Model-model inti atom menjelaskan beberapa sifat inti atom, termasuk model tetes cairan yang memprediksi rumus massa semi empiris dan model kulit yang menjelaskan bilangan ajaib inti. Kedua model hanya mampu menjelaskan sebagian sifat inti.
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas analisis vektor untuk gerak parabola dan gerak melingkar dengan alokasi waktu 12 jam pelajaran.
2. Materi pembelajaran meliputi posisi, kecepatan, dan percepatan sudut pada gerak melingkar serta persamaan umum gerak parabola dan cara menghitung nilai maksimum gerak parabola.
3. Metode pembelajaran menggunakan problem based learning dengan kegiatan demonstrasi, diskusi kelompok,
Dokumen tersebut membahas spektrum emisi atom hidrogen dan hubungannya dengan deret Balmer, Rydberg, Lyman, dan Paschen. Spektrum emisi atom hidrogen terdiri atas serangkaian garis-garis diskret pada inframerah, visible, dan ultraviolet yang dapat dijelaskan oleh rumus-rumus tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan elips dengan pusat (h,k). Terdapat rumus-rumus dasar elips seperti persamaan, fokus, sumbu-sumbu, eksentrisitas, dan lainnya. Contoh soal ditunjukkan beserta jawabannya untuk menentukan berbagai karakteristik elips.
Persamaan Schrodinger digunakan untuk menemukan fungsi gelombang partikel. Persamaan ini harus memenuhi tiga kriteria: konsisten dengan hukum kekekalan energi, konsisten dengan persamaan de Broglie, dan berharga tunggal. Untuk partikel bebas dalam satu dimensi, fungsi gelombang berbentuk sinusoidal yang bergantung pada momentum dan energi partikel. Dalam tiga dimensi, persamaan Schrodinger meliputi ketiga arah dimensi terse
Model-model inti atom menjelaskan beberapa sifat inti atom, termasuk model tetes cairan yang memprediksi rumus massa semi empiris dan model kulit yang menjelaskan bilangan ajaib inti. Kedua model hanya mampu menjelaskan sebagian sifat inti.
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas analisis vektor untuk gerak parabola dan gerak melingkar dengan alokasi waktu 12 jam pelajaran.
2. Materi pembelajaran meliputi posisi, kecepatan, dan percepatan sudut pada gerak melingkar serta persamaan umum gerak parabola dan cara menghitung nilai maksimum gerak parabola.
3. Metode pembelajaran menggunakan problem based learning dengan kegiatan demonstrasi, diskusi kelompok,
Dokumen tersebut membahas spektrum emisi atom hidrogen dan hubungannya dengan deret Balmer, Rydberg, Lyman, dan Paschen. Spektrum emisi atom hidrogen terdiri atas serangkaian garis-garis diskret pada inframerah, visible, dan ultraviolet yang dapat dijelaskan oleh rumus-rumus tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan elips dengan pusat (h,k). Terdapat rumus-rumus dasar elips seperti persamaan, fokus, sumbu-sumbu, eksentrisitas, dan lainnya. Contoh soal ditunjukkan beserta jawabannya untuk menentukan berbagai karakteristik elips.
Persamaan Schrodinger digunakan untuk menemukan fungsi gelombang partikel. Persamaan ini harus memenuhi tiga kriteria: konsisten dengan hukum kekekalan energi, konsisten dengan persamaan de Broglie, dan berharga tunggal. Untuk partikel bebas dalam satu dimensi, fungsi gelombang berbentuk sinusoidal yang bergantung pada momentum dan energi partikel. Dalam tiga dimensi, persamaan Schrodinger meliputi ketiga arah dimensi terse
Laporan praktikum ini mendeskripsikan eksperimen untuk memeriksa Hukum Ohm pada rangkaian seri dan paralel menggunakan resistor 50 Ohm dan 100 Ohm. Eksperimen mengukur tegangan dan arus listrik pada berbagai konfigurasi rangkaian dan menghitung resistansi untuk memverifikasi hubungan antara tegangan, arus, dan resistansi sesuai dengan Hukum Ohm."
Dokumen tersebut membahas lima jenis ikatan kristal, yaitu ikatan ionik, kovalen, logam, Van der Waals, dan hidrogen. Ikatan ionik terjadi karena gaya tarik-menarik antara ion positif dan negatif, memberikan sifat keras dan titik leleh tinggi. Ikatan kovalen terjadi karena berbagi elektron, sangat keras dengan titik leleh sangat tinggi. Ikatan logam disebabkan oleh gaya tarik antara ion logam dan awan elektron
Bab ini membahas tentang elektron bebas dalam logam. Elektron dapat dibedakan menjadi elektron terikat dan elektron bebas. Elektron bebas dapat bergerak secara bebas di seluruh kristal dan menyebabkan logam memiliki sifat sebagai penghantar listrik dan panas. Elektron bebas dalam logam dapat dijelaskan secara klasik maupun kuantum.
Rangkaian AC adalah rangkaian listrik dimana besarnya arus dan tegangan berubah secara periodik sesuai dengan waktu dan dapat mengalir dalam dua arah. Rangkaian ini memiliki beberapa jenis beban seperti beban resistif, induktif, kapasitif dan campuran. Setiap jenis beban memiliki karakteristik yang berbeda terkait hubungan antara tegangan dan arus.
Eksperimen hamburan Rutherford pada tahun 1910 menunjukkan hasil yang bertentangan dengan model atom Thomson dan mendorong pengembangan model inti atom oleh Rutherford, di mana muatan dan massa atom terpusat pada inti kecil di pusat atom. Rumus hamburan Rutherford kemudian dikembangkan dan dibuktikan melalui percobaan selanjutnya.
Laporan ini menyelidiki hubungan antara arus, tegangan, dan hambatan melalui percobaan hukum Ohm. Percobaan menggunakan power supply, meter dasar, hambatan tetap, dan papan rangkaian untuk mengukur arus dan tegangan pada berbagai hambatan. Hasilnya menunjukkan hubungan yang berbanding lurus antara tegangan dan arus, mendukung hukum Ohm.
Perbedaan dan persamaan antara alkohol dan eterdesydaf
Alkohol dan eter adalah isomer fungsi dengan rumus umum CnH2n+2O. Perbedaan utama antara alkohol dan eter adalah gugus fungsi alkohol (-OH) bersifat polar sehingga menyebabkan ikatan hidrogen antar molekul, sedangkan eter bersifat kurang polar dan tidak terdapat ikatan hidrogen. Alkohol juga memiliki titik cair dan titik didih yang lebih tinggi dari eter.
Dokumen tersebut membahas tentang bilangan kompleks, yaitu bilangan yang berbentuk a + bi dimana a dan b adalah bilangan real dan i^2 = -1. Bilangan kompleks dapat dioperasikan dengan penjumlahan dan perkalian. Bilangan kompleks dapat juga direpresentasikan dalam bentuk kutub (polar) yaitu (r, theta).
Dokumen tersebut membahas tentang fisika inti dan radioaktivitas, termasuk konsep dasar seperti inti atom, radioaktivitas, reaksi inti, dan pemanfaatannya dalam teknologi."
Model atom telah berkembang dari model atom Dalton yang menyatakan atom sebagai partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi hingga model modern mekanika kuantum di mana elektron bergerak dalam orbital dengan kemungkinan tertentu di sekitar inti atom.
Dokumen tersebut membahas perkembangan model atom dari Demokritus hingga Bohr, termasuk model Thomson, Rutherford, dan Bohr. Model Bohr mampu menjelaskan spektrum diskrit dan kuantisasi momentum serta energi elektron pada atom hidrogen. Dokumen ini juga menjelaskan konsep dasar fisika atom seperti ionisasi, spektrum emisi dan absorpsi, serta hubungan antara model atom dengan kaidah-kaidah kimia.
Laporan praktikum ini mendeskripsikan eksperimen untuk memeriksa Hukum Ohm pada rangkaian seri dan paralel menggunakan resistor 50 Ohm dan 100 Ohm. Eksperimen mengukur tegangan dan arus listrik pada berbagai konfigurasi rangkaian dan menghitung resistansi untuk memverifikasi hubungan antara tegangan, arus, dan resistansi sesuai dengan Hukum Ohm."
Dokumen tersebut membahas lima jenis ikatan kristal, yaitu ikatan ionik, kovalen, logam, Van der Waals, dan hidrogen. Ikatan ionik terjadi karena gaya tarik-menarik antara ion positif dan negatif, memberikan sifat keras dan titik leleh tinggi. Ikatan kovalen terjadi karena berbagi elektron, sangat keras dengan titik leleh sangat tinggi. Ikatan logam disebabkan oleh gaya tarik antara ion logam dan awan elektron
Bab ini membahas tentang elektron bebas dalam logam. Elektron dapat dibedakan menjadi elektron terikat dan elektron bebas. Elektron bebas dapat bergerak secara bebas di seluruh kristal dan menyebabkan logam memiliki sifat sebagai penghantar listrik dan panas. Elektron bebas dalam logam dapat dijelaskan secara klasik maupun kuantum.
Rangkaian AC adalah rangkaian listrik dimana besarnya arus dan tegangan berubah secara periodik sesuai dengan waktu dan dapat mengalir dalam dua arah. Rangkaian ini memiliki beberapa jenis beban seperti beban resistif, induktif, kapasitif dan campuran. Setiap jenis beban memiliki karakteristik yang berbeda terkait hubungan antara tegangan dan arus.
Eksperimen hamburan Rutherford pada tahun 1910 menunjukkan hasil yang bertentangan dengan model atom Thomson dan mendorong pengembangan model inti atom oleh Rutherford, di mana muatan dan massa atom terpusat pada inti kecil di pusat atom. Rumus hamburan Rutherford kemudian dikembangkan dan dibuktikan melalui percobaan selanjutnya.
Laporan ini menyelidiki hubungan antara arus, tegangan, dan hambatan melalui percobaan hukum Ohm. Percobaan menggunakan power supply, meter dasar, hambatan tetap, dan papan rangkaian untuk mengukur arus dan tegangan pada berbagai hambatan. Hasilnya menunjukkan hubungan yang berbanding lurus antara tegangan dan arus, mendukung hukum Ohm.
Perbedaan dan persamaan antara alkohol dan eterdesydaf
Alkohol dan eter adalah isomer fungsi dengan rumus umum CnH2n+2O. Perbedaan utama antara alkohol dan eter adalah gugus fungsi alkohol (-OH) bersifat polar sehingga menyebabkan ikatan hidrogen antar molekul, sedangkan eter bersifat kurang polar dan tidak terdapat ikatan hidrogen. Alkohol juga memiliki titik cair dan titik didih yang lebih tinggi dari eter.
Dokumen tersebut membahas tentang bilangan kompleks, yaitu bilangan yang berbentuk a + bi dimana a dan b adalah bilangan real dan i^2 = -1. Bilangan kompleks dapat dioperasikan dengan penjumlahan dan perkalian. Bilangan kompleks dapat juga direpresentasikan dalam bentuk kutub (polar) yaitu (r, theta).
Dokumen tersebut membahas tentang fisika inti dan radioaktivitas, termasuk konsep dasar seperti inti atom, radioaktivitas, reaksi inti, dan pemanfaatannya dalam teknologi."
Model atom telah berkembang dari model atom Dalton yang menyatakan atom sebagai partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi hingga model modern mekanika kuantum di mana elektron bergerak dalam orbital dengan kemungkinan tertentu di sekitar inti atom.
Dokumen tersebut membahas perkembangan model atom dari Demokritus hingga Bohr, termasuk model Thomson, Rutherford, dan Bohr. Model Bohr mampu menjelaskan spektrum diskrit dan kuantisasi momentum serta energi elektron pada atom hidrogen. Dokumen ini juga menjelaskan konsep dasar fisika atom seperti ionisasi, spektrum emisi dan absorpsi, serta hubungan antara model atom dengan kaidah-kaidah kimia.
a. Teori atom berkembang dari model Demokritus, Dalton, Thomson, hingga Rutherford dan Bohr
b. Model Bohr menjelaskan kuantisasi momentum dan energi elektron serta terjadinya spektrum diskrit
c. Model ini juga menjelaskan efek Zeeman dan struktur elektron atom berelektron banyak
1. Dokumen tersebut membahas perkembangan teori atom dari Demokritus hingga model atom Bohr, termasuk eksperimen-eksperimen penting yang mendukung perkembangan teori tersebut. 2. Teori atom Bohr mampu menjelaskan spektrum garis atom hidrogen dengan mempostulatkan bahwa elektron dapat bergerak pada lintasan-lintasan tertentu saja. 3. Model atom Bohr memiliki beberapa kelemahan seperti belum dapat menjel
Dokumen tersebut membahas perkembangan teori atom mulai dari Demokritus, Dalton, Thomson, Rutherford, hingga Bohr. Teori Bohr mampu menjelaskan spektrum garis atom hidrogen dengan menyatakan bahwa elektron hanya dapat berada pada orbit-orbit tertentu di sekitar inti atom.
Model atom Bohr dapat menjelaskan spektrum garis atom hidrogen berdasarkan empat postulat. Teori ini menyatakan elektron mengorbit inti pada jarak tertentu yang ditentukan oleh bilangan kuantum. Perpindahan elektron antar orbit akan memancarkan atau menyerap energi sehingga menghasilkan spektrum cahaya. Walau berhasil meramal spektrum hidrogen, teori ini memiliki kelemahan seperti tidak berlaku untuk atom multi-ele
1. Dokumen tersebut membahas tentang struktur atom, termasuk teori-teori atom seperti teori Dalton, Thomson, Rutherford, dan Bohr.
2. Juga membahas partikel-partikel yang membentuk atom seperti proton, netron, elektron, serta sifat-sifat dan massanya.
3. Selain itu menjelaskan tentang bilangan kuantum, konfigurasi elektron, energi ionisasi, dan jari-jari atom.
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xiSinta Sry
Dokumen tersebut merangkum tentang struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia. Topik utama meliputi teori atom Bohr dan mekanika kuantum, sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron, geometri molekul berdasarkan teori domain elektron, serta gaya antarmolekul seperti ikatan hidrogen dan gaya van der Waals.
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XIBayu Ariantika Irsan
Dokumen tersebut merangkum tentang struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia. Topik utama meliputi teori atom Bohr dan mekanika kuantum, sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron, geometri molekul berdasarkan teori domain elektron, serta gaya antarmolekul seperti ikatan hidrogen dan gaya van der Waals.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Panduan untuk memilih mata pelajaran pilihan yang akan dilaksanakan di jenjang SMK, yang mana sebagian besar sudah melakasanakan kurikulum merdeka. mata pelajaran pilihan bisa dipilih dari konsentrasi yang ada di sekolah, atau bisa juga memilih matqa pelajaran diluar konsentrasi keahlian yang dimiliki, dengan catatan sarana dan prasarana tersedia untuk melaksanakan pembelajaran.
2. TEORI ATOM DALTON
POSTULAT-POSTULAT DALAM TEORI ATOM DALTON:
1. SETIAP UNSUR TERDIRI ATAS PARTIKEL YANG SUDAH TAK TERBAGI YANG DINAMAI
ATOM.
2. ATOM-ATOM DARI SUATU UNSUR ADALAH IDENTIK. ATOM-ATOM DARI UNSUR
YANG BERBEDA MEMPUNYAI SIFAT-SIFAT YANG BERBEDA, TERMASUK MEMPUNYAI
MASSA YANG BERBEDA.
3. ATOM DARI SUATU UNSUR TIDAK DAPAT DIUBAH MENJADI ATOM UNSUR LAIN,
TIDAK DAPAT DIMUSNAHKAN ATAU DICIPTAKAN. REAKSI KIMIA HANYA
MERUPAKAN PENATAAN ULANG ATOM-ATOM.
4. SENYAWA TERBENTUK KETIKA ATOM-ATOM DARI DUA JENIS ATAU LEBIH
BERGABUNG DENGAN PERBANDINGAN TERTENTU.
3. BEBERAPA POSTULAT DALAM TEORI ATOM DALTON TERNYATA
KURANG TEPAT:
1. TERNYATA ATOM BUKANLAH SESUATU YANG TAK TERBAGI,
MELAINKAN TERDIRI DARI BERBAGAI PARTIKEL SUBATOM.
2. MESKI MEMPUNYAI SIFAT-SIFAT YANG SAMA, ATOM-ATOM DARI
UNSUR YANG SAMA DAPAT MEMPUNYAI MASSA YANG BERBEDA.
3. MELALUI REAKSI NUKLIR, ATOM DARI SUATU UNSUR DAPAT
DIUBAH MENJADI ATOM UNSUR LAIN.
4. BEBERAPA UNSUR TIDAK TERDIRI ATAS ATOM-ATOM MELAINKAN
MOLEKUL-MOLEKUL.
4. TEORI ATOM DALTON YANG HINGGA KINI DAPAT DITERIMA:
1. ATOM ADALAH UNIT PEMBANGUN DARI SEGALA MACAM MATERI.
2. ATOM MERUPAKAN BAGIAN TERKECIL DARI SUATU UNSUR YANG
MASIH MEMPUNYAI SIFAT SAMA DENGAN UNSURNYA.
3. DALAM REAKSI KIMIA, ATOM TIDAK DIMUSNAHKAN, TIDAK
DICIPTAKAN, DAN TIDAK DAPAT DIUBAH MENJADI ATOM UNSUR
LAIN. REAKSI KIMIA HANYALAH PENATAAN ULANG SUSUNAN
ATOM-ATOM YANG TERLIHAT DALAM REAKSI.
5. Menurut Thomson, atom terdiri dari materi bermuatan positif dan
di dalamnya tersebar elektron bagaikan kismis dalam roti kismis.
Materi bermuatan positif
Elektron
Teori Atom Thomson
6. ATOM MERUPAKAN BOLA PADAT DENGAN DIAMETER 10-10M, YANG
MEMPUNYAI MUATAN POSITIF YANG TERBAGI MERATA KE SELURUH
ATOM. MUATAN INI DINETRALKAN OLEH ELEKTRON-ELEKTRON YANG
TERSEBAR MENGELILINGI SELURUH ATOM. SEHINGGA DINAMAKAN
“MODEL ROTI KISMIS”
TEORI INI DIDASARI DARI PENEMUAN SINAR KATODA YANG OLEH
THOMSON PARTIKELNYA DISEBUT “ELEKTRON”
7. Hakikat Sinar Katode
J.J.Thomson pada tahun
1897 dapat menentukan
nisbah muatan terhadap
massa (nilai e/m) dari
partikel sinar katode.
𝑒
𝑚
=
𝑣2
2𝑉
𝑒
𝑚
=
𝐸2
2𝑉𝐵2
9. Percobaan Tetes Minyak Millikan
Robert Andrews Millikan melakukan
percobaan untuk menentukan muatan
elektron melalui Percobaan Tetes Minyak
𝑛𝑒 =
𝑚𝑔
𝐸
𝑣0
𝑣1
=
𝑚𝑔
𝐸 − 𝑚𝑔
10. Teori Atom Rutherford
Partikel alfa yang terpantul itu pastilah telah menabrak sesuatu yang sangat
padat. Pada tahun 1911, Rutherford dapat menjelaskan penghamburan sinar
alfa dengan mengajukan gagasan tentang inti atom. Menurutnya, sebagian
besar dari massa dan muatan positif atom terkonsentrasi pada bagian pusat
atom (inti atom).
Model atom Rutherford. Atom mempunyai inti yang kecil, sangat pejal, dan bermuatan positif,
yang berada di pusat atom. Elektron beredar mengitari inti pada lintasan yang relatif sangat jauh
sehingga sebagian besar atom terdiri dari ruang hampa.
11. Kelemahan teori atom Rutherford. Menurut fisika klasik, dalam pergerakannya
mengitari inti, elektron akan senantiasa memancarkan radiasi elektromagnet.
Jika demikian, maka lintasannya akan berbentuk spiral dan akhirnya akan jatuh
ke inti.
12. Penemuan Inti Atom
Pada tahun 1910, Ernest Rutherford bersama dua orang asistennya, yaitu Hans
Geiger dan Ernest Marsden, melakukan percobaan untuk mengetahui tentang
susunan atom.
13. Pada tahun 1913, Niels Bohr mengajukan model atom berikut.
1. Dalam atom terdapat lintasan-lintasan tertentu tempat elektron dapat mengorbit inti
tanpa disertai pemancaran atau penyerapan energi.
2. Elektron hanya boleh berada pada lintasan-lintasan yang diperbolehkan (lintasan
yang ada), dan tidak boleh berada di antara dua lintasan.
3. Elektron dapat berpindah dari satu kulit ke kulit lain disertai pemancaran atau
penyerapan sejumlah tertentu energi.
Teori Atom Niels Bohr
16. Apabila seberkas gas hidrogen dipijarkan akan
memancarkan sekumpulan garis terang atau garis emisi
dengan jarak antar satu dan lainnya yang memperlihatkan
suatu keteraturan tertentu. Menurut Balmer (ahli fisika dari
Swiss), panjang gelombang garis emisi tersebut mengikuti
hukum
= panjang gelombang, n = bilangan bulat 3, 4, 5, . . . . dan R = suatu
tetapan
. . . . . . . . . . . (5-1)
1 1
22
1
n2
= R
Johann J. Balmer
(1825 – 1898)
17. Untuk :
deret Balmer pertama : Ha pada = 6563 Ån = 3
deret Balmer kedua : Hb pada = 4861 Ån = 4
deret Balmer ketiga : Hg pada = 4340 Ån = 5
deret Balmer keempat : Hd pada = 4101 Ån = 6
.
.
.
n = limit deret Balmer pada = 3650 Å
4 000 5 000 6 000
(Å)
HαHβHγHd
18. Setelah ditemukan deret Balmer ditemukan deret hidrogen lainnya, dan
persamaan deret Balmer masih tetap berlaku dengan mengubah 22 menjadi
m2 dimana m adalah bilangan bulat mulai dari 1, 2, 3, . . . .
ditemukan deret Lyman dengan n = 2, 3, …m = 1
ditemukan deret Balmer dengan n = 3, 4, …m = 2
ditemukan deret Paschen dengan n = 4, 5, …m = 3
ditemukan deret Brackett dengan n = 5, 6, …m = 4
. . . . . . . . . . . . (5-2)
1 1
m2
1
n2
= R
Konstanta Rydberg
Apabila dinyatakan dalam cm
maka R = 109 678
19. Kontinum untuk elektron bebas
n = 1
2
3
4
∞
La Lb Lg
Ha Hb Hg
Tingkat energi dasar
Deret Balmer
Deret Lyman
13,6 eV
20. Tentukan panjang gelombang terpanjang dan terpendek deret Balmer
atom hidrogen jika konstanta Rydberg R = 1,097×107 m-1!
Penyelesaian:
Panjang gelombang terpanjang terjadi jika elektron mengalami transisi
dari kulit n = 3 ke n = 2. Sesuai dengan persamaan (4) diperoleh:
21. Spektrum deret Paschen menghasilkan panjang gelombang
1,28 × 10-6 m. Tentukan nilai n pada deret Paschen
tersebut, jika konstanta Rydberg R = 1,097 × 107 m-1!
Penyelesaian:
Pada deret Paschen berlaku:
22. TEORI ATOM HIDROGEN BOHR
Atom hidrogen terdiri dari inti yang
bermuatan positif (proton) yang dikelilingi
oleh sebuah elektron
+
proton
elektron
tingkat energi
Massa proton (M) >> massa elektron (me)
orbit dapat dianggap lingkaran
v = kecepatan elektron
r = jarak elektron-proton
E = energi yang dipancarkan elektron
Misalkan :
-
r
v
elektron berada dalam orbitnya
dalam pengaruh gaya sentral yg
disebabkan gaya elektrostatik
N.H.D. Bohr
(1885 – 1962)
23. Energi elektron terdiri dari :
Energi kinetik (EK) dan energi potensial (EP)
Energi total elektron adalah,
E = EK + EP
Menurut Coulomb, gaya elektrostatik antara proton dan elektron adalah,
muatan elektron
. . . . . . . . . . . . . . (5-3)
. . . . . . . . . . . . . . (5-4)
. . . . . . . . . . . . . . . . (5-5)
e2
r2
F =
1
2
EK = me v2
24. Supaya elektron tetap stabil dalam orbitnya, gaya elek-trostatik ini harus
diimbangi oleh gaya sentrifugal
. . . . . . . . . . . . . . . . (5-6)
Dari pers (5-5) :
Mev2
r
F =
dan pers. (5-6) diperoleh,
e2
r2
F =
. . . . . . . (5-7)
mev2
r
e2
r2
=
e
v =
mer
Subtitusikan pers. (5-7) ke pers. (5-4) : 1
2
EK = me v2
diperoleh,
. . . . . . . . . . . (5-8)EK = 1
2
me v2 = 1
2
e2
r
25. Energi potensial elektron dalam orbitnya adalah,
berarti tarik menarik
. . . . . . . . . . . (5-9)
Dari pers. (5-3), (5-8) dan (5-9) diperoleh,
Momentum sudut elektron pada orbitnya dinyatakan oleh,
ħ = me v r = e(mer)1/2 . . . . . . . . . (5-11)
r
r2
r
EP =
e2
dr =
e2
E = =1
2
e2
r
e2
r
e2
2r
. . . . . . . . . (5-10)
26. Menurut Bohr, elektron hanya dapat bergerak mengelilingi proton pada orbit
tertentu dan jarak orbit tersebut (r) memungkinkan momentum sudut
elektron di sekitar inti mempunyai harga yang diberikan oleh kelipatan
konstanta Planck
konsep ini disebut momentum sudut yang terkuantisasi
2
h
elektron terkuantisasi
Jadi menurut Bohr, momentum sudut elektron dapat dinyatakan oleh,
. . . . . . . . . . . . . . . . . . (5-12)
n = 1, 2, 3, . . . . = tingkat energi
nh
2
ħ =
ħ =
27. Dari pers. (5-11) : dan (5-12) :ħ = e(mer)1/2
nh
2
ħ =
diperoleh, . . . . . . . . . . . . . . . (5-13)
nh
2
= e(me r)1/2
Karena itu radius orbit Bohr dapat dinyatakan oleh,
. . . . . . . . . . . . . . . (5-14)
e = 4,803 x 10-10 statcoulomb (gr1/2 cm3/2 s-1)
me = 9,1096 x 10-28 gr
h = 6,626 x 10-27 erg s
42 e2 me
n2 h2
r =
Jika harga-harga ini dimasukan ke pers. (5-14) dan ambil n = 1 maka
diperoleh (1 erg = 1 gr cm2 s-2)
r = 5,29 x 10-9 cm = 0,5290 Å
28. Apabila harga r dalam pers. (5-14) :
E =
e2
2r
disubtitusikan ke, pers. ( 5-10) :
dan kita masukan harga e, me serta h akan diperoleh energi orbit Bohr
yaitu,
4 2 e2 me
n2 h2
r =
(1 eV = 1,602 x 10-12 erg)
Untuk atom yg berada pada tingkat dasar (ground state)
E = 13,6 eV . . . . . . . . . . . . (5-16)
melepaskan elektron
n = 1
Maka diperoleh,
. .(5-15)eV
22 e4 me
n2 h2
En = =
13,6
n2
2,18 x 10-11
ergs =
n2
29. Apabila elektron berpindah dari tingkat n ke tingkat m (m > n)
elektron akan kehilangan energi.
Energi ini akan dipancarkan sebagai foton atau butiran cahaya
dengan energi sebesar h (h adalah konstanta Planck dan
adalah frekuensi foton)
Dari pers. 5-15 : En = eV
13,6
n2
akan diperoleh,
h = Em – En =
13,6
m2
13,6
n2
= 13,6
1
m2
1
n2
. . (5-17)
30. Oleh karena = c/, maka
. . (5-18)
h c
1
m2
= 13,6
1
n2
pers. (5-17) : h = 13,6
1
m2
1
n2
dapat dituliskan menjadi,
Apabila harga c dan h dimasukan ke pers. (5-18) maka akan diperoleh,
Konstanta Rydberg (R),
dinyatakan dalam cm
Sama dengan
yang ditemukan
oleh Balmer
secara empiris
. . . . . . . (5-19)= 109 678
1
m2
1
n2
1
31. Suatu atom yang elektronnya berada ditingkat yang lebih tinggi
dari tingkat dasar, dikatakan atom tersebut berada dalam
keadaan tereksitasi
Pada umumnya suatu atom berada keadaan tereksitasi di
tingkat energi tertentu hanya dalam waktu yang singkat, sekitar
10-8 detik.
Selanjutnya elektron akan kembali lagi ke tingkat yang lebih
rendah dengan disertai pemancaran foton, atau dapat juga
meloncat ke tingkat yang lebih tinggi dengan menyerap foton.
32.
33. Elektron atom hidrogen berada pada orbit Bohr n = 2. Jika k = 9 × 109 Nm2/c2,
dengan e = 1,6 × 10-19 C, me = 9,1 × 10-31 kg, tentukan:
a. jari-jari orbit,
b. gaya elektrostatik yang bekerja pada elektron,
c. kelajuan elektron!
a. Jari-jari orbit (rn):
rn = 0,53 . n2 = (0,53)(22) = 2,12
Penyelesaian:
35. Sebuah elektron berpindah lintasan dari n = 2 ke n = 1 dengan
memancarkan energi. Tentukan:
a. energi foton yang dipancarkan,
b. frekuensi foton,
c. panjang gelombang foton!
Penyelesaian:
a. Energi foton yang dipancarkan
ΔE = -1,632 × 10-18 joule (tanda (-) menyatakan pemancaran energi)
37. Teori Atom Mekanika Kuantum
Pada tahun 1926, Shrödinger mengajukkan suatu persamaan, kini disebut persamaan
gelombang Shrödinger, untuk mendeskripsikan keberadaan elektron dalam atom.
Dalam teori atom mekanika kuantum, posisi elektron tidak dipastikan. Hal yang dapat
dikatakan tentang posisi elektron adalah peluang menemukan elektron pada setiap titik dalam
ruang di sekitar inti.
Istilah lain untuk menyatakan peluang menemukan elektron adalah densitas elektron.
38. 2
h
nmvr
POSTULAT BOHR:
“ELEKTRON BERPUTAR MENGELILIGI INTI MELALUI LINTASAN TERTENTU
YANG DISEBUT KULIT, TANPA MELEPAS/MENYERAP ENERGI DENGAN BESAR
BESAR MOMENTUM SUDUT MEMENUHI:
39. PERSAMAAN DE BROGLIE
POSTULA DE BROGLIE MENYATAKAN DUALISME GELOMBANG-MATERI SELAIN
BERLAKU PADA RADIASI ELEKTROMAGNETIK, JUGA BERLAKU BAGI MATERI.
FOTON BERFREKUENSI V MEMPUNYAI MOMENTUM
PANJANG GELOMBANG FOTON
MENURUT BROGLIE SEMUA PARTIKEL YANG BERGERAK DENGAN MOMENTUMP,
TERKAIT SUATU GELOMBANG DENGAN PANJANG GELOMBANG MENURUT
HUBUNGAN
40. Sebuah elektron hanya dapat mengelilingi inti atom bila lintasan
orbitnya merupakan kelipatan bulat dari panjang gelombang
Broglie-nya
n = 2
n = 8
n = 4
41. Eplistrik = EK
eV =
1
2
𝑚𝑣2 𝑣 =
2𝑒𝑉
𝑚
𝜆 =
ℎ
𝑚𝑣
=
ℎ
2𝑚𝑒𝑉
Tegangan pemercepat V memberikan energi potensial listrik eV pada
elektron (e = 1,6x10-19 C). Energi eV diubah menjadi energi kinetik
elektron, sehingga diperoleh hubungan
Akan diperoleh
Panjang gelombang de Broglie elektron adalah
Dengan λ = panjang gelombang de Broglie
elektron
h = 6,6x10-34 Js
m = massa elektron = 9,1x10-31 kg
e = muatan elektron = 1,6x10-19 C
V = tegangan pemercepat (volt)
42. Azas Ketidakpastian Werner Heisenberg
Menurut Heisenberg, tidak mungkin menentukan posisi dan momentum elektron secara
bersamaan dengan ketelitian tinggi. Heisenberg merumuskan hubungan ketidakpastian
momentum sebagai berikut.
43. Untuk menentukan kedudukan atau posisi elektron dalam atom
secara teoretis dilakukan dengan menggunakan bilangan
kuantum.
Ada empat bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum utama (n),
bilangan kuantum azimut (l), bilangan kuantum magnetik (m), dan
bilangan kuantum spin (s).
Bilangan kuantum utama, azimut, dan magnetik menyatakan
posisi suatu elektron dalam atom, sedangkan bilangan kuantum
spin menyatakan arah putaran elektron.
44. Elektron berada pada tingkat energi tertentu. Bilangan kuantum utama
(n) menyatakan di tingkat energi utama (kulit) mana elektron berada.
Nilai n dari bilangan kuantum utama adalah satu sampai dengan tujuh.
Jumlah Elektron Maksimal pada Tingkat Energi Utama (Kulit)
45. Bilangan kuantum azimut menyatakan di subkulit mana elektron berada.
Orbital dinyatakan dalam lambang s untuk l = 0, p untuk l = 1, d untuk l
= 2, dan f untuk l = 3. Banyaknya orbital pada tiap tingkat energi utama
(kulit) sesuai dengan harga n. Harga l dimulai dari 0 sampai dengan n–1.
Bilangan Kuantum Azimut pada Tingkat Energi Utama
Besar momentum sudut 𝑳 = 𝒍(𝒍 + 𝟏) ℏ
Dengan ℏ =
𝒉
𝟐𝝅
46. Jika bilangan kuantum orbital l = 3, tentukanlah
besar momentum sudut elektron yang mungkin.
Penyelesaian:
47. Bilangan kuantum magnetik menyatakan di orbital mana elektron
berada. Nilai bilangan kuantum magnetik (m) tergantung pada harga
bilangan kuantum azimut (l), yaitu dari – l sampai dengan + l .
Orbital biasanya digambarkan dalam bentuk segi empat.
Banyak nilai ml yang diperbolehkan:
banyak ml = 2l + 1
48. Bilangan kuantum spin menyatakan ke arah mana elektron berputar.
Jika arah putaran berlawanan maka elektron akan berlaku sebagai kutub
magnet yang berlawanan, jadi akan tarik-menarik.
Jika arah putaran searah maka elektron akan tolak-menolak, sehingga satu
orbital maksimal hanya berisi dua elektron.
Masing-masing elektron mempunyai harga s = +1/2 (searah jarum jam)
dan s = -1/2 (berlawanan arah jarum jam).
49. Elektron di dalam orbital digambarkan dengan anak panah, yang dikenal
dengan diagram orbital.
Harga s = +1/2 digambarkan dengan anak panah ke atas:
Harga s = -1/2 digambarkan dengan anak panah ke bawah:
Jika orbital terisi penuh elektron maka digambarkan dengan
anak panah ke atas dan ke bawah:
50. Satu orbital maksimal berisi dua elektron maka:
– orbital s maksimal berisi 2 elektron:
– orbital p maksimal berisi 6 elektron:
– orbital d maksimal berisi 10 elektron:
– orbital f maksimal berisi 14 elektron:
51. Asas aufbau
menyatakan bahwa
pengisian elektron
pada orbital dimulai
dari tingkat energi
terendah ke tingkat
energi yang lebih
tinggi.
Orbital s mempunyai
tingkat energi
terendah dan
berturut-turut makin
tinggi untuk orbital p,
d, dan f.
52. Asas larangan Pauli menyatakan bahwa tidak mungkin dalam satu atom
ada dua elektron yang harga keempat bilangan kuantumnya sama.
Contoh:
Li (n.a Na = 3): Elektron pertama dan kedua dari atom litium mempunyai
harga keempat bilangan kuantum yang sama dengan
elektron pertama dan elektron kedua helium. Bilangan
kuantum elektron ketiga litium adalah sebagai berikut.
n = 2 m = 0
l = 0 s =
53. Menurut kaidah Hund, pengisian elektron pada orbital-orbital yang
tingkat energinya sama, elektron tidak berpasangan terlebih dahulu
sebelum orbital-orbital lainnya masing-masing terisi satu elektron.
Contoh:
C (n.a C = 6):
N (n.a N = 7):