FORCED CIRCULATION CRISTALIZER
Kelompok 3 :
1. Agam Adianto (02)
2. Akmal Nur Fauzi (03)
3. Annisa Nur Afifah (05)
4. Ilham Nur Falah (17)
5. Nurul Isnaini (22)
6. Sarestian Khafid (28)
Kelas : XII KIC
Pengertian
• Kristaliser jenis ini mengkombinasikan antara
pendinginan dan evaporasi untuk mencapai
kondisi supersaturasi.
Supersaturasi adalah Keadaan larutan yang
mengandung zat terlarut yang melebihi
jumlah yg perlu untuk mencapai kejenuhan.
Penggunaan
• Industri Na2SO4
• Industri H3PO4
• Bidang Pertanian
• Industri Bahan Kimia
Prinsip Kerja
1. menggunakan penguapan atau pendinginan lewat
penguapan untuk menghasilkan superjenuh (jika heat
exchanger dalam kotak merah dihilangkan).
2. Larutan di dalam unit kristalisasinya tercampur
3. Menggunakan sirkulasi larutan induk dan kristal (sirkulasi
magma) untuk mengendalikan pembentukan superjenuh.
4. Tidak memiliki mekanisme klasifikasi kristal (semuanya
tercampur aduk)
5. Tidak memiliki mekanisme pelarutan kristal keci
GAMBAR ALAT
Uraian proses
• Pada gambar diatas terlihat bahwa umpan berupa larutan induk terlebih dahulu
dilewatkan melalui sebuah Heat Exchangers untuk dipanaskan. Heat exchangers
tersebut berada di dalam evaporator. Di dalam evaporator terjadi flash
evaporation yaitu, terjadi pengurangan jumlah atau kandungan pelarut dan terjadi
peningkatan konsentrasi zat terlarut. Dimana pada saat itu juga, keadaan zat
terlarut sudah lewat jenuh atau supersaturasi. Larutan yang sudah berada pada
keadaan lewat jenuh tersebut dialirkan menuju badan crystallizer untuk diperoleh
padatan berupa kristal.
• Dimana pada badan crystallizer terdapat mekanisme kristalisasi yaitu nukleasi dan
pertumbuhan kristal. Produk kristal dapat diambil sebagai hasil pada bagian bawah
crystallizer, namun tidak semua proses berjalan sempurna atau dengan kata lain
tidak semua cairan induk berubah menjadi padatan kristal. Karena itu ada proses
pengembalian kembali hasil pipa sirkulasi (circulating pipe)
atau proses recycle hasil kristalisasi. Terlihat bahwa umpan dan campuran umpan
dengan hasil yang masih belum padatan, dialirkan dengan paksa atau forced
circulation, serta adanya Heat Exchangers dapat membuat kenaikan titik didih yang
sempurna. Kenaikan titik didih pada Heat Exchangers pada Evaporator untuk dapat
membuat larutan menjadi lewat jenuh berkisar antara 3 – 100F untuk sekali lewat.
• Bila kenaikan titik didih yang diharapkan untuk mendapatkan kristal yang baik tidak
sesuai, maka dapat digunakan beberapa evaporator untuk menaikan titik didih,
dimana konsentrasi zat terlarut akan meningkat juga. Karena mengalir secara
paksa menggunakan pompa, maka kecepatan aliran cukup tinggi, sehingga akan
mengakibatkan ketinggian permukaan larutan pada crystallizer tidak tetap atau
naik turun. Umumnya crystallizer jenis ini dibangun dengan diameter 2 feet atau
pada skala industri sekitar 4 feet atau lebih.
Kelebihan
• Biaya produksi murah
• Dapat dioperasikan secara batch (paling sering
kontinyu)
• Tingginya tingkat sirkulasi dapat mengurangi
tumpukan partikel pada dinding tangka
• Tersedia untuk berbagai macam ukuran
Kekurangan
• Harga peralatan mahal
• Ukuran Kristal sulit untuk dikendalikan.

Forced circulation cristalizer

  • 1.
    FORCED CIRCULATION CRISTALIZER Kelompok3 : 1. Agam Adianto (02) 2. Akmal Nur Fauzi (03) 3. Annisa Nur Afifah (05) 4. Ilham Nur Falah (17) 5. Nurul Isnaini (22) 6. Sarestian Khafid (28) Kelas : XII KIC
  • 2.
    Pengertian • Kristaliser jenisini mengkombinasikan antara pendinginan dan evaporasi untuk mencapai kondisi supersaturasi. Supersaturasi adalah Keadaan larutan yang mengandung zat terlarut yang melebihi jumlah yg perlu untuk mencapai kejenuhan.
  • 3.
    Penggunaan • Industri Na2SO4 •Industri H3PO4 • Bidang Pertanian • Industri Bahan Kimia
  • 4.
    Prinsip Kerja 1. menggunakanpenguapan atau pendinginan lewat penguapan untuk menghasilkan superjenuh (jika heat exchanger dalam kotak merah dihilangkan). 2. Larutan di dalam unit kristalisasinya tercampur 3. Menggunakan sirkulasi larutan induk dan kristal (sirkulasi magma) untuk mengendalikan pembentukan superjenuh. 4. Tidak memiliki mekanisme klasifikasi kristal (semuanya tercampur aduk) 5. Tidak memiliki mekanisme pelarutan kristal keci
  • 5.
  • 6.
    Uraian proses • Padagambar diatas terlihat bahwa umpan berupa larutan induk terlebih dahulu dilewatkan melalui sebuah Heat Exchangers untuk dipanaskan. Heat exchangers tersebut berada di dalam evaporator. Di dalam evaporator terjadi flash evaporation yaitu, terjadi pengurangan jumlah atau kandungan pelarut dan terjadi peningkatan konsentrasi zat terlarut. Dimana pada saat itu juga, keadaan zat terlarut sudah lewat jenuh atau supersaturasi. Larutan yang sudah berada pada keadaan lewat jenuh tersebut dialirkan menuju badan crystallizer untuk diperoleh padatan berupa kristal.
  • 7.
    • Dimana padabadan crystallizer terdapat mekanisme kristalisasi yaitu nukleasi dan pertumbuhan kristal. Produk kristal dapat diambil sebagai hasil pada bagian bawah crystallizer, namun tidak semua proses berjalan sempurna atau dengan kata lain tidak semua cairan induk berubah menjadi padatan kristal. Karena itu ada proses pengembalian kembali hasil pipa sirkulasi (circulating pipe) atau proses recycle hasil kristalisasi. Terlihat bahwa umpan dan campuran umpan dengan hasil yang masih belum padatan, dialirkan dengan paksa atau forced circulation, serta adanya Heat Exchangers dapat membuat kenaikan titik didih yang sempurna. Kenaikan titik didih pada Heat Exchangers pada Evaporator untuk dapat membuat larutan menjadi lewat jenuh berkisar antara 3 – 100F untuk sekali lewat.
  • 8.
    • Bila kenaikantitik didih yang diharapkan untuk mendapatkan kristal yang baik tidak sesuai, maka dapat digunakan beberapa evaporator untuk menaikan titik didih, dimana konsentrasi zat terlarut akan meningkat juga. Karena mengalir secara paksa menggunakan pompa, maka kecepatan aliran cukup tinggi, sehingga akan mengakibatkan ketinggian permukaan larutan pada crystallizer tidak tetap atau naik turun. Umumnya crystallizer jenis ini dibangun dengan diameter 2 feet atau pada skala industri sekitar 4 feet atau lebih.
  • 9.
    Kelebihan • Biaya produksimurah • Dapat dioperasikan secara batch (paling sering kontinyu) • Tingginya tingkat sirkulasi dapat mengurangi tumpukan partikel pada dinding tangka • Tersedia untuk berbagai macam ukuran
  • 10.
    Kekurangan • Harga peralatanmahal • Ukuran Kristal sulit untuk dikendalikan.