SlideShare a Scribd company logo
GEOGRAFI
@Yudistira_ydstr
LITOSFERLitosfer adalah lapisan kulit bumi.
Bentuk muka bumi terbentuk oleh tenaga geologi yang terdiri dari tenaga endogen
dan eksogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen
meliputi tektonisme, vulkanisme.
Tektonisme yaitu tenaga dari dalam bumi yang mengakibatkan pergeseran lapisan
lempeng/batuan bumi
Tektonisme terbagi menjadi dua yaitu epirogenetik dan orogenetik.
Epirogenetik yaitu gerak yang mengakibatkan naik dan turunnya lapisan kulit bumi
Epirogenetik terbagi menjadi dua yaitu positif dan negatif.
Epirogenetik positif adalah gerak turunnya suatu daratan sehingga air laut terlihat
naik.
Epirogenetik negatif adalah gerak naiknya suatu daratan sehingga air laut terlihat
turun.
Orogenetik yaitu gerakan kulit bumi yang lebih cepat dari proses epirogenetik.
Orogenetik terbagi menjadi dua yaitu lipatan dan patahan.
Lipatan yaitu suatu ketampakan yang diakibatkan tekanan horizontal dan vertikal.
Antiklinal dan Sinklinal
Sinklinal: Titik terendah suatu lipatan. Membentuk Lembah
Antiklinal: Titik puncak suatu lipatan. Membentuk seperti bukit
Patahan yaitu kulit bumi yang patah / retak akibat tekanan horizontal atau
vertikal.
Patahan ada 2 yaitu horst dan slenk/graben
Horst adalah hasil dari patahan pada kulit bumi yang mengalami pengangkatan
sehingga lebih tinggi dari daerah sekitarnya.
Slenk/graben adalah hasil dari patahan pada kulit bumi yang mengalami
depresi/penurunan dan terletak di antara horst
Vulkanisme yaitu aktivitas magma dari dapur magma ke permukaan bumi.
Vulkanisme mengandung dua pengertian yaitu intrusi dan ekstrusi magma.
Intrusi magma adalah magma yang tidak sampai ke permukaan bumi.
Dike : Batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisan – lapisan litosfer dengan bentuk
pipih.
Lakolit : Batuan beku yang berasal dari resapan magma diantara 2 lapisan litosfer dan
membentuk bentukan seperti lensa cembung datar.
Siil : Lapisan magma yang tipis menyusup diantara lapisan batuan.
Batolit : Batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma sebagai akibat penurunan
suhu yang sangat lambat.
Apolisa : Suatu intrusi yang bercabang – cabang banyak.
Ekstrusi magma adalah magma yang sampai ke permukaan bumi.
Esktrusi magma diikuti dengan erupsi
Berdasarkan lubang keluarnya magma ada tiga macam erupsi :
Erupsi linier : Magma mengalir menyusup keluar melalui retakan
Erupsi areal : Magma yang keluar dan memeleh pada permukaan bumi.
Erupsi sentral : Magma yang keluar melalui sebuah lubang.
Erupsi sentral menghasilkan 3 macam bentuk gunung api yaitu :
Gunung api maar : Bentuknya seperti danau kecil (danau kawah).
Gunung api strato : Bentuknya seperti kerucut.
Gunung api Perisai : Bentuknya seperti perisai
Berdasarkan kekuatan letusan ada dua macam erupsi :
Erupsi eksplosif : Ledakan yang sangat besar akibat tekanan magmatis yang kuat.
Erupsi efusif : Tidak menyebabkan ledakan karena tekan gas yang kurang kuat.
Tipe Erupsi
# Pembetulan : Kedalaman dapur magma tipe merapi sangat dangkal dan tipe
perret sangat dalam
Tenaga eksogen yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi.
Tenaga eksogen ada 2 yaitu pelapukan/pengikisan, pengendapan.
Pelapukan adalah peristiwa penghancuran, perusakan partikel – partikel batuan.
Pelapukan ada 3 yaitu :
Pelapukan mekanik oleh manusia, alam.
Pelapukan organik oleh tumbuhan, hewan.
Pelapukan kimiawi oleh air hujan, temperatur.
Contoh pelapukan kimiawi yaitu :
Stalaktit : Kerucut – kerucut runcing yang bergantungan pada atap gua
Stalagmit : Kerucut – kerucut tumpul yang berada di dasar gua
Uvala : danau yang berada di daerah berkapur yang berukuran besar
Doline : danau yang berada di daerah berkapur yang berukuran kecil
Lokva : danau yang berada di daerah berkapur yang berukuran tidak besar
Pengendapan/sedimentasi yaitu peristiwa pengendapan material batuan oleh air, angin, atau
gletser.
Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya :
Aquatis : Sedimentasi oleh air tawar.
Marine : Sedimentasi oleh air laut.
Aeolis : Sedimentasi oleh angin.
Glasial : Sedimentasi oleh es.
Berdasarkan tempat pengendapannya :
Fluvial : Hasil pengendapan air yang dibawa ke sungai.
Limnis : Hasil pengendapan air yang dibawa ke danau.
Terestris : Hasil pengendapan air yang dibawa ke darat.
Pedosfer
Proses pembentukan tanah :
 Pelapukan : Fisik, kimia, maupun biologi
 Perkembangan : Pembentukan horizon tanah
Proses pembentukan tanah dipengaruhi oleh :
 Batuan induk dan bahan organik
 Iklim (curah hujan, temperatur)
 Organisme (tumbuh – tumbuhan dan hewan sangat berpengaruh dalam
proses pembentukan tanah baik sebagai bahan pembentuk humus /
sebagai pemecah humus)
 Relief (relief yang miring / terjal sulit dalam pembentukan tanah
dibandingkan pada daerah yang datar karena tanah miring akan terus
terkikis dan tanah datar mengendap)
 Waktu (semakin lama waktu yang dibutuhkan maka semakin tebal tanah
yang terbentuk)
Tahap pembentukan tanah menurut kriteria Mohr
1. Tahap Permulaan : Bahan induk masih belum mengalami pelapukan
2. Tahap Juvenil : Proses pelapukan sudah mulai berjalan
3. Tahap Viril : Proses pelapukan optimum
4. Tahap Senil : Tahap pelapukan sudah mulai berlanjut
5. Tahap Akhir : Proses pelapukan sudah berakhir
Profil Tanah
Merupakan sampel tanah yang diambil dari permukaan sampai kedalam tanah
Profil tanah secara terperinci terdiri dari :
 Horizon O
Merupakan lapisan yang paling kaya humus dan berwarna gelap (top soil)
 Horizon A
Horizon A dibawah Horizon O, masih banyak memiliki humus dan berwarna keabu – abuan
(sub soil)
 Horizon B
Sedikit humus, berwarna coklat kuning / coklat kemerah – merahan
 Horizon C
Mrupakan tempat terjadinya pelapukan batuan
 Horizon R / D
Merupakan tempat batuan induk, dasar, tua
Horizon O........Gelap
Horizon A........Gelap Keabu - abuan
Horizon B.......Coklat Kuning / Coklat Kemerah – merahan
Horizon C.......Pelapukan Batuan
Horizon R /D...Batuan Induk, Dasar, Tua
Pelestarian Tanah
Pelestarian tanah dengan cara sebagai berikut :
 Pemeliharaan Hutan
 Penggunaan Pupuk Kimia Secara Dosis
 Penanaman Secara Bergilir
 Pendaurulangan Sampah Plastik
 Pengolahan Tanah yang Baik
A. Penanaman Tanah Gundul
B. Penanaman Tanah Terbuka Dengan Rumput
C. Pembuatan Saluran Air
D. Perbaikan Cara Pengolahan Tanah
E. Pemberian Pupuk yang Berguna Meningkatkan Kesuburan Tanah
• Pembuatan Teras Pada Lereng yang Curam
1. Terasering, yaitu menanam dengan sistem berteras – teras untuk mencegah erosi tanah
2. Countour farming, yaitu menanami lahan menurut garis kontur sehingga perakaran dapat
menahan tanah
3. Countour flower, yaitu membajak searah garis kontur sehingga terjadilah alur – alur sosial
4. Countour strip cropping, yaitu bercocok tanam dengan cara membagi bidang – bidang tanah
itu dalam bentuk sempit dan memanjang dengan mengikuti garis kontur sehingga bentuknya
berbelok – belok
5. Crop rotation, yaitu usaha pergantian jenis tanaman supaya tanah tidak kehabisan salah satu
unsur hara akibat dihisap terus – menerus oleh salah satu jenis tanaman
6. Reboisasi, yaitu menanami kembali hutan – hutan yang gundul
Lahan Potensial dan Lahan Kritis
Lahan Potensial adalah sebidang lahan yang dapat memberikan produk secara
optimal per satuan luas setiap tahunnya
 Pemanfaatan lahan potensial
 Di daerah pantai
 Untuk usaha tambak udang dan bandeng
 Untuk membuat garam
 Di daerah dataran rendah
 Untuk pertanian
 Di daerah pegunungan
 Untuk obyek wisata
 Untuk ladang perkebunan
 Upaya pelestarian lahan potensial
 Metode mekanik
.Countour
.Penterasan / Terasering
.Pembuatan Tanggul
.Pembuatan Pematang
 Metode vegetatif
.Strip cropping, yaitu penanaman berjalaur tegak lurus
terhadap arah aliran air / angin
.Windbreaks, yaitu penanaman tumbuhan secara permanen
untuk melindungi tanah dari tiupan angin
.Countour strip cropping
.Bufering, yaitu penutupan lahan yang mempunyai
kemiringan dengan tanaman keras
Lahan Kritis adalah lahan yang tidak produktif untuk kegiatan pertanian dan
ekonomi
Faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya lahan kritis
1. Genangan air yang terus – menerus seperti rawa
2. Kekeringan
3. Erosi tanah
4. Pengelolaan lahan yang kurang memperhatikan aspek – aspek kelestarian
lingkungan
5. Masuknya material yang dapat bertahan lama ke lahan pertanian, seperti
plastik
6. Pembekuan air
7. Pencemaran zat kimia yang masuk ke lahan pertanian
 Upaya Memperbaiki Lahan Kritis
1. Penghilangan unsur – unsur yang dapat mengganggu kesuburan lahan
pertanian
2. Reboisasi
3. Pengadaan reklamasi lahan bekas pertambangan
4. Pencegahan erosi di lahan yang miring
5. Pemanfaatan tumbuhan eceng gondok
6. Pemupukan dengan pupuk alami
7. Prokasih
8. Pergiliran tanaman
 Fungsi Teras untuk Mengatasi Erosi
Untuk memperkecil saluran air dan memberi kesempatan tanah
menyerap air
Macam teras yang dapat dibuat :
 Teras pematang / guludan
Tujuannya untuk mencegah hilangnya tanah akibat erosi
 Teras kridit
Tujuannya untuk menjaga kesuburan tanah
 Teras datar
Tujuannya menahan dan menyerap air
 Teras bangku
Tujuannya mencegah hilangnya lapisan tanah bagian atas akibat erosi
ATMOSFER
Atmosfer adalah lapisan udara yang terdiri atas beberapa gas yang dipertahankan
oleh gravitasi bumi dan digunakan untuk melindungi bumi dari serangan luar
Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit
argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas
lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar
ultraviolet dari Matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan
malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.
Lapisan Atmosfer
 TROPOSFER ( 0 – 12 KM )
 STRATOSFER ( 12 – 60 KM )
 MESOSFER ( 60 – 80 KM )
 TERMOSFER ( 80 – 100 KM )
 IONOSFER ( 100 – 800 KM )
 EKSOSFER ( +800 KM )
MANFAAT ATMOSFER
Atmosfer mempunyai peranan dalam kehidupan di permukaan bumi antara lain.
-     Melindungi bumi dari jatuhnya benda angkasa seperti meteor, komet dll.
-     Menjaga temperatur udara  di permukaan bumi agar tetap bermanfaat untuk
kehidupan
-     Memantulkan gelombang radio
-     Membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam
-     Menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi manusia dan
makhluk bumi lainnya.
-     Menciptakan cuaca, berupa hujan dan salju sehingga terjadilah musim panas dan
musim dingin.
-     Sarana berlangsungnya proses pembakaran, tanpa udara kita tidak dapat
menyalakan api, bernafas, dan sebagainya
-     Selain itu gas-gas yang ada di atmosfer mempunyai peran  masing-masing antara
lain:
a.       Nitrogen untuk pertumbuhan tanaman
b.      Oksigen untuk pernafasan
c.       Karbondioksida untuk fotosintesis
d.      Neon untuk lampu listrik
e.       Ozon untuk menyerap sebagian radiasi matahari
PEMANFAATAN PENYELIDIKAN ATMOSFER
1. Untuk mengadakan ramalan cuaca jangka pendek atau panjang.
2. Untuk menyelidiki kemungkinan – kemungkinan diadakannya hujan buatan
3. Untuk mengetahui sebab – sebab gangguan radio, TV, dan cara – cara
memperbaiki hubungan melalui udara
4. Untuk mengetahui syarat – syarat hidup di lapisan udara paling atas
Pemanasan bumi secara tidak langsung yaitu :
 Konduksi
Konduksi adalah pemanasan yang dilakukan dengan peroses perpindahan
panas antara dua benda yang bersentuhan.
 Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas secara gerak vertikal ke atas kebawah.
 Adveksi
Adveksi adalah proses pemnindahan secara mendatar/horizontal.
 Turbelensi
Turbelensi adalah gerakan angin yang berputar-putar akibat ada tekana rendah
di tengah-tengah tekanan udara yang tinggi.
 Tekanan udara
Adalah udara yang mempunyai massa sehingga dapat menekan permukaan
bumi. Alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer. Barometer
ditemukan oleh Torricelli pada tahun 1644
CUACA DAN IKLIM
 Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat dan pada suatu tempat/daerah
yang sempit. Misalnya : cuaca yang cerah, banyaknya awan, tekanan angin
yang tinggi, panas atau sejuk. Ilmu yang mempelajari yaitu meteorologi
Unsur – Unsur Cuaca dan Iklim
 Suhu
Udara akan menjadi panas jika ada penyinaran matahari. Banyaknya panas matahari
yang diterima bumi dipengaruhi oleh :
Lamanya Penyinaran Matahari
Makin lama matahari memancarkan sinarnya, maka banyak panas yang diterima
Kemiringan Sinar Matahari
Makin tegak lurus matahari dengan permukaan bumi, maka banyak panas yang
diterima
Keadaan Awan
Makin Sedikit awan, maka banyak panas yang diterima
Jarak Tempat dari Laut
Makin dekat tempat itu dari permukaan lautan, maka suhunya makin panas
 Kelembapan Udara
Kelembapan udara adalah kandungan uap air dalam udara.
Kelembapan dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Kelembapan Mutlak
Adalah bilangan yang meunjukkan berat uap air dalam 1 gram yang ada di
dalam 1 m3 udara
2. Kelembapan Nisbah/Relatif
Adalah perbandingan antara jumlah uang air yang ada dalam udara pada
volume dan suhu, alat pengukur kelembaban relatif disebut higrometer.
 Angin
Angin adalah gerakan udara yang terjadi di atas permukaan bumi
Macam – macam angin
1. Angin pasat, yaitu angin yang bertiup dari daerah subtropik menuju khatulistiwa
2. Angin antipasat, yaitu angin yang bertiup dari khatulistiwa menuju daerah
subtropik
3. Angin muson barat, yaitu angin yang berembus dari asia menuju australia pada
bulan oktober – april akibatnya penghujan
4. Angin muson timur, yaitu angin yang bertiup dari australia menuju asia pada bulan
april – oktober akibatnya kemarau
5. Angin darat, yaitu angin yang berhembus dari darat ke laut, terjadi pada malam
hari. Angin ini dimanfaat kan para pelaut untuk melaut
6. Angin laut, yaitu angin yang bertiup dari arah laut ke darat. Angin ini terjadi pada
siang hari. Para nelayan menggunakan angin jenis ini untuk pulang ke darat
7. Angin lembah, yaitu angin yang bertiup dari lembah ke lereng gunung. Angin jenis
ini terjadi pada siang hari
8. Angin gunung, yaitu angin yang bertiup dari lereng gunung ke lembah. Angin jenis
ini terjadi pada malam hari
9. Angin mistral, yaitu angin yang berasal dari pegunungan menuju dataran rendah
di pantai
10. Angin bora, yaitu angin yang bertiup di daerah balkan
11. Angin fohn
Beberapa penamaan angin fohn di daerah Indonesia :
Angin brubu di Sulsel
Angin bahorok di Deli (Sumut)
Angin kumbang Cirebon (Jabar)
Angin gending di Jatim
Angin wambrau di Papua
12. Angin siklon, yaitu angin yang berhembus dari tekanan udara minimum, di
belahan bumi utara bergerak dengan arah berlawanan jarum jam dan di belahan
bumi selatan bergerak searah jarum jam
Beberapa penamaan angin siklon di beberapa daerah :
Hurricane di Samudra Atlantik
Taifun di Laut Cina Selatan
Siklon di Teluk Benggala dan Laut Arab
Tornado di Amerika daerah tropis
Sengkejan di Asia barat
13. Angin antisiklon, yaitu angin yang bergerak meninggalkan daerah tekanan
maksimum, di belahan bumi utara bergerak searah jarum jam dan di belahan
selatan bergerak berlawanan jarum jam
 Awan
Awan adalah kumpulan titik air atau kristal es yang terjadi karena adanya
kondensasi uap air yang terdapat pada atmosfer, awan terjadi karena udara
yang mengandung uap air naik sehingga suhunya turun sampai di bawah
titik embun, awan ini dapat berupa benda padat atau gas.
Bentuk awan
 Awan sirus (cirrus) atau awan bulu adalah awan yang tipis seperti serat atau
seperti bulu. Sangat tinggi dan biasanya terdiri dari kristal-kristal air.
 Awan stratus atau awan berlapis adalah awan yang rata, hampir tidak
mempunyai bentuk tertentu. Biasanya berwarna kelabu dan menutup langit
pada daerah yang luas.
 Awan kumulus atau awan bergumpal adalah awan tebal dengan gerakan
vertikal. Di bagian atas berbentuk setengah bulatan (dome) atau seperti
kubis dan di bagian bawahnya rata.
Menurut Ketinggian
 Golongan awan tinggi mempunya ketinggian antara 6000 – 12000m
Cirrus ( Ci ) adalah awan putih terpisah-pisah seperti benang halus atau
pecah-pecah atau jalur-jalur sempit atau mata pancing atau bulu ayam
atau serabut yang berwarna putih keperak-perakan
Cirrocumulus ( Ci-Cu ) adalah awan tipis putih terpisah-pisahseperti biji-bijian,
sisik ikan, bulu domba yang tipis yang berwarna putih bersih.
Cirrostratus ( Ci-St ) adalah awan yang transparan dengan puncak seperti
serabut halus menutupi sebagian atau seluruhnya dari langit dengan warna
keputih-putihan. Awan ini umumnya menimbulkan phenomena lingkaran
putihdisekeliling bulan atau matahari
 Golongan awan sedang mempunyai ketinggian antara 2000– 6000m
Altocumulus ( A-Cu ) adalah awan yang seperti bulu domba atau sisik ikan
tetapi agak melebar 10 s/d 50 dengan warna putih bersih, atau abu-abu
atau campuran dari dua-duanya
Altostratus ( A-St ) adalah awan yang seperti lembaran – lembarana tau
lapisan-lapisan jalur yang berwarna abu-abu atau kebiru-biruan. Jenis awan
ini sering menimbulkan hujan merata
 Golongan awan rendah mempunyai ketinggian < 2000m
Stratocumulus ( St-Cu ) adalah awan yang berlapis-lapisakt ebal agak gelap,
berwarna abu-abu atau putih atau campurandari kedua-duanya,
mempunyai lebar lebih dari 50
Stratus ( St ) adalah awan yang berlapis-lapis tipis dengan warna abu-abu
dengan dasar hampir serba sama, dapatmenimbulkan hujan es.
Nimbostratus ( Ni-St ) adalah awan yang seperti lembaran – lembaran atau
lapisan-lapisan yang tebal, dengan warna abu – abu dan gelap. Jenis awan
ini sering menimbulkan hujan lebat,matahari akan tertutup oleh jenis awan ini
 Golongan awan vertikal ketinggian antara 500 – 1500m
Cumulus ( Cu ) adalah awan yang terpisah-pisah umumnya padat dengan
batas yang jelas, berbentuk seperti bukit-bukit ,menari-menari dan bagian
atasnya berbentuk seperti bunga kool
Cumulonimbus ( Cu-Ni ) adalah awan yang besar, padat danmeluas
puncaknya menyerupai gunung atau menara yangbesar atau seperti
cengger ayam dengan warna gelap
 Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah yang relatif luas
dan waktu yang relatif lama (puluhan tahun). Ilmu yang mempelajari yaitu
klimatologi
KLASIFIKASI IKLIM
 Iklim Matahari
1. Daerah Iklim Tropis : 0 LU – 23,5 LU / 0 LS – 23,5 LS
2. Daerah Iklim Sedang : 23,5 LU – 66,5 LU / 23,5 LS – 66,5 LS
3. Daerah Iklim Dingin : 66,5 LU – 90 LU / 66,5 LS – 90 LS
 Menurut Koppen
 Iklim A , ditandai dengan rata – rata suhu bulanan > 18 C, sedangkan rata – rata
kelembapan udara dan curah hujan tahunan tinggi
Af : Iklim hutan hujan tropis ( Indonesia, Malaysia, Singapura )
Aw : Iklim sabana ( India, Meksiko, Australia )
Am : Iklim muson ( Guinea, Bangladesh )
 Iklim B, ditandai dengan jumlah penguapan yang diterima lebih besar daripada curah
hujan yang diterima
Bs : Iklim stepa
Bw : Iklim gurun
 Iklim C, adalah daerah sedang, musim dingin yang biasa
Cf : Iklim sedang maritim tidak dengan musim kering
Cw : Iklim sedang maritim dengan musim dingin yang kering
Cs : Iklim sedang maritim dengan musim panas yang kering
 Iklim D, adalah daerah subartik dengan perbedaan yang mencolok antara kondisi
musim panas dan musim dingin
Df : Iklim sedang kontinental yang selalu basah
Dw : Iklim sedang kontinental dengan musim dingin yang kering
 Iklim E, adalah daerah kutub
Et : Iklim tundra ( Kanada, Rusia, Antartika )
Ef : Iklim dengan es abadi ( Greenland )
 Menurut Mohr
 Di Indonesia terbagi menjadi 8 tipe Iklim :
 A. kategori sangat basah, nilai Q = 0 – 14,3 %
 B. kategori basah, nilai Q = 14,3 – 33,3 %
 C. kategori agak basah nilai Q 33,3 – 60 %
 D. kategori sedang, nilai Q = 60 – 100 %
 E. kategori agak kering, nilai Q = 100 – 167 %
 F. kategori kering, nilai Q = 167 – 300 %
 G. kategori sangat kering, nilai Q = 300 – 700 %
 H. kategori luar biasa kering, nilai Q = lebih dari 700 %
Dampak Ketinggian Tempat Terhadap Jenis – Jenis Vegetasi
 Zone iklim panas.Ketinggian 0 – 700 m, suhu rata-rata tahunan lebih 22 C
( padi, jagung, tebu dan kelapa).
 Zone iklim sedang.Ketinggian 700-1500m, suhu rata-rata tahunan antara 15 –
22 C ( kopi, the, kina dan karet).
 Zone iklim sejuk.Ketinggian.1500 – 2500, suhu rata-rata tahunan 11 C – 15 C
(cocok tanaman holtikultura).
 Zone iklim dingin.Ketinggian 2500 – 400m, dengan suhu rata-rata tahunan 11
C (zone ini tumbuhan yang ada berupa lumut).
 Zone iklim salju tropis. Ketinggian lebih dari 400m dari permukaan laut, di
daerah ini tidak terdapat tumbuhan.
EL NINO & LA NINA
El Nino adalah keadaan yang menyebabkan kekeringan pada rentang
waktu lama
La Nina adalah keadaan yang menyebabkan hujan lebat pada
rentang waktu lama

More Related Content

What's hot

PPT pengetahuan dasar geografi kd 3.1 kelas X (Biru Damar Cahyanti, S.Pd)
PPT pengetahuan dasar geografi kd 3.1 kelas X (Biru Damar Cahyanti, S.Pd)PPT pengetahuan dasar geografi kd 3.1 kelas X (Biru Damar Cahyanti, S.Pd)
PPT pengetahuan dasar geografi kd 3.1 kelas X (Biru Damar Cahyanti, S.Pd)
BiruDamar
 
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
Zayyin Nihayah
 
Proses terjadinya sedimentasi ppt
Proses terjadinya sedimentasi pptProses terjadinya sedimentasi ppt
Proses terjadinya sedimentasi ppt
luhutmanahan
 
Radiasi surya
Radiasi suryaRadiasi surya
Radiasi surya
Neno II
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
Mulviana Puakune
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanaman
Kharistya Amaru
 
PPT Interaktif Geografi Jenis Peta
PPT Interaktif Geografi Jenis PetaPPT Interaktif Geografi Jenis Peta
PPT Interaktif Geografi Jenis Peta
Agnas Setiawan
 
bentuklahan karst
bentuklahan karstbentuklahan karst
bentuklahan karst
nur wulan
 
Struktur lapisan bumi
Struktur lapisan bumiStruktur lapisan bumi
Struktur lapisan bumi
asih rahayu
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIR
EDIS BLOG
 
11. siklus air.ppt
11. siklus air.ppt11. siklus air.ppt
11. siklus air.ppt
SDN2RASAUJAYASEKOLAH
 
LITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
LITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPANLITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
LITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
Tuti Rina Lestari
 
Makalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses GeomorfologiMakalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses Geomorfologi
ronimputra
 
1. Fenomena Geosfer.pptx
1. Fenomena Geosfer.pptx1. Fenomena Geosfer.pptx
1. Fenomena Geosfer.pptx
NunungJuniarti2
 
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdfPertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
PIPITSPP1
 
Download PPT Langkah Penelitian Geografi
Download PPT Langkah Penelitian Geografi Download PPT Langkah Penelitian Geografi
Download PPT Langkah Penelitian Geografi
Agnas Setiawan
 
Bab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologiBab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologiDimaz Gunawan
 

What's hot (20)

PPT pengetahuan dasar geografi kd 3.1 kelas X (Biru Damar Cahyanti, S.Pd)
PPT pengetahuan dasar geografi kd 3.1 kelas X (Biru Damar Cahyanti, S.Pd)PPT pengetahuan dasar geografi kd 3.1 kelas X (Biru Damar Cahyanti, S.Pd)
PPT pengetahuan dasar geografi kd 3.1 kelas X (Biru Damar Cahyanti, S.Pd)
 
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
 
Proses terjadinya sedimentasi ppt
Proses terjadinya sedimentasi pptProses terjadinya sedimentasi ppt
Proses terjadinya sedimentasi ppt
 
Radiasi surya
Radiasi suryaRadiasi surya
Radiasi surya
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanaman
 
PPT Interaktif Geografi Jenis Peta
PPT Interaktif Geografi Jenis PetaPPT Interaktif Geografi Jenis Peta
PPT Interaktif Geografi Jenis Peta
 
bentuklahan karst
bentuklahan karstbentuklahan karst
bentuklahan karst
 
Struktur lapisan bumi
Struktur lapisan bumiStruktur lapisan bumi
Struktur lapisan bumi
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIR
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
11. siklus air.ppt
11. siklus air.ppt11. siklus air.ppt
11. siklus air.ppt
 
LITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
LITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPANLITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
LITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
 
Daur air
Daur airDaur air
Daur air
 
Makalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses GeomorfologiMakalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses Geomorfologi
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
1. Fenomena Geosfer.pptx
1. Fenomena Geosfer.pptx1. Fenomena Geosfer.pptx
1. Fenomena Geosfer.pptx
 
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdfPertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
 
Download PPT Langkah Penelitian Geografi
Download PPT Langkah Penelitian Geografi Download PPT Langkah Penelitian Geografi
Download PPT Langkah Penelitian Geografi
 
Bab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologiBab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologi
 

Similar to Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

Sejarah terbentuknya bumi
Sejarah terbentuknya bumiSejarah terbentuknya bumi
Sejarah terbentuknya bumiDian Ulfa
 
Makalah Bentuk Bumi
Makalah Bentuk BumiMakalah Bentuk Bumi
Makalah Bentuk Bumi
Hermawan Dwi
 
Pelapukan dan tanah kelompok 4
Pelapukan dan tanah kelompok 4Pelapukan dan tanah kelompok 4
Pelapukan dan tanah kelompok 4
Wandy Gunawan
 
Bahan ajar dan tugas
Bahan ajar dan tugasBahan ajar dan tugas
Bahan ajar dan tugas
Silmi Kaffah
 
Tenaga Eksogen
Tenaga EksogenTenaga Eksogen
Tenaga Eksogen
Triyastiti Wulandari
 
Aan kerusakan tanah
Aan kerusakan tanahAan kerusakan tanah
Aan kerusakan tanahaanjuniardi
 
Litosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosferLitosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosfer
Paarief Udin
 
Tugas Geologi dan Ilmu Tanah
Tugas Geologi dan Ilmu TanahTugas Geologi dan Ilmu Tanah
Tugas Geologi dan Ilmu Tanah
عفان الغفري
 
Tugas mekanika tanah 1
Tugas mekanika tanah 1Tugas mekanika tanah 1
Tugas mekanika tanah 1
Muhammad Zhabri Gaffari Darmawan
 
Makalah erosi
Makalah erosiMakalah erosi
Makalah erosi
Riyadi Davit
 
Tenaga eksogen
Tenaga eksogenTenaga eksogen
Tenaga eksogen
Seger Sugiyanto
 
6. Pedosfer pembentukan profil tanah jenis dan konservasi tanah
6. Pedosfer pembentukan profil tanah jenis dan konservasi tanah6. Pedosfer pembentukan profil tanah jenis dan konservasi tanah
6. Pedosfer pembentukan profil tanah jenis dan konservasi tanah
ApriantoCandraKUsuma
 
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptxPROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
christin84
 
Power poit geografi_pengaruh_eksogen
Power poit geografi_pengaruh_eksogenPower poit geografi_pengaruh_eksogen
Power poit geografi_pengaruh_eksogen
Muhammad Naufal
 
Lapisan Bumi.pptx.pptx
Lapisan Bumi.pptx.pptxLapisan Bumi.pptx.pptx
Lapisan Bumi.pptx.pptx
IbnuUbaidillah17
 
1052147 634431066424712500
1052147 6344310664247125001052147 634431066424712500
1052147 634431066424712500
fidiprathama
 
GEOGRAFI - Penyebab kerusakan tanah dan cara mengatasinya (SMA kurtilas)
GEOGRAFI - Penyebab kerusakan tanah dan cara mengatasinya (SMA kurtilas)GEOGRAFI - Penyebab kerusakan tanah dan cara mengatasinya (SMA kurtilas)
GEOGRAFI - Penyebab kerusakan tanah dan cara mengatasinya (SMA kurtilas)
farsfyn19
 
Geografi
GeografiGeografi
Geografi
Firman Islamy
 

Similar to Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer (20)

Sejarah terbentuknya bumi
Sejarah terbentuknya bumiSejarah terbentuknya bumi
Sejarah terbentuknya bumi
 
Makalah Bentuk Bumi
Makalah Bentuk BumiMakalah Bentuk Bumi
Makalah Bentuk Bumi
 
Pelapukan dan tanah kelompok 4
Pelapukan dan tanah kelompok 4Pelapukan dan tanah kelompok 4
Pelapukan dan tanah kelompok 4
 
Bahan ajar dan tugas
Bahan ajar dan tugasBahan ajar dan tugas
Bahan ajar dan tugas
 
Tenaga Eksogen
Tenaga EksogenTenaga Eksogen
Tenaga Eksogen
 
Aan kerusakan tanah
Aan kerusakan tanahAan kerusakan tanah
Aan kerusakan tanah
 
Litosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosferLitosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosfer
 
Tugas Geologi dan Ilmu Tanah
Tugas Geologi dan Ilmu TanahTugas Geologi dan Ilmu Tanah
Tugas Geologi dan Ilmu Tanah
 
Tugas mekanika tanah 1
Tugas mekanika tanah 1Tugas mekanika tanah 1
Tugas mekanika tanah 1
 
Makalah erosi
Makalah erosiMakalah erosi
Makalah erosi
 
Tenaga eksogen
Tenaga eksogenTenaga eksogen
Tenaga eksogen
 
6. Pedosfer pembentukan profil tanah jenis dan konservasi tanah
6. Pedosfer pembentukan profil tanah jenis dan konservasi tanah6. Pedosfer pembentukan profil tanah jenis dan konservasi tanah
6. Pedosfer pembentukan profil tanah jenis dan konservasi tanah
 
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptxPROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
 
Tenaga eksogen
Tenaga eksogenTenaga eksogen
Tenaga eksogen
 
Power poit geografi_pengaruh_eksogen
Power poit geografi_pengaruh_eksogenPower poit geografi_pengaruh_eksogen
Power poit geografi_pengaruh_eksogen
 
Lapisan Bumi.pptx.pptx
Lapisan Bumi.pptx.pptxLapisan Bumi.pptx.pptx
Lapisan Bumi.pptx.pptx
 
Makalah ruliana
Makalah rulianaMakalah ruliana
Makalah ruliana
 
1052147 634431066424712500
1052147 6344310664247125001052147 634431066424712500
1052147 634431066424712500
 
GEOGRAFI - Penyebab kerusakan tanah dan cara mengatasinya (SMA kurtilas)
GEOGRAFI - Penyebab kerusakan tanah dan cara mengatasinya (SMA kurtilas)GEOGRAFI - Penyebab kerusakan tanah dan cara mengatasinya (SMA kurtilas)
GEOGRAFI - Penyebab kerusakan tanah dan cara mengatasinya (SMA kurtilas)
 
Geografi
GeografiGeografi
Geografi
 

More from Yudistira Ydstr

Sosiologi Kelas 10 - Korupsi dan Mencuri
Sosiologi Kelas 10 - Korupsi dan MencuriSosiologi Kelas 10 - Korupsi dan Mencuri
Sosiologi Kelas 10 - Korupsi dan MencuriYudistira Ydstr
 
Agama Islam Kelas 11 - Dosa Besar
Agama Islam Kelas 11 - Dosa BesarAgama Islam Kelas 11 - Dosa Besar
Agama Islam Kelas 11 - Dosa BesarYudistira Ydstr
 
PKn Kelas 11 - Sistem Hukum Internasional
PKn Kelas 11 - Sistem Hukum InternasionalPKn Kelas 11 - Sistem Hukum Internasional
PKn Kelas 11 - Sistem Hukum InternasionalYudistira Ydstr
 
PKn Kelas 11 - Partai Politik
PKn Kelas 11 - Partai PolitikPKn Kelas 11 - Partai Politik
PKn Kelas 11 - Partai PolitikYudistira Ydstr
 
Recount
RecountRecount
Pencemaran lingkungan kelas X
Pencemaran lingkungan kelas XPencemaran lingkungan kelas X
Pencemaran lingkungan kelas X
Yudistira Ydstr
 
Pencemaran lingkungan kelas 10
Pencemaran lingkungan kelas 10Pencemaran lingkungan kelas 10
Pencemaran lingkungan kelas 10
Yudistira Ydstr
 
Pkn semester 2 kelas X - Dasar Negara, Konstitusi, Warga Negara
Pkn semester 2 kelas X - Dasar Negara, Konstitusi, Warga NegaraPkn semester 2 kelas X - Dasar Negara, Konstitusi, Warga Negara
Pkn semester 2 kelas X - Dasar Negara, Konstitusi, Warga Negara
Yudistira Ydstr
 

More from Yudistira Ydstr (9)

Sosiologi Kelas 10 - Korupsi dan Mencuri
Sosiologi Kelas 10 - Korupsi dan MencuriSosiologi Kelas 10 - Korupsi dan Mencuri
Sosiologi Kelas 10 - Korupsi dan Mencuri
 
Agama Islam Kelas 11 - Dosa Besar
Agama Islam Kelas 11 - Dosa BesarAgama Islam Kelas 11 - Dosa Besar
Agama Islam Kelas 11 - Dosa Besar
 
PKn Kelas 11 - Sistem Hukum Internasional
PKn Kelas 11 - Sistem Hukum InternasionalPKn Kelas 11 - Sistem Hukum Internasional
PKn Kelas 11 - Sistem Hukum Internasional
 
PKn Kelas 11 - Partai Politik
PKn Kelas 11 - Partai PolitikPKn Kelas 11 - Partai Politik
PKn Kelas 11 - Partai Politik
 
Recount
RecountRecount
Recount
 
Pencemaran lingkungan kelas X
Pencemaran lingkungan kelas XPencemaran lingkungan kelas X
Pencemaran lingkungan kelas X
 
Pencemaran lingkungan kelas 10
Pencemaran lingkungan kelas 10Pencemaran lingkungan kelas 10
Pencemaran lingkungan kelas 10
 
Pkn semester 2 kelas X - Dasar Negara, Konstitusi, Warga Negara
Pkn semester 2 kelas X - Dasar Negara, Konstitusi, Warga NegaraPkn semester 2 kelas X - Dasar Negara, Konstitusi, Warga Negara
Pkn semester 2 kelas X - Dasar Negara, Konstitusi, Warga Negara
 
PKn
PKnPKn
PKn
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 

Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

  • 2. LITOSFERLitosfer adalah lapisan kulit bumi. Bentuk muka bumi terbentuk oleh tenaga geologi yang terdiri dari tenaga endogen dan eksogen Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme. Tektonisme yaitu tenaga dari dalam bumi yang mengakibatkan pergeseran lapisan lempeng/batuan bumi Tektonisme terbagi menjadi dua yaitu epirogenetik dan orogenetik. Epirogenetik yaitu gerak yang mengakibatkan naik dan turunnya lapisan kulit bumi Epirogenetik terbagi menjadi dua yaitu positif dan negatif. Epirogenetik positif adalah gerak turunnya suatu daratan sehingga air laut terlihat naik. Epirogenetik negatif adalah gerak naiknya suatu daratan sehingga air laut terlihat turun. Orogenetik yaitu gerakan kulit bumi yang lebih cepat dari proses epirogenetik. Orogenetik terbagi menjadi dua yaitu lipatan dan patahan. Lipatan yaitu suatu ketampakan yang diakibatkan tekanan horizontal dan vertikal.
  • 3. Antiklinal dan Sinklinal Sinklinal: Titik terendah suatu lipatan. Membentuk Lembah Antiklinal: Titik puncak suatu lipatan. Membentuk seperti bukit Patahan yaitu kulit bumi yang patah / retak akibat tekanan horizontal atau vertikal. Patahan ada 2 yaitu horst dan slenk/graben Horst adalah hasil dari patahan pada kulit bumi yang mengalami pengangkatan sehingga lebih tinggi dari daerah sekitarnya. Slenk/graben adalah hasil dari patahan pada kulit bumi yang mengalami depresi/penurunan dan terletak di antara horst
  • 4. Vulkanisme yaitu aktivitas magma dari dapur magma ke permukaan bumi. Vulkanisme mengandung dua pengertian yaitu intrusi dan ekstrusi magma. Intrusi magma adalah magma yang tidak sampai ke permukaan bumi.
  • 5. Dike : Batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisan – lapisan litosfer dengan bentuk pipih. Lakolit : Batuan beku yang berasal dari resapan magma diantara 2 lapisan litosfer dan membentuk bentukan seperti lensa cembung datar. Siil : Lapisan magma yang tipis menyusup diantara lapisan batuan. Batolit : Batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma sebagai akibat penurunan suhu yang sangat lambat. Apolisa : Suatu intrusi yang bercabang – cabang banyak. Ekstrusi magma adalah magma yang sampai ke permukaan bumi. Esktrusi magma diikuti dengan erupsi Berdasarkan lubang keluarnya magma ada tiga macam erupsi : Erupsi linier : Magma mengalir menyusup keluar melalui retakan Erupsi areal : Magma yang keluar dan memeleh pada permukaan bumi. Erupsi sentral : Magma yang keluar melalui sebuah lubang. Erupsi sentral menghasilkan 3 macam bentuk gunung api yaitu : Gunung api maar : Bentuknya seperti danau kecil (danau kawah). Gunung api strato : Bentuknya seperti kerucut. Gunung api Perisai : Bentuknya seperti perisai Berdasarkan kekuatan letusan ada dua macam erupsi : Erupsi eksplosif : Ledakan yang sangat besar akibat tekanan magmatis yang kuat. Erupsi efusif : Tidak menyebabkan ledakan karena tekan gas yang kurang kuat.
  • 6. Tipe Erupsi # Pembetulan : Kedalaman dapur magma tipe merapi sangat dangkal dan tipe perret sangat dalam
  • 7. Tenaga eksogen yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Tenaga eksogen ada 2 yaitu pelapukan/pengikisan, pengendapan. Pelapukan adalah peristiwa penghancuran, perusakan partikel – partikel batuan. Pelapukan ada 3 yaitu : Pelapukan mekanik oleh manusia, alam. Pelapukan organik oleh tumbuhan, hewan. Pelapukan kimiawi oleh air hujan, temperatur. Contoh pelapukan kimiawi yaitu : Stalaktit : Kerucut – kerucut runcing yang bergantungan pada atap gua Stalagmit : Kerucut – kerucut tumpul yang berada di dasar gua Uvala : danau yang berada di daerah berkapur yang berukuran besar Doline : danau yang berada di daerah berkapur yang berukuran kecil Lokva : danau yang berada di daerah berkapur yang berukuran tidak besar Pengendapan/sedimentasi yaitu peristiwa pengendapan material batuan oleh air, angin, atau gletser. Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya : Aquatis : Sedimentasi oleh air tawar. Marine : Sedimentasi oleh air laut. Aeolis : Sedimentasi oleh angin. Glasial : Sedimentasi oleh es. Berdasarkan tempat pengendapannya : Fluvial : Hasil pengendapan air yang dibawa ke sungai. Limnis : Hasil pengendapan air yang dibawa ke danau. Terestris : Hasil pengendapan air yang dibawa ke darat.
  • 8. Pedosfer Proses pembentukan tanah :  Pelapukan : Fisik, kimia, maupun biologi  Perkembangan : Pembentukan horizon tanah Proses pembentukan tanah dipengaruhi oleh :  Batuan induk dan bahan organik  Iklim (curah hujan, temperatur)  Organisme (tumbuh – tumbuhan dan hewan sangat berpengaruh dalam proses pembentukan tanah baik sebagai bahan pembentuk humus / sebagai pemecah humus)  Relief (relief yang miring / terjal sulit dalam pembentukan tanah dibandingkan pada daerah yang datar karena tanah miring akan terus terkikis dan tanah datar mengendap)  Waktu (semakin lama waktu yang dibutuhkan maka semakin tebal tanah yang terbentuk)
  • 9. Tahap pembentukan tanah menurut kriteria Mohr 1. Tahap Permulaan : Bahan induk masih belum mengalami pelapukan 2. Tahap Juvenil : Proses pelapukan sudah mulai berjalan 3. Tahap Viril : Proses pelapukan optimum 4. Tahap Senil : Tahap pelapukan sudah mulai berlanjut 5. Tahap Akhir : Proses pelapukan sudah berakhir Profil Tanah Merupakan sampel tanah yang diambil dari permukaan sampai kedalam tanah Profil tanah secara terperinci terdiri dari :  Horizon O Merupakan lapisan yang paling kaya humus dan berwarna gelap (top soil)  Horizon A Horizon A dibawah Horizon O, masih banyak memiliki humus dan berwarna keabu – abuan (sub soil)  Horizon B Sedikit humus, berwarna coklat kuning / coklat kemerah – merahan  Horizon C Mrupakan tempat terjadinya pelapukan batuan  Horizon R / D Merupakan tempat batuan induk, dasar, tua
  • 10. Horizon O........Gelap Horizon A........Gelap Keabu - abuan Horizon B.......Coklat Kuning / Coklat Kemerah – merahan Horizon C.......Pelapukan Batuan Horizon R /D...Batuan Induk, Dasar, Tua
  • 11.
  • 12. Pelestarian Tanah Pelestarian tanah dengan cara sebagai berikut :  Pemeliharaan Hutan  Penggunaan Pupuk Kimia Secara Dosis  Penanaman Secara Bergilir  Pendaurulangan Sampah Plastik  Pengolahan Tanah yang Baik A. Penanaman Tanah Gundul B. Penanaman Tanah Terbuka Dengan Rumput C. Pembuatan Saluran Air D. Perbaikan Cara Pengolahan Tanah E. Pemberian Pupuk yang Berguna Meningkatkan Kesuburan Tanah • Pembuatan Teras Pada Lereng yang Curam 1. Terasering, yaitu menanam dengan sistem berteras – teras untuk mencegah erosi tanah 2. Countour farming, yaitu menanami lahan menurut garis kontur sehingga perakaran dapat menahan tanah 3. Countour flower, yaitu membajak searah garis kontur sehingga terjadilah alur – alur sosial 4. Countour strip cropping, yaitu bercocok tanam dengan cara membagi bidang – bidang tanah itu dalam bentuk sempit dan memanjang dengan mengikuti garis kontur sehingga bentuknya berbelok – belok 5. Crop rotation, yaitu usaha pergantian jenis tanaman supaya tanah tidak kehabisan salah satu unsur hara akibat dihisap terus – menerus oleh salah satu jenis tanaman 6. Reboisasi, yaitu menanami kembali hutan – hutan yang gundul
  • 13. Lahan Potensial dan Lahan Kritis Lahan Potensial adalah sebidang lahan yang dapat memberikan produk secara optimal per satuan luas setiap tahunnya  Pemanfaatan lahan potensial  Di daerah pantai  Untuk usaha tambak udang dan bandeng  Untuk membuat garam  Di daerah dataran rendah  Untuk pertanian  Di daerah pegunungan  Untuk obyek wisata  Untuk ladang perkebunan
  • 14.  Upaya pelestarian lahan potensial  Metode mekanik .Countour .Penterasan / Terasering .Pembuatan Tanggul .Pembuatan Pematang  Metode vegetatif .Strip cropping, yaitu penanaman berjalaur tegak lurus terhadap arah aliran air / angin .Windbreaks, yaitu penanaman tumbuhan secara permanen untuk melindungi tanah dari tiupan angin .Countour strip cropping .Bufering, yaitu penutupan lahan yang mempunyai kemiringan dengan tanaman keras
  • 15. Lahan Kritis adalah lahan yang tidak produktif untuk kegiatan pertanian dan ekonomi Faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya lahan kritis 1. Genangan air yang terus – menerus seperti rawa 2. Kekeringan 3. Erosi tanah 4. Pengelolaan lahan yang kurang memperhatikan aspek – aspek kelestarian lingkungan 5. Masuknya material yang dapat bertahan lama ke lahan pertanian, seperti plastik 6. Pembekuan air 7. Pencemaran zat kimia yang masuk ke lahan pertanian
  • 16.  Upaya Memperbaiki Lahan Kritis 1. Penghilangan unsur – unsur yang dapat mengganggu kesuburan lahan pertanian 2. Reboisasi 3. Pengadaan reklamasi lahan bekas pertambangan 4. Pencegahan erosi di lahan yang miring 5. Pemanfaatan tumbuhan eceng gondok 6. Pemupukan dengan pupuk alami 7. Prokasih 8. Pergiliran tanaman
  • 17.  Fungsi Teras untuk Mengatasi Erosi Untuk memperkecil saluran air dan memberi kesempatan tanah menyerap air Macam teras yang dapat dibuat :  Teras pematang / guludan Tujuannya untuk mencegah hilangnya tanah akibat erosi  Teras kridit Tujuannya untuk menjaga kesuburan tanah  Teras datar Tujuannya menahan dan menyerap air  Teras bangku Tujuannya mencegah hilangnya lapisan tanah bagian atas akibat erosi
  • 18. ATMOSFER Atmosfer adalah lapisan udara yang terdiri atas beberapa gas yang dipertahankan oleh gravitasi bumi dan digunakan untuk melindungi bumi dari serangan luar Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari Matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet. Lapisan Atmosfer  TROPOSFER ( 0 – 12 KM )  STRATOSFER ( 12 – 60 KM )  MESOSFER ( 60 – 80 KM )  TERMOSFER ( 80 – 100 KM )  IONOSFER ( 100 – 800 KM )  EKSOSFER ( +800 KM )
  • 19. MANFAAT ATMOSFER Atmosfer mempunyai peranan dalam kehidupan di permukaan bumi antara lain. -     Melindungi bumi dari jatuhnya benda angkasa seperti meteor, komet dll. -     Menjaga temperatur udara  di permukaan bumi agar tetap bermanfaat untuk kehidupan -     Memantulkan gelombang radio -     Membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam -     Menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk bumi lainnya. -     Menciptakan cuaca, berupa hujan dan salju sehingga terjadilah musim panas dan musim dingin. -     Sarana berlangsungnya proses pembakaran, tanpa udara kita tidak dapat menyalakan api, bernafas, dan sebagainya -     Selain itu gas-gas yang ada di atmosfer mempunyai peran  masing-masing antara lain: a.       Nitrogen untuk pertumbuhan tanaman b.      Oksigen untuk pernafasan c.       Karbondioksida untuk fotosintesis d.      Neon untuk lampu listrik e.       Ozon untuk menyerap sebagian radiasi matahari
  • 20. PEMANFAATAN PENYELIDIKAN ATMOSFER 1. Untuk mengadakan ramalan cuaca jangka pendek atau panjang. 2. Untuk menyelidiki kemungkinan – kemungkinan diadakannya hujan buatan 3. Untuk mengetahui sebab – sebab gangguan radio, TV, dan cara – cara memperbaiki hubungan melalui udara 4. Untuk mengetahui syarat – syarat hidup di lapisan udara paling atas
  • 21. Pemanasan bumi secara tidak langsung yaitu :  Konduksi Konduksi adalah pemanasan yang dilakukan dengan peroses perpindahan panas antara dua benda yang bersentuhan.  Konveksi Konveksi adalah perpindahan panas secara gerak vertikal ke atas kebawah.  Adveksi Adveksi adalah proses pemnindahan secara mendatar/horizontal.  Turbelensi Turbelensi adalah gerakan angin yang berputar-putar akibat ada tekana rendah di tengah-tengah tekanan udara yang tinggi.  Tekanan udara Adalah udara yang mempunyai massa sehingga dapat menekan permukaan bumi. Alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer. Barometer ditemukan oleh Torricelli pada tahun 1644
  • 22. CUACA DAN IKLIM  Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat dan pada suatu tempat/daerah yang sempit. Misalnya : cuaca yang cerah, banyaknya awan, tekanan angin yang tinggi, panas atau sejuk. Ilmu yang mempelajari yaitu meteorologi Unsur – Unsur Cuaca dan Iklim  Suhu Udara akan menjadi panas jika ada penyinaran matahari. Banyaknya panas matahari yang diterima bumi dipengaruhi oleh : Lamanya Penyinaran Matahari Makin lama matahari memancarkan sinarnya, maka banyak panas yang diterima Kemiringan Sinar Matahari Makin tegak lurus matahari dengan permukaan bumi, maka banyak panas yang diterima Keadaan Awan Makin Sedikit awan, maka banyak panas yang diterima Jarak Tempat dari Laut Makin dekat tempat itu dari permukaan lautan, maka suhunya makin panas
  • 23.  Kelembapan Udara Kelembapan udara adalah kandungan uap air dalam udara. Kelembapan dibedakan menjadi 3 yaitu : 1. Kelembapan Mutlak Adalah bilangan yang meunjukkan berat uap air dalam 1 gram yang ada di dalam 1 m3 udara 2. Kelembapan Nisbah/Relatif Adalah perbandingan antara jumlah uang air yang ada dalam udara pada volume dan suhu, alat pengukur kelembaban relatif disebut higrometer.
  • 24.  Angin Angin adalah gerakan udara yang terjadi di atas permukaan bumi Macam – macam angin 1. Angin pasat, yaitu angin yang bertiup dari daerah subtropik menuju khatulistiwa 2. Angin antipasat, yaitu angin yang bertiup dari khatulistiwa menuju daerah subtropik 3. Angin muson barat, yaitu angin yang berembus dari asia menuju australia pada bulan oktober – april akibatnya penghujan 4. Angin muson timur, yaitu angin yang bertiup dari australia menuju asia pada bulan april – oktober akibatnya kemarau 5. Angin darat, yaitu angin yang berhembus dari darat ke laut, terjadi pada malam hari. Angin ini dimanfaat kan para pelaut untuk melaut 6. Angin laut, yaitu angin yang bertiup dari arah laut ke darat. Angin ini terjadi pada siang hari. Para nelayan menggunakan angin jenis ini untuk pulang ke darat 7. Angin lembah, yaitu angin yang bertiup dari lembah ke lereng gunung. Angin jenis ini terjadi pada siang hari 8. Angin gunung, yaitu angin yang bertiup dari lereng gunung ke lembah. Angin jenis ini terjadi pada malam hari 9. Angin mistral, yaitu angin yang berasal dari pegunungan menuju dataran rendah di pantai 10. Angin bora, yaitu angin yang bertiup di daerah balkan
  • 25. 11. Angin fohn Beberapa penamaan angin fohn di daerah Indonesia : Angin brubu di Sulsel Angin bahorok di Deli (Sumut) Angin kumbang Cirebon (Jabar) Angin gending di Jatim Angin wambrau di Papua 12. Angin siklon, yaitu angin yang berhembus dari tekanan udara minimum, di belahan bumi utara bergerak dengan arah berlawanan jarum jam dan di belahan bumi selatan bergerak searah jarum jam Beberapa penamaan angin siklon di beberapa daerah : Hurricane di Samudra Atlantik Taifun di Laut Cina Selatan Siklon di Teluk Benggala dan Laut Arab Tornado di Amerika daerah tropis Sengkejan di Asia barat 13. Angin antisiklon, yaitu angin yang bergerak meninggalkan daerah tekanan maksimum, di belahan bumi utara bergerak searah jarum jam dan di belahan selatan bergerak berlawanan jarum jam
  • 26.  Awan Awan adalah kumpulan titik air atau kristal es yang terjadi karena adanya kondensasi uap air yang terdapat pada atmosfer, awan terjadi karena udara yang mengandung uap air naik sehingga suhunya turun sampai di bawah titik embun, awan ini dapat berupa benda padat atau gas. Bentuk awan  Awan sirus (cirrus) atau awan bulu adalah awan yang tipis seperti serat atau seperti bulu. Sangat tinggi dan biasanya terdiri dari kristal-kristal air.  Awan stratus atau awan berlapis adalah awan yang rata, hampir tidak mempunyai bentuk tertentu. Biasanya berwarna kelabu dan menutup langit pada daerah yang luas.  Awan kumulus atau awan bergumpal adalah awan tebal dengan gerakan vertikal. Di bagian atas berbentuk setengah bulatan (dome) atau seperti kubis dan di bagian bawahnya rata.
  • 27. Menurut Ketinggian  Golongan awan tinggi mempunya ketinggian antara 6000 – 12000m Cirrus ( Ci ) adalah awan putih terpisah-pisah seperti benang halus atau pecah-pecah atau jalur-jalur sempit atau mata pancing atau bulu ayam atau serabut yang berwarna putih keperak-perakan Cirrocumulus ( Ci-Cu ) adalah awan tipis putih terpisah-pisahseperti biji-bijian, sisik ikan, bulu domba yang tipis yang berwarna putih bersih. Cirrostratus ( Ci-St ) adalah awan yang transparan dengan puncak seperti serabut halus menutupi sebagian atau seluruhnya dari langit dengan warna keputih-putihan. Awan ini umumnya menimbulkan phenomena lingkaran putihdisekeliling bulan atau matahari  Golongan awan sedang mempunyai ketinggian antara 2000– 6000m Altocumulus ( A-Cu ) adalah awan yang seperti bulu domba atau sisik ikan tetapi agak melebar 10 s/d 50 dengan warna putih bersih, atau abu-abu atau campuran dari dua-duanya Altostratus ( A-St ) adalah awan yang seperti lembaran – lembarana tau lapisan-lapisan jalur yang berwarna abu-abu atau kebiru-biruan. Jenis awan ini sering menimbulkan hujan merata
  • 28.  Golongan awan rendah mempunyai ketinggian < 2000m Stratocumulus ( St-Cu ) adalah awan yang berlapis-lapisakt ebal agak gelap, berwarna abu-abu atau putih atau campurandari kedua-duanya, mempunyai lebar lebih dari 50 Stratus ( St ) adalah awan yang berlapis-lapis tipis dengan warna abu-abu dengan dasar hampir serba sama, dapatmenimbulkan hujan es. Nimbostratus ( Ni-St ) adalah awan yang seperti lembaran – lembaran atau lapisan-lapisan yang tebal, dengan warna abu – abu dan gelap. Jenis awan ini sering menimbulkan hujan lebat,matahari akan tertutup oleh jenis awan ini  Golongan awan vertikal ketinggian antara 500 – 1500m Cumulus ( Cu ) adalah awan yang terpisah-pisah umumnya padat dengan batas yang jelas, berbentuk seperti bukit-bukit ,menari-menari dan bagian atasnya berbentuk seperti bunga kool Cumulonimbus ( Cu-Ni ) adalah awan yang besar, padat danmeluas puncaknya menyerupai gunung atau menara yangbesar atau seperti cengger ayam dengan warna gelap
  • 29.
  • 30.  Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah yang relatif luas dan waktu yang relatif lama (puluhan tahun). Ilmu yang mempelajari yaitu klimatologi KLASIFIKASI IKLIM  Iklim Matahari 1. Daerah Iklim Tropis : 0 LU – 23,5 LU / 0 LS – 23,5 LS 2. Daerah Iklim Sedang : 23,5 LU – 66,5 LU / 23,5 LS – 66,5 LS 3. Daerah Iklim Dingin : 66,5 LU – 90 LU / 66,5 LS – 90 LS
  • 31.  Menurut Koppen  Iklim A , ditandai dengan rata – rata suhu bulanan > 18 C, sedangkan rata – rata kelembapan udara dan curah hujan tahunan tinggi Af : Iklim hutan hujan tropis ( Indonesia, Malaysia, Singapura ) Aw : Iklim sabana ( India, Meksiko, Australia ) Am : Iklim muson ( Guinea, Bangladesh )  Iklim B, ditandai dengan jumlah penguapan yang diterima lebih besar daripada curah hujan yang diterima Bs : Iklim stepa Bw : Iklim gurun  Iklim C, adalah daerah sedang, musim dingin yang biasa Cf : Iklim sedang maritim tidak dengan musim kering Cw : Iklim sedang maritim dengan musim dingin yang kering Cs : Iklim sedang maritim dengan musim panas yang kering  Iklim D, adalah daerah subartik dengan perbedaan yang mencolok antara kondisi musim panas dan musim dingin Df : Iklim sedang kontinental yang selalu basah Dw : Iklim sedang kontinental dengan musim dingin yang kering
  • 32.  Iklim E, adalah daerah kutub Et : Iklim tundra ( Kanada, Rusia, Antartika ) Ef : Iklim dengan es abadi ( Greenland )  Menurut Mohr  Di Indonesia terbagi menjadi 8 tipe Iklim :  A. kategori sangat basah, nilai Q = 0 – 14,3 %  B. kategori basah, nilai Q = 14,3 – 33,3 %  C. kategori agak basah nilai Q 33,3 – 60 %  D. kategori sedang, nilai Q = 60 – 100 %  E. kategori agak kering, nilai Q = 100 – 167 %  F. kategori kering, nilai Q = 167 – 300 %  G. kategori sangat kering, nilai Q = 300 – 700 %  H. kategori luar biasa kering, nilai Q = lebih dari 700 %
  • 33. Dampak Ketinggian Tempat Terhadap Jenis – Jenis Vegetasi  Zone iklim panas.Ketinggian 0 – 700 m, suhu rata-rata tahunan lebih 22 C ( padi, jagung, tebu dan kelapa).  Zone iklim sedang.Ketinggian 700-1500m, suhu rata-rata tahunan antara 15 – 22 C ( kopi, the, kina dan karet).  Zone iklim sejuk.Ketinggian.1500 – 2500, suhu rata-rata tahunan 11 C – 15 C (cocok tanaman holtikultura).  Zone iklim dingin.Ketinggian 2500 – 400m, dengan suhu rata-rata tahunan 11 C (zone ini tumbuhan yang ada berupa lumut).  Zone iklim salju tropis. Ketinggian lebih dari 400m dari permukaan laut, di daerah ini tidak terdapat tumbuhan.
  • 34. EL NINO & LA NINA El Nino adalah keadaan yang menyebabkan kekeringan pada rentang waktu lama La Nina adalah keadaan yang menyebabkan hujan lebat pada rentang waktu lama