Praktikum destilasi sederhana bertujuan untuk memisahkan metanol dari campuran metanol dan air melalui proses destilasi berdasarkan perbedaan titik didih kedua zat tersebut. Metode yang digunakan adalah destilasi sederhana dengan peralatan dasar seperti labu alas bulat dan kondensor. Hasilnya menunjukkan rendemen metanol sebesar 12%.
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)RafidimSeptian
This document is a laboratory report on fluid flow experiments from the Instructional Practicum I course at the University of Lampung. It discusses fluid flow fundamentals, the objectives of the experiment which were to characterize flow measurement devices, pipe systems, pressure losses due to friction, and flow regimes. It provides background on Reynolds number, laminar and turbulent flow, and introduces various concepts related to fluid flow in pipes.
Praktikum destilasi sederhana bertujuan untuk memisahkan metanol dari campuran metanol dan air melalui proses destilasi berdasarkan perbedaan titik didih kedua zat tersebut. Metode yang digunakan adalah destilasi sederhana dengan peralatan dasar seperti labu alas bulat dan kondensor. Hasilnya menunjukkan rendemen metanol sebesar 12%.
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)RafidimSeptian
This document is a laboratory report on fluid flow experiments from the Instructional Practicum I course at the University of Lampung. It discusses fluid flow fundamentals, the objectives of the experiment which were to characterize flow measurement devices, pipe systems, pressure losses due to friction, and flow regimes. It provides background on Reynolds number, laminar and turbulent flow, and introduces various concepts related to fluid flow in pipes.
Pengeringan adalah proses penghilangan air dari bahan melalui penguapan dengan bantuan panas dan aliran udara. Proses ini penting untuk mengawetkan dan memperpanjang umur simpan produk pertanian dan makanan. Beberapa faktor yang mempengaruhi laju pengeringan antara lain luas permukaan, suhu, kecepatan udara, tekanan udara, dan kelembaban udara. Metode pengeringan umumnya dikelompokkan menjadi batch dan kontinu.
Dokumen tersebut membahas tentang double pipe heat exchanger, yaitu jenis penukar panas yang terdiri dari dua pipa konsentris dimana satu fluida mengalir di dalam pipa dan fluida lainnya mengalir di ruang antar pipa. Dokumen juga menjelaskan prinsip kerja, kelebihan, dan kekurangannya.
Halogenasi adalah proses pemasukan halogen pada senyawa organik, biasanya dengan cara adisi atau substitusi. Proses ini banyak digunakan dalam industri untuk membuat zat antara dan produk akhir seperti pelarut, pestisida, dan bahan kimia. Kinetika dan termodinamika reaksi halogenasi dipengaruhi oleh energi aktivasi, entalpi, dan entropi pembentukan ikatan baru.
Praktikum ini bertujuan untuk membuat dan menstandarisasi larutan standar HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M serta menggunakannya untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan. Larutan HCl distandarisasi dengan boraks sebagai larutan standar primer, sedangkan NaOH distandarisasi dengan asam oksalat. Kedua larutan standar kemudian digunakan untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka melalui
Dokumen tersebut membahas mengenai peralatan proses industri untuk pengendapan dan sentrifugasi. Secara garis besar dibahas mengenai mekanisme pengendapan, jenis-jenis peralatan pengendap seperti kolam pengendap dan ruang pengendap, serta jenis-jenis peralatan sentrifugasi seperti dekanter sentrifugasi tabung dan piring untuk memisahkan zat cair.
Dokumen tersebut membahas tentang rheologi, ilmu yang mempelajari sifat aliran bahan cair dan padat. Terdapat dua jenis aliran, yaitu sistem Newton dan non-Newton. Viskositas dan fluiditas merupakan ukuran sifat aliran bahan. Suhu berpengaruh terhadap viskositas cairan, di mana viskositas cairan akan berkurang dengan peningkatan suhu.
Dokumen tersebut membahas tentang hidrasi air dan sifat senyawa hidrat. Air hidrasi adalah air yang terikat pada ion atau molekul dalam struktur kristal senyawa. Senyawa hidrat akan kehilangan airnya jika dipanaskan dan akan menyerap air kembali jika dibiarkan di udara. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari sifat dan karakteristik senyawa hidrat serta menentukan kadar air dan rasio mol air terhadap gar
Dokumen tersebut membahas tentang proses sulfonasi, yaitu proses kimia untuk memasukkan gugus asam sulfonat atau gugus sulfonil halida ke dalam senyawa organik. Dibahas pula zat-zat yang dapat disulfonasi seperti alkana, olefin, alkohol, dan aromatik beserta proses dan kondisi sulfonasinya.
Laporan praktikum ini membahas percobaan tegangan permukaan yang bertujuan untuk menentukan berbagai tegangan permukaan cairan dengan metode kenaikan pipa kapiler. Pada percobaan diperoleh data kenaikan cairan dalam pipa kapiler pada berbagai suhu untuk menghitung tegangan permukaannya. Hasilnya adalah tegangan permukaan air 70,1 dyne/cm pada 40°C dan 68,2 dyne/cm pada 50°C.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengadukan dan pencampuran, termasuk jenis-jenis pengaduk, faktor yang mempengaruhi prosesnya seperti kecepatan putaran dan viskositas fluida, serta aplikasi pengadukan dan pencampuran dalam berbagai proses industri.
Pengeringan adalah proses penghilangan air dari bahan melalui penguapan dengan bantuan panas dan aliran udara. Proses ini penting untuk mengawetkan dan memperpanjang umur simpan produk pertanian dan makanan. Beberapa faktor yang mempengaruhi laju pengeringan antara lain luas permukaan, suhu, kecepatan udara, tekanan udara, dan kelembaban udara. Metode pengeringan umumnya dikelompokkan menjadi batch dan kontinu.
Dokumen tersebut membahas tentang double pipe heat exchanger, yaitu jenis penukar panas yang terdiri dari dua pipa konsentris dimana satu fluida mengalir di dalam pipa dan fluida lainnya mengalir di ruang antar pipa. Dokumen juga menjelaskan prinsip kerja, kelebihan, dan kekurangannya.
Halogenasi adalah proses pemasukan halogen pada senyawa organik, biasanya dengan cara adisi atau substitusi. Proses ini banyak digunakan dalam industri untuk membuat zat antara dan produk akhir seperti pelarut, pestisida, dan bahan kimia. Kinetika dan termodinamika reaksi halogenasi dipengaruhi oleh energi aktivasi, entalpi, dan entropi pembentukan ikatan baru.
Praktikum ini bertujuan untuk membuat dan menstandarisasi larutan standar HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M serta menggunakannya untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan. Larutan HCl distandarisasi dengan boraks sebagai larutan standar primer, sedangkan NaOH distandarisasi dengan asam oksalat. Kedua larutan standar kemudian digunakan untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka melalui
Dokumen tersebut membahas mengenai peralatan proses industri untuk pengendapan dan sentrifugasi. Secara garis besar dibahas mengenai mekanisme pengendapan, jenis-jenis peralatan pengendap seperti kolam pengendap dan ruang pengendap, serta jenis-jenis peralatan sentrifugasi seperti dekanter sentrifugasi tabung dan piring untuk memisahkan zat cair.
Dokumen tersebut membahas tentang rheologi, ilmu yang mempelajari sifat aliran bahan cair dan padat. Terdapat dua jenis aliran, yaitu sistem Newton dan non-Newton. Viskositas dan fluiditas merupakan ukuran sifat aliran bahan. Suhu berpengaruh terhadap viskositas cairan, di mana viskositas cairan akan berkurang dengan peningkatan suhu.
Dokumen tersebut membahas tentang hidrasi air dan sifat senyawa hidrat. Air hidrasi adalah air yang terikat pada ion atau molekul dalam struktur kristal senyawa. Senyawa hidrat akan kehilangan airnya jika dipanaskan dan akan menyerap air kembali jika dibiarkan di udara. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari sifat dan karakteristik senyawa hidrat serta menentukan kadar air dan rasio mol air terhadap gar
Dokumen tersebut membahas tentang proses sulfonasi, yaitu proses kimia untuk memasukkan gugus asam sulfonat atau gugus sulfonil halida ke dalam senyawa organik. Dibahas pula zat-zat yang dapat disulfonasi seperti alkana, olefin, alkohol, dan aromatik beserta proses dan kondisi sulfonasinya.
Laporan praktikum ini membahas percobaan tegangan permukaan yang bertujuan untuk menentukan berbagai tegangan permukaan cairan dengan metode kenaikan pipa kapiler. Pada percobaan diperoleh data kenaikan cairan dalam pipa kapiler pada berbagai suhu untuk menghitung tegangan permukaannya. Hasilnya adalah tegangan permukaan air 70,1 dyne/cm pada 40°C dan 68,2 dyne/cm pada 50°C.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengadukan dan pencampuran, termasuk jenis-jenis pengaduk, faktor yang mempengaruhi prosesnya seperti kecepatan putaran dan viskositas fluida, serta aplikasi pengadukan dan pencampuran dalam berbagai proses industri.
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluidaFransiska Puteri
Dokumen tersebut membahas tentang dinamika fluida dan debit fluida. Dinamika fluida adalah pergerakan zat cair dan gas, yang melibatkan konsep seperti viskositas, debit, dan persamaan Navier-Stokes. Debit fluida dapat diukur dengan mengalikan luas penampang dan kecepatan aliran. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai alat dan metode yang digunakan dalam percobaan dinamika fluida.
Dokumen ini membahas tentang aliran cairan dan berbagai konsep terkaitnya seperti kecepatan, aliran laminer, aliran turbulen, viskositas, persamaan Bernoulli, kerugian energi, laju aliran, total aliran, dan instrumen pengukuran aliran.
BAB I memberikan latar belakang bahwa viskositas dan rheologi mempengaruhi sifat fisika senyawa obat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengertian dan faktor yang mempengaruhi viskositas, serta menentukan viskositas suatu cairan menggunakan viskometer ostwald.
Dokumen tersebut membahas tentang viskositas zat cair dan penerapan hukum Bernoulli, termasuk faktor yang mempengaruhi viskositas dan contoh nilai viskositas beberapa zat cair.
Dokumen tersebut membahas tentang viskositas zat cair dan konsep-konsep terkait seperti hukum Stokes, prinsip Bernoulli, dan persamaan Bernoulli. Dokumen ini juga memberikan contoh nilai viskositas beberapa zat cair dan penjelasan tentang alat ukur aliran seperti venturimeter dan pipa Pitot.
Dokumen tersebut membahas tentang fluida dinamis dan hukum-hukum dasarnya, yaitu hukum kontinuitas dan hukum Bernoulli. Hukum kontinuitas menyatakan bahwa debit fluida tetap konstan pada setiap titik, sedangkan hukum Bernoulli menyatakan hubungan antara tekanan, kecepatan, dan ketinggian fluida yang mengalir.
Humprey spiral adalah alat yang menggunakan gaya sentrifugal dan arus air untuk memisahkan mineral berat dari yang ringan. Ia bekerja dengan memisahkan konsentrat, produk pertengahan, dan tailing berdasarkan berat jenis partikel. Parameter kunci yang mempengaruhi kinerjanya adalah ukuran feed, laju aliran, dan kadar padatan pulp.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
1. 1
MODUL 1
TANGKI BERPENGADUK
1.1 Tujuan dan Saran Percobaan
Mempelajari proses pengadukan dan peralatan pengadukan.
Menentukan korelasi konsumsi daya beberapa jenis pengaduk
Menentukan waktu pencampuran hingga diperoleh kondisi yang serba sama
Mengamati dan mempelajari pola pencampuran serta perkiraan kebutuhan
daya.
1.2 Dasar Teori
Pengadukan adalah operasi pencampuran material dengan cara menciptakan
terjadinya gerakan dalam bahan yang diaduk, sehingga bisa mengurangi
ketidaksamaan komposisi, suhu, atau sifat lainnya. Pencampuran bisa dibedakan
atas fasanya yaitu fasa cair, padat, gas dan pencapuran antara fasa. Pencampuran
fasa cair dibedakan lagi atas pencampuran antara cairan yang saling tidak campur
atau tercampur sebagian dan pencampuran fasa cair yang pekat.
Pada percobaan yang akan dilakukan adalah pengukuran cairan dalam tangki,
sehingga perlu dibahas proses pencampuran fasa cair.
1.2.1 Proses Pencampuran
Teori yang melandasi proses pencampuran fasa cair adalah mekanisme
perpindahan momentum di dalam aliran turbulen, yang terbagi atas tiga
mekanisme :
Menakisme Konvektif yaitu pencampuran sebagai akibat aliran cairan secara
kesulurahan (bulk flow)
Mekanisme difusi eddy yaitu pencampuran karena adanya gumpalan-
gumpalan fluida yang terbentuk dan tercampakkan di dalam medan aliran .
2. 2
Mekanisme difusi yaitu pencampuran karena gerak molekuler.
Walaupun ketiga mekanisme terjadi bersama-sama, tapi mekanisme yang paling
menentukkan adalah mekanisme difusi eddy.
1.2.2 Tangki Pengaduk
Sarana yang digunakan untuk pencampuran fasa cair adalah tangki pengaduk.
Faktor yang berpengaruh dalam penggunaan tangki pengaduk adalah:
Bentuk, umumnya digunakan tangki yang berbentuk silindris dengan bagian
bawah yang cekung
Ukuran, yaitu diameter tangki
Pengaduk (impeller)
Kelengkapannya, seperti :
-. Ada tidaknya baffle, berpengaruh pada aliran yang terbentuk
-. Jaket atau coil pendingin/pemanas, berfungsi sebagai pengendali suhu
-. Posisi lubang inlet dan outlet untuk proses yang kontiniu
-. Kelengkapan lain, seperti tutup tangki
1.2.3 Pengaduk
Menurut aliran yang dihasilkan, pengaduk dapat dibagi menjadi tiga golongan :
Pengaduk aliran aksial, menimbulkan aliran yang sejajar dengan sumbu
putaran
Pengaduk aliran radial, menimbulkan aliran dengan arah tangensial dan
radial terhadap bidang rotasi pengaduk
Pengaduk aliran campuran
Menurut pengaduknya, pengaduk dibagi menjadi tiga golongan :
Turbin, menimbulkan aliran arah radial dan tangensial
Propeller, menimbulkan arah aksial
Padel, menimbulkan arah aliran radial dan tangensial
3. 3
1.2.4 Waktu Pencampuran
Waktu pencampuran merupakan lamanya operasi pencampuran sehingga
diperoleh keadaan yang serba sama. Faktor yang mempengaruhi waktu
pencampuran adalah sebagai berikut :
Berkaitan dengan alat
- Ada tidaknya baffle atau cruciform baffle
- Bentuk dan jenis pengaduk
- Ukuran pengaduk
- Laju perputaran pengaduk
- Kedudukan pengaduk pada tangki
- Jumlah daun pengaduk
Berhubungan dengan cairan
- Densitas cairan
- Viskositas cairan
- Volume cairan
- Jenis cairan (miscible, immiscible)
1.2.5 Kebutuhan Daya
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan daya untuk pengadukan adalah diameter
pengaduk, kekentalan cairan, percepatan gravitasi dan laju putar pengaduk.
cb
g
NDND
K
ND
P
22
35
Dimana :
35
ND
P
disebut Power number
ND2
disebut Reynold number
g
ND 2
disebut Froude number
4. 4
1.3 Alat dan Bahan
1.3.1 Skema Peralatan
pengaduk
Motor listrik
tanki
Unit catu daya dan
pengatur putaran pengaduk
Gambar 1.1 Skema Peralatan Tangki Pengaduk
1.3.2 Spesifikasi Alat
Tanki : 5 liter
Motor pengaduk : 2 – 14 volt DC
Pengaduk : 3 impellier + 1 propeller dengan batang pengaduk
Tachometer : digital tachometer 0 – 2000 rpm
Kebutuhan listrik : 100 watt
Bahan yang digunakan adalah larutan tinta cina dan air
1.4 Prosedur Percobaan
1. Pasang peralatan tanki pengaduk seperti pada Gambar 3.1
2. Masukkan air pada tangki penampung
3. Catat waktu yang diperlukan pada proses pengadukan sampai terjadi
keseragaman, gunakan variasi alat pengaduk.
4. Tentukan power yang diperlukan dalam pengadukan pada berbagai jenis
batang pengaduk.
5. 5
1.5 Daftar Pustaka
Coulson & Richardson.1983. “Chemical Engineering”, vol. 6. 1st
edition,
pergamon press, Great Britain.
Mc. Cabe,W.L. 1993 “Unit Operation of Chemical Engineering”,3rd
edition, Mc
Graw Hill Book Co., New York.