1. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perkembangan moral anak usia dini melalui pendekatan tematik di TK Nakkia.
2. Hasil evaluasi awal menunjukkan perkembangan moral anak secara umum masih kurang.
3. Penelitian ini menggunakan metode action research melalui 2 siklus dengan mengembangkan pembelajaran berbasis tema dan bermain.
The Increase Of Early Childhod’s Cognitive Development With Thematic Approach HendraPaud
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang peningkatan perkembangan kognitif anak usia dini melalui pendekatan tematik di TK Nakkia. Penelitian ini menggunakan metode action research dan menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis tema dan bermain dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak."
Media acak gambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V IPS di SDN Karangmojo 1 tentang konsep jenis usaha di Indonesia melalui 3 langkah: (1) membuat media acak gambar berbasis materi, (2) mengajarkan materi dengan bermain menyusun gambar, (3) menilai pemahaman siswa.
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang peningkatan hasil belajar siswa SD dalam memahami materi pecahan dan urutannya dengan menggunakan media pita transparansi. Peneliti menemukan bahwa guru sebelumnya tidak menggunakan media dalam pengajaran, sehingga siswa kesulitan memahami konsep pecahan. Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas untuk meningkatkan aktivitas guru dan siswa serta hasil bel
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)must2ra86
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kajian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan dan pemahaman pelajar melalui kaedah penceritaan dan permainan.
2. Sampel kajian terdiri daripada pelajar Diploma Pendidikan Lepasan Ijazah di Fakulti Pendidikan UKM.
3. Hasil kajian menunjukkan kaedah tersebut mampu meningkatkan penglibatan dan minat pelajar dalam proses pembelaj
The Increase Of Early Childhod’s Cognitive Development With Thematic Approach HendraPaud
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang peningkatan perkembangan kognitif anak usia dini melalui pendekatan tematik di TK Nakkia. Penelitian ini menggunakan metode action research dan menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis tema dan bermain dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak."
Media acak gambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V IPS di SDN Karangmojo 1 tentang konsep jenis usaha di Indonesia melalui 3 langkah: (1) membuat media acak gambar berbasis materi, (2) mengajarkan materi dengan bermain menyusun gambar, (3) menilai pemahaman siswa.
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang peningkatan hasil belajar siswa SD dalam memahami materi pecahan dan urutannya dengan menggunakan media pita transparansi. Peneliti menemukan bahwa guru sebelumnya tidak menggunakan media dalam pengajaran, sehingga siswa kesulitan memahami konsep pecahan. Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas untuk meningkatkan aktivitas guru dan siswa serta hasil bel
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)must2ra86
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kajian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan dan pemahaman pelajar melalui kaedah penceritaan dan permainan.
2. Sampel kajian terdiri daripada pelajar Diploma Pendidikan Lepasan Ijazah di Fakulti Pendidikan UKM.
3. Hasil kajian menunjukkan kaedah tersebut mampu meningkatkan penglibatan dan minat pelajar dalam proses pembelaj
Panduan ini memberikan informasi tentang rekod anekdot dan pemerhatian perkembangan kanak-kanak prasekolah. Langkah-langkah pemerhatian yang dibincangkan termasuk menentukan fokus pemerhatian, merekod peristiwa secara objektif, dan menggunakan alat seperti senarai semak dan rekod berterusan. Dokumen ini juga membezakan penilaian formatif, kriteria, dan sumatif, dengan penekanan bahawa penilaian formatif
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis masalah dengan strategi konflik kognitif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis dan sikap siswa SMP di Palu. Penelitian eksperimen ini melibatkan 200 siswa yang dibagi menjadi kelas eksperimen dan kontrol. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa yang diajar dengan pembelajaran berbasis masalah menggunakan strategi konflik kognitif mem
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.
TUJUAN PTK Tujuan PTK adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah (Muslich, hal. 10). Menurut Suyanto (1997), tujuan PTK adalah meningkatkan dan/atau memperbaiki praktik pembelajaran di sekolah, meningkatkan relevansi pendidikan, meningkatkan mutu pendidikan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan (Basrowi & Suwandi, hal. 54).
Peningkatan pemahaman manajemen waktu melalui bimbingan kelompok dengan tekni...Psikopedagogia uad
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman manajemen waktu siswa SMP melalui bimbingan kelompok dengan teknik problem solving. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata pemahaman manajemen waktu siswa setelah diberikan bimbingan kelompok menggunakan teknik problem solving. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan pem
Proposal skripsi ini membahas pengaruh pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa SMP Negeri 8 Pagaralam. PMRI diharapkan dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran dan menghadirkan masalah yang konkret. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan tersebut terhadap pemahaman konsep matematika siswa."
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah penelitian tentang prestasi belajar matematika siswa SMA kaitannya dengan pendekatan pembelajaran dan koneksi matematis siswa. Dokumen ini juga membahas identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, dan tujuan penelitian."
1. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan mengenal bentuk geometri siswa KB melalui kegiatan menempel.
2. Hasilnya menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar dari 30% menjadi 70% setelah siklus 1, dan 90% setelah siklus 2.
3. Metode menempel efektif meningkatkan pemahaman geometri anak dibanding metode ceramah.
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah rendahnya hasil belajar matematika siswa dan penggunaan strategi pembelajaran kooperatif untuk meningkatkannya. Dokumen ini juga menjelaskan konsep strategi pembelajaran kooperatif dan beberapa pengertian belajar.
Dokumen tersebut merupakan bab pendahuluan skripsi yang membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Latar belakang masalah membahas rendahnya prestasi belajar siswa di sekolah tersebut. Rumusan masalah membahas bagaimana penerapan model pembelajaran inquiry dan pengaruhnya terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian adalah mengetahui p
Proposal ini membahas rencana penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika materi himpunan siswa kelas VII MTs Negeri Lebaksiu dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa yang semula rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang refleksi pembelajaran yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Refleksi pembelajaran merupakan proses berpikir mendalam tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk menganalisis hal-hal seperti pelaksanaan, hasil, dan permasalahan yang dihadapi untuk merevisi proses pembelajaran ke depan. Prinsip refleksi pembelajaran meliputi berkelanjutan, komprehensif, ber
Dokumen tersebut membahas tentang aktivitas belajar anak usia dini khususnya di TK Melati sebelum dan sesudah menerapkan metode inkuiri pada pembelajaran sains. Metode inkuiri bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar anak.
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaM Wahyudi Haidar
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP REAKSI REDUKSI OKSIDASI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA REDOKS DI KELAS X 2 SMA NEGERI 1 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Panduan ini memberikan informasi tentang rekod anekdot dan pemerhatian perkembangan kanak-kanak prasekolah. Langkah-langkah pemerhatian yang dibincangkan termasuk menentukan fokus pemerhatian, merekod peristiwa secara objektif, dan menggunakan alat seperti senarai semak dan rekod berterusan. Dokumen ini juga membezakan penilaian formatif, kriteria, dan sumatif, dengan penekanan bahawa penilaian formatif
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis masalah dengan strategi konflik kognitif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis dan sikap siswa SMP di Palu. Penelitian eksperimen ini melibatkan 200 siswa yang dibagi menjadi kelas eksperimen dan kontrol. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa yang diajar dengan pembelajaran berbasis masalah menggunakan strategi konflik kognitif mem
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.
TUJUAN PTK Tujuan PTK adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah (Muslich, hal. 10). Menurut Suyanto (1997), tujuan PTK adalah meningkatkan dan/atau memperbaiki praktik pembelajaran di sekolah, meningkatkan relevansi pendidikan, meningkatkan mutu pendidikan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan (Basrowi & Suwandi, hal. 54).
Peningkatan pemahaman manajemen waktu melalui bimbingan kelompok dengan tekni...Psikopedagogia uad
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman manajemen waktu siswa SMP melalui bimbingan kelompok dengan teknik problem solving. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata pemahaman manajemen waktu siswa setelah diberikan bimbingan kelompok menggunakan teknik problem solving. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan pem
Proposal skripsi ini membahas pengaruh pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa SMP Negeri 8 Pagaralam. PMRI diharapkan dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran dan menghadirkan masalah yang konkret. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan tersebut terhadap pemahaman konsep matematika siswa."
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah penelitian tentang prestasi belajar matematika siswa SMA kaitannya dengan pendekatan pembelajaran dan koneksi matematis siswa. Dokumen ini juga membahas identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, dan tujuan penelitian."
1. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan mengenal bentuk geometri siswa KB melalui kegiatan menempel.
2. Hasilnya menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar dari 30% menjadi 70% setelah siklus 1, dan 90% setelah siklus 2.
3. Metode menempel efektif meningkatkan pemahaman geometri anak dibanding metode ceramah.
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah rendahnya hasil belajar matematika siswa dan penggunaan strategi pembelajaran kooperatif untuk meningkatkannya. Dokumen ini juga menjelaskan konsep strategi pembelajaran kooperatif dan beberapa pengertian belajar.
Dokumen tersebut merupakan bab pendahuluan skripsi yang membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Latar belakang masalah membahas rendahnya prestasi belajar siswa di sekolah tersebut. Rumusan masalah membahas bagaimana penerapan model pembelajaran inquiry dan pengaruhnya terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian adalah mengetahui p
Proposal ini membahas rencana penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika materi himpunan siswa kelas VII MTs Negeri Lebaksiu dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa yang semula rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang refleksi pembelajaran yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Refleksi pembelajaran merupakan proses berpikir mendalam tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk menganalisis hal-hal seperti pelaksanaan, hasil, dan permasalahan yang dihadapi untuk merevisi proses pembelajaran ke depan. Prinsip refleksi pembelajaran meliputi berkelanjutan, komprehensif, ber
Dokumen tersebut membahas tentang aktivitas belajar anak usia dini khususnya di TK Melati sebelum dan sesudah menerapkan metode inkuiri pada pembelajaran sains. Metode inkuiri bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar anak.
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaM Wahyudi Haidar
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP REAKSI REDUKSI OKSIDASI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA REDOKS DI KELAS X 2 SMA NEGERI 1 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Ciapus 02 Bogor. Metode yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan memberikan perlakuan model pembelajaran discovery learning pada satu kelas dan model konvensional pada kelas lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan penerapan model discovery learning terhadap peningkatan
Teks tersebut merupakan karya tulis ilmiah yang membahas upaya meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN 17 Katoobu dalam mata pelajaran IPS dengan materi sumber daya alam dan kegiatan ekonomi melalui metode demonstrasi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru dan kemampuan siswa.
Teks tersebut merupakan karya tulis ilmiah yang membahas upaya meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN 17 Katoobu dalam mata pelajaran IPS dengan materi sumber daya alam dan kegiatan ekonomi melalui metode demonstrasi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru dan kemampuan siswa.
Teks tersebut merupakan karya tulis ilmiah yang membahas upaya meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN 17 Katoobu dalam mata pelajaran IPS dengan materi sumber daya alam dan kegiatan ekonomi melalui metode demonstrasi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru dan kemampuan siswa.
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
Dokumen tersebut membahas mengenai penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN 17 KATOBU dalam mata pelajaran IPS dengan materi Sumber Daya Alam melalui penerapan metode demonstrasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja guru dan meningkatkan kemampuan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman siswa meningkat dengan penggunaan metode demonstrasi.
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang peningkatan prestasi belajar IPS (Sumber Daya Alam) melalui penerapan metode demonstrasi pada siswa kelas IV SDN 17 KATOBU. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa melalui perbaikan kinerja guru dengan menggunakan metode demonstrasi. Hasilnya menunjukkan bahwa pemahaman siswa meningkat setelah penerapan metode tersebut.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pengaruh motivasi belajar dan pendekatan pembelajaran berbasis proyek menggunakan media internet terhadap hasil belajar siswa pada materi zat aditif di sekolah. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol dalam hal motivasi maupun hasil belajar siswa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penerapan strategi PAIKEM dalam meningkatkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Sumber Bunga Situbondo.
Dokumen tersebut membahas perbandingan hasil belajar siswa antara metode pembelajaran inquiry dengan metode pembelajaran discovery pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 11 Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa setelah menerapkan kedua metode tersebut dengan mengukur nilai tes siswa tentang jenis, bentuk, dan pemanfaatan peta.
Proposal skripsi ini membahas perbandingan hasil belajar siswa antara metode pembelajaran inquiry dan discovery pada mata pelajaran IPS terpadu di SMP Negeri 11 Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas VII yang menggunakan kedua metode tersebut. Hasil penelitian diharapkan memberikan masukan bagi guru dan sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SD melalui model pembelajaran inkuiri.
2. Terdapat permasalahan bahwa siswa kurang memahami materi Jenis-jenis usaha dalam bidang ekonomi dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia.
3. Tujuan penelitian ini adalah mening
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa matematika dengan model pembelajaran Probing Prompting.
2) Hasilnya menunjukkan peningkatan rata-rata nilai dan persentase ketuntasan siswa dari siklus ke siklus.
3) Model pembelajaran Probing Prompting efektif meningkatkan hasil belajar siswa matematika.
Modul IPA terpadu dengan pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran IPA yang berpusat pada siswa dan menggunakan modul dapat mengatasi permasalahan pembelajaran IPA di SMPN 1 Weru seperti kurangnya keaktifan siswa dan kemampuan berpikir kritisnya.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara minat belajar matematika dan prestasi belajar matematika siswa SMA Negeri 4 Takengon. Hipotesis penelitian adalah terdapat hubungan positif antara minat belajar matematika dan prestasi belajar matematika. Metode penelitian menggunakan skala minat belajar dan nilai rata-rata matematika untuk mengukur variabel, serta analisis korelasi produk moment untuk menganalisis hubungan k
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Full paper moral Development
1. THE INCREASE OF EARLY CHILDHOD’S MORAL DEVELOPMENT WITH
THEMATIC APPROACH
Hendra Sofyan
Jambi University, Kampus Pinang Masak, Jl. Jambi Muara Bulian KM.15 Mendalo Darat,
Jambi 36361
hendrapaud@yahoo.co.id
Jambi University, Indonesia
ABSTRACT
The objective of this research is to increaseearly childhood’s development by
using of thematic approach. This action research conducted at Nakkia Kindergarten
Group B Jatiwaringin Pondok Gede. This research usedin which 15 childhood ofsix
years old were participated. The development by Kemmis and Tegart which twocycles
and each cycle has four steps. They are as follow:(1) plan, (2) action, (3) observe, and (4)
reflect. The action research applied to research methods they where qualitative and
quantitative research, data analizedby using Spradley data analysis model.
The research result shows the applying thematic approach wich involved various
methods, media and activities increase the development of the children of six years old
especialy in moral development. Futhermore,the research result can be applied
to increase early childhoods development with thematic approach, mainly for learning
planning, learning development for teachers, andcurricullum in higher education.
Keywords: early childhood’s development, thematic approach
1. PENDAHULUAN
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ditujukan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan anak secara optimal, agar memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih
lanjut. Untuk mencamoralpai perkembangan yang optimal dalam berbagai aspek
perkembangan, banyak permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran anak usia dini
seperti masalah yang berkaitan dengan aspek perkembangan anak usia dini, di Taman
Kanak-kanak TK Nakkia semester I tahun ajaran 2011/2012 pada kelompok B yang
1
2. berjumlah 15 orang siswa.
Permasalahan ini diduga karena dalam proses pembelajaran guru kurang
merencanakan Satuan Kegiatan Mingguan (SKM), Satuan Kegiatan Harian (SKH), Kegiatan
peningkatan perkembangan yang kurang terencana, penggunaan area dan tema yang kurang
efektif, pemilihan metoda dan media yang kurang sesuai, permasalahan secara umum
perkembangan moral berada pada kategori kurang dengan data, sebagai berikut:
Anak yang memiliki perkembangan baik, 16,67 %, perkembangan cukup 32,22% dan
perkembangan kurang 51,11%. Berdasarkan latar belakang inilah, maka peneliti ingin
memfokuskan penelitian “Peningkatan Perkembangan Moral Anak Usia Dini dengan
Pendekatan Tematik.”
Penelitian ini menggunakan teori utama teori perkembangan kognitif Piaget. Proses
pelaksanaan pembelajaran yang demikian, semuanya bertujuan untuk mengoptimalkan aspek
perkembangan moral anak. Perkembangan moral untuk menemukan pribadi yang diinginkan
(Santrock, 2012: 278).
Keberhasilan proses pengoptimalan seluruh aspek perkembangan yang ada pada anak
ini dipengaruhi banyak faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain: kualitas guru dalam
merancang dan melaksanakan proses pembelajaran, sarana prasarana yang tersedia,
kurikulum, dan motivasi anak didik (Abdurahman, 2003: 13). Faktor lain yang juga
berpengaruh adalah: strategi pembelajaran, pengelolaan kegiatan belajar, dan pemberian
reinforcement. Guru menjadi salah satu faktor penting dalam menunjang keberhasilan
pendidikan anak usia dini yang tergambar pada perkembangan potensi anak pada saat proses
pembelajaran melalui bermain sesuai dengan tema yang diajarkan saat itu.
Pembelajaran dengan menggunakan tematik, sangat membantu guru dan murid dalam
proses pembelajaran untuk lebih fokus dan kosentrasi yang dirancang berdasarkan kurikulum,
program Satuan Kegiatan Mingguan dan Satuan Kerja Harian. Pembelajaran tematik lebih
menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan pengembangan tema. Guru
harus menseleksi topik-topik yang relevan dan menarik bagi anak-anak kemudian
mengembangkan ide-ide sentralnya (Kostelnik, 1991: 2).
Hasil dari pengoptimalan potensi anak usia dini yang dilakukan guru melalui proses
pembelajaran di sekolah masih belum optimal. Hal ini bisa diketahui dari hasil wawancara
tanggal 20 Mei 2011 dengan beberapa orang guru dan orangtua murid TK Nakkia dan juga
di Jakarta, yang menyatakan bahwa masih banyak anak yang belajar tidak melalui bermain,
penggunaan tema yang terbatas dan sangat sedikit padahal banyak sekali tema yang dapat
dikembangkan berkenaan dengan kehidupan sehari-hari yang dapat ditemukan anak,
2
3. pemberian Pekerjaan Rumah (PR) matematik pada anak layaknya seperti anak Sekolah Dasar
(SD), pelaksanaan proses pendidikan di tempat-tempat yang tidak ada sarana bermain seperti
penyelenggaraan pendidikan anak usia dini di rumah toko yang arealnya sangat sempit dan
terbatas sehingga tidak memungkinkan anak bermain, anak belajar bukan lagi melalui
bermain dan tidak berdasarkan tema, bahkan hasil pengamatan penulis di Taman Kanak-
kanak (TK) di Jakarta, ada anak TK yang diberi PR menulis untuk dikerjakan di rumah,
demikian juga dengan pekerjaan rumah matematik, akibatnya waktu anak tersita untuk
membuat pekerjaan rumah diperlakukan seperti anak sekolah dasar. Hal itu terbukti ketika
peneliti melakukan evaluasi awal dari rencana kegiatan harian smester I tahun ajaran
2011/2012 pada kelompok B yang berjumlah 15 orang siswa. Hasil yang didapatkan ternyata
dari 15 orang siswa hanya sebagian kecil dari jumlah siswa yang perkembangannya berada
pada tingkat sedang sebagian besar siswa belum berkembang dengan harapan. Untuk lebih
jelasnya hasil evaluasi awal tentang kemampuan perkembangan anak dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 1. Data Awal Kemampuan Perkembangan sosuial Anak Kelompok B
TK Nakkia Jati Waringin Pondok Gede
No Aspek
Perkembangan
Kemampuan
Baik Cukup Kurang Jumlah
1 Moral 2 5 8 15
Sumber: Data dari Rencana Kegiatan Harian TK Nakkia Jati Waringin Pondok Gede.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kemampuan perkembangan anak
Kelompok B TK Nakkia Jati Waringin Pondok Gede secara umum berada pada kategori
kurang. Kurang berhasilnya hal ini diduga dalam melaksanakan proses pembelajaran guru
belum mengembangkan pembelajaran yang dirancang untuk peningkatan perkembangan
dengan tematik. Belajar melalui bermain masih banyak yang belum memahami secara utuh,
seperti apa SKH yang dapat diaplikasikan dalam proses pembelajaran di TK.
Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama ini, situasi tersebut dapat membuat
guru kurang memperhatikan atau bahkan melupakan beberapa komponen yang harusnya tetap
ada dan harus dilakukan guru selama kegiatan pelaksanaan program yang telah dirancang.
Kondisi tersebut dapat terjadi karena guru terlalu asyik dengan situasi dan aktivitas yang
telah digambarkan di atas atau dapat juga karena guru memang belum melihat komponen lain
3
4. yang penting dalam kegiatan pelaksanaan program di TK, dan belum terancangnya satuan
kegiatan harian dengan semestinya, terutama yang dipadukan dengan bermain.
Kegiatan pelaksanaan program di TK seharusnya merupakan pembelajaran yang
dimodifikasi sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, kegiatan
pelaksanaan program di TK juga harus memperhatikan komponen pembelajaran. Komponen
yang dimaksud adalah tujuan, materi/topik, metode dan media serta penilaian, yang disusun
berdasarkan area dan tema yang dalam penyampaian materi pembelajaran melalui bermain,
bukan terpisah.
Fenomena lain sehubungan dengan pembelajaran anak usia dini adalah anak
diperlakukan selayaknya seperti anak sekolah dasar, dimana anak diberikan pekerjaan rumah
yang menghabiskan waktu bermain mereka, serta anak disekolah sudah diberi beban belajar
dan belajar sehingga waktu bermain mereka berkurang. Anak belajar tidak dilakukan melalui
bermain, dan tidak mengutamakan rasa senang, dengan demikian akan menghambat aspek-
aspek perkembangan untuk berkembang secara optimal, seperti perkembangan emosi, karena
beban yang diberikan tidak sesuai dengan tugas-tugas perkembangan mereka. Akhirnya anak
usia TK masih banyak yang berperilaku tidak sesuai dengan yang diharapkan seperti: masih
banyak yang tidak mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, malas bergerak, jarang
berkomunikasi dengan teman ataupun guru, tidak mau menunggu giliran, tidak mau
mendengarkan guru, dan masih minta ditemani orangtuanya saat proses pembelajaran.
Seharusnya hal ini tidak terjadi, karena tujuan pembelajaran di TK harus mengembangkan
seluruh aspek komponen perkembangan secara optimal.
Tujuan penelitian: 1. mengetahui perkembangan anak usia dini pada aspek
perkembangan moral. 2. mengetahui cara meningkatkan perkembangan anak usia dini dengan
pendekatan tematik, dan 3. mengetahui peningkatan perkembangan anak usia dini dengan
pendekatan tematik.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Peningkatan
Perkembangan Anak Usia Dini Dengan Pendekatan Tematik.”
2. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah metode action research. Pada penelitian tindakan ini
peneliti menggunakan model yang dikemukakan oleh Kemis dan Taggart, 1998. Prosedurnya
terdiri dari 4 (empat) tahap sebagai berikut: (1) Planning, (2) Acting, (3) Observing, and (4 )
Reflecting, yang diperkaya dengan asesment awal dan assessment akhir, hasil modifikasi
Jamaris (2011: 15). Penelitian ini menggunakan dua siklus. Teknik pengujian keabsahan data
4
5. digunakan Hasil uji coba instrumen divalidasi dengan menggunakan validitas konstruk yang
dilakukan melalui penetapan atau justifikasi pakar atau rnelalui penilaian sekelompok panel
yang terdiri dari orang-orang yang menguasai substansi atau konten variabel yang handal
dapat diukur. Desain penelitian menempuh langkah langkah sebagai berikut: 1. menemukan
masalah, 2. menganalisis masalah yang ditemukan, 3. merumuskan masalah, 4.
mengembangkan alternatif tindakan, 5. menentukan cara pengumpulan data, dan 6. menyusun
rencana perbaikan secara lengkap (Wardhani, 2008: 31).
Pada penelitian ini peneliti menggunakan prosedur Kemmis dan Mc. Taggert.
Pre Asesment
Post Asesment
Gambar 1. Model Tindakan Kemmis dan McTaggart (seperti dikutip oleh Hopkins, 2002:46)
Prosedur analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data
kualitatif Spradley (Spradley, 1997: 41) terdiri dari 12 langkah yaitu: menentukan informasi,
mewawancarai informan, membuat catatan lapangan, mengajukan pertanyaan deskriptif,
analisis hasil wawancara, membuat analisis domain, mengajukan pertanyaan struktural,
membuat analisis taksonomi, mengajukan pertanyaan kontras, membuat analisis
komponensial, menemukan tema dan menuliskan laporan etnografi.
Penelitian ini bertempat di Taman Kanak-kanak Nakkia Gambrit Jatiwaringin Pondok
Gede. Pemilihan sekolah ini melibatkan semua guru TK B Nakkia Gambrit yang telah
dibekali dengan perangkat pembelajaran seperti RKH, SKM, media yang digunakan dan
lembar-lembaran tugas yang akan dikerjakan siswa. RKH terdiri atas kegiatan awal, kegiatan
inti dan penutup. Dalam masing-masing kegiatan tersebut diamati perkembangan aspek
perkembangan sosio-emosional.
Penelitian ini dilakukan selama 6 (enam) bulan yang dilaksanakan pada tahun ajaran
2011/2012 di Taman kanak-kanak Nakkia Gambrit Jati Waringin Pondok Gede Bekasi,
dengan kegiatan: 1 (satu) bulan untuk observasi lapangan dan praassesment selama 2 (dua)
bulan untuk membuat rencana pembelajaran tematik, alat tugas untuk setiap area dan alat
5
6. ukur untuk perkembangan anak usia dini selama 2 (dua) bulan untuk melakukan pelaksanaan
tindakan pembelajaran dengan pendekatan tematik berbasis bermain di Taman Kanak-kanak
Nakkia Gambrit Jatiwaringin selama 1 (satu) bulan untuk membuat laporan hasil penelitian.
Taman Kanak-kanak yang digunakan penelitian merupakan Taman Kanak-kanak yang dalam
pembelajaran menganut sistem area. Area yang dipilih tersebut disesuaikan dengan materi
pembelajaran yang diajarkan dan diamati proses perkembangannya. Pembelajaran untuk
setiap tema membutuhkan waktu satu minggu masing-masingnya. Total dibutuhkan 16 (enam
belas) kali pertemuan tatap muka bagi anak-anak tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan yang bersifat kualitatif dan
kuantitatif, yang dilaksanakan dalam bentuk siklus sampai target penelitian dalam siklus-
siklus tercapai. Penelitian ini dilaksanakan yang bertujuan untuk mendorong adanya
perubahan yang diharapkan, meningkatkan kualitas yang dilakukan di dalamnya, seluruh
proses diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh telah menciptakan
hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dan perkembangan profesional (Elliot, 1982:
30).
Penelitian tindakan merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yaitu
melaksanakan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek
pembelajaran di kelas secara profesional. Penelitian tindakan memecahkan suatu masalah
serta penelitiannya berbentuk sharing (Creswell, 2008: 205).
3. HASIL
Hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh skor rata rata perkembangan anak usia
dini Taman Kanak-kanak Nakkia sebesar 1,17 berdasarkan katagori perkembangan anak
dalam penelitian ini, nilai rata-ratanya masih berada pada level satu.
Tabel 2. Nilai Perkembangan Moral Anak Usia Dini (Asesmen Awal) TK Nakkia Kelompok
B
No Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Moral 71 70 68 70 75 72 67 78 71 73 73 71 79 78 75
Kondisi di atas menunjukan bahwa pencapaian nilai perkembangan anak Taman
Kanak-kanak Nakkia, kelompok masih perlu dioptimalkan peningkatannya sesuai dengan
tujuan penelitian ini yaitu peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan
tematik Sedangkan target penelitian mendekati level tiga. Berikut ini dapat dilihat diagram
batang di bawah ini:
6
7. SkorAnak
Gambar 2. Perkembangan Anak Hasil Pengukuran Sebelum Siklus I
Hasil perhitungan nilai rata-rata perkembangan anak Taman Kanak-kanak Nakkia
kelopok B setelah pelaksanaan siklus I adalah meningkat dari assessmen awal 1,17 naik
menjadi 2,31. Dengan demikian hasil pelaksanaan tindakan siklus I mengalami peningkatan,
tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati level tiga.
Tabel 3. Nilai Asessmen Peningkatan Perkembangan Moral Emosional Anak Usia Dini
dengan Pendekatan Tematik setelah Siklus I TK Kelompok B
No Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Moral 13
6
119 141 127 139 127 133 143 137 135 140 131 129 145 140
Untuk lebih jelas dapat dilihat dengan diagram batang berikut ini:
Skor Anak
Gambar 3. Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini Dengan Pendekatan Tematik
Setelah Siklus I TK kelompok B Nakkia
Peningkatan skor perkembangan anak usia dini sebelum diberi tindakan dan setelah
diberi tindakan (Sebelum dan Sesudah siklus I) sebagai berikut:
Tabel 4. Nilai Asesmen Hasil Peningkatan Perkembangan Moral Anak Usia Dini
dengan Pendekatan Tematik (Sebelum dan Sesudah Siklus I)
7
8. No Moral AA Moral A1 Selisih
1 71 136 65
2 70 119 49
3 68 141 73
4 70 127 57
5 75 139 64
6 72 127 55
7 67 133 66
8 78 143 65
9 71 137 66
10 73 135 62
11 73 140 67
12 71 131 60
13 79 129 50
14 78 145 67
15 75 140 65
Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan perkembangan anak usia dini
TK B Taman Kanak-kanak Nakkia setelah dilakukan tindakan dengan pendekatan tematik,
tetapi target penelitian skor perkembangan yaitu kategori level tiga belum tercapai. Diagram
batangnya sebagai berikut:
SkorAnak
Gambar 4. Diagram Batang Aspek Perkembangan Moral (peningkatan Awal dari Sebelum
DiadakanTtindakan dan Setelah Tindakan pada Siklus I)
Hasil tindakan pada siklus II (dua), maka didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 5. Asesment Nilai Peningkatan Perkembangan Moral Anak Usia Dini Dengan
Pendekatan Tematik (Siklus I dan Siklus II) TK Nakkia Kelompok B
No Moral A1 Moral A2 Selisih
1 136 172 36
2 119 178 59
3 141 172 31
4 127 176 49
5 139 177 38
8
9. 6 127 174 47
7 133 178 45
8 143 165 22
9 137 173 36
10 135 177 42
11 140 171 31
12 131 178 47
13 129 164 35
14 145 175 30
15 140 173 33
Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan perkembangan Anak TK B
Taman Kanak-kanak Nakkia setelah dilakukan pelaksanaan peningkatan perkembangan anak
usia dini dengan pendekatan tematik pada Siklus I dan Siklus II Hasil perbandingan siklus I
dengan Asesment Siklus II dapat dilihat sebagai berikut:
Skor Anak
Gambar 5. Grafik Skor Aspek Perkembangan Anak pada Siklus I dan Il
Data dari hasil observasi nilai asesment hasil peningkatan perkembangan anak usia
dini dengan pendekatan tematik (setelah siklus I dan sesudah siklus II). Taman Kanak-kanak
Nakkia Kelompok B, jika disajikan dalam bentuk diagram batang untuk aspek perkembangan
moral sebagai berikut:
1. Peningkatan Perkembangan Moral
Skor Anak
9
10. 0
200
400
600
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Siklus I
Siklus II
Gambar 6. Diagram Batang Aspek Perkembangan Moral
Tingkat perkembangan moral setiap anak pada akhir siklus I pengukuran bergerak
pada skor terendah 354 dan skor tertinggi 417 dan setelah dilaksanakan siklus II meningkat
menjadi skor terkecil 474 dan skor terbesar 522 sedangkan selisih skor peningkatan 93
sampai 168. Perkembangan moral, sudah meningkat, skor maksimal mendekati 522 sudah
tercapai (persentase skor dari 90,8% sampai 100%) artinya aspek perkembangan moral
peningkatannya sudah optimal (gambar 10).
2. Hasil perbandingan awal dengan siklus I dan siklus II
Untuk melihat hasil yang lebih jelas secara keseluruhan, perbandingan keseluruhan
peningkatan (Awal, Siklus I, Siklus II), dapat dilihat pada Gambar berikut:
Skor Anak
Gambar 7 . Grafik Skor Aspek Perkembangan Moral Anak pada Siklus Awal, Siklus I
dan II
4. PEMBAHASAN
Pendidikan usia dini pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan aspek
perkembangan moral anak. Pembelajaran tematik berusaha memfasilitasi peningkatan aspek
perkembangan Moral anak, dirancang dengan melibatkan area-area yang digunakan dalam
pembelajaran anak usia dini di Taman Kanak-kanak.
Berdasarkan hasil analisis data terlihat bahwa pembelajaran tematik dapat
meningkatkan aspek perkembangan moral anak usia dini. Pendidikan anak usia dini bertujuan
10
11. untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan moral yang diperlukan oleh anak
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, serta untuk pertumbuhan dan perkembangan ke
tahap selanjutnya. Anak tumbuh dan berkembang didukung oleh berbagai lingkungan,
seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Sebagai
jembatan antara keluarga dan sekolah formal, taman kanak-kanak merupakan sarana penting
sebagai tempat bagi anak-anak belajar untuk mengembangkan potensi diri yang ada pada
dirinya dan mengembangkan aspek perkembangan moral.
Menurut Kuppermic Taman Kanak-kanak tidaklah sekedar berfungsi untuk
meletakkan dasar-dasar kemampuan akademik melainkan juga mengembangkan aspek-aspek
psikologi anak. Beranjak dari hal itu maka kurikulum atau program kegiatan belajar mengajar
pada pendidikan anak usia dini sejogyanya dilandasi oleh pemahaman bagaimana anak-anak
belajar tentang segala sesuatu. Inti dari program kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak
adalah untuk memberikan pengalaman belajar yang penuh makna. Proses pembelajaran ini
semua diharapkan untuk memberi atau merangsang pertumbuhan fisik dan perkembangan
aspek asspek psikologis anak secara optimal (Kuppermic, 2011: 141).
Salah satu permasalahan yang ada di lapangan adalah tidak semua anak dapat
melewati proses perkembangan dengan baik, berbagai macam faktor yang menyebabkan
anak-anak mengalami hambatan atau masalah.
Perlu disadari salah satu sarana untuk dapat membantu anak usia dini tumbuh dan
berkembang adalah di Taman Kanak-kanak. Taman Kanak-kanak adalah tempat interaksi dan
bersosialisasi nilai-nilai dan perilaku perilaku yang diterima oleh masyarakat. Termasuk di
dalamnya adalah perilaku kebersihan dan kesehatan, kedisiplinan dan kemandirian.
Kemampuan yang juga tergolong di dalamnya adalah kemampuan untuk mengekspresikan
emosi sesuai dengan situasi sosial yang dihadapi anak. Kemampuan ini diharapkan dapat
berkembang pada usia anak pra sekolah atau anak usia dini (Izzaty, 2005: 20).
Untuk meningkatkan potensi secara optimal perlu adanya pendidikan agar menjadi
individu yang mandiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Martini Jamaris bahwa
pengembangan potensi manusia menjadi kemampuan aktual tidak lepas dari pengaruh
lingkungan dimana manusia tersebut berada. Oleh sebab itu untuk menjadikan manusia
menjadi individu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri, bagi masyarakat dan pengembangan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi maka diperlukan pendidikan yang bermutu (Jamaris, 2010:
10).
Pengoptimalan peningkatan perkembangan ini terbukti dalam penelitian ini,
peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pembelajaran tematik selama dua siklus
11
12. terbukti dapat meningkatkan perkembangan moral anak. Peningkatan perkembangan ini
sebagaimana yang telah dibahas dalam kajian teori bahwa perkembangan dipengaruhi oleh
lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Pada siklus I, peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik,
telah mencapai katagori baik (B) namun dengan demikian secara umum target penelitian
belum tercapai karena masih ada bagian aspek perkembangan kognitif yang belum optimal
peningkatan perkembangannya, maka perbaikan dilaksanakan pada siklus II.
Pada Siklus II, perbaikan dirancang dengan membuat rencana dilakukan dengan
memprediksi bahwa dengan penggunaan tema dan sub tema dan merancang rancangan
pembelajaran yang baru berdasarkan kesulitan pada siklus I, yang baru dan menarik serta
menggunakan perpaduan beberapa metoda seperti: mengamati gambar, bimbingan, bermain
peran, tanya jawab dan praktek langsung serta tugas sesuai tema, sehingga akan dapat
meningkatkan perkembangan anak usia dini. Pada siklus II ini strategi pembelajaran yang
digunakan masih tetap menggunakan area, dengan kegiatan, media dan metoda yang telah
dirancang. Setelah dilaksanakan, ternyata peningkatan perkembangan anak usia dini dengan
pendekatan tematik mencapai kategori sangat baik (A).
Keberhasilan peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik
dalam penelitian penelitian ini didukung dengan menciptakan lingkungan sekolah yang
kondusif yang dapat mendukung terjadinya perkembangan pada setiap aspek dengan
mengkondisikan kelas menjadi kelas area yang akan memberikan peluang anak untuk dapat
meningkatkan aspek perkembangan moral. Pada penelitian ini dikondisikan area untuk
mengerjakan tugas tugas yang akan mendukung setiap peningkatan aspek perkembangan
anak usia dini sebelumnya dirancang SKM dan SKH yang lengkap, kemudian dilaksanakan.
Siklus I dilaksanakan sebanyak delapan kali pertemuan, hasil yang didapat adalah:
peningkatan dilakukan dengan kegiatan peningkatan perkembangan anak usia dini
dilaksanakan dengan melakukan peningkatan, perkembangan moral anak. Peningkatan
dengan penggunaan media yang sangat mendukung, seperti media lembaran kerja di setiap
area dan pengoptimalan lembaran kerja di setiap area yang lebih menarik, ternyata berhasil
meningkatkan perkembangan anak usia dini. Selain itu media yang juga digunakan adalah
gambar, modeling, audiovisual, notebook serta permainan. Peningkatan dengan metoda yang
bervariasi seperti: mengamati gambar, bimbingan dari guru, bermain peran, tanya jawab dan
praktek langsung serta memberikan tugas sesuai dengan tema.
Siklus II rancangan disusun berdasarkan hasil tindakan siklus I, pada siklus ini
dilaksanakan sebanyak delapan kali pertemuan, hasil yang didapat adalah: peningkatan
12
13. dilakukan dengan kegiatan peningkatan perkembangan anak usia dini dilaksanakan dengan
melakukan peningkatan perkembangan moral anak. Peningkatan dengan penggunaan media
yang sangat mendukung, seperti media lembaran kerja di setiap area dan pengoptimalan
lembaran kerja di setiap area yang lebih menarik, ternyata berhasil meningkatkan
perkembangan anak usia dini. Selain itu media yang juga digunakan adalah gambar,
modeling, audiovisual, notebook serta permainan. Peningkatan dengan metoda yang
bervariasi seperti: mengamati gambar, bimbingan dari guru, bermain peran, tanya jawab dan
praktek langsung serta memberikan tugas sesuai dengan tema. Berdasarkan hasil analisis data
terlihat bahwa pembelajaran tematik dapat meningkatkan aspek perkembangan anak usia
dini.
Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam masalah aspek perkembangan moral anak
usia dini. Dalam penelitian ini peneliti meneliti aspek perkembangan moral saja dengan
menggunakan beberapa indikator.
Pengukuran yang melibatkan aspek perkembangan moral bukanlah hal yang mudah
untuk dilaksanakan. Keterukurannya harus betul-betul mewakili apa yang diamati. Walaupun
peneliti sudah menyediakan observer dan rekaman video untuk pengamatan perilaku banyak
anak TK tersebut, peneliti masih punya keterbatasan untuk betul-betul jelimet dan teliti
untuk pengamatan aspek perkembangan moral setiap anak tersebut. Untuk penelitian
selanjutnya mungkin perlu penambahan jumlah observer dan peningkatan tekhnologi
informasi (video).
Keterbatasan berikutnya adalah penelitian ini hanya dilakukan di satu sekolah Taman
Kanak-kanak. Keterbatasan berikutnya dalam hal lama waktu penelitian, penelitian ini hanya
dilakukan dalam waktu singkat hanya 3 bulan saja. Agar supaya hasilnya lebih akurat perlu
ditambah waktu penelitian. Penggunaan gambar visual dalam bentuk video singkat dan
beberapa permainan dalam pembelajaran ini kadang-kadang ada yang sedikit berhubungan
langsung dengan tema yang sedang dipelajari, Untuk mengatasi audio visual bermain
dikaitkan dengan aspek perkembangan. Dalam hal ini peneliti atasi dengan mengajak anak-
anak untuk berdiskusi dan juga berdiskusi dengan guru-gurunya.
Implikasi penelitian ini pada tataran pembelajaran teoritik, sebaiknya
mengembangkan dengan waktu satu semester. Pada tataran praktis hasil penelitian
berimplikasi pada: 1. Pengembangan satuan kegiatan harian yang memperhatikan
perkembangan anak, pengembangan lembaga kerja disetiap area pembelajaran dengan
menggunakan tema, 2. Media pembelajaran dan area yang digunakan harus sesuai dengan
tema sesuai dengan aspek yang ingin dikemabangkan, 3. Pengembangan pembelajaran
13
14. dengan berkomunikasi dan bekerja sama dalam kelompik diarea apapun yang dikerjakan
anak harus sesuai dan berkaitan dengan tema, dan 4. Guru membiasakan mengajar dan
berpedoman pada rancangan kegiatan harian dalam mengajar yang telah disesuaikan dengan
tema.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini terjadi peningkatan perkembangan anak usia dini
dengan pendekatan tematik:
1. Perkembangan anak usia dini siswa Taman Kanak-kanak Nakkia Kelompok B, Jati
Waringin Bekasi pada setiap aspek perkembangan sebelum diberi tindakan berada
pada kategori rendah. Rendahnya dapat dibuktikan dengan hasil asesmen awal.
2. Pelaksanaan peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik
dilakukan dengan cara kegiatan peningkatan aspek sosio- emosional. Media yang
digunakan adalah lembaran kerja siswa di setiap area untuk mengembangkan aspek
perkembangan moral (area bahasa, area berhitung, area IPA, dan area seni serta area
balok), media gambar, model binatang, media audio visual, serta permainan. Metode
peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik menggunakan
metode: mengamati gambar, bimbingan, dan bermain peran.
3. Peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik dapat
meningkatkan aspek perkembangan moral anak usia dini. Hal ini dapat dibuktikan
dengan adanya perubahan pada nilai rata-rata aspek perkembangan moral anak
sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan tematik.
Daftar Pustaka
Abdurahman, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta,
2003.
Creswell, John. Education Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative
and Qualitatif Research. New Jersey: Merrill Prentice Hall, 2008.
Crain, William. Teori Perkembangan, Konsep dan Aplikasi, terjemahan Yudi Santoso.
Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007.
Elliot, J. Developing Hypothesis About Classroom From Teacher Practical Construct: An
Account of The Work of The Ford Teaching Project. Victoria: Deakin, 1982.
14
15. Hopkins, David. A Teachers Guide to Classroom Research. Philadelphia: Open University
Press, 2002.
Izzaty, Rita. Mengenali Permasalahan Perkembangan Anak Usia TK, Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional, 2005.
Jamaris, Martini. Kesulitan Belajar: Assesmen dan Penanggulangannya. Jakarta: Yayasan
Penamas Murni, 2009.
____________. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan. Jakarta: Yayasan Penamas
Murni, 2010.
____________. “Penelitian Ilmiah Dalam Penelitian Khusus.” Proceding Munas dan Seminar
Asosiasi Profesi Pendidikan Khusus Indonesia. Jakarta: APPKHL, 2011: 32-33.
Kostelnik. Teaching Youngs Children Using Themes: Age 2 to 6. New York: Harper Collin
Publishers, 1991.
Kuppermic, Leadbeater. “School Social Climate and Individual Differences in Vulnerability
to Psychopathology.” Journal of School Psychology, Vol. 39, No. 2, 2011: 21-23.
Santrock, John W. Life Span Development Perkembangan Masa Hidup.
terjemahan Widyasinta B. Jakarta: Erlangga, 2012.
Slavin, Robert. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktek, terjemahan Marianto Samosir.
Jakarta: PT Indeks, 2008.
Spradley, James. Metode Etnografi, terjemahan Misbah Zulfa, Yogya: PT Tiara Wacana,
1997.
Trawick, Jeffrey. Early Childhood Development: A Multicultural Perspective. New Jersey:
Merill Prentice Hall, 2003.
Trianto. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2009.
_____. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA & Anak
Usia Kelas Awal SD/MI. Jakarta: 2011.
Wardhani, IGAK. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka, 2008.
15