SlideShare a Scribd company logo
THE INCREASE OF EARLY CHILDHOD’S MORAL DEVELOPMENT WITH
THEMATIC APPROACH
Hendra Sofyan
Jambi University, Kampus Pinang Masak, Jl. Jambi Muara Bulian KM.15 Mendalo Darat,
Jambi 36361
hendrapaud@yahoo.co.id
Jambi University, Indonesia
ABSTRACT
The objective of this research is to increaseearly childhood’s development by
using of thematic approach. This action research conducted at Nakkia Kindergarten
Group B Jatiwaringin Pondok Gede. This research usedin which 15 childhood ofsix
years old were participated. The development by Kemmis and Tegart which twocycles
and each cycle has four steps. They are as follow:(1) plan, (2) action, (3) observe, and (4)
reflect. The action research applied to research methods they where qualitative and
quantitative research, data analizedby using Spradley data analysis model.
The research result shows the applying thematic approach wich involved various
methods, media and activities increase the development of the children of six years old
especialy in moral development. Futhermore,the research result can be applied
to increase early childhoods development with thematic approach, mainly for learning
planning, learning development for teachers, andcurricullum in higher education.
Keywords: early childhood’s development, thematic approach
1. PENDAHULUAN
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ditujukan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan anak secara optimal, agar memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih
lanjut. Untuk mencamoralpai perkembangan yang optimal dalam berbagai aspek
perkembangan, banyak permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran anak usia dini
seperti masalah yang berkaitan dengan aspek perkembangan anak usia dini, di Taman
Kanak-kanak TK Nakkia semester I tahun ajaran 2011/2012 pada kelompok B yang
1
berjumlah 15 orang siswa.
Permasalahan ini diduga karena dalam proses pembelajaran guru kurang
merencanakan Satuan Kegiatan Mingguan (SKM), Satuan Kegiatan Harian (SKH), Kegiatan
peningkatan perkembangan yang kurang terencana, penggunaan area dan tema yang kurang
efektif, pemilihan metoda dan media yang kurang sesuai, permasalahan secara umum
perkembangan moral berada pada kategori kurang dengan data, sebagai berikut:
Anak yang memiliki perkembangan baik, 16,67 %, perkembangan cukup 32,22% dan
perkembangan kurang 51,11%. Berdasarkan latar belakang inilah, maka peneliti ingin
memfokuskan penelitian “Peningkatan Perkembangan Moral Anak Usia Dini dengan
Pendekatan Tematik.”
Penelitian ini menggunakan teori utama teori perkembangan kognitif Piaget. Proses
pelaksanaan pembelajaran yang demikian, semuanya bertujuan untuk mengoptimalkan aspek
perkembangan moral anak. Perkembangan moral untuk menemukan pribadi yang diinginkan
(Santrock, 2012: 278).
Keberhasilan proses pengoptimalan seluruh aspek perkembangan yang ada pada anak
ini dipengaruhi banyak faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain: kualitas guru dalam
merancang dan melaksanakan proses pembelajaran, sarana prasarana yang tersedia,
kurikulum, dan motivasi anak didik (Abdurahman, 2003: 13). Faktor lain yang juga
berpengaruh adalah: strategi pembelajaran, pengelolaan kegiatan belajar, dan pemberian
reinforcement. Guru menjadi salah satu faktor penting dalam menunjang keberhasilan
pendidikan anak usia dini yang tergambar pada perkembangan potensi anak pada saat proses
pembelajaran melalui bermain sesuai dengan tema yang diajarkan saat itu.
Pembelajaran dengan menggunakan tematik, sangat membantu guru dan murid dalam
proses pembelajaran untuk lebih fokus dan kosentrasi yang dirancang berdasarkan kurikulum,
program Satuan Kegiatan Mingguan dan Satuan Kerja Harian. Pembelajaran tematik lebih
menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan pengembangan tema. Guru
harus menseleksi topik-topik yang relevan dan menarik bagi anak-anak kemudian
mengembangkan ide-ide sentralnya (Kostelnik, 1991: 2).
Hasil dari pengoptimalan potensi anak usia dini yang dilakukan guru melalui proses
pembelajaran di sekolah masih belum optimal. Hal ini bisa diketahui dari hasil wawancara
tanggal 20 Mei 2011 dengan beberapa orang guru dan orangtua murid TK Nakkia dan juga
di Jakarta, yang menyatakan bahwa masih banyak anak yang belajar tidak melalui bermain,
penggunaan tema yang terbatas dan sangat sedikit padahal banyak sekali tema yang dapat
dikembangkan berkenaan dengan kehidupan sehari-hari yang dapat ditemukan anak,
2
pemberian Pekerjaan Rumah (PR) matematik pada anak layaknya seperti anak Sekolah Dasar
(SD), pelaksanaan proses pendidikan di tempat-tempat yang tidak ada sarana bermain seperti
penyelenggaraan pendidikan anak usia dini di rumah toko yang arealnya sangat sempit dan
terbatas sehingga tidak memungkinkan anak bermain, anak belajar bukan lagi melalui
bermain dan tidak berdasarkan tema, bahkan hasil pengamatan penulis di Taman Kanak-
kanak (TK) di Jakarta, ada anak TK yang diberi PR menulis untuk dikerjakan di rumah,
demikian juga dengan pekerjaan rumah matematik, akibatnya waktu anak tersita untuk
membuat pekerjaan rumah diperlakukan seperti anak sekolah dasar. Hal itu terbukti ketika
peneliti melakukan evaluasi awal dari rencana kegiatan harian smester I tahun ajaran
2011/2012 pada kelompok B yang berjumlah 15 orang siswa. Hasil yang didapatkan ternyata
dari 15 orang siswa hanya sebagian kecil dari jumlah siswa yang perkembangannya berada
pada tingkat sedang sebagian besar siswa belum berkembang dengan harapan. Untuk lebih
jelasnya hasil evaluasi awal tentang kemampuan perkembangan anak dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 1. Data Awal Kemampuan Perkembangan sosuial Anak Kelompok B
TK Nakkia Jati Waringin Pondok Gede
No Aspek
Perkembangan
Kemampuan
Baik Cukup Kurang Jumlah
1 Moral 2 5 8 15
Sumber: Data dari Rencana Kegiatan Harian TK Nakkia Jati Waringin Pondok Gede.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kemampuan perkembangan anak
Kelompok B TK Nakkia Jati Waringin Pondok Gede secara umum berada pada kategori
kurang. Kurang berhasilnya hal ini diduga dalam melaksanakan proses pembelajaran guru
belum mengembangkan pembelajaran yang dirancang untuk peningkatan perkembangan
dengan tematik. Belajar melalui bermain masih banyak yang belum memahami secara utuh,
seperti apa SKH yang dapat diaplikasikan dalam proses pembelajaran di TK.
Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama ini, situasi tersebut dapat membuat
guru kurang memperhatikan atau bahkan melupakan beberapa komponen yang harusnya tetap
ada dan harus dilakukan guru selama kegiatan pelaksanaan program yang telah dirancang.
Kondisi tersebut dapat terjadi karena guru terlalu asyik dengan situasi dan aktivitas yang
telah digambarkan di atas atau dapat juga karena guru memang belum melihat komponen lain
3
yang penting dalam kegiatan pelaksanaan program di TK, dan belum terancangnya satuan
kegiatan harian dengan semestinya, terutama yang dipadukan dengan bermain.
Kegiatan pelaksanaan program di TK seharusnya merupakan pembelajaran yang
dimodifikasi sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, kegiatan
pelaksanaan program di TK juga harus memperhatikan komponen pembelajaran. Komponen
yang dimaksud adalah tujuan, materi/topik, metode dan media serta penilaian, yang disusun
berdasarkan area dan tema yang dalam penyampaian materi pembelajaran melalui bermain,
bukan terpisah.
Fenomena lain sehubungan dengan pembelajaran anak usia dini adalah anak
diperlakukan selayaknya seperti anak sekolah dasar, dimana anak diberikan pekerjaan rumah
yang menghabiskan waktu bermain mereka, serta anak disekolah sudah diberi beban belajar
dan belajar sehingga waktu bermain mereka berkurang. Anak belajar tidak dilakukan melalui
bermain, dan tidak mengutamakan rasa senang, dengan demikian akan menghambat aspek-
aspek perkembangan untuk berkembang secara optimal, seperti perkembangan emosi, karena
beban yang diberikan tidak sesuai dengan tugas-tugas perkembangan mereka. Akhirnya anak
usia TK masih banyak yang berperilaku tidak sesuai dengan yang diharapkan seperti: masih
banyak yang tidak mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, malas bergerak, jarang
berkomunikasi dengan teman ataupun guru, tidak mau menunggu giliran, tidak mau
mendengarkan guru, dan masih minta ditemani orangtuanya saat proses pembelajaran.
Seharusnya hal ini tidak terjadi, karena tujuan pembelajaran di TK harus mengembangkan
seluruh aspek komponen perkembangan secara optimal.
Tujuan penelitian: 1. mengetahui perkembangan anak usia dini pada aspek
perkembangan moral. 2. mengetahui cara meningkatkan perkembangan anak usia dini dengan
pendekatan tematik, dan 3. mengetahui peningkatan perkembangan anak usia dini dengan
pendekatan tematik.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Peningkatan
Perkembangan Anak Usia Dini Dengan Pendekatan Tematik.”
2. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah metode action research. Pada penelitian tindakan ini
peneliti menggunakan model yang dikemukakan oleh Kemis dan Taggart, 1998. Prosedurnya
terdiri dari 4 (empat) tahap sebagai berikut: (1) Planning, (2) Acting, (3) Observing, and (4 )
Reflecting, yang diperkaya dengan asesment awal dan assessment akhir, hasil modifikasi
Jamaris (2011: 15). Penelitian ini menggunakan dua siklus. Teknik pengujian keabsahan data
4
digunakan Hasil uji coba instrumen divalidasi dengan menggunakan validitas konstruk yang
dilakukan melalui penetapan atau justifikasi pakar atau rnelalui penilaian sekelompok panel
yang terdiri dari orang-orang yang menguasai substansi atau konten variabel yang handal
dapat diukur. Desain penelitian menempuh langkah langkah sebagai berikut: 1. menemukan
masalah, 2. menganalisis masalah yang ditemukan, 3. merumuskan masalah, 4.
mengembangkan alternatif tindakan, 5. menentukan cara pengumpulan data, dan 6. menyusun
rencana perbaikan secara lengkap (Wardhani, 2008: 31).
Pada penelitian ini peneliti menggunakan prosedur Kemmis dan Mc. Taggert.
Pre Asesment
Post Asesment
Gambar 1. Model Tindakan Kemmis dan McTaggart (seperti dikutip oleh Hopkins, 2002:46)
Prosedur analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data
kualitatif Spradley (Spradley, 1997: 41) terdiri dari 12 langkah yaitu: menentukan informasi,
mewawancarai informan, membuat catatan lapangan, mengajukan pertanyaan deskriptif,
analisis hasil wawancara, membuat analisis domain, mengajukan pertanyaan struktural,
membuat analisis taksonomi, mengajukan pertanyaan kontras, membuat analisis
komponensial, menemukan tema dan menuliskan laporan etnografi.
Penelitian ini bertempat di Taman Kanak-kanak Nakkia Gambrit Jatiwaringin Pondok
Gede. Pemilihan sekolah ini melibatkan semua guru TK B Nakkia Gambrit yang telah
dibekali dengan perangkat pembelajaran seperti RKH, SKM, media yang digunakan dan
lembar-lembaran tugas yang akan dikerjakan siswa. RKH terdiri atas kegiatan awal, kegiatan
inti dan penutup. Dalam masing-masing kegiatan tersebut diamati perkembangan aspek
perkembangan sosio-emosional.
Penelitian ini dilakukan selama 6 (enam) bulan yang dilaksanakan pada tahun ajaran
2011/2012 di Taman kanak-kanak Nakkia Gambrit Jati Waringin Pondok Gede Bekasi,
dengan kegiatan: 1 (satu) bulan untuk observasi lapangan dan praassesment selama 2 (dua)
bulan untuk membuat rencana pembelajaran tematik, alat tugas untuk setiap area dan alat
5
ukur untuk perkembangan anak usia dini selama 2 (dua) bulan untuk melakukan pelaksanaan
tindakan pembelajaran dengan pendekatan tematik berbasis bermain di Taman Kanak-kanak
Nakkia Gambrit Jatiwaringin selama 1 (satu) bulan untuk membuat laporan hasil penelitian.
Taman Kanak-kanak yang digunakan penelitian merupakan Taman Kanak-kanak yang dalam
pembelajaran menganut sistem area. Area yang dipilih tersebut disesuaikan dengan materi
pembelajaran yang diajarkan dan diamati proses perkembangannya. Pembelajaran untuk
setiap tema membutuhkan waktu satu minggu masing-masingnya. Total dibutuhkan 16 (enam
belas) kali pertemuan tatap muka bagi anak-anak tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan yang bersifat kualitatif dan
kuantitatif, yang dilaksanakan dalam bentuk siklus sampai target penelitian dalam siklus-
siklus tercapai. Penelitian ini dilaksanakan yang bertujuan untuk mendorong adanya
perubahan yang diharapkan, meningkatkan kualitas yang dilakukan di dalamnya, seluruh
proses diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh telah menciptakan
hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dan perkembangan profesional (Elliot, 1982:
30).
Penelitian tindakan merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yaitu
melaksanakan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek
pembelajaran di kelas secara profesional. Penelitian tindakan memecahkan suatu masalah
serta penelitiannya berbentuk sharing (Creswell, 2008: 205).
3. HASIL
Hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh skor rata rata perkembangan anak usia
dini Taman Kanak-kanak Nakkia sebesar 1,17 berdasarkan katagori perkembangan anak
dalam penelitian ini, nilai rata-ratanya masih berada pada level satu.
Tabel 2. Nilai Perkembangan Moral Anak Usia Dini (Asesmen Awal) TK Nakkia Kelompok
B
No Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Moral 71 70 68 70 75 72 67 78 71 73 73 71 79 78 75
Kondisi di atas menunjukan bahwa pencapaian nilai perkembangan anak Taman
Kanak-kanak Nakkia, kelompok masih perlu dioptimalkan peningkatannya sesuai dengan
tujuan penelitian ini yaitu peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan
tematik Sedangkan target penelitian mendekati level tiga. Berikut ini dapat dilihat diagram
batang di bawah ini:
6
SkorAnak
Gambar 2. Perkembangan Anak Hasil Pengukuran Sebelum Siklus I
Hasil perhitungan nilai rata-rata perkembangan anak Taman Kanak-kanak Nakkia
kelopok B setelah pelaksanaan siklus I adalah meningkat dari assessmen awal 1,17 naik
menjadi 2,31. Dengan demikian hasil pelaksanaan tindakan siklus I mengalami peningkatan,
tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati level tiga.
Tabel 3. Nilai Asessmen Peningkatan Perkembangan Moral Emosional Anak Usia Dini
dengan Pendekatan Tematik setelah Siklus I TK Kelompok B
No Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Moral 13
6
119 141 127 139 127 133 143 137 135 140 131 129 145 140
Untuk lebih jelas dapat dilihat dengan diagram batang berikut ini:
Skor Anak
Gambar 3. Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini Dengan Pendekatan Tematik
Setelah Siklus I TK kelompok B Nakkia
Peningkatan skor perkembangan anak usia dini sebelum diberi tindakan dan setelah
diberi tindakan (Sebelum dan Sesudah siklus I) sebagai berikut:
Tabel 4. Nilai Asesmen Hasil Peningkatan Perkembangan Moral Anak Usia Dini
dengan Pendekatan Tematik (Sebelum dan Sesudah Siklus I)
7
No Moral AA Moral A1 Selisih
1 71 136 65
2 70 119 49
3 68 141 73
4 70 127 57
5 75 139 64
6 72 127 55
7 67 133 66
8 78 143 65
9 71 137 66
10 73 135 62
11 73 140 67
12 71 131 60
13 79 129 50
14 78 145 67
15 75 140 65
Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan perkembangan anak usia dini
TK B Taman Kanak-kanak Nakkia setelah dilakukan tindakan dengan pendekatan tematik,
tetapi target penelitian skor perkembangan yaitu kategori level tiga belum tercapai. Diagram
batangnya sebagai berikut:
SkorAnak
Gambar 4. Diagram Batang Aspek Perkembangan Moral (peningkatan Awal dari Sebelum
DiadakanTtindakan dan Setelah Tindakan pada Siklus I)
Hasil tindakan pada siklus II (dua), maka didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 5. Asesment Nilai Peningkatan Perkembangan Moral Anak Usia Dini Dengan
Pendekatan Tematik (Siklus I dan Siklus II) TK Nakkia Kelompok B
No Moral A1 Moral A2 Selisih
1 136 172 36
2 119 178 59
3 141 172 31
4 127 176 49
5 139 177 38
8
6 127 174 47
7 133 178 45
8 143 165 22
9 137 173 36
10 135 177 42
11 140 171 31
12 131 178 47
13 129 164 35
14 145 175 30
15 140 173 33
Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan perkembangan Anak TK B
Taman Kanak-kanak Nakkia setelah dilakukan pelaksanaan peningkatan perkembangan anak
usia dini dengan pendekatan tematik pada Siklus I dan Siklus II Hasil perbandingan siklus I
dengan Asesment Siklus II dapat dilihat sebagai berikut:
Skor Anak
Gambar 5. Grafik Skor Aspek Perkembangan Anak pada Siklus I dan Il
Data dari hasil observasi nilai asesment hasil peningkatan perkembangan anak usia
dini dengan pendekatan tematik (setelah siklus I dan sesudah siklus II). Taman Kanak-kanak
Nakkia Kelompok B, jika disajikan dalam bentuk diagram batang untuk aspek perkembangan
moral sebagai berikut:
1. Peningkatan Perkembangan Moral
Skor Anak
9
0
200
400
600
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Siklus I
Siklus II
Gambar 6. Diagram Batang Aspek Perkembangan Moral
Tingkat perkembangan moral setiap anak pada akhir siklus I pengukuran bergerak
pada skor terendah 354 dan skor tertinggi 417 dan setelah dilaksanakan siklus II meningkat
menjadi skor terkecil 474 dan skor terbesar 522 sedangkan selisih skor peningkatan 93
sampai 168. Perkembangan moral, sudah meningkat, skor maksimal mendekati 522 sudah
tercapai (persentase skor dari 90,8% sampai 100%) artinya aspek perkembangan moral
peningkatannya sudah optimal (gambar 10).
2. Hasil perbandingan awal dengan siklus I dan siklus II
Untuk melihat hasil yang lebih jelas secara keseluruhan, perbandingan keseluruhan
peningkatan (Awal, Siklus I, Siklus II), dapat dilihat pada Gambar berikut:
Skor Anak
Gambar 7 . Grafik Skor Aspek Perkembangan Moral Anak pada Siklus Awal, Siklus I
dan II
4. PEMBAHASAN
Pendidikan usia dini pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan aspek
perkembangan moral anak. Pembelajaran tematik berusaha memfasilitasi peningkatan aspek
perkembangan Moral anak, dirancang dengan melibatkan area-area yang digunakan dalam
pembelajaran anak usia dini di Taman Kanak-kanak.
Berdasarkan hasil analisis data terlihat bahwa pembelajaran tematik dapat
meningkatkan aspek perkembangan moral anak usia dini. Pendidikan anak usia dini bertujuan
10
untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan moral yang diperlukan oleh anak
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, serta untuk pertumbuhan dan perkembangan ke
tahap selanjutnya. Anak tumbuh dan berkembang didukung oleh berbagai lingkungan,
seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Sebagai
jembatan antara keluarga dan sekolah formal, taman kanak-kanak merupakan sarana penting
sebagai tempat bagi anak-anak belajar untuk mengembangkan potensi diri yang ada pada
dirinya dan mengembangkan aspek perkembangan moral.
Menurut Kuppermic Taman Kanak-kanak tidaklah sekedar berfungsi untuk
meletakkan dasar-dasar kemampuan akademik melainkan juga mengembangkan aspek-aspek
psikologi anak. Beranjak dari hal itu maka kurikulum atau program kegiatan belajar mengajar
pada pendidikan anak usia dini sejogyanya dilandasi oleh pemahaman bagaimana anak-anak
belajar tentang segala sesuatu. Inti dari program kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak
adalah untuk memberikan pengalaman belajar yang penuh makna. Proses pembelajaran ini
semua diharapkan untuk memberi atau merangsang pertumbuhan fisik dan perkembangan
aspek asspek psikologis anak secara optimal (Kuppermic, 2011: 141).
Salah satu permasalahan yang ada di lapangan adalah tidak semua anak dapat
melewati proses perkembangan dengan baik, berbagai macam faktor yang menyebabkan
anak-anak mengalami hambatan atau masalah.
Perlu disadari salah satu sarana untuk dapat membantu anak usia dini tumbuh dan
berkembang adalah di Taman Kanak-kanak. Taman Kanak-kanak adalah tempat interaksi dan
bersosialisasi nilai-nilai dan perilaku perilaku yang diterima oleh masyarakat. Termasuk di
dalamnya adalah perilaku kebersihan dan kesehatan, kedisiplinan dan kemandirian.
Kemampuan yang juga tergolong di dalamnya adalah kemampuan untuk mengekspresikan
emosi sesuai dengan situasi sosial yang dihadapi anak. Kemampuan ini diharapkan dapat
berkembang pada usia anak pra sekolah atau anak usia dini (Izzaty, 2005: 20).
Untuk meningkatkan potensi secara optimal perlu adanya pendidikan agar menjadi
individu yang mandiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Martini Jamaris bahwa
pengembangan potensi manusia menjadi kemampuan aktual tidak lepas dari pengaruh
lingkungan dimana manusia tersebut berada. Oleh sebab itu untuk menjadikan manusia
menjadi individu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri, bagi masyarakat dan pengembangan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi maka diperlukan pendidikan yang bermutu (Jamaris, 2010:
10).
Pengoptimalan peningkatan perkembangan ini terbukti dalam penelitian ini,
peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pembelajaran tematik selama dua siklus
11
terbukti dapat meningkatkan perkembangan moral anak. Peningkatan perkembangan ini
sebagaimana yang telah dibahas dalam kajian teori bahwa perkembangan dipengaruhi oleh
lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Pada siklus I, peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik,
telah mencapai katagori baik (B) namun dengan demikian secara umum target penelitian
belum tercapai karena masih ada bagian aspek perkembangan kognitif yang belum optimal
peningkatan perkembangannya, maka perbaikan dilaksanakan pada siklus II.
Pada Siklus II, perbaikan dirancang dengan membuat rencana dilakukan dengan
memprediksi bahwa dengan penggunaan tema dan sub tema dan merancang rancangan
pembelajaran yang baru berdasarkan kesulitan pada siklus I, yang baru dan menarik serta
menggunakan perpaduan beberapa metoda seperti: mengamati gambar, bimbingan, bermain
peran, tanya jawab dan praktek langsung serta tugas sesuai tema, sehingga akan dapat
meningkatkan perkembangan anak usia dini. Pada siklus II ini strategi pembelajaran yang
digunakan masih tetap menggunakan area, dengan kegiatan, media dan metoda yang telah
dirancang. Setelah dilaksanakan, ternyata peningkatan perkembangan anak usia dini dengan
pendekatan tematik mencapai kategori sangat baik (A).
Keberhasilan peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik
dalam penelitian penelitian ini didukung dengan menciptakan lingkungan sekolah yang
kondusif yang dapat mendukung terjadinya perkembangan pada setiap aspek dengan
mengkondisikan kelas menjadi kelas area yang akan memberikan peluang anak untuk dapat
meningkatkan aspek perkembangan moral. Pada penelitian ini dikondisikan area untuk
mengerjakan tugas tugas yang akan mendukung setiap peningkatan aspek perkembangan
anak usia dini sebelumnya dirancang SKM dan SKH yang lengkap, kemudian dilaksanakan.
Siklus I dilaksanakan sebanyak delapan kali pertemuan, hasil yang didapat adalah:
peningkatan dilakukan dengan kegiatan peningkatan perkembangan anak usia dini
dilaksanakan dengan melakukan peningkatan, perkembangan moral anak. Peningkatan
dengan penggunaan media yang sangat mendukung, seperti media lembaran kerja di setiap
area dan pengoptimalan lembaran kerja di setiap area yang lebih menarik, ternyata berhasil
meningkatkan perkembangan anak usia dini. Selain itu media yang juga digunakan adalah
gambar, modeling, audiovisual, notebook serta permainan. Peningkatan dengan metoda yang
bervariasi seperti: mengamati gambar, bimbingan dari guru, bermain peran, tanya jawab dan
praktek langsung serta memberikan tugas sesuai dengan tema.
Siklus II rancangan disusun berdasarkan hasil tindakan siklus I, pada siklus ini
dilaksanakan sebanyak delapan kali pertemuan, hasil yang didapat adalah: peningkatan
12
dilakukan dengan kegiatan peningkatan perkembangan anak usia dini dilaksanakan dengan
melakukan peningkatan perkembangan moral anak. Peningkatan dengan penggunaan media
yang sangat mendukung, seperti media lembaran kerja di setiap area dan pengoptimalan
lembaran kerja di setiap area yang lebih menarik, ternyata berhasil meningkatkan
perkembangan anak usia dini. Selain itu media yang juga digunakan adalah gambar,
modeling, audiovisual, notebook serta permainan. Peningkatan dengan metoda yang
bervariasi seperti: mengamati gambar, bimbingan dari guru, bermain peran, tanya jawab dan
praktek langsung serta memberikan tugas sesuai dengan tema. Berdasarkan hasil analisis data
terlihat bahwa pembelajaran tematik dapat meningkatkan aspek perkembangan anak usia
dini.
Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam masalah aspek perkembangan moral anak
usia dini. Dalam penelitian ini peneliti meneliti aspek perkembangan moral saja dengan
menggunakan beberapa indikator.
Pengukuran yang melibatkan aspek perkembangan moral bukanlah hal yang mudah
untuk dilaksanakan. Keterukurannya harus betul-betul mewakili apa yang diamati. Walaupun
peneliti sudah menyediakan observer dan rekaman video untuk pengamatan perilaku banyak
anak TK tersebut, peneliti masih punya keterbatasan untuk betul-betul jelimet dan teliti
untuk pengamatan aspek perkembangan moral setiap anak tersebut. Untuk penelitian
selanjutnya mungkin perlu penambahan jumlah observer dan peningkatan tekhnologi
informasi (video).
Keterbatasan berikutnya adalah penelitian ini hanya dilakukan di satu sekolah Taman
Kanak-kanak. Keterbatasan berikutnya dalam hal lama waktu penelitian, penelitian ini hanya
dilakukan dalam waktu singkat hanya 3 bulan saja. Agar supaya hasilnya lebih akurat perlu
ditambah waktu penelitian. Penggunaan gambar visual dalam bentuk video singkat dan
beberapa permainan dalam pembelajaran ini kadang-kadang ada yang sedikit berhubungan
langsung dengan tema yang sedang dipelajari, Untuk mengatasi audio visual bermain
dikaitkan dengan aspek perkembangan. Dalam hal ini peneliti atasi dengan mengajak anak-
anak untuk berdiskusi dan juga berdiskusi dengan guru-gurunya.
Implikasi penelitian ini pada tataran pembelajaran teoritik, sebaiknya
mengembangkan dengan waktu satu semester. Pada tataran praktis hasil penelitian
berimplikasi pada: 1. Pengembangan satuan kegiatan harian yang memperhatikan
perkembangan anak, pengembangan lembaga kerja disetiap area pembelajaran dengan
menggunakan tema, 2. Media pembelajaran dan area yang digunakan harus sesuai dengan
tema sesuai dengan aspek yang ingin dikemabangkan, 3. Pengembangan pembelajaran
13
dengan berkomunikasi dan bekerja sama dalam kelompik diarea apapun yang dikerjakan
anak harus sesuai dan berkaitan dengan tema, dan 4. Guru membiasakan mengajar dan
berpedoman pada rancangan kegiatan harian dalam mengajar yang telah disesuaikan dengan
tema.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini terjadi peningkatan perkembangan anak usia dini
dengan pendekatan tematik:
1. Perkembangan anak usia dini siswa Taman Kanak-kanak Nakkia Kelompok B, Jati
Waringin Bekasi pada setiap aspek perkembangan sebelum diberi tindakan berada
pada kategori rendah. Rendahnya dapat dibuktikan dengan hasil asesmen awal.
2. Pelaksanaan peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik
dilakukan dengan cara kegiatan peningkatan aspek sosio- emosional. Media yang
digunakan adalah lembaran kerja siswa di setiap area untuk mengembangkan aspek
perkembangan moral (area bahasa, area berhitung, area IPA, dan area seni serta area
balok), media gambar, model binatang, media audio visual, serta permainan. Metode
peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik menggunakan
metode: mengamati gambar, bimbingan, dan bermain peran.
3. Peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik dapat
meningkatkan aspek perkembangan moral anak usia dini. Hal ini dapat dibuktikan
dengan adanya perubahan pada nilai rata-rata aspek perkembangan moral anak
sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan tematik.
Daftar Pustaka
Abdurahman, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta,
2003.
Creswell, John. Education Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative
and Qualitatif Research. New Jersey: Merrill Prentice Hall, 2008.
Crain, William. Teori Perkembangan, Konsep dan Aplikasi, terjemahan Yudi Santoso.
Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007.
Elliot, J. Developing Hypothesis About Classroom From Teacher Practical Construct: An
Account of The Work of The Ford Teaching Project. Victoria: Deakin, 1982.
14
Hopkins, David. A Teachers Guide to Classroom Research. Philadelphia: Open University
Press, 2002.
Izzaty, Rita. Mengenali Permasalahan Perkembangan Anak Usia TK, Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional, 2005.
Jamaris, Martini. Kesulitan Belajar: Assesmen dan Penanggulangannya. Jakarta: Yayasan
Penamas Murni, 2009.
____________. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan. Jakarta: Yayasan Penamas
Murni, 2010.
____________. “Penelitian Ilmiah Dalam Penelitian Khusus.” Proceding Munas dan Seminar
Asosiasi Profesi Pendidikan Khusus Indonesia. Jakarta: APPKHL, 2011: 32-33.
Kostelnik. Teaching Youngs Children Using Themes: Age 2 to 6. New York: Harper Collin
Publishers, 1991.
Kuppermic, Leadbeater. “School Social Climate and Individual Differences in Vulnerability
to Psychopathology.” Journal of School Psychology, Vol. 39, No. 2, 2011: 21-23.
Santrock, John W. Life Span Development Perkembangan Masa Hidup.
terjemahan Widyasinta B. Jakarta: Erlangga, 2012.
Slavin, Robert. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktek, terjemahan Marianto Samosir.
Jakarta: PT Indeks, 2008.
Spradley, James. Metode Etnografi, terjemahan Misbah Zulfa, Yogya: PT Tiara Wacana,
1997.
Trawick, Jeffrey. Early Childhood Development: A Multicultural Perspective. New Jersey:
Merill Prentice Hall, 2003.
Trianto. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2009.
_____. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA & Anak
Usia Kelas Awal SD/MI. Jakarta: 2011.
Wardhani, IGAK. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka, 2008.
15

More Related Content

What's hot

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)reditayuke
 
Pengukuran dan pentafsiran
Pengukuran dan pentafsiranPengukuran dan pentafsiran
Pengukuran dan pentafsiran
nelson fredoline
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
dedy solin
 
1105 2133-1-pb
1105 2133-1-pb1105 2133-1-pb
1105 2133-1-pb
hendri madina
 
Jurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematikaJurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematika
Nurmalianis Anis
 
penelitian tindakan kelas (PTK)
penelitian tindakan kelas (PTK)penelitian tindakan kelas (PTK)
penelitian tindakan kelas (PTK)
Prasetyo Widodo
 
Ptk mami2
Ptk mami2Ptk mami2
Ptk mami2
Diah Ngapain Si
 
Peningkatan pemahaman manajemen waktu melalui bimbingan kelompok dengan tekni...
Peningkatan pemahaman manajemen waktu melalui bimbingan kelompok dengan tekni...Peningkatan pemahaman manajemen waktu melalui bimbingan kelompok dengan tekni...
Peningkatan pemahaman manajemen waktu melalui bimbingan kelompok dengan tekni...
Psikopedagogia uad
 
Proposal SKRIPSI
Proposal SKRIPSIProposal SKRIPSI
Proposal SKRIPSI
yudha saputra
 
Proposal kuantitatif
Proposal kuantitatifProposal kuantitatif
Proposal kuantitatif
Alina Margono
 
836579803 1559551487
836579803 1559551487836579803 1559551487
836579803 1559551487
Saeful Muarif
 
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
STKIP PGRI BANDAR LAMPUNG
 
Peningkatan hasil belajar siswa
Peningkatan hasil belajar siswa Peningkatan hasil belajar siswa
Peningkatan hasil belajar siswa
sinupid
 
Kajian tindakan
Kajian tindakanKajian tindakan
Kajian tindakan
Nur Azyan
 
skripsi BaB I
skripsi BaB Iskripsi BaB I
skripsi BaB I
NJ mandiri
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
Abdul Hamid
 
Contoh proposal ptk (2)
Contoh proposal ptk (2)Contoh proposal ptk (2)
Contoh proposal ptk (2)
nu rokhman
 
Kegiatan pembelajaran 1
Kegiatan pembelajaran 1Kegiatan pembelajaran 1
Kegiatan pembelajaran 1
Operator Warnet Vast Raha
 
KBAT
KBATKBAT
KBAT
Rain_Ain
 

What's hot (20)

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
 
Pengukuran dan pentafsiran
Pengukuran dan pentafsiranPengukuran dan pentafsiran
Pengukuran dan pentafsiran
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
1105 2133-1-pb
1105 2133-1-pb1105 2133-1-pb
1105 2133-1-pb
 
Jurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematikaJurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematika
 
penelitian tindakan kelas (PTK)
penelitian tindakan kelas (PTK)penelitian tindakan kelas (PTK)
penelitian tindakan kelas (PTK)
 
Ptk mami2
Ptk mami2Ptk mami2
Ptk mami2
 
Peningkatan pemahaman manajemen waktu melalui bimbingan kelompok dengan tekni...
Peningkatan pemahaman manajemen waktu melalui bimbingan kelompok dengan tekni...Peningkatan pemahaman manajemen waktu melalui bimbingan kelompok dengan tekni...
Peningkatan pemahaman manajemen waktu melalui bimbingan kelompok dengan tekni...
 
Proposal SKRIPSI
Proposal SKRIPSIProposal SKRIPSI
Proposal SKRIPSI
 
Proposal kuantitatif
Proposal kuantitatifProposal kuantitatif
Proposal kuantitatif
 
836579803 1559551487
836579803 1559551487836579803 1559551487
836579803 1559551487
 
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
 
Peningkatan hasil belajar siswa
Peningkatan hasil belajar siswa Peningkatan hasil belajar siswa
Peningkatan hasil belajar siswa
 
Kajian tindakan
Kajian tindakanKajian tindakan
Kajian tindakan
 
skripsi BaB I
skripsi BaB Iskripsi BaB I
skripsi BaB I
 
Proposal baru
Proposal baruProposal baru
Proposal baru
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Contoh proposal ptk (2)
Contoh proposal ptk (2)Contoh proposal ptk (2)
Contoh proposal ptk (2)
 
Kegiatan pembelajaran 1
Kegiatan pembelajaran 1Kegiatan pembelajaran 1
Kegiatan pembelajaran 1
 
KBAT
KBATKBAT
KBAT
 

Similar to Full paper moral Development

Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
ratih azza
 
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaArtikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
M Wahyudi Haidar
 
widyaa.pdf
widyaa.pdfwidyaa.pdf
widyaa.pdf
VinaOktaviani17
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
Operator Warnet Vast Raha
 
Karya tulids
Karya tulidsKarya tulids
Karya tulids
Karya tulidsKarya tulids
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Operator Warnet Vast Raha
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Operator Warnet Vast Raha
 
64 hesty, s.si implementasi model pembelajaran tematik
64 hesty, s.si  implementasi model pembelajaran tematik64 hesty, s.si  implementasi model pembelajaran tematik
64 hesty, s.si implementasi model pembelajaran tematikUNIMED
 
Pbl
PblPbl
Paikem 1
Paikem 1Paikem 1
Paikem 1
AdeMustopa1
 
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discoveryProposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
Muhammad Syafrullah
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
YatiNurfauziah
 
Proposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah DiseminarkanProposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah Diseminarkan
Muhammad Syafrullah
 
s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdfs_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
MyData19
 
karil revisi4.docx
karil revisi4.docxkaril revisi4.docx
karil revisi4.docx
RellySeptiaPutriUtar
 
Makalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwantoMakalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwanto
Yohanes Purwanto
 
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREAJURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
manginova
 

Similar to Full paper moral Development (20)

Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaArtikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
 
widyaa.pdf
widyaa.pdfwidyaa.pdf
widyaa.pdf
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Karya tulids
Karya tulidsKarya tulids
Karya tulids
 
Karya tulids
Karya tulidsKarya tulids
Karya tulids
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
64 hesty, s.si implementasi model pembelajaran tematik
64 hesty, s.si  implementasi model pembelajaran tematik64 hesty, s.si  implementasi model pembelajaran tematik
64 hesty, s.si implementasi model pembelajaran tematik
 
Pbl
PblPbl
Pbl
 
Paikem 1
Paikem 1Paikem 1
Paikem 1
 
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discoveryProposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
 
Proposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah DiseminarkanProposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah Diseminarkan
 
s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdfs_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
 
karil revisi4.docx
karil revisi4.docxkaril revisi4.docx
karil revisi4.docx
 
Makalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwantoMakalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwanto
 
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREAJURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
 

Recently uploaded

Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 

Full paper moral Development

  • 1. THE INCREASE OF EARLY CHILDHOD’S MORAL DEVELOPMENT WITH THEMATIC APPROACH Hendra Sofyan Jambi University, Kampus Pinang Masak, Jl. Jambi Muara Bulian KM.15 Mendalo Darat, Jambi 36361 hendrapaud@yahoo.co.id Jambi University, Indonesia ABSTRACT The objective of this research is to increaseearly childhood’s development by using of thematic approach. This action research conducted at Nakkia Kindergarten Group B Jatiwaringin Pondok Gede. This research usedin which 15 childhood ofsix years old were participated. The development by Kemmis and Tegart which twocycles and each cycle has four steps. They are as follow:(1) plan, (2) action, (3) observe, and (4) reflect. The action research applied to research methods they where qualitative and quantitative research, data analizedby using Spradley data analysis model. The research result shows the applying thematic approach wich involved various methods, media and activities increase the development of the children of six years old especialy in moral development. Futhermore,the research result can be applied to increase early childhoods development with thematic approach, mainly for learning planning, learning development for teachers, andcurricullum in higher education. Keywords: early childhood’s development, thematic approach 1. PENDAHULUAN Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ditujukan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal, agar memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut. Untuk mencamoralpai perkembangan yang optimal dalam berbagai aspek perkembangan, banyak permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran anak usia dini seperti masalah yang berkaitan dengan aspek perkembangan anak usia dini, di Taman Kanak-kanak TK Nakkia semester I tahun ajaran 2011/2012 pada kelompok B yang 1
  • 2. berjumlah 15 orang siswa. Permasalahan ini diduga karena dalam proses pembelajaran guru kurang merencanakan Satuan Kegiatan Mingguan (SKM), Satuan Kegiatan Harian (SKH), Kegiatan peningkatan perkembangan yang kurang terencana, penggunaan area dan tema yang kurang efektif, pemilihan metoda dan media yang kurang sesuai, permasalahan secara umum perkembangan moral berada pada kategori kurang dengan data, sebagai berikut: Anak yang memiliki perkembangan baik, 16,67 %, perkembangan cukup 32,22% dan perkembangan kurang 51,11%. Berdasarkan latar belakang inilah, maka peneliti ingin memfokuskan penelitian “Peningkatan Perkembangan Moral Anak Usia Dini dengan Pendekatan Tematik.” Penelitian ini menggunakan teori utama teori perkembangan kognitif Piaget. Proses pelaksanaan pembelajaran yang demikian, semuanya bertujuan untuk mengoptimalkan aspek perkembangan moral anak. Perkembangan moral untuk menemukan pribadi yang diinginkan (Santrock, 2012: 278). Keberhasilan proses pengoptimalan seluruh aspek perkembangan yang ada pada anak ini dipengaruhi banyak faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain: kualitas guru dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran, sarana prasarana yang tersedia, kurikulum, dan motivasi anak didik (Abdurahman, 2003: 13). Faktor lain yang juga berpengaruh adalah: strategi pembelajaran, pengelolaan kegiatan belajar, dan pemberian reinforcement. Guru menjadi salah satu faktor penting dalam menunjang keberhasilan pendidikan anak usia dini yang tergambar pada perkembangan potensi anak pada saat proses pembelajaran melalui bermain sesuai dengan tema yang diajarkan saat itu. Pembelajaran dengan menggunakan tematik, sangat membantu guru dan murid dalam proses pembelajaran untuk lebih fokus dan kosentrasi yang dirancang berdasarkan kurikulum, program Satuan Kegiatan Mingguan dan Satuan Kerja Harian. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan pengembangan tema. Guru harus menseleksi topik-topik yang relevan dan menarik bagi anak-anak kemudian mengembangkan ide-ide sentralnya (Kostelnik, 1991: 2). Hasil dari pengoptimalan potensi anak usia dini yang dilakukan guru melalui proses pembelajaran di sekolah masih belum optimal. Hal ini bisa diketahui dari hasil wawancara tanggal 20 Mei 2011 dengan beberapa orang guru dan orangtua murid TK Nakkia dan juga di Jakarta, yang menyatakan bahwa masih banyak anak yang belajar tidak melalui bermain, penggunaan tema yang terbatas dan sangat sedikit padahal banyak sekali tema yang dapat dikembangkan berkenaan dengan kehidupan sehari-hari yang dapat ditemukan anak, 2
  • 3. pemberian Pekerjaan Rumah (PR) matematik pada anak layaknya seperti anak Sekolah Dasar (SD), pelaksanaan proses pendidikan di tempat-tempat yang tidak ada sarana bermain seperti penyelenggaraan pendidikan anak usia dini di rumah toko yang arealnya sangat sempit dan terbatas sehingga tidak memungkinkan anak bermain, anak belajar bukan lagi melalui bermain dan tidak berdasarkan tema, bahkan hasil pengamatan penulis di Taman Kanak- kanak (TK) di Jakarta, ada anak TK yang diberi PR menulis untuk dikerjakan di rumah, demikian juga dengan pekerjaan rumah matematik, akibatnya waktu anak tersita untuk membuat pekerjaan rumah diperlakukan seperti anak sekolah dasar. Hal itu terbukti ketika peneliti melakukan evaluasi awal dari rencana kegiatan harian smester I tahun ajaran 2011/2012 pada kelompok B yang berjumlah 15 orang siswa. Hasil yang didapatkan ternyata dari 15 orang siswa hanya sebagian kecil dari jumlah siswa yang perkembangannya berada pada tingkat sedang sebagian besar siswa belum berkembang dengan harapan. Untuk lebih jelasnya hasil evaluasi awal tentang kemampuan perkembangan anak dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1. Data Awal Kemampuan Perkembangan sosuial Anak Kelompok B TK Nakkia Jati Waringin Pondok Gede No Aspek Perkembangan Kemampuan Baik Cukup Kurang Jumlah 1 Moral 2 5 8 15 Sumber: Data dari Rencana Kegiatan Harian TK Nakkia Jati Waringin Pondok Gede. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kemampuan perkembangan anak Kelompok B TK Nakkia Jati Waringin Pondok Gede secara umum berada pada kategori kurang. Kurang berhasilnya hal ini diduga dalam melaksanakan proses pembelajaran guru belum mengembangkan pembelajaran yang dirancang untuk peningkatan perkembangan dengan tematik. Belajar melalui bermain masih banyak yang belum memahami secara utuh, seperti apa SKH yang dapat diaplikasikan dalam proses pembelajaran di TK. Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama ini, situasi tersebut dapat membuat guru kurang memperhatikan atau bahkan melupakan beberapa komponen yang harusnya tetap ada dan harus dilakukan guru selama kegiatan pelaksanaan program yang telah dirancang. Kondisi tersebut dapat terjadi karena guru terlalu asyik dengan situasi dan aktivitas yang telah digambarkan di atas atau dapat juga karena guru memang belum melihat komponen lain 3
  • 4. yang penting dalam kegiatan pelaksanaan program di TK, dan belum terancangnya satuan kegiatan harian dengan semestinya, terutama yang dipadukan dengan bermain. Kegiatan pelaksanaan program di TK seharusnya merupakan pembelajaran yang dimodifikasi sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, kegiatan pelaksanaan program di TK juga harus memperhatikan komponen pembelajaran. Komponen yang dimaksud adalah tujuan, materi/topik, metode dan media serta penilaian, yang disusun berdasarkan area dan tema yang dalam penyampaian materi pembelajaran melalui bermain, bukan terpisah. Fenomena lain sehubungan dengan pembelajaran anak usia dini adalah anak diperlakukan selayaknya seperti anak sekolah dasar, dimana anak diberikan pekerjaan rumah yang menghabiskan waktu bermain mereka, serta anak disekolah sudah diberi beban belajar dan belajar sehingga waktu bermain mereka berkurang. Anak belajar tidak dilakukan melalui bermain, dan tidak mengutamakan rasa senang, dengan demikian akan menghambat aspek- aspek perkembangan untuk berkembang secara optimal, seperti perkembangan emosi, karena beban yang diberikan tidak sesuai dengan tugas-tugas perkembangan mereka. Akhirnya anak usia TK masih banyak yang berperilaku tidak sesuai dengan yang diharapkan seperti: masih banyak yang tidak mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, malas bergerak, jarang berkomunikasi dengan teman ataupun guru, tidak mau menunggu giliran, tidak mau mendengarkan guru, dan masih minta ditemani orangtuanya saat proses pembelajaran. Seharusnya hal ini tidak terjadi, karena tujuan pembelajaran di TK harus mengembangkan seluruh aspek komponen perkembangan secara optimal. Tujuan penelitian: 1. mengetahui perkembangan anak usia dini pada aspek perkembangan moral. 2. mengetahui cara meningkatkan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik, dan 3. mengetahui peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini Dengan Pendekatan Tematik.” 2. Metode Penelitian Metode penelitian adalah metode action research. Pada penelitian tindakan ini peneliti menggunakan model yang dikemukakan oleh Kemis dan Taggart, 1998. Prosedurnya terdiri dari 4 (empat) tahap sebagai berikut: (1) Planning, (2) Acting, (3) Observing, and (4 ) Reflecting, yang diperkaya dengan asesment awal dan assessment akhir, hasil modifikasi Jamaris (2011: 15). Penelitian ini menggunakan dua siklus. Teknik pengujian keabsahan data 4
  • 5. digunakan Hasil uji coba instrumen divalidasi dengan menggunakan validitas konstruk yang dilakukan melalui penetapan atau justifikasi pakar atau rnelalui penilaian sekelompok panel yang terdiri dari orang-orang yang menguasai substansi atau konten variabel yang handal dapat diukur. Desain penelitian menempuh langkah langkah sebagai berikut: 1. menemukan masalah, 2. menganalisis masalah yang ditemukan, 3. merumuskan masalah, 4. mengembangkan alternatif tindakan, 5. menentukan cara pengumpulan data, dan 6. menyusun rencana perbaikan secara lengkap (Wardhani, 2008: 31). Pada penelitian ini peneliti menggunakan prosedur Kemmis dan Mc. Taggert. Pre Asesment Post Asesment Gambar 1. Model Tindakan Kemmis dan McTaggart (seperti dikutip oleh Hopkins, 2002:46) Prosedur analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data kualitatif Spradley (Spradley, 1997: 41) terdiri dari 12 langkah yaitu: menentukan informasi, mewawancarai informan, membuat catatan lapangan, mengajukan pertanyaan deskriptif, analisis hasil wawancara, membuat analisis domain, mengajukan pertanyaan struktural, membuat analisis taksonomi, mengajukan pertanyaan kontras, membuat analisis komponensial, menemukan tema dan menuliskan laporan etnografi. Penelitian ini bertempat di Taman Kanak-kanak Nakkia Gambrit Jatiwaringin Pondok Gede. Pemilihan sekolah ini melibatkan semua guru TK B Nakkia Gambrit yang telah dibekali dengan perangkat pembelajaran seperti RKH, SKM, media yang digunakan dan lembar-lembaran tugas yang akan dikerjakan siswa. RKH terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup. Dalam masing-masing kegiatan tersebut diamati perkembangan aspek perkembangan sosio-emosional. Penelitian ini dilakukan selama 6 (enam) bulan yang dilaksanakan pada tahun ajaran 2011/2012 di Taman kanak-kanak Nakkia Gambrit Jati Waringin Pondok Gede Bekasi, dengan kegiatan: 1 (satu) bulan untuk observasi lapangan dan praassesment selama 2 (dua) bulan untuk membuat rencana pembelajaran tematik, alat tugas untuk setiap area dan alat 5
  • 6. ukur untuk perkembangan anak usia dini selama 2 (dua) bulan untuk melakukan pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan pendekatan tematik berbasis bermain di Taman Kanak-kanak Nakkia Gambrit Jatiwaringin selama 1 (satu) bulan untuk membuat laporan hasil penelitian. Taman Kanak-kanak yang digunakan penelitian merupakan Taman Kanak-kanak yang dalam pembelajaran menganut sistem area. Area yang dipilih tersebut disesuaikan dengan materi pembelajaran yang diajarkan dan diamati proses perkembangannya. Pembelajaran untuk setiap tema membutuhkan waktu satu minggu masing-masingnya. Total dibutuhkan 16 (enam belas) kali pertemuan tatap muka bagi anak-anak tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif, yang dilaksanakan dalam bentuk siklus sampai target penelitian dalam siklus- siklus tercapai. Penelitian ini dilaksanakan yang bertujuan untuk mendorong adanya perubahan yang diharapkan, meningkatkan kualitas yang dilakukan di dalamnya, seluruh proses diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh telah menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dan perkembangan profesional (Elliot, 1982: 30). Penelitian tindakan merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yaitu melaksanakan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek pembelajaran di kelas secara profesional. Penelitian tindakan memecahkan suatu masalah serta penelitiannya berbentuk sharing (Creswell, 2008: 205). 3. HASIL Hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh skor rata rata perkembangan anak usia dini Taman Kanak-kanak Nakkia sebesar 1,17 berdasarkan katagori perkembangan anak dalam penelitian ini, nilai rata-ratanya masih berada pada level satu. Tabel 2. Nilai Perkembangan Moral Anak Usia Dini (Asesmen Awal) TK Nakkia Kelompok B No Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Moral 71 70 68 70 75 72 67 78 71 73 73 71 79 78 75 Kondisi di atas menunjukan bahwa pencapaian nilai perkembangan anak Taman Kanak-kanak Nakkia, kelompok masih perlu dioptimalkan peningkatannya sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik Sedangkan target penelitian mendekati level tiga. Berikut ini dapat dilihat diagram batang di bawah ini: 6
  • 7. SkorAnak Gambar 2. Perkembangan Anak Hasil Pengukuran Sebelum Siklus I Hasil perhitungan nilai rata-rata perkembangan anak Taman Kanak-kanak Nakkia kelopok B setelah pelaksanaan siklus I adalah meningkat dari assessmen awal 1,17 naik menjadi 2,31. Dengan demikian hasil pelaksanaan tindakan siklus I mengalami peningkatan, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati level tiga. Tabel 3. Nilai Asessmen Peningkatan Perkembangan Moral Emosional Anak Usia Dini dengan Pendekatan Tematik setelah Siklus I TK Kelompok B No Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Moral 13 6 119 141 127 139 127 133 143 137 135 140 131 129 145 140 Untuk lebih jelas dapat dilihat dengan diagram batang berikut ini: Skor Anak Gambar 3. Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini Dengan Pendekatan Tematik Setelah Siklus I TK kelompok B Nakkia Peningkatan skor perkembangan anak usia dini sebelum diberi tindakan dan setelah diberi tindakan (Sebelum dan Sesudah siklus I) sebagai berikut: Tabel 4. Nilai Asesmen Hasil Peningkatan Perkembangan Moral Anak Usia Dini dengan Pendekatan Tematik (Sebelum dan Sesudah Siklus I) 7
  • 8. No Moral AA Moral A1 Selisih 1 71 136 65 2 70 119 49 3 68 141 73 4 70 127 57 5 75 139 64 6 72 127 55 7 67 133 66 8 78 143 65 9 71 137 66 10 73 135 62 11 73 140 67 12 71 131 60 13 79 129 50 14 78 145 67 15 75 140 65 Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan perkembangan anak usia dini TK B Taman Kanak-kanak Nakkia setelah dilakukan tindakan dengan pendekatan tematik, tetapi target penelitian skor perkembangan yaitu kategori level tiga belum tercapai. Diagram batangnya sebagai berikut: SkorAnak Gambar 4. Diagram Batang Aspek Perkembangan Moral (peningkatan Awal dari Sebelum DiadakanTtindakan dan Setelah Tindakan pada Siklus I) Hasil tindakan pada siklus II (dua), maka didapat hasil sebagai berikut: Tabel 5. Asesment Nilai Peningkatan Perkembangan Moral Anak Usia Dini Dengan Pendekatan Tematik (Siklus I dan Siklus II) TK Nakkia Kelompok B No Moral A1 Moral A2 Selisih 1 136 172 36 2 119 178 59 3 141 172 31 4 127 176 49 5 139 177 38 8
  • 9. 6 127 174 47 7 133 178 45 8 143 165 22 9 137 173 36 10 135 177 42 11 140 171 31 12 131 178 47 13 129 164 35 14 145 175 30 15 140 173 33 Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan perkembangan Anak TK B Taman Kanak-kanak Nakkia setelah dilakukan pelaksanaan peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik pada Siklus I dan Siklus II Hasil perbandingan siklus I dengan Asesment Siklus II dapat dilihat sebagai berikut: Skor Anak Gambar 5. Grafik Skor Aspek Perkembangan Anak pada Siklus I dan Il Data dari hasil observasi nilai asesment hasil peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik (setelah siklus I dan sesudah siklus II). Taman Kanak-kanak Nakkia Kelompok B, jika disajikan dalam bentuk diagram batang untuk aspek perkembangan moral sebagai berikut: 1. Peningkatan Perkembangan Moral Skor Anak 9
  • 10. 0 200 400 600 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Siklus I Siklus II Gambar 6. Diagram Batang Aspek Perkembangan Moral Tingkat perkembangan moral setiap anak pada akhir siklus I pengukuran bergerak pada skor terendah 354 dan skor tertinggi 417 dan setelah dilaksanakan siklus II meningkat menjadi skor terkecil 474 dan skor terbesar 522 sedangkan selisih skor peningkatan 93 sampai 168. Perkembangan moral, sudah meningkat, skor maksimal mendekati 522 sudah tercapai (persentase skor dari 90,8% sampai 100%) artinya aspek perkembangan moral peningkatannya sudah optimal (gambar 10). 2. Hasil perbandingan awal dengan siklus I dan siklus II Untuk melihat hasil yang lebih jelas secara keseluruhan, perbandingan keseluruhan peningkatan (Awal, Siklus I, Siklus II), dapat dilihat pada Gambar berikut: Skor Anak Gambar 7 . Grafik Skor Aspek Perkembangan Moral Anak pada Siklus Awal, Siklus I dan II 4. PEMBAHASAN Pendidikan usia dini pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan aspek perkembangan moral anak. Pembelajaran tematik berusaha memfasilitasi peningkatan aspek perkembangan Moral anak, dirancang dengan melibatkan area-area yang digunakan dalam pembelajaran anak usia dini di Taman Kanak-kanak. Berdasarkan hasil analisis data terlihat bahwa pembelajaran tematik dapat meningkatkan aspek perkembangan moral anak usia dini. Pendidikan anak usia dini bertujuan 10
  • 11. untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan moral yang diperlukan oleh anak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, serta untuk pertumbuhan dan perkembangan ke tahap selanjutnya. Anak tumbuh dan berkembang didukung oleh berbagai lingkungan, seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Sebagai jembatan antara keluarga dan sekolah formal, taman kanak-kanak merupakan sarana penting sebagai tempat bagi anak-anak belajar untuk mengembangkan potensi diri yang ada pada dirinya dan mengembangkan aspek perkembangan moral. Menurut Kuppermic Taman Kanak-kanak tidaklah sekedar berfungsi untuk meletakkan dasar-dasar kemampuan akademik melainkan juga mengembangkan aspek-aspek psikologi anak. Beranjak dari hal itu maka kurikulum atau program kegiatan belajar mengajar pada pendidikan anak usia dini sejogyanya dilandasi oleh pemahaman bagaimana anak-anak belajar tentang segala sesuatu. Inti dari program kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak adalah untuk memberikan pengalaman belajar yang penuh makna. Proses pembelajaran ini semua diharapkan untuk memberi atau merangsang pertumbuhan fisik dan perkembangan aspek asspek psikologis anak secara optimal (Kuppermic, 2011: 141). Salah satu permasalahan yang ada di lapangan adalah tidak semua anak dapat melewati proses perkembangan dengan baik, berbagai macam faktor yang menyebabkan anak-anak mengalami hambatan atau masalah. Perlu disadari salah satu sarana untuk dapat membantu anak usia dini tumbuh dan berkembang adalah di Taman Kanak-kanak. Taman Kanak-kanak adalah tempat interaksi dan bersosialisasi nilai-nilai dan perilaku perilaku yang diterima oleh masyarakat. Termasuk di dalamnya adalah perilaku kebersihan dan kesehatan, kedisiplinan dan kemandirian. Kemampuan yang juga tergolong di dalamnya adalah kemampuan untuk mengekspresikan emosi sesuai dengan situasi sosial yang dihadapi anak. Kemampuan ini diharapkan dapat berkembang pada usia anak pra sekolah atau anak usia dini (Izzaty, 2005: 20). Untuk meningkatkan potensi secara optimal perlu adanya pendidikan agar menjadi individu yang mandiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Martini Jamaris bahwa pengembangan potensi manusia menjadi kemampuan aktual tidak lepas dari pengaruh lingkungan dimana manusia tersebut berada. Oleh sebab itu untuk menjadikan manusia menjadi individu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri, bagi masyarakat dan pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi maka diperlukan pendidikan yang bermutu (Jamaris, 2010: 10). Pengoptimalan peningkatan perkembangan ini terbukti dalam penelitian ini, peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pembelajaran tematik selama dua siklus 11
  • 12. terbukti dapat meningkatkan perkembangan moral anak. Peningkatan perkembangan ini sebagaimana yang telah dibahas dalam kajian teori bahwa perkembangan dipengaruhi oleh lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Pada siklus I, peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik, telah mencapai katagori baik (B) namun dengan demikian secara umum target penelitian belum tercapai karena masih ada bagian aspek perkembangan kognitif yang belum optimal peningkatan perkembangannya, maka perbaikan dilaksanakan pada siklus II. Pada Siklus II, perbaikan dirancang dengan membuat rencana dilakukan dengan memprediksi bahwa dengan penggunaan tema dan sub tema dan merancang rancangan pembelajaran yang baru berdasarkan kesulitan pada siklus I, yang baru dan menarik serta menggunakan perpaduan beberapa metoda seperti: mengamati gambar, bimbingan, bermain peran, tanya jawab dan praktek langsung serta tugas sesuai tema, sehingga akan dapat meningkatkan perkembangan anak usia dini. Pada siklus II ini strategi pembelajaran yang digunakan masih tetap menggunakan area, dengan kegiatan, media dan metoda yang telah dirancang. Setelah dilaksanakan, ternyata peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik mencapai kategori sangat baik (A). Keberhasilan peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik dalam penelitian penelitian ini didukung dengan menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif yang dapat mendukung terjadinya perkembangan pada setiap aspek dengan mengkondisikan kelas menjadi kelas area yang akan memberikan peluang anak untuk dapat meningkatkan aspek perkembangan moral. Pada penelitian ini dikondisikan area untuk mengerjakan tugas tugas yang akan mendukung setiap peningkatan aspek perkembangan anak usia dini sebelumnya dirancang SKM dan SKH yang lengkap, kemudian dilaksanakan. Siklus I dilaksanakan sebanyak delapan kali pertemuan, hasil yang didapat adalah: peningkatan dilakukan dengan kegiatan peningkatan perkembangan anak usia dini dilaksanakan dengan melakukan peningkatan, perkembangan moral anak. Peningkatan dengan penggunaan media yang sangat mendukung, seperti media lembaran kerja di setiap area dan pengoptimalan lembaran kerja di setiap area yang lebih menarik, ternyata berhasil meningkatkan perkembangan anak usia dini. Selain itu media yang juga digunakan adalah gambar, modeling, audiovisual, notebook serta permainan. Peningkatan dengan metoda yang bervariasi seperti: mengamati gambar, bimbingan dari guru, bermain peran, tanya jawab dan praktek langsung serta memberikan tugas sesuai dengan tema. Siklus II rancangan disusun berdasarkan hasil tindakan siklus I, pada siklus ini dilaksanakan sebanyak delapan kali pertemuan, hasil yang didapat adalah: peningkatan 12
  • 13. dilakukan dengan kegiatan peningkatan perkembangan anak usia dini dilaksanakan dengan melakukan peningkatan perkembangan moral anak. Peningkatan dengan penggunaan media yang sangat mendukung, seperti media lembaran kerja di setiap area dan pengoptimalan lembaran kerja di setiap area yang lebih menarik, ternyata berhasil meningkatkan perkembangan anak usia dini. Selain itu media yang juga digunakan adalah gambar, modeling, audiovisual, notebook serta permainan. Peningkatan dengan metoda yang bervariasi seperti: mengamati gambar, bimbingan dari guru, bermain peran, tanya jawab dan praktek langsung serta memberikan tugas sesuai dengan tema. Berdasarkan hasil analisis data terlihat bahwa pembelajaran tematik dapat meningkatkan aspek perkembangan anak usia dini. Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam masalah aspek perkembangan moral anak usia dini. Dalam penelitian ini peneliti meneliti aspek perkembangan moral saja dengan menggunakan beberapa indikator. Pengukuran yang melibatkan aspek perkembangan moral bukanlah hal yang mudah untuk dilaksanakan. Keterukurannya harus betul-betul mewakili apa yang diamati. Walaupun peneliti sudah menyediakan observer dan rekaman video untuk pengamatan perilaku banyak anak TK tersebut, peneliti masih punya keterbatasan untuk betul-betul jelimet dan teliti untuk pengamatan aspek perkembangan moral setiap anak tersebut. Untuk penelitian selanjutnya mungkin perlu penambahan jumlah observer dan peningkatan tekhnologi informasi (video). Keterbatasan berikutnya adalah penelitian ini hanya dilakukan di satu sekolah Taman Kanak-kanak. Keterbatasan berikutnya dalam hal lama waktu penelitian, penelitian ini hanya dilakukan dalam waktu singkat hanya 3 bulan saja. Agar supaya hasilnya lebih akurat perlu ditambah waktu penelitian. Penggunaan gambar visual dalam bentuk video singkat dan beberapa permainan dalam pembelajaran ini kadang-kadang ada yang sedikit berhubungan langsung dengan tema yang sedang dipelajari, Untuk mengatasi audio visual bermain dikaitkan dengan aspek perkembangan. Dalam hal ini peneliti atasi dengan mengajak anak- anak untuk berdiskusi dan juga berdiskusi dengan guru-gurunya. Implikasi penelitian ini pada tataran pembelajaran teoritik, sebaiknya mengembangkan dengan waktu satu semester. Pada tataran praktis hasil penelitian berimplikasi pada: 1. Pengembangan satuan kegiatan harian yang memperhatikan perkembangan anak, pengembangan lembaga kerja disetiap area pembelajaran dengan menggunakan tema, 2. Media pembelajaran dan area yang digunakan harus sesuai dengan tema sesuai dengan aspek yang ingin dikemabangkan, 3. Pengembangan pembelajaran 13
  • 14. dengan berkomunikasi dan bekerja sama dalam kelompik diarea apapun yang dikerjakan anak harus sesuai dan berkaitan dengan tema, dan 4. Guru membiasakan mengajar dan berpedoman pada rancangan kegiatan harian dalam mengajar yang telah disesuaikan dengan tema. 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini terjadi peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik: 1. Perkembangan anak usia dini siswa Taman Kanak-kanak Nakkia Kelompok B, Jati Waringin Bekasi pada setiap aspek perkembangan sebelum diberi tindakan berada pada kategori rendah. Rendahnya dapat dibuktikan dengan hasil asesmen awal. 2. Pelaksanaan peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik dilakukan dengan cara kegiatan peningkatan aspek sosio- emosional. Media yang digunakan adalah lembaran kerja siswa di setiap area untuk mengembangkan aspek perkembangan moral (area bahasa, area berhitung, area IPA, dan area seni serta area balok), media gambar, model binatang, media audio visual, serta permainan. Metode peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik menggunakan metode: mengamati gambar, bimbingan, dan bermain peran. 3. Peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik dapat meningkatkan aspek perkembangan moral anak usia dini. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perubahan pada nilai rata-rata aspek perkembangan moral anak sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan tematik. Daftar Pustaka Abdurahman, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2003. Creswell, John. Education Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitatif Research. New Jersey: Merrill Prentice Hall, 2008. Crain, William. Teori Perkembangan, Konsep dan Aplikasi, terjemahan Yudi Santoso. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007. Elliot, J. Developing Hypothesis About Classroom From Teacher Practical Construct: An Account of The Work of The Ford Teaching Project. Victoria: Deakin, 1982. 14
  • 15. Hopkins, David. A Teachers Guide to Classroom Research. Philadelphia: Open University Press, 2002. Izzaty, Rita. Mengenali Permasalahan Perkembangan Anak Usia TK, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2005. Jamaris, Martini. Kesulitan Belajar: Assesmen dan Penanggulangannya. Jakarta: Yayasan Penamas Murni, 2009. ____________. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan. Jakarta: Yayasan Penamas Murni, 2010. ____________. “Penelitian Ilmiah Dalam Penelitian Khusus.” Proceding Munas dan Seminar Asosiasi Profesi Pendidikan Khusus Indonesia. Jakarta: APPKHL, 2011: 32-33. Kostelnik. Teaching Youngs Children Using Themes: Age 2 to 6. New York: Harper Collin Publishers, 1991. Kuppermic, Leadbeater. “School Social Climate and Individual Differences in Vulnerability to Psychopathology.” Journal of School Psychology, Vol. 39, No. 2, 2011: 21-23. Santrock, John W. Life Span Development Perkembangan Masa Hidup. terjemahan Widyasinta B. Jakarta: Erlangga, 2012. Slavin, Robert. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktek, terjemahan Marianto Samosir. Jakarta: PT Indeks, 2008. Spradley, James. Metode Etnografi, terjemahan Misbah Zulfa, Yogya: PT Tiara Wacana, 1997. Trawick, Jeffrey. Early Childhood Development: A Multicultural Perspective. New Jersey: Merill Prentice Hall, 2003. Trianto. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2009. _____. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA & Anak Usia Kelas Awal SD/MI. Jakarta: 2011. Wardhani, IGAK. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka, 2008. 15