SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA
DOWN SYNDROME
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Untuk Memenuhi Syarat Tugas Akhir dan Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi
Disusun Oleh :
Hajar Nur Rahmah
J110100003
PROGRAM STUDI DIV FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI
Naskah Publikasi Ilmiah Dengan Judul Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Terjadinya Down Syndrome
Naskah Publikasi Ilmiah ini telah disetujui oleh Pembimbing Skripsi untuk di
Publikasikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta
Diajukan Oleh:
Hajar Nur Rahmah
J 110 100 003
Pembimbing I Pembimbing II
Agus Widodo S.Fis, M.Fis Arif Kurniawan, SSt.FT
Mengetahui,
Ka.Prodi Fisioterapi FIK UMS
(Isnaini Herawati, S.Fis.M.Sc)
PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Hajar Nur Rahmah
NIM : J 110 100 003
Fakultas/Jurusan : Ilmu Kesehatan/ Diploma IV Fisioterapi
Jenis Penelitian : Skripsi
Judul : Fakto-faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya
Down Syndrome
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi mengambangkan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ pengalih formatkan,
3. Mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistriibusikannya
serta menampilkan dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis
kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta izin dari saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta,
4. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan pihak perpustakaan UMS, dari segala bentuk tuntutan hukum
yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta, 24 Juli 2014
Yang Menyatakan
(Hajar Nur Rahmah)
“Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Down Syndrome”
Hajar Nur Rahmah
Program Studi Diploma IV Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl.A Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Surakarta
E-mail: rahmahyeppo@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang : Gangguan perkembangan dimasa anak-anak berpotensi terjadi
pada usia 0-12 tahun. Pada dasarnya, tiap-tiap tahap perkembangan memiliki
potensi gangguan perkembangan yang berbeda-beda, tergantungan pada fase
perkembangan yang dialami disetiap usia anak. Gangguan perkmbangan terjadi
karena adanya beberapa faktor. Salah satunya faktor penyebab terjadinya down
syndrome. Beberapa faktor penyebab nya adalah faktor genetik, radiasi, virus,
umur ibu dan umur ayah.
Tujuan Penelitian : Menganalisa dan mengetahui problematika faktor-faktor
yang memepngaruhi terjadinya down syndrome di YPAC Surakarta.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional atau
survey. Pelaksanaan penelitian dilakukan di YPAC Surakarta sebanyak 18 orang.
Penelitian dilakukan selama 3 hari. Teknik pengambilan data dilakukan dengan
desain observasional dengan analisa data menggunakan deskriptiv
Hasil penelitian : Hasil data Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya down
syndrome didapatkan hasil yang signifikan. Hasil uji deskriptif dapat disimpulkan
bahwa faktor umur ibu yang paling berperan dalam terjadinya down syndrome.
Kesimpulan : Faktor umur ibu dan umur ayah terbukti dapat mewakili faktor-
faktor yang mempengaruhi terjadinya down syndrome.
Kata kunci : Down sindrome, Faktor-faktor.
PENDAHULUAN
Gangguan perkembangan dimasa anak-anak berpotensi terjadi pada usia
0-12 tahun. Pada dasarnya, tiap-tiap tahap perkembangan memiliki potensi
gangguan perkembangan yang berbeda-beda, tergantungan pada fase
perkembangan yang dialami disetiap usia anak. Masa anak merupakan dasar
pembentukan fisik dan kepribadian pada masa berikutnya. Dengan kata lain, masa
anak-anak merupakan masa emas mempersiapkan seorang individu mengahadapi
tuntutan zaman sesuai potensinya. Jika terjadi gangguan perkembangan, apapun
bentuknya, deteksi yang dilakukan sedini mungkin merupakan kunci penting
keberhasilan program intervensi atau koreksi atas gangguan yang terjadi.
Semakin dini gangguan perkembangan terdeteksi, semakin tinggi pula
kemungkinan tercapainya tujuan intervensi. (Aulia Fadhli, 2010)
Down Sindrom (mongoloid) adalah suatu kondisi di mana materi
genetik tambahan menyebabkan keterlambatan perkembangan anak, dan kadang
mengacu pada retardasi mental. Anak dengan down sindrom memiliki kelainan
pada kromosom nomor 21 yang tidak terdiri dari 2 kromosom sebagaimana
mestinya, melainkan tiga kromosom (trisomi 21) sehingga informasi genetika
menjadi terganggu dan anak juga mengalami penyimpangan fisik. Dahulu orang-
orang dengan down sindrom ini disebut sebagai penderita mongolisme atau
mongol. Istilah ini muncul karena penderita ini mirip dengan orang-orang Asia
(oriental). Istilah sindrom ini seperti sudah usang, sehingga saat ini kita
menggunakan istilah down sindrom (Fadhli, 2010).
Kejadian ini akan bertambah tinggi dengan bertambah usia ibu hamil.
Pada wanita muda (<< 25 tahun) insideni sangat rendah, tetapi mungkin
meningkat pada wanita yang sangat muda (<< 15 tahun). Resiko melahirkan bayi
down syndrome akan meningkat pada wanita berusia >30 tahun dan meningkat
tajam pada usia >40 tahun sekitar 60% janin down syndrome cendrung akan
gugur dan 20% akan lahir mati (Faradz, 2004).
Angka kejadian down syndrom meningkat tajam pada wanita yang
melahirkan anak setelah berusia 35 tahun keatas. Pada penelitian tahun 2000 di
SLB-C Kotamadia Semarang dari 55 kasus down syndrome menunjukkan hampir
70% kasus dilahirkan oleh ibu usia >31 tahun dengan kasus terbanyak dilahirkan
oleh ibu berusia antara 36-40 tahun. Namun demikian ada sejumlah kecil (3,6%)
penderita down syndrome yang dilahirkan oleh ibu usia muda antara 15-20 tahun
dan 12,7% oleh ibu usia 21-25 tahun. Hal ini perlu dipertimbangkan faktor-faktor
lain yang menyebabkan kerusakan gel pada meiosis I seperti: ketidakseimbangan
hormonal pada saat hamil, infeksi intra uterin dan down syndrome yang
diwariskan dari orang tua (Faradz, 2004).
Dari latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk mengetahui
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Down Syndrome di YPAC
Surakarta.
TUJUAN
Untuk memperdalam pengetahuan tentang faktor – faktor yang mempengaruhi
terjadinya down syndrome.
METODE
Penelitian dilakukakan di YPAC Surakarta pada bulan Juli 2014. Dalam
penelitian ini sample berjumlah 18 orang yang diambil sesuai dengan kriteria
penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional atau
survey yaitu desain penelitian yang mana pengumpulan data dilakukan pada satu
populasi (whole sample) di wilayah tertentu pada waktu tertentu.
Penelitian dilakukan selama 3 hari. Hari pertama dilakukan observasi
kemudian hari ke-2 dan ke-3 digunakan untuk mengambil data. Pengambilan data
pertama adalah responden yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
Setelah itu orang tua responden mengisi informed concern, kuisioner data
diri dan kuisioner faktor yang mempengaruhi down syndrome yang telah
diberikan kepada peneliti.
KERANGKA TEORI
Down syndrome (mongoloid) adalah suatu kondisi di mana materi
genetik tambahan menyebabkan keterlambatan perkembangan anak, dan kadang
mengacu pada retardasi mental. Anak dengan down syndrome memiliki kelainan
pada kromosom nomor 21 yang tidak terdiri dari 2 kromosom sebagaimana
mestinya, melainkan tiga kromosom (trisomi 21) sehingga informasi genetika
menjadi terganggu dan anak juga mengalami penyimpangan fisik (Kumala, 2007).
Kromosom adalah struktur yang terdiri dari benang-benang halus yang
mulai tampak pada waktu sel mulai mempersiapkan diri untuk membelah.
Kromosom juga merupakan bagian inti sel yang membawa, menentukan sifat-sifat
yang akan diturunkan dalam individu organisme yang bersangkutan
(Subowo,1995). Suatu kromosom terdiri dari beberapa bagian yaitu kromatid,
kromomer, sentromer atau kinetokor, satelit, dan telomer.
Down syndrome dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor genetik,
faktor radiasi, faktor virus, faktor umur ibu dan faktor umur ayah. Menurut hasil
penelitian epidemiologi mengatakan adanya peningkatan resiko berulang bila
dalam keluarga terdapat anak dengan down syndrome (Mangunsong ,2009). Ada
sebagian besar penelitian bahwa sekitar 30% ibu yang melahirkan anak dengan
down syndrome pernah mengalami radiasi di daerah sebelum terjadi konsepsi.
Viru Mengakibatkan rekombinasi genetik yang membuat DNA manusia
dikendalikan oleh virus. Risiko untuk mendapat bayi dengan down syndrome
didapatkan meningkat dengan bertambahnya usia ibu saat hamil, khususnya
bagi wanita yang hamil pada usia di atas 35 tahun. Walau bagaimanapun, wanita
yang hamil pada usia muda tidak bebas terhadap risiko mendapat bayi dengan
down syndrome (Livingstone, 2006). Usia ayah juga dapat membawa pengaruh
pada anak down syndrome. Orang tua dari anak dengan down syndrome
mendapatkan bahwa 20 – 30 % kasus ekstra kromosom 21 bersumber dari
ayahnya, tetapi korelasinya tidak setinggi dengan usia ibu (Soetjiningsih, 1995).
Faktor tersebut mengakibatkan adanya abnormalitas pada kromosom 21
yang terjadi akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri
saat terjadi pembelahan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil uji deskriptif tentang hasil jawaban kuisioner responden
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya down syndrome,. Dimana
kuisioner tersebut mencakup pertanyaan faktor yang harus diisi oleh responden,
yaitu : faktor genetik, Setelah dilakukan observasi didapatkan 3 karakteristik
responden dengan faktor resiko genetik pada anak down syndrome. Beberapa
responden mempunyai salah satu anggota keluarga yang melahirkan anak down
syndrome. Faktor radiasi, didapatkan 1 karakteristik responden dengan faktor
resiko radiasi pada anak down syndrome. Responden merupakan seorang PNS
disalah satu rumah sakit yang bekerja dibagian radiologi. Kemungkinan karena
adanya radiasi pada alat-alat yang ada di rumah sakit.
Faktor umur ibu, didapatkan 14 karakteristik responden dengan faktor
resiko umur ibu saat melahirkan pada anak down syndrome, yaitu orang tua C,
orang Tua H, orang tua A, orang tua S, orang tua E, orang tua K, orang Tua A,
orang tua H, orang tua T, orang tua R, orang tua M, orang tua I, orang tua D, dan
orang Tua G. Dari ke 14 responden tersebut didapatkan rata-rata umur ibu saat
melahirkan adalah > 35 tahun. Resiko untuk mendapat bayi dengan down
syndrome salah satunya didapatkan dengan bertambahnya usia ibu saat hamil,
khususnya bagi wanita yang hamil dan melahirkan pada usia > 35 tahun. Faktor
umur ayah, didapatkan 1 karakteristik responden dengan faktor resiko umur ayah
pada anak down syndrome. Orang Tua N merupakan responden dengan faktor
resiko umur ayah.
Dari beberapa ulasan dan data-data yang telah di paparkan diatas, maka
dapat dijelaskan bahwa: Teori yang mengatakan bahwasanya resiko untuk
mendapatkan bayi dengan down syndrome didapatkan meningkat dengan
bertambahnya usia ibu saat hamil (Livingstone, 2006). Kemungkinan untuk
mendapat bayi dengan down syndrome dapat terjadi apabila salah satu keluarga
mendapat kondisi yang sama.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari berbagai macam faktor yang mempengaruhi terjadinya down
syndrome, salah satu faktor yang paling banyak mempengaruhi adalah faktor
umur ibu saat hamil atau melahirkan (> 35 tahun).
Berdasarkan pelaksanaan dan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka
dapat diberikan saran-saran sebagai berikut: Bagi orang tua, diharapkan dapat
menambah pengetahuan tentang pediatry khususnya tentang down syndrome
dengan banyak membaca buku tentang down syndrome melalui media informasi
lainnya, sehingga dapat meningkatkan pemahaman tentang apa saja faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi terjadinya down syndrome. Bagi peneliti selanjutnya,
diharapkan dapat mengkaji lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang
mempengaruhi terjadinya down syndrome.
DAFTAR PUSTAKA
Alfreed Richardson.2011.Syndrom Down.Diakses : 12 Juli 2014.
http://www.scribd.com/doc/49627171/Syndrome-Down
Barlow K, Stewart. Trisomy 21-Down Syndrome. 8th ed. The Australasianm
Genetics Res Book 2007: 1-3
Behrman (2000). Nelson ilmu kesehatan anak. Jakarta: EGC
Cheon MS, Shim KS, Kim SH, Hara A, Lubec G. Protein levels of genes encoded
on chromosome 21 in fetal Down syndrome brain: Challenging the gene
dosage effect hypothesis (Part IV). Amino Acids. Jul 2003
Lejeune J, Gautier M, Turpin R. [Study of somatic chromosomes from 9
mongoloid children.] Article in French. C R Hebd Seances Acad Sci. Mar
16 1959;248(11):1721-2.
Downs: The History of a Disability. Wright, D. New York, NY: Oxford
University Press. (2011)
Ford D. Children with down syndrome Paediatric Dentistry 2009: 1-6.
Meadow,S.RoyandSimonNewell.2005. Lecture Notes : Pediatrika, Ed.EMS:Jakarta.
Murti, Bhisma. Penerapan Metode Statistik Non Parametrik Dalam Ilmu-ilmu
Kesehatan. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 1996.
Sabri, L., Hastono, SP. Statistik Kesehatan.Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.
2008
Siegel, Sidney. Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Utama, 1992.
Suryo. 2005. Genetika Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Yusri. 2011. Penyebab Down Syndrome. Diakses : 14 Juli 2014.
http://www.kesehatan123.com/2459/mengenal-variasi-penyebab-sindrom-
down/

More Related Content

Similar to FAKTOR_-_FAKTOR_YANG_MEMPENGARUHI_TERJADINYA_DOWN_SYNDROME.pdf

09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
MarrCenllon Hia
 
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
CeceLisa
 
(MATERI 1) Ruang Lingkup dan Tujuan Andrologi.pptx
(MATERI 1) Ruang Lingkup dan Tujuan Andrologi.pptx(MATERI 1) Ruang Lingkup dan Tujuan Andrologi.pptx
(MATERI 1) Ruang Lingkup dan Tujuan Andrologi.pptx
RifaldiSyaputra1
 
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
deeckpz
 
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
Adeline Dlin
 

Similar to FAKTOR_-_FAKTOR_YANG_MEMPENGARUHI_TERJADINYA_DOWN_SYNDROME.pdf (20)

35 kti
35 kti35 kti
35 kti
 
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
 
Konseling genetik
Konseling genetikKonseling genetik
Konseling genetik
 
'Dokumen.tips perawakan pendek
'Dokumen.tips perawakan pendek'Dokumen.tips perawakan pendek
'Dokumen.tips perawakan pendek
 
Perawakan pendek atau
Perawakan pendek atauPerawakan pendek atau
Perawakan pendek atau
 
Perawakan pendek atau
Perawakan pendek atauPerawakan pendek atau
Perawakan pendek atau
 
Utk blog
Utk blogUtk blog
Utk blog
 
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
 
LAKER_STUNTING.pptx
LAKER_STUNTING.pptxLAKER_STUNTING.pptx
LAKER_STUNTING.pptx
 
Nia makalah promkes remaja
Nia makalah promkes remajaNia makalah promkes remaja
Nia makalah promkes remaja
 
(MATERI 1) Ruang Lingkup dan Tujuan Andrologi.pptx
(MATERI 1) Ruang Lingkup dan Tujuan Andrologi.pptx(MATERI 1) Ruang Lingkup dan Tujuan Andrologi.pptx
(MATERI 1) Ruang Lingkup dan Tujuan Andrologi.pptx
 
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
 
Epidemiologi-Penyakit-Tidak-Menular.ppt
Epidemiologi-Penyakit-Tidak-Menular.pptEpidemiologi-Penyakit-Tidak-Menular.ppt
Epidemiologi-Penyakit-Tidak-Menular.ppt
 
Bayi prematur kelompok 8
Bayi prematur kelompok 8Bayi prematur kelompok 8
Bayi prematur kelompok 8
 
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
 
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2
 
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr159866011 proposal-bblr-dengan-bblr
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr
 
KB 2 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Kromosom Tidak Normal
KB 2 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Kromosom Tidak NormalKB 2 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Kromosom Tidak Normal
KB 2 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Kromosom Tidak Normal
 
KB 3 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Pengaruh Hormonal
KB 3 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Pengaruh HormonalKB 3 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Pengaruh Hormonal
KB 3 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Pengaruh Hormonal
 
Epidemilogi PTM (Penyakit Tidak Menular)
Epidemilogi PTM (Penyakit Tidak Menular)Epidemilogi PTM (Penyakit Tidak Menular)
Epidemilogi PTM (Penyakit Tidak Menular)
 

More from AgathaHaselvin

PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptxPORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
AgathaHaselvin
 
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptxREGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
AgathaHaselvin
 
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptxRESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
AgathaHaselvin
 

More from AgathaHaselvin (20)

PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptxPORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
 
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptxPhylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
 
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptxSel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
 
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxGenetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
 
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptxPPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
 
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptxSEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
 
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptxSejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
 
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptxREGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
 
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptxRESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
 
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptxTANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
 
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptxPLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
 
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptxTHERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
 
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptxPPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
 
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptxPresentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
 
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptxkendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
 
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptxBentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
 
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.pptppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
 
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptPopulasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
 
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.pptPlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
 

Recently uploaded

Recently uploaded (10)

Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 

FAKTOR_-_FAKTOR_YANG_MEMPENGARUHI_TERJADINYA_DOWN_SYNDROME.pdf

  • 1. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA DOWN SYNDROME NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Syarat Tugas Akhir dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi Disusun Oleh : Hajar Nur Rahmah J110100003 PROGRAM STUDI DIV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
  • 2. PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI Naskah Publikasi Ilmiah Dengan Judul Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Down Syndrome Naskah Publikasi Ilmiah ini telah disetujui oleh Pembimbing Skripsi untuk di Publikasikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta Diajukan Oleh: Hajar Nur Rahmah J 110 100 003 Pembimbing I Pembimbing II Agus Widodo S.Fis, M.Fis Arif Kurniawan, SSt.FT Mengetahui, Ka.Prodi Fisioterapi FIK UMS (Isnaini Herawati, S.Fis.M.Sc)
  • 3. PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Hajar Nur Rahmah NIM : J 110 100 003 Fakultas/Jurusan : Ilmu Kesehatan/ Diploma IV Fisioterapi Jenis Penelitian : Skripsi Judul : Fakto-faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Down Syndrome Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk: 1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi mengambangkan ilmu pengetahuan. 2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ pengalih formatkan, 3. Mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistriibusikannya serta menampilkan dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta, 4. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak perpustakaan UMS, dari segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Surakarta, 24 Juli 2014 Yang Menyatakan (Hajar Nur Rahmah)
  • 4. “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Down Syndrome” Hajar Nur Rahmah Program Studi Diploma IV Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.A Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Surakarta E-mail: rahmahyeppo@gmail.com ABSTRAK Latar Belakang : Gangguan perkembangan dimasa anak-anak berpotensi terjadi pada usia 0-12 tahun. Pada dasarnya, tiap-tiap tahap perkembangan memiliki potensi gangguan perkembangan yang berbeda-beda, tergantungan pada fase perkembangan yang dialami disetiap usia anak. Gangguan perkmbangan terjadi karena adanya beberapa faktor. Salah satunya faktor penyebab terjadinya down syndrome. Beberapa faktor penyebab nya adalah faktor genetik, radiasi, virus, umur ibu dan umur ayah. Tujuan Penelitian : Menganalisa dan mengetahui problematika faktor-faktor yang memepngaruhi terjadinya down syndrome di YPAC Surakarta. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional atau survey. Pelaksanaan penelitian dilakukan di YPAC Surakarta sebanyak 18 orang. Penelitian dilakukan selama 3 hari. Teknik pengambilan data dilakukan dengan desain observasional dengan analisa data menggunakan deskriptiv Hasil penelitian : Hasil data Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya down syndrome didapatkan hasil yang signifikan. Hasil uji deskriptif dapat disimpulkan bahwa faktor umur ibu yang paling berperan dalam terjadinya down syndrome. Kesimpulan : Faktor umur ibu dan umur ayah terbukti dapat mewakili faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya down syndrome. Kata kunci : Down sindrome, Faktor-faktor.
  • 5. PENDAHULUAN Gangguan perkembangan dimasa anak-anak berpotensi terjadi pada usia 0-12 tahun. Pada dasarnya, tiap-tiap tahap perkembangan memiliki potensi gangguan perkembangan yang berbeda-beda, tergantungan pada fase perkembangan yang dialami disetiap usia anak. Masa anak merupakan dasar pembentukan fisik dan kepribadian pada masa berikutnya. Dengan kata lain, masa anak-anak merupakan masa emas mempersiapkan seorang individu mengahadapi tuntutan zaman sesuai potensinya. Jika terjadi gangguan perkembangan, apapun bentuknya, deteksi yang dilakukan sedini mungkin merupakan kunci penting keberhasilan program intervensi atau koreksi atas gangguan yang terjadi. Semakin dini gangguan perkembangan terdeteksi, semakin tinggi pula kemungkinan tercapainya tujuan intervensi. (Aulia Fadhli, 2010) Down Sindrom (mongoloid) adalah suatu kondisi di mana materi genetik tambahan menyebabkan keterlambatan perkembangan anak, dan kadang mengacu pada retardasi mental. Anak dengan down sindrom memiliki kelainan pada kromosom nomor 21 yang tidak terdiri dari 2 kromosom sebagaimana mestinya, melainkan tiga kromosom (trisomi 21) sehingga informasi genetika menjadi terganggu dan anak juga mengalami penyimpangan fisik. Dahulu orang- orang dengan down sindrom ini disebut sebagai penderita mongolisme atau mongol. Istilah ini muncul karena penderita ini mirip dengan orang-orang Asia (oriental). Istilah sindrom ini seperti sudah usang, sehingga saat ini kita menggunakan istilah down sindrom (Fadhli, 2010).
  • 6. Kejadian ini akan bertambah tinggi dengan bertambah usia ibu hamil. Pada wanita muda (<< 25 tahun) insideni sangat rendah, tetapi mungkin meningkat pada wanita yang sangat muda (<< 15 tahun). Resiko melahirkan bayi down syndrome akan meningkat pada wanita berusia >30 tahun dan meningkat tajam pada usia >40 tahun sekitar 60% janin down syndrome cendrung akan gugur dan 20% akan lahir mati (Faradz, 2004). Angka kejadian down syndrom meningkat tajam pada wanita yang melahirkan anak setelah berusia 35 tahun keatas. Pada penelitian tahun 2000 di SLB-C Kotamadia Semarang dari 55 kasus down syndrome menunjukkan hampir 70% kasus dilahirkan oleh ibu usia >31 tahun dengan kasus terbanyak dilahirkan oleh ibu berusia antara 36-40 tahun. Namun demikian ada sejumlah kecil (3,6%) penderita down syndrome yang dilahirkan oleh ibu usia muda antara 15-20 tahun dan 12,7% oleh ibu usia 21-25 tahun. Hal ini perlu dipertimbangkan faktor-faktor lain yang menyebabkan kerusakan gel pada meiosis I seperti: ketidakseimbangan hormonal pada saat hamil, infeksi intra uterin dan down syndrome yang diwariskan dari orang tua (Faradz, 2004). Dari latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Down Syndrome di YPAC Surakarta. TUJUAN Untuk memperdalam pengetahuan tentang faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya down syndrome.
  • 7. METODE Penelitian dilakukakan di YPAC Surakarta pada bulan Juli 2014. Dalam penelitian ini sample berjumlah 18 orang yang diambil sesuai dengan kriteria penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional atau survey yaitu desain penelitian yang mana pengumpulan data dilakukan pada satu populasi (whole sample) di wilayah tertentu pada waktu tertentu. Penelitian dilakukan selama 3 hari. Hari pertama dilakukan observasi kemudian hari ke-2 dan ke-3 digunakan untuk mengambil data. Pengambilan data pertama adalah responden yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Setelah itu orang tua responden mengisi informed concern, kuisioner data diri dan kuisioner faktor yang mempengaruhi down syndrome yang telah diberikan kepada peneliti. KERANGKA TEORI Down syndrome (mongoloid) adalah suatu kondisi di mana materi genetik tambahan menyebabkan keterlambatan perkembangan anak, dan kadang mengacu pada retardasi mental. Anak dengan down syndrome memiliki kelainan pada kromosom nomor 21 yang tidak terdiri dari 2 kromosom sebagaimana mestinya, melainkan tiga kromosom (trisomi 21) sehingga informasi genetika menjadi terganggu dan anak juga mengalami penyimpangan fisik (Kumala, 2007). Kromosom adalah struktur yang terdiri dari benang-benang halus yang mulai tampak pada waktu sel mulai mempersiapkan diri untuk membelah. Kromosom juga merupakan bagian inti sel yang membawa, menentukan sifat-sifat
  • 8. yang akan diturunkan dalam individu organisme yang bersangkutan (Subowo,1995). Suatu kromosom terdiri dari beberapa bagian yaitu kromatid, kromomer, sentromer atau kinetokor, satelit, dan telomer. Down syndrome dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor genetik, faktor radiasi, faktor virus, faktor umur ibu dan faktor umur ayah. Menurut hasil penelitian epidemiologi mengatakan adanya peningkatan resiko berulang bila dalam keluarga terdapat anak dengan down syndrome (Mangunsong ,2009). Ada sebagian besar penelitian bahwa sekitar 30% ibu yang melahirkan anak dengan down syndrome pernah mengalami radiasi di daerah sebelum terjadi konsepsi. Viru Mengakibatkan rekombinasi genetik yang membuat DNA manusia dikendalikan oleh virus. Risiko untuk mendapat bayi dengan down syndrome didapatkan meningkat dengan bertambahnya usia ibu saat hamil, khususnya bagi wanita yang hamil pada usia di atas 35 tahun. Walau bagaimanapun, wanita yang hamil pada usia muda tidak bebas terhadap risiko mendapat bayi dengan down syndrome (Livingstone, 2006). Usia ayah juga dapat membawa pengaruh pada anak down syndrome. Orang tua dari anak dengan down syndrome mendapatkan bahwa 20 – 30 % kasus ekstra kromosom 21 bersumber dari ayahnya, tetapi korelasinya tidak setinggi dengan usia ibu (Soetjiningsih, 1995). Faktor tersebut mengakibatkan adanya abnormalitas pada kromosom 21 yang terjadi akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan
  • 9. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil uji deskriptif tentang hasil jawaban kuisioner responden tentang faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya down syndrome,. Dimana kuisioner tersebut mencakup pertanyaan faktor yang harus diisi oleh responden, yaitu : faktor genetik, Setelah dilakukan observasi didapatkan 3 karakteristik responden dengan faktor resiko genetik pada anak down syndrome. Beberapa responden mempunyai salah satu anggota keluarga yang melahirkan anak down syndrome. Faktor radiasi, didapatkan 1 karakteristik responden dengan faktor resiko radiasi pada anak down syndrome. Responden merupakan seorang PNS disalah satu rumah sakit yang bekerja dibagian radiologi. Kemungkinan karena adanya radiasi pada alat-alat yang ada di rumah sakit. Faktor umur ibu, didapatkan 14 karakteristik responden dengan faktor resiko umur ibu saat melahirkan pada anak down syndrome, yaitu orang tua C, orang Tua H, orang tua A, orang tua S, orang tua E, orang tua K, orang Tua A, orang tua H, orang tua T, orang tua R, orang tua M, orang tua I, orang tua D, dan orang Tua G. Dari ke 14 responden tersebut didapatkan rata-rata umur ibu saat melahirkan adalah > 35 tahun. Resiko untuk mendapat bayi dengan down syndrome salah satunya didapatkan dengan bertambahnya usia ibu saat hamil, khususnya bagi wanita yang hamil dan melahirkan pada usia > 35 tahun. Faktor umur ayah, didapatkan 1 karakteristik responden dengan faktor resiko umur ayah pada anak down syndrome. Orang Tua N merupakan responden dengan faktor resiko umur ayah.
  • 10. Dari beberapa ulasan dan data-data yang telah di paparkan diatas, maka dapat dijelaskan bahwa: Teori yang mengatakan bahwasanya resiko untuk mendapatkan bayi dengan down syndrome didapatkan meningkat dengan bertambahnya usia ibu saat hamil (Livingstone, 2006). Kemungkinan untuk mendapat bayi dengan down syndrome dapat terjadi apabila salah satu keluarga mendapat kondisi yang sama. KESIMPULAN DAN SARAN Dari berbagai macam faktor yang mempengaruhi terjadinya down syndrome, salah satu faktor yang paling banyak mempengaruhi adalah faktor umur ibu saat hamil atau melahirkan (> 35 tahun). Berdasarkan pelaksanaan dan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut: Bagi orang tua, diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pediatry khususnya tentang down syndrome dengan banyak membaca buku tentang down syndrome melalui media informasi lainnya, sehingga dapat meningkatkan pemahaman tentang apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya down syndrome. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat mengkaji lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi terjadinya down syndrome. DAFTAR PUSTAKA Alfreed Richardson.2011.Syndrom Down.Diakses : 12 Juli 2014. http://www.scribd.com/doc/49627171/Syndrome-Down Barlow K, Stewart. Trisomy 21-Down Syndrome. 8th ed. The Australasianm Genetics Res Book 2007: 1-3
  • 11. Behrman (2000). Nelson ilmu kesehatan anak. Jakarta: EGC Cheon MS, Shim KS, Kim SH, Hara A, Lubec G. Protein levels of genes encoded on chromosome 21 in fetal Down syndrome brain: Challenging the gene dosage effect hypothesis (Part IV). Amino Acids. Jul 2003 Lejeune J, Gautier M, Turpin R. [Study of somatic chromosomes from 9 mongoloid children.] Article in French. C R Hebd Seances Acad Sci. Mar 16 1959;248(11):1721-2. Downs: The History of a Disability. Wright, D. New York, NY: Oxford University Press. (2011) Ford D. Children with down syndrome Paediatric Dentistry 2009: 1-6. Meadow,S.RoyandSimonNewell.2005. Lecture Notes : Pediatrika, Ed.EMS:Jakarta. Murti, Bhisma. Penerapan Metode Statistik Non Parametrik Dalam Ilmu-ilmu Kesehatan. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 1996. Sabri, L., Hastono, SP. Statistik Kesehatan.Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers. 2008 Siegel, Sidney. Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 1992. Suryo. 2005. Genetika Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Yusri. 2011. Penyebab Down Syndrome. Diakses : 14 Juli 2014. http://www.kesehatan123.com/2459/mengenal-variasi-penyebab-sindrom- down/