1. Platyhelminthes adalah cacing pipih yang memiliki tubuh pipih, tiga lapisan embrionik, dan tidak memiliki rongga tubuh.
2. Mereka hidup bebas di air atau sebagai parasit di dalam atau di permukaan tubuh inang, dan ukuran tubuhnya bervariasi dari mikroskopis hingga besar.
3. Platyhelminthes diklasifikasikan menjadi Turbellaria, Monogenea, Trematoda, dan Cestoda, yang masing-masing
Dokumen tersebut membahas tentang Platyhelminthes (Cacing Pipih) yang merupakan filum hewan triploblastik yang paling sederhana. Platyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Platyhelminthes umumnya bersifat parasit pada manusia dan hewan.
Dokumen tersebut membahas mengenai struktur tubuh dan karakteristik empat kelas utama platyhelmintes yaitu Turbellaria, Monogenea, Trematoda, dan Cestoda. Kelas-kelas tersebut dibandingkan berdasarkan ciri-ciri fisik dan reproduksinya.
Platyhelminthes adalah filum cacing pipih yang ukurannya bervariasi dari mikroskopis hingga lebih dari 2 meter. Kebanyakan hidup bebas di air atau sebagai parasit endo/ekto pada hewan dan manusia. Tubuhnya pipih tanpa rongga tubuh dan sistem organ yang sederhana. Beberapa spesies dapat merugikan manusia dengan menyebabkan penyakit seperti skistomiasis. Pencegahan melalui memutuskan
Dokumen tersebut merangkum tentang filum Nemathelminthes yang meliputi tujuan belajar, indikator hasil belajar, morfologi, anatomi, kelas-kelas, dan contoh-contoh nemathelminthes beserta penjelasan tentang masing-masing.
1. Platyhelminthes adalah cacing pipih yang memiliki tubuh pipih, tiga lapisan embrionik, dan tidak memiliki rongga tubuh.
2. Mereka hidup bebas di air atau sebagai parasit di dalam atau di permukaan tubuh inang, dan ukuran tubuhnya bervariasi dari mikroskopis hingga besar.
3. Platyhelminthes diklasifikasikan menjadi Turbellaria, Monogenea, Trematoda, dan Cestoda, yang masing-masing
Dokumen tersebut membahas tentang Platyhelminthes (Cacing Pipih) yang merupakan filum hewan triploblastik yang paling sederhana. Platyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Platyhelminthes umumnya bersifat parasit pada manusia dan hewan.
Dokumen tersebut membahas mengenai struktur tubuh dan karakteristik empat kelas utama platyhelmintes yaitu Turbellaria, Monogenea, Trematoda, dan Cestoda. Kelas-kelas tersebut dibandingkan berdasarkan ciri-ciri fisik dan reproduksinya.
Platyhelminthes adalah filum cacing pipih yang ukurannya bervariasi dari mikroskopis hingga lebih dari 2 meter. Kebanyakan hidup bebas di air atau sebagai parasit endo/ekto pada hewan dan manusia. Tubuhnya pipih tanpa rongga tubuh dan sistem organ yang sederhana. Beberapa spesies dapat merugikan manusia dengan menyebabkan penyakit seperti skistomiasis. Pencegahan melalui memutuskan
Dokumen tersebut merangkum tentang filum Nemathelminthes yang meliputi tujuan belajar, indikator hasil belajar, morfologi, anatomi, kelas-kelas, dan contoh-contoh nemathelminthes beserta penjelasan tentang masing-masing.
Filum platyhelminthes adalah cacing pipih yang hidup bebas atau sebagai parasit. Terdiri dari 3 kelas yaitu turbellaria, trematoda, dan cestoda. Kebanyakan berperan sebagai parasit yang merugikan manusia dan hewan dengan menyebabkan penyakit, meski ada juga yang hidup bebas seperti planaria.
Platyhelminthes dan Nematoda adalah dua filum yang membahas tentang cacing pipih dan cacing silinder. Platyhelminthes memiliki 4 kelas dan hidup di sungai, danau, laut atau sebagai parasit. Nematoda memiliki ukuran 1 mm hingga lebih dari 1 m, memiliki sistem pencernaan lengkap, dan bereproduksi secara seksual.
Platyhelminthes adalah cacing pipih tanpa rongga tubuh yang memiliki tiga lapisan tubuh. Mereka dapat hidup bebas maupun sebagai parasit di dalam tubuh inang. Ada tiga kelas utama platyhelminthes yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Trematoda adalah parasit hati dan usus, sedangkan Cestoda adalah parasit pita cacing. Mereka memiliki siklus hidup yang kompleks melibatkan inang antara dan akhir.
Platyhelminthes adalah filum cacing pipih yang terdiri dari tiga kelas, yaitu Turbellaria yang memiliki bulu getar, Trematoda yang hidup sebagai parasit dengan alat hisap, dan Cestoda yang dilapisi kutikula dan terdiri dari rantai proglotid.
Platyhelminthes adalah filum cacing pipih yang hidup bebas maupun sebagai parasit. Mereka memiliki tubuh triploblastic tanpa rongga tubuh, dan ukurannya bervariasi dari mikroskopis hingga lebih dari 20 meter. Ada 4 kelas Platyhelminthes yaitu Turbellaria, Monogenea, Trematoda, dan Cestoda. Beberapa spesies Trematoda dan Cestoda dapat menginfeksi manusia dan hewan lain, sementara Planaria digunak
Makalah ini membahas tentang cacing pipih Planaria sp. Planaria termasuk hewan invertebrata yang hidup di air tawar dan memiliki daya regenerasi yang tinggi. Planaria bersifat hermafrodit dan berkembangbiak secara seksual maupun aseksual melalui pembelahan tubuh.
Tubuh platyhelminthes tersusun atas tiga lapisan dan bersimetri bilateral. Hewan ini memiliki sistem pencernaan, reproduksi, dan ekskresi yang sederhana. Contohnya adalah Planaria dan Fasciola hepatica yang memiliki siklus hidup kompleks melibatkan inang.
Nemathelminthes terdiri atas 2 kelas, yaitu Nematoda dan Acantocephala. Cacing Enterobius vermicularis atau cacing kremi dapat hidup sebagai parasit pada manusia dengan daur hidup selama 2 minggu-2 bulan, dimulai dari kopulasi di caecum hingga bertelur di anus. Diagnosis enterobiasis ditegakkan dengan pemeriksaan mikroskopis feses atau anal swab untuk mendeteksi telur atau larva cacing.
Platyhelminthes adalah filum cacing pipih yang meliputi kelas Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Mereka memiliki tubuh pipih tanpa rongga tubuh dan terdiri dari 3 lapisan. Turbellaria seperti Planaria bergerak dengan silia, Trematoda seperti cacing hati bersifat parasit, dan Cestoda seperti cacing pita memiliki rantai proglotid. Mereka memainkan peran penting sebagai sumber makanan dan beberapa spesies dap
Dokumen tersebut membahas tentang filum Platyhelminthes (cacing pipih) yang memiliki ciri tubuh pipih dan aselomata. Terdiri dari 3 kelas yaitu Turbellaria (cacing berambut getar seperti Planaria), Trematoda (cacing hisap parasit seperti cacing hati), dan Cestoda (cacing pita parasit seperti Taenia). Setiap kelas memiliki siklus hidup dan morfologi tubuh yang khas.
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA PlatyhelmintesFauzan Ardana
Filum Platyhelminthes terdiri dari cacing pipih tanpa usus dan sistem pencernaan sederhana. Terbagi menjadi 3 kelas yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Beberapa spesiesnya dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan seperti skistosomiasis yang ditularkan melalui siput air oleh Schistosoma.
Cacing pipih (Platyhelminthes) memiliki tubuh pipih dan tidak bersegmen. Terdiri atas tiga lapisan jaringan. Terbagi menjadi tiga kelas yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Trematoda dan Cestoda bersifat parasit, sementara Turbellaria hidup bebas. Cacing hati dan cacing pita contoh parasit yang menginfeksi manusia.
1. Platyhelminthes adalah filum hewan cacing pipih yang hidup bebas atau sebagai parasit di dalam atau di permukaan tubuh inang
2. Mereka memiliki ciri-ciri seperti tubuh bilateral simetris, pernafasan melalui seluruh permukaan tubuh, dan reproduksi secara aseksual atau seksual
3. Terbagi menjadi 4 kelas yaitu Turbellaria, Trematoda, Cestoda, dan Monogenea yang masing-masing memiliki cara hidup dan mor
Filum platyhelminthes adalah cacing pipih yang hidup bebas atau sebagai parasit. Terdiri dari 3 kelas yaitu turbellaria, trematoda, dan cestoda. Kebanyakan berperan sebagai parasit yang merugikan manusia dan hewan dengan menyebabkan penyakit, meski ada juga yang hidup bebas seperti planaria.
Platyhelminthes dan Nematoda adalah dua filum yang membahas tentang cacing pipih dan cacing silinder. Platyhelminthes memiliki 4 kelas dan hidup di sungai, danau, laut atau sebagai parasit. Nematoda memiliki ukuran 1 mm hingga lebih dari 1 m, memiliki sistem pencernaan lengkap, dan bereproduksi secara seksual.
Platyhelminthes adalah cacing pipih tanpa rongga tubuh yang memiliki tiga lapisan tubuh. Mereka dapat hidup bebas maupun sebagai parasit di dalam tubuh inang. Ada tiga kelas utama platyhelminthes yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Trematoda adalah parasit hati dan usus, sedangkan Cestoda adalah parasit pita cacing. Mereka memiliki siklus hidup yang kompleks melibatkan inang antara dan akhir.
Platyhelminthes adalah filum cacing pipih yang terdiri dari tiga kelas, yaitu Turbellaria yang memiliki bulu getar, Trematoda yang hidup sebagai parasit dengan alat hisap, dan Cestoda yang dilapisi kutikula dan terdiri dari rantai proglotid.
Platyhelminthes adalah filum cacing pipih yang hidup bebas maupun sebagai parasit. Mereka memiliki tubuh triploblastic tanpa rongga tubuh, dan ukurannya bervariasi dari mikroskopis hingga lebih dari 20 meter. Ada 4 kelas Platyhelminthes yaitu Turbellaria, Monogenea, Trematoda, dan Cestoda. Beberapa spesies Trematoda dan Cestoda dapat menginfeksi manusia dan hewan lain, sementara Planaria digunak
Makalah ini membahas tentang cacing pipih Planaria sp. Planaria termasuk hewan invertebrata yang hidup di air tawar dan memiliki daya regenerasi yang tinggi. Planaria bersifat hermafrodit dan berkembangbiak secara seksual maupun aseksual melalui pembelahan tubuh.
Tubuh platyhelminthes tersusun atas tiga lapisan dan bersimetri bilateral. Hewan ini memiliki sistem pencernaan, reproduksi, dan ekskresi yang sederhana. Contohnya adalah Planaria dan Fasciola hepatica yang memiliki siklus hidup kompleks melibatkan inang.
Nemathelminthes terdiri atas 2 kelas, yaitu Nematoda dan Acantocephala. Cacing Enterobius vermicularis atau cacing kremi dapat hidup sebagai parasit pada manusia dengan daur hidup selama 2 minggu-2 bulan, dimulai dari kopulasi di caecum hingga bertelur di anus. Diagnosis enterobiasis ditegakkan dengan pemeriksaan mikroskopis feses atau anal swab untuk mendeteksi telur atau larva cacing.
Platyhelminthes adalah filum cacing pipih yang meliputi kelas Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Mereka memiliki tubuh pipih tanpa rongga tubuh dan terdiri dari 3 lapisan. Turbellaria seperti Planaria bergerak dengan silia, Trematoda seperti cacing hati bersifat parasit, dan Cestoda seperti cacing pita memiliki rantai proglotid. Mereka memainkan peran penting sebagai sumber makanan dan beberapa spesies dap
Dokumen tersebut membahas tentang filum Platyhelminthes (cacing pipih) yang memiliki ciri tubuh pipih dan aselomata. Terdiri dari 3 kelas yaitu Turbellaria (cacing berambut getar seperti Planaria), Trematoda (cacing hisap parasit seperti cacing hati), dan Cestoda (cacing pita parasit seperti Taenia). Setiap kelas memiliki siklus hidup dan morfologi tubuh yang khas.
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA PlatyhelmintesFauzan Ardana
Filum Platyhelminthes terdiri dari cacing pipih tanpa usus dan sistem pencernaan sederhana. Terbagi menjadi 3 kelas yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Beberapa spesiesnya dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan seperti skistosomiasis yang ditularkan melalui siput air oleh Schistosoma.
Cacing pipih (Platyhelminthes) memiliki tubuh pipih dan tidak bersegmen. Terdiri atas tiga lapisan jaringan. Terbagi menjadi tiga kelas yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Trematoda dan Cestoda bersifat parasit, sementara Turbellaria hidup bebas. Cacing hati dan cacing pita contoh parasit yang menginfeksi manusia.
1. Platyhelminthes adalah filum hewan cacing pipih yang hidup bebas atau sebagai parasit di dalam atau di permukaan tubuh inang
2. Mereka memiliki ciri-ciri seperti tubuh bilateral simetris, pernafasan melalui seluruh permukaan tubuh, dan reproduksi secara aseksual atau seksual
3. Terbagi menjadi 4 kelas yaitu Turbellaria, Trematoda, Cestoda, dan Monogenea yang masing-masing memiliki cara hidup dan mor
Bab ini membahas tentang filum-filum dalam kerajaan hewan berdasarkan ciri-ciri morfologi dan sistem klasifikasinya. Terdapat delapan filum utama yaitu Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nematoda, Annelida, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata. Struktur tubuh dan contoh organismenya dijelaskan untuk setiap filum.
Platyhelminthes adalah filum cacing pipih yang meliputi kelas Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Cacing-cacing ini memiliki tubuh pipih, sistem pencernaan sederhana, dan sebagian besar hidup sebagai parasit yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan.
Annelida adalah hewan tripoblastik bersegmen dengan rongga tubuh sejati. Terdiri dari Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Polychaeta memiliki parapodia dan sebagian besar hidup di laut, sedangkan Oligochaeta tidak memiliki parapodia dan hidup di darat atau air tawar. Hirudinea adalah parasit tanpa rambut atau parapodia. Annelida berperan sebagai detrivor dan sumber pakan ternak serta bahan kosmetik dan obat tra
Dokumen tersebut berisi daftar nama 7 mahasiswa Kelompok IV dan judul materi kuliah tentang filum Platyhelminthes yang mencakup ciri-ciri, kelas, contoh spesies, serta manfaat dan cara pencegahan infeksi cacing parasit.
Platyhelminthes adalah filum hewan triploblastik yang memiliki tubuh pipih tanpa segmen. Mereka hidup sebagai parasit atau bebas. Ada empat kelas utama Platyhelminthes yaitu Turbellaria, Monogenea, Trematoda, dan Cestoda. Mereka memiliki ciri khas seperti satu lubang mulut, reproduksi seksual dan aseksual, serta dapat hidup di air tawar, laut, atau dalam tubuh inang.
1. Dokumen tersebut membahas tentang lima filum hewan invertebrata yaitu Nemathelminthes, Annelida, Arthropoda, Mollusca, dan Echinodermata. Dokumen menjelaskan ciri-ciri umum, klasifikasi, siklus hidup, dan peran masing-masing filum secara singkat.
1. Helmintologi adalah ilmu yang mempelajari cacing parasit.
2. Helmint dibagi menjadi 3 filum yaitu Nemathelminthes, Platyhelminthes, dan Annelida.
3. Masing-masing filum memiliki ciri khas tubuh dan cara reproduksi. Nemathelminthes bersifat silindris, Platyhelminthes bersifat pipih, dan Annelida bersifat bersegmen.
Perang Diponegoro (1825-1830) adalah perang besar antara pasukan Belanda melawan pemberontakan yang dipimpin Pangeran Diponegoro dari Yogyakarta. Perang ini terjadi akibat ketidakpuasan Diponegoro atas pembangunan jalan militer Belanda di tanah leluhurnya. Perang berlangsung selama 5 tahun dengan taktik gerilya dari Diponegoro melawan sistem benteng Belanda sebelum akhirnya Diponegoro menyerahkan di
Dokumen tersebut membahas tentang wayang dan proses pembuatan wayang kulit secara tradisional. Wayang digunakan pada zaman dahulu untuk keperluan keagamaan dan penyebaran agama, sedangkan sekarang digunakan sebagai hiburan dan pelestarian budaya. Proses pembuatan wayang kulit meliputi membersihkan kulit, menggambar pola, memahat pola pada kulit, dan penguatan dengan bambu.
Sistem Ekonomi Terpimpin adalah sistem ekonomi Indonesia pada masa Orde Lama yang mengandung unsur kapitalisme dan sosialisme dengan pemerintah mengendalikan alat produksi dan sumber daya serta mengatur kebijakan ekonomi."
Dokumen ini membahas perilaku yang mendukung upaya penegakan HAM di berbagai lingkungan seperti keluarga, sekolah, masyarakat, dan bangsa. Beberapa perilaku yang disebutkan antara lain menghormati hak orang lain, menghindari kekerasan, serta menyelesaikan masalah secara musyawarah.
Kelompok 1 melakukan percobaan gaung dan gema di beberapa tempat seperti danau, lapangan voli, bangunan setengah jadi, dan lapangan futsal indoor untuk mengamati pemantulan gelombang bunyi. USG digunakan untuk menciptakan gambar ilustrasi dari dalam tubuh dengan memanfaatkan gelombang suara frekuensi tinggi, dan lebih aman untuk memeriksa janin daripada sinar X karena tidak merusak. USG bekerja dengan transducer
Desain grafis adalah proses komunikasi visual menggunakan elemen seperti teks, bentuk, dan gambar untuk menciptakan pesan. Terdapat berbagai kategori desain grafis seperti percetakan, desain web, film, dan desain produk. Teknik dasarnya meliputi penggunaan elemen seperti garis, bentuk, ruang, warna, dan tipografi. Software seperti Photoshop dan Illustrator digunakan untuk mengolah gambar vektor dan bitmap.
Urochordata dan Cephalochordata adalah dua subfilum dari kordata. Urochordata umumnya dikenal sebagai tunicata dan kebanyakan bersifat sesile atau melekat pada batuan, sedangkan Cephalochordata memiliki tubuh transparan dan notokorda yang jelas sampai dewasa. Kedua subfilum ini memiliki ciri khas seperti insang dan sirkulasi darah.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
2. Platyhelmintes
Berasal dari bahasa Yunani
platy= pipih
helmintes= cacing
Platyhelmintes= cacing pipih
Habitat
air tawar, air laut dan tempat lembab
Cara hidup
memakan sisa2 organisme dan tumbuhan atau hewan kecil
-Endoparasit= parasit pada tubuh inang
-Ektoparasit= memakan lendir dan sel sel di permukaan tubuh
inang
3. Ciri
1. Mikroskopis (< 1mm)
2. Panjang hingga 20 m
3. Bentuk tubuh= pipih dorsoventral, simetri bilateral
dan lunak
4. Aselomata (tubuh tidak berongga)
5. Hermafrodit (memiliki 2 alat kelamin, yaitu jantan
dan betina)
6. Parasit
7. Cacing tak bersegmen
4. 8. Triploblastik (memiliki 3 lapisan embrionik)
a. Endoderm
b. Eksoderm
c. Mesoderm
9. Tidak memiliki sistem pernapasan dan peredaran
darah
10. Alat ekskresi= saluran bercabang yang berakhir
pada sel api (flame cell)
11. Sensitif terhadap cahaya
5. Sistem pencernaan sederhana
Mulut» Faring» Kerongkongan (terdapat usus
bercabang ke seluruh tubuh)
Platyhelmintes tidak memiliki anus.
Alat indera
Penglihatan
Oseli (Bintik mata), jumlahnya sepasang pada
anterior/kepala nya.
Peraba
sel kemoreseptor di seluruh tubuh
Sisa metabolisme » difusi melalui dinding sel
6. Klasifikasi
a. Turbellaria
- Alat gerak= rambut getar
- Hidup di dasar laut, pasir, lumpur, atau dibawah batu karang
- Panjang tubuh 5-50mm
- Bentuknya lonjong dan pipih dorsoventral
- Ukuran 0.5mm – 60cm
- Aurikel ( sisi kepala lebar membentuk tentakel)
- Tubuh ditutupi epidermis yang mengandung lendir
- Fototaksis negatif (menjauhi cahaya)
- Sisa metabolisme berupa amonia
- Reproduksi seksual dan aseksual
- Reproduksi seksual» mutual
- Reproduksi aseksual » pertunasan atau membelah diri
- Contoh= Planaria sp, Symsagittifera roscoffensis, Dugesia,
Bipalium, dan Leptoplana
7.
8.
9. b. Monogenea
- ektoparasit pada ikan laut, ikan air tawar, amfibi dan reptilia
- memakan lendir dan sel permukaan tubuh inang
- ukuran 0,2- 0,5 mm
- alat penempel
Anterior= Prohaptor
Posterior= Opistaptor
- opistaptor → duri, kait, jangkar, atau alat penghisap. Untuk
menempel pada tubuh inang
- Memiliki anus
- Reproduksi seksual
- Ketika dewasa memakan darah, lendir dan sel sel epitel
induknya
- contoh= Gyrodactylus salaris
10.
11. c. Trematoda
- memiliki 2 alat hisap dengan gigi kitin. Letaknya di
sekitar mulut dan di permukaan ventral tubuhnya
- parasit
- cacing dewasa ukurannya 0,2- 6cm
- Endoparasit pada ikan, reptil, amfibi, burung,
mamalia dan manusia
- memakan serpihan sel, lendir dan darah inang
- bentuknya pendek dan pipih
- contoh= Fasciola hepatica, Clonorchis sinensis,
Schistosoma japonicum dan Schistosoma mansoni
12.
13. d. Cestoda (cacing pita)
- pipih panjang meyerupai pita
- parasit di usus vertebrata
- tubuh ditutupi oleh kutikula
- tidak memiliki mulut, sistem pencernaab dan alat indera
- tubuh cacing dewasa terdiri atas
kepala(skoleks)
leher pendek(strobilus)
proglotid
- skoleks → alat penghisap (sucker) dan alat kait rostellum)
- Leher= daerah pertunasan
- makin jauh leher, makin besar dan dewasa proglotid
- Setiap proglotid terdapat alat kelamin jantan dan betina