Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup dan tujuan ilmu andrologi. Topik utama andrologi meliputi infertilitas, hipogonadisme, kontrasepsi pria, disfungsi ereksi, dan penuaan pria. Dokumen ini juga membedah istilah terkait kesehatan reproduksi pria seperti andrologi, ginekologi, dan kesehatan reproduksi serta membandingkan konsep infertilitas, subfertilitas, sterilitas dan fekunditas.
(MATERI 1) Ruang Lingkup dan Tujuan Andrologi.pptx
1. Ruang Lingkup dan Tujuan Andrologi
Dr. Eddyman W. Ferial, S.Si., M.Si., CPS®,CMC.
Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural
Sciences, Hasanuddin University.
2. Definisi Andrologi
Andrologi (dari bahasa Yunani, andros yang berarti
laki-laki dan logia yang berarti ilmu). Andrologi
didefinisikan sebagai cabang ilmu yang berhubungan
dengan fungsi reproduksi laki-laki dalam kondisi
fisiologis dan patologis.
Andrologi dipelajari sejak akhir tahun 1960-an. Jurnal
yang membahas andrologi pertama kali adalah jurnal
berbahasa Jerman Andrologie (sekarang Andrologia),
yang dipublikasikan pertama kali tahun 1969.
Kemajuan ilmu kedokteran yang pesat juga berimbas
pada perkembangan ilmu yang mempelajari masalah
kesehatan reproduksi pria ini.
3. • Mengikuti definisi WHO, andrologi berkaitan dengan
kesehatan reproduksi pria.
• Topik utama andrologi adalah:
Infertilitas
Hipogonadisme
Kontrasepsi pria
Disfungsi ereksi
Penuaan pria
4. Andrology, gynecology & reproductive medicine
(Tinjauan Istilah)
Andrologi adalah
spesialisasi medis
yang berhubungan
dengan kesehatan
pria, secara khusus
kepada masalah-
masalah yang
berhubungan dengan
sistem reproduksi dan
sistem urin pria.
Ginekologi adalah
cabang ilmu
kedokteran yang
khusus
mempelajari
penyakit-penyakit
sistem reproduksi
wanita.
Kesehatan reproduksi
adalah segala sesuatu
yang menyangkut
kesehatan seksual dan
pendidikan seksual
yang bertujuan untuk
mencegah, menjaga,
dan mengembalikan
fungsi organ seksual
dari gangguan.
6. Infertility, subfertility, Sterility, & Fecundity:
Komparasi Istilah
Diskusi tentang fertilitas membutuhkan
konsep tertentu untuk ditetapkan atau
disepakati. Satu hal yang harus
dipertimbangkan yaitu terminologi yang
digunakan dalam bidang ini akan
berubah seiring berjalannya waktu.
Fertilitas merujuk pada sebuah kapabilitas
untuk mengandung dan menginduksi
kehamilan. Kesuburan merujuk pada
kemungkinan terhadap kemampuan untuk
melahirkan yang didapatkan dari melihat
siklus menstruasinya.
PENGANTAR:
7. Infertility
Sterility
• Infertilitas adalah kalimat
yang digunakan ketika
pasangan gagal untuk
menginduksi kehamilan
dalam 1 tahun dengan
hubungan seksual tanpa
proteksi secara regular.
• “Sterilitas” dengan kata lain, adalah
kata yang memiliki arti dalam konteks
kebersihan atau hygiene. Penggunaan
kata “Infertilitas” juga bermanfaat untuk
mengurangi asumsi dan penilaian
buruk dan menghindari ambiguitas
secara terminologi.
8. Infertility & Subfertility
Jurnal Human Reproduction mendefinisikan subfertilitas
sebagai periode berkurangnya kemampuan untuk hamil.
Wanita di bawah usia 30 yang tidak dapat hamil setelah
enam siklus hubungan seks tanpa kondom dapat
dianggap subfertil.
Istilah subfertilitas dan infertilitas sering digunakan
secara bergantian, tetapi keduanya tidak sama.
Subfertilitas adalah keterlambatan pembuahan.
Infertilitas adalah ketidakmampuan untuk hamil secara
alami setelah satu tahun mencoba.
Pada subfertilitas, kemungkinan untuk hamil secara
alami ada, tetapi membutuhkan waktu lebih lama dari
rata-rata. Pada infertilitas, kemungkinan hamil tanpa
intervensi medis tidak mungkin terjadi.
10. Fecundity
• Fekunditas secara umum berarti kemampuan untuk
bereproduksi. Dalam biologi, fekunditas adalah laju
reproduksi aktual suatu organisme atau populasi
yang diukur berdasarkan jumlah gamet, biji, ataupun
propagula aseksual.
• Dalam bidang demografi, fekunditas adalah
kapasitas reproduksi potensial suatu individu
ataupun populasi.
• Fekunditas berada di bawah kontrol genetik maupun
lingkungan dan merupakan ukuran utama
kebugaran biologi suatu spesies.
11. Pasangan Infertil Sebagai Target Pasien
Gangguan fertilitas mungkin tetap dalam tahapan laten dalam
beberapa tahun dan menjadi bukti kehamilan dapat terjadi hanya
ketika pasangan mengembangkan keinginan atau hasrat yang kuat
untuk memiliki anak.
Ini pada khususnya penting melihat kapasitas reproduksi yang
suboptimal dari salah satu partner dalam hubungan. Hal ini
mendemonstraskan bahwa ada saling ketergantungan antara fungsi
reproduksi pria dan wanita.
Keberhasilan terapeutik kehamilan dapat dicapai dengan lebih cepat
pada perawatan yang lebih intensif dan terkoordinasi. Pasangan
diuntungkan dari perawatan di pusat pengobatan reproduksi dimana
dokter memiliki pelatihan ginekologi atau andrologi.
13. Prevalensi infertilitas
• Informasi tentang prevalensi infertilitas
menunjukkan variabilitas yang besar dan
hanya beberapa data yang dapat
diandalkan tersedia.
• Infertilitas menunjukkan variasi geografis
yang cukup besar. Menurut WHO,
infertilitas primer paling rendah di Timur
Tengah dan tertinggi di Afrika Tengah.
• Sebanyak 15% pasangan didunia memiliki
gangguan kesuburan atau infertilitas
(Agarwa et al, 2015).
• Prevalensi rata-rata infertilitas di negara-
negara maju adalah 3,5-16,7% dan di
negara-negara berkembang adalah 6,9-
9,3% (Masoumil et al, 2015).
14. Andrologi Berbasis Bukti
• Salah satu aspek penting dari andrologi berbasis bukti adalah
standarisasi prosedur diagnostik, yang memastikan komparabilitas
hasil dalam laboratorium tunggal serta laboratorium yang berbeda.
• Dalam hal ini, Petunjuk Laboratorium WHO untuk Pemeriksaan
Semen Manusia dan Interaksi Sperma-Cervical Mucus (edisi
pertama 1980), edisi ke-3 tahun 1992) adalah sebuah karya
perintis. Itu dimaksudkan untuk memberikan dasar bagi semua
diagnosis laboratorium andrologi.
• Metodologi yang dijelaskan memberikan dasar untuk pengendalian
kualitas internal dan eksternal di Laboratorium Andrologi, yang
bahkan hari ini tetap pada tahap awal.
15. Jumlah penelitian acak terkontrol dalam pengobatan
infertilitas yang diterbitkan sejak 1966 menunjukkan
peningkatan eksponensial dalam dekade terakhir.
Perkembangan Penelitian Seputar
Andrologi
16. Kontribusi Laki-laki untuk Kontrasepsi
Menyediakan metode kontrasepsi pria adalah salah
satu tugas andrologi. Di sini muncul pertanyaan
apakah ahli andrologi (atau spesialis untuk
kedokteran reproduksi) tidak berselisih dengan
dirinya sendiri.
Jika di satu sisi ia memperlakukan kesuburan yang
terganggu dan berkontribusi terhadap peningkatan
kelahiran, dan di sisi lain menyediakan metode
kontrasepsi, sehingga mengurangi kelahiran.