Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaM Wahyudi Haidar
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP REAKSI REDUKSI OKSIDASI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA REDOKS DI KELAS X 2 SMA NEGERI 1 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Artikel ini berisi hasil Penelitian Tindakan Kelas pada mata pelajaran Fisika dengan menggunakan metode Experimen. Untuk artikel yang lainnya : https://www.facebook.com/RMT-BookStore-414768045235149/
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaM Wahyudi Haidar
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP REAKSI REDUKSI OKSIDASI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA REDOKS DI KELAS X 2 SMA NEGERI 1 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Artikel ini berisi hasil Penelitian Tindakan Kelas pada mata pelajaran Fisika dengan menggunakan metode Experimen. Untuk artikel yang lainnya : https://www.facebook.com/RMT-BookStore-414768045235149/
‘Reframing Libel: taking (all) rights seriously and where it leads’ presented by Professor Alastair Mullis and Dr Andrew Scott at the Reframing Libel Symposium, City University London, 4th November 2010.
In order to faithfully serve God, we have to know WHY we are serving Him. It's not enough to do it because the Bible says so or because our parents did or even because it makes us feel good. Our service has to be a combination of all three of those things!
This presentation describes the various initiatives managed by Pennsylvania's Department of Community and Economic Development's Technology Investment Office.
A Framework for Contract-Based Composition of CPS AnalysesIvan Ruchkin
This is a collaboration between the Institute for Software Research and the Software Engineering Institute, also known as Virtual Integration of CPS Analyses.
These slides were presented at an SSSG @ ISR.
Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Melalui In H...Paulus Robert Tuerah
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru-guru SMP Kristen Ebenhaezer Manado menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan mutu hasil belajar siswa. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Sekolah, dan dilaksanakan di SMP Kristen Ebenhaezer Manado. Peningkatan kemampuan guru tersebut berdampak positif terhadap hasil belajar siswa: 1. Kemampuan guru membuat/ menyiapkan media pembelajaran sesuai SK/KD, indikator, t pembelajaan, materi pembelajaran dan karekteristik siswa dari 20 % pada siklus pertama meningkat 85 %pada siklus kedua.2. Kemampuan guru dalam penggunaan media pembelajaran meningkat dari 30 % pada siklus pertama meningkat menjadi 90 % pada siklus kedua. 3. Kemampuan guru dalam menyampaikan pesan yang menarik melalui media pembelajaran pada siklus pertama 20 % meningkat menjadi 85 % pada siklus kedua. 4. Kemampuan guru dalam melibatkan siswa dalam pembuatan dan pemanfaatan media pembelajaran siklus pertama 10 % meningkat menjadi 85 % pada siklus kedua.5. Hasil belajar siswameningkat dari rata-rata 20 % pada siklus pertama menjadi 86,25 % pada siklus kedua
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
1. MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA
DALAM MATA PELAJARAN IPS DENGAN MATERI
SUMBER DAYA ALAM DAN KEGIATAN EKONOMI
TERHADAP METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV
SDN 17 KATOBU
TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014
Karya Tulis ILmiah
Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kulia
S-1 PGSD
OLEH
RATNA WATI
822 110 414
PROGRAM STUDI S-1 PGSD
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ KENDARI
2014
2. MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MATA
PELAJARAAN IPS DENGAN MATERI SUMBER DAYA
ALAM DAN KEGIATAN EKONOMI TERHADAP
METODE DEMONSTRASI PADA SISWA
KELAS IV SDN 17 KATOBU
Ratna Wati
Mahasiswa UT,semester 8 Pokjar Raha D
Watiratna294
ABSTRAK
Pemahaman merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
belajar dan hasil belajar seseorang atau siswa. .Pemahaman seseorang berbeda,hal itu
dipengaruhi oleh faktor pemikiran ,kemampuan belajar, kondisi siswa, kondisi
lingkungan sekolah, unsur-unsur dinamis dalam belajar dan upaya guru dalam
membelajarkan siswa. Namun, kebenaran ini perlu dibuktikan melalui kegiatan
penelitian agar diperoleh jawaban yang akurat.Permasalahan yang dikaji dalam
penelitian adalah: Cara meningkatkan kemampuan siswa dalam mata pelajaran Ips
dengan materi Sumber Daya Alam .penelitian ini bertujuan untuk Memperbaiki Kinerja
Guru dan mamapu meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN 17 KATOBU
.Populasi penelitian adalah siswa kelas IV SDN 17 katobu , sebanyak 33 siswa..Hasil
penelitian menunjukan bahwa Pemahaman siswa kelas IV,dalam kategori cukup.
Besarnya pemahaman siswa dalam belajar yang mempengaruhi hasil belajar siswa
kelas IV SDN 17 Katobu adalah metode yang di gunakan oleh Guru bidang studi
tersebut, dan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti
dikarenakan keterbatasan waktu serta kemampuan.Adapun saran yang dapat penulis
berikan antara lain diharapkan Guru mengubah cara mengajaran nya dengan metode
lain yang bisa meningkatkan kemampuan pemahaman siswa.
Kata Kunci: sumber Daya ALam dan kegiatan Ekonomi
3. BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah suatu mata pelajaran yang wajib
diberikan kepada peserta didik terutama di jenjang pendidikan dasar, karena
mata pelajaran ini dapat dijadikan sebagai media bagi peserta didik untuk
mengenali hasil cipta budaya manusia di dunia. Selain itu dalam dunia
pendidikan, IPS merupakan bekal bagi anak dalam menghadapi era
globalisasi, IPS merupakan ilmu dasar dalam kegiatan sosial, ekonomi
maupun di dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain hal di atas perlu
diketahui bahwa keberhasilan pembelajaran di sekolah dasar hendaknya
dapat tercermin dari sikap dan kemampuan siswa dalam menguasai bahan
ajar yang telah disampaikan oleh guru. Telah diketahui bahwa salah satu
faktor dalam keberhasilan dalam proses pembelajaran adalah faktor
kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.
Pembelajaran yang berhasil dan kondusif biasanya diukur dengan tingkat
penguasaan pembelajaran melalui tes dan partisipasi siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
Menurut pengalaman penulis, salah satu kendala proses dalam
pembelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah kurang konsistennya
para guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
artinya masih banyak rekan guru kurang menyadari pentingnya perencanaan
sebelum memulai proses pembelajaran. Mendesain rencana dan
melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan meyenangkan
adalah suatu keharusan dalam proses pembelajaran untuk menggali potensi
para peseta didik. Salah satu indikasi yang sangat sering terlihat pada diri
siswa pada saat proses pembelajaran IPS adalah kebanyakan siswa
menganggap bahwa Ips adalah pelajaran yang sulit , karena struktur dan
karakteristik materi pembelajaran ini banyak memuat fakta,dan konsep,
4. maka para peserta didik harus banyak menghafal, kondisi seperti ini
menyebabkan banyak siswa yang merasa bosan dan kurang tertarik dalam
mengikuti proses pembelajaran IPS
Dunia pendidikan memiliki perananyang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari.Suatu pendidikan sangat mempengaruhi tingkah laku
atau keperibadian seseorang. Berbicara mengenai pendidikan tidak terlepas
dr komponen Pendidikan itu sendiri antara lain guru dan siswa melalui suatu
proses belajar mengajar itu berhasil dengan baik apabila seorang guru
mampu dan mau menguasai berbagai kemampuan untuk dapat
mengembangkan diri secara professional. Berhubungan program di atas
kami melakukan pembelajaran Ips kelas IV pada Sdn 17 Katobu kota Raha ,
untuk melengkapi tugas dalam mata kulia Pemantapan Kemampuan
Profesional ( Pkp ,pdgk 4501/4 sks ) Program S1 –PGSD Pada Universitas
Terbuka ( UT ).
Laporan ini disusun berdasarkan hasil Observasi serta temuan-
temuan yang di peroleh saat pelaksanaan Perbaikan yang di lakukan dengan
menggunakan 2 siklus yang di lakukan pada suatu Sekolah. Dari hasil
Praktek Mata pelajaraan Ips dengan standar Kreteria Ketuntasan Belajar
Minimum ( KKM ) yaitu 6,5 dari 33 siswa yang menuasai Sumber Daya
Alam dan Kegiatan Ekonomi belum berhasil hanya 40 % yang menguasai ,
Sedangkan yang lain di bawa KKM tersebut.
Pelaksanna Pembelajaran yang di laksankan oleh penulis belum
berhasil, Siswa belum menguasai Sumber Daya Alam ,Untuk itu penulis
mengambil Langkah perbaikan .Dalam melukakan suatu perbaikan ,Penulis
meminta seseorang guru atau teman sejawat sebagai pengamat untuk
mengidentifikasi kekurangan yang terdapat dalam pembelajaran yang di
laksanakan.
B. Identifikasi Masalah
5. Dari hasil evaluasi Ips kelas IV SDN 17 Katobu dengan materi Sumber
Daya Alam hanya 20 siswa dari 33 yang mencapai Kkm . Selama proses
pembelajaran berlangsung siswa kurang terlibat dan menanggapi penjelasan
dari Guru bidang studi, berdasarkan dari hal yang terdapat diatas. Penulis
meminta teman sejawat sebagai pengamat untuk mengidentifikasi masalah-
masalah atau kekurangan yang muncul selama proses berlangsung yang
perlu di identifikasi. Adapun masalah yang di temukan adalah sebagai
berikut :
1. Metode yang digunakan kurang kreatif
2. Sebagian siswa memiliki pemahaman yang kurang terhadap materi
3. Perolehan nilai rendah
4. Siswa dalam kelas kebanyakan pasif.
C. Analisis Masalah
Dari identifikasi masalah pada proses Pembelajaran Ips dengan materi
Sumber Daya Alam dengan Kegiatan Ekonomi , penulis menganalisis dan
merumuskan masalah yang telah terjadi.Aadapun analisis masalah yang
terdapat pada proses pembelajaran adalah :
1. Dalam mengajar guru terlalu banyak melakukan metode bercerita
2. Siswa kurang dalam pemeahaman konsep materi tersebut
3. Guru kurang melibatkan siswa dalam menjelaskan materi yang di
bawakan
4. Guru minim membrikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan
pertanyaan seputar materi yang ada
5. Guru tidak menggunakan media alat peraga
6. D. Rumusan Masalah
Dari analisis yang ditemukan di atas dan dikemukakan. Maka dengan
diskusi dengan teman sejawat yang sebagai pengamat di temukan rumusan
masalahDengan Metode Demonstrasi Bagaimana Meningkatkan
Kemampuan Siswa Kelas IV SDn 17 Katobu dalam mata pelajaran Ips
dengan materi Sumber Daya Alam dan Kegiatan ekonomi .
E. Manfaat Penilitian Perbaikan Pembelajaran
Dari proses perbaikan Pembelajaran dengan menggunakan metode
Demnstrasi yang ditempuh dengan 2 siklus ,Maka penulis mendapat manfaat
dari penilitian Pembelajaraan tersebut .Adapun manfaatnya adalah :
1. Manfaat Bagi Guru
Dengan memperbaiki pembelajaaarn yang di kelolah guru dapat
Meningkatkan Kualitas cara mengajar dalam pembelajaaran.
2. Manfaat Bagi Siswa
Dengan adanya Perbaikan Pembelajaraan ,maka dapat
Meningkatkan Minat atau Kemampuan dan hasil belajar siswa.
3. Manfaat Bagi Sekolah
Sekolah yang berhasil mendoron para Guru untuk berinovasi telah
berhasil atau mampu Meningkatkan Kualitas belajar siswa dalam dunia
Pendidikan .Sekolah yang Para Gurunya mampu membuat sutu
perbaikan akan mempunyai suatu kesempatan yang besar untuk
berkembang pesat dan mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain yan
memiliki Kualitas yang lebih Baik.
7. BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran
Mengelola kegiatan belajar mengajar adalah tugas utama dan pertama
seorang guru, agar proses pembelajaran dalam belajar mengajar berjalan
secara optimal diperlukan banyak komponen pendukung antara lain sarana
pembelajaran, perangkat pembelajaran, sumber belajar, metode-metode dan
strategi pembelajaran, suasana lingkungan dan lain sebagainya.
Kegiatan belajar mengajar menurut Suprayekti, dkk. (2008 ; 2.26) adalah
suatu kegiatan yang berlangsung selama kegiatan pembelajaran terjadi.
Keberhasilan kegiatan belajar mengajar sering ditentukan oleh metode dan
cara pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran.
Belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan
(Slameto, 2003). Sementara pembelajaran adalah pengaturan lingkungan
yang diarahkan untuk mengubah tingkah laku, perilaku siswa kearah positif
8. dan lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa.
( Sanjaya, 2005).
B. Metode Pembelajaran
Pengertian metode menurut Santoso, ( 2006 ; 2.26) adalah cara kerja
yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan yang ditentukan. Bertitik tolak dari pendapat ini, maka
metode khususnya dalam pembelajaran memainkan peranan yang cukup
penting guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran
penerapan suatu metode pembelajaran adalah sesuatu yang harus dilakukan
guru, dengan metode yang tepat proses pembelajaran akan berlangsung
secara optimal. Tidak jarang dalam proses pembelajaran guru menggunakan
beberapa metode pembelajaran yang berbeda, tentu penggunaan metode
yang berbeda tersebut sangat tergantung dari karakteristik siswa dan materi
pembelajaran. Wahyudi (2007 ; 9.22), mengatakan upaya menggunakan
metode secara kombinasi, pada saat guru sedang mengajar adalah penting
dikembangkan.
Salah satu metode pembelajaran yang cukup dikenal guru adalah
metode demonstrasi. Menurut pendapat Winataputra, dkk. (2000 : 4.24 )
mengatakan, metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang
menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukan secara langsung
objeknya atau caranya melakukan susuatu untuk mempertunjukan proses
tertentu. Metode demonstrasi dapat menggiring siswa kedalam proses
pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) yang
sangat dianjurkan untuk digunakan dalam proses pembelajaran modern di
era globalisasi seperti sekarang ini. Dengan metode demonstrasi siswa dapat
terlibat secara langsung dalam pembelajaran, karena dalam pelaksanaannya
guru selalu mencontohkan, menunjukkan, bahkan menirukan cara kerja
suatu perangkat media pembelajaran. Dalam konteks ini Muhsetyo dkk.
9. (2007 ; 2.13) mengatakan, hasil penelitian, analisis data dan analisis hasil
evaluasi pelajaran IPS yang telah dilakukan dengan penggunaan media
visual atau gambar dalam proses belajar mengajar dapat mengembangkan
visual, imajinasi anak membantu mengembangkan penguasaan anak
terhadap hal – hal yang abstrak atau peristiwa yang tidak mungkin
dihadirkan di kelas. (Angkowo, 2007:28) mengatakan secara khusus gambar
berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide,
mengilustrasikan fakta yang mungkin cepat akan dilupakan atau diabaikan
jika tidak di gambarkan.
Maksud dari perhatian di atas adalah bahwa dengan penggunaan
media gambar diharapkan dapat menarik perhatian siswa, jika perhatian
siswa sudah tertarik maka siswa semangat untuk belajar serta membantu
memantapkan pengetahuan pada benak para siswa dan dapat menghidupkan
pelajaran, sehingga dengan semangat belajar yang meningkat dan disertai
media gambar yang tepat dan sesuai dengan materi dapat dijadikan sebagai
alat pengingat maka hasil belajar siswa akan meningkat.
C. Media Dalam Pembelajaran
Peranan media dalam proses pembelajaran tidak perlu diragukan lagi,
karena dengan penggunaan media pembelajaran yang tepat, proses
transformasi pengetahuan dapat berjalan dengan cepat. Dalam konteks
pembelajaran media dapat diartikan segala sesuatu yang dapat membantu
jalannya proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran tercapai secara
optimal. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Arsyad (2007) yang
mengatakan, media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai
alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses,
dan menyusun kembali informasi visual atau verbal, yang dapat membawa
pesan–pesan atau informasi yang bertujuan unstuk instruksional atau
mengandung maksud–maksud pengajaran. Laria (2008) mengatakan, media
pembelajaran adalah semua alat bantu atau benda yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar dengan maksud untuk menyampaikan pesan
10. informasi pembelajaran dari sumber (guru) maupun sumber lain kepada
penerima (dalam hal ini anak didik ataupun warga belajar). Disisi lain media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
merangsang pikiran, perasaan dan kemampuan peserta didik sehingga dapat
mendorong terciptannya proses belajar pada diri perserta didik, (Sudrajat,
2008).
Lebih lanjut Sudrajat, (2008) mengatakan, fungsi media pembelajaran
antara lain, mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peserta
didik, dapat melampaui batasan ruang kelas, memungkinkan adanya
interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya, menghasilkan
keseragaman pengamatan, menanamkan konsep yang benar, konkrit, dan
realistis, membangkitkan, dan minat baru, motivasi, dan merangsang anak
untuk belajar, memberikan pengalaman yang integral dari konkrit sampai
dengan abstrak.
Salah satu media pembelajaran yang paling populer digunakan guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran adalah alat peraga. Alat peraga
memiliki fungsi yang cukup strategis dalam pembelajaran diantarannya,
1. Memberikan penjelasan konsep.
2. Merumuskan atau membentuk konsep.
3. Melatih siswa dalam ketrampilan.
4. Memberikan penguasaan konsep pada siswa.
5. Melatih siswa dalam pemecahan masalah.
6. Mendorong siswa untuk berfikir secara rasional.
7. Mendorong siswa untuk melakukan pengamatan.
8. Melatih siswa untuk menemukan suatu ide baru dalam relasinya dengan
konsep–konsep yang telah diketahui.
11. D. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan suatu hasil yang diperoleh siswa dari suatu
proses pembelajaran, yang mengindikasikan kemampuan dan kompetensi
siswa akan materi pembelajaran tersebut.
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku atau tingkah laku seseorang
yang belajar akan berubah atau bertambah perilakunnya, baik yang berupa
pengetahuan, keterampilan motorik, atau penguasaan nilai–nilai (sikap).
Perubahan perilaku sebagai hasil belajar ialah perubahan yang dihasilkan
dari pengalaman (interaksi dengan lingkungan), dimana proses mental dan
emosional terjadi.
Bloom dalam Sudjana (1990 ; 22), secara garis besar membagi hasil
belajar menjadi tiga aspek, yakni aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek
psikomotorik. Aspek kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual,
yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan
evaluasi. Aspek afektif berkenaan dengan sikap yaitu penerimaan, jawaban
atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Aspek psikomotorik
berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan dalam
melakukan serangkaian kegiatan. Dari ketiga aspek di atas yang menjadi
obyek penilaian yang paling banyak dinilai oleh para guru adalah aspek
kognitif, karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai
isi bahan pengajaran.
E. Pengertian Penilaian Hasil Belajar
Salah satu indikator keberhasilan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran adalah tinggi atau rendahnya nilai yang diperoleh siswa untuk
12. mata pelajaran tersebut. Umumnya alat ukur yang paling sering digunakan
guru untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai materi
pembelajaran adalah tes. Berkenaan dengan penilaian hasil belajara
Suprayekti, dkk. (2008; 4.43 ) mengatakan, penilaian hasil belajar tidak
semata-mata diperoleh dari siswa mengerjakan tes akhir atau tes hasil belajar
yang berbentuk uraian terbatas atau objektif saja, namun hasil belajar siswa
dinilai melalui berbagai cara dan perwujudan. Guru menggunakan beragam
teknik dan alat ukur, siswa mengekspresikan keberhasilannya dalam
beragam bentuk. Sementara itu Kemp dalam Ibrahim (2000) menilai hasil
belajar merupakan unsur terakhir dari keempat unsur penting dalam proses
perancangan pengajaran yang meliputi siswa, tujuan, metode, dan evaluasi.
Sebagai salah satu tindak lanjut dari pelaksanaan evaluasi adalah
menentukan daya serap siswa terhadap materi pembelajaran yang telah
disampaikan oleh guru, hal ini berguna sebagai perbaikan pengajaran yang
akan dilaksanakan kemudian. Dengan diketahuinya daya serap siswa
terhadap materi pembelajaran, memudahkan guru untuk mengetahui.
F. Langkah-langkah metode demonstrasi:
1. Menjelaskan tujuan. Guru menerangkan secara jelas metode yang hendak
dicapai dengan digunakan metode demonstrasi. Misalnya agar anak didik
dapat memahami proses apa yang terjadi, bagaimana cara berkerja alat
tertentu, bagaimana hasilnya, serta benar tidaknya hipotesis yang
diajukan
2. Menyediakan peralatan yang digunakan. Penyediaan ini dapat dilakukan
oleh guru, murid, atau bersama-sama, bahkan dapat pula oleh orang lain,
kemudian guru atau instruktur menjelaskan fungsi alat tersebut serta
bagaimana cara menggubakannya
3. Menjelaskan urutan langkah-langkah dalam mendemonstrasikan. Hal ini
dimaksudkan agar urutan langkah dapat dipahami anak didik dengan
sebaik-baiknya
4. Melaksanakan demonstrasi
13. 5. Mencatat dan membuat kesimpulan hasil demonstrasi
6. Mengadakan penilaian. Dimaksudkan untuk membahas kebaikan-
kebaikan apa yang telah dikerjakan, serta mengidentifikasikan berbagai
kekurangan serta cara-cara mengatasinya.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi
Kelebihannya :
1. Keterlibatan guru dan siswa sama-sama aktif
2. Siswa dapat benar-benar memahami apa yang sedang dipelajari, karena
pengamatan dan pengalaman pada diri siswa terjadi
3. Mudah untuk memusatkan perhatian siswa
4. Materi pengajaran dapat dikonkretkan
5. Siswa dapat mengetahui dengan jelas, apa yang terjadi, bagaimana proses
terjadinya serta bagaimana berkerjanya alat-alat yang digunakan
6. Bakat, keterampilan siswa akan lebih mudah untuk dikembangkan
7. Rasa ingin tahu siswa dapat ditimbulkan,Siswa dapat menerima materi
pembelajaran lebih berkesan, sehingga dapat terbentuk pengertian yang
lebih sempurna
Kekurangan :
1. Menuntut pengetahuan dan kecekatan guru
2. Kurangnya peralatan yang tersedia di sekolah ,Waktu yang diperlukan
lebih banyak, agar materi yang didemonstrasikan tidak terputus-putus,
memerlukan biaya yang lebih banyak
4. Jika adanya terlalu kecil ataupun penempatannya kurang tepat,
mengakibatkan demonstrasi itu tidak diamati secara jelas oleh seluruh siswa
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Metode Demonstrasi
1. Apakah jumlah siswa yang ada memberikan kemungkinan pelaksanaan
metode demonstrasi dapat Berhasil
2. Sebelum digunakan di kelas, perlu dicoba terlebih dahulu, sehingga dapat
diketahui kondisi peralatan yang digunakan
14. 3. Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati dengan seksama
maupun untuk bertanya
4. Perlu diadakan evaluasi untuk mengetahui apakah berhasil tidaknya
demonstrasi yang dilakukan .
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam penelitian yang berjudul “sumber daya alam dan kegiatan
ekonomi di SDN 17 Katobu” penulis menggunakan metode
Demonstrasi.Metode penelitian demonstrasi dimaksudkan untuk
15. mendemonstrasikan suatu situasi atau keadaan populasi tertentu yang
bersifat faktual secara sistematis dan akurat.
B. Lokasi dan Sasaran Penelitian
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar 17 katobu. Dimulai pada
14 Mei 2014 sampai 28 Mei 2014.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan
sampel. Populasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah siswa
dan siswi kelas IV Pada SDN 17 Katobu.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan dalam penelitian
ini berupa metode angket (kuisioner) . Melalui metode angket, diharapkan
responden akan menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan jujur dan tanpa
mendapat tekanan dari pihak manapun. Sehingga data yang diberikan benar-
benar akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Serta dengan
menggunakan metode angket yang akan menjadi sumber pedoman dalam
menyelesaikan penelitian ini dan juga sebagai perbandingan dan pelengkap
untuk data-data yang tidak diperoleh dari metode angket
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penilitian
Dari hasil penilitian yang penulis lakukan , adaun hasil yang di peroleh
setiap siklus adalah sebagai berikut :
Sebelum siklus siswa yang mencapai ketuntasan belajar minimal hanya
64,3% atau 18 , siswa dari 33 siswa.
16. - Pada siklus ke satu jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar
minimal me-ningkat menjadi 75,6% atau siswa dari 33siswa.
- Pada siklus kedua terjadi perubahan yaitu semua siswa mencapai KKM
meningkat menjadi 100%.
Grafik Ketuntasan belajar IPS Kelas IV SDN 17 Katobu.
B. Pembahasan.
Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran IPS kelas IV dengan mater
Sumber Daya Alam diperlukan suasana yang kondusif, yang dapat mencapai
hasil yang optimal. Dari uraian di atas dari setiap siklus mengalami
peningkatan yang signifikan, pe-ningkatan yang signifikan ini terjadi karena
guru telah memperbaiki kinerja secara sis-tematis dan berkelanjutan dari
siklus 1 sampai siklus 2.
Pada siklus 1 kinerja guru yang telah bagus adalah metode mengajar
yang digunakan sudah tepat, guru sudah menggunakan alat peraga yang
sesuai dengan materi, strategi pembelajaran yang menggunakan metode
diskusi sehingga siswa terlihat aktif dalam pembelajaran.
Pada siklus 2 guru dalam menanamkan Penjelasan Sumber Daya Alam
menggunakan metode demonstrasi. Pada perbaikan pembelajaran ini terlihat
pula peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus sampai siklus 2. Pada pra
siklus rata-rata hasil belajar siswa hanya mencapai 6,0 atau yang mencapai
KKM hanay 64,3%, sedangkan pada siklus 1 rata-rata hasil belajar
meningkat menjadi 7,4 atau yang mencapai KKM meningkat pula menjadi
75,6%, Dan pada siklus ke-2 rata-rata hasil belajar menjadi 8,1. Sehingga
ketentuan Belajar Minimal menjadi 100%. Peningkatan hasil belajar siswa
dari pra siklus sampai siklus 2 terjadi karena guru telah memperbaiki
kinerjanya dalam proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan metode
yang tepat (ceramah,Tanya jawab, diskusi,demonstrasi ) pada penjelasan
Sumber Daya Alam .
Metode ceramah digunakan guru dalam menyampaikan bahan pelajaran
dengan ko-munikasi lisan karena lebih efektif dan ekonomis untuk
keperluan penyampaian infor-masi dan pengertian. Metode Tanya jawab
17. digunakan agar setiap siswa berpartisipasi secara aktif, membangkitkan
minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap masalah yang sedang dipelajari.
Metode demostrasi digunakan guru untuk memberikan kesempatan
kepada para siswa untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna
mengumpulkan pendapat, membuat ke-simpulan atau menyusun berbagai
alternative pemecahan masalah.
Metode yang digunakan guru dalam interaksi belajar mengajar
merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan kelancaran
proses belajar mengajar. Oleh sebab itu metode mengajar yang digunakan
hendaknya disesuaikan dengan keperluan dan situasi yang sedang
berlangsung agar tujuan pembelajaran berhasil dengan baik
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan penulis dapat
me-nyimpulkan sebagai berikut :
18. 1. Melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan siswa
pada materi Sumber Daya Alam dan kegiatan Ekonomi
2. Penggunaan alat peraga dan tepat sesuai dengan materi pembelajaran
dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran.
B. Saran-saran
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang perlu diperhatiakn adalah :
1. Guru harus menguasai berbagai metode mengajar untuk memotivasi
siswa dalam pembelajaran.
2. Guru dalam memberikan pertanyaan harus memberikan waktu untuk
siswa berfikir.
3. Guru harus mampu memilih alat peraga dengan baik agar proses
pembelajaran berlangsung lancar.
4. Pemahaman siswa menjadi meningkat apabila guru menggunakan alat
peraga dan metode yang tepat dalam pembelajaran.
Demikian hal-hal yang penulis temukan melalui Penelitian Tindak
Kelas (PTK). Untuk mencapai hasil yang lebih baik perlu Kelompok Kerja
Guru (KKG), untuk memberi masukan - masukan, saran-saran dan
pengalaman masing-masing dalam melaksanakan tugas sehari – hari.
DAFTAR PUSTAKA
19. Angkowo (2007;28) http//ian43.wordpress.com/2010/12/17/fungsi-dan-nilai-
media-gambar/
Sudrajat, 2008, Media Pembelajaran, http//www..com, diakses tanggal 17–02–
2012
Slamento, 2003, Belajar dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
cipta, Jakarta
Wardani,I.G.A.K.,Julaeha,S dan Marsinah.N(2005)“Pemantapan Kemampuan
Profesional”Jakarta.UniversitasTerbuka.
Wardani,I.G.A.K.,Wihardi dan Nasution.N(2005) “Penelitian Tindakan Kelas”
Jakarta.Universitas Terbuka.