Keanekaragaman Budaya Indonesia dengan 34 Provinsi.
Menunjukan dan menjelaskan tiap provinsi dengan masing-masing keanekaragamannya seperti rumah adat, pakaian adat, tarian tradisional, senjata tradisional, makanan khas daerah dan bahasa daerah.
Analisis Tari Tradisional Indonesia Tari Pendet
-Dikutip dari berbagai sumber di Internet-
HANYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH UNTUK MEMENUHI TUGAS BELAJAR, KRITIK & SARAN SANGAT KAMI BUTUHKAN AGAR DAPAT MENJADI LEBIH BAIK KEDEPANNYA. SEKIAN DAN TERIMAKASIH,
seni tari, pengertian seni tari, sejarah tari di Indonesia, jenis tari, bentuk tari, unsur-unsur tari, gerak, musik, tata rias, tata busana, properti, tata pentas, tata cahaya, fungsi tari,
Satuan Pendidikan : MI AL Irsyad kota Madiun
Kelas/Semester : IV/1
Tema/SubTema : 2. Selalu Berhemat Energi / 3. Gaya dan Gerak
Pembelajaran : 6
Waktu : 7 x 35 menit
Keanekaragaman Budaya Indonesia dengan 34 Provinsi.
Menunjukan dan menjelaskan tiap provinsi dengan masing-masing keanekaragamannya seperti rumah adat, pakaian adat, tarian tradisional, senjata tradisional, makanan khas daerah dan bahasa daerah.
Analisis Tari Tradisional Indonesia Tari Pendet
-Dikutip dari berbagai sumber di Internet-
HANYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH UNTUK MEMENUHI TUGAS BELAJAR, KRITIK & SARAN SANGAT KAMI BUTUHKAN AGAR DAPAT MENJADI LEBIH BAIK KEDEPANNYA. SEKIAN DAN TERIMAKASIH,
seni tari, pengertian seni tari, sejarah tari di Indonesia, jenis tari, bentuk tari, unsur-unsur tari, gerak, musik, tata rias, tata busana, properti, tata pentas, tata cahaya, fungsi tari,
Satuan Pendidikan : MI AL Irsyad kota Madiun
Kelas/Semester : IV/1
Tema/SubTema : 2. Selalu Berhemat Energi / 3. Gaya dan Gerak
Pembelajaran : 6
Waktu : 7 x 35 menit
Cartoons and visual communications are a great way to make an event awesome - before, during and after the event. For more info contact events@gapingvoid.com.
It's the power of story. Discover how to transform your event into a storytelling factory, engaging your prospects and customers in all the right channels with the right messages. A recent report showed that 9 out of 10 organizations market with content regardless of their size or industry. 62 percent of those B2B marketers use events as an important tactic in their marketing strategy. In fact, face-to-face events is the third most popular form of content marketing behind social media and articles. Discover how to position your event as a memorable content marketing experience.
How Hotels Can Use Social Media to Attract Event PlannersJulius Solaris
A presentation from a popular post I made on www.eventmanagererblog.com - you can access full notes here -> http://www.eventmanagerblog.com/marketing/hotels-social-media-meeting-planners
Joe Pulizzi's presentation at IAEE Expo Expo regarding how to leverage content marketing to drive attendee signups and additional revenue opportunities.
Here you can find 21 ways to boost your event or conference. Cyriel has a lot of experience as Master of Interaction and loves to share his knowledge and experience in some very practical ways to inspire, engage and wake up your audience. Enjoy!
Social media has had a massive impact on events fundraising, both from a supporter and charity perspective. Many event participants use it as their primary route for asking for donations, so this shows how social media can help them raise more and get their sponsors involved, including data on which social media channels perform best. It also looks at how social media can support recruitment and supporter care from a charity’s point of view.
Effective Social Media For Event ExhibitorsWeb 2.0 Expo
These slides were used in the webcast "Effective Social Media for Event Exhibitors." Led by Web 2.0 Expo Co-Chair and “The Twitter Book” co-author Sarah Milstein and Web 2.0 Expo Community Manager Kaitlin Pike, this webcast featured real-life success stories and practical tips for using services such as Twitter, Facebook, LinkedIn, and your own company blog for efficient marketing before, during, and after a show.
Berisi tentang apa saja perayan yang ada saat musim panas di Jepang, pakaian yang digunakan saat musim panas, dan makanan yang populer di santap pada saat musim panas.
Menyambut Datangnya Musim Semi di Jepang, Melalui Perayaan HanamiDeti Katakana
Menyambut Datangnya Musim Semi di Jepang, Melalui Perayaan Hanami. Memasuki penghujung bulan Februari, menjadi tanda akan segera berakhirnya musim dingin di Jepang yang akan berganti dengan musim semi di periode bulan Maret-Mei nanti.
Japan is a country that has a diversity of fine arts ranging from paintings, sculptures, historical relics which are still being preserved. So we can find out how the history of Japan's development and various kinds of art relics in Japan, besides that we can expand knowledge of fine arts in the Japanese area.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. KELOMPOK 5
Anita Husnawati 05
Fevy Marta Wijaya 15
Hasna’ ‘Azizah Syadza 16
Isna Nusa Kumalasari 17
Silvia Hanun Solikhatin 28
2. Ku Gatsu – JuuGatsu
Owara Kaze No
Bon
Tsukimi
Festival Nagasaki
Kunchi
Festival
Takayama
Festival Api di
Kuil Yukki
3. OWARA KAZE NO BON
Owara Kaze no Bon adalah festival tari Bon di
Yatsuo, Toyama, Prefektur Toyama, Jepang ku-gatsu
tsuitachi kara ku-gatsu mikka made desu.
Ada tiga jenis penyajian tari Owara Kaze no Bon:
• Machinagashi: penari berkeliling di jalan-jalan kota
bersama kelompok pemusik dan penyanyi (jikata)
• Wa Odori: tari dibawakan oleh penari yang membentuk
lingkaran
• Butai Odori: tari dibawakan di atas panggung yang
berada di berbagai lokasi di dalam kota.
8. TSUKIMI
Tsukimi adalah festival Jepang yang bertujuan
menghormati bulan musim gugur yang dilakukan
pada pertengahan musim gugur. Perayaan bulan
purnama biasanya diadakan pada hari ke-15 bulan
ke-8 kalender matahari tradisional Jepang;
sedangkan untuk bulan sabit dirayakan pada hari ke-
13 bulan ke-9. Hari-hari ini biasanya jatuh pada
bulan September dan Oktober untuk kalender
matahari modern.
9. Ada beberapa nama alternatif dari perayaan
ini, yaitu: Imomeigetsu (secara harfiah “bulan
panen kentang”) dan Mamemeigetsu (“bulan
panen biji”) atau Kurimeigetsu (“bulan panen
kastanye”). Nama-nama ini diperoleh dari
persembahan yang diberikan saat perayaan.
12. Sejarah
Nagasaki Kunchi pertama kali diadakan pada
tahun 1634 yang bertujuan untuk memberi tekanan
kepada para penganut agama Kakure Kirishitan (隠
れキリシタン, Kristen Tersembunyi) yang ada di
Nagasaki. Namun seiring perkembangan zaman,
Nagasaki Kunchi semakin berubah dengan
menampilkan atraksi kesenian yang
mencerminkankan sejarah dan pengaruh budaya
asing di Nagasaki, seperti budaya Cina, Portugal,
dan Belanda.
13. Nagasaki Kunchi (長崎くんち) atau Nagasaki
Okunchi adalah festival musim gugur di kota
Nagasaki, Jepang. Selama 3 hari penyelenggaraan
(7 Oktober hingga 9 Oktober) di tampilkan atraksi
kesenian seperti arak-arakan dan tari.Matsuri
diadakan oleh ujiko Kuil Suwa yang bertempat
tinggal di berbagai blok kota (chō) di dalam kota
Nagasaki.
14. Atraksi kesenian yang ditampilkan dalam festival
ini mencerminkankan sejarah dan pengaruh budaya
asing di Nagasaki. Tarian persembahan (hōnōodori)
seperti Jaodori (Tari Naga), Kujira no Shiofuki (Paus
Menyemburkan Air), Kokkodesho (taiko), dantari
Oranda Manzai di pengaruhi budaya Cina, Portugal,
dan Belanda.
15. FESTIVAL TAKAYAMA
Festival Takayama disebut-sebut
merupakan salah satu festival
terbagus di jepang. Festival ini
sebenarnya diadakan dua kali dalam
setahun yaitu festival takayama
musim semi atau yang lebih di kenal
dengan sanno matsuri diadakan
dikuil Shinto hie, biasanya terjadi
pada shi-gatsu juu yokka to juu go-
nichi desu dan festival takayama
musim gugur atau lebih di kenal
sebagai festival hachiman matsuri di
pagelarkan di kuil Shinto
sakurayama hachiman. Festival
hachiman matsuri biasanya diadakan
pada juu-gatsu kokonoka to touka
desu.
16. Festival Takayama dimulai dari akhir abad ke16 sampai abad ke17. Asal-
usul festival ini tidak diketahui, tetapi penduduk Jepang meyakini bahwa
festival ini dimulai pada masa pemerintahan keluarga Kanamori.
Merupakan tradisi musiman di Hida yang diselenggarakan setiap tahun di
musim semi dan musim gugur dan terhitung sebagai salah satu dari tiga
festival terindah di Jepang. Masyarakat Takayama masih
mempertahankan festival ini hingga sekarang sehingga kesenian
tradisional pun tetap lestari. Pengunjung bisa menyaksikan sebuah
parade besar yang dipentaskan sen orang dan membuat Anda seolah-
olah kembali ke abad ke-15.
19. SEJARAH
Matsuri atau festival budaya Jepang yang satu ini
sudah ada sejak tahun 940, diadakan setiap tahun
dan setiap tanggal 22 Oktober, perpisahan antara
musim gugur dan musim dingin. Lokasinya pun sama
yaitu di Sakyoku Kyoto dekat kuil Yuki.Yang dilakukan
juga sama yaitu membakar obor besar dan kecil
dalam jumlah banyak sekitar 500 obor menerangi
daerah sekitar Sakyoku dan menjadi tontonan para
wisatawan asing di sana.
20. Acara festival selalu dilakukan malam hari jika
sudah gelap.Ratusan orang bahkan mungkin ribuan
orang akan berkumpul, sambil mengiringi api obor
yang dibawa ramai-ramai semua orang meneriakkan
saireiyasairyou, yang artinya festival, festival terbaik.
Ada satu obor raksasa dengan berat 100 kilogram dan
panjang 4 meter dibawa bersama.