Dokumen tersebut membahas berbagai jenis tari tradisional Indonesia beserta ciri khasnya. Terdapat tari tradisional klasik yang tumbuh di kalangan bangsawan istana dengan gerak yang baku, serta tari tradisional rakyat yang lebih sederhana dan spontan tumbuh di kalangan masyarakat. Dokumen ini juga membedakan tari kreasi dan kontemporer yang merupakan perpaduan unsur tradisional dengan gaya baru.
seni tari, pengertian seni tari, sejarah tari di Indonesia, jenis tari, bentuk tari, unsur-unsur tari, gerak, musik, tata rias, tata busana, properti, tata pentas, tata cahaya, fungsi tari,
seni tari, pengertian seni tari, sejarah tari di Indonesia, jenis tari, bentuk tari, unsur-unsur tari, gerak, musik, tata rias, tata busana, properti, tata pentas, tata cahaya, fungsi tari,
Alat Musik tradisional Sasando di Nusa Tenggara Timur.pptxJenyTamonob
sasando merupakan salah satu alat musik yang ada di Nusa Tenggara Timur. Sasando ini merupakan salah satu Ikon provinsi NTT selain komodo dan danau tiga warna atau biasa disebut Danau Kelimutu. Dengan adanya penjelasan mengenai sejarah alat musik sasando diciotakan, jenis-jenis sasando dan penjelasan bagian-bagian dari alat musik sasando. diharapkan dapat menambah wawasan pembaca untuk mengenal salah satu alat musik tradisional yang ada di Nusa Tenggara Timur.
seni musik, pengertian seni musik, fungsi musik, jenis musik, genre musik, makna dan peranan musik tradisional nusantara, makna dan peranan musik nontradisional nusantara
13. Mengapresiasi Karya Seni Tari
13.1 Mengidentifikasi jenis karya seni tari berpasangan/kelompok Nusantara
13.2 Menampilkan sikap arpesiatif terhadap keunikan seni tari berpasangan/kelompok nusantara
14. Mengekspresikan diri melalui Karya Seni Tari
14.1 Mengeksplorasi pola lantai gerak tari berpasangan/kelompok Nusantara 14.2 Menyiapkan pementasan tari berpasangan/kelompok nusantara 14.3 Mementaskan tari berpasangan/kelompok tari Nusantara
Apresiasi berasal dari bahasa inggris, yaitu apreciation yang artinya penghargaan
Kegiatan mengapresiasi berarti melakukan:
-Pengamatan
-Penilaian
-Penghargaan
Apresiasi Tari Nusantara
Bangsa memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam, masing masing daerah memiliki ciri khas dalam setiap pertunjukannya. Antara lain terdapat dalam gerak, musik, kostum dan Property
Fungsi dan Tujuan Seni Tari:
Seni tari sesuai fungsinya:
Sebagai sarana upacara adat dan keagamaan
Sebagai sarana hiburan/pergaulan
Sebagai sarana pertunjukan/tontonan
Seni tari sesuai bentuk penyajiannya:
Tari Tunggal
Tari Berpasangan
Tari Massal/ kelompok
Tari Berdialog/drama tari
Seni tari sesuai pola gerakannya:
Tari rakyat
Tari klasik
Tari kreasi baru
Seni Tari Berdasarkan Fungsinya
Sebagai Sarana Upacara Adat atau Keagamaan
Tarian yang digunakan dalam peristiwa yang berkaitan dengan keagamaan
Dalam agama Hindu Dharma, Tari merupakan sarana untuk menjalin hubungan spiritual kepada yang disembah.
Contoh:
Bali: Tari Pendet, Rejang, Keris, pasraman / upacara keagamaan
Irian Jaya: Tari Ndi, Mon/ upacara keagamaan
Sebagai Sarana Upacara Adat(Berkaitan dengan peristiwa alam)
Upacara
adat merupakan upacara yang berlangsung sesuai dengan kepentingan masyarakat di lingkungannya.
Contoh:
Jabar: Tari Ngalage/ upacara menanam padi
Jatim: Tari Seblang/upacara Panan padi
Jateng: Tari Tayub/ upacara panen padi
Irian Jaya: Tari Ura/Pada waktu taerjadi Cuaca buruk & sarana perdamaian
NTB: Tari Oncer/ Mendatangkan hujan
Berkaitan dengan peristiwa kehidupan manusia
Peristiwa yang erat hubungannya dengan keberadaan hidup manusia, seperti kelahiran, kedewasaan, perkawinan, dan kematian
Irian jaya: Tari Wani/ upacara kelahiran
Maluku: Tari Wolane/ upacara kelahiran
Lombok: Tari Prisen/upacara kedewasaan
Sumbar: Tari kosok Kancing/ upacara perkawinan
Irian jaya: Munaba/ upacara kematian
Ciri Khas Tari Upacara
Geraknya imitatif, meniru gerak alam sekitarnya
ungkapan geraknya didominir kehendak jiwa
suasana mistik/religius, mengandung kekuatan magis serta keramat
perwujudan tarinya berhubungan dgn peristiwa hidup yang menjadi tujuannya
Pelaksanaannya dilakukan secara bersama
Banyak menggunakan pola lantai garis lingkaran dan lurus
Musiknya sederhana dan monoton
Tempat pertunjukan di tempat terbuka
Unsur pelengkapnya belum diperhatikan(rias dan busana
Sebagai Hiburan/Pergaulan
Pendidikan musik bagi PAUD merupakah media yang sangat penting. Banyak pembelajaran menggunakan media musik sebagai alat untuk menyampaikan pesan, sehingga anak mampu menyerap informasi dengan mudah melalui: lagu. Lagu biasanya dipadukan dengan gerak atau tari.Musik memang memegang peranan penting dalam mengajarkan nama-nama hewan, berdoa, warna, bahasa, nilai kebaikan, dan masih banyak lagi.Materi ini saya gunakan dalam mengajar seni musik di PAUD secara umum.
Alat Musik tradisional Sasando di Nusa Tenggara Timur.pptxJenyTamonob
sasando merupakan salah satu alat musik yang ada di Nusa Tenggara Timur. Sasando ini merupakan salah satu Ikon provinsi NTT selain komodo dan danau tiga warna atau biasa disebut Danau Kelimutu. Dengan adanya penjelasan mengenai sejarah alat musik sasando diciotakan, jenis-jenis sasando dan penjelasan bagian-bagian dari alat musik sasando. diharapkan dapat menambah wawasan pembaca untuk mengenal salah satu alat musik tradisional yang ada di Nusa Tenggara Timur.
seni musik, pengertian seni musik, fungsi musik, jenis musik, genre musik, makna dan peranan musik tradisional nusantara, makna dan peranan musik nontradisional nusantara
13. Mengapresiasi Karya Seni Tari
13.1 Mengidentifikasi jenis karya seni tari berpasangan/kelompok Nusantara
13.2 Menampilkan sikap arpesiatif terhadap keunikan seni tari berpasangan/kelompok nusantara
14. Mengekspresikan diri melalui Karya Seni Tari
14.1 Mengeksplorasi pola lantai gerak tari berpasangan/kelompok Nusantara 14.2 Menyiapkan pementasan tari berpasangan/kelompok nusantara 14.3 Mementaskan tari berpasangan/kelompok tari Nusantara
Apresiasi berasal dari bahasa inggris, yaitu apreciation yang artinya penghargaan
Kegiatan mengapresiasi berarti melakukan:
-Pengamatan
-Penilaian
-Penghargaan
Apresiasi Tari Nusantara
Bangsa memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam, masing masing daerah memiliki ciri khas dalam setiap pertunjukannya. Antara lain terdapat dalam gerak, musik, kostum dan Property
Fungsi dan Tujuan Seni Tari:
Seni tari sesuai fungsinya:
Sebagai sarana upacara adat dan keagamaan
Sebagai sarana hiburan/pergaulan
Sebagai sarana pertunjukan/tontonan
Seni tari sesuai bentuk penyajiannya:
Tari Tunggal
Tari Berpasangan
Tari Massal/ kelompok
Tari Berdialog/drama tari
Seni tari sesuai pola gerakannya:
Tari rakyat
Tari klasik
Tari kreasi baru
Seni Tari Berdasarkan Fungsinya
Sebagai Sarana Upacara Adat atau Keagamaan
Tarian yang digunakan dalam peristiwa yang berkaitan dengan keagamaan
Dalam agama Hindu Dharma, Tari merupakan sarana untuk menjalin hubungan spiritual kepada yang disembah.
Contoh:
Bali: Tari Pendet, Rejang, Keris, pasraman / upacara keagamaan
Irian Jaya: Tari Ndi, Mon/ upacara keagamaan
Sebagai Sarana Upacara Adat(Berkaitan dengan peristiwa alam)
Upacara
adat merupakan upacara yang berlangsung sesuai dengan kepentingan masyarakat di lingkungannya.
Contoh:
Jabar: Tari Ngalage/ upacara menanam padi
Jatim: Tari Seblang/upacara Panan padi
Jateng: Tari Tayub/ upacara panen padi
Irian Jaya: Tari Ura/Pada waktu taerjadi Cuaca buruk & sarana perdamaian
NTB: Tari Oncer/ Mendatangkan hujan
Berkaitan dengan peristiwa kehidupan manusia
Peristiwa yang erat hubungannya dengan keberadaan hidup manusia, seperti kelahiran, kedewasaan, perkawinan, dan kematian
Irian jaya: Tari Wani/ upacara kelahiran
Maluku: Tari Wolane/ upacara kelahiran
Lombok: Tari Prisen/upacara kedewasaan
Sumbar: Tari kosok Kancing/ upacara perkawinan
Irian jaya: Munaba/ upacara kematian
Ciri Khas Tari Upacara
Geraknya imitatif, meniru gerak alam sekitarnya
ungkapan geraknya didominir kehendak jiwa
suasana mistik/religius, mengandung kekuatan magis serta keramat
perwujudan tarinya berhubungan dgn peristiwa hidup yang menjadi tujuannya
Pelaksanaannya dilakukan secara bersama
Banyak menggunakan pola lantai garis lingkaran dan lurus
Musiknya sederhana dan monoton
Tempat pertunjukan di tempat terbuka
Unsur pelengkapnya belum diperhatikan(rias dan busana
Sebagai Hiburan/Pergaulan
Pendidikan musik bagi PAUD merupakah media yang sangat penting. Banyak pembelajaran menggunakan media musik sebagai alat untuk menyampaikan pesan, sehingga anak mampu menyerap informasi dengan mudah melalui: lagu. Lagu biasanya dipadukan dengan gerak atau tari.Musik memang memegang peranan penting dalam mengajarkan nama-nama hewan, berdoa, warna, bahasa, nilai kebaikan, dan masih banyak lagi.Materi ini saya gunakan dalam mengajar seni musik di PAUD secara umum.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. TARI TRADISIONAL
KELOMPOK 4
Jabintang Borneo S.
M. Robby Pratama
Putri Aisyah
Putri Ayu
Putri Mardiastry
Dhea Ardhina
Jevi Zalesti
Dian Hidayat
Saphira Evani
2. Pengertian Tari Tradisional
Seni tari adalah seni mengekspresikan nilai batin melalui
gerak yang indah dan ritmis
Tari tradisional adalah suatu tarian yang menggabungkan
semua gerakan yang mengandung makna tertentu. Pada
tari tradisional mengandalkan ketepatan musik, keluwesan
gerak, kekompakan gerakan, dan pengaturan komposisi.
Pada gerak tari tradisional, biasanya pada setiap tarian
mempunyai gerakan yang sama dan gerak tradisional tidak
bisa diubah seperti tari modern. Walaupun tari tradisional
mempunyai gerak yang sama, tetapi pada tiap - tiap tarian
berubah susunan gerakannya.
3. Pada tari tradisional mempunyai gerakan
gerakan dasar antara lain :
Gerak Mendhak, yaitu kaki yang membentuk
huruf O dengan cara lutut membuka lebar
Gerak Nyekithing, yaitu pertemuan antara jari
telunjuk yang ditekuk dengan bertemu ibu jari
Gerak Ngrayuh, yaitu ibu jari yang ditekuk
dan 4 jari lainnya tegak
4. MACAM - MACAM TARIAN
TRADISIONAL INDONESIA
Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh
• Tari Seudati, berasal dari Arab dengan
latar belakang agama Islam. Sebuah
tarian dinamis penuh keseimbangan
dengan suasana keagamaan. Tarian ini
sangat disenangi dan terkenal di daerah
Aceh.
Tari Saman Meuseukat, di lakukan
dalam posisi duduk berbanjar dengan
irama yang dinamis. Suatu tari dengan
syair penuh ajaran kebajikan, terutama
ajaran agama Islam
5. 2. Tari-tarian Daerah Bali
Tari legong, merupakan tarian yang
berlatar belakang kisah cinta Raja
dari lasem. Diterikan secara dinamis
dan memikat hati.
Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan
cerita dan Kitab Ramayana yang
mengisahken tentang bala tentara
monyet dari Hanuman dari Sugriwa
6. • Tari Campak Daerah Babel
Tari Campak merupakan tarian dari
daerah Bangka-Belitung yang
menggambarkan keceriaan bujang dan
dayang di Kepulauan Bangka Belitung.
Tarian ini biasanya dibawakan setelah
panen padi atau sepulang dari ume
(kebun). Tari ini digunakan juga sebagai
hiburan dalam berbagai kegiatan
seperti penyambutan tamu atau pada
pesta pernikahan di Bangka Belitung.
Tarian ini berkembang pada masa
pendudukan bangsa Portugis di
Bangka Belitung. Hal ini bisa dilihat
dari beberapa ragam pada tari Campak
antara lain akordion dan pakaian pada
penari perempuan yang sangat kental
dengan gaya Eropa.
7. Bentuk Tari Tradisional (Klasik &
Rakyat)
• Kekhasan jenis tari tradisional terbentuk oleh latar
belakang kultur daerahnya masing-masing. Tari
tradisional menjadi bagian hidup bermasyarakat dalam
konteks budaya. Identitas tari dan kekhasan tari
tradisional tersebut merupakan refleksi kultur
masyarakat, adat istiadat, kebiasaan, kehidupan
bermasyarakat dalam perilaku sehari-hari, ritual, dan
kepercayaan yang disepakati secara sadar ataupun
sebaliknya. Karya seni tari tradisional memiliki dua
bentuk tari berdasarkan nilai seni yang dibatasi adat
istiadat atau norma yang berbentuk aturan, yaitu
sebagai berikut.
8. • a. Tari Tradisional Klasik
• Tari klasik memiliki aturan yang mengikat dalam penyajiannya, baik
secara estetis maupun teknis. Tari klasik pastilah tradisional, tetapi
tari tradisional belum tentu klasik. Standardisasi tari klasik terbentuk
akibat beberapa hal, yakni:
• mengandung nilai estetis dan nilai artistik yang tinggi dan segala
sesuatunya dipersiapkan agar tarian benar-benar sempurna;
• perjalanan tumbuhnya sangat panjang sehingga mengkristal dalam
kehidupan masyarakat;
• memiliki aturan baku yang tidak bisa diubah atau dihilangkan atas
kesepakatan.
Tarian yang termasuk tari klasik, di antaranya tarian yang fungsinya
untuk upacara ritual. Hal tersebut disebabkan tarian tersebut telah
lama ada dan memiliki aturan yang tidak boleh dilanggar oleh
pengikutnya. Terdapat tari upacara yang sudah mengalami
perubahan fungsi karena mendapat sentuhan modern atau tidak lagi
disajikan sebagai tarian dengan bentuk yang sama. Misalnya, tarian
yang hidup di kalangan keraton dan istana yang masih hidup di
beberapa wilayah di Indonesia.
9. • Tarian yang hingga kini masih hidup dan menunjukkan
sebuah bentuk tari kategori klasik, contohnya yaitu Tari
Bedhaya Ketawang dari Jawa Tengah. Tarian ini muncul
karena adanya kepercayaan yang menyatakan bahwa Sri
Sultan Agung yang menjadi pencipta tarian ini memiliki
hubungan mistis dengan penguasa pantai selatan (Nyi Roro
Kidul) sehingga proses mempengaruhi pada saat penciptaan
tarian tersebut dipercaya dipengaruhi unsur mistis. Oleh
karena itu, dari dulu hingga kini dalam tarian ini diterapkan
aturan teknis dan estetis karena dianggap sebagai tarian
keramat. Misalnya, para penarinya selalu berjumlah ganjil,
atau sembilan penarinya diberi nama sendiri-sendiri. Penari
juga harus dalam keadaan suci ketika menarikan Tari
Bedhaya ini. Segala sesuatu untuk busana telah
dipersiapkan dengan sangat detail, bahkan penarinya harus
berpuasa sebelum menari. Tarian ini hingga kini sering
disajikan di Keraton Ngayogyakarta dan Kraton Solo pada
acara tertentu dan hari tertentu.
10. • b. Tari Tradisional KeRakyatan
• Imajinasikan pikiran Anda ke tahun-tahun ketika zaman belum tersentuh peradaban
teknologi agar daya empati Anda terhadap tari tradisional tidak memiliki jeda. Tari
tradisonal yang tumbuh dan berkembang di kalangan rakyat pada zaman dahulu
sering disebut tari rakyat. Dengan kesederhanaan bentuk sajiannya, tarian ini lahir
sebagai cara masyarakat dalam mengekspresikan kegembiraannya melalui karya
tari. Hubungan sosial antarmanusia menunjukkan iklim positif pada pergaulan
rakyat yang terjalin baik. Kebebasan dalam mengungkapkan ekspresi terlihat pada
tari yang hidup di kalangan rakyat, yaitu jenis tari pergaulan yang merupakan
refleksi kebiasaan antara individu dan masyarakat.
• Tari pergaulan yang hidup di kalangan masyarakat ini menjadi sarana ekspresi yang
menghibur dan merupakan jenis hiburan satu-satunya karena zaman dulu belum
dikenal teknologi. Pada saat itu, mereka membutuhkan hiburan sehingga secara
spontan tarian ini dilakukan di sebuah tempat yang cukup luas. Pilihan tempat
menari yang berbentuk lingkaran (arena) dipilih agar jarak antara penari dan
penonton cukup dekat dan akan memudahkan interaksi. Oleh sebab itu, kedudukan
penonton yang melingkar mengelilingi penari dan pemain musiknya telah menjadi
sebuah kebiasaan pada cara penyajiannya. Hal tersebut bertujuan agar timbul
suasana yang akrab sehingga penonton dapat ikut menari bersama sang penari.
11. • Berikut merupakan keunikan dari jenis tari yang hidup di kalangan rakyat
pada zaman dahulu:
• pola gerak, rias, busana, dan iringannya sederhana;
• gerakannya dilakukan secara spontan;
• ungkapan kegembiraan dan menghibur para pelakunya sendiri;
• terjadi interaksi antara penari dan penonton;
• menunjukkan suasana yang akrab;
• merupakan sarana dalam pergaulan masyarakatnya;
• tempat sajian tari umumnya menggunakan bentuk lingkaran atau arena.
• Perlu digarisbawahi bahwa yang disebut tari rakyat pada zaman dulu dan kini
ada perbedaan yang cukup jauh. Dahulu terdapat kelompok-kelompok
masyarakat, yaitu kelompok yang berkuasa (kerajaan dan feodal), rakyat
jelata, dan kaum proletar. Mereka dibedakan oleh tingkat kaya, miskin,
berkuasa, tidak berkuasa, pribumi, dan penguasa sehingga perbedaan gaya
dan isi tarian akan berbeda. Akan tetapi, jenis tarian apa pun dalam
perkembangannya tidak terlihat dipengaruhi oleh status sosial. Seni budaya
adalah milik semua bangsa Indonesia.
12. • Tari daerah nusantara adalah tari-tarian yang tumbuh dan terus berkembang sesuai kelompok
masyarakat pendukungnya. Tari daerah ini memiliki keunikan gerak, bentuk penyajian, iram musik
pengiring, rias dan busana. Keunikan ini di sesuaikan dengan fungsi tari tersebut .
• Tari tradisioanal kerakyatan tumbuh dan berkembang dalam lingkungan masyarakat umum atau
rakyat. Biasanya digunakan sebagai tari hiburan, pergaulan, juga sebagai wujud rasa syukur. Cirinya
adalah bentuk gerak, irama, expresi dan rias busana yang sederhana serta sering disajikan secara
berpasang-pasangan/kolektif (kelompok). Contohnya:
Tari jaran kepang/kuda lumping – Jawa
Tari jaipongan – Jabar
Tari banyumasan,janger – Bali
Tari payung, lilin – Sumatra barat
Tari saman – Aceh
Tari tayuban – Jawa tengah
• Tari tradisioanal klasik dikembangkan oleh kaum bangsawan di istana. Bentuk gerak tarinya baku
atau tidak bisa dirubah. Pengembangnya lebih sulit karena bisa dilakukan dalam kelompok
bangsawan tersebut. Fungsi tari klasik biasanya sebagai sarana upacara kerajaan dan adat. Bentuk
gerak, irama, penghayatan, rias dan busana terkesan lebih estetis dan mewah. Contoh:
• Tari topeng klana – Jawa barat
• Tari bedhaya, srimpi, sawung – Jawa tengah
• Tari beskalan, ngremo – Jawa timur
• Tari rejang – Bali
• Tari syang hyang – Bali
• Tari pakarena – Sulawesi selatan
13. • Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari
perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan dengan tradisional
klasik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau berbagai daerah di
indonesia. Bentuk tari yang lebih baru lagi misalnya tari pantomim,
operet, dan kontemporer. Contoh:
• -Tari oleg, tambulingin, tenun, wiranata, panji, semirang – Bali
• -Tari kijang, angsa, kupu-kupu, merak – Jawa
• -Tari pattenung tari pandedang, bosara, lebonna – Sulawesi selatan
• Tari tunggal merupakan bentuk tarian yang ditarikan secara
individu/sendiri, baik laki-laki ataupun perempuan. Penari memiliki
tanggung jawab pribadi untuk menghafal gerak dan formasi dari
awal sampai akhir pementasan tarian. Contoh:
• -Tari panji semirang – Bali
• -Tari golek – Jawa tengah
• -Tari topeng – Jawa barat.
14. • Tari berpasangan atau berpasang-pasangan, penari harus
memperhatikan keselarasan gerak dengan pasangannya.
Contoh:
• -Tari oleg tambulilingan –Bali
• -Tari gale-gale – Irian jaya
• -Tari payung – Melayu
• -Tari piso surit – Batak karo
• -Tari cokek – Jakarta
• -Tari kelompok adalah bentuk tarian yang di tarikan oleh
tiga orang atu lebih. Tari jenis ini memperlukan kerja sama
yang lebih baik lagi. Contoh:
• -Tari bedhaya semang – 6 orang , Surakarta, Jawa tengah
• -Teri bedaya ketawang – 6 orang , Yogyakarta
• -Tari lawung – 4 orang, Jawa tengah
• -Tari serimpi – 4 orang, Jawa tengah
• -Tari kecak – Bali
15. Tari Kontemporer
• Tari Kontemporer adalah tari yang menggali akar tradisi dan diaktualisasikan dengan
konteks perkembangan jaman. Karya-karya Mugi dance merupakan bentuk dari hasil
pelacakan tradisi masa lampau yang dieksplorasi dalam konteks kekinian. Misalnya
dalam tari “Kabar Kabur” terdapat gerakan-gerakan tari Jawa,Bali, gerak pencak silat.
Mereka dirangkai untuk mengungkapkan sindiran yang satir tentang peristiwa 1998.
Sekilas memang tampak seperti tari tradisi, sebab terkadang kostum masih memakai
icon akar tradisinya misalnya Jawa, tetapi sudah dipakai dalam cara yang lain.
Misalnya tari “Bagaspati” (matahari), tari ini dalam khazanah tari jawa tidak ada, jadi
samasekali topic baru. Namun gerakan dalam tari ini sebagian halus seperti
kebanyakan “nafas” tari jawa. Beberapa kosa gerak tari jawa juga masih dipakai
tetapi dirangkai untuk mengungkapkan gagasan tentang matahari. Jadi rangkaiannya
sudah berbeda dan terkadang dicampur dengan hasil eksploasi geraknya.
Misalnya dalam adegan awal, penari berjongkok sambil tangannya bergerak
perlahan (seperti gerakan Butoh _tari Jepang), gerakan awal seperti tanaman yang
tumbuh ini tidak ada dalam tari Jawa.
Demikian pula dengan gerakan diakhir tari yang melakukan putaran sekitar 10
menitan dengan wajah tertutup topeng (yang ini sungguh sangat sulit). Dalam tari
jawa, gerakan begini tidak ada, tetapi ini dari aliran Sufi (Darwis) dari sekitar Timur
Tengah. Topengnya adalah Topeng Panji, topeng dalam tari tradisi Jawa.
Peran tari bagi masyarakat di antaranya sebagai pempersatu. Lewat tari warga
berinteraksi, bergaul dan berkomunikasi. Menciptakan hubungan yang lebih baik.tari
juga dapat menjadi simbol sebuah daerah di nusantara.