-Debit-Air.pdfPraktikum-VII-Pengukuran-Debit-Air.pdf
Praktikum-VII-Pengukuran-Debit-Air.pdfwildan hoerul
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencanavieta_ressang
 
Teknik perhitungan debit rencana bangunan air * I Made Kamiana *
Teknik perhitungan debit rencana bangunan air * I Made Kamiana *Teknik perhitungan debit rencana bangunan air * I Made Kamiana *
Teknik perhitungan debit rencana bangunan air * I Made Kamiana *speaklouder77
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbHealth Polytechnic of Bandung
 
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptx
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptxPRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptx
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptxNariyahSilvianaErwan
 
d0463_Lampiran_Modul.pdf
d0463_Lampiran_Modul.pdfd0463_Lampiran_Modul.pdf
d0463_Lampiran_Modul.pdfelizabethrudhu
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugalIffa M.Nisa
 
Presentasi Instrumentasi Geoteknik 1C.pptx
Presentasi Instrumentasi Geoteknik 1C.pptxPresentasi Instrumentasi Geoteknik 1C.pptx
Presentasi Instrumentasi Geoteknik 1C.pptxCandykaRidhoHerdana
 
Alokasi air bws nt ii 2015 [autosaved]
Alokasi air bws   nt ii 2015 [autosaved]Alokasi air bws   nt ii 2015 [autosaved]
Alokasi air bws nt ii 2015 [autosaved]Willem Sidharno
 
Analisa simpang bersinyal metode webster
Analisa simpang bersinyal metode websterAnalisa simpang bersinyal metode webster
Analisa simpang bersinyal metode websterDewiAnggraeni81
 
Thesis Presentation: A Study of Water Utilization Potential and Capacity in C...
Thesis Presentation: A Study of Water Utilization Potential and Capacity in C...Thesis Presentation: A Study of Water Utilization Potential and Capacity in C...
Thesis Presentation: A Study of Water Utilization Potential and Capacity in C...Vempi Satriya
 
Perencanaan ubi jalar ungu
Perencanaan ubi jalar unguPerencanaan ubi jalar ungu
Perencanaan ubi jalar ungussuserf63ae2
 
MB 9.a.6. - PerhitPipa.ppt
MB 9.a.6. - PerhitPipa.pptMB 9.a.6. - PerhitPipa.ppt
MB 9.a.6. - PerhitPipa.pptRidhaSafrani
 
Gas medik dan vakum medik (2)
Gas medik dan vakum medik (2)Gas medik dan vakum medik (2)
Gas medik dan vakum medik (2)Dony Tri Laksono
 

Similar to Analisis Gesekan Fluida Di Dalam Pipa (20)

Kelompok A9 dian haryanto 1407123394 modul 01 rugi-rugi aliran (analisa)
Kelompok A9 dian haryanto 1407123394  modul 01 rugi-rugi aliran (analisa)Kelompok A9 dian haryanto 1407123394  modul 01 rugi-rugi aliran (analisa)
Kelompok A9 dian haryanto 1407123394 modul 01 rugi-rugi aliran (analisa)
 
Praktikum-VII-Pengukuran-Debit-Air.pdf
Praktikum-VII-Pengukuran-Debit-Air.pdfPraktikum-VII-Pengukuran-Debit-Air.pdf
Praktikum-VII-Pengukuran-Debit-Air.pdf
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana
 
Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itbLaporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
 
Teknik perhitungan debit rencana bangunan air * I Made Kamiana *
Teknik perhitungan debit rencana bangunan air * I Made Kamiana *Teknik perhitungan debit rencana bangunan air * I Made Kamiana *
Teknik perhitungan debit rencana bangunan air * I Made Kamiana *
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
 
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptx
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptxPRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptx
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptx
 
d0463_Lampiran_Modul.pdf
d0463_Lampiran_Modul.pdfd0463_Lampiran_Modul.pdf
d0463_Lampiran_Modul.pdf
 
Distribusi kecepatan
Distribusi kecepatanDistribusi kecepatan
Distribusi kecepatan
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
 
Presentasi Instrumentasi Geoteknik 1C.pptx
Presentasi Instrumentasi Geoteknik 1C.pptxPresentasi Instrumentasi Geoteknik 1C.pptx
Presentasi Instrumentasi Geoteknik 1C.pptx
 
Alokasi air bws nt ii 2015 [autosaved]
Alokasi air bws   nt ii 2015 [autosaved]Alokasi air bws   nt ii 2015 [autosaved]
Alokasi air bws nt ii 2015 [autosaved]
 
Analisa simpang bersinyal metode webster
Analisa simpang bersinyal metode websterAnalisa simpang bersinyal metode webster
Analisa simpang bersinyal metode webster
 
Thesis Presentation: A Study of Water Utilization Potential and Capacity in C...
Thesis Presentation: A Study of Water Utilization Potential and Capacity in C...Thesis Presentation: A Study of Water Utilization Potential and Capacity in C...
Thesis Presentation: A Study of Water Utilization Potential and Capacity in C...
 
Motor Listrik AC
Motor Listrik ACMotor Listrik AC
Motor Listrik AC
 
Perencanaan ubi jalar ungu
Perencanaan ubi jalar unguPerencanaan ubi jalar ungu
Perencanaan ubi jalar ungu
 
MB 9.a.6. - PerhitPipa.ppt
MB 9.a.6. - PerhitPipa.pptMB 9.a.6. - PerhitPipa.ppt
MB 9.a.6. - PerhitPipa.ppt
 
Gas medik dan vakum medik (2)
Gas medik dan vakum medik (2)Gas medik dan vakum medik (2)
Gas medik dan vakum medik (2)
 
drainase kota tugas
drainase kota tugasdrainase kota tugas
drainase kota tugas
 
Bab 7-current-meter-2
Bab 7-current-meter-2Bab 7-current-meter-2
Bab 7-current-meter-2
 

More from FreddyTaebenu

The influence of artificial aging on tensile properties of Al 6061-T4.pdf
The influence of artificial aging on tensile properties of Al 6061-T4.pdfThe influence of artificial aging on tensile properties of Al 6061-T4.pdf
The influence of artificial aging on tensile properties of Al 6061-T4.pdfFreddyTaebenu
 
Analysis of the difference in aging time of t6 temper on the fatigue behavior...
Analysis of the difference in aging time of t6 temper on the fatigue behavior...Analysis of the difference in aging time of t6 temper on the fatigue behavior...
Analysis of the difference in aging time of t6 temper on the fatigue behavior...FreddyTaebenu
 
Effect of artificial aging temper t6 on tensile properties of aluminum alloy ...
Effect of artificial aging temper t6 on tensile properties of aluminum alloy ...Effect of artificial aging temper t6 on tensile properties of aluminum alloy ...
Effect of artificial aging temper t6 on tensile properties of aluminum alloy ...FreddyTaebenu
 
Kerja Praktek [Analisis Airfoil Sayap Pesawat]
Kerja Praktek [Analisis Airfoil Sayap Pesawat]Kerja Praktek [Analisis Airfoil Sayap Pesawat]
Kerja Praktek [Analisis Airfoil Sayap Pesawat]FreddyTaebenu
 
Generator Listrik AC
Generator Listrik ACGenerator Listrik AC
Generator Listrik ACFreddyTaebenu
 
Generator Listrik DC
Generator Listrik DCGenerator Listrik DC
Generator Listrik DCFreddyTaebenu
 
Pembangkit Listrik Dari Udara
Pembangkit Listrik Dari UdaraPembangkit Listrik Dari Udara
Pembangkit Listrik Dari UdaraFreddyTaebenu
 
Studi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi
Studi Eksperimental Pengaruh KonsentrasiStudi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi
Studi Eksperimental Pengaruh KonsentrasiFreddyTaebenu
 
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...FreddyTaebenu
 
Makalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa IndonesiaMakalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa IndonesiaFreddyTaebenu
 
Poster Himbauan Berbahasa Indonesia Yang Baik dan Benar
Poster Himbauan Berbahasa Indonesia Yang Baik dan BenarPoster Himbauan Berbahasa Indonesia Yang Baik dan Benar
Poster Himbauan Berbahasa Indonesia Yang Baik dan BenarFreddyTaebenu
 
Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Alumin...
Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Alumin...Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Alumin...
Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Alumin...FreddyTaebenu
 
Makalah Listrik Dan Magnet
Makalah Listrik Dan MagnetMakalah Listrik Dan Magnet
Makalah Listrik Dan MagnetFreddyTaebenu
 
Karikartur "Reshuffel"
Karikartur "Reshuffel"Karikartur "Reshuffel"
Karikartur "Reshuffel"FreddyTaebenu
 
Design Dan Perancangan Mesin
Design Dan Perancangan Mesin Design Dan Perancangan Mesin
Design Dan Perancangan Mesin FreddyTaebenu
 

More from FreddyTaebenu (19)

The influence of artificial aging on tensile properties of Al 6061-T4.pdf
The influence of artificial aging on tensile properties of Al 6061-T4.pdfThe influence of artificial aging on tensile properties of Al 6061-T4.pdf
The influence of artificial aging on tensile properties of Al 6061-T4.pdf
 
Analysis of the difference in aging time of t6 temper on the fatigue behavior...
Analysis of the difference in aging time of t6 temper on the fatigue behavior...Analysis of the difference in aging time of t6 temper on the fatigue behavior...
Analysis of the difference in aging time of t6 temper on the fatigue behavior...
 
Effect of artificial aging temper t6 on tensile properties of aluminum alloy ...
Effect of artificial aging temper t6 on tensile properties of aluminum alloy ...Effect of artificial aging temper t6 on tensile properties of aluminum alloy ...
Effect of artificial aging temper t6 on tensile properties of aluminum alloy ...
 
Kerja Praktek [Analisis Airfoil Sayap Pesawat]
Kerja Praktek [Analisis Airfoil Sayap Pesawat]Kerja Praktek [Analisis Airfoil Sayap Pesawat]
Kerja Praktek [Analisis Airfoil Sayap Pesawat]
 
Generator Listrik AC
Generator Listrik ACGenerator Listrik AC
Generator Listrik AC
 
Design Colection
Design ColectionDesign Colection
Design Colection
 
Generator Listrik DC
Generator Listrik DCGenerator Listrik DC
Generator Listrik DC
 
Pembangkit Listrik Dari Udara
Pembangkit Listrik Dari UdaraPembangkit Listrik Dari Udara
Pembangkit Listrik Dari Udara
 
Solar Power Tower
Solar Power TowerSolar Power Tower
Solar Power Tower
 
Studi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi
Studi Eksperimental Pengaruh KonsentrasiStudi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi
Studi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi
 
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
 
Makalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa IndonesiaMakalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa Indonesia
 
Poster Himbauan Berbahasa Indonesia Yang Baik dan Benar
Poster Himbauan Berbahasa Indonesia Yang Baik dan BenarPoster Himbauan Berbahasa Indonesia Yang Baik dan Benar
Poster Himbauan Berbahasa Indonesia Yang Baik dan Benar
 
Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Alumin...
Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Alumin...Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Alumin...
Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Alumin...
 
Makalah Listrik Dan Magnet
Makalah Listrik Dan MagnetMakalah Listrik Dan Magnet
Makalah Listrik Dan Magnet
 
Ketahanan Nasional
Ketahanan NasionalKetahanan Nasional
Ketahanan Nasional
 
Karikartur "Reshuffel"
Karikartur "Reshuffel"Karikartur "Reshuffel"
Karikartur "Reshuffel"
 
Design Dan Perancangan Mesin
Design Dan Perancangan Mesin Design Dan Perancangan Mesin
Design Dan Perancangan Mesin
 
Mesin Water Chiller
Mesin Water ChillerMesin Water Chiller
Mesin Water Chiller
 

Recently uploaded

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxInstrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxZhardestiny
 
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugaslisapalena
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 

Recently uploaded (9)

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxInstrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
 
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 

Analisis Gesekan Fluida Di Dalam Pipa

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA TERAPAN 1 “GESEKAN FLUIDA DI DALAM PIPA” Disusun oleh: Freddy Saputra Romamti-Ezer Taebenu 165214034 Kelas A2 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018
  • 2. Data Hasil Praktikum Beserta Pembahasan 1. Orifice dan venture meter Tabel 1. Data perhitungan besaran terkait dengan debit orifice-venturi meter D A DEBITAKTUAL V hLo hLv g ro vis (mm) (mm) (mm) (mm) dm dm^2 L/s dm/s dm dm (dm/s^2) kg/dm^3 kg/dm.s 1 1845 1867 1838 1842 0,22 3,14 0,037994 0,033 0,868558193 0,22 0,04 98 1 0,00018 2 1670 1688 1687 1690 0,22 3,14 0,037994 0,05 1,315997263 0,18 0,03 98 1 0,00018 3 1558 1690 1540 1555 0,22 3,14 0,037994 0,067 1,763436332 1,32 0,15 98 1 0,00018 4 1387 1590 1365 1388 0,22 3,14 0,037994 0,083 2,184555456 2,03 0,23 98 1 0,00018 NO ORIFICE VENTURI Pi D d D d (dm) (dm) (dm) (dm) (dm^2) (dm^2) (dm^2) (L/s) (L/s) (L/s) (L/s) 1 0,22 0,12 0,22 0,12 0,037994 0,037994 0,011304 0,033 0,088563495 0,037763601 0,372614021 0,873857338 0,033 1061,57113 1061,571125 2 0,22 0,12 0,22 0,12 0,037994 0,037994 0,011304 0,05 0,080108695 0,032704238 0,624151969 1,528853846 0,05 1608,4411 1608,441099 3 0,22 0,12 0,22 0,12 0,037994 0,037994 0,011304 0,067 0,216935373 0,073128899 0,308847742 0,916190462 0,067 2155,31107 2155,311073 4 0,22 0,12 0,22 0,12 0,037994 0,037994 0,011304 0,083 0,269024248 0,090553935 0,308522376 0,916580825 0,083 2670,01222 2670,012224 NO DO DV Qtho QthvA A1 Reo RevCvo Cvv Q DEBITAKTUALA2
  • 3. a. Data hubungan debit orifice-venturi meter terhadap debit aktual Tebel 2. Data hubungan debit orifice-venturi meter terhadap debit aktual Gambar 1. Grafik hubungan debit orifice-venturi meter terhadap debit aktual FLOWMETER DEBITORIFICE DEBITVENTURI DEBITAKTUAL (mm) (mm) (mm) (mm) (L/menit) (L/s) (L/s) (L/s) 1 1845 1867 1838 1842 2 0,088563495 0,037763601 0,033 2 1670 1688 1687 1690 3 0,080108695 0,032704238 0,05 3 1558 1690 1540 1555 4 0,216935373 0,073128899 0,067 4 1387 1590 1365 1388 5 0,269024248 0,090553935 0,083 NO ORIFICE VENTURI
  • 4. b. Data hubungan Koef. Kecepatan terhadap debit aktual Tabel 3. Hubungan Koef. Kecepatan terhadap debit aktual Gambar 2. Grafik hubungan Koef. Kecepatan terhadap debit aktual FLOWMETER DEBITORIFICE DEBITVENTURI DEBITAKTUAL (mm) (mm) (mm) (mm) (L/menit) (L/s) (L/s) (L/s) 1 1845 1867 1838 1842 2 0,088563495 0,037763601 0,033 0,372614021 0,873857338 2 1670 1688 1687 1690 3 0,080108695 0,032704238 0,05 0,624151969 1,528853846 3 1558 1690 1540 1555 4 0,216935373 0,073128899 0,067 0,308847742 0,916190462 4 1387 1590 1365 1388 5 0,269024248 0,090553935 0,083 0,308522376 0,916580825 NO ORIFICE VENTURI Cvo Cvv
  • 5. c. Data hubungan Koef. Kecepatan terhadap Bil. Reynold Tabel 4. Data hubungan Koef. Kecepatan terhadap Bil. Reynold Gambar 3. Grafik hubungan Koef. Kecepatan terhadap Bil. Reynold FLOWMETER DEBITORIFICE DEBITVENTURI DEBITAKTUAL (mm) (mm) (mm) (mm) (L/menit) (L/s) (L/s) (L/s) 1 1845 1867 1838 1842 2 0,088563495 0,037763601 0,033 0,372614021 0,873857338 1061,571125 1061,571125 2 1670 1688 1687 1690 3 0,080108695 0,032704238 0,05 0,624151969 1,528853846 1608,441099 1608,441099 3 1558 1690 1540 1555 4 0,216935373 0,073128899 0,067 0,308847742 0,916190462 2155,311073 2155,311073 4 1387 1590 1365 1388 5 0,269024248 0,090553935 0,083 0,308522376 0,916580825 2670,012224 2670,012224 NO ORIFICE VENTURI Cvo Cvv Reo Rev
  • 6.  Pembahasan Untuk kasus hubungan antara orifice-venturi-koef. kecepatan terhadap pengaruh debit aktual (flow meter) serta koefisien kecepatan terhadap bilangan reinold dapat kita lihat pada Tabel 1, 2, 3, 4 serta Gambar grafik 1, 2, 3 :  Dengan ditingkatkannya/dinaikannya debit aktual (flow meter) maka debit orifice-venturi meter ikut naik secara perlahan oleh karena hal tersebut dapat dikatan bahwa semakin besar debit alir aktual maka semakin besar debit terukur (orifice-venturi meter) (lihat Table 2 dan Gambar 1)  Untuk hal diatas didapat bahwa hal tersebut terjadi akibat dari kenaikan kecepatan oleh debit alir aktual yang tergambar dari perbedaan ketinggian ( oleh sebab itu maka dapat dikatakan bahwa debit alir aktual mempengaruhi kecepatan alir dan debit yang terukur pada orifice-venturi meter  Untuk kasus koef. Kecepatan mengikuti variasi besar ketinggian ( baik pada orifice maupun venturi, maka dapat simpulkan bahwa kenaikan debit alir aktual mempengaruhi kecepatan dan variasi kenaikan ketinggian ( baik pada orifice maupun venturi yang terukur, dan juga mempengaruhi besar debit teoritis (perhitungan) orifice-venturi yang menghasilkan besar koefisien kecepatan yang bervariasi (lihat Tabel 3 dan Gambar 2)  Dalam hubungan koefisien kecepatan terhadap bilangan reinold didapat hubungan bahwa variasi koefisien kecepatan akan berpengaruh terhadap bilangan reinold sama seperti pengaruh koefisien kecepatan terhadap debit aktual, maka dapat kita hubungkan bahwa debit alir aktual (flow meter) mempengaruhi kecepatan alir dan variasi perbedaan tinggi, dan kecepatan alir serta variasi perbedaan tinggi ( mempengaruhi koefisien kecepatan dan juga bilangan reinold sehingga menyebabkan debit teoritis (terukur orifice-venturi) bervariasi, dari hasil diatas juga dapat kita lihat aliran yang terjadi mulai dari aliran laminar hingga mencapai aliran turbuler (lihat Tabel 4 dan Gambar 3)
  • 7. 2. Gesekan dalam pipa Tabel 5. Data perhitungan besaran terkait gesekan dalam pipa terhadap debit orifice-venturi meter 1 1872 1849 1860 1860 1879 1845 1873 1871 1852 1822 1856 1853 2 1780 1702 1770 1770 1775 1695 1774 1769 1758 1675 1767 1760 3 1689 1552 1687 1687 1687 1543 1686 1685 1652 1510 1670 1655 4 1570 1360 1574 1573 1578 1374 1587 1583 1530 1322 1560 1543 PIPA(VENTURI) (mm) (mm) ORIFICE PIPA(VENTURI) (mm) (mm) 1" ORIFICE PIPA(VENTURI) (mm) (mm) No 1 ORIFICE " " 5/4" 1" 3/4" 5/4" 1" 3/4" 5/4" 1" 3/4" dm dm dm dm dm/s (dm/s^2) dm dm dm dm dm dm 15,24 0,2945 0,22 0,166 0,86855819 98 0,23 0,34 0,3 0 0,02 0,03 15,24 0,2945 0,22 0,166 1,31599726 98 0,78 0,8 0,83 0 0,05 0,07 15,24 0,2945 0,22 0,166 1,76343633 98 1,37 1,44 1,42 0 0,01 0,15 15,24 0,2945 0,22 0,166 2,18455546 98 2,1 2,04 2,08 0,01 0,04 0,17 hLv L D V g hLo
  • 8. a. Data hubungan faktor gesekan terhadap debit aliran Tabel 6. Data hubungan faktor gesekan terhadap debit aliran (L/menit) 1 1849 1872 1860 1860 1845 1879 1873 1871 1822 1852 1856 1853 2 2 1702 1780 1770 1770 1695 1775 1774 1769 1675 1758 1767 1760 3 3 1552 1689 1687 1687 1543 1687 1685 1686 1652 1510 1670 1655 4 4 1360 1570 1574 1573 1374 1578 1587 1583 1322 1530 1560 1543 5 (mm) ORIFICE PIPA FLOWMETER (mm)(mm) (mm) 1" ORIFICE PIPA 1 ORIFICENo (mm) PIPA (mm) " " 5/4" 1" 3/4" 5/4" 1" 3/4" 5/4" 1" 3/4" dm dm dm dm dm dm dm dm dm 5/4" 1" 3/4" (L/s) 0,2945 0,22 0,166 0,23 0,34 0,3 0 0,02 0,03 0 0,065152 0,084899 0,033 0,2945 0,22 0,166 0,78 0,8 0,83 0 0,05 0,07 0 0,1075 0,086291 0,05 0,2945 0,22 0,166 1,37 1,44 1,42 0 0,01 0,15 0 0,016045 0,10298 0,067 0,2945 0,22 0,166 2,1 2,04 2,08 0,01 0,04 0,17 0,007937 0,051807 0,07605 0,083 DEBITALIRAN D hLo hLv f
  • 9. Gambar 4. Grafik hubungan faktor gesekan terhadap debit aliran  Pembahasan Untuk kasus hubungan antara faktor gesekan terhadap debit aliran dapat kita lihat melalui data Tabel 6 dan Gambar grafik 4:  Faktor gesekan dipengaruhi oleh kecepatan alir aktual dan variasi ketinggian ( , maka dapat kita katakan bahwa variasi faktor gesekan turut mempengaruhi debit terukur (orifice-venturi meter) dimana debit terukur didapat dari proses analisis debit alir aktual, maka dapat kita lihat pada Gambar 4 bahwa semakin besar debit alir aktual yang kita variasikan maka pengaruh dari faktor gesekan akan semakin kecil yang menyebabkan kecepatan meningkat serta debit terukur pada orifice-venturi meter perlahan mengalami kenaikan (dapat dikaitkan dengan Tabel 1, 2, 3, 4 serta Gambar grafik 1, 2, 3)  Untuk pengaruh perbedaan ukuran pipa berkaitan dengan kecepatan dimana kecepatan alir didapat dari perhitungan hubungan antara debit alir aktual dan luasan pipa yang didapat dari hasil perkalian variasi tinggi ( dan diameter, hal lain yang tergambar dari Gambar 4 mengenai hubungan faktor gesekan dan debit alir adalah variasi ukuran pipa mempengaruhi debit alir (terkait dengan kecepatan alir fluida dalam pipa), dapat kita simpulkan bahwa variasi ukuran pipa menyebabkan perubahan diameter, dan diameter
  • 10. mempengaruhi luasan aliran, semakin besar diameter (luasan) makan kecepatan alir semakin kecil sehingga faktor gesekan antara air terhadap permukaan pipa semakin tinggi 3. Rugi-rugi pada perubahan penampang pipa Tabel 7. Data perhitungan besaran terkait rugi-rugi pada perubahan penampang pipa a. Data hubungan Koef. Kerugian terhadap debit aliran untuk kasus perubahan penampang Tabel 8. Data hubungan Koef. Kerugian terhadap debit aliran untuk kasus perubahan penampang hLo hLv hLo hLv (L/menit) dm/s dm dm dm dm (dm/s^2) SE SC (L/s) 1 1870 1840 1836 1835 1864 1833 1841 1840 2 0,868558193 0,3 0,01 0,31 0,01 98 2,59811415 2,59811415 0,033 2 1767 1766 1683 1682 1805 1738 1778 1735 3 1,315997263 0,01 0,01 0,67 0,43 98 1,13173852 48,6647565 0,05 3 1675 1525 1531 1530 1690 1568 1575 1570 4 1,763436332 1,5 0,01 1,22 0,05 98 0,63028432 3,1514216 0,067 4 1580 1370 1381 1380 1550 1353 1366 1356 5 2,184555456 2,1 0,01 1,97 0,1 98 0,41070494 4,10704937 0,083 FLOWMETER NO SUDDENENLARGEMENT SUDDENCONTRACTION ORIFICE SE ORIFICE SC (mm) (mm) (mm) (mm) V SUDDENENLARGEMENT SUDDENCONTRACTION g K K DEBITALIRAN hLo hLv hLo hLv dm/s dm dm dm dm (dm/s^2) SE SC (L/s) 0,868558193 0,3 0,01 0,31 0,01 98 2,59811415 2,59811415 0,033 1,315997263 0,01 0,01 0,67 0,43 98 1,13173852 48,6647565 0,05 1,763436332 1,5 0,01 1,22 0,05 98 0,63028432 3,1514216 0,067 2,184555456 2,1 0,01 1,97 0,1 98 0,41070494 4,10704937 0,083 V SUDDEN ENLARGEMENT SUDDEN CONTRACTION g K K DEBIT ALIRAN
  • 11. Gambar 5. Grafik hubungan faktor kerugian terhadap debit aliran b. Data hubungan Koef. Kerugian terhadap debit aliran untuk kasus Gate valve ¾” Tabel 9. Data hubungan Koef. Kerugian terhadap debit aliran untuk kasus Gate valve ¾” (L/menit) 1 1820 1858 1844 1853 1830 1865 1855 1856 1828 1860 1853 1856 1829 1860 1855 1856 2 2 1698 1783 1778 1780 1705 1785 1770 1773 1710 1785 1779 1786 1700 1782 1780 1781 3 3 1513 1654 1657 1678 1554 1688 1682 1685 1540 1680 1670 1680 1552 1685 1690 1692 4 4 1328 1538 1535 1573 1385 1586 1587 1592 1390 1590 1588 1590 1375 1580 1578 1582 5 4PUTARAN ORIFICE 3PUTARAN1PUTARAN 2PUTARAN ORIFICE (mm) GV (mm) ORIFICE GV (mm) (mm) FLOWMETER GV ORIFICE GV (mm) (mm) (mm) (mm) NO " " " "
  • 12. Gambar 6. Grafik hubungan Koef. Kerugian terhadap debit aliran untuk kasus Gate valve ¾” hLo hLv hLo hLv hLo hLv hLo hLv dm/s dm dm dm dm dm dm dm dm (dm/s^2) 1PUTARA 2PUTARAN 3PUTARAN 4PUTARA (L/s) 1 0,86855819 0,38 0,09 0,35 0,01 0,32 0,03 0,31 0,01 98 23,38302736 2,598114151 7,794342453 2,59811415 0,033 2 1,31599726 0,85 0,02 0,8 0,03 0,75 0,07 0,82 0,01 98 2,263477048 3,395215573 7,92216967 1,13173852 0,05 3 1,76343633 1,41 0,21 1,34 0,03 1,4 0,1 1,33 0,02 98 13,23597071 1,890852959 6,302843196 1,26056864 0,067 4 2,18455546 2,1 0,38 2,01 0,05 2 0,02 2,05 0,04 98 15,6067876 2,053524685 0,821409874 1,64281975 0,083 NO V 1PUTARA 2PUTARAN g K K DEBITALIRAN 3PUTARAN 4PUTARAN K K
  • 13. c. Data hubungan Koef. Kerugian terhadap debit aliran untuk kasus TEE dan ELBOW Tabel 10. Data hubungan Koef. Kerugian terhadap debit aliran untuk kasus TEE dan ELBOW (L/menit) 1 1866 1830 1860 1855 1875 1850 1872 1871 2 2 1790 1705 1787 1784 1784 1710 1786 1785 3 3 1670 1523 1669 1667 1700 1570 1710 1700 4 4 1577 1576 1578 1369 1567 1360 1575 1560 5 NO TEE ELBOW ORIFICE TEE ORIFICE ELBOW (mm) (mm) (mm) (mm) FLOWMETER hLo hLv hLo hLv dm/s dm dm dm dm (dm/s^2) TEE ELBOW (L/s) 1 0,86855819 0,36 0,05 0,25 0,01 98 12,99057076 2,598114151 0,033 2 1,31599726 0,85 0,03 0,74 0,01 98 3,395215573 1,131738524 0,05 3 1,76343633 1,47 0,02 1,3 0,1 98 1,260568639 6,302843196 0,067 4 2,18455546 0,01 2,09 2,07 0,15 98 85,83733182 6,160574054 0,083 NO V TEE ELBOW g K K DEBITALIRAN
  • 14. Gambar 7. Grafik hubungan Koef. Kerugian terhadap debit aliran untuk kasus TEE dan ELBOW  Pembahasan Untuk kasus hubungan antara koefisien kerugian oleh kran, TEE, ELBOW, dan perubahan penampang terhadap debit aliran dapat kita lihat melalui data perhitungan dan grafik didapat bahwa:  Pada hubungan koefisien kerugian terhadap debit alir aktual untuk kran, TEE, ELBOW, dan perubahan penampang dapat kita kaitkan dengan pengaruh gesekan. Pada Gambar grafik 5, 6, 7 serta hasil perhitungan didapat koefisien kerugian mengalami penurunan pada tiap peningkatan debit alir aktual (flow meter)  Melalui hubungan teoritis yaitu melaui rumus koefisien kerugian bahwa besar koefisien tersebut di pengaruhi 2 parameter yaitu kecepatan alir aktual dan variasi tinggi ( maka dapat kita katakan dengan memperbesar salah satu parameter jelas koefisien kerugiannya berpengaruh. 2 parameter tersebut dapat kita variasikan dengan mengubah debit alir aktual  Kesimpulan akhir bahwa koefisien kerugian dipengaruhi oleh koefisien gesekan dimana koefisien gesekan sendiri dipengaruhi oleh debit alir aktual, semisal kita memvariasikan debit aktual semakin besar berdasarkan analisis Tabel 7, 8, 9, 10 diatas maka kecepatan meningkat dengan catatan luasan pipa alir tetap, maka dengan kecepatan meningkat akan menurunkan pengaruh faktor gesekan sehingga menyebabkan rugi-rugi oleh gesekan fluida terhadap luasan kontak permukaan mengalami penurunan, hal tersebut dapat kita perhatikan melalui Gambar grafik 5, 6, 7 hasil praktikum
  • 15. Lampiran FLOW METER (mm) (mm) (mm) (mm) (L/menit) 1 1845 1867 1838 1842 2 2 1670 1688 1687 1690 3 3 1558 1690 1540 1555 4 4 1387 1590 1365 1388 5 NO ORIFICE VENTURI ORIFICE DAN VENTURI METER (L/menit) 1 1849 1872 1860 1860 1845 1879 1873 1871 1822 1852 1856 1853 2 2 1702 1780 1770 1770 1695 1775 1774 1769 1675 1758 1767 1760 3 3 1552 1689 1687 1687 1543 1687 1685 1686 1652 1510 1670 1655 4 4 1360 1570 1574 1573 1374 1578 1587 1583 1322 1530 1560 1543 5 GESEKANDALAMPIPA 1" ORIFICE PIPA 1 ORIFICENo (mm) PIPA (mm) (mm)(mm) (mm) FLOWMETER (mm) ORIFICE PIPA " "
  • 16. (L/menit) 1 1840 1870 1835 1836 1833 1864 1840 1841 2 2 1767 1766 1682 1683 1738 1805 1778 1735 3 3 1525 1675 1530 1531 1568 1690 1570 1575 4 4 1370 1580 1380 1381 1353 1550 1356 1366 5 FLOW METER RUGI-RUGI PADA PERUBAHAN PENAMPANG PIPA NO SUDDEN ENLARGEMENT SUDDEN CONTRACTION ORIFICE SE ORIFICE SC (mm) (mm) (mm) (mm) (L/menit) 1 1820 1858 1844 1853 1830 1865 1855 1856 1828 1860 1853 1856 1829 1860 1855 1856 2 2 1698 1783 1778 1780 1705 1785 1770 1773 1710 1785 1779 1786 1700 1782 1780 1781 3 3 1513 1654 1657 1678 1554 1688 1682 1685 1540 1680 1670 1680 1552 1685 1690 1692 4 4 1328 1538 1535 1573 1385 1586 1587 1592 1390 1590 1588 1590 1375 1580 1578 1582 5 FLOWMETER GV ORIFICE GV (mm) (mm) (mm) (mm) GATEVALVE NO 1PUTARAN 2PUTARAN ORIFICE (mm) GV (mm) ORIFICE GV (mm) (mm) 4PUTARAN ORIFICE 3PUTARAN " " " " " (L/menit) 1 1866 1830 1860 1855 1850 1875 1872 1871 2 2 1705 1790 1784 1787 1710 1784 1786 1785 3 3 1523 1670 1669 1667 1570 1700 1710 1700 4 4 1577 1576 1369 1578 1360 1567 1575 1560 5 FLOW METER GESEKAN PADA TEE DAN ELBOW NO TEE ELBOW ORIFICE TEE ORIFICE ELBOW (mm) (mm) (mm) (mm)