Coelenterata adalah hewan perut berongga yang memiliki rongga gastrovaskuler untuk pencernaan dan pengedaran zat makanan. Mereka memiliki tentakel beracun untuk berburu dan dapat hidup sebagai polip atau medusa. Termasuk di antaranya adalah hidra, ubur-ubur, karang, dan anemon laut.
Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan
Here you are.. Lets know more about Platyhelminthes or Cacing Pipih in Indonesia. May this presentation bring benefit for all of you.
And if I made a mistake.. Let me know :)
Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan
Here you are.. Lets know more about Platyhelminthes or Cacing Pipih in Indonesia. May this presentation bring benefit for all of you.
And if I made a mistake.. Let me know :)
Zoologi Vertebrata Bab 7. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik, klasifikasi, contoh, perikehidupan, daerah penyebaran, dan manfaat bagi manusia dari Osteichthyes
Materi dalam powerpoint berikut ini akan menjelaskan mengenai Kingdom Protista yang terdiri dari pengertian, struktur tubuh, cara hidup dan habitat, serta cara reproduksi organisme tersebut. Powerpoint ini juga akan menjelaskan mengenai klasifikasi protista yang dibagi manjadi tiga kelompok besar yaitu Protista Mirip Hewan (Protozoa), Protista Mirip Tumbuhan (Algae), dan Protista Mirip Jamur (Jamur Lendir dan Jamur Air). Pada bagian akhir, akan dijelaskan pula mengenai peranan protista bagi kehidupan, baik yang sifatnya menguntungkan ataupun merugikan.
Zoologi Vertebrata Bab 7. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik, klasifikasi, contoh, perikehidupan, daerah penyebaran, dan manfaat bagi manusia dari Osteichthyes
Materi dalam powerpoint berikut ini akan menjelaskan mengenai Kingdom Protista yang terdiri dari pengertian, struktur tubuh, cara hidup dan habitat, serta cara reproduksi organisme tersebut. Powerpoint ini juga akan menjelaskan mengenai klasifikasi protista yang dibagi manjadi tiga kelompok besar yaitu Protista Mirip Hewan (Protozoa), Protista Mirip Tumbuhan (Algae), dan Protista Mirip Jamur (Jamur Lendir dan Jamur Air). Pada bagian akhir, akan dijelaskan pula mengenai peranan protista bagi kehidupan, baik yang sifatnya menguntungkan ataupun merugikan.
This PPT is for F.Y.B.Sc students of course I Semester I, belonging to Mumbai University of Maharashtra India. You can email at sudesh_rathod@yahoo.co.in for further query.
Daur Hidup Aurelia Aurita
Penjelasan:
1. Seperti Obelia, Aurellia juga mengalami pergiliran keturunan seksual dan aseksual.
2. Aurellia memiliki alat kelamin yang terpisah pada individu jantan dan betina.
3. Pembuahan ovum oleh sperma secara internal di dalam tubuh individu betina.
4. Hasil pembuahan adalah zigot yang akan berkembang menjadi larva bersilia disebut planula.
5. Planula akan berenang dan menempel pada tempat yang sesuai.
6. Setelah menempel, silia dilepaskan dan planula tumbuh menjadi polip muda disebut skifistoma.
7. Skifistoma kemudian membentuk tunas-tunas lateral sehingga Aurellia tampak seperti tumpukan piring dan disebut strobilasi.
8. Kuncup dewasa paling atas akan melepaskan diri dan menjadi medusa muda disebut Efira.
9. Selanjutnya efira berkembang menjadi medusa dewasa.
Daur Hidup Obelia
Penjelasan:
1. Medusa Dewasa itu ada yang menghasilkan Sel telur (Ovum) dan Sel sperma (Spermatozoid)
2. Ovum dan Sperma yang dilepaskan di air bertemu dan terjadilah fertilisasi
3. Fertilisasi yang terjadi di air akan menghasilkan Zigot
4. Zigot berkembang menjadi Larva Planula
5. Larva Planula kemudian menempel di dasar laut dan tumbuh menjadi Koloni muda dan kemudaian tumbuh menjadi koloni dewasa (polip obelia dewasa)
6. Pada Polip obelia dewasa yang bersifat diploid (2n) terdapat dua jenis polip. Yang pertama Polip Dengan Tentakel yang berfungsi untuk hal nutrisi (makanan) dan yang kedua Polip Tanpa Tentakel yang berfungsi sebagai reproduksi aseksual.
7. Polip tanpa tentakel yang melakukan reproduksi secara aseksual itu menghasilkan Tunas Medusa.
8. Tunas Medusa kemudian lepas dari polip dan tumbuh menjadi Medusa Dewasa.
Sistem Transportasi
Coelenterata tidak memiliki alat transportasi khusus. Makanan dan oksigen diedarkan oleh sel – sel melalui difusi, osmosis, dan transpor aktif.
Misalnya pada hydra, dinding sebelah dalam dari tubuh Hydra berfungsi juga sebagai pencerna dan sebagai alat sirkulasi.
Sistem Ekskresi
• Alat Ekskresi berupa permukaan tubuh , sisa metabolisme dikeluarkan melalui tubuh dengan cara difusi.
• Di bawah mulut terdapat kerong-kongan pendek lalu masuk ke rongga gastrovaskuler untuk dicerna secara ekstraseluler Sel-sel endoderma menyerap sari-sari makanan. Sari makanan diedarkan ke bagian tubuh lainnya secara difusi.
• Sisa-sisa makanan akan dimuntahkan melalui mulut.
Kingdom Animalia atau biasa disebut hewan merupakan organisme eukariotik (organisme dengan sel kompleks) yang multiseluler. Berbeda dengan tumbuhan, hewan tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis untuk membuat makanannya sendiri. Oleh karena itu, hewan harus mencari makanannya sendiri untuk mendapatkan energi kemudian makanan tersebut dicerna di dalam tubuhnya. Proses ini membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida sebagai zat sisa.
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Coelenterata. Hydrozoa, Scypozoa, Anthozoa.
1.
2. Coelenterata berasal dari bahasa Yunani, yaitu :
- Coelos yang berarti rongga.
- Enteron yang berarti usus.
Coelenterata adalah hewan perut berongga
(berupa rongga gastrovasculer).
Makanan masuk melalui mulut kemudian masuk
ke perut. Rongga tubuh digunakan sebagai
tempat pencernaan makanan dan sebagai alat
pengedar sari makanan dan sisa makanan yang
dikeluarkan.
3. Ciri-Ciri Coelenterata
1. Tubuhnya simetri radikal dan memiliki dua lapisan tubuh, yaitu
endodermis dan ektodermis. Diantara kedua lapisan tesebut terdapat
materi seperti jeli yang disebut mesoglea.
2. Rongga tubuh berfungsi sebagai usus.
3. Memiliki tentakel yang berfungsi untuk menangkap atau
melumpuhkan mangsa.
4. Pada tentakel dilengkapi dengan sel knidoblast/knidosit yang
mengandung sel penyengat (nematokis).
5. Pengambilan gas O2 dan gas CO2 dilakukan secara difusi (sistem
respirasi).
6. Habitatnya diperairan (air tawar/laut).
4. 7. Tubuh mengalami metagenesis menjadi dua tipe, yaitu :
Tipe polip, yaitu tipe tubuh yang hidupnya tak bebas atau menempel
pada substrat tertentu.
Tipe medusa (seperti payung), yaitu tipe yang dapat hidup bebas (dapat
berenang).
8. Sistem Reproduksinya, yaitu :
Aseksual, melalui pembentukan tunas/kuncup yang menempel pada
hewan induknya.
Seksual, melalui fertilisasi eksternal, yaitu dengan penyatuan sperma
dengan sel telur hingga membentuk zigot.
6. 1. Hydrozoa
(Hydro = air dan Zoa = hewan)
Ciri / Karakteristik :
Habitat di air (tawar/laut).
Ada yang soliter dan ada yang koloni.
Beberapa ada yang berbentuk Medusa.
Memiliki tentakel (4–6 buah) yang berfungsi
untuk alat gerak dan membantu dalam menangkap
mangsa.
Pada tentakel terdapat sel–sel knidoblast
yang mengandung nematokist.
Contohnya :
7. Hidup soliter di air tawar.
Memiliki bentuk polip dan tidak melalui stadium medusa, memiliki 6
– 10 tentakel yang mengelilingi.
Berkembang biak secara seksual maupun aseksual.
Secara seksual melalui peleburan sel telur (dari ovarium) dengan
sperma (dari testis) membentuk zigot yang akan berkembang
sampai stadium gastrula kemudian membentuk kista dengan
dinding dari zat tanduk. Kista ini dapat berenang bebas dan di
tempat yang sesuai akan melekat pada obyek di dasar perairan.
Bila keadaan lingkungan membaik, inti kista pecah dan embrio
tumbuh menjadi Hydra baru.
Secara aseksual melalui pembentukan tunas/budding.
a. Fase polip b. fase medusa
8. Hidup berkoloni di air laut.
Memiliki bentuk polip maupun medusa.
Mengalami metagenesis.
Memiliki rangka luar dari zat kitin.
Ada 2 macam bentuk polip, yaitu:
Poliphidrant (mencerna makanan).
Polip gonangium (menghasilkan sel
kelamin).
Hidup di laut.
Ada 2 macam bentuk polip, yaitu:
Polip gastrozoid (mencerna makanan) .
Polipgonozoid (reproduksi).
Polip daktilozoid (menangkap mangsa).
9. 2. Scypozoa
(Skyphos = mangkok dan Zoa = hewan)
Ciri / Karakteristik :
Bentuk tubuh Scyphozoa menyerupai mangkuk.
Pencernaan berlangsung secara ekstraseluler didalam rongga
gastrovaskuler (terdiri atas sebuah rongga sentral dan empat
kantong gastrovaskuler).
Tiap kantong gastrovaskuler dilengkapi tentakel dan nematokist.
Reproduksi secara metagenesis, yaitu :
Reproduksi seksual (medusa) yang diikuti reproduksi aseksual
(polip) dalam satu generasi. Tubuhnya transparan.
Contoh :
Aurelia aurita (ubur-ubur), Cyanea sp, Chrysaora fruttescents, Pelagia sp.
Aurelia Cyanea Chrysaora Pelagia
10. 3. Anthozoa
(Anthos = Bunga dan zoa = hewan)
Ciri / Karakteristik :
Bentuk tubuh menyerupai bunga dan merupakan pembentuk anemone
laut atau terumbu karang.
Daur hidupnya hanya mempunyai polip.
Reproduksi secara seksual (pembentukan gamet) dan aseksual
(pembetukan tunas dan fragmentasi).
Hidup secara soliter.
Memiliki tentakel beraneka ragam warna.
Tentakel mengelilingi celah mulut dan tersusun menyerupai mahkota
bunga. Bila mendapat gangguan, tentakel akan ditarik masuk ke
dalam celah mulut dan mengeruntukan tubuhnya.
Contoh :
Karang Suling ( Tubifora musica), Akar bahar (Euplxaura antiphetes)
dan Hewan karang (Acrophora sp)
Tubipora musica Euplxaura Acrophora
11. Keuntungan :
Membentuk karang laut untuk mengurangi abrasi.
Tempat hidup dan berkembangbiak berbagai jenis ikan.
Sebagai komponen biotic ekosistem laut.
Sebagai bahan perhiasan/asesoris/cenderamata.
Sebagai daya tarik wisata.
Bahan obat-obatan, bahan bangunan (batu kapur), bahan
makanan.
Ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik / kecantikan.
Coelenterata terutama dari kelas Anthozoa (yaitu koral dan
karang) merupakan komponen utama pembentuk ekosistem
terumbu karang.
12. Kerugian :
Kerugian ada di tentakelnya. walaupun tentakel-
tentakel terlihat menarik sebetulnya berbahaya
karena sel-sel penyengat yang ada di tentakel dapat
menyuntikan racun yang membuat hewan lain
yang melewatinya bisa pingsan atau mati.