Dokumen tersebut membahas tentang usaha manusia untuk menirukan terbangnya burung sejak abad pertengahan hingga awal abad ke-20. Terdapat upaya awal dengan melompat dari menara sambil menggunakan sayap buatan, namun kebanyakan berakhir dengan kecelakaan. Kemudian setelah mempelajari biomekanika kepakan sayap burung, manusia mulai membuat mesin terbang.
LAODE ABDUL WAHAB: AGAMA DAN SAINS dalam alur sejarah mengalami hubungan panas dingin, Hubungan keduanya kadang berkonflik, independen, bahkan mencari titik aman berintegrasi.
LAODE ABDUL WAHAB: AGAMA DAN SAINS dalam alur sejarah mengalami hubungan panas dingin, Hubungan keduanya kadang berkonflik, independen, bahkan mencari titik aman berintegrasi.
For the File and calculation excel you can download here https://drive.google.com/drive/folders/1p_VCyaALE2upfF7VxC1iLQgwWIH0UqEL?usp=sharing
Language : Indonesia (IDN : Bahasa)
Copyright : Institue Technology Adhi Tama Surabaya Open license
For the File and calculation excel you can download here https://drive.google.com/drive/folders/1p_VCyaALE2upfF7VxC1iLQgwWIH0UqEL?usp=sharing
Language : Indonesia (IDN : Bahasa)
Copyright : Institue Technology Adhi Tama Surabaya Open license
Prinsip prinsip sistem ekonomi islam & penerapannya di indonesia
Islamic science
1. 1SDJ / Islam Sci / 2006
Kajian Islam dan Sains :
Seruan Memperhatikan Kepak Sayap Burung
dalam Penerbangannya
Annual Conference Kajian Islam
Lembang , Bandung , 16 – 30 Nopember , 2006
Prof . Ir. Said Djauharsyah Jenie , Sc.D.
Departemen Agama Republik Indonesia
2. 2SDJ / Islam Sci / 2006
1. Lapisan – lapisan langit dan Bumi
2. Kekuatan untuk menembus langit
3. Burung dengan kepakan sayapnya
4. Usaha Manusia menirukan terbangnya
Burung
I S I B A H A S A N
5. Kesimpulan
3. 3SDJ / Islam Sci / 2006
“ Wahai Jin dan manusia! Jika kalian mampu untuk menembus Tingkatan
tingkatan langit dan bumi maka tembuslah . namun kalian tidak akan
pernah bisa menembusnya kecuali dengan kekuatan “ ( bisulthaan).
[ QS 55 : 33]
Manusia & Jin diizinkan untuk mengarungi lapisan – lapisan langit dan
bumi dengan syarat seperti difirmankan dalam Al Qur’an , surat Ar
Rahman , ayat 33 sebagai berikut
Bisulthaan disini diartika sebagai kekuatan yang
berupa kemampuan teknologi yang harus
dipunyai oleh manusia jika ia ingin menembus
lapisan langit dan bumi
1. Lapisan – lapisan langit dan Bumi
4. 4SDJ / Islam Sci / 2006
2. Kekuatan untuk menembus Tingkatan Langit
Marilah kita perhatikan kata kunci dari QS 55:33 , yaitu tanpa kekuatan
tidak mungkin kita bisa menembus tingkatan - tingkatan langit dan
Bumi.
Dalam ceramah ini akan kita bahas kekuatan untuk menembus langit
tingkat pertama pada bagian yang paling bawah , yaitu langit disekitar
Bumi.
Dengan kata lain kita perhatikan kekuatan
yang diperlukan untuk terbang didalam
atmosfer , yang telah selama peradaban
manusia dimulai ribuan tahun silam diimpi –
impikan oleh manusia
5. 5SDJ / Islam Sci / 2006
2 .1 Terbang diudara sebagai suatu impian manusiamanusia
Manusia telah mengamati hewan-hewan terbang sejak peradaban
manusia dimulai ribuan tahun silam.
Ketertarikan pada hewan-hewan terbang ini disebabkan karena
beberapa hal antara lain :
● Terbang diruang luas dimensi
tiga,menyiratkan gerakan bebas
tanpa batas yang hakiki, terlepas
dari kungkungan ruang dan gravitasi
● Keindahan warna warni dari sayap
hewan-hewan terbang menyiratkan
adanya korelasi antara keindahan
warna dan kemampuan terbang
Keindahan hewan-hewan terbang seperti burung, kupu-kupu telah
mengilhami para seniman dalam menghasilkan puisi – puisi dan nyanyian
pujian terhadap makhluk terbang ini
6. 6SDJ / Islam Sci / 2006
“ Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung – burung yang
mengembangkan dan mengatupkan sayapnya diatas mereka ? Tidak ada
yang menahannya ( diudara ) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya
Dia Maha Melihat segala sesuatu [ QS 67 : 19]
Sehubungan dengan impian manusia yang telah ribuan tahun lamanya ini marilah
kita perhatikan firman Allah dalam Quran ,surat Al Mulk ayat 19 berikut ini ,
2 .2 Firman Allah tentang Burung
7. 7SDJ / Islam Sci / 2006
Pertanyaannya adalah kenapa Allah memerintahkan untuk memperhatikan kepak
sayap burung ketika ia membuka dan mengatup ?, dan bukannya memperhatikan
keindahan warna – warni burung , atau nyaringnya kicau burung atau daging dan
telornya yang enak dimakan ???
2 .2 Firman Allah tentang Burung ( lanjutan )( lanjutan )
Inilah beberapa contoh keindahan warna warni dan kicau burung dari Eropa
Burung Pelatuk
( woodpecker )
Burung Roller
Burung Bee Eater
Burung
Kingfisher
Burung Pelatuk
Hitam
Kenapa justru bukan keindahan warna
warni burung seperti ini , yang Allah
perintahkan untuk diperhatikan ??
8. 8SDJ / Islam Sci / 2006
Angsa sedang takeoff
dari permukaan air
dengan kepakan
frekuensi tinggi dengan
sudut attack besar
Pelikan sedang terbang jelajah dengan
memanfaatkan efek kedekatan dengan
tanah ( in ground effect) dan kepakan
sayap frekuensi sedang
Elang rajawali sedang
terbang jelajah dengan
merentangkan sayap
dengan kepakkan
frekuensi rendah
Burung Hantu terbang
mengepakkan sayap
dengan frekuensi tinggi
untuk terbang menanjak
Burung Hantu terbang
melayang tanpa
mengepakkan sayap
2 .2 Firman Allah tentang Burung ( lanjutan )( lanjutan )
Yang difirmankan oleh Allah adalah gerakkan sayap burung saat membuka dan
mengatup seperti beberapa contoh berikut ini
Apakah rahasia dibalik
kepakan sayap burung yang
membuka dan menutup ??
9. 9SDJ / Islam Sci / 2006
3. Burung dengan kepakan sayapnya
Kepakan sayap pada satwa terbang berfungsi ganda yaitu sebagai pembangkit
gaya angkat dan sekaligus pembangkit gaya dorong kedepan.
Namun dengan pengamatan yang
seksama dan melalui teknik fotografi
kecepatan tinggi manusia mulai
menyadari bahwa gerakkan sayap
satwa terbang ternyata menuruti
suatu siklus lintasan dengan pola
yang sangat komplex , membetuk
gerakkan kebawah , kedepan ,
keatas dan kebelakang dengan
bentuk lintasan ellips , angka
delapan atau bentuk-bentuk lintasan
tertututp lainnya
Pada awalnya , sebelum ditemukannya kamera kecepatan tinggi pada awal abad
dua puluh , manusia mengira bahwa kepakan sayap satwa terbang hanyalah
keatas dan kebawah saja..
Up
stroke
Down
stroke
10. 10SDJ / Islam Sci / 2006
1
2
3
4
3.1 Kepak sayap sebagai pembangkit gaya angkat dan gaya dorong
Defleksi kepakan
semakin besar pada
daerah tepi sayap ,
sehingga sudut
serang pada daerah
ini semakin besar
Akibatnya gaya angkat
yang dihasilkan oleh
penampang sayap
akan semakin miring
kedepan dengan
semakin dekatnya
penampang tersebut
ketepi sayap
Akibatnya daerah sayap dekat badan burung akan berkontribusi lebih banyak
sebagai pembangkit gaya angkat , sedangkan daerah sayap dekat tepi lebih
berkontribusi sebagai pembangkit gaya dorong.
Mekanisme pembangkitan gaya angkat dan gaya dorong oleh
sayap burung dapat dijelaskan sebagai berikut
Berikut diberikan beberapa contoh biomekanik gerak kepak sayap untuk beberapa
burung dan serangga.
11. 11SDJ / Islam Sci / 2006
3.1.1 Biomekanika Kepak Sayap Frequensi Sedang
Down stroke
Down strokeUp stroke Up
stroke
Dalam membangkitkan gaya angkat dan gaya dorong kepak sayap
burung melakukan gerakan Down stroke ( Kepak kebawah ) dan
Up stroke ( kepak keatas )Down
stroke
Up
stroke
Gerak Down stroke dilakukan dengan waktu lebih lama dan sudut
serang pada penampang sayap lebih besar dari saat Up stroke
Saat Down stroke sayap memberikan gaya aerodinamik yang
dapat diuraikan menjadi gaya vertikal keatas , U dan gaya
dorong kedepan TD.
Saat Up stroke sayap memberikan gaya aerodinamik yang dapat
diuraikan menjadi gaya vertikal keatas , U dan gaya dorong
kebelakang , TU yang biasanya lebih kecil dari TD
Jika U > berat burung burung naik keatas
Jika U = berat burung burung terbang datar
Jika TD > TU burung terbang maju kedepan
Jika TD = TU burung hovering
U U
TD
TU
Burung Merpati ( hi speed )
12. 12SDJ / Islam Sci / 2006
Burung Hantu ( lo speed )
Untuk jenis burung hantu , kepakan sayap mempunyai
pola gerak sedikit lebih rumit , seperti ditunjukkan
berikut ini.
Makin rendah kecepatan terbang burung pola gerak
kepak sayap semakin komplex : angka delapan yang
semakin tak simetri
upstroke
upstroke
downstroke
downstroke
Makin rendah kecepatan terbang burung rasio antara
waktu down stroke dan upstroke semakin besar
tD tU
Lo speed tD / tU > 1
3.1.2 Biomekanika Kepak Sayap Frequensi Rendah
13. 13SDJ / Islam Sci / 2006
Untuk hovering , maka gerak upstroke dan
down stroke harus membentuk angka
delapan yang simetrik.
Untuk hovering dimana attitude burung
vertikal maka angka delapan ini harus
horisontal , sehingga tidak ada gaya dorong
yang terbentuk , dengan demikian gaya
angkat yang terbentuk akan mengimbangi
berat burung tersebut
Perhatikan contoh untuk burung Kolibri ( Humingbird ) berikut
Terlihat bahwa saat down stroke , penampang
sayap mempunyai sudut serang positif , dan saat
upstroke sayap diputar dengan sumbu putar
sepanjang span sehingga penampang sayap
terbalik ,dengan demikian tetap mempunyai sudut
serang positif
Dengan demikian untuk kemampuan hovering ,
sistem engsel dan otot sayap burung harus
mempunyai daya yang kuat untuk memutar bidang
sayap 180o
bolakbalik dengan kecepatan tinggi
downstroke
uptroke
3.1.3 Biomekanika Kepak Sayap Frequensi Tinggi
14. 14SDJ / Islam Sci / 2006
3.2 Kepak Sayap Burung sebagai mekanisme utama untuk Terbang
Diudara
Dengan mempelajari pola gerak yang rumit tersebut disadari pula bahwa energi
yang dibutuhkan dalam gerak kepak sayap , kecepatan kepakkan serta pengaturan
pembuangan panas akibat gerak kepak yang berulang memerlukan adanya suatu
sistem biomekanik yang amat komplex dan canggih.
Contoh – contoh pada pasal 3.1 menunjukkan bahwa dibelakan gerak sayap
burung yang membuka dan menutup terdapat rahasia ilmu terbang yang diberikan
oleh Allah agar makhluknya tersebut mempunyai kemampuan untuk mengangkan
badannya sambil mendorongnya kedepan
Gaya Berat
Gaya Angkat
Gaya Dorong
Kecepatan
kedepan, V
Gaya Hambat
Dalam QS 67 : 19 , kata tiada yang mampu
menahannya kecuali Yang maha pemurah
bisa diartikan Gaya Gravitasi ( gaya berat )
burung yang menahan ( menyeimbangkan)
gaya angkat dan gaya Hambat aerodinamik
yang menahan ( menyeimbangkan ) gaya
Dorong
Dengan keseimbangan gaya inilah burung
memperoleh kekuatan untuk mampu melakukan
gerakan terbang diudara
15. 15SDJ / Islam Sci / 2006
Sejak itu orang-orang percaya bahwa dengan membuat peralatan seperti
Burung, yaitu membuat sayap mekanik dan mengepak-ngepakkan sayap
keatas – kebawah dan kedepan – kebelakang sekaligus untuk
memperoleh gaya keatas dan kedepan, maka orang akan mampu terbang.
Peralatan terbang seperti ini di sebut ORNITHOPTER.
Pada awal abad Masehi , 1250 M seorang pendeta Inggris-Prancis bernama
Roger Bacon, menyelesaikan sebuah Buku yang berjudul
“ Secrets of Art and Nature “ , dimana didalamnya ia menjelaskan untuk
pertama kalinya suatu mesin terbang ( “flying machine”) yang menggunakan
sayap buatan yang dapat dikepak –kepakan diudara
Beberapa peminat terbang kemudian mencoba membuat Ornithopter melalui
intuisinya masing-masing tanpa didasari oleh ilmu pengetahuan yang memang
saat itu belum ada .
Oleh karena tidak adanya daya untuk tinggal landas mereka memulai
penerbangannya dengan naik kepuncak menara dan terjun dari ketinggian
puncak tersebut dengan harapan dapat terbang melayang turun.
4. Usaha Manusia menirukan terbangnya Burung
Sepanjang catatan sejarah usaha – usaha manusia untuk bisa terbang seperti
burung telah dimulai hampir delapan abad lalu
16. 16SDJ / Islam Sci / 2006
4.1 Peloncat – peloncat Menara
Hampir semua peniru burung yang menggunakan
Ornithoper dan melompat dari menara atau bukit
mengalamai kecelakaan fatal.
Ini terjadi antara tahun 800 SM sampai dengan 1400
Masehi
Sejarahwan Gibbs- Smith menamakan para peniru burung ini sebagai “ tower
jumper” atau Peloncat – peloncat Menara
Raja ke 9 Inggris, Bladud dengan menggunakan
sayap yang dilapisi bulu-bulu mencoba terbang
dengan meloncat dari menara Kuil Apollo di
Trinavantum (London) pada 863 SM. Ia jatuh dan
tewas dalam percobaan ini
Beberapa Tower Jumper
yang tercatat dalam sejarah
penerbangan antara lain :
17. 17SDJ / Islam Sci / 2006
4.1 Peloncat – peloncat Menara ( lanjutan )
Pada tahun 1503, seorang Italia bernama
G.B.Danti melompat dari suatu menara di Perugia,
dengan menggunakan Sayap seperti burung. Ia
selamat dalam percobaan ini meskipun tidak
berhasil terbang
Pada tahun 1507, seorang Skotlandia bernama
John Damian melompat dari tembok di Gereja
Stirling, dengan menggunakan Sayap seperti
burung. Ia mengalami patah tulang paha dalam
percobaan ini dan tidak berhasil terbang
Pada abad ke 17, seorang Turki bernama Hezarfen Celebi melompat dari menara
di Galata , dengan menggunakan Sayap seperti burung. Ia berhasil melayang
untuk jarak tertentu dan selamat dalam percobaan terbang ini
Pendeta Benedikte Inggris, Oliver of Malmesbury “ The Flying Monk”dengan
menggunakan sayap mencoba terbang dengan meloncat dari menara gereja di
Malmesbury pada 1020 M. Ia jatuh dan mengalami patah tulang kakinya.
Salahudin dari Konstantinopel, sekitar abad ke 11
M, mencoba terbang dengan menggunakan Sayap
dan meloncat dari bangunan tinggi. Ia tewas dalam
percobaan ini
18. 18SDJ / Islam Sci / 2006
4.2 Leonardo da Vinci & Ornithopternya
Leonardo da Vinci 1452 - 1519
Leonardo da Vinci dilahirkan di kota Tuscan dari desa
Vinci dekat Florensia , Italia pada tanggal 15 April 1452
sebagai anak tidak sah dari Ser Piero da Vinci, seorang
pengacara muda dengan seorang pekerja pertanian lokal
, Katerina. Ia tinggal bersama ibunya , sampai ibunya
menikah pada tahun 1457, dimana kemudian ia diasuh
oleh keluarga ayahnya. Pada usia 16 tahun da Vinci
pindah ke Florensia dan belajar melukis dan mematung.
Pada usia 30 tahun, Leonardo pindah ke Milan dan bekerja pada keluarga
Ludovico Sforza, dimana ia diberi tugas merancang mesin-mesin perang dan
sistem persenjataan. Ia bekerja pada keluarga ini selama 20 tahun, dan ini
merupakan perioda paling kreatif dalam kehidupan karir Leonardo da Vinci
Sejak wafatnya tulisan –tulisan keteknikan dari Leonardo da Vinci diperjual
belikan oleh orang-orang tak bertanggung jawab dan kebanyakan hilang
ditelan sejarah .
19. 19SDJ / Islam Sci / 2006
4.2 Leonardo da Vinci & Ornithopternya ( lanjutan )
Dalam Codex On The Flight of Birds,
Leonardo menyatakan :
“ Burung merupakan instrumen yang bekerja
menuruti hukum matematika , suatu instrumen
yang berada dalam kemampuan manusia untuk
menirukannya dengan semua gerakan-
gerakannya, meskipun tidak dalam derajad
kekuatan yang sepadan, karena defisiensinya
dalam menjaga keseimbangan. Dengan demikian
kita dapat berkata bahwa instrumen seperti burung
dapat dibuat oleh manusia sesempurna mungkin kecuali bahwa kehidupan
burung digantikan dengan kehidupan manusia yang mengawaki instrumen
tersebut “ .
Pada tahun 1965 beberapa karya keinsinyuran
Leonardo da Vinci ditemukan di Madrid dan
Inggris , namun karyanya yang terpenting
ditemukan di Turin mengenai teknik terbang
yang disebut Codex on the Flight of Birds.
20. 20SDJ / Islam Sci / 2006
Melalui pernyataannya ini kita melihat bagaimana dalam mendisain instrumen
terbang , Leonardo mencari dasar-dasar hukum yang menyebabkan burung
bisa terbang. Jadi tidak hanya sekedar menjiplak bentuk fisik dari burung.
Ornithopter hasil disain Leonardo da Vinci pada tahun 1488.
Tidak diketahui dengan pasti apakah Leonardo da Vinci pernah mencoba
membuat hasil rancangan Ornithopternya , karena memang tidak ditemukan
peninggalan-peninggalan yang berkaitan dengan instrumen terbang tersebut.
4.2 Leonardo da Vinci & Ornithopternya ( lanjutan )
21. 21SDJ / Islam Sci / 2006
Rekonstruksi Ornithopter Leonardo da Vinci , oleh James Wink diberikan dalam
diagram berikut ini
Tampak depan
Sayap kanan
Sayap kiri
Ribs ( airfoil)
Kulit sayap dari kain
pilot
Sistem Kendali Terbang
Pedal penggerak sayap
Engsel putar
kepak sayap
Katrol Penguat
Kendali
Tongkat
Kemudi
Dari hasil rekonstruksi James Wink , analisis tentang bisa tidaknya instrumen
tersebut diterbangkan, yang sebenarnya juga menyiratkan kekahwatiran da
Vinci mengenai kemampuan manusia untuk mengawaki instrumen terbang
tersebut
4.2 Leonardo da Vinci & Ornithopternya ( lanjutan )
22. 22SDJ / Islam Sci / 2006
Dengan struktur dari kayu Ornithopter menjadi sangat
berat untuk dipikul oleh pilotnya
Dengan seluruh organ motorik pilotnya bergerak untuk
mengepakkan keempat sayap dan katrol-katrol , beban
pilot menjadi sangat tinggi sehingga tidak ada rauangan
lagi untuk melakukan stabilisasi, pengendalian ataupu
navigasi selama terbang
Dengan dimensi Ornithopter yang cukup besar maka
kekuatan otot maximal dari sistem motorik manusia
normal tidak mungkin untuk mampu melakukan tugas
pengepakkan sayap, apalagi melakukan penyeimbangan
dan pengendalian
Beberapa catatan untuk Ornithopter da
Vinci :
4.2 Leonardo da Vinci & Ornithopternya ( lanjutan )
Dapat disimpulkan bahwa meskipun secara konseptual teknologi , Ornithopter
Leonardo da Vinci dapat diterbangkan, namum tingkat teknologi ( state of the
art ) yang tersedia saat itu tidak mungkin untuk merealisasikannya.
Disinilah kita sadari bahwa Leonardo da Vinci memang hidup dalam alam
yang jauh dibelakang pemikiran-pemikiran majunya.
23. 23SDJ / Islam Sci / 2006
Bahwa Gaya Angkat ( LIFT ) dapat dibangkitkan dengan menggerakkan sayap
tetap (fixed wing) maju kedepan di udara dan tidak perlu mengepak-ngepakkan
sayap.
Dalam mencari alternatif teknik terbang burung yang bisa ditirukan oleh
manusia Leonardo secara tekun terus melakukan pengamatannya secara hati-
hati pada burung yang sedang terbang . Akhirnya ia membuat kesimpulan yang
brillian sebagai berikut :
Bahwa gerakkan keatas dan
kebawah dari sayap burung tidak
mempunyai peran yang besar
terhadap terbangkitnya Lift ,
gerakkan itu hanya menggerakan
bulu-bulu ujung sayap untuk
membangkitkan gaya dorong
kedepan. Gaya angkat , Lift ,
terbangkitkan oleh gerakan burung
kedepan yang mengakibatkan udara
mengalir dipermukaan sayap
Tepi sayap bergerak keatas
kebawah membangkitkan Gaya
dorong kedepan ( propulsif)
Udara tersibak
kebelakang
Burung beraksi
,bergerak kedepan
Karena burung bergerak
maju, udara mengalir ke
sayap dan
membangkitkan Lift
4.3 Terobosan Brilian Leonardo da Vinci
24. 24SDJ / Islam Sci / 2006
Dalam Codex Atlanticus , 1505 ia menulis kesimpulan pengamatannya
sebagai berikut
“ Dengan demikian jika udara bergerak mengaliri sayap yang
tak bergerak, maka udara yang sama akan mendukung
beratnya burung selama gerakannya diudara”
Interpretasi modern saat ini adalah : gaya angkat ( lift ) dibangkitkan oleh sayap
tak bergerak dari burung yang bergerak maju diudara
Burung bergerak maju karena gerakan bagian ujung tepi sayap keatas dan
kebawah yang membangkitkan gaya dorong ( propulsif) kedepan.
Pernyataan diatas membuahkan
Prinsip Pemisahan ( Separation
Principle ) antara Lift sebagai gaya
yang memberikan angkatan keatas
dan gaya Dorong sebagai gaya
yang memberikan dorongan
kedepan. Gaya dorong ini disebut
THRUST
Gaya Berat
Gaya Angkat
Gaya Dorong
Kecepatan
kedepan, V
4.3 Terobosan Brilian Leonardo da Vinci ( lanjutan )
25. 25SDJ / Islam Sci / 2006
Prinsip Pemisahan mengganti gerak kepakan sayap keatas/kebawah dan kedepan
/kebelakang yang sekaligus menghasilkan Lift dan Thrust dengan suatu sayap tetap
pembangkit Lift dan sistem propulsi pembangkit Thrust
Prinsip yang sangat penting ini, yang akhirnya dipakai sebagai dasar rancang bangun
pesawat terbang, hampir selama 200 tahun tak tersampaikan kepada khalayak pemikir
ilmu- ilmu Fisika Terbang. Baru pada tahun 1799 seorang ilmuwan Inggris Sir George
Cayley secara terpisah menyingkapkan prinsip ini dan menerapkannya pada rancang
bangun mesin terbangnya.
Burung
Kepakan sayap :
Keatas,kebawah,
kedepan dan kebelakang
Lift
Benda Terbang buatan
Lift
Thrust
Sayap tetap
Sistem propulsi
Thrust
4.4 Prinsip Pemisahan : Sayap Tetap + Sistem Pendorong
26. 26SDJ / Islam Sci / 2006
Burung Hantu terbang dengan sayap
terkadang dikepakkan , terkadang
direntangkan diam. Bagian tepi sayap
dikerakkan untuk maju kedepan.
Layang – gantung masa
kini, merealisasikan
pemikiran Leonardo da
Vinci bahwa sayap tetap
dapat membangkitkan Lift
Layang gantung bermotor masa kini,
merealisasikan pemikiran Leonardo da Vinci,
bahwa terbang dapat dilakukan dengan sayap
tetap pembangkit Lift dan motor pembangkit
Thrust
4.4 Prinsip Pemisahan : Sayap Tetap + Sistem Pendorong
( lanjutan )
27. 27SDJ / Islam Sci / 2006
4.5 Apakah Ornithopter suatu kemustahilan ??
Dengan melihat bagaimana komplexnya gerak sayap
burung dan serangga maka hampir mustahil dengan
teknologi yang ada saat itu ( abad 15 ) orang
berekayasa terbang dengan menirukan gerak kepak
sayap burung
Disamping itu sistem pendukung gerak yang berupa
engsel dan otot yang bertenaga besar ,sistem
pembuangan panas akibat gesekan dengan udara
serta konstruksi struktur yang ringan dan kuat
merupakan hal yang tak terbayangkan saat itu.
Bahkan Ornithopter
cipataan Leonardo da
Vinci pun tidak akan
bisa direalisasikan
menjadi mesin
terbang yang efektif.
Teknologi padaawal abad 21 pun baru bisa memahami kerja kepak sayap burung ,
namun untuk membuat tiruannya juga masih belum tersedia
Burung Merpati
Konsep Ornithopter Leonardo da Vinci
28. 28SDJ / Islam Sci / 2006
5. Kesimpulan
1. Sampai awal abad 21 ini teknologi yang dikembangkan oleh
peradaban manusia belum mampu membuat pesawat udara yang
mampu terbang dengan kepakan sayap seperti burung
2. Namun demikian haruslah kita syukuri bahwa dengan menirukan
terbang burung pada saat melayang dengan sayap tidak
dikepakan ditampah dengan sistem pendorong (propulsi ) ,
manusia telah diijinkan Allah SWT untuk mampu membuat
pesawat terbang sayap tetap dengan bermacam kegunaan untuk
tujuan kemanusiaan.
3. Ummat manusia harus terus berusaha mengembangkan teknologi
untuk suatu ketika mampu terbang dengan cara kepakan sayap
seperti burung , dengan demikian tetap memperhatikan QS Al
Mulk , ayat 19