MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
gerakan kahar muzakar_sma negeri 1 kejayan
1.
2.
3.
4. SEJARAH SINGKAT
Abdul Kahar Muzakkar
(ada pula yang menuliskannya dengan nama Abdul
Qahhar Mudzakkar; lahir di Lanipa, Kabupaten Luwu, 24
Maret 1921 – meninggal 3 Februari 1965 pada umur 43
tahun; nama kecilnya La Domeng) adalah seorang figur
karismatik dan legendaris dari tanah Luwu, yang
merupakan pendiri Tentara Islam Indonesia di Sulawesi.
Ia adalah seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia
(TNI) yang terakhir berpangkat Letnan Kolonel atau
Overste pada masa itu.
SMA NEGERI 1 KEJAYAN
5. Pemberontakan Kahar Muzakkar
Awal pemberontakan Kahar di Sulawesi Selatan bermula dari rencana
Pemerintah membubarkan Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS)
dan anggotanya disalurkan ke masyarakat. Tenyata Kahar Muzakkar
menuntut agar Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan dan kesatuan gerilya
lainnya dimasukkan delam satu brigade yang disebut Brigade
Hasanuddin di bawah pimpinanya. Tuntutan itu ditolak karena banyak
di antara mereka yang tidak memenuhi syarat untuk dinas militer.
Pemerintah mengambil kebijaksanaan menyalurkan bekas gerilyawan
itu ke Corps Tjadangan Nasional (CTN). Pada saat dilantik sebagai
Pejabat Wakil Panglima Tentara dan Tetorium VII, Kahar Muzakkar
beserta para pengikutnya melarikan diri ke hutan dengan membawa
persenjataan lengkap dan mengadakan pengacauan. Kahar Muzakkar
mengubah nama pasukannya menjadi Tentara Islam Indonesia dan
menyatakan sebagai bagian dari DI/TII Kartosuwiryo pada tanggal 7
Agustus 1953.
6. Penumpasan Pemberontakan Kahar
Muzakkar.
Karena pergerakannya dinilai sudah separatis dan
bertentangan dengan Negara, TNI kemudian diperintahkan
untuk menumpas pemberontakan KaharMuzakkar diSulawesi
Selatan ini. Sebelumnya beerapa kali ajakan damai diajukan
oleh petinggi Sulawesi Selatan misalnya A. Sose akan tetapi
Kahar beserta pengikutnya tidak menyetujuia hingga pada
akhirnya pada tanggal 3 Februari 1965, melalui Operasi
Tumpas, ia dinyatakan tertembak mati dalam pertempuran
antara pasukan TNI dari satuan Siliwangi 330 dan anggota
pengawal Kahar Muzakkar di Lasolo. Namun tidak pernah
diperlihatkan pusaranya, mengakibatkan para bekas
pengikutnya mempertanyakan kebenaran berita kejadiannya.
Menurut kisah, jenazahnya dikuburkan di Kilometer 1 jalan
raya Kendari.