SlideShare a Scribd company logo
GENERATOR DC
Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah
energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah.
Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet
atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:
1. Generator penguat terpisah
2. Generator shunt
3. Generator kompon
A. Konstruksi Generator DC
Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent
dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter
eksitasi, penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1
menunjukkan gambar potongan melintang konstruksi generator DC.
Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam,
dan bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka
motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor
terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.
Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat
arang yang akan memendek dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator harus
dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi
celah-celah komutator, gunakan amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat
arang.
B. Prinsip kerja Generator DC
Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua
cara:
1. dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik
2. dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC
Proses pembangkitan tegangan tegangan induksi tersebut dapat dilihat pada
Gambar 2 dan Gambar 3 berikut:
Gambar 2. Pembangkitan Tegangan Induksi
Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi perpotongan
medan magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan menimbulkan tegangan induksi.
Tegangan induksi terbesar terjadi saat rotor menempati posisi seperti Gambar 2 (a) dan
(c). Pada posisi ini terjadi perpotongan medan magnet secara maksimum oleh
penghantar. Sedangkan posisi jangkar pada Gambar 2.(b), akan menghasilkan tegangan
induksi nol. Hal ini karena tidak adanya perpotongan medan magnet dengan penghantar
pada jangkar atau rotor. Daerah medan ini disebut daerah netral.
Gambar 3. Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin-seret dan komutator
Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua cincin (disebut
juga dengan cincin seret), seperti ditunjukkan Gambar 3.(1), maka dihasilkan listrik AC
(arus bolak-balik) berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan dengan
komutator satu cincin Gambar 3.(2) dengan dua belahan, maka dihasilkan listrik DC
dengan dua gelombang positip.
• Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi bolak-balik. Sebuah
komutator berfungsi sebagai penyearah tegangan AC.
• Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding dengan
banyaknya putaran dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan).
C. Jangkar Generator DC
Jangkar adalah tempat lilitan pada rotor yang berbentuk silinder beralur. Belitan
tersebut merupakan tempat terbentuknya tegangan induksi. Pada umumnya jangkar
terbuat dari bahan yang kuat mempunyai sifat feromagnetik dengan permiabilitas yang
cukup besar.
Permiabilitas yang besar diperlukan agar lilitan jangkar terletak pada derah yang
induksi magnetnya besar, sehingga tegangan induksi yang ditimbulkan juga besar.
Belitan jangkar terdiri dari beberapa kumparan yang dipasang di dalam alur jangkar.
Tiap-tiap kumparan terdiri dari lilitan kawat atau lilitan batang.
Gambar 4. Jangkar Generator DC
D. Reaksi Jangkar
Fluks magnet yang ditimbulkan oleh kutub-kutub utama dari sebuah generator
saat tanpa beban disebut Fluks Medan Utama (Gambar 5). Fluks ini memotong lilitan
jangkar sehingga timbul tegangan induksi.
Gambar 5. Medan Eksitasi Generator DC
Bila generator dibebani maka pada penghantar jangkar timbul arus jangkar. Arus
jangkar ini menyebabkan timbulnya fluks pada penghantar jangkar tersebut dan biasa
disebut FIuks Medan Jangkar (Gambar 6).
Gambar 6. Medan Jangkar dari Generator DC (a) dan Reaksi Jangkar (b)
Munculnya medan jangkar akan memperlemah medan utama yang terletak
disebelah kiri kutub utara, dan akan memperkuat medan utama yang terletak di sebelah
kanan kutub utara. Pengaruh adanya interaksi antara medan utama dan medan jangkar ini
disebut reaksi jangkar. Reaksi jangkar ini mengakibatkan medan utama tidak tegak lurus
pada garis netral n, tetapi bergeser sebesar sudut α. Dengan kata lain, garis netral akan
bergeser. Pergeseran garis netral akan melemahkan tegangan nominal generator.
Untuk mengembalikan garis netral ke posisi awal, dipasangkan medan magnet bantu
(interpole atau kutub bantu), seperti ditunjukkan pada Gambar 7.(a).
Gambar 7. Generator dengan Kutub Bantu (a) dan Generator Kutub Utama, Kutub
Bantu, Belitan Kompensasi (b)
Lilitan magnet bantu berupa kutub magnet yang ukuran fisiknya lebih kecil dari
kutub utama. Dengan bergesernya garis netral, maka sikat yang diletakkan pada
permukaan komutator dan tepat terletak pada garis netral n juga akan bergeser. Jika sikat
dipertahankan pada posisi semula (garis netral), maka akan timbul percikan bunga api,
dan ini sangat berpotensi menimbulkan kebakaran atau bahaya lainnya. Oleh karena itu,
sikat juga harus digeser sesuai dengan pergeseran garis netral. Bila sikat tidak digeser
maka komutasi akan jelek, sebab sikat terhubung dengan penghantar yang mengandung
tegangan. Reaksi jangkar ini dapat juga diatasi dengan kompensasi yang dipasangkan
pada kaki kutub utama baik pada lilitan kutub utara maupun kutub selatan, seperti
ditunjukkan pada gambar 7 (a) dan (b), generator dengan komutator dan lilitan
kompensasinya.
Kini dalam rangkaian generator DC memiliki tiga lilitan magnet, yaitu:
 lilitan magnet utama
 lilitan magnet bantu (interpole)
 lilitan magnet kompensasi
E. Jenis-Jenis Generator DC
Seperti telah disebutkan diawal, bahwa generator DC berdasarkan dari rangkaian
belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker) dibagi menjadi 3 jenis,
yaitu:
 Generator penguat terpisah
 Generator shunt
 Generator kompon
1. Generator Penguat Terpisah
Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak
terhubung menjadi satu dengan rotor. Terdapat dua jenis generator penguat terpisah,
yaitu:
a. Penguat elektromagnetik (Gambar 8.a)
b. Magnet permanent / magnet tetap (Gambar 8.b)
Gambar 8. Generator Penguat Terpisah
Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat elektromagnet dapat diatur
melalui pengaturan tegangan eksitasi. Pengaturan dapat dilakukan secara elektronik
atau magnetik. Generator ini bekerja dengan catu daya DC dari luar yang
dimasukkan melalui belitan F1-F2.
Penguat dengan magnet permanen menghasilkan tegangan output generator
yang konstan dari terminal rotor A1-A2. Karakteristik tegangan V relatif konstan
dan tegangan akan menurun sedikit ketika arus beban I dinaikkan mendekati harga
nominalnya.
Karakteristik Generator Penguat Terpisah
Gambar 9. Karakteristik Generator Penguat Terpisah
Gambar 9 menunjukkan:
a. karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh (Ie 100%) dan saat
eksitasi setengah penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I adalah arus
beban.Tegangan output generator akan sedikit turun jika arus beban semakin
besar.
b. Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.
c. Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar, selanjutnya
mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan magnet, sehingga
tegangan induksi menjadi kecil.
2. Generator Shunt
Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel dengan rotor
(A1-A2). Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat pada
medan magnet stator. Rotor berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan
tegangan yang akan memperkuat medan magnet stator, sampai dicapai tegangan
nominalnya. Pengaturan arus eksitasi yang melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh
tahanan geser. Makin besar arus eksitasi shunt, makin besar medan penguat shunt
yang dihasilkan, dan tegangan terminal meningkat sampai mencapai tegangan
nominalnya. Diagram rangkaian generator shunt dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Diagram Rangkaian Generator Shunt
Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa megnetisasi
tidak akan ada, atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah putaran
terbalik, atau rotor terhubung-singkat, maka tidak akan ada tegangan atau energi
listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut.
Karakteristik Generator Shunt
Gambar 11. Karakteristik Generator Shunt
Generator shunt mempunyai karakteristik seperti ditunjukkan pada Gambar
11. Tegangan output akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang sama,
dibandingkan dengan tegangan output pada generator penguat terpisah. Sebagai
sumber tegangan, karakteristik dari generator penguat terpisah dan generator shunt
tentu kurang baik, karena seharusnya sebuah generator mempunyai tegangan output
yang konstan, namun hal ini dapat diperbaiki pada generator kompon.
3. Generator Kompon
Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada inti kutub utama
yang sama. Satu penguat eksitasi merupakan penguat shunt, dan lainnya merupakan
penguat seri. Diagram rangkaian generator kompon ditunjukkan pada Gambar 12.
Pengatur medan magnet (D1-D2) terletak di depan belitan shunt.
Gambar 12. Diagram Rangkaian Generator Kompon
Karakteristik Generator Kompon
Gambar 13. Karakteristik Generator Kompon
Gambar 13 menunjukkan karakteristik generator kompon. Tegangan output
generator terlihat konstan dengan pertambahan arus beban, baik pada arus eksitasi
penuh maupun eksitasi 50%. Hal ini disebabkan oleh adanya penguatan lilitan seri,
yang cenderung naik tegangannya jika arus beban bertambah besar. Jadi ini
merupakan kompensasi dari generator shunt, yang cenderung tegangannya akan
turun jika arus bebannya naik.

More Related Content

What's hot

Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)mocoz
 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel
Simon Patabang
 
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
ahmad haidaroh
 
Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Kevin Adit
 
Pengaturan tegangan pada generator
Pengaturan tegangan pada generatorPengaturan tegangan pada generator
Pengaturan tegangan pada generatorPutri Berlian Abadi
 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
Khairul Jakfar
 
Motor ac-sinkron
Motor ac-sinkronMotor ac-sinkron
Motor ac-sinkron
Novia Putri
 
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolPenyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolUniv of Jember
 
Buck Boost Converter
Buck Boost ConverterBuck Boost Converter
Buck Boost Converter
Chardian Arguta
 
2.2. Generator dc Karakteristik.ppt
2.2. Generator dc Karakteristik.ppt2.2. Generator dc Karakteristik.ppt
2.2. Generator dc Karakteristik.ppt
MasDoni4
 
6 faktor daya
6  faktor daya6  faktor daya
6 faktor daya
Simon Patabang
 
02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik acEko Supriyadi
 
Komponen Komponen Elektronika Daya
Komponen Komponen Elektronika DayaKomponen Komponen Elektronika Daya
Komponen Komponen Elektronika Daya
irfandwisetiadi
 
3 Kapasitor Bank
3 Kapasitor Bank3 Kapasitor Bank
3 Kapasitor Bank
Simon Patabang
 
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanRumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Herry SR
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASAMuhammad Dany
 
Motor listrik ac dan motor listrik dc
Motor listrik ac dan motor listrik dcMotor listrik ac dan motor listrik dc
Motor listrik ac dan motor listrik dc
firdhaush elghani
 
Instalasi motor 3 fasa
Instalasi motor 3 fasaInstalasi motor 3 fasa
Instalasi motor 3 fasa
Indra S Wahyudi
 
Motor ac sinkron
Motor ac sinkronMotor ac sinkron
Motor ac sinkronRahmat Dani
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
Mulia Damanik
 

What's hot (20)

Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel
 
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
 
Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)
 
Pengaturan tegangan pada generator
Pengaturan tegangan pada generatorPengaturan tegangan pada generator
Pengaturan tegangan pada generator
 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
 
Motor ac-sinkron
Motor ac-sinkronMotor ac-sinkron
Motor ac-sinkron
 
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolPenyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
 
Buck Boost Converter
Buck Boost ConverterBuck Boost Converter
Buck Boost Converter
 
2.2. Generator dc Karakteristik.ppt
2.2. Generator dc Karakteristik.ppt2.2. Generator dc Karakteristik.ppt
2.2. Generator dc Karakteristik.ppt
 
6 faktor daya
6  faktor daya6  faktor daya
6 faktor daya
 
02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac
 
Komponen Komponen Elektronika Daya
Komponen Komponen Elektronika DayaKomponen Komponen Elektronika Daya
Komponen Komponen Elektronika Daya
 
3 Kapasitor Bank
3 Kapasitor Bank3 Kapasitor Bank
3 Kapasitor Bank
 
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanRumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASA
 
Motor listrik ac dan motor listrik dc
Motor listrik ac dan motor listrik dcMotor listrik ac dan motor listrik dc
Motor listrik ac dan motor listrik dc
 
Instalasi motor 3 fasa
Instalasi motor 3 fasaInstalasi motor 3 fasa
Instalasi motor 3 fasa
 
Motor ac sinkron
Motor ac sinkronMotor ac sinkron
Motor ac sinkron
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
 

Viewers also liked

Gym registration - 2014 Apps for Good Entry
Gym registration - 2014 Apps for Good EntryGym registration - 2014 Apps for Good Entry
Gym registration - 2014 Apps for Good Entry
jackojgy
 
U.S. Department of Labor - OFFCP Contracts Compliance Officer Roles and Respo...
U.S. Department of Labor - OFFCP Contracts Compliance Officer Roles and Respo...U.S. Department of Labor - OFFCP Contracts Compliance Officer Roles and Respo...
U.S. Department of Labor - OFFCP Contracts Compliance Officer Roles and Respo...
Alberto Rocha
 
Situation sorter presentation
Situation sorter presentationSituation sorter presentation
Situation sorter presentation
PurpleFish1
 
Cgt ratp ca2014
Cgt ratp ca2014Cgt ratp ca2014
Cgt ratp ca2014
Bertrand Hammache
 
O Urbanismo - de Françoise Choay
O Urbanismo - de Françoise ChoayO Urbanismo - de Françoise Choay
O Urbanismo - de Françoise Choay
Aline Naue
 
Slide11 icc2015
Slide11 icc2015Slide11 icc2015
Slide11 icc2015
T. E. BOGALE
 
Ebay Today
Ebay TodayEbay Today
Ebay TodayDRuiz84
 
The earth layers
The earth layersThe earth layers
The earth layers
manuelvasqs
 
Diapositivas de Deportes
Diapositivas de Deportes Diapositivas de Deportes
Diapositivas de Deportes
Mat Esparza
 
Gita Classi prime Scuola San Giovanni Bosco Imola
Gita Classi prime Scuola San Giovanni Bosco ImolaGita Classi prime Scuola San Giovanni Bosco Imola
Gita Classi prime Scuola San Giovanni Bosco Imola
Davide Aruta
 
Seo & Content Marketing Opleiding
Seo & Content Marketing OpleidingSeo & Content Marketing Opleiding
Seo & Content Marketing Opleiding
E-tail
 
Administrative
AdministrativeAdministrative
Administrative
Soran University
 
Tequipalcatalogo
TequipalcatalogoTequipalcatalogo
Tequipalcatalogotishval
 
інтернет і соц. сеті
інтернет і соц. сетіінтернет і соц. сеті
інтернет і соц. сеті
Анастасия Константинова
 
Course brochure
Course brochureCourse brochure
Course brochure
kellys113
 

Viewers also liked (20)

Writing an essay
Writing an essayWriting an essay
Writing an essay
 
Gym registration - 2014 Apps for Good Entry
Gym registration - 2014 Apps for Good EntryGym registration - 2014 Apps for Good Entry
Gym registration - 2014 Apps for Good Entry
 
U.S. Department of Labor - OFFCP Contracts Compliance Officer Roles and Respo...
U.S. Department of Labor - OFFCP Contracts Compliance Officer Roles and Respo...U.S. Department of Labor - OFFCP Contracts Compliance Officer Roles and Respo...
U.S. Department of Labor - OFFCP Contracts Compliance Officer Roles and Respo...
 
Situation sorter presentation
Situation sorter presentationSituation sorter presentation
Situation sorter presentation
 
Cgt ratp ca2014
Cgt ratp ca2014Cgt ratp ca2014
Cgt ratp ca2014
 
O Urbanismo - de Françoise Choay
O Urbanismo - de Françoise ChoayO Urbanismo - de Françoise Choay
O Urbanismo - de Françoise Choay
 
Slide11 icc2015
Slide11 icc2015Slide11 icc2015
Slide11 icc2015
 
Ebay Today
Ebay TodayEbay Today
Ebay Today
 
Doc1
Doc1Doc1
Doc1
 
The earth layers
The earth layersThe earth layers
The earth layers
 
Diapositivas de Deportes
Diapositivas de Deportes Diapositivas de Deportes
Diapositivas de Deportes
 
Gita Classi prime Scuola San Giovanni Bosco Imola
Gita Classi prime Scuola San Giovanni Bosco ImolaGita Classi prime Scuola San Giovanni Bosco Imola
Gita Classi prime Scuola San Giovanni Bosco Imola
 
Seo & Content Marketing Opleiding
Seo & Content Marketing OpleidingSeo & Content Marketing Opleiding
Seo & Content Marketing Opleiding
 
Administrative
AdministrativeAdministrative
Administrative
 
Tequipalcatalogo
TequipalcatalogoTequipalcatalogo
Tequipalcatalogo
 
інтернет і соц. сеті
інтернет і соц. сетіінтернет і соц. сеті
інтернет і соц. сеті
 
เนื้อเยื่อและเมมเบรน
เนื้อเยื่อและเมมเบรนเนื้อเยื่อและเมมเบรน
เนื้อเยื่อและเมมเบรน
 
Course brochure
Course brochureCourse brochure
Course brochure
 
ระบบย่อยอาหาร
ระบบย่อยอาหารระบบย่อยอาหาร
ระบบย่อยอาหาร
 
ระบบหายใจ
ระบบหายใจระบบหายใจ
ระบบหายใจ
 

Similar to Generator dc

Generator arus searah (utilitas)
Generator arus searah (utilitas)Generator arus searah (utilitas)
Generator arus searah (utilitas)
Atika Fitria Ningrum
 
GENERATOR_DC pembangkit listrik tenaga angin.pdf
GENERATOR_DC pembangkit listrik tenaga angin.pdfGENERATOR_DC pembangkit listrik tenaga angin.pdf
GENERATOR_DC pembangkit listrik tenaga angin.pdf
zulhamsakoyama48
 
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe ShuntMakalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Hendy Winata
 
Dasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkron
Dasar Konversi Energi Listrik Generator-SinkronDasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkron
Dasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkron
masterunedo
 
03 bab 06 motor listrik dc
03 bab 06 motor listrik dc03 bab 06 motor listrik dc
03 bab 06 motor listrik dcEko Supriyadi
 
09-Generator Sinkron.pptx
09-Generator Sinkron.pptx09-Generator Sinkron.pptx
09-Generator Sinkron.pptx
NurmahendraHarahap
 
GENERATOR DC.pptx
GENERATOR DC.pptxGENERATOR DC.pptx
GENERATOR DC.pptx
AndyDorkzilaPartydor
 
10-Motor Sinkron.pptx
10-Motor Sinkron.pptx10-Motor Sinkron.pptx
10-Motor Sinkron.pptx
NurmahendraHarahap
 
10-Motor Sinkron.pptx
10-Motor Sinkron.pptx10-Motor Sinkron.pptx
10-Motor Sinkron.pptx
NurmahendraHarahap
 
generator-ac-dc
generator-ac-dcgenerator-ac-dc
generator-ac-dc
wildansiilibero
 
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
ahmad haidaroh
 
Generator sinkron
Generator sinkronGenerator sinkron
Generator sinkronbeninass
 
Makalah generator dc
Makalah generator dc Makalah generator dc
Makalah generator dc
Surya Andika
 
Umum generator
Umum generatorUmum generator
Umum generator
sihotangbernad
 
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator ac
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator acFatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator ac
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator ac
fatkhuls
 
Ade yusup ttl 2015
Ade yusup ttl 2015Ade yusup ttl 2015
Ade yusup ttl 2015
yusupade
 

Similar to Generator dc (20)

Generator arus searah (utilitas)
Generator arus searah (utilitas)Generator arus searah (utilitas)
Generator arus searah (utilitas)
 
GENERATOR_DC pembangkit listrik tenaga angin.pdf
GENERATOR_DC pembangkit listrik tenaga angin.pdfGENERATOR_DC pembangkit listrik tenaga angin.pdf
GENERATOR_DC pembangkit listrik tenaga angin.pdf
 
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe ShuntMakalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
 
Dasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkron
Dasar Konversi Energi Listrik Generator-SinkronDasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkron
Dasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkron
 
03 bab 06 motor listrik dc
03 bab 06 motor listrik dc03 bab 06 motor listrik dc
03 bab 06 motor listrik dc
 
09-Generator Sinkron.pptx
09-Generator Sinkron.pptx09-Generator Sinkron.pptx
09-Generator Sinkron.pptx
 
GENERATOR DC.pptx
GENERATOR DC.pptxGENERATOR DC.pptx
GENERATOR DC.pptx
 
10-Motor Sinkron.pptx
10-Motor Sinkron.pptx10-Motor Sinkron.pptx
10-Motor Sinkron.pptx
 
10-Motor Sinkron.pptx
10-Motor Sinkron.pptx10-Motor Sinkron.pptx
10-Motor Sinkron.pptx
 
generator-ac-dc
generator-ac-dcgenerator-ac-dc
generator-ac-dc
 
Laporan ac pengereman
Laporan ac pengeremanLaporan ac pengereman
Laporan ac pengereman
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
 
Generator sinkron
Generator sinkronGenerator sinkron
Generator sinkron
 
Makalah generator dc
Makalah generator dc Makalah generator dc
Makalah generator dc
 
Umum generator
Umum generatorUmum generator
Umum generator
 
Makalah mesin-listrik
Makalah mesin-listrikMakalah mesin-listrik
Makalah mesin-listrik
 
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator ac
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator acFatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator ac
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator ac
 
Ade yusup ttl 2015
Ade yusup ttl 2015Ade yusup ttl 2015
Ade yusup ttl 2015
 
Paper Generator AC
Paper Generator ACPaper Generator AC
Paper Generator AC
 

More from Frenki Niken

Starting air system
Starting air systemStarting air system
Starting air system
Frenki Niken
 
Thrust block
Thrust blockThrust block
Thrust block
Frenki Niken
 
Sistem pendinginan
Sistem pendinginanSistem pendinginan
Sistem pendinginan
Frenki Niken
 
Sistem pelumas
Sistem pelumasSistem pelumas
Sistem pelumas
Frenki Niken
 
Governoor
GovernoorGovernoor
Governoor
Frenki Niken
 
Diagram p v
Diagram p vDiagram p v
Diagram p v
Frenki Niken
 
Crank web deflection.a
Crank web deflection.aCrank web deflection.a
Crank web deflection.a
Frenki Niken
 
Crank web deflection.b (class iii)
Crank web deflection.b (class iii)Crank web deflection.b (class iii)
Crank web deflection.b (class iii)
Frenki Niken
 
Fuel oil system
Fuel oil systemFuel oil system
Fuel oil system
Frenki Niken
 
1. dasar pneumatik
1. dasar pneumatik1. dasar pneumatik
1. dasar pneumatik
Frenki Niken
 
sistem hydrolik
sistem hydroliksistem hydrolik
sistem hydrolik
Frenki Niken
 
Sistem hydrolik
Sistem hydrolikSistem hydrolik
Sistem hydrolik
Frenki Niken
 
Pengukuran aliran c.(positiv displacement)
Pengukuran aliran c.(positiv displacement)Pengukuran aliran c.(positiv displacement)
Pengukuran aliran c.(positiv displacement)
Frenki Niken
 
Pengukuran aliran b.(variable area)
Pengukuran aliran b.(variable area)Pengukuran aliran b.(variable area)
Pengukuran aliran b.(variable area)
Frenki Niken
 
Pengukuran aliran a.(differential)
Pengukuran aliran a.(differential)Pengukuran aliran a.(differential)
Pengukuran aliran a.(differential)
Frenki Niken
 
Alat ukur tekanan
Alat ukur tekananAlat ukur tekanan
Alat ukur tekanan
Frenki Niken
 
Alat ukur suhu
Alat ukur suhuAlat ukur suhu
Alat ukur suhu
Frenki Niken
 
Plimsoll mark
Plimsoll markPlimsoll mark
Plimsoll mark
Frenki Niken
 
Reversting system
Reversting systemReversting system
Reversting system
Frenki Niken
 

More from Frenki Niken (20)

Starting air system
Starting air systemStarting air system
Starting air system
 
Thrust block
Thrust blockThrust block
Thrust block
 
Sistem pendinginan
Sistem pendinginanSistem pendinginan
Sistem pendinginan
 
Sistem pelumas
Sistem pelumasSistem pelumas
Sistem pelumas
 
Governoor
GovernoorGovernoor
Governoor
 
Diagram p v
Diagram p vDiagram p v
Diagram p v
 
Crank web deflection.a
Crank web deflection.aCrank web deflection.a
Crank web deflection.a
 
Crank web deflection.b (class iii)
Crank web deflection.b (class iii)Crank web deflection.b (class iii)
Crank web deflection.b (class iii)
 
Fuel oil system
Fuel oil systemFuel oil system
Fuel oil system
 
1. dasar pneumatik
1. dasar pneumatik1. dasar pneumatik
1. dasar pneumatik
 
sistem hydrolik
sistem hydroliksistem hydrolik
sistem hydrolik
 
Sistem hydrolik
Sistem hydrolikSistem hydrolik
Sistem hydrolik
 
Komponen hydrolik
Komponen hydrolikKomponen hydrolik
Komponen hydrolik
 
Pengukuran aliran c.(positiv displacement)
Pengukuran aliran c.(positiv displacement)Pengukuran aliran c.(positiv displacement)
Pengukuran aliran c.(positiv displacement)
 
Pengukuran aliran b.(variable area)
Pengukuran aliran b.(variable area)Pengukuran aliran b.(variable area)
Pengukuran aliran b.(variable area)
 
Pengukuran aliran a.(differential)
Pengukuran aliran a.(differential)Pengukuran aliran a.(differential)
Pengukuran aliran a.(differential)
 
Alat ukur tekanan
Alat ukur tekananAlat ukur tekanan
Alat ukur tekanan
 
Alat ukur suhu
Alat ukur suhuAlat ukur suhu
Alat ukur suhu
 
Plimsoll mark
Plimsoll markPlimsoll mark
Plimsoll mark
 
Reversting system
Reversting systemReversting system
Reversting system
 

Recently uploaded

PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 

Recently uploaded (20)

PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 

Generator dc

  • 1. GENERATOR DC Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah. Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu: 1. Generator penguat terpisah 2. Generator shunt 3. Generator kompon A. Konstruksi Generator DC Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1 menunjukkan gambar potongan melintang konstruksi generator DC. Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor. Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang yang akan memendek dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator harus dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, gunakan amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang. B. Prinsip kerja Generator DC Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara: 1. dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik 2. dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC
  • 2. Proses pembangkitan tegangan tegangan induksi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3 berikut: Gambar 2. Pembangkitan Tegangan Induksi Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi perpotongan medan magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan menimbulkan tegangan induksi. Tegangan induksi terbesar terjadi saat rotor menempati posisi seperti Gambar 2 (a) dan (c). Pada posisi ini terjadi perpotongan medan magnet secara maksimum oleh penghantar. Sedangkan posisi jangkar pada Gambar 2.(b), akan menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak adanya perpotongan medan magnet dengan penghantar pada jangkar atau rotor. Daerah medan ini disebut daerah netral. Gambar 3. Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin-seret dan komutator Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua cincin (disebut juga dengan cincin seret), seperti ditunjukkan Gambar 3.(1), maka dihasilkan listrik AC (arus bolak-balik) berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan dengan komutator satu cincin Gambar 3.(2) dengan dua belahan, maka dihasilkan listrik DC dengan dua gelombang positip. • Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi bolak-balik. Sebuah komutator berfungsi sebagai penyearah tegangan AC. • Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding dengan banyaknya putaran dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan). C. Jangkar Generator DC Jangkar adalah tempat lilitan pada rotor yang berbentuk silinder beralur. Belitan tersebut merupakan tempat terbentuknya tegangan induksi. Pada umumnya jangkar terbuat dari bahan yang kuat mempunyai sifat feromagnetik dengan permiabilitas yang cukup besar. Permiabilitas yang besar diperlukan agar lilitan jangkar terletak pada derah yang induksi magnetnya besar, sehingga tegangan induksi yang ditimbulkan juga besar.
  • 3. Belitan jangkar terdiri dari beberapa kumparan yang dipasang di dalam alur jangkar. Tiap-tiap kumparan terdiri dari lilitan kawat atau lilitan batang. Gambar 4. Jangkar Generator DC D. Reaksi Jangkar Fluks magnet yang ditimbulkan oleh kutub-kutub utama dari sebuah generator saat tanpa beban disebut Fluks Medan Utama (Gambar 5). Fluks ini memotong lilitan jangkar sehingga timbul tegangan induksi. Gambar 5. Medan Eksitasi Generator DC Bila generator dibebani maka pada penghantar jangkar timbul arus jangkar. Arus jangkar ini menyebabkan timbulnya fluks pada penghantar jangkar tersebut dan biasa disebut FIuks Medan Jangkar (Gambar 6).
  • 4. Gambar 6. Medan Jangkar dari Generator DC (a) dan Reaksi Jangkar (b) Munculnya medan jangkar akan memperlemah medan utama yang terletak disebelah kiri kutub utara, dan akan memperkuat medan utama yang terletak di sebelah kanan kutub utara. Pengaruh adanya interaksi antara medan utama dan medan jangkar ini disebut reaksi jangkar. Reaksi jangkar ini mengakibatkan medan utama tidak tegak lurus pada garis netral n, tetapi bergeser sebesar sudut α. Dengan kata lain, garis netral akan bergeser. Pergeseran garis netral akan melemahkan tegangan nominal generator. Untuk mengembalikan garis netral ke posisi awal, dipasangkan medan magnet bantu (interpole atau kutub bantu), seperti ditunjukkan pada Gambar 7.(a). Gambar 7. Generator dengan Kutub Bantu (a) dan Generator Kutub Utama, Kutub Bantu, Belitan Kompensasi (b) Lilitan magnet bantu berupa kutub magnet yang ukuran fisiknya lebih kecil dari kutub utama. Dengan bergesernya garis netral, maka sikat yang diletakkan pada permukaan komutator dan tepat terletak pada garis netral n juga akan bergeser. Jika sikat dipertahankan pada posisi semula (garis netral), maka akan timbul percikan bunga api, dan ini sangat berpotensi menimbulkan kebakaran atau bahaya lainnya. Oleh karena itu, sikat juga harus digeser sesuai dengan pergeseran garis netral. Bila sikat tidak digeser maka komutasi akan jelek, sebab sikat terhubung dengan penghantar yang mengandung tegangan. Reaksi jangkar ini dapat juga diatasi dengan kompensasi yang dipasangkan pada kaki kutub utama baik pada lilitan kutub utara maupun kutub selatan, seperti ditunjukkan pada gambar 7 (a) dan (b), generator dengan komutator dan lilitan kompensasinya. Kini dalam rangkaian generator DC memiliki tiga lilitan magnet, yaitu:  lilitan magnet utama  lilitan magnet bantu (interpole)  lilitan magnet kompensasi
  • 5. E. Jenis-Jenis Generator DC Seperti telah disebutkan diawal, bahwa generator DC berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker) dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:  Generator penguat terpisah  Generator shunt  Generator kompon 1. Generator Penguat Terpisah Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak terhubung menjadi satu dengan rotor. Terdapat dua jenis generator penguat terpisah, yaitu: a. Penguat elektromagnetik (Gambar 8.a) b. Magnet permanent / magnet tetap (Gambar 8.b) Gambar 8. Generator Penguat Terpisah Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat elektromagnet dapat diatur melalui pengaturan tegangan eksitasi. Pengaturan dapat dilakukan secara elektronik atau magnetik. Generator ini bekerja dengan catu daya DC dari luar yang dimasukkan melalui belitan F1-F2. Penguat dengan magnet permanen menghasilkan tegangan output generator yang konstan dari terminal rotor A1-A2. Karakteristik tegangan V relatif konstan dan tegangan akan menurun sedikit ketika arus beban I dinaikkan mendekati harga nominalnya.
  • 6. Karakteristik Generator Penguat Terpisah Gambar 9. Karakteristik Generator Penguat Terpisah Gambar 9 menunjukkan: a. karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh (Ie 100%) dan saat eksitasi setengah penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I adalah arus beban.Tegangan output generator akan sedikit turun jika arus beban semakin besar. b. Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar. c. Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar, selanjutnya mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan magnet, sehingga tegangan induksi menjadi kecil. 2. Generator Shunt Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel dengan rotor (A1-A2). Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat pada medan magnet stator. Rotor berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan tegangan yang akan memperkuat medan magnet stator, sampai dicapai tegangan nominalnya. Pengaturan arus eksitasi yang melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh tahanan geser. Makin besar arus eksitasi shunt, makin besar medan penguat shunt yang dihasilkan, dan tegangan terminal meningkat sampai mencapai tegangan nominalnya. Diagram rangkaian generator shunt dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10. Diagram Rangkaian Generator Shunt
  • 7. Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa megnetisasi tidak akan ada, atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah putaran terbalik, atau rotor terhubung-singkat, maka tidak akan ada tegangan atau energi listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut. Karakteristik Generator Shunt Gambar 11. Karakteristik Generator Shunt Generator shunt mempunyai karakteristik seperti ditunjukkan pada Gambar 11. Tegangan output akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang sama, dibandingkan dengan tegangan output pada generator penguat terpisah. Sebagai sumber tegangan, karakteristik dari generator penguat terpisah dan generator shunt tentu kurang baik, karena seharusnya sebuah generator mempunyai tegangan output yang konstan, namun hal ini dapat diperbaiki pada generator kompon. 3. Generator Kompon Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada inti kutub utama yang sama. Satu penguat eksitasi merupakan penguat shunt, dan lainnya merupakan penguat seri. Diagram rangkaian generator kompon ditunjukkan pada Gambar 12. Pengatur medan magnet (D1-D2) terletak di depan belitan shunt. Gambar 12. Diagram Rangkaian Generator Kompon
  • 8. Karakteristik Generator Kompon Gambar 13. Karakteristik Generator Kompon Gambar 13 menunjukkan karakteristik generator kompon. Tegangan output generator terlihat konstan dengan pertambahan arus beban, baik pada arus eksitasi penuh maupun eksitasi 50%. Hal ini disebabkan oleh adanya penguatan lilitan seri, yang cenderung naik tegangannya jika arus beban bertambah besar. Jadi ini merupakan kompensasi dari generator shunt, yang cenderung tegangannya akan turun jika arus bebannya naik.