SlideShare a Scribd company logo
TUGAS KESATU
KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA DAYA
Nama : Irfan Dwi Setiadi
NM : 5301413042
Prodi : Pendidikan Teknik Elektro
Mata Kuliah : Elektronika Daya
Dosen : Dr. Ir. Subiyanto, MIEEE
PTE, TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
1. Definisi Elektronika Daya
Elektronika Daya (Power Electronics) didefinisikan sebagai sebuah
aplikasi elektronika yang menitikberatkan pada pengaturan peralatan listrik
yang berdaya besar dengan cara melakukan pengubahan parameter-
parameter listrik (arus, tegangan, daya listrik). Aplikasi elektronika disini
dimaksudkan rangkaian yang menggunakan peralatan elektronika terutama
semikonduktor yang difungsikan sebagai saklar (switching) untuk melakukan
pengaturan dengan cara melakukan pengubahan tipe sumber dari AC – AC,
AC – DC, DC – DC dan DC – AC. Peralatan semikonduktor yang digunakan
adalah solid-state electronics untuk melakukan pengaturan yang lebih efesien
pada sistem yang mempunyai daya dan energy yang besar.
2. Komponen Elektronika Daya
a. Dioda
Gambar Dioda
Simbol Dioda
Dioda merupakan semikonduktor (komponen) elektronika daya
yang memilki dua terminal, yaitu: anoda dan katoda. Dalam rangkaian
elektronika daya, dioda difungsikan sebagai sakelar. Sebagai sakelar,
dioda akan konduksi (ON) jika potensial pada anode lebih positif
daripada potensial pada katoda, dan dioda akan memblok (OFF) jika
potensial pada anoda lebih negatif daripada potensial pada katoda.
Karakteristik Dioda sebagai berikut. Bagian kiri bawah dari grafik
pada Gambar dibawah merupakan kurva karakteristik dioda saat
mendapatkan bias mundur. Disini juga terdapatdua kurva, yaitu untuk
dioda germanium dan silikon. Besarnya arus jenuhmundur (reverse
saturation current) Is untuk dioda germanium adalahdalam orde mikro
amper dalam contoh ini adalah 1 A. Sedangkan untukdioda silikon Is
adalah dalam orde nano amper dalam hal ini adalah 10 nA.
Apabila tegangan VA-K yang berpolaritas negatip
tersebut dinaikan terus, maka suatu saat akan mencapai tegangan
patah (breakdown) dimana arus Is akan naik den gan tiba-tiba. Pada
saat mencapai tegangan break-down ini, pembawa minoritas
dipercepat hingga mencapai kecepatan yang cukup tinggi untuk
mengeluarkan elektron valensi dari atom. Kemudian elektron ini juga
dipercepat untuk membebaskan yang lainnya sehingga arusnya
semakin besar. Pada dioda biasa pencapaian tegangan break-down ini
selalu dihindari karena dioda bisa rusak.
b. Thyristor
Gambar Thyristor
Thyristor adalah komponen semikonduktor untuk
pensaklaran yang berdasarkan pada strukturPNPN. Komponen ini
memiliki kestabilan dalam dua keadaan yaitu on dan off serta memiliki
umpan-balik regenerasi internal. Thyristor memiliki kemampuan untuk
mensaklar arus searah (DC) yaitu jenis SCR, maupun arus bolak-balik
(AC), jenis TRIAC.
- Silicon Controlled Rectifier (SCR)
SCR merupakan jenis thyristor yang terkenal dan paling tua,
komponen ini tersedia dalam rating arus antara 0,25 hingga ratusan
amper, serta rating tegangan hingga 5000 volt. Struktur dan simbol
dari SCR dapat digambarkan seperti pada gambar dibawah :
Gambar struktur dan simbol dari SCR
Sedangkan jika didekati dengan struktur transistor, maka struktur
SCR dapat digambarkan seperti pada gambar dibawah :
Gambar Struktur SCR jika didekati dengan struktur transistor.
Kondisi awal dari SCR adalah dalam kondisi OFF (A dan K tidak
tersambung). Salah satu cara untuk meng-ON kan
(menyambungkan antara A dan K) adalah dengan memberikan
tegangan picu terhadap G (gate). Sekali SCR tersambung maka
SCR akan terjaga dalam kondisi ON (dapat dilihat pada struktur
transistor Gambar 2). Untuk mematikan sambungan A-K, maka yang
perlu dilakukan adalah dengan memberikan tegangan balik pada A-
K-nya, atau dengan menghubungkan G ke K.
Gambar Karakteristik SCR.
- Triac
Triac dapat dianggap sebagai dua buah SCR dalam struktur
kristal tunggal, dengan demikian maka Triac dapat digunakan untuk
melakukan pensaklaran dalam dua arah (arus bolak balik, AC).
Simbol dan struktur Triac adalah seperti ditunjukan dalam gambar
dibawah :
Gambar simbol dan struktur Triac.
Karena secara prinsip adalah ekivalen dengan dua buah SCR
yang disusun secara paralel dengan salah SCR dibalik maka Triac
memiliki sifat-sifat yang mirip dengan SCR. Gambar dibawah adalah
gambar karakteristik volt-amper dan skema aplikasi dari Triac.
Gambar Karakteristik Triac
Jika TRIAC sedang OFF, arus tidak dapat mengalir diantara
terminal-terminal utamanya (saklar terbuka). Jika TRIAC sedang
ON, maka dengan tahanan yang rendah arus mengalir dari satu
terminal ke terminal lainnya dengan arah aliran tergantung dari
polaritas tegangan yang digunakan (saklar tetutup). Arus rata-rata
yang dialirkan pada beban dapat bervariasi oleh adanya perubahan
harga waktu setiap perioda ketika TRIAC tersebut ON. Jika porsi
waktu yang kecil saat kondisi ON, maka arus rata-ratanya akan
tinggi.
Kondisi suatu TRIAC pada setiap perioda tidak dibatasi hingga
180o, dengan pengaturan picu dia dapat menghantarkan hingga 360o
penuh. Tegangan gate untuk pemicu buasanya diberi notasi VGT ,
dan arus gate pemicu dinotasikan dengan IGT.
Gambar Rangkaian picu TRIAC
Selama setengah perioda negative, muatan negative akan
berada pada plat bagian atas kapasitor dan jika tegangan yang
berada pada kapasitor telah mencukupi, maka TRIAC akan ON.
Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh hambatan R2, dimana
jika R2 bernilai besar, maka pengisisannya akan lambat sehingga
terjadi penundaan penyalaan yang panjang dan arus rata-ratanya
kecil. Jika R2 bernilai kecil, maka pengisian kapasitor akan cepat
dan arus bebannya tinggi.
Gambar DIAC sebagai pengendali TRIAC
Rangkaian tersebut menggunakan DIAC sebagai pengen dali
picu. Prinsip kerjanya, jika tegangan input berada pada setengah
periode positif, maka kapasitor akan terisi muatan melebihi beban
dan hambatan R. jika tegangan kapasitor mencapai tegangan
breakover DIAC, maka kapasitor mulai mengosongkan muatan
melalui DIAC ke gerbang (gate) TRIAC. Pulsa trigger TRIAC akan
menghantarkan TRIAC pada setengah perioda tadi dan untuk
setengah perioda berikutnya (negative) prinsipnya sama. Sekali
TRIAC dihidupkan, maka dia akan menghantarkan sepanjang arus
yang mengalir melaluinya tetap dipertahankan. TRIAC tidak dapat
dimatikan oleh arus balik layaknya suatu SCR. TRIAC dapat
dimatikan dan kembali pada kondisi menghambat, ketika arus beban
AC yang melewatinya berharga nol (0), sebelum setengah perioda
lainnya digunakan. Faktor ini akan membatasi frekuensi respon yang
dimiliki oleh TRIAC tersebut.
Bagi beban-beban resitif, waktu yang tersedia guna mematikan
suatu TRIAC akan lebih panjang dari titik ketika arus bebannya jatuh
hingga waktu dimana tegangan balik mencapai nilai yang dapat
menghasilkan arus latching yang dibutuhkan.
Sedangkan bagi beban-beban induktif komutasinya akan lebih
rumit lagi, dimana jika arus beban jatuh dan TRIAC berhenti
menghantar, maka tegangan masih ada pada piranti tersebut. Jika
tegangannya muncul terlalu cepat, maka akibat yang dihasilkan oleh
persambungan kapasitansi adalah tetap menghantarnya TRIAC
tersebut. Untuk itu maka sering digunakan rangkaian pengaman
yang dapat mengubah nilai perubahan (Range of Change) tegangan
TRIAC.
c. Transistor
Simbol Transistor
Gambar Transistor
Transistor merupakan komponen aktif dan dibuat dari bahan semi
konduktor, yang menggunakan aliran electron sebagai prinsip kerjanya
didalam bahan Transistor merupakan pengembangan dari Tabung
Hampa (Vacuum Tube). Fungsi utama dari sebuah transistor adalah
penguat sinyal dan sebagai saklar elektronik, mixer (pencampur) yaitu
pencampur sinyal yang ditangkap oleh penala dan frekuensi yang
dihasilkan oleh oscillator, yang terdapat pada televisi dan radio fm.
Sebuah transistor memiliki tiga daerah doped yaitu daerah emitter,
daerah basis dan daerah disebut kolektor. Transistor ada dua jenis yaitu
NPN dan PNP. Transistor memiliki dua sambungan: satu antara emitter
dan basis, dan yang lain antara kolektor dan basis. Karena itu, sebuah
transistor seperti dua buah dioda yang saling bertolak belakang yaitu
dioda emitter-basis, atau disingkat dengan emitter dioda dan dioda
kolektor-basis, atau disingkat dengan dioda kolektor, Bagian emitter-
basis dari transistor merupakan dioda, maka apabila dioda emitter-basis
dibias maju maka kita mengharapkan akan melihat grafik arus terhadap
tegangan dioda biasa. Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil dari
potensial barriernya, maka arus basis (Ib) akan kecil. Ketika tegangan
dioda melebihi potensial barriernya, arus basis (Ib) akan naik secara
cepat.
Karakteristik Kolektor Transistor
Gambar Kurva Karakteristik Kolektor Transistor
Kurva karakteristik kolektor merelasikan IC dan VCE dengan
IB sebagai parameter. Parameter-parameter transistor tidaklah konstan,
meskipun tipe sama namun parameter dapat berbeda. Kurva kolektor
terbagi menjadi tiga daerah yaitu jenuh, aktif dan cut- off. Daerah jenuh
(saturasi) adalah daerah dengan VCE kurang dari tegangan lutut (knee)
VK.
Daerah jenuh terjadi bila sambungan emiter dan sambungan
basis berprasikap maju. Pada daerah jenuh arus kolektor tidak
bergantung pada nilai IB. Tegangan jenuh kolektor – emiter, VCE(sat) untuk
transistor silikon adalah 0,2 volt sedangkan untuk transistor germanium
adalah 0,1 volt.
Daerah aktif adalah antara tegangan lutut VK dan tegangan dadal
(break down) VBR serta di atas IBICO. Daerah aktif terjadi bila sambungan
emiter diberi prasikap maju dan sambungan kolektor diberi prasikap
balik. Pada daerah aktif arus kolektor sebanding dengan arus balik.
Penguatan sinyal masukan menjadi sinyal keluaran terjadi pada saat
aktif.
Daerah cut-off (putus) terletak dibawah IB = ICO. Sambungan
emiter dan sambungan kolektor berprasikap balik. Pada daerah ini IE =
0 ; IC = ICO = IB
d. GTO (Gate Turn Off) Thyristor
Gambar dan simbol GTO Thyristor
GTO merupakan anggota keluaran thyristor yang dapat di-on kan
dengan menerapkan signal gerbang yang positif da dapat dipadamkan
dengan pemberian signal gerbang yang negatif. GTO adalah perangkat
pembawa minoritas yg mengontrol arus (yaitu bipolar). GTO berbeda
dari thyristor konvensional, GTO dirancang untuk mematikan ketika arus
negatif megalir melewati gate (sehingga menyebabkan pembalikan arus
gate.
Secara relatif saat arus gate tinggi maka perlu untuk mematikan
perangkat dengan penguatan pada kisaran 4-5 Selama konduksi, pada
sisi lain, kerja perangkat seperti halnya sebuah thyristor dengan kondisi
ON yg sangat rendah serta drop tegangan stabil.
Seperti halnya thyristor, GTO juga terdiri dari empat lapisan p-n-
p-n dan tiga junction. Dalam rangka untuk mendapatkan efisiensi tinggi
emitor pada ujung katoda, lapisan katoda n+ dibuat dengan doped.
Akibatnya, fungsi tegangan breakdown terhadap J3 (junction ketiga)
rendah (biasanya 20-40V). Untuk menjaga efisiensi emitor tetap baik
pada tingkat doping ini , maka Lapisan harus rendah. Di sisi lain, dari
sudut pandang yang baik maka properties harus dimatikan. Secara
resistif lapisan ini harus serendah mungkin unyuk memenuhi tingkat
doping pada wilayah ini agar menjadi tinggi.
Oleh karena itu, tingkat doping lapisan ini sangat diperhitungkan.
Selain itu, dalam rangka mengoptimalkan kapasitas arus yg diputus,
junction gate katoda harus diubah menjadi lebih tinggi. 3000 Amp GTO
dapat terdiri dari hingga 3000 segmen katoda individu yang diakses
melalui kontak utama.
(a) Arus yg terpicu dari GTO jauh lebih tinggi daripada thyristor
dgn rating serupa. Arus bocor juga jauh lebih tinggi. Perlu
dicatat bahwa GTO dapat menghalangi tegangan forward
hanya saat gate membias negatif terhadap katoda.
(b) Zona antara kurva min dan max mencerminkan variasi
parameter antara masing-masing GTO. Karakteristik ini
berlaku untuk DC dan arus gate AC berfrekuensi rendah.
Pulsa ON dan OFF untuk GTO yang dikomunikasikan ke unit
masing-masing gate melalui kabel serat optik. Sinyal-sinyal optik
dikonversikan ke sinyal listrik oleh konverter sinyal optik-listrik. Sinyal-
sinyal listrik melalui kontrol logika kemudian menghasilkan keluaran
sinyal ON dan OFF yang berupa arus gate positif dan negatif yg mengalir
ke GTO.
Logika kontrol juga dapat mengawasi konduksi GTO dengan cara
memantau tegangan gate-katoda. Setiap kesalahan dikirim kembali
melalui kabel serat optik ke kontrol utama. Suplai daya untuk unit drive
gate berasal dari catu daya utama melalui frekuensi tinggi pengaturan
SMPS (Blok A, B & C).
Blok diagram, Rangkaian diagram keluaran
e. IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor)
IGBT atau Transistor dwikutub gerbang-terisolasi adalah piranti
semikonduktor merupakan gabungan antara BJT dan MOSFET. Biasa
berfungsi sebagai komponen saklar untuk sebuah aplikasi daya. IGBT
merupakan komponen utama yang aplikasinya ada pada AC drive,
seperti Inverter, VSD, servo drive, vector drive, stepper drive, bahkan
sebagian besar power supply switching menggunakan komponen ini.
IGBT memiliki kesamaan dengan Transistor bipolar,
perbedaannya pada Transistor bipolar arus basis IB yang diatur.
Sedangkan pada IGBT yang diatur adalah tegangan gate ke emitor
UGE. Dari gambar karakteristik IGBT, pada tegangan UCE = 20 V dan
tegangan gate diatur dari minimum 8 V, 9 V dan maksimal 16 V, arus
Collector IC dari 2 A sampai 24 A.
f. MOSFET
Simbol Mosfet
Gambar Mosfet
MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor)
adalah salah satu jenis transistor efek medan merupakan salah satu
jenis transistor yang memiliki impedansi masukan (gate) sangat tinggi.
Poin penting dalam prinsip pengoperasian MOSFET adalah alat
pengontrol tegangan mayoritas. Sesuai namanya, perpindahan
pembawa mayoritas dalam MOSFET yang dikontrol adalah tegangan
dengan menggunakan kontrol eletroda.
Pada daerah saturasi MOSFET mendapatkan bias input (Vgs)
secara maksimum sehingga arus drain pada MOSFET juga akan
maksimum dan membuat tegangan Vds = 0V. Pada kondisi saturasi ini
MOSFET dapat dikatakan dalam kondisi ON secara penuh (Fully-ON).
Pada daerah Cut-Off MOSFET tidak mendapatkan tegangan
input (Vin = 0V) sehingga tidak ada arus drain Id yang mengalir. Kondisi
ini akan membuat tegangan Vds = Vdd. Dengan beberapa kondisi diatas
maka pada daerah cut-off ini MOSFET dikatakan OFF (Full-Off). Kondisi
cut-off ini dapat diperoleh dengan menghubungkan jalur input (gate) ke
ground, sehingga tidaka ada tegangan input yang masuk ke rangkaian
saklar MOSFET
MOSFET pada kondisi saturasi (ON) dan kondisi cut-off (OFF).
Membuat tegangan Vds = 0 v. Pada kondisi saturasi ini MOSFET dapat
dikatakan dalam kondisi ON secara penuh (Fully-ON). Membuat
tegangan Vds = Vdd. Dengan kondisi diatas maka pada daerah cut-off
ini MOSFET dikatakan OFF (Full-Off).
DAFTAR PUSTAKA
http://www.artikel.abajadun.com/2012/08/igbt-insulated-gate-bipolar-transistor.html
https://fahmizaleeits.wordpress.com/tag/karakteristik-transistor/
http://www.learnabout-electronics.org/Semiconductors/diodes_20.php
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Materi%20Elektronika%20Daya%20(Kompone
n%20Elektronika%20Daya%202).pdf
https://henryranu.files.wordpress.com/2007/12/karakteristik-transistor.pdf
http://www.slideshare.net/recouner/modul-5-111910201039rohmat-khoirul-sidiq
http://www.slideshare.net/Yazid-kho-anwar/ppt-modul-6
http://www.slideshare.net/jajakustija/igbt-38236758

More Related Content

What's hot

Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)mocoz
 
GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSIGARDU DISTRIBUSI
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIKPEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikJohari Zhou Hao Li
 
ekivalen trafo
ekivalen trafoekivalen trafo
ekivalen trafowimbo_h
 
Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Kevin Adit
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
Mulia Damanik
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbang
Simon Patabang
 
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIPPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
Hastih Leo
 
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
Maulana Ilham Saputra
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASAMuhammad Dany
 
9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan
Simon Patabang
 
Perhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor Daya
Perhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor DayaPerhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor Daya
Perhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor Daya
Yusrizal Azmi
 
contoh soal motor dc
contoh soal motor dccontoh soal motor dc
contoh soal motor dc
Zainul Muttaqi
 
Ppt elektronika dan motor listrik [tm1] martolis
Ppt elektronika dan motor listrik [tm1]  martolisPpt elektronika dan motor listrik [tm1]  martolis
Ppt elektronika dan motor listrik [tm1] martolis
Johan Machrobi
 
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan TinggiKegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Pengertian, Kurva, dan Karakteristik TRIAC
Pengertian, Kurva, dan Karakteristik TRIACPengertian, Kurva, dan Karakteristik TRIAC
Pengertian, Kurva, dan Karakteristik TRIAC
Toro Jr.
 
Voltage sag and swell
Voltage sag and swellVoltage sag and swell
Voltage sag and swell
Instansi
 

What's hot (20)

Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
 
GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSIGARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIKPEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrik
 
ekivalen trafo
ekivalen trafoekivalen trafo
ekivalen trafo
 
Motor dc.
Motor dc.Motor dc.
Motor dc.
 
Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbang
 
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIPPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
 
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASA
 
9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan
 
Perhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor Daya
Perhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor DayaPerhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor Daya
Perhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor Daya
 
contoh soal motor dc
contoh soal motor dccontoh soal motor dc
contoh soal motor dc
 
Ppt elektronika dan motor listrik [tm1] martolis
Ppt elektronika dan motor listrik [tm1]  martolisPpt elektronika dan motor listrik [tm1]  martolis
Ppt elektronika dan motor listrik [tm1] martolis
 
Load flow1
Load flow1Load flow1
Load flow1
 
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan TinggiKegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
 
Pengertian, Kurva, dan Karakteristik TRIAC
Pengertian, Kurva, dan Karakteristik TRIACPengertian, Kurva, dan Karakteristik TRIAC
Pengertian, Kurva, dan Karakteristik TRIAC
 
Voltage sag and swell
Voltage sag and swellVoltage sag and swell
Voltage sag and swell
 

Viewers also liked

Elektronika daya kuliah ke 2
Elektronika daya kuliah ke 2Elektronika daya kuliah ke 2
Elektronika daya kuliah ke 2
Sugeng Widodo
 
Bab 10 elektronika daya
Bab 10   elektronika dayaBab 10   elektronika daya
Bab 10 elektronika dayaEko Supriyadi
 
POWER ELECTRONIC DEVICES
POWER ELECTRONIC DEVICESPOWER ELECTRONIC DEVICES
POWER ELECTRONIC DEVICESshazaliza
 
Pembuatan alat catu daya
Pembuatan alat catu dayaPembuatan alat catu daya
Pembuatan alat catu daya
annisaaamalia149
 
contoh modul bahan ajar unas
contoh modul bahan ajar unascontoh modul bahan ajar unas
contoh modul bahan ajar unas
mitzgun
 
Materi elektronika-daya-inverter
Materi elektronika-daya-inverterMateri elektronika-daya-inverter
Materi elektronika-daya-inverter
Rifqy R
 
hubungan udara dan penerbangan, atmosfer dan sinyal
hubungan udara dan penerbangan, atmosfer dan sinyalhubungan udara dan penerbangan, atmosfer dan sinyal
hubungan udara dan penerbangan, atmosfer dan sinyalMuhammad Didik Wijaya
 
Thyristor
ThyristorThyristor
Mengambar simbokomponen pcb
Mengambar simbokomponen pcbMengambar simbokomponen pcb
Mengambar simbokomponen pcb
I-one Goenaone
 
Silabus audio video smkn 2 lgs
Silabus audio video smkn 2 lgsSilabus audio video smkn 2 lgs
Silabus audio video smkn 2 lgs
Muhammad Hendra
 
Comparision of power electronic devices
Comparision of power electronic devicesComparision of power electronic devices
Comparision of power electronic devices
Varikuppala Sangeetha
 
Thyristors,Commutayion of Thyristor, Power Electronics
Thyristors,Commutayion of Thyristor, Power ElectronicsThyristors,Commutayion of Thyristor, Power Electronics
Thyristors,Commutayion of Thyristor, Power ElectronicsDurgesh Singh
 
Modul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalModul elekronika-digital
Modul elekronika-digital
Dian Anggraini
 
Tugas[4] 0317-[tryanita]-[1411511676]
Tugas[4]  0317-[tryanita]-[1411511676]Tugas[4]  0317-[tryanita]-[1411511676]
Tugas[4] 0317-[tryanita]-[1411511676]
trya nita
 
RPP PLC Elektronika
RPP PLC ElektronikaRPP PLC Elektronika
RPP PLC Elektronikad_bilqism26
 
EE201 -Chapter 6
EE201 -Chapter 6EE201 -Chapter 6
EE201 -Chapter 6
ruhiyah
 

Viewers also liked (19)

Elektronika daya kuliah ke 2
Elektronika daya kuliah ke 2Elektronika daya kuliah ke 2
Elektronika daya kuliah ke 2
 
Bab 10 elektronika daya
Bab 10   elektronika dayaBab 10   elektronika daya
Bab 10 elektronika daya
 
POWER ELECTRONIC DEVICES
POWER ELECTRONIC DEVICESPOWER ELECTRONIC DEVICES
POWER ELECTRONIC DEVICES
 
Pembuatan alat catu daya
Pembuatan alat catu dayaPembuatan alat catu daya
Pembuatan alat catu daya
 
contoh modul bahan ajar unas
contoh modul bahan ajar unascontoh modul bahan ajar unas
contoh modul bahan ajar unas
 
Materi elektronika-daya-inverter
Materi elektronika-daya-inverterMateri elektronika-daya-inverter
Materi elektronika-daya-inverter
 
hubungan udara dan penerbangan, atmosfer dan sinyal
hubungan udara dan penerbangan, atmosfer dan sinyalhubungan udara dan penerbangan, atmosfer dan sinyal
hubungan udara dan penerbangan, atmosfer dan sinyal
 
Thyristor
ThyristorThyristor
Thyristor
 
Mengambar simbokomponen pcb
Mengambar simbokomponen pcbMengambar simbokomponen pcb
Mengambar simbokomponen pcb
 
Thyristor basics
Thyristor basicsThyristor basics
Thyristor basics
 
Silabus audio video smkn 2 lgs
Silabus audio video smkn 2 lgsSilabus audio video smkn 2 lgs
Silabus audio video smkn 2 lgs
 
Comparision of power electronic devices
Comparision of power electronic devicesComparision of power electronic devices
Comparision of power electronic devices
 
Thyristors,Commutayion of Thyristor, Power Electronics
Thyristors,Commutayion of Thyristor, Power ElectronicsThyristors,Commutayion of Thyristor, Power Electronics
Thyristors,Commutayion of Thyristor, Power Electronics
 
SCR
SCRSCR
SCR
 
Modul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalModul elekronika-digital
Modul elekronika-digital
 
Tugas[4] 0317-[tryanita]-[1411511676]
Tugas[4]  0317-[tryanita]-[1411511676]Tugas[4]  0317-[tryanita]-[1411511676]
Tugas[4] 0317-[tryanita]-[1411511676]
 
RPP PLC Elektronika
RPP PLC ElektronikaRPP PLC Elektronika
RPP PLC Elektronika
 
Scr
ScrScr
Scr
 
EE201 -Chapter 6
EE201 -Chapter 6EE201 -Chapter 6
EE201 -Chapter 6
 

Similar to Komponen Komponen Elektronika Daya

Aplikasi thyristor (elektro seasons)
Aplikasi thyristor (elektro seasons)Aplikasi thyristor (elektro seasons)
Aplikasi thyristor (elektro seasons)
Yuda Wardiana
 
Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)
Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)
Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)
RedhoNurRidho
 
Thyristor
ThyristorThyristor
Thyristorrisal07
 
Kd 3. 15 thyristor
Kd 3. 15  thyristorKd 3. 15  thyristor
Kd 3. 15 thyristor
SuratmanCilacap
 
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenDiac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
BangMahar
 
Transistor
TransistorTransistor
Transistorrisal07
 
Mekatronika modul 1 REW
Mekatronika modul 1 REWMekatronika modul 1 REW
Mekatronika modul 1 REW
Rifqy R
 
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Switch gear presentation
Switch gear presentationSwitch gear presentation
Switch gear presentation
Mangwis
 
Dasar Sistem kontrol
Dasar Sistem kontrolDasar Sistem kontrol
Dasar Sistem kontrol
Hendro Dwi Jatmoko
 
Transistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarTransistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklar
teguh wicaksono
 
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
Rizky211141
 
1 thyristor
1 thyristor1 thyristor
1 thyristor
klappetart
 
Tugas elektronika dan rangkaian listrik powerpoint
Tugas elektronika dan rangkaian listrik powerpointTugas elektronika dan rangkaian listrik powerpoint
Tugas elektronika dan rangkaian listrik powerpoint
damarsyehh68
 
Ac electricity
Ac electricityAc electricity
Ac electricitylilysar
 
Karakteristik transistor (msaifullahzangky)
Karakteristik transistor (msaifullahzangky)Karakteristik transistor (msaifullahzangky)
Karakteristik transistor (msaifullahzangky)
muhammad saifullah
 
Basic electronic
Basic electronicBasic electronic
Basic electronic
afandi_latif
 
BAB 3 AC Electricity
BAB 3 AC ElectricityBAB 3 AC Electricity
BAB 3 AC Electricity
dedepanggara
 

Similar to Komponen Komponen Elektronika Daya (20)

Aplikasi thyristor (elektro seasons)
Aplikasi thyristor (elektro seasons)Aplikasi thyristor (elektro seasons)
Aplikasi thyristor (elektro seasons)
 
Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)
Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)
Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)
 
Thyristor
ThyristorThyristor
Thyristor
 
Kd 3. 15 thyristor
Kd 3. 15  thyristorKd 3. 15  thyristor
Kd 3. 15 thyristor
 
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenDiac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
 
Transistor
TransistorTransistor
Transistor
 
Thyristor
ThyristorThyristor
Thyristor
 
Mekatronika modul 1 REW
Mekatronika modul 1 REWMekatronika modul 1 REW
Mekatronika modul 1 REW
 
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Switch gear presentation
Switch gear presentationSwitch gear presentation
Switch gear presentation
 
Dasar Sistem kontrol
Dasar Sistem kontrolDasar Sistem kontrol
Dasar Sistem kontrol
 
Transistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarTransistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklar
 
Bab ii-dioda-semikonduktor
Bab ii-dioda-semikonduktorBab ii-dioda-semikonduktor
Bab ii-dioda-semikonduktor
 
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
 
1 thyristor
1 thyristor1 thyristor
1 thyristor
 
Tugas elektronika dan rangkaian listrik powerpoint
Tugas elektronika dan rangkaian listrik powerpointTugas elektronika dan rangkaian listrik powerpoint
Tugas elektronika dan rangkaian listrik powerpoint
 
Ac electricity
Ac electricityAc electricity
Ac electricity
 
Karakteristik transistor (msaifullahzangky)
Karakteristik transistor (msaifullahzangky)Karakteristik transistor (msaifullahzangky)
Karakteristik transistor (msaifullahzangky)
 
Basic electronic
Basic electronicBasic electronic
Basic electronic
 
BAB 3 AC Electricity
BAB 3 AC ElectricityBAB 3 AC Electricity
BAB 3 AC Electricity
 

Recently uploaded

Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
muhhaekalsn
 

Recently uploaded (10)

Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
 

Komponen Komponen Elektronika Daya

  • 1. TUGAS KESATU KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA DAYA Nama : Irfan Dwi Setiadi NM : 5301413042 Prodi : Pendidikan Teknik Elektro Mata Kuliah : Elektronika Daya Dosen : Dr. Ir. Subiyanto, MIEEE PTE, TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016
  • 2. 1. Definisi Elektronika Daya Elektronika Daya (Power Electronics) didefinisikan sebagai sebuah aplikasi elektronika yang menitikberatkan pada pengaturan peralatan listrik yang berdaya besar dengan cara melakukan pengubahan parameter- parameter listrik (arus, tegangan, daya listrik). Aplikasi elektronika disini dimaksudkan rangkaian yang menggunakan peralatan elektronika terutama semikonduktor yang difungsikan sebagai saklar (switching) untuk melakukan pengaturan dengan cara melakukan pengubahan tipe sumber dari AC – AC, AC – DC, DC – DC dan DC – AC. Peralatan semikonduktor yang digunakan adalah solid-state electronics untuk melakukan pengaturan yang lebih efesien pada sistem yang mempunyai daya dan energy yang besar. 2. Komponen Elektronika Daya a. Dioda Gambar Dioda Simbol Dioda Dioda merupakan semikonduktor (komponen) elektronika daya yang memilki dua terminal, yaitu: anoda dan katoda. Dalam rangkaian
  • 3. elektronika daya, dioda difungsikan sebagai sakelar. Sebagai sakelar, dioda akan konduksi (ON) jika potensial pada anode lebih positif daripada potensial pada katoda, dan dioda akan memblok (OFF) jika potensial pada anoda lebih negatif daripada potensial pada katoda. Karakteristik Dioda sebagai berikut. Bagian kiri bawah dari grafik pada Gambar dibawah merupakan kurva karakteristik dioda saat mendapatkan bias mundur. Disini juga terdapatdua kurva, yaitu untuk dioda germanium dan silikon. Besarnya arus jenuhmundur (reverse saturation current) Is untuk dioda germanium adalahdalam orde mikro amper dalam contoh ini adalah 1 A. Sedangkan untukdioda silikon Is adalah dalam orde nano amper dalam hal ini adalah 10 nA. Apabila tegangan VA-K yang berpolaritas negatip tersebut dinaikan terus, maka suatu saat akan mencapai tegangan patah (breakdown) dimana arus Is akan naik den gan tiba-tiba. Pada saat mencapai tegangan break-down ini, pembawa minoritas dipercepat hingga mencapai kecepatan yang cukup tinggi untuk mengeluarkan elektron valensi dari atom. Kemudian elektron ini juga dipercepat untuk membebaskan yang lainnya sehingga arusnya semakin besar. Pada dioda biasa pencapaian tegangan break-down ini selalu dihindari karena dioda bisa rusak.
  • 4. b. Thyristor Gambar Thyristor Thyristor adalah komponen semikonduktor untuk pensaklaran yang berdasarkan pada strukturPNPN. Komponen ini memiliki kestabilan dalam dua keadaan yaitu on dan off serta memiliki umpan-balik regenerasi internal. Thyristor memiliki kemampuan untuk mensaklar arus searah (DC) yaitu jenis SCR, maupun arus bolak-balik (AC), jenis TRIAC. - Silicon Controlled Rectifier (SCR) SCR merupakan jenis thyristor yang terkenal dan paling tua, komponen ini tersedia dalam rating arus antara 0,25 hingga ratusan amper, serta rating tegangan hingga 5000 volt. Struktur dan simbol dari SCR dapat digambarkan seperti pada gambar dibawah :
  • 5. Gambar struktur dan simbol dari SCR Sedangkan jika didekati dengan struktur transistor, maka struktur SCR dapat digambarkan seperti pada gambar dibawah : Gambar Struktur SCR jika didekati dengan struktur transistor. Kondisi awal dari SCR adalah dalam kondisi OFF (A dan K tidak tersambung). Salah satu cara untuk meng-ON kan (menyambungkan antara A dan K) adalah dengan memberikan tegangan picu terhadap G (gate). Sekali SCR tersambung maka SCR akan terjaga dalam kondisi ON (dapat dilihat pada struktur transistor Gambar 2). Untuk mematikan sambungan A-K, maka yang perlu dilakukan adalah dengan memberikan tegangan balik pada A- K-nya, atau dengan menghubungkan G ke K.
  • 6. Gambar Karakteristik SCR. - Triac Triac dapat dianggap sebagai dua buah SCR dalam struktur kristal tunggal, dengan demikian maka Triac dapat digunakan untuk melakukan pensaklaran dalam dua arah (arus bolak balik, AC). Simbol dan struktur Triac adalah seperti ditunjukan dalam gambar dibawah : Gambar simbol dan struktur Triac. Karena secara prinsip adalah ekivalen dengan dua buah SCR yang disusun secara paralel dengan salah SCR dibalik maka Triac memiliki sifat-sifat yang mirip dengan SCR. Gambar dibawah adalah gambar karakteristik volt-amper dan skema aplikasi dari Triac.
  • 7. Gambar Karakteristik Triac Jika TRIAC sedang OFF, arus tidak dapat mengalir diantara terminal-terminal utamanya (saklar terbuka). Jika TRIAC sedang ON, maka dengan tahanan yang rendah arus mengalir dari satu terminal ke terminal lainnya dengan arah aliran tergantung dari polaritas tegangan yang digunakan (saklar tetutup). Arus rata-rata yang dialirkan pada beban dapat bervariasi oleh adanya perubahan harga waktu setiap perioda ketika TRIAC tersebut ON. Jika porsi waktu yang kecil saat kondisi ON, maka arus rata-ratanya akan tinggi. Kondisi suatu TRIAC pada setiap perioda tidak dibatasi hingga 180o, dengan pengaturan picu dia dapat menghantarkan hingga 360o penuh. Tegangan gate untuk pemicu buasanya diberi notasi VGT , dan arus gate pemicu dinotasikan dengan IGT. Gambar Rangkaian picu TRIAC
  • 8. Selama setengah perioda negative, muatan negative akan berada pada plat bagian atas kapasitor dan jika tegangan yang berada pada kapasitor telah mencukupi, maka TRIAC akan ON. Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh hambatan R2, dimana jika R2 bernilai besar, maka pengisisannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan yang panjang dan arus rata-ratanya kecil. Jika R2 bernilai kecil, maka pengisian kapasitor akan cepat dan arus bebannya tinggi. Gambar DIAC sebagai pengendali TRIAC Rangkaian tersebut menggunakan DIAC sebagai pengen dali picu. Prinsip kerjanya, jika tegangan input berada pada setengah periode positif, maka kapasitor akan terisi muatan melebihi beban dan hambatan R. jika tegangan kapasitor mencapai tegangan breakover DIAC, maka kapasitor mulai mengosongkan muatan melalui DIAC ke gerbang (gate) TRIAC. Pulsa trigger TRIAC akan menghantarkan TRIAC pada setengah perioda tadi dan untuk setengah perioda berikutnya (negative) prinsipnya sama. Sekali TRIAC dihidupkan, maka dia akan menghantarkan sepanjang arus yang mengalir melaluinya tetap dipertahankan. TRIAC tidak dapat dimatikan oleh arus balik layaknya suatu SCR. TRIAC dapat dimatikan dan kembali pada kondisi menghambat, ketika arus beban AC yang melewatinya berharga nol (0), sebelum setengah perioda lainnya digunakan. Faktor ini akan membatasi frekuensi respon yang dimiliki oleh TRIAC tersebut. Bagi beban-beban resitif, waktu yang tersedia guna mematikan suatu TRIAC akan lebih panjang dari titik ketika arus bebannya jatuh hingga waktu dimana tegangan balik mencapai nilai yang dapat menghasilkan arus latching yang dibutuhkan.
  • 9. Sedangkan bagi beban-beban induktif komutasinya akan lebih rumit lagi, dimana jika arus beban jatuh dan TRIAC berhenti menghantar, maka tegangan masih ada pada piranti tersebut. Jika tegangannya muncul terlalu cepat, maka akibat yang dihasilkan oleh persambungan kapasitansi adalah tetap menghantarnya TRIAC tersebut. Untuk itu maka sering digunakan rangkaian pengaman yang dapat mengubah nilai perubahan (Range of Change) tegangan TRIAC. c. Transistor Simbol Transistor Gambar Transistor Transistor merupakan komponen aktif dan dibuat dari bahan semi konduktor, yang menggunakan aliran electron sebagai prinsip kerjanya didalam bahan Transistor merupakan pengembangan dari Tabung Hampa (Vacuum Tube). Fungsi utama dari sebuah transistor adalah
  • 10. penguat sinyal dan sebagai saklar elektronik, mixer (pencampur) yaitu pencampur sinyal yang ditangkap oleh penala dan frekuensi yang dihasilkan oleh oscillator, yang terdapat pada televisi dan radio fm. Sebuah transistor memiliki tiga daerah doped yaitu daerah emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor. Transistor ada dua jenis yaitu NPN dan PNP. Transistor memiliki dua sambungan: satu antara emitter dan basis, dan yang lain antara kolektor dan basis. Karena itu, sebuah transistor seperti dua buah dioda yang saling bertolak belakang yaitu dioda emitter-basis, atau disingkat dengan emitter dioda dan dioda kolektor-basis, atau disingkat dengan dioda kolektor, Bagian emitter- basis dari transistor merupakan dioda, maka apabila dioda emitter-basis dibias maju maka kita mengharapkan akan melihat grafik arus terhadap tegangan dioda biasa. Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil dari potensial barriernya, maka arus basis (Ib) akan kecil. Ketika tegangan dioda melebihi potensial barriernya, arus basis (Ib) akan naik secara cepat. Karakteristik Kolektor Transistor Gambar Kurva Karakteristik Kolektor Transistor Kurva karakteristik kolektor merelasikan IC dan VCE dengan IB sebagai parameter. Parameter-parameter transistor tidaklah konstan, meskipun tipe sama namun parameter dapat berbeda. Kurva kolektor
  • 11. terbagi menjadi tiga daerah yaitu jenuh, aktif dan cut- off. Daerah jenuh (saturasi) adalah daerah dengan VCE kurang dari tegangan lutut (knee) VK. Daerah jenuh terjadi bila sambungan emiter dan sambungan basis berprasikap maju. Pada daerah jenuh arus kolektor tidak bergantung pada nilai IB. Tegangan jenuh kolektor – emiter, VCE(sat) untuk transistor silikon adalah 0,2 volt sedangkan untuk transistor germanium adalah 0,1 volt. Daerah aktif adalah antara tegangan lutut VK dan tegangan dadal (break down) VBR serta di atas IBICO. Daerah aktif terjadi bila sambungan emiter diberi prasikap maju dan sambungan kolektor diberi prasikap balik. Pada daerah aktif arus kolektor sebanding dengan arus balik. Penguatan sinyal masukan menjadi sinyal keluaran terjadi pada saat aktif. Daerah cut-off (putus) terletak dibawah IB = ICO. Sambungan emiter dan sambungan kolektor berprasikap balik. Pada daerah ini IE = 0 ; IC = ICO = IB d. GTO (Gate Turn Off) Thyristor Gambar dan simbol GTO Thyristor GTO merupakan anggota keluaran thyristor yang dapat di-on kan dengan menerapkan signal gerbang yang positif da dapat dipadamkan dengan pemberian signal gerbang yang negatif. GTO adalah perangkat pembawa minoritas yg mengontrol arus (yaitu bipolar). GTO berbeda dari thyristor konvensional, GTO dirancang untuk mematikan ketika arus
  • 12. negatif megalir melewati gate (sehingga menyebabkan pembalikan arus gate. Secara relatif saat arus gate tinggi maka perlu untuk mematikan perangkat dengan penguatan pada kisaran 4-5 Selama konduksi, pada sisi lain, kerja perangkat seperti halnya sebuah thyristor dengan kondisi ON yg sangat rendah serta drop tegangan stabil. Seperti halnya thyristor, GTO juga terdiri dari empat lapisan p-n- p-n dan tiga junction. Dalam rangka untuk mendapatkan efisiensi tinggi emitor pada ujung katoda, lapisan katoda n+ dibuat dengan doped. Akibatnya, fungsi tegangan breakdown terhadap J3 (junction ketiga) rendah (biasanya 20-40V). Untuk menjaga efisiensi emitor tetap baik pada tingkat doping ini , maka Lapisan harus rendah. Di sisi lain, dari sudut pandang yang baik maka properties harus dimatikan. Secara resistif lapisan ini harus serendah mungkin unyuk memenuhi tingkat doping pada wilayah ini agar menjadi tinggi. Oleh karena itu, tingkat doping lapisan ini sangat diperhitungkan. Selain itu, dalam rangka mengoptimalkan kapasitas arus yg diputus, junction gate katoda harus diubah menjadi lebih tinggi. 3000 Amp GTO dapat terdiri dari hingga 3000 segmen katoda individu yang diakses melalui kontak utama. (a) Arus yg terpicu dari GTO jauh lebih tinggi daripada thyristor dgn rating serupa. Arus bocor juga jauh lebih tinggi. Perlu dicatat bahwa GTO dapat menghalangi tegangan forward hanya saat gate membias negatif terhadap katoda.
  • 13. (b) Zona antara kurva min dan max mencerminkan variasi parameter antara masing-masing GTO. Karakteristik ini berlaku untuk DC dan arus gate AC berfrekuensi rendah. Pulsa ON dan OFF untuk GTO yang dikomunikasikan ke unit masing-masing gate melalui kabel serat optik. Sinyal-sinyal optik dikonversikan ke sinyal listrik oleh konverter sinyal optik-listrik. Sinyal- sinyal listrik melalui kontrol logika kemudian menghasilkan keluaran sinyal ON dan OFF yang berupa arus gate positif dan negatif yg mengalir ke GTO. Logika kontrol juga dapat mengawasi konduksi GTO dengan cara memantau tegangan gate-katoda. Setiap kesalahan dikirim kembali melalui kabel serat optik ke kontrol utama. Suplai daya untuk unit drive gate berasal dari catu daya utama melalui frekuensi tinggi pengaturan SMPS (Blok A, B & C). Blok diagram, Rangkaian diagram keluaran
  • 14. e. IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor) IGBT atau Transistor dwikutub gerbang-terisolasi adalah piranti semikonduktor merupakan gabungan antara BJT dan MOSFET. Biasa berfungsi sebagai komponen saklar untuk sebuah aplikasi daya. IGBT merupakan komponen utama yang aplikasinya ada pada AC drive, seperti Inverter, VSD, servo drive, vector drive, stepper drive, bahkan sebagian besar power supply switching menggunakan komponen ini. IGBT memiliki kesamaan dengan Transistor bipolar, perbedaannya pada Transistor bipolar arus basis IB yang diatur. Sedangkan pada IGBT yang diatur adalah tegangan gate ke emitor UGE. Dari gambar karakteristik IGBT, pada tegangan UCE = 20 V dan tegangan gate diatur dari minimum 8 V, 9 V dan maksimal 16 V, arus Collector IC dari 2 A sampai 24 A.
  • 15. f. MOSFET Simbol Mosfet Gambar Mosfet MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor) adalah salah satu jenis transistor efek medan merupakan salah satu jenis transistor yang memiliki impedansi masukan (gate) sangat tinggi. Poin penting dalam prinsip pengoperasian MOSFET adalah alat pengontrol tegangan mayoritas. Sesuai namanya, perpindahan pembawa mayoritas dalam MOSFET yang dikontrol adalah tegangan dengan menggunakan kontrol eletroda.
  • 16. Pada daerah saturasi MOSFET mendapatkan bias input (Vgs) secara maksimum sehingga arus drain pada MOSFET juga akan maksimum dan membuat tegangan Vds = 0V. Pada kondisi saturasi ini MOSFET dapat dikatakan dalam kondisi ON secara penuh (Fully-ON). Pada daerah Cut-Off MOSFET tidak mendapatkan tegangan input (Vin = 0V) sehingga tidak ada arus drain Id yang mengalir. Kondisi ini akan membuat tegangan Vds = Vdd. Dengan beberapa kondisi diatas maka pada daerah cut-off ini MOSFET dikatakan OFF (Full-Off). Kondisi cut-off ini dapat diperoleh dengan menghubungkan jalur input (gate) ke ground, sehingga tidaka ada tegangan input yang masuk ke rangkaian saklar MOSFET MOSFET pada kondisi saturasi (ON) dan kondisi cut-off (OFF). Membuat tegangan Vds = 0 v. Pada kondisi saturasi ini MOSFET dapat dikatakan dalam kondisi ON secara penuh (Fully-ON). Membuat tegangan Vds = Vdd. Dengan kondisi diatas maka pada daerah cut-off ini MOSFET dikatakan OFF (Full-Off).