Dokumen tersebut membahas mengenai struktur tubuh dan karakteristik empat kelas utama platyhelmintes yaitu Turbellaria, Monogenea, Trematoda, dan Cestoda. Kelas-kelas tersebut dibandingkan berdasarkan ciri-ciri fisik dan reproduksinya.
Dokumen tersebut membahas tentang Platyhelminthes (Cacing Pipih) yang merupakan filum hewan triploblastik yang paling sederhana. Platyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Platyhelminthes umumnya bersifat parasit pada manusia dan hewan.
1. Platyhelminthes adalah cacing pipih yang memiliki tubuh pipih, tiga lapisan embrionik, dan tidak memiliki rongga tubuh.
2. Mereka hidup bebas di air atau sebagai parasit di dalam atau di permukaan tubuh inang, dan ukuran tubuhnya bervariasi dari mikroskopis hingga besar.
3. Platyhelminthes diklasifikasikan menjadi Turbellaria, Monogenea, Trematoda, dan Cestoda, yang masing-masing
Filum platyhelminthes adalah cacing pipih yang hidup bebas atau sebagai parasit. Terdiri dari 3 kelas yaitu turbellaria, trematoda, dan cestoda. Kebanyakan berperan sebagai parasit yang merugikan manusia dan hewan dengan menyebabkan penyakit, meski ada juga yang hidup bebas seperti planaria.
Dokumen tersebut membahas mengenai struktur tubuh dan karakteristik empat kelas utama platyhelmintes yaitu Turbellaria, Monogenea, Trematoda, dan Cestoda. Kelas-kelas tersebut dibandingkan berdasarkan ciri-ciri fisik dan reproduksinya.
Dokumen tersebut membahas tentang Platyhelminthes (Cacing Pipih) yang merupakan filum hewan triploblastik yang paling sederhana. Platyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Platyhelminthes umumnya bersifat parasit pada manusia dan hewan.
1. Platyhelminthes adalah cacing pipih yang memiliki tubuh pipih, tiga lapisan embrionik, dan tidak memiliki rongga tubuh.
2. Mereka hidup bebas di air atau sebagai parasit di dalam atau di permukaan tubuh inang, dan ukuran tubuhnya bervariasi dari mikroskopis hingga besar.
3. Platyhelminthes diklasifikasikan menjadi Turbellaria, Monogenea, Trematoda, dan Cestoda, yang masing-masing
Filum platyhelminthes adalah cacing pipih yang hidup bebas atau sebagai parasit. Terdiri dari 3 kelas yaitu turbellaria, trematoda, dan cestoda. Kebanyakan berperan sebagai parasit yang merugikan manusia dan hewan dengan menyebabkan penyakit, meski ada juga yang hidup bebas seperti planaria.
Platyhelminthes adalah filum cacing pipih yang terdiri dari tiga kelas, yaitu Turbellaria yang memiliki bulu getar, Trematoda yang hidup sebagai parasit dengan alat hisap, dan Cestoda yang dilapisi kutikula dan terdiri dari rantai proglotid.
Makalah ini membahas tentang cacing pipih Planaria sp. Planaria termasuk hewan invertebrata yang hidup di air tawar dan memiliki daya regenerasi yang tinggi. Planaria bersifat hermafrodit dan berkembangbiak secara seksual maupun aseksual melalui pembelahan tubuh.
Platyhelminthes dan Nematoda adalah dua filum yang membahas tentang cacing pipih dan cacing silinder. Platyhelminthes memiliki 4 kelas dan hidup di sungai, danau, laut atau sebagai parasit. Nematoda memiliki ukuran 1 mm hingga lebih dari 1 m, memiliki sistem pencernaan lengkap, dan bereproduksi secara seksual.
Tubuh platyhelminthes tersusun atas tiga lapisan dan bersimetri bilateral. Hewan ini memiliki sistem pencernaan, reproduksi, dan ekskresi yang sederhana. Contohnya adalah Planaria dan Fasciola hepatica yang memiliki siklus hidup kompleks melibatkan inang.
Platyhelminthes adalah filum cacing pipih yang meliputi kelas Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Mereka memiliki tubuh pipih tanpa rongga tubuh dan terdiri dari 3 lapisan. Turbellaria seperti Planaria bergerak dengan silia, Trematoda seperti cacing hati bersifat parasit, dan Cestoda seperti cacing pita memiliki rantai proglotid. Mereka memainkan peran penting sebagai sumber makanan dan beberapa spesies dap
Platyhelminthes adalah cacing pipih tanpa rongga tubuh yang memiliki tiga lapisan tubuh. Mereka dapat hidup bebas maupun sebagai parasit di dalam tubuh inang. Ada tiga kelas utama platyhelminthes yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Trematoda adalah parasit hati dan usus, sedangkan Cestoda adalah parasit pita cacing. Mereka memiliki siklus hidup yang kompleks melibatkan inang antara dan akhir.
Nemathelminthes terdiri atas 2 kelas, yaitu Nematoda dan Acantocephala. Cacing Enterobius vermicularis atau cacing kremi dapat hidup sebagai parasit pada manusia dengan daur hidup selama 2 minggu-2 bulan, dimulai dari kopulasi di caecum hingga bertelur di anus. Diagnosis enterobiasis ditegakkan dengan pemeriksaan mikroskopis feses atau anal swab untuk mendeteksi telur atau larva cacing.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga filum utama cacing, yaitu Platyhelmintes, Nemathelmintes, dan Annelida. Filum Platyhelmintes mencakup cacing pipih seperti Planaria dan cacing isap hati, sedangkan Nemathelmintes berisi cacing gilig seperti Ascaris yang menginfeksi usus manusia.
Dokumen tersebut merangkum tentang filum Nemathelminthes yang meliputi tujuan belajar, indikator hasil belajar, morfologi, anatomi, kelas-kelas, dan contoh-contoh nemathelminthes beserta penjelasan tentang masing-masing.
Dokumen tersebut berisi daftar nama 7 mahasiswa Kelompok IV dan judul materi kuliah tentang filum Platyhelminthes yang mencakup ciri-ciri, kelas, contoh spesies, serta manfaat dan cara pencegahan infeksi cacing parasit.
Filum Platyhelminthes adalah cacing primitif yang meliputi 9.000 spesies. Terdiri dari kelas Turbellaria (cacing bulu getar), Trematoda (parasit), dan Cestoda (cacing pita). Ciri-ciri meliputi tubuh pipih, tidak memiliki sistem peredaran darah, dan dapat bereproduksi secara aseksual atau seksual.
Dokumen tersebut membahas tentang filum Platyhelminthes (cacing pipih) yang memiliki ciri tubuh pipih dan aselomata. Terdiri dari 3 kelas yaitu Turbellaria (cacing berambut getar seperti Planaria), Trematoda (cacing hisap parasit seperti cacing hati), dan Cestoda (cacing pita parasit seperti Taenia). Setiap kelas memiliki siklus hidup dan morfologi tubuh yang khas.
Dokumen tersebut membahas tentang ciri-ciri umum dan beberapa contoh kelas Turbellaria pada filum Platyhelminthes. Turbellaria adalah kelas cacing pipih yang memiliki tubuh lunak dan pipih serta sistem pencernaan, ekskresi, reproduksi, dan saraf tertentu. Contoh hewan Turbellaria adalah Planaria.
Cacing pita memiliki tubuh pipih dan tersegmentasi, hidup sebagai parasit di saluran pencernaan hewan vertebrata. Cacing pita bereproduksi secara seksual di setiap segmen tubuhnya dan menyebarkan telur melalui feses inangnya. Siklus hidup cacing pita melibatkan telur, larva, dan bentuk dewasa.
Cacing pipih (Platyhelminthes) memiliki tubuh pipih dan tidak bersegmen. Terdiri atas tiga lapisan jaringan. Terbagi menjadi tiga kelas yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Trematoda dan Cestoda bersifat parasit, sementara Turbellaria hidup bebas. Cacing hati dan cacing pita contoh parasit yang menginfeksi manusia.
Kingdom Animalia dibagi menjadi beberapa filum berdasarkan ciri-ciri klasifikasi seperti kehadiran lapisan embrional, keberadaan saluran pencernaan, simetri tubuh, dan keberadaan notokorda. Beberapa filum utama meliputi Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.
Platyhelminthes adalah filum cacing pipih yang terdiri dari tiga kelas, yaitu Turbellaria yang memiliki bulu getar, Trematoda yang hidup sebagai parasit dengan alat hisap, dan Cestoda yang dilapisi kutikula dan terdiri dari rantai proglotid.
Makalah ini membahas tentang cacing pipih Planaria sp. Planaria termasuk hewan invertebrata yang hidup di air tawar dan memiliki daya regenerasi yang tinggi. Planaria bersifat hermafrodit dan berkembangbiak secara seksual maupun aseksual melalui pembelahan tubuh.
Platyhelminthes dan Nematoda adalah dua filum yang membahas tentang cacing pipih dan cacing silinder. Platyhelminthes memiliki 4 kelas dan hidup di sungai, danau, laut atau sebagai parasit. Nematoda memiliki ukuran 1 mm hingga lebih dari 1 m, memiliki sistem pencernaan lengkap, dan bereproduksi secara seksual.
Tubuh platyhelminthes tersusun atas tiga lapisan dan bersimetri bilateral. Hewan ini memiliki sistem pencernaan, reproduksi, dan ekskresi yang sederhana. Contohnya adalah Planaria dan Fasciola hepatica yang memiliki siklus hidup kompleks melibatkan inang.
Platyhelminthes adalah filum cacing pipih yang meliputi kelas Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Mereka memiliki tubuh pipih tanpa rongga tubuh dan terdiri dari 3 lapisan. Turbellaria seperti Planaria bergerak dengan silia, Trematoda seperti cacing hati bersifat parasit, dan Cestoda seperti cacing pita memiliki rantai proglotid. Mereka memainkan peran penting sebagai sumber makanan dan beberapa spesies dap
Platyhelminthes adalah cacing pipih tanpa rongga tubuh yang memiliki tiga lapisan tubuh. Mereka dapat hidup bebas maupun sebagai parasit di dalam tubuh inang. Ada tiga kelas utama platyhelminthes yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Trematoda adalah parasit hati dan usus, sedangkan Cestoda adalah parasit pita cacing. Mereka memiliki siklus hidup yang kompleks melibatkan inang antara dan akhir.
Nemathelminthes terdiri atas 2 kelas, yaitu Nematoda dan Acantocephala. Cacing Enterobius vermicularis atau cacing kremi dapat hidup sebagai parasit pada manusia dengan daur hidup selama 2 minggu-2 bulan, dimulai dari kopulasi di caecum hingga bertelur di anus. Diagnosis enterobiasis ditegakkan dengan pemeriksaan mikroskopis feses atau anal swab untuk mendeteksi telur atau larva cacing.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga filum utama cacing, yaitu Platyhelmintes, Nemathelmintes, dan Annelida. Filum Platyhelmintes mencakup cacing pipih seperti Planaria dan cacing isap hati, sedangkan Nemathelmintes berisi cacing gilig seperti Ascaris yang menginfeksi usus manusia.
Dokumen tersebut merangkum tentang filum Nemathelminthes yang meliputi tujuan belajar, indikator hasil belajar, morfologi, anatomi, kelas-kelas, dan contoh-contoh nemathelminthes beserta penjelasan tentang masing-masing.
Dokumen tersebut berisi daftar nama 7 mahasiswa Kelompok IV dan judul materi kuliah tentang filum Platyhelminthes yang mencakup ciri-ciri, kelas, contoh spesies, serta manfaat dan cara pencegahan infeksi cacing parasit.
Filum Platyhelminthes adalah cacing primitif yang meliputi 9.000 spesies. Terdiri dari kelas Turbellaria (cacing bulu getar), Trematoda (parasit), dan Cestoda (cacing pita). Ciri-ciri meliputi tubuh pipih, tidak memiliki sistem peredaran darah, dan dapat bereproduksi secara aseksual atau seksual.
Dokumen tersebut membahas tentang filum Platyhelminthes (cacing pipih) yang memiliki ciri tubuh pipih dan aselomata. Terdiri dari 3 kelas yaitu Turbellaria (cacing berambut getar seperti Planaria), Trematoda (cacing hisap parasit seperti cacing hati), dan Cestoda (cacing pita parasit seperti Taenia). Setiap kelas memiliki siklus hidup dan morfologi tubuh yang khas.
Dokumen tersebut membahas tentang ciri-ciri umum dan beberapa contoh kelas Turbellaria pada filum Platyhelminthes. Turbellaria adalah kelas cacing pipih yang memiliki tubuh lunak dan pipih serta sistem pencernaan, ekskresi, reproduksi, dan saraf tertentu. Contoh hewan Turbellaria adalah Planaria.
Cacing pita memiliki tubuh pipih dan tersegmentasi, hidup sebagai parasit di saluran pencernaan hewan vertebrata. Cacing pita bereproduksi secara seksual di setiap segmen tubuhnya dan menyebarkan telur melalui feses inangnya. Siklus hidup cacing pita melibatkan telur, larva, dan bentuk dewasa.
Cacing pipih (Platyhelminthes) memiliki tubuh pipih dan tidak bersegmen. Terdiri atas tiga lapisan jaringan. Terbagi menjadi tiga kelas yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Trematoda dan Cestoda bersifat parasit, sementara Turbellaria hidup bebas. Cacing hati dan cacing pita contoh parasit yang menginfeksi manusia.
Kingdom Animalia dibagi menjadi beberapa filum berdasarkan ciri-ciri klasifikasi seperti kehadiran lapisan embrional, keberadaan saluran pencernaan, simetri tubuh, dan keberadaan notokorda. Beberapa filum utama meliputi Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.
Annelida adalah filum cacing gelang yang tubuhnya bersegmen. Mereka memiliki ciri-ciri seperti tubuh ditutup kutikula, memiliki rongga tubuh, bergerak menggunakan setae dan kontraksi otot, serta habitat di perairan dan daratan lembab. Terdapat 3 kelas utama Annelida yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.
Annelida atau cacing gelang memiliki tubuh bersegmen dan sistem peredaran darah tertutup dengan pembuluh darah memanjang sepanjang tubuh. Mereka juga memiliki sistem ekskresi berupa nefridia dan sistem pencernaan yang lengkap, meskipun tidak memiliki organ pernafasan khusus."
Tapeworms are parasitic flatworms that live in the intestines of vertebrate animals. They have a scolex, or head, that contains suckers and hooks to anchor them to the intestinal wall. Their body is made up of segments called proglottids. They lack a digestive system but absorb nutrients from their surroundings. Tapeworms reproduce sexually within the proglottids and the fertilized segments break off and are released in the host's feces, spreading eggs to infect new hosts. Their waxy cuticle protects them from the host's digestive enzymes.
Dokumen tersebut membahas klasifikasi spons (Porifera) berdasarkan ciri-cirinya. Spons diklasifikasikan ke dalam tiga kelas utama yaitu Calcarea, Hexactinellida, dan Demospongiae, berdasarkan jenis zat penyusun rangkanya. Kelas Calcarea memiliki rangka kalsium karbonat, kelas Hexactinellida memiliki spikula silikat berbentuk enam cabang, sedangkan kelas Demospongiae memiliki spikula silika atau rangka serat
Filum Porifera merupakan filum hewan yang memiliki tubuh berpori-pori. Hewan ini memiliki struktur tubuh sederhana dengan sistem kanal untuk sirkulasi air, serta tidak memiliki organ internal. Porifera melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual, serta memiliki peran sebagai alat pembersih dan sumber bahan obat-obatan.
Coelenterata adalah hewan akuatik radia yang terdiri dari empat kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, Anthozoa, dan Ctenophora. Hewan-hewan ini memiliki tubuh bersel banyak dengan dua lapis sel yang membentuk rongga tubuh. Mereka dapat bereproduksi secara aseksual melalui pembentukan kuncup atau secara seksual melalui pembuahan internal. Beberapa spesies Coelenterata memiliki manfaat sebagai sum
VIRULOGY - HIV (AIDS) , POLIOMYELITIS VIRUS, RABIES VIRUSAshish Jawarkar
ย
This document discusses three viruses: HIV, poliovirus, and rabies virus. It provides details on the history, epidemiology, pathogenesis, clinical features, diagnosis, treatment and prevention of HIV/AIDS. It describes how HIV weakens the immune system making individuals vulnerable to opportunistic infections. For poliovirus, it outlines the routes of transmission and details on the oral polio vaccine and inactivated polio vaccine. It notes India's success in eliminating polio through extensive vaccination campaigns. The document is authored by Dr. Ashish Jawarkar and appears to be an educational presentation or paper on these three important viruses.
Spirochaetes are a family of bacteria characterized by their spiral shape and flexible motility. There are three main families: Treponema, which causes syphilis; Borrelia, which causes relapsing fever and Lyme disease; and Leptospira, which causes leptospirosis. Treponema pallidum, the causative agent of syphilis, has a regular spiral shape and can be seen under dark field microscopy after silver staining. Syphilis progresses through primary, secondary, and tertiary stages if left untreated. It is acquired through sexual contact and enters through skin abrasions.
This is a series of lectures on microbiology useful for undergraduate medical and paramedical students.. This lecture is a comprehensive coverage of all parasites, protozoa and helminths...
Nematodes have a complete digestive system comprised of three main parts - the stomodaeum, intestine, and proctodaeum. The stomodaeum includes structures like the mouth, pharynx, and esophagus. The esophagus pumps food into the simple tubular intestine, where digestion and absorption occurs. Undigested waste is expelled through the proctodaeum and anus. Nematodes have different feeding apparatus depending on their lifestyle, such as styles for piercing plant cells or teeth for cutting animal tissues. Their secretory-excretory systems also vary in structure between free-living and parasitic forms.
This document discusses integrated parasite management (IPM) strategies for controlling internal parasites in small ruminants. It outlines several key internal parasites that affect sheep and goats, including Haemonchus contortus (barber pole worm), other gastrointestinal roundworms, tapeworms, lungworms, liver flukes, and coccidia. It emphasizes that a combination of management strategies is needed for effective parasite control, including grazing management practices like pasture rotation, mixed species grazing, and pasture rest, as well as selective treatment with dewormers. The goal of IPM is to prevent clinical disease and production losses rather than attempting to create parasite-free animals.
3 nutrition and es of parasites trematode, cestode and acanthocephalanIrwan Izzauddin
ย
1) Cestodes lack a digestive tract and must absorb all nutrients through their tegument or outer covering. Small molecules like glucose can enter via active transport or diffusion through carrier proteins or pores.
2) The tegument surface has numerous finger-like microtriches that increase absorptive area. Enzymes may also help digest some particles at the surface.
3) Exchange of proteins and amino acids occurs between the parasite and host, reaching equilibrium. Amino acid and purine/pyrimidine transport is complex, involving multiple carrier systems.
1. The document summarizes the order Cyclophyllidea, which includes medically important tapeworms. It describes key characteristics like hooks on the scolex and lateral genital pores.
2. It then discusses several tapeworm species that infect humans and other animals, including their life cycles and pathology. The beef tapeworm Taenia saginata and pork tapeworm T. solium can cause cysticercosis in humans.
3. The document also covers the hydatid tapeworms Echinococcus granulosus and E. multilocularis, which can form cysts in organs and cause hydatid disease in intermediate hosts like humans.
Spirochetes for undergraduate students. treponema, leptospira, borreliaRiyaz Sheriff
ย
This document summarizes information about the spirochete Treponema pallidum, the causative agent of syphilis. It discusses the morphology, structure, culture, staining, treatment and diagnosis of T. pallidum. It also covers the clinical stages of syphilis including primary, secondary, latent and tertiary syphilis. Laboratory tests for diagnosing syphilis including dark-field microscopy, serological tests like VDRL and FTA-ABS are mentioned. The typical clinical manifestations at each stage of syphilis are briefly described.
This document summarizes the life cycles and transmission of various intestinal parasites. It discusses nematodes (roundworms) like Ascaris, Enterobius, and Ancylostoma which infect the intestines. It also mentions the tissue-infecting roundworm Trichinella spiralis. For flatworms, it covers trematodes (flukes) like Schistosoma which causes schistosomiasis, and cestodes (tapeworms) such as Taenia and Echinococcus. The document describes the infective stages, symptoms, diagnosis, and transmission routes of these parasites.
H. nana is a species of tapeworm that infects humans. It was first identified in 1852 and is most common in children and warm climates with poor sanitation. H. nana is small, measuring 10-44mm, and consists of 100-200 short segments. Transmission occurs through ingesting eggs from contaminated food, drink, or hands. Infection may cause abdominal pain, diarrhea, and weakness. Diagnosis is made by finding the parasite's eggs in feces through examination or concentration techniques. Treatment involves praziquantel, nitazoxanide, or niclosamide. Prevention focuses on handwashing and proper sanitation.
Platyhelminthes adalah filum hewan triploblastik yang memiliki tubuh pipih tanpa segmen. Mereka hidup sebagai parasit atau bebas. Ada empat kelas utama Platyhelminthes yaitu Turbellaria, Monogenea, Trematoda, dan Cestoda. Mereka memiliki ciri khas seperti satu lubang mulut, reproduksi seksual dan aseksual, serta dapat hidup di air tawar, laut, atau dalam tubuh inang.
1. Platyhelminthes adalah filum hewan cacing pipih yang hidup bebas atau sebagai parasit di dalam atau di permukaan tubuh inang
2. Mereka memiliki ciri-ciri seperti tubuh bilateral simetris, pernafasan melalui seluruh permukaan tubuh, dan reproduksi secara aseksual atau seksual
3. Terbagi menjadi 4 kelas yaitu Turbellaria, Trematoda, Cestoda, dan Monogenea yang masing-masing memiliki cara hidup dan mor
Dokumen tersebut membahas tentang filum Platyhelminthes dan Nemathelminthes. Filum Platyhelminthes terbagi menjadi tiga kelas yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Sedangkan filum Nemathelminthes memiliki beberapa contoh cacing seperti Ascaris lumbricoides dan Ancylostoma duodenale.
Annelida adalah filum yang terdiri dari cacing bersegmen dengan sekitar 15.000 spesies. Mereka hidup di air tawar, air laut, dan darat, serta memiliki tubuh bersegmen dan sistem pencernaan sempurna. Annelida diklasifikasi menjadi tiga kelas berdasarkan jumlah rambut di tiap segmen tubuhnya.
Tugas menjelaskan hewan invertebrata (tingkat rendah) meliputi 8 kelompok hewan beserta ciri-ciri dan peranannya. Kelompok hewan tersebut adalah porifera, coelenterata, platyhelmintes, nemathelmintes, annelida, mollusca, anthropoda, dan echinodermata. Kebanyakan memiliki peran penting dalam ekosistem laut dan kehidupan manusia.
1) Laporan ini mengidentifikasi keanekaragaman invertebrata khususnya echinodermata di Pantai Bama Taman Nasional Baluran. 2) Dokumen ini membahas taksonomi, sistem tubuh, dan peran echinodermata serta klasifikasinya ke dalam 5 kelas. 3) Echinodermata memiliki peran penting sebagai pembersih laut.
Dokumen tersebut membahas tentang dua filum hewan invertebrata, yaitu Mollusca dan Arthropoda. Mollusca merupakan hewan lunak yang tubuhnya dilindungi cangkang dan memiliki organ seperti kaki, massa viseral, dan mantel. Arthropoda memiliki tubuh beruas-ruas dan kerangka luar dari kitin, seperti udang, belalang, dan laba-laba. Kedua filum ini memiliki peranan penting bagi manusia dan ekosistem.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok hewan Vermes yang terdiri dari empat filum yaitu Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, dan Nematoda. Setiap filum memiliki ciri khas tertentu dalam bentuk tubuh, sistem organ, dan cara hidupnya.
The government of Indonesia is preparing to issue a new regulation allowing legal abortions in certain circumstances like rape and medical emergencies. This will reopen debates around the ethics of abortion that have occurred for thousands of years. Historically, practices like massage abortion were depicted in ancient Cambodian temples, and abortion was viewed differently by ancient Greeks compared to later physicians in the 19th century who began to believe life began at conception. Laws around abortion have varied internationally and remain an ongoing debate involving medical, ethical and women's rights perspectives.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian laptop dan dampak positif serta negatif penggunaannya. Secara ringkas, laptop adalah komputer portabel yang memiliki fungsi serupa dengan komputer meja meski dengan kapasitas lebih rendah. Penggunaan laptop dapat memudahkan tugas dan akses internet namun juga berisiko gangguan kesehatan dan kecanduan game online.
Dokumen ini membahas pengkajian, diagnosis, intervensi, implementasi, dan evaluasi asuhan keperawatan pada masalah nyeri. Pengkajian nyeri meliputi lokasi, intensitas, kualitas, pemicu, dan waktu nyeri. Diagnosa potensial termasuk nyeri akut, kronis, gangguan mobilitas, dan cemas. Intervensi fokus pada mengurangi pemicu nyeri, menggunakan teknik non-invasif, dan memberikan analgetik. Implementasi mel
Dokumen ini membahas tentang nutrisi dan jenis-jenis nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, serta proses pencernaan makanan. Jenis gangguan nutrisi dijelaskan seperti kekurangan dan kelebihan nutrisi. Kelainan yang dapat timbul akibat gangguan nutrisi antara lain obesitas, malnutrisi, diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan kanker. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan
Dokumen tersebut membahas aspek-aspek pengkajian keperawatan pada masalah oksigenasi, meliputi riwayat kesehatan pasien, pola batuk dan produksi lendir, keluhan sakit dada, pemeriksaan fisik, laboratorium, dan diagnostik. Dokumen tersebut juga membahas diagnosa keperawatan yang terkait dengan masalah oksigenasi serta intervensi dan evaluasi yang dilakukan.
Hipertensi merupakan tekanan darah yang tinggi yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Dokumen ini menjelaskan definisi, penyebab, gejala, dan penatalaksanaan hipertensi secara umum serta kasus pasien wanita 81 tahun dengan diagnosa hipertensi dan gangguan jantung.
Ppt artopoda (lugia) smk duta pratama indonesia aryana_imam
ย
Filum arthopoda memiliki keanekaragaman spesies terbesar dengan lebih dari satu juta spesies yang diketahui. Mereka memiliki tubuh bersegmen, eksoskeleton keras, dan anggota gerak berpasangan pada setiap segmen. Kelas insecta merupakan kelompok arthopoda terbesar yang mendominasi darat dengan berbagai macam serangga.
Dokumen tersebut membahas tentang Coelenterata (Cnidaria) yang memiliki dua bentuk dasar yaitu medusa dan polip. Medusa berbentuk lonceng dengan tentakel dan mulut di bagian bawah, sementara polip berbentuk silinder melekat pada substrat dengan mulut di atas. Coelenterata dapat hidup sebagai medusa, polip, atau berganti antara keduanya sepanjang siklus hidup.
Artopoda ( sri rahayu ) smk duta pratama indonesiaaryana_imam
ย
Artropoda adalah filum hewan yang memiliki tubuh bersegmen dan eksoskeleton keras. Terdiri atas 4 kelas yaitu Crustacea, Myriapoda, Arachnoidea, dan Insecta. Mereka memiliki peran penting sebagai sumber protein, zooplankton, penyerbuk tanaman, dan subjek penelitian, namun sebagian juga dapat menjadi vektor penyakit dan hama tanaman.
Dokumen ini merangkum tentang kelas-kelas hewan Mollusca. Mollusca adalah hewan tripoblastik selomata yang bertubuh lunak dan termasuk di dalamnya berbagai jenis siput, kerang, dan cumi-cumi. Terdiri dari 5 kelas utama yaitu Amphineura, Scaphopoda, Gastropoda, Cephalopoda, dan Bivalvia. Masing-masing kelas memiliki ciri khas tersendiri seperti bentuk tubuh, keberadaan cangkang, dan
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
ย
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP โCSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)โ akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel โ BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini๐ utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
ย
Filum platyhelminthes
1. FILUM
PLATYHELMINTHES
;
Nama: Imam Aryana
Kelas : XI KEP
Untuk memenuhi tugas biologi
Alamat sekolah: jl.galunggung kp.cipawitra
kec.mangkubumi-tasikmalaya(telp
(0265)549355,082315825158
IMAM ARYANA
2. Platyhelminthes berasal dari bahasa yunani yaitu platy yang berarti pipih dan
helminthes yang berarti cacing .platyhelmintes hidup pda habitat bervariasi ada
yang hidup di bebas di perairan laut dan ada juga yang hidup di tanah yang
lembab.dan ada juga platyhelminthes hidupnya parasit pada hewan dan manusia.
IMAM ARYANA
NEXT
4. a.Bilateral simetris,tripoblastik,pipih ,tidak bersegmentasi
b.Epidermis lembub,bersila,dilengkapi penghisap,kait,
c.Sistem pencernaanya tidak lengkap,mempunyai lapisan otot
d.Tidak berangka,tidak mempunyai lat sirkulasi,respirasi,ekskresi
e.Jenis kelamin menyatu
IMAM ARYANA
NEXT
5. โ Turbellaria(mikroskopis) umumnya 50 mm
โ Planaria dapat mencapai panjang 500 mm
โ Trematoda antara 0,5-75 mm( panjang)
โ Cacing pita berukuran 3 mm-20 mm
IMAM ARYANA
NEXT
7. IMAM ARYANA
โ Cestoidae juga disebut juga cacing pita karena bentuknya pipih panjang seperti
pita.tubuh cestoda dilapisi kutikula dan terdiri dari bagian anterior yang di sebut
skoleks ,leher, dan rangkain proglatid.cestoidae merupakan cacing parasit pada
manusia dan vertebrata lainnya. Cacing pita menyerap makanannya yang di
telah di cerna oleh inangnya.
NEXT
9. โ Monogenea merupakan cacing yang bersipat ekto parasit pada ikan
,amphibia,reptilia.Beberapa spesies di temukan di saluran urine atau usus katak
dan kura-kura.Perkembangan hidup cacing Monogenea bersifat langsung .dalam
siklus hidupnya cacing ini hanya memiliki satu inang.ciri khas yang di miliki oleh
monogenea adalah mempunyai ophistapor untuk melekat pada inang.Contoh
Monogenea adalah Gyrodactylus sp dan Dactylogrus sp yang dalam jumlah
besar dapat menyebabkan kematian ikan.
IMAM ARYANA
back
10. โ Hampir semua turbellaria hidup bebas atau tidak bersipat farasit dan sebagian
besarnya hidup di lautan ,ukuran 1-60 cm,memiliki cillia di tubuhnya bergerak di
air ,memiliki lapisan ototdan turbellaria juga memilki 2 bintik mata yang peka
terhapat cahaya ,turbellaria bersifat herbivora,karnivoradan scavenger.
โ Anggota Genus Dugesia yang lebih di kenal dengan planaria banyak terdapat di
perairan tawar seperti kolam ikan ,sungai yang tidak terpolusi,planaria
bereproduksi secara aseksual dan seksual.aseksual dengan cara membelah diri
atau pragmentasi, seksualnya dengan cara peleburan 2 sel kelamin pada hewan
yang bersipat hemafrodit dengan terlebih dahulu melakukan pertukaran
sperma
IMAM ARYANA
NEXT
13. โ Trematoda sering di sebut dengan cacing hisap karena cacing ini memiliki alat
pengisap (sucker).alat pengisap terdapat pada mulut di bagian anterior di
tubuhnya dan permukaan ventral unutuk menempel pada inang.trematoda
merupakaan cacing parasit pada manusia dan vetrebrata lainnya.trematoda
membutuhkan 2 atau lebih inang . Sebagian besar trematoda bersipat
hermaprodit,schistomabersipat dioecius.
IMAM ARYANA
NEXT
16. โ Fasciola hepatica
โ Fasciolopsios buski di india
โ Clonorchis sinensi di jepang
โ Paragonimus wastermani di cina,filifina,afrika
โ Shcitosoma haematobium,S. japonicum, S. Mansomi( hidup pada aliram darah)
KLIK
platyhelminthes
IMAM ARYANA