SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
LAPORAN PRAKTIKUM
MESIN LISTRIK TERAPAN
β€œMOTOR LISTRIK AC”
Disusun oleh:
Freddy Saputra R. Taebenu (165214034)
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
Data Hasil Praktikum Beserta Pembahasan
1. Data hasil praktikum
Tabel 1. Data hasil praktikum
2. Hubungan π‘·π’Šπ’ dan 𝑷 𝒐𝒖𝒕 terhadap kecepatan putar poros
Gambar 1. Grafik hubungan P_in dan P_out
terhadap kecepatan putar poros.
N m V i
(RPM) (kg) volt Ampere
830 1,585 220 2,35
870 1,610 220 2,47
910 1,660 220 2,61
950 1,700 220 2,75
990 1,725 220 2,87
1030 1,755 220 3,01
1070 1,755 220 3,13
1110 1,795 220 3,23
1150 1,835 220 3,37
1190 1,855 220 3,52
1230 1,880 220 3,68
1270 1,895 220 3,82
1310 1,940 220 3,98
1350 1,950 218 4,10
1390 1,985 218 4,25
1430 2,025 218 4,39
1470 2,065 218 4,53
1510 2,090 217 4,73
1550 2,120 217 4,83
1590 2,130 217 4,95
1630 2,150 220 5,08
1670 2,195 219 5,11
1710 2,225 219 5,13
1750 2,215 219 5,13
1790 2,240 219 5,14
Beban
PoutPin
46 buah lampu
Tabel 2. Data perhitungan parameter 𝑃𝑖𝑛 dan π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ terhadap kecepatan putar poros.
οƒ˜ Pembahasan
Untuk kasus hubungan 𝑃𝑖𝑛 dan π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ terhadap kecepatan putar poros:
Dapat dilihat pada Gambar 1, grafik mengalami kenaikan untuk daya (𝑃𝑖𝑛 dan π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘)
tiap perputaran kecepatan poros yang dinaikan. Untuk masing-masing daya, baik daya input
(masukan) atau daya output (yang dihasilkan), untuk tiap kenaikan putaran yang dinaikan
terjadi peningkatan daya motor (𝑃𝑖𝑛 dan π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘) yang dihasilkan, kenaikan dari 𝑃𝑖𝑛 dan π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘
tersebut dihasilkan dari beberapa parameter penentu untuk daya, hasil analisis π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ (Tabel 1)
didapat dari menghubungkan besar arus yang dinaikan terhadap kecepatan putar poros, maka
didapat hasil untuk π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ yang dilihat dari parameter tersebut, dengan menaikan arus (Tabel
3), hal tersebut meningkatkan besarnya massa dan kecepatan putar poros dengan demikian
menimbulkan efek berlanjut pada peningkatan torsi pada motor. Maka dapat saya katakan
bahwa dengan menaikan arus, hal tersebut sangat berdampak pada peningkatan kecepatan
putar pors yang menimbulkan peningkatan π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ yang signifikan.
Pout Pin N m T
(J/s) (J/s) (RPM) (kg) Nm
202,7198347 517 830 1,585 2,3323275
215,8410341 543,4 870 1,610 2,369115
232,7760878 574,2 910 1,660 2,44269
248,8636182 605 950 1,700 2,50155
263,1559406 631,4 990 1,725 2,5383375
278,5500431 662,2 1030 1,755 2,5824825
289,3675205 688,6 1070 1,755 2,5824825
307,0268212 710,6 1110 1,795 2,6413425
325,1792263 741,4 1150 1,835 2,7002025
340,1572719 774,4 1190 1,855 2,7296325
356,3295547 809,6 1230 1,880 2,76642
370,8530197 840,4 1270 1,895 2,7884925
391,6173371 875,6 1310 1,940 2,85471
405,6554025 893,8 1350 1,950 2,869425
425,1715494 926,5 1390 1,985 2,9209275
446,2209428 957,02 1430 2,025 2,9797875
467,7634405 987,54 1470 2,065 3,0386475
486,3087881 1026,41 1510 2,090 3,075435
506,3565632 1048,11 1550 2,120 3,11958
521,8739417 1074,15 1590 2,130 3,134295
540,0263468 1117,6 1630 2,150 3,163725
564,8587754 1119,09 1670 2,195 3,2299425
586,2934065 1123,47 1710 2,225 3,2740875
597,3112076 1123,47 1750 2,215 3,2593725
617,8597918 1125,66 1790 2,240 3,29616
Dari sisi lain , dapat kita perhatikan juga bahwa untuk besar 𝑃𝑖𝑛 terhadap π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ terjadi
perbedaaan range untuk tiap harga yang diperoleh ketika dilakukan perhitungan (Gambar 1),
diperoleh bahwa 𝑃𝑖𝑛 lebih besar π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘, maka dari hal ini dapat kita simpulkan tiap kenaikan
kecepatan putaran poros terjadi kenaikan pada tiap daya yang dihasilkan untuk 𝑃𝑖𝑛 maupun
π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘, namun dalam kenaikan tersebut tidak terjadi konversi daya 100% dari 𝑃𝑖𝑛 menuju π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘,
konversi 𝑃𝑖𝑛 yaitu berupa daya elektrik menuju π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ yaitu mekanik. Hal tersebut terjadi oleh
karena ada sebagian daya yang dihasilkan (𝑃𝑖𝑛) yang tidak diubah menjadi (π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘) daya yang
dinginkan.
3. Hubungan π‘·π’Šπ’ dan 𝑷 𝒐𝒖𝒕 terhadap torsi poros
Tabel 3. Data perhitungan parameter 𝑃𝑖𝑛 dan π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ terhadap torsi poros.
Pout Pin V i T
(J/s) (J/s) volt Ampere Nm
202,7198347 517 220 2,35 2,3323275
215,8410341 543,4 220 2,47 2,369115
232,7760878 574,2 220 2,61 2,44269
248,8636182 605 220 2,75 2,50155
263,1559406 631,4 220 2,87 2,5383375
278,5500431 662,2 220 3,01 2,5824825
289,3675205 688,6 220 3,13 2,5824825
307,0268212 710,6 220 3,23 2,6413425
325,1792263 741,4 220 3,37 2,7002025
340,1572719 774,4 220 3,52 2,7296325
356,3295547 809,6 220 3,68 2,76642
370,8530197 840,4 220 3,82 2,7884925
391,6173371 875,6 220 3,98 2,85471
405,6554025 893,8 218 4,1 2,869425
425,1715494 926,5 218 4,25 2,9209275
446,2209428 957,02 218 4,39 2,9797875
467,7634405 987,54 218 4,53 3,0386475
486,3087881 1026,41 217 4,73 3,075435
506,3565632 1048,11 217 4,83 3,11958
521,8739417 1074,15 217 4,95 3,134295
540,0263468 1117,6 220 5,08 3,163725
564,8587754 1119,09 219 5,11 3,2299425
586,2934065 1123,47 219 5,13 3,2740875
597,3112076 1123,47 219 5,13 3,2593725
617,8597918 1125,66 219 5,14 3,29616
Gambar 2. Grafik hubungan 𝑃𝑖𝑛 dan π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ terhadap torsi poros.
οƒ˜ Pembahasan
Untuk kasus hubungan antara 𝑃𝑖𝑛 dan π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ terhadap torsi poros :
Pada data pertama (Gambar 1) dan (Tabel 2) telah dijelaskan bahwa ada hubungan antara
parameter terhadap daya dalam proses perhitungan. Telah diketahui hubungan tersebut saling
terkait, yaitu kecepatan putar poros terhadap beban dan beban terhadap torsi (Tabel 2). Hal
tersebut yang menimbulkan adanya keterkaitan antara torsi terhadap daya terkusus daya
masukan (𝑃𝑖𝑛), untuk tiap kenaikan arus motor terjadi peningkatan daya masukan (𝑃𝑖𝑛), hal
tersebut ditimbulkan oleh karena daya masukan memiliki keterkaitan terhadap besarnya arus
yang diberikan pada motor (sesuai rumus daya poros). Dengan peningkatan arus tersebut
menyebabkan peningkatan torsi (Tabel 3). Torsi motor yang meningkat menimbulkan
kenaikan pada daya keluaran (yang diinginkan).
Untuk perbedaan range antara kedua daya yaitu 𝑃𝑖𝑛 dan π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘, penjelasan tersebut sama
dengan penjelasan pada pembahasan untuk hubungan yang pertama (Gambar 1), hal tersebut
diakibatkan oleh karena adanya daya yang tidak diubah dari proses konversi generator 𝑃𝑖𝑛
menuju π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘, perlu diketahui besar π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ ditentukan dari seberapa besar daya masukan yang
diberikan, maka dalam hal ini dapat dilihat dalam analisis rumus dan Tabel 3, meskipun torsi
tidak memiliki hubungan terhadap 𝑃𝑖𝑛 namun oleh karena adanya proses konversi pada motor
menimbulkan adanya hubungan antara 𝑃𝑖𝑛 terhadap torsi poros yang sangat berpengaruh
terhadap besarnya π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘.
4. Hubungan efisiensi terhadap kecepatan putar poros
Tabel 4. Data perhitungan parameter efisiensi terhadap kecepatan putar poros.
Gambar 3. Grafik hubungan efisiensi terhadap kecepatan putar poros.
Pout Pin N Efisiensi
(J/s) (J/s) (RPM) %
202,7198347 517 830 39,21079974
215,8410341 543,4 870 39,72047002
232,7760878 574,2 910 40,53920024
248,8636182 605 950 41,13448236
263,1559406 631,4 990 41,67816607
278,5500431 662,2 1030 42,06433752
289,3675205 688,6 1070 42,02258502
307,0268212 710,6 1110 43,20670154
325,1792263 741,4 1150 43,86016
340,1572719 774,4 1190 43,92526755
356,3295547 809,6 1230 44,01303788
370,8530197 840,4 1270 44,12815561
391,6173371 875,6 1310 44,72559812
405,6554025 893,8 1350 45,38547802
425,1715494 926,5 1390 45,89007549
446,2209428 957,02 1430 46,62608334
467,7634405 987,54 1470 47,36653102
486,3087881 1026,41 1510 47,379584
506,3565632 1048,11 1550 48,3113951
521,8739417 1074,15 1590 48,5848291
540,0263468 1117,6 1630 48,32018136
564,8587754 1119,09 1670 50,47483003
586,2934065 1123,47 1710 52,18594235
597,3112076 1123,47 1750 53,16663619
617,8597918 1125,66 1790 54,88866903
οƒ˜ Pembahasan
Untuk kasus hubungan antara efisiensi terhadap kecepatan putar poros :
Pada hasil yang diperoleh (Tabel 4) dan dari hasil grafik yang dibuat (Gambar 3)
didapat bahwa terjadi peningkatan efisiensi pertiap kenaikan kecepatan putar poros. Efisiensi
yang diperoleh dari hasil perbandingan 𝑃𝑖𝑛 terhadap π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ mengalami penigkatan, dan dari
pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa terjadi loss dalam proses konversi daya oleh
motor, pada Tabel 3 dapat kita perhatikan bahwa efisiensi yang dihasilkan meskipun terjadi
peningkatan pertiap peningkatan kecepatan putar poros namun hal tersebut tidak membuat
generator mengalami efisiensi maksimum (100%), hal inilah yang menjadi kesimpulan akhir
bahwa meskipun daya masukan dan daya keluaran mengalami peingkatan untuk tiap
kenaikan parameter yang dinaikan, namun tiap peningkatan dari daya yang dihasilkan tidak
dapat mencapai efisiensi maks (100%) oleh karena adanya daya saat konversi 𝑃𝑖𝑛 menuju
π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ yang hilang (lihat Tabel 4), selisih dari efisiensi ( maks terhadap data perhitungan).
Hal lain yang juga menjadi perhatian bahwa grafik (Gambar 3) tidak menunjukan
hubungan linear pada tiap kenaikan yang berbanding lurus antara parameter Y terhadap
parameter X, adanya juga discontinue dari hubungan yang dihasilkan berupa
ketidaksinambungan kenaikan yang terjadi, dari hal tersebut dapat kita asumsikan bahwa tiap
konversi yang terjadi juga terdapat energi yang terbuang artinya angka tersebut
menggambarkan loss yang terjadi berupa dua fenomena yaitu energi yang tidak dikonversi
sepenuhnya dan energi yang dikonversi setengahnya dari energi masukan. Inilah yang
menggambarkan rugi-rugi dalam konversi energi oleh motor AC.

More Related Content

What's hot

Tabel standard ulir
Tabel standard ulirTabel standard ulir
Tabel standard ulirEko Ari Wibowo
Β 
Gambar teknik-mesin
Gambar teknik-mesinGambar teknik-mesin
Gambar teknik-mesinSitohang17
Β 
Getaran mekanik 7
Getaran mekanik 7Getaran mekanik 7
Getaran mekanik 7Hendri Atmoko
Β 
Temperatur Bola Basah(Humidifikasi)
Temperatur Bola Basah(Humidifikasi)Temperatur Bola Basah(Humidifikasi)
Temperatur Bola Basah(Humidifikasi)galih
Β 
Laporan Operasi Sistem Energi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Laporan Operasi Sistem Energi Pembangkit Listrik Tenaga DieselLaporan Operasi Sistem Energi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Laporan Operasi Sistem Energi Pembangkit Listrik Tenaga DieselYogi Faturahman
Β 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirDewi Izza
Β 
Bab 12 teknik pengaturan otomts
Bab 12   teknik pengaturan otomtsBab 12   teknik pengaturan otomts
Bab 12 teknik pengaturan otomtsEko Supriyadi
Β 
Pertemuan 9 pesawat angkat ok
Pertemuan 9 pesawat angkat ok Pertemuan 9 pesawat angkat ok
Pertemuan 9 pesawat angkat ok Marfizal Marfizal
Β 
Laporan Akhir Pengendalian Banjir.pdf
Laporan Akhir Pengendalian Banjir.pdfLaporan Akhir Pengendalian Banjir.pdf
Laporan Akhir Pengendalian Banjir.pdfHelmiwibi
Β 
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )Andika Wahyu Al Amin
Β 
Diagram blok
Diagram blokDiagram blok
Diagram blokChossyAulia
Β 
Permodelan elemen pegas
Permodelan elemen pegasPermodelan elemen pegas
Permodelan elemen pegasarie eric
Β 
1. power point
1.  power  point1.  power  point
1. power pointAtar Ringo
Β 
Mengenal proses frais new TEKNIK MESIN
Mengenal proses frais new TEKNIK MESINMengenal proses frais new TEKNIK MESIN
Mengenal proses frais new TEKNIK MESINEko Supriyadi
Β 
J3010 Unit 5
J3010   Unit 5J3010   Unit 5
J3010 Unit 5mechestud
Β 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiAli Hasimi Pane
Β 
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanRumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanHerry SR
Β 

What's hot (20)

Tabel standard ulir
Tabel standard ulirTabel standard ulir
Tabel standard ulir
Β 
Gambar teknik-mesin
Gambar teknik-mesinGambar teknik-mesin
Gambar teknik-mesin
Β 
Getaran mekanik 7
Getaran mekanik 7Getaran mekanik 7
Getaran mekanik 7
Β 
Temperatur Bola Basah(Humidifikasi)
Temperatur Bola Basah(Humidifikasi)Temperatur Bola Basah(Humidifikasi)
Temperatur Bola Basah(Humidifikasi)
Β 
Laporan Operasi Sistem Energi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Laporan Operasi Sistem Energi Pembangkit Listrik Tenaga DieselLaporan Operasi Sistem Energi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Laporan Operasi Sistem Energi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Β 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Β 
Bab 12 teknik pengaturan otomts
Bab 12   teknik pengaturan otomtsBab 12   teknik pengaturan otomts
Bab 12 teknik pengaturan otomts
Β 
Ladder diagram
Ladder diagramLadder diagram
Ladder diagram
Β 
Pertemuan 9 pesawat angkat ok
Pertemuan 9 pesawat angkat ok Pertemuan 9 pesawat angkat ok
Pertemuan 9 pesawat angkat ok
Β 
Laporan Akhir Pengendalian Banjir.pdf
Laporan Akhir Pengendalian Banjir.pdfLaporan Akhir Pengendalian Banjir.pdf
Laporan Akhir Pengendalian Banjir.pdf
Β 
Trafo distribusi
Trafo distribusiTrafo distribusi
Trafo distribusi
Β 
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
Β 
Diagram blok
Diagram blokDiagram blok
Diagram blok
Β 
Permodelan elemen pegas
Permodelan elemen pegasPermodelan elemen pegas
Permodelan elemen pegas
Β 
1. power point
1.  power  point1.  power  point
1. power point
Β 
Mengenal proses frais new TEKNIK MESIN
Mengenal proses frais new TEKNIK MESINMengenal proses frais new TEKNIK MESIN
Mengenal proses frais new TEKNIK MESIN
Β 
J3010 Unit 5
J3010   Unit 5J3010   Unit 5
J3010 Unit 5
Β 
Dimensi & toleransi
Dimensi & toleransiDimensi & toleransi
Dimensi & toleransi
Β 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Β 
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanRumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Β 

Similar to Motor Listrik AC

Generator Listrik AC
Generator Listrik ACGenerator Listrik AC
Generator Listrik ACFreddyTaebenu
Β 
Analisis Wind Energy Converter
Analisis Wind Energy ConverterAnalisis Wind Energy Converter
Analisis Wind Energy ConverterFreddyTaebenu
Β 
Analisis Pompa Seri-Pararel
Analisis Pompa Seri-PararelAnalisis Pompa Seri-Pararel
Analisis Pompa Seri-PararelFreddyTaebenu
Β 
PPT elektronika dasar 1
PPT elektronika dasar 1PPT elektronika dasar 1
PPT elektronika dasar 1Aris Widodo
Β 
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014aminsmk
Β 
Laporan job-5-asinkron
Laporan job-5-asinkronLaporan job-5-asinkron
Laporan job-5-asinkronAji Dzularief
Β 
Tugas Bahasa Indonesia- Jurnal Teknik Elektronika
Tugas Bahasa Indonesia- Jurnal Teknik ElektronikaTugas Bahasa Indonesia- Jurnal Teknik Elektronika
Tugas Bahasa Indonesia- Jurnal Teknik ElektronikaRizky Winarko
Β 
Sistem pengendali-putaran-motar-ac
Sistem pengendali-putaran-motar-acSistem pengendali-putaran-motar-ac
Sistem pengendali-putaran-motar-acHarmiza Al-thofunnisa
Β 
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptx
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptxPRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptx
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptxNariyahSilvianaErwan
Β 
Perancangan dan Implementasi Kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) pada ...
Perancangan dan Implementasi Kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) pada ...Perancangan dan Implementasi Kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) pada ...
Perancangan dan Implementasi Kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) pada ...PT PLN (Persero)
Β 
2 desain sepeda statis dan generator magnet permanen sebagai penghasil energi...
2 desain sepeda statis dan generator magnet permanen sebagai penghasil energi...2 desain sepeda statis dan generator magnet permanen sebagai penghasil energi...
2 desain sepeda statis dan generator magnet permanen sebagai penghasil energi...Adi Abdilah
Β 
laporan hidrolis.pdf
laporan hidrolis.pdflaporan hidrolis.pdf
laporan hidrolis.pdfAriWibowo142854
Β 
PPT_Sidang_Tesis
PPT_Sidang_TesisPPT_Sidang_Tesis
PPT_Sidang_TesisTyas Kartika
Β 
Laporan elmes
Laporan elmesLaporan elmes
Laporan elmesPendi Ldf
Β 
02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik acEko Supriyadi
Β 
Modul 4 pengolahan awal data gravitasi
Modul 4   pengolahan awal data gravitasiModul 4   pengolahan awal data gravitasi
Modul 4 pengolahan awal data gravitasiFitra Akbar
Β 
Analisis Gesekan Fluida Di Dalam Pipa
Analisis Gesekan Fluida Di Dalam PipaAnalisis Gesekan Fluida Di Dalam Pipa
Analisis Gesekan Fluida Di Dalam PipaFreddyTaebenu
Β 

Similar to Motor Listrik AC (20)

Generator Listrik AC
Generator Listrik ACGenerator Listrik AC
Generator Listrik AC
Β 
Analisis Wind Energy Converter
Analisis Wind Energy ConverterAnalisis Wind Energy Converter
Analisis Wind Energy Converter
Β 
Analisis Pompa Seri-Pararel
Analisis Pompa Seri-PararelAnalisis Pompa Seri-Pararel
Analisis Pompa Seri-Pararel
Β 
PPT elektronika dasar 1
PPT elektronika dasar 1PPT elektronika dasar 1
PPT elektronika dasar 1
Β 
Open loop motor dc Simulink
Open loop motor dc SimulinkOpen loop motor dc Simulink
Open loop motor dc Simulink
Β 
Open loop motor dc
Open loop motor dcOpen loop motor dc
Open loop motor dc
Β 
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
Β 
Laporan job-5-asinkron
Laporan job-5-asinkronLaporan job-5-asinkron
Laporan job-5-asinkron
Β 
Tugas Bahasa Indonesia- Jurnal Teknik Elektronika
Tugas Bahasa Indonesia- Jurnal Teknik ElektronikaTugas Bahasa Indonesia- Jurnal Teknik Elektronika
Tugas Bahasa Indonesia- Jurnal Teknik Elektronika
Β 
Sistem pengendali-putaran-motar-ac
Sistem pengendali-putaran-motar-acSistem pengendali-putaran-motar-ac
Sistem pengendali-putaran-motar-ac
Β 
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptx
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptxPRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptx
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptx
Β 
Perancangan dan Implementasi Kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) pada ...
Perancangan dan Implementasi Kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) pada ...Perancangan dan Implementasi Kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) pada ...
Perancangan dan Implementasi Kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) pada ...
Β 
2 desain sepeda statis dan generator magnet permanen sebagai penghasil energi...
2 desain sepeda statis dan generator magnet permanen sebagai penghasil energi...2 desain sepeda statis dan generator magnet permanen sebagai penghasil energi...
2 desain sepeda statis dan generator magnet permanen sebagai penghasil energi...
Β 
laporan hidrolis.pdf
laporan hidrolis.pdflaporan hidrolis.pdf
laporan hidrolis.pdf
Β 
257 460-1-pb
257 460-1-pb257 460-1-pb
257 460-1-pb
Β 
PPT_Sidang_Tesis
PPT_Sidang_TesisPPT_Sidang_Tesis
PPT_Sidang_Tesis
Β 
Laporan elmes
Laporan elmesLaporan elmes
Laporan elmes
Β 
02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac
Β 
Modul 4 pengolahan awal data gravitasi
Modul 4   pengolahan awal data gravitasiModul 4   pengolahan awal data gravitasi
Modul 4 pengolahan awal data gravitasi
Β 
Analisis Gesekan Fluida Di Dalam Pipa
Analisis Gesekan Fluida Di Dalam PipaAnalisis Gesekan Fluida Di Dalam Pipa
Analisis Gesekan Fluida Di Dalam Pipa
Β 

More from FreddyTaebenu

The influence of artificial aging on tensile properties of Al 6061-T4.pdf
The influence of artificial aging on tensile properties of Al 6061-T4.pdfThe influence of artificial aging on tensile properties of Al 6061-T4.pdf
The influence of artificial aging on tensile properties of Al 6061-T4.pdfFreddyTaebenu
Β 
Analysis of the difference in aging time of t6 temper on the fatigue behavior...
Analysis of the difference in aging time of t6 temper on the fatigue behavior...Analysis of the difference in aging time of t6 temper on the fatigue behavior...
Analysis of the difference in aging time of t6 temper on the fatigue behavior...FreddyTaebenu
Β 
Effect of artificial aging temper t6 on tensile properties of aluminum alloy ...
Effect of artificial aging temper t6 on tensile properties of aluminum alloy ...Effect of artificial aging temper t6 on tensile properties of aluminum alloy ...
Effect of artificial aging temper t6 on tensile properties of aluminum alloy ...FreddyTaebenu
Β 
Kerja Praktek [Analisis Airfoil Sayap Pesawat]
Kerja Praktek [Analisis Airfoil Sayap Pesawat]Kerja Praktek [Analisis Airfoil Sayap Pesawat]
Kerja Praktek [Analisis Airfoil Sayap Pesawat]FreddyTaebenu
Β 
Design Colection
Design ColectionDesign Colection
Design ColectionFreddyTaebenu
Β 
Pembangkit Listrik Dari Udara
Pembangkit Listrik Dari UdaraPembangkit Listrik Dari Udara
Pembangkit Listrik Dari UdaraFreddyTaebenu
Β 
Solar Power Tower
Solar Power TowerSolar Power Tower
Solar Power TowerFreddyTaebenu
Β 
Studi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi
Studi Eksperimental Pengaruh KonsentrasiStudi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi
Studi Eksperimental Pengaruh KonsentrasiFreddyTaebenu
Β 
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...FreddyTaebenu
Β 
Makalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa IndonesiaMakalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa IndonesiaFreddyTaebenu
Β 
Poster Himbauan Berbahasa Indonesia Yang Baik dan Benar
Poster Himbauan Berbahasa Indonesia Yang Baik dan BenarPoster Himbauan Berbahasa Indonesia Yang Baik dan Benar
Poster Himbauan Berbahasa Indonesia Yang Baik dan BenarFreddyTaebenu
Β 
Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Alumin...
Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Alumin...Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Alumin...
Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Alumin...FreddyTaebenu
Β 
Makalah Listrik Dan Magnet
Makalah Listrik Dan MagnetMakalah Listrik Dan Magnet
Makalah Listrik Dan MagnetFreddyTaebenu
Β 
Ketahanan Nasional
Ketahanan NasionalKetahanan Nasional
Ketahanan NasionalFreddyTaebenu
Β 
Karikartur "Reshuffel"
Karikartur "Reshuffel"Karikartur "Reshuffel"
Karikartur "Reshuffel"FreddyTaebenu
Β 
Design Dan Perancangan Mesin
Design Dan Perancangan Mesin Design Dan Perancangan Mesin
Design Dan Perancangan Mesin FreddyTaebenu
Β 
Analisis Hydraulic Ram Pump (HYDRAM)
Analisis Hydraulic Ram Pump (HYDRAM)Analisis Hydraulic Ram Pump (HYDRAM)
Analisis Hydraulic Ram Pump (HYDRAM)FreddyTaebenu
Β 
Mesin Water Chiller
Mesin Water ChillerMesin Water Chiller
Mesin Water ChillerFreddyTaebenu
Β 

More from FreddyTaebenu (18)

The influence of artificial aging on tensile properties of Al 6061-T4.pdf
The influence of artificial aging on tensile properties of Al 6061-T4.pdfThe influence of artificial aging on tensile properties of Al 6061-T4.pdf
The influence of artificial aging on tensile properties of Al 6061-T4.pdf
Β 
Analysis of the difference in aging time of t6 temper on the fatigue behavior...
Analysis of the difference in aging time of t6 temper on the fatigue behavior...Analysis of the difference in aging time of t6 temper on the fatigue behavior...
Analysis of the difference in aging time of t6 temper on the fatigue behavior...
Β 
Effect of artificial aging temper t6 on tensile properties of aluminum alloy ...
Effect of artificial aging temper t6 on tensile properties of aluminum alloy ...Effect of artificial aging temper t6 on tensile properties of aluminum alloy ...
Effect of artificial aging temper t6 on tensile properties of aluminum alloy ...
Β 
Kerja Praktek [Analisis Airfoil Sayap Pesawat]
Kerja Praktek [Analisis Airfoil Sayap Pesawat]Kerja Praktek [Analisis Airfoil Sayap Pesawat]
Kerja Praktek [Analisis Airfoil Sayap Pesawat]
Β 
Design Colection
Design ColectionDesign Colection
Design Colection
Β 
Pembangkit Listrik Dari Udara
Pembangkit Listrik Dari UdaraPembangkit Listrik Dari Udara
Pembangkit Listrik Dari Udara
Β 
Solar Power Tower
Solar Power TowerSolar Power Tower
Solar Power Tower
Β 
Studi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi
Studi Eksperimental Pengaruh KonsentrasiStudi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi
Studi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi
Β 
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Β 
Makalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa IndonesiaMakalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa Indonesia
Β 
Poster Himbauan Berbahasa Indonesia Yang Baik dan Benar
Poster Himbauan Berbahasa Indonesia Yang Baik dan BenarPoster Himbauan Berbahasa Indonesia Yang Baik dan Benar
Poster Himbauan Berbahasa Indonesia Yang Baik dan Benar
Β 
Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Alumin...
Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Alumin...Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Alumin...
Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Alumin...
Β 
Makalah Listrik Dan Magnet
Makalah Listrik Dan MagnetMakalah Listrik Dan Magnet
Makalah Listrik Dan Magnet
Β 
Ketahanan Nasional
Ketahanan NasionalKetahanan Nasional
Ketahanan Nasional
Β 
Karikartur "Reshuffel"
Karikartur "Reshuffel"Karikartur "Reshuffel"
Karikartur "Reshuffel"
Β 
Design Dan Perancangan Mesin
Design Dan Perancangan Mesin Design Dan Perancangan Mesin
Design Dan Perancangan Mesin
Β 
Analisis Hydraulic Ram Pump (HYDRAM)
Analisis Hydraulic Ram Pump (HYDRAM)Analisis Hydraulic Ram Pump (HYDRAM)
Analisis Hydraulic Ram Pump (HYDRAM)
Β 
Mesin Water Chiller
Mesin Water ChillerMesin Water Chiller
Mesin Water Chiller
Β 

Recently uploaded

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
Β 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
Β 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
Β 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
Β 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
Β 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
Β 
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxInstrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxZhardestiny
Β 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
Β 
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugaslisapalena
Β 

Recently uploaded (9)

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
Β 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Β 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Β 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Β 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
Β 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
Β 
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxInstrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Β 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Β 
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
Β 

Motor Listrik AC

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK TERAPAN β€œMOTOR LISTRIK AC” Disusun oleh: Freddy Saputra R. Taebenu (165214034) PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019
  • 2. Data Hasil Praktikum Beserta Pembahasan 1. Data hasil praktikum Tabel 1. Data hasil praktikum 2. Hubungan π‘·π’Šπ’ dan 𝑷 𝒐𝒖𝒕 terhadap kecepatan putar poros Gambar 1. Grafik hubungan P_in dan P_out terhadap kecepatan putar poros. N m V i (RPM) (kg) volt Ampere 830 1,585 220 2,35 870 1,610 220 2,47 910 1,660 220 2,61 950 1,700 220 2,75 990 1,725 220 2,87 1030 1,755 220 3,01 1070 1,755 220 3,13 1110 1,795 220 3,23 1150 1,835 220 3,37 1190 1,855 220 3,52 1230 1,880 220 3,68 1270 1,895 220 3,82 1310 1,940 220 3,98 1350 1,950 218 4,10 1390 1,985 218 4,25 1430 2,025 218 4,39 1470 2,065 218 4,53 1510 2,090 217 4,73 1550 2,120 217 4,83 1590 2,130 217 4,95 1630 2,150 220 5,08 1670 2,195 219 5,11 1710 2,225 219 5,13 1750 2,215 219 5,13 1790 2,240 219 5,14 Beban PoutPin 46 buah lampu
  • 3. Tabel 2. Data perhitungan parameter 𝑃𝑖𝑛 dan π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ terhadap kecepatan putar poros. οƒ˜ Pembahasan Untuk kasus hubungan 𝑃𝑖𝑛 dan π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ terhadap kecepatan putar poros: Dapat dilihat pada Gambar 1, grafik mengalami kenaikan untuk daya (𝑃𝑖𝑛 dan π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘) tiap perputaran kecepatan poros yang dinaikan. Untuk masing-masing daya, baik daya input (masukan) atau daya output (yang dihasilkan), untuk tiap kenaikan putaran yang dinaikan terjadi peningkatan daya motor (𝑃𝑖𝑛 dan π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘) yang dihasilkan, kenaikan dari 𝑃𝑖𝑛 dan π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ tersebut dihasilkan dari beberapa parameter penentu untuk daya, hasil analisis π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ (Tabel 1) didapat dari menghubungkan besar arus yang dinaikan terhadap kecepatan putar poros, maka didapat hasil untuk π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ yang dilihat dari parameter tersebut, dengan menaikan arus (Tabel 3), hal tersebut meningkatkan besarnya massa dan kecepatan putar poros dengan demikian menimbulkan efek berlanjut pada peningkatan torsi pada motor. Maka dapat saya katakan bahwa dengan menaikan arus, hal tersebut sangat berdampak pada peningkatan kecepatan putar pors yang menimbulkan peningkatan π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ yang signifikan. Pout Pin N m T (J/s) (J/s) (RPM) (kg) Nm 202,7198347 517 830 1,585 2,3323275 215,8410341 543,4 870 1,610 2,369115 232,7760878 574,2 910 1,660 2,44269 248,8636182 605 950 1,700 2,50155 263,1559406 631,4 990 1,725 2,5383375 278,5500431 662,2 1030 1,755 2,5824825 289,3675205 688,6 1070 1,755 2,5824825 307,0268212 710,6 1110 1,795 2,6413425 325,1792263 741,4 1150 1,835 2,7002025 340,1572719 774,4 1190 1,855 2,7296325 356,3295547 809,6 1230 1,880 2,76642 370,8530197 840,4 1270 1,895 2,7884925 391,6173371 875,6 1310 1,940 2,85471 405,6554025 893,8 1350 1,950 2,869425 425,1715494 926,5 1390 1,985 2,9209275 446,2209428 957,02 1430 2,025 2,9797875 467,7634405 987,54 1470 2,065 3,0386475 486,3087881 1026,41 1510 2,090 3,075435 506,3565632 1048,11 1550 2,120 3,11958 521,8739417 1074,15 1590 2,130 3,134295 540,0263468 1117,6 1630 2,150 3,163725 564,8587754 1119,09 1670 2,195 3,2299425 586,2934065 1123,47 1710 2,225 3,2740875 597,3112076 1123,47 1750 2,215 3,2593725 617,8597918 1125,66 1790 2,240 3,29616
  • 4. Dari sisi lain , dapat kita perhatikan juga bahwa untuk besar 𝑃𝑖𝑛 terhadap π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ terjadi perbedaaan range untuk tiap harga yang diperoleh ketika dilakukan perhitungan (Gambar 1), diperoleh bahwa 𝑃𝑖𝑛 lebih besar π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘, maka dari hal ini dapat kita simpulkan tiap kenaikan kecepatan putaran poros terjadi kenaikan pada tiap daya yang dihasilkan untuk 𝑃𝑖𝑛 maupun π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘, namun dalam kenaikan tersebut tidak terjadi konversi daya 100% dari 𝑃𝑖𝑛 menuju π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘, konversi 𝑃𝑖𝑛 yaitu berupa daya elektrik menuju π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ yaitu mekanik. Hal tersebut terjadi oleh karena ada sebagian daya yang dihasilkan (𝑃𝑖𝑛) yang tidak diubah menjadi (π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘) daya yang dinginkan. 3. Hubungan π‘·π’Šπ’ dan 𝑷 𝒐𝒖𝒕 terhadap torsi poros Tabel 3. Data perhitungan parameter 𝑃𝑖𝑛 dan π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ terhadap torsi poros. Pout Pin V i T (J/s) (J/s) volt Ampere Nm 202,7198347 517 220 2,35 2,3323275 215,8410341 543,4 220 2,47 2,369115 232,7760878 574,2 220 2,61 2,44269 248,8636182 605 220 2,75 2,50155 263,1559406 631,4 220 2,87 2,5383375 278,5500431 662,2 220 3,01 2,5824825 289,3675205 688,6 220 3,13 2,5824825 307,0268212 710,6 220 3,23 2,6413425 325,1792263 741,4 220 3,37 2,7002025 340,1572719 774,4 220 3,52 2,7296325 356,3295547 809,6 220 3,68 2,76642 370,8530197 840,4 220 3,82 2,7884925 391,6173371 875,6 220 3,98 2,85471 405,6554025 893,8 218 4,1 2,869425 425,1715494 926,5 218 4,25 2,9209275 446,2209428 957,02 218 4,39 2,9797875 467,7634405 987,54 218 4,53 3,0386475 486,3087881 1026,41 217 4,73 3,075435 506,3565632 1048,11 217 4,83 3,11958 521,8739417 1074,15 217 4,95 3,134295 540,0263468 1117,6 220 5,08 3,163725 564,8587754 1119,09 219 5,11 3,2299425 586,2934065 1123,47 219 5,13 3,2740875 597,3112076 1123,47 219 5,13 3,2593725 617,8597918 1125,66 219 5,14 3,29616
  • 5. Gambar 2. Grafik hubungan 𝑃𝑖𝑛 dan π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ terhadap torsi poros. οƒ˜ Pembahasan Untuk kasus hubungan antara 𝑃𝑖𝑛 dan π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ terhadap torsi poros : Pada data pertama (Gambar 1) dan (Tabel 2) telah dijelaskan bahwa ada hubungan antara parameter terhadap daya dalam proses perhitungan. Telah diketahui hubungan tersebut saling terkait, yaitu kecepatan putar poros terhadap beban dan beban terhadap torsi (Tabel 2). Hal tersebut yang menimbulkan adanya keterkaitan antara torsi terhadap daya terkusus daya masukan (𝑃𝑖𝑛), untuk tiap kenaikan arus motor terjadi peningkatan daya masukan (𝑃𝑖𝑛), hal tersebut ditimbulkan oleh karena daya masukan memiliki keterkaitan terhadap besarnya arus yang diberikan pada motor (sesuai rumus daya poros). Dengan peningkatan arus tersebut menyebabkan peningkatan torsi (Tabel 3). Torsi motor yang meningkat menimbulkan kenaikan pada daya keluaran (yang diinginkan). Untuk perbedaan range antara kedua daya yaitu 𝑃𝑖𝑛 dan π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘, penjelasan tersebut sama dengan penjelasan pada pembahasan untuk hubungan yang pertama (Gambar 1), hal tersebut diakibatkan oleh karena adanya daya yang tidak diubah dari proses konversi generator 𝑃𝑖𝑛 menuju π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘, perlu diketahui besar π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ ditentukan dari seberapa besar daya masukan yang diberikan, maka dalam hal ini dapat dilihat dalam analisis rumus dan Tabel 3, meskipun torsi tidak memiliki hubungan terhadap 𝑃𝑖𝑛 namun oleh karena adanya proses konversi pada motor menimbulkan adanya hubungan antara 𝑃𝑖𝑛 terhadap torsi poros yang sangat berpengaruh terhadap besarnya π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘.
  • 6. 4. Hubungan efisiensi terhadap kecepatan putar poros Tabel 4. Data perhitungan parameter efisiensi terhadap kecepatan putar poros. Gambar 3. Grafik hubungan efisiensi terhadap kecepatan putar poros. Pout Pin N Efisiensi (J/s) (J/s) (RPM) % 202,7198347 517 830 39,21079974 215,8410341 543,4 870 39,72047002 232,7760878 574,2 910 40,53920024 248,8636182 605 950 41,13448236 263,1559406 631,4 990 41,67816607 278,5500431 662,2 1030 42,06433752 289,3675205 688,6 1070 42,02258502 307,0268212 710,6 1110 43,20670154 325,1792263 741,4 1150 43,86016 340,1572719 774,4 1190 43,92526755 356,3295547 809,6 1230 44,01303788 370,8530197 840,4 1270 44,12815561 391,6173371 875,6 1310 44,72559812 405,6554025 893,8 1350 45,38547802 425,1715494 926,5 1390 45,89007549 446,2209428 957,02 1430 46,62608334 467,7634405 987,54 1470 47,36653102 486,3087881 1026,41 1510 47,379584 506,3565632 1048,11 1550 48,3113951 521,8739417 1074,15 1590 48,5848291 540,0263468 1117,6 1630 48,32018136 564,8587754 1119,09 1670 50,47483003 586,2934065 1123,47 1710 52,18594235 597,3112076 1123,47 1750 53,16663619 617,8597918 1125,66 1790 54,88866903
  • 7. οƒ˜ Pembahasan Untuk kasus hubungan antara efisiensi terhadap kecepatan putar poros : Pada hasil yang diperoleh (Tabel 4) dan dari hasil grafik yang dibuat (Gambar 3) didapat bahwa terjadi peningkatan efisiensi pertiap kenaikan kecepatan putar poros. Efisiensi yang diperoleh dari hasil perbandingan 𝑃𝑖𝑛 terhadap π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ mengalami penigkatan, dan dari pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa terjadi loss dalam proses konversi daya oleh motor, pada Tabel 3 dapat kita perhatikan bahwa efisiensi yang dihasilkan meskipun terjadi peningkatan pertiap peningkatan kecepatan putar poros namun hal tersebut tidak membuat generator mengalami efisiensi maksimum (100%), hal inilah yang menjadi kesimpulan akhir bahwa meskipun daya masukan dan daya keluaran mengalami peingkatan untuk tiap kenaikan parameter yang dinaikan, namun tiap peningkatan dari daya yang dihasilkan tidak dapat mencapai efisiensi maks (100%) oleh karena adanya daya saat konversi 𝑃𝑖𝑛 menuju π‘ƒπ‘œπ‘’π‘‘ yang hilang (lihat Tabel 4), selisih dari efisiensi ( maks terhadap data perhitungan). Hal lain yang juga menjadi perhatian bahwa grafik (Gambar 3) tidak menunjukan hubungan linear pada tiap kenaikan yang berbanding lurus antara parameter Y terhadap parameter X, adanya juga discontinue dari hubungan yang dihasilkan berupa ketidaksinambungan kenaikan yang terjadi, dari hal tersebut dapat kita asumsikan bahwa tiap konversi yang terjadi juga terdapat energi yang terbuang artinya angka tersebut menggambarkan loss yang terjadi berupa dua fenomena yaitu energi yang tidak dikonversi sepenuhnya dan energi yang dikonversi setengahnya dari energi masukan. Inilah yang menggambarkan rugi-rugi dalam konversi energi oleh motor AC.