1. Myriapoda memiliki banyak ruas tubuh dengan kaki yang keluar pada setiap ruasnya. Ukuran bervariasi dari mikroskopik hingga 30 cm.
2. Myriapoda terdiri dari kelas Chilopoda (lipan), Diplopoda (kaki seribu), Pauropoda, dan Smphyla.
3. Chilopoda adalah karnivora yang memakan serangga dan vertebrata kecil, dengan sistem pencernaan, peredaran darah terbuka, dan sistem sar
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati) yang meliputi ciri-ciri anatomi, sistem tubuh, klasifikasi, habitat, dan manfaatnya bagi manusia. Kelas ini mencakup ikan-ikan air tawar dan laut dengan rangka tulang seperti ikan mas, lele, dan belut. Osteichthyes merupakan kelas ikan yang paling banyak jumlah spesiesnya.
1. Cnidaria adalah filum hewan yang meliputi ubur-ubur, karang, dan tawon laut.
2. Mereka memiliki sel penyengat yang disebut cnidosit dan rongga usus tengah.
3. Cnidaria memiliki tubuh berongga, radial simetris, dan menggunakan tentakel untuk bergerak dan makan.
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan paku dan siklus hidupnya, dimulai dari pembentukan gametangia dan sporofit hingga proses embriogenesis. Dibahas pula perkembangan embrio pada beberapa jenis tumbuhan paku seperti paku sejati dan Leptosporangitae sp. Termasuk dijelaskan mengenai peristiwa apogami dan apospori pada Pteridophyta.
Amphibi dibagi menjadi 4 ordo utama berdasarkan ciri-cirinya, yaitu Urodela (salamander), Apoda (salamander cacing), Anura (kodok dan katak), serta Proanura yang sekarang sudah punah. Ordo-ordo ini memiliki perbedaan pada kehadiran/absennya ekor dan kaki, serta habitatnya yang mayoritas terkait dengan air. Indonesia memiliki berbagai jenis amphibi dari berbagai ordo ini.
1. Myriapoda memiliki banyak ruas tubuh dengan kaki yang keluar pada setiap ruasnya. Ukuran bervariasi dari mikroskopik hingga 30 cm.
2. Myriapoda terdiri dari kelas Chilopoda (lipan), Diplopoda (kaki seribu), Pauropoda, dan Smphyla.
3. Chilopoda adalah karnivora yang memakan serangga dan vertebrata kecil, dengan sistem pencernaan, peredaran darah terbuka, dan sistem sar
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati) yang meliputi ciri-ciri anatomi, sistem tubuh, klasifikasi, habitat, dan manfaatnya bagi manusia. Kelas ini mencakup ikan-ikan air tawar dan laut dengan rangka tulang seperti ikan mas, lele, dan belut. Osteichthyes merupakan kelas ikan yang paling banyak jumlah spesiesnya.
1. Cnidaria adalah filum hewan yang meliputi ubur-ubur, karang, dan tawon laut.
2. Mereka memiliki sel penyengat yang disebut cnidosit dan rongga usus tengah.
3. Cnidaria memiliki tubuh berongga, radial simetris, dan menggunakan tentakel untuk bergerak dan makan.
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan paku dan siklus hidupnya, dimulai dari pembentukan gametangia dan sporofit hingga proses embriogenesis. Dibahas pula perkembangan embrio pada beberapa jenis tumbuhan paku seperti paku sejati dan Leptosporangitae sp. Termasuk dijelaskan mengenai peristiwa apogami dan apospori pada Pteridophyta.
Amphibi dibagi menjadi 4 ordo utama berdasarkan ciri-cirinya, yaitu Urodela (salamander), Apoda (salamander cacing), Anura (kodok dan katak), serta Proanura yang sekarang sudah punah. Ordo-ordo ini memiliki perbedaan pada kehadiran/absennya ekor dan kaki, serta habitatnya yang mayoritas terkait dengan air. Indonesia memiliki berbagai jenis amphibi dari berbagai ordo ini.
Amphibi memiliki ciri khas seperti kulit basah, paru-paru, dan mampu hidup di darat maupun air. Amphibi merupakan tetrapoda pertama yang berpindah dari air ke darat pada zaman Devon, yang terlihat dari modifikasi tubuh untuk berjalan dan sistem pernapasan. Ada dua jenis amphibi utama yaitu katak dan kodok, yang memiliki perbedaan ukuran, bentuk, dan habitat.
Dokumen tersebut membahas tentang zoologi invertebrata khususnya tentang Porifera (hewan spons). Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang ciri-ciri umum, sistem saluran air, reproduksi, dan peran Porifera dalam kehidupan.
Coelenterata memiliki tubuh radial simetris dengan rongga di dalamnya. Ada dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa. Hidup dengan cara parasit atau predator dengan menggunakan sel-sel racun. Reproduksi secara aseksual dan seksual. Memiliki peranan melindungi pantai dan sebagai habitat berbagai hewan laut.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi, ciri-ciri umum, struktur tubuh, perkembangan, klasifikasi, dan peran Insekta. Insekta merupakan salah satu anggota filum Arthropoda yang tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian dan memiliki tiga pasang kaki serta mengalami perubahan bentuk selama perkembangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang filum Arthropoda yang terdiri atas 4 kelas yaitu Insecta, Crustacea, Arachnida, dan Myriapoda. Setiap kelas memiliki ciri khas masing-masing seperti Insecta yang memiliki tubuh terbagi atas kepala, dada, dan perut serta mengalami metamorfosis.
Mollusca adalah filum hewan invertebrata yang bervariasi dan tersebar luas, mulai dari hewan berkaki tunggal hingga berkaki dua. Mereka memiliki tubuh lunak dan tidak beruas serta tinggal di berbagai habitat air tawar dan laut. Bivalvia atau kerang merupakan kelas Mollusca yang memiliki cangkang berpasangan untuk melindungi tubuhnya.
Filum platyhelminthes adalah cacing pipih yang hidup bebas atau sebagai parasit. Terdiri dari 3 kelas yaitu turbellaria, trematoda, dan cestoda. Kebanyakan berperan sebagai parasit yang merugikan manusia dan hewan dengan menyebabkan penyakit, meski ada juga yang hidup bebas seperti planaria.
Struktur dan pertumbuhan batang/cabang pohon dapat berupa monopodial, simpodial atau dikotom. Pertumbuhan bisa kontinyu atau ritmik, sementara konstruksi percabangannya ortotrop atau plagiotrop. Pohon mampu bereaksi terhadap gangguan dengan mekanisme reiterasi, metamorfosis, dan interkalasi. Perubahan struktur dasar percabangan dapat terjadi untuk memaksimalkan pemanfaatan sinar matahari.
1. Dokumen tersebut membahas tentang kelompok hewan vertebrata dan menjelaskan ciri-ciri dan klasifikasi dari beberapa kelompoknya seperti pisces, reptilia, amphibi dan aves.
2. Terdapat penjelasan mengenai ciri-ciri umum dan khusus masing-masing kelompok serta contoh-contoh spesiesnya.
3. Juga disebutkan peranannya bagi kehidupan manusia.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kelas Arthropoda, yaitu hewan yang memiliki tubuh bersegmen, ekoskeleton keras, dan kaki. Arthropoda dibagi menjadi empat kelas utama yaitu Crustacea, Arachnida, Myriapoda, dan Insecta. Setiap kelas memiliki ciri khas tersendiri seperti jumlah kaki, sayap, dan organ pernafasan.
Dokumen tersebut membahas tentang hewan berbuku-buku (Arthropoda) yang terdiri dari 5 kelas, yaitu Crustacea, Insecta, Diplopoda, Chilopoda, dan Arachnida. Arthropoda memiliki ciri-ciri seperti tubuh bersegmen, ekoskeleton keras, dan berbagai macam bentuk dan ukuran.
Dokumen tersebut membahas tentang regenerasi organ pada kecebong dan cicak setelah mendapat perlakuan berbeda seperti pemotongan ekor secara tegak lurus dan miring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui percepatan regenerasi organ antara kecebong dan cicak serta pengaruh dari berbagai perlakuan terhadap proses regenerasi tersebut."
Mencakup dua ordo utama Myriapoda yaitu Chilopoda (kelabang) dan Diplopoda (kaki seribu) yang memiliki ciri khas berupa tubuh bersegmen dengan pasangan kaki pada setiap segmen. Chilopoda memiliki satu pasang kaki sedangkan Diplopoda memiliki dua pasangan kaki pada setiap segmennya. Myriapoda memiliki peran penting dalam menguraikan bahan organik menjadi humus di dasar hutan atau kebun.
Amphibi memiliki ciri khas seperti kulit basah, paru-paru, dan mampu hidup di darat maupun air. Amphibi merupakan tetrapoda pertama yang berpindah dari air ke darat pada zaman Devon, yang terlihat dari modifikasi tubuh untuk berjalan dan sistem pernapasan. Ada dua jenis amphibi utama yaitu katak dan kodok, yang memiliki perbedaan ukuran, bentuk, dan habitat.
Dokumen tersebut membahas tentang zoologi invertebrata khususnya tentang Porifera (hewan spons). Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang ciri-ciri umum, sistem saluran air, reproduksi, dan peran Porifera dalam kehidupan.
Coelenterata memiliki tubuh radial simetris dengan rongga di dalamnya. Ada dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa. Hidup dengan cara parasit atau predator dengan menggunakan sel-sel racun. Reproduksi secara aseksual dan seksual. Memiliki peranan melindungi pantai dan sebagai habitat berbagai hewan laut.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi, ciri-ciri umum, struktur tubuh, perkembangan, klasifikasi, dan peran Insekta. Insekta merupakan salah satu anggota filum Arthropoda yang tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian dan memiliki tiga pasang kaki serta mengalami perubahan bentuk selama perkembangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang filum Arthropoda yang terdiri atas 4 kelas yaitu Insecta, Crustacea, Arachnida, dan Myriapoda. Setiap kelas memiliki ciri khas masing-masing seperti Insecta yang memiliki tubuh terbagi atas kepala, dada, dan perut serta mengalami metamorfosis.
Mollusca adalah filum hewan invertebrata yang bervariasi dan tersebar luas, mulai dari hewan berkaki tunggal hingga berkaki dua. Mereka memiliki tubuh lunak dan tidak beruas serta tinggal di berbagai habitat air tawar dan laut. Bivalvia atau kerang merupakan kelas Mollusca yang memiliki cangkang berpasangan untuk melindungi tubuhnya.
Filum platyhelminthes adalah cacing pipih yang hidup bebas atau sebagai parasit. Terdiri dari 3 kelas yaitu turbellaria, trematoda, dan cestoda. Kebanyakan berperan sebagai parasit yang merugikan manusia dan hewan dengan menyebabkan penyakit, meski ada juga yang hidup bebas seperti planaria.
Struktur dan pertumbuhan batang/cabang pohon dapat berupa monopodial, simpodial atau dikotom. Pertumbuhan bisa kontinyu atau ritmik, sementara konstruksi percabangannya ortotrop atau plagiotrop. Pohon mampu bereaksi terhadap gangguan dengan mekanisme reiterasi, metamorfosis, dan interkalasi. Perubahan struktur dasar percabangan dapat terjadi untuk memaksimalkan pemanfaatan sinar matahari.
1. Dokumen tersebut membahas tentang kelompok hewan vertebrata dan menjelaskan ciri-ciri dan klasifikasi dari beberapa kelompoknya seperti pisces, reptilia, amphibi dan aves.
2. Terdapat penjelasan mengenai ciri-ciri umum dan khusus masing-masing kelompok serta contoh-contoh spesiesnya.
3. Juga disebutkan peranannya bagi kehidupan manusia.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kelas Arthropoda, yaitu hewan yang memiliki tubuh bersegmen, ekoskeleton keras, dan kaki. Arthropoda dibagi menjadi empat kelas utama yaitu Crustacea, Arachnida, Myriapoda, dan Insecta. Setiap kelas memiliki ciri khas tersendiri seperti jumlah kaki, sayap, dan organ pernafasan.
Dokumen tersebut membahas tentang hewan berbuku-buku (Arthropoda) yang terdiri dari 5 kelas, yaitu Crustacea, Insecta, Diplopoda, Chilopoda, dan Arachnida. Arthropoda memiliki ciri-ciri seperti tubuh bersegmen, ekoskeleton keras, dan berbagai macam bentuk dan ukuran.
Dokumen tersebut membahas tentang regenerasi organ pada kecebong dan cicak setelah mendapat perlakuan berbeda seperti pemotongan ekor secara tegak lurus dan miring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui percepatan regenerasi organ antara kecebong dan cicak serta pengaruh dari berbagai perlakuan terhadap proses regenerasi tersebut."
Mencakup dua ordo utama Myriapoda yaitu Chilopoda (kelabang) dan Diplopoda (kaki seribu) yang memiliki ciri khas berupa tubuh bersegmen dengan pasangan kaki pada setiap segmen. Chilopoda memiliki satu pasang kaki sedangkan Diplopoda memiliki dua pasangan kaki pada setiap segmennya. Myriapoda memiliki peran penting dalam menguraikan bahan organik menjadi humus di dasar hutan atau kebun.
Echinodermata dan Arthropoda adalah dua filum utama hewan laut. Echinodermata memiliki tubuh berbentuk bintang, bulat, atau silinder dengan kulit berduri. Mereka bereproduksi secara aseksual dan seksual. Arthropoda memiliki tubuh bersegmen dengan ekoskeleton keras dan kaki. Terdiri atas Crustacea, Arachnida, Myriapoda dan Insecta. Kedua filum ini penting dalam rantai makanan laut.
Amfibi memiliki ciri-ciri berikut:
- Memiliki tulang belakang dan insang pada setidaknya bagian dari kehidupan mereka
- Berdarah dingin dan kulit mereka permeabel
- Menghabiskan setidaknya sebagian waktu di air dan darat serta mengalami metamorfosis
Hewan dalam kerajaan Animalia dibahas dalam dokumen ini. Termasuk ciri-ciri hewan secara umum serta struktur tubuh dan sistem organisasinya. Delapan filum invertebrata dijelaskan dengan contoh-contohnya seperti Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, dan Mollusca.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok Mollusca. Mollusca merupakan hewan invertebrata bertubuh lunak yang terdiri dari 150.000 spesies hidup dan ribuan fosil. Mereka telah menyebar ke seluruh habitat air dan darat, serta merupakan jenis yang paling sukses secara geologis. Terdapat 3 kelas utama Mollusca yaitu Bivalvia, Gastropoda, dan Cephalopoda.
Echinodermata adalah kelompok hewan triopoblastik selomata yang memiliki ciri khas adanya rangka dalam berduri yang menembus kulit. Kelompok ini terdiri dari 5 kelas yaitu Asteroidea, Ophiuroidea, Crinoidea, Echinoidea, dan Holothuroidea. Masing-masing kelas memiliki ciri khas tersendiri baik dari segi struktur tubuh, cara reproduksi, maupun peranannya bagi manusia.
1. Annelida merupakan filum yang memiliki tubuh bersegmen dan sistem organ yang kompleks. Annelida meliputi kelas Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.
2. Annelida memiliki peran penting bagi manusia dan lingkungan, seperti sumber protein, bahan baku obat dan kosmetik, serta membersihkan luka. Namun, beberapa juga dapat menyebabkan penyakit parasit pada manusia.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Banyak orang menganggap mempelajari kitab Wahyu adalah sulit. Selain karena membicarakan simbol-simbol yang tidak biasa, kitab Wahyu juga memiliki tema-tema yang kompleks. Nah, bagaimana cara terbaik membedah kitab Wahyu?
Mari kita pelajari bersama lebih dahulu 3 pasal pertama dari kitab ini dalam kelas diskusi "Bedah Kitab Wahyu" (BKW) pada 19—26 Juni 2024 melalui grup WA.
Sebelum kelas dimulai, ikuti lebih dahulu pemaparan materinya via Zoom pada:
Rabu, 19 Juni 2024.
- Pagi: pkl. 10.30—12.00 WIB
- Malam: pkl. 19.00—20.30 WIB
Daftarkan diri Anda segera di https://bit.ly/form-mlc.
Kontak:
WA: 0821-3313-3315 (MLC)
E-Mail: kusuma@in-christ.net
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Myriapoda
1.
2. Ciri Umum
1. Tubuh terbagi menjadi banyak ruas (± 10 sampai 200
segmen), dengan kaki yang keluar pada setiap ruasnya.
2. Dibagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat
peraba dan sepasang mata tunggal (ocellus).
3. Kepala terlihat jelas, sedangkan dada dan abdomen tak ada.
Ruas-ruas tubuh
3. 4. Ukuran bervariasi, mulai dari mikroskopik
sampai 30 cm.
5. Eksoskeleton terdiri dari zat kitin, yang bisa
mengalami ekdisis (pergantian
kulit/perontokkan).
6. Simetri bilateral.
Kaki seribu sedang berganti kulit
4. Myriapoda diperkirakan
sudah ada dari zaman
purba (terutama
Arthropleuridea), yang
dibuktikan dari fosil-
fosil yang sudah
banyak ditemukan.
5. Habitat
Myriapoda banyak dijumpai di:
• Daerah tropis.
• Tempat lembab, seperti di bawah batu-
batuan. Walaupun begitu, kelembaban yang
berlebihan dapat membuat mereka mati karea
osmosis.
• Tempat yang banyak sampah.
7. Chilopoda
• Chilopoda memiliki 15-173 segmen.
• Tubuh agak gepeng.
• Secara umum berukuran antara 1cm-10cm.
• Khusus ordo Scolopendromorpha bisa tumbuh mencapai ukuran
23cm-28cm.
• Hidup soliter (tidak berkoloni).
• Merupakan hewan nokturnal (kecuali ordo Scutigeromorpha yang
aktif pada siang hari), pada siang hari biasa ditemui di tempat-
tempat yang gelap dan lembab.
• Ketika lingkungannya mulai tidak sesuai (terlalu kering atau
lembab), mereka bahkan bisa pindah ke dalam rumah manusia.
• Beberapa spesies hidup di dalam gua.
• Menghindari manusia.
8. Struktur Chilopoda
Struktur ventral:
Sisik ruas
•Terdapat sepasang
Mata Sisik ruas kedua
pertama
antena panjang
yang terdiri atas 12
segmen
•Terdapat dua
kelompok mata
Rahang atas
tunggal dan mulut.
Rahang bawah
Ruas kaki
Ruas kaki kedua
pertama
Rahang dengan taring
berbisa
9. Struktur Tubuh
•Tubuh agak gepeng, terdiri atas
kepala dan badan yang beruas-ruas
.
• Tiap ruas memiliki satu pasang
kaki, kecuali ruas (segmen) di
belakang kepala dan dua segmen
terakhirnya.
• Pada segmen di belakang kepala
terdapat satu pasang “taring bisa”
(maksiliped) yang berfungsi untuk
membunuh mangsa.
•Di segmen paling belakang
terdapat dua kaki kail, yang
berfungsi untuk pertahanan diri.
10. Makanan
• Chilopoda adalah
hewan karnivora.
• Biasanya lipan
memakan kecoak,
rayap, cacing tanah, dll.
• Lipan yang besar (pada
genus scolopendra)
memakan vertebrata
kecil, seperti serangga
(bahkan burung dan
reptil).
11. Sistem pencernaan
• Alat pencernaan makanannya sudah sempurna
artinya dari mulut sampai anus.
• Chilopoda makan dengan cara membunuh
mangsa dengan taring bisa yang ia miliki.
Sistem ekskresi
• Pada sistem pencernaan, menempel alat Tubulus
ekskresi yang berupa saluran tubulus Malpighi
Malpighi.
13. 2. Lalu, udara masuk ke
trakea yang bercabang
ke seluruh tubuh.
3. Trakea bercabang-
cabang dan semakin
kecil. Cabang-cabang
yang kecil menembus
sel, dan
memungkinkan
terjadinya difusi
oksigen dan karbon Sistem trakea pada lipan (chilopoda)
dioksida.
14. Sistem gerak
• Sistem gerak Chilopoda
adalah sepasang kaki di
setiap segmen.
• Di ujung setiap kaki
terdapat cakar yang
dibunakan untuk Kaki dengan cakar di ujungnya
berjalan.
• Scutigera memiliki
rambut di ujung kakinya
untuk memperbesar gaya
gesek dengan tanah
Scutigera
15. Sistem sirkulasi
• Chilopoda memiliki sistem peredaran darah
terbuka
• Jantungnya berupa tabung berongga yang
panjang, yang bisa berkontraksi yang
menyebabkan darah akan mengalir di
sekeliling organ dalam.
16. Sistem saraf
• Sistem saraf terdiri dari otak dorsal dan ventral
nerve cord yang memanjang di setiap segmen.
• Sistem saraf mirip dengan Annelida.
• Di paling ujung sistem saraf terdapat rambut
yang disebut setae.
19. 1. Pertama, lipan jantan menaruh ‘paket
sprema’ di tanah.
2. Lalu, ia membujuk lipan betina dengan cara
menyentuhkan antenanya ke kaki belakang
sang betina.
3. Setelah berhasil, sang betina akan
mengambil ‘paket sprema’ sang jantan dan
membawanya ke alat reproduksinya.
4. Terjadilah fertilisasi internal.
20. • Beberapa spesies lipan
mengeluarkan satu telur sekali
bertelur, namun beberapa
diantaranya bisa
mengeluarkan puluhan telur.
• Lipan betina akan melindungi
telur-telurnya yang baru
dikeluarkan dengan cara
menggulung tubuh melindungi
telurnya.
• Beberapa spesies lipan bisa
melakukan parthernogenesis,
yaitu telur bisa menetas
walaupun tidak melalui proses
fertilisasi. Telur-telur ini pasti
akan menghasilkan lipan Seekor lipan betina yang melindungi
betina. telur-telurnya
22. Diplopoda
• Memiliki dua pasang kaki pada setiap segmen tubuhnya.
• Meskipun sering disebut kaki seribu, sebenarnya tidak ada
spesies yang memiliki lebih dari 750 kaki.
• Memiliki 11-ratusan segmen.
• Berukuran 2-280 milimeter.
• Biasanya berwarna hitam atau gelap, namun beberapa
spesies berwarna terang.
• Memiliki bentuk tubuh yang hampir bulat.
• Hidup di tempat yang dingin dan lembab, seperti
Chilopoda.
• Merupakan hewan nokturnal.
23. Struktur Diplopoda
Struktur ventral:
•Terdapat sepasang
antena.
•Beberapa spesies
memiliki mata,
sedangkan spesies
yang lain tidak.
•Segmen pertama
hanya memiliki
sepasang kaki.
24. Struktur tubuh
• Setiap segmen terdiri dari dua segmen yang
bergabung, yang disebut diplosomites.
• Segmen pertama yang hanya memiliki satu pasang kaki
disebut somites.
• Segmen terakhir disebut anal segment, dimana proses
defekasi terjadi.
• Diplopoda memiliki mata yang kurang berkembang,
bahkan beberapa spesies tidak mepunyai mata.
26. Makanan
• Biasanya, Diplopoda adalah
hewan herbivora.
• Beberapa spesies adalah
karnivora, yang memakan
serangga, cacing, dan lipan.
• Kebanyakan kaki seribu
memakan tumbuhan mati,
tetapi terkadang juga
memakan tumbuhan hidup
yang lembab.
• Beberapa spesies memiliki
mulut khusus yang
memungkinkan mereka
mengisap sari-sari tumbuhan.
27. Sistem pencernaan
• Sistem pencernaan
berupa saluran
berbentuk tabung
yang sederhana,
dengan dua pasang
kelenjar ludah.
• Banyak kaki seribu
akan melembabkan
makanannya
dengan liurnya
sebelum dicerna.
28. Sistem Pertahanan diri
• Kaki seribu
mempertahankan diri
dengan cara
menggulung tubuhnya
seperti bola.
• Kaki seribu juga bisa
menyemprotkan asam
hydrocyanic untuk
melindungi diri dari
musuh.
29. Sistem respirasi, sistem sirkulasi, dan
sistem ekskresi
• Sistem-sistem di atas pada Diplopoda sama
dengan pada Chilopoda yang bisa dilihat pada
slide-slide berikut ini:
Sistem Sistem Sistem
respirasi sirkulasi ekskresi
30. Sistem reproduksi
• Fertilisasi internal.
• Beberapa spesies (jantan) membentuk “kantong
sperma” dan sang betina akan memasukannya ke
dalam alat reproduksinya.
•Beberapa spesies
kaki seribu Pill jantan
menarik perhatian
betinanya dengan
cara menggesek kaki
Kaki seribu Pill jantan yang
ke badannya untuk sedang menarik perhatian
membuat suara. betina.
31. Kaki seribu yang
sedang kawin.
Anak Kaki seribu
yang baru lahir
hanya mempunyai
3-4 segmen.
32. Contoh Diplopoda
Glomeris marginata, Narceus americanus, Harpaphe haydeniana,
salah satu spesies dari salah satu spesies dari salah satu spesies dari
kaki seribu pill ordo Spirobolida ordo Polydesmida
34. Pauropoda
• Berwarna putih dan
pucat.
• Memiliki panjang 0.5-2
milimeter.
• Hidup di tanah dan di
sampah daun.
• Memakan tumbuhan
dan jamur.
• Berkerabat dekat
dengan Diplopoda.
35. •Pauropoda tidak memiliki mata (buta), namun mereka
mempunyai rambut di sekujur tubuh dan antena yang
kompleks sebagai alat peraba.
•Memiliki 11 segmen dan 9 pasang kaki.
36. Symphyla
• Tidak memiliki
pigmen, berwara
putih, agak
transparan.
• Memiliki panjang 2-10
milimeter.
• Merupakan herbivora
dan detritivora.
• Menghasilkan 8-12
telur sekali bertelur.
37. •Symphyla tidak memiliki mata, dan ia mengguakan
antenanya yang panjang untuk mencari makan.
•Symphyla muda mempunyai 6 pasang kaki.
•Pada segmen keempat terdapat alat kelamin.
•Sistem trakea (respirasi) hanya bercabang pada 3 segmen
pertama.
39. • Hidup di rawa-rawa arang
(yang banyak terdapat di
zaman purba).
• Merupakan herbivora
atau detritivora.
• Memiliki eksoskeleton
yang sangat kuat.
• Memiliki 30 pasang kaki.
• Kadar oksigen yang tinggi
dan ketiadaan pemangsa
mungkin merupakan
penyebab tubuh mereka
yang sangat besar.
40. Dampak postitif Myriapoda
• Chilopoda yang
merupakan karnivora
bisa memakan hewan
perusak tanaman
(menjadi pestisida
alami).
41. • Diplopoda dalam
suatu lahan dalam
jumlah yng tidak
terlalu banyak, sangat
berperan sebagai
pengurai (detritivor),
yang akan
menghasilkan nutrien
bagi tanaman.
42. Dampak negatif Myriapoda
• Chilopoda dapat
menggigit manusia.
• Lipan yang besar,
gigitannya bisa
menginggalkan luka
yang parah.
43. • Jika terdapat terlalu
banyak kaki seribu
dalam suatu lahan,
mereka bisa merusak
tanaman, bahkan bisa
menggagalkan panen
petani.