Festival Gion Matsuri di Kyoto, Jepang adalah festival musim panas tradisional yang telah berlangsung selama 1000 tahun. Festival ini dimulai pada abad ke-12 untuk menghilangkan penyakit, dan sekarang meliputi prosesi kapal dan ritual di sekitar Kuil Yasaka selama sebulan penuh di bulan Juli.
2. Gion matsuri atau yang lebih dikenal
dengan “Gion-san” dirayakan setiap
tahunnya di Kyoto, Jepang. Festival
berskala besar yang menjadikan kota
Kyoto sebagai panggungnya. Festival
musim panas di Kyoto yang sangat
tradisional yang telah berlangsung
selama 1000 tahun lebih.
Festival yang berasal dari sekitar 1100
tahun yang lalu ini dimulai dengan tujuan
untuk menghilangkan penyakit yang
mewabah pada masa itu. Karena
pengaruh konflik dan tekanan penguasa
saat itu, festival ini telah ditangguhkan
berkali-kali. Tetapi saat terjadi restorasi,
Gion matsuri ini dihidupkan kembali oleh
warga kota Kyoto. Selain itu, munculnya
gairah dan pimikiran orang-orang dulu
yang bermaksud melakukan
pembaharuan, maka terukirlah sejarah
itu seperti sekarang.
Selama sebulan penuh di musim panas
pada bulan Juli, ritual Gion Matsuri
diadakan di seputaran Kuil Yasaka dan
sekitarnya. Nama Gion sendiri adalah
distrik terkenal di Kyoto karena
merupakan tempat kita bisa bertemu
Geisha dan Maiko (Geiko bahasa
Kyoto-nya). Letak Gion sendiri ada di
seberang Kuil Yasaka.
3. Ketika Gion Matsuri
berlangsung, karena saking
ramainya tempat acara
tersebut maka daerah
perkotaan di Kyoto tertutup
bagi para pejalan kaki
(termasuk touris asing)
selama tiga malam
menjelang pawai besar-
besaran. Tiga malam
tersebut dikenal dengan
nama Yoiyoiyoiyama,
Yoiyoiyama, dan Yoiyama.
Yoiyoiyoiyama ditulis dengan
empat huruf kanji, ( 宵々々
山 ) dan dimulai setiap
tanggal 14 Juli. Yoiyoiyama (
宵 々 山 ) besoknya, yakni
tanggal 15 Juli. Dan
Yoiyama ( 宵 山 ) besoknya
lagi, ialah pada tanggal 16
Juli. Semuanya berurutan
dan bersambung.
4. Pada festival ini, biasanya para
pengunjung mengenakan pakaian
yukata atau kimono lengkap dengan
bandana warna merah. Hal ini
menunjukkan semangat yang ada di
dalam Gion Matsuri.
Prosesi festival ini melibatkan 32 “kapal”,
yang menghubungkan wilayah antar
komunitas lokal. Kapal tersebut terdiri
dari 23 Yama dan 9 Hoko. Yama adalah
kapal yang lebih kecil, dengan berat
kurang lebih 1,5 ton dan tinggi sekitar 6
meter. Yama biasanya dipanggul oleh
banyak orang dalam parade. Sedangkan
Hoko biasanya berukuran raksasa
dengan dua kabin, dengan berat 5-12
ton dan tinggi sampai 25 meter. Dengan
roda kayu, butuh 12 sampai 50 orang
untuk menarik Hoko. Di lantai atas, para
musisi dan pemuda berkumpul untuk
bernyanyi.
5. Dalam keramaian Gion Matsuri, banyak
sekali atraksi yang disuguhkan. Tidak hanya
atraksi, namun juga ada pameran dan
banyak penjual makanan disekitar perayaan
festival. Ada acara berdoa bersama yang
dilakukan di kuil. Kemudian, ada penampilan
tarian yang meriah dan rancak untuk
disaksikan atau diikuti bersama. Tidak hanya
itu, selama festival kita bisa menyaksikan
adanya kuil portabel yang diangkat dan
diarak oleh pria dengan jumlah yang banyak.
Hal inilah yang paling menyedot perhatian.
Karena selama kuil itu diarak kita sebagai
penonton atau pengunjung dapat melempari
kuil sambil berdoa memohon permintaan.
Disekitar jalanan, akan banyak makanan
yang dijual di pinggir jalan. Mulai dari
takoyaki, kentang goreng, es serut, permen
kapas, taiyaki (kue ikan), hot dog, dan
masih banyak lagi. Tak hanya itu, ada
banyak permainan anak-anak yang bisa
dipilih di sekitar jalanan. Seperti permainan
menangkap ikan, lempar cicin, dan masih
banyak lagi.