SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
1. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN BELAJAR
BAHASA
kondisi ekternal adalah faktor di luar diri murid, seperti lingkungan sekolah , guru, teman
sekolah, keluarga, orang tua dan masyarakat. kondisi ekternal terdiri dari 3 prinsip belajar
yaitu :
a. memberikan situasi / materi yang sesuai dengan respons yang di harapkan
b. pengulangan agar belajar lebih sempurna dan lebih lama di ingat.
c. pengutan respon yang tepat untuk mempertahankan dan menguatkan respons itu.
kondisi internal adalah faktor dalam diri murid yang terdiri atas :
a. motifasi positif dan percaya diri dalam belajar.
b. tersedia materi yang memadai untuk memancing aktifitas siswa
c. adanya strategi dan aspek-aspek jiwa anak.
2. KETERAMPILAN YANG PALING SEDERHANA ADALAH :
mekanisme berupa hafalan atau ingatan. murid menghafal dan mengingat bentuk-
bentuk bahasa yang paling sederhana, yang paling kompleks, misalnya di mulai
dengan mendengar beberapa kosa kata baru, membaca suku kata, kelompok kata
dan kalimat. jenis perilaku yang terbentuk dalam dirinya adalah presepsi terhadap
perbedaan 2 unsur bahasa atau lebih. murid belajar membedakan arti kata dalam
bahasa yang di pelajarinya dan membedakan dengan bahasa ibu yang ia miliki.
perilaku ekternal ( produktif) murid meniru ujaran, tulisan bahasa yang dipelajarinya
keterampilan tahap berikutnya adalah pengetahuan berupa demonstrasi,
pengetahuan tentang fakta kaidah, tentang bahasa yang di pelajari. jenis perilaku
yang internal (reseptif) kedua adalah pengenalan (metacognition) tahap ini murid
mengenali kaidah kebahasaan yang di pelajarinya. perilaku eksternal yang
mengiringi tahap ke dua ini adalah mengingat murid menunjukan bahwa ada ingatan
tentang informasi kaidah kebahasaan yang sudah di berikan
tahap ke tiga adalah transwer, murid menggunakan pengetahuan dalam situasi
baru, penyerapan kaidah yang disesuaikan dengan konteks bahasa yang di hadapi.
perilaku yang mengiringi keterampilan ini adalah kemampuan reseptif mrid
memahami wacana / paragraf, perilaku ekternal tahap ini adalah aplikasi. murid
berbicara / menulis dalam situasi latihan / melibatkan diri dalam simulasi. misalnya,
dalam kegiatan tanya - jawab, dialog, diskusi, pidato.
tahap ke empat adalah komunikasi. penggunaan bahasa yang di pelajari sebagai
sarana komunikasi. perilaku internal tahap ini adalah pemahaman. murid memahami
ucapan tulisan, dan tanda kultural yang belum pernah di pelajari dalam situasi yang
baru.
tahap ke lima adalah kritik. kemampuan menganalisis dan mengevaluasi karangan
atau karya tulis maupun lisan. perilaku sikap ini adalah analisis murid mempelajari
unsur-unsur sastra cerpen atau roman atau mengurangi penggunaan bahasa
hubungan antar paragraf, serta isi sebuah karya tulis, perilaku sintentis
merencanakan serta melaksanakan belakar dalam bahasa yang di pelajari.
3. whole language adalah suatu pendekatan pembelajaran bahasa yang di dasari oleh
paham constructivism. dalam whole language bahasa di ajarkan secara utuh, tidak
terpisah pisah, menyimak, berbicara, membaca dan menulis diajarkan secara
terpadu (integrated) sehingga siswa dapat menilah bahasa sebagai suatu kesatuan.
pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran bahasa adalah pendekatan
yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlibat secara
aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan bahasa. pendekatan ini di pandang
sebagai pendekatan dalam proses belajar mengajar yang sesuai dalam era
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. pendekatan ini memberikan
pengetahuan, pengalaman, serta keterampilan yang cocok untuk memperoleh serta
mengembangkan kompetensi, bahasa yang kita pelajari, dalam hal ini bahasa
indonesia.
pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa adalah suatu pendekatan yang
bertujuan untuk membuat kompetensi komunikasi sebagai tujuan pembelajaran
bahasa dan mengembangkan prosedur-prosedur bagi empat keterampilan
berbahasa yang mencangkup menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dan
mengakui saling ketergantungan bahasa dan komunikasi, dan bahasa yang
dimaksud dalam konteks ini tentu saja dalam bahasa indonesia.
RANGKUMAN
SISTEM FENOLOGI DAN EJAAN BAHASA INDONESIA
fonologi adalah ilmu yang membahas tentang bunyi-bunyi bahasa. fonologi pada
umumnya di bagi 2 yakni, fonemik (fonem) yang membahas tentang bunyi-bunyi
ujaran yang berfungsi sebagai pembeda makna, dan fonetik yang membahasa
bagaimana bunyi-bunyi ujaran itu di hasilkan oleh alat ucap manusia.
fenomena resmi dalam bahasa indonesia ada 32 buah, yang terdiri atas 6 buah
fenomena fokal, 3 buah fenomena diftong dan 23 buah fenomena konsonan.
semua fonem-fonem tersebut di hasilkan oleh alat ucap manusia dari batang
tenggorokan sampai ke bibir beserta udara yang keluar ketika kita bernapas. hal ini
di bahas dalam tataran fonetik. ada 3 bagian alat ucap dalam menghasilkan bunyi
ujaran yaitu
1. udara dari paru-paru
2. artikulator bagian alat ucap yang dapat di gerakan / di geser ketika bunyi di
ucapkan, misalnya rahang bawah lidah
3. titik artikulasi yakni bagian alat ucap yang tidak dapat di gerakan (bagian yang
menjadi tujuan sentuh artikulator) misalnya rahang atas, langit-langit lembut dll.
selain fonem dan fonnetik, hal yang perlu di pahami dalam berujar adalah
intonasi. intonasi mengatur tinggi-rendah, keras-lunak cepat lambatnya suara
dalam berujar sehingga ujar dapat di pahami oleh pendengar. jadi intonasi
merupakan rangkaian nada yang di warnai oleh tekanan, durasi, penghentian
suara ketika seseorang berujar (berbicara).
selanjutnya dalam bahasa tulisan, yang dipentingkan adalah ejaan.dalam
ejaan tercakup perangkat peraturan tentang bagaimana bagaimana
menggambarkan lambang-lambang fonem (bunyi ujaran) dan bagaimana
interellasi antara lambang-lambang itu di tuliskan dengan benar dalam suatu
bahasa. ejaan yang berlaku dalam bahasa indonesia saat ini adalah ejaan yang
disempurnakan, yang di dalamnya memuat 5 bab peraturan tentang tata tulis
dalam bahasa indonesia, yakni pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan
kata, tanda baca, dan penulisan unsur separan.
SISTEM MORFOLOGI ( KATA ) DALAM BAHASA INDONESIA
morfologi adalah ilmu bahasa yang membahas tentang bentuk-bentuk kata.
satuan bahasa yang menjadi unsur pembentukan kata di sebut morfen.satuan
yang menjadi unsur pembentuk kata ini ada yang telah mengandung makna, di
sebut gramatis dan yang belum mengandung makna di sebut nongragmatis.
selanjutnya morfem ada 2 macam yakni morfem bebas dan morfem terikat.
morfem bebas merupakan merfon yang dapat berdiri sendiri sebagai kata,
dan morfem terikat merupakan morfem yang belum mempunyai potensi sebagai
kata. untuk menjadi kata morfem bebas harus melalui proses penggabungan
dengan morfem bebas. dalam bahasa indonesia morfen terikat dapat di bedakan
menjadi2 , yakni morfem terikat pada morfologis, dan morfem terikat pada
sintaktis. morfem terikat morfologis (imbuhan) dalam bahasa indonesia berfungsi
sebagai :
1. penentu jenis kata
2. penentu makna kata
sedangkan makna kata dalam kalimat (makna struktural) dapat di pengaruhi
oleh hubungan antar kata yang menjadi unsur kalimat tersebut.
mofrem terikat morfologis, ada yang mempunyai variasi atau mengalami
perubahan bentuk jika melekat pada kata-kata tertentu. morfem ini adalah
awalan me,be, ter, gejalah ini di sebut alomorf.
PEMBELAJARAN FONOLOGI, EJAAN DAN MORFOLOGI BAHASA INDONESIA
SEKOLAH DASAR
pembelajaran fonologi, ejaan dan morfologi bahasa indonesia sekolah dasar dalam
kurikulum berbasis kompetensi SD mata pelajaran bahasa indonesia, bukan merupakan
aspek tersendiri, tetapi merupakan bagian penunjang dari aspek-aspek bahasa indonesia
yang ada ( mendengarkan,berbicara, membaca dan menulis) serta aspek kebahasaan dan
apersiapsi bahasa dan sastra. pedoman guru dalam melakasanakan pembelajaran fonologi,
ejaan dan morfologi adalah komponen kopetensi dasar mata pelajaran yang di dalamnya
memuat kopetensi dasar, hasil belajar dan indikator. secara operasionalnya pembelajaran
fonologi, ejaan dan morfologi dapat diwujudkan secara terpadu dengan aspek-aspek
tersebut di atas. hal ini sejalan dengan rambu-rambu mata pelajaran bahasa indonesia
bahwa, pembelajaran bahasa sd yaitu belajar berkomunikasi baik lisan atau tulisan. untuk
mencapai kemampuan berkomunikasi itu, tentu memerlukan ucapan.
hal ini termaksud dalam tataran pembelajaran fonologi, ejaan, intonasi, dan
morfologi. prinsip yang dapat di jadikan pedomannya, antara lain
1. pembelajaran di berikan dari yang mudah ke yang sukar
2. pembelajaran di berikan secara tematik / terpadu khususnya antar aspek bahasa
3. pembelajaran di sajikan sesuai konteksnya.
penyusunan perencanaan pembelajaran fonologi, ejaan dan morfologi terdiri atas
tiga tahap yaitu : persiapan, pelaksanaan, dan penilaian. komponen-komponen yang
di cantumkan dalam perencanaan pembelajaran adalah :
a. identitas
b. KBK , HB dan indikator
c. rumusan TPK
d. langkah pembelajaran
e. bahan, cara dan sumber
f. penilaian.
TUGAS TUTORIAL
SOAL-SOAL DAN JAWABANNYA
DISUSUN OLEH :
NAMA : SAFIUDIN
NIM : 819 704 407
POKJAR : KATOBU
SEMESTER : 9
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ KENDARI
2013
TUGAS TUTORIAL 2
RANGKUMAN
DISUSUN OLEH :
NAMA : SAFIUDIN
NIM : 819 704 407
POKJAR : KATOBU
SEMESTER : 9
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ KENDARI
2013

More Related Content

What's hot

Analisis buku guru dan siswa
Analisis buku guru dan siswaAnalisis buku guru dan siswa
Analisis buku guru dan siswaPristiadi Utomo
 
Hubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatisHubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatisMuhammad Idris
 
KOHESI, KOHERENSI, DAN JENIS WACANA BAHASA INDONESIA
KOHESI, KOHERENSI, DAN JENIS WACANA BAHASA INDONESIAKOHESI, KOHERENSI, DAN JENIS WACANA BAHASA INDONESIA
KOHESI, KOHERENSI, DAN JENIS WACANA BAHASA INDONESIAEman Syukur
 
1. contoh RPP KELAS 5 KURIKULUM 2013
1. contoh RPP KELAS 5 KURIKULUM 20131. contoh RPP KELAS 5 KURIKULUM 2013
1. contoh RPP KELAS 5 KURIKULUM 2013Drs Sukarma
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaAhyaniyani
 
KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)
KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)
KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)vina serevina
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Agnas Setiawan
 
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilaninstrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilanSurya Eka
 
Jenis-Jenis dan Ciri Kurikulum
Jenis-Jenis dan Ciri KurikulumJenis-Jenis dan Ciri Kurikulum
Jenis-Jenis dan Ciri KurikulumLia Oktafiani
 
Prosedur pengembangan bahan ajar
Prosedur pengembangan bahan ajarProsedur pengembangan bahan ajar
Prosedur pengembangan bahan ajarBu Ila
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Hafiza .h
 
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIArief Kurniatama
 
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorikContoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorikMuhammad Idris
 

What's hot (20)

Analisis buku guru dan siswa
Analisis buku guru dan siswaAnalisis buku guru dan siswa
Analisis buku guru dan siswa
 
Hubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatisHubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatis
 
KOHESI, KOHERENSI, DAN JENIS WACANA BAHASA INDONESIA
KOHESI, KOHERENSI, DAN JENIS WACANA BAHASA INDONESIAKOHESI, KOHERENSI, DAN JENIS WACANA BAHASA INDONESIA
KOHESI, KOHERENSI, DAN JENIS WACANA BAHASA INDONESIA
 
Struktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesiaStruktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesia
 
1. contoh RPP KELAS 5 KURIKULUM 2013
1. contoh RPP KELAS 5 KURIKULUM 20131. contoh RPP KELAS 5 KURIKULUM 2013
1. contoh RPP KELAS 5 KURIKULUM 2013
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacana
 
KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)
KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)
KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
 
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilaninstrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
 
Jenis-Jenis dan Ciri Kurikulum
Jenis-Jenis dan Ciri KurikulumJenis-Jenis dan Ciri Kurikulum
Jenis-Jenis dan Ciri Kurikulum
 
Konteks dalam analisis wacana
Konteks dalam analisis wacanaKonteks dalam analisis wacana
Konteks dalam analisis wacana
 
Prosedur pengembangan bahan ajar
Prosedur pengembangan bahan ajarProsedur pengembangan bahan ajar
Prosedur pengembangan bahan ajar
 
Pembelajaran Mendengarkan
Pembelajaran MendengarkanPembelajaran Mendengarkan
Pembelajaran Mendengarkan
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
 
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
 
Penilaian Kompetensi Sikap pada Kurikulum 2013
Penilaian Kompetensi Sikap pada Kurikulum 2013Penilaian Kompetensi Sikap pada Kurikulum 2013
Penilaian Kompetensi Sikap pada Kurikulum 2013
 
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorikContoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
 
TES URAIAN
TES URAIANTES URAIAN
TES URAIAN
 
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
 
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbaku
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbakuPpt bahasa baku dan bahasa nonbaku
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbaku
 

Similar to FAKTOR BELAJAR

Bmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertut
Bmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertutBmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertut
Bmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertutharisanua
 
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT  MODUL 1 _MPBISD.pptxPPT  MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptxraniManggor
 
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT  MODUL 1 _MPBISD.pptxPPT  MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptxraniManggor
 
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011Abdullah Dedi Maulana
 
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011Abdullah Dedi Maulana
 
BAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIABAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIAZURYATI1
 
Power point pkb 3104 ppg
Power point pkb 3104 ppgPower point pkb 3104 ppg
Power point pkb 3104 ppgAdow Blakow
 
PROSES MORFOFONEMIK DAN PROSES MORFOLOGIK
PROSES MORFOFONEMIK DAN PROSES MORFOLOGIK PROSES MORFOFONEMIK DAN PROSES MORFOLOGIK
PROSES MORFOFONEMIK DAN PROSES MORFOLOGIK LiswiAnisa
 
57759569 nota-bm-1
57759569 nota-bm-157759569 nota-bm-1
57759569 nota-bm-1aramini
 
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...Rina Fadhali
 
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam IlmiahBahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam IlmiahikaNurulFadhillah
 

Similar to FAKTOR BELAJAR (20)

Bmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertut
Bmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertutBmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertut
Bmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertut
 
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT  MODUL 1 _MPBISD.pptxPPT  MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptx
 
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT  MODUL 1 _MPBISD.pptxPPT  MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptx
 
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
 
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
 
BAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIABAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIA
 
Power point pkb 3104 ppg
Power point pkb 3104 ppgPower point pkb 3104 ppg
Power point pkb 3104 ppg
 
PROSES MORFOFONEMIK DAN PROSES MORFOLOGIK
PROSES MORFOFONEMIK DAN PROSES MORFOLOGIK PROSES MORFOFONEMIK DAN PROSES MORFOLOGIK
PROSES MORFOFONEMIK DAN PROSES MORFOLOGIK
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Tugasan bmm3104
Tugasan bmm3104Tugasan bmm3104
Tugasan bmm3104
 
Perkembangan bahasa
Perkembangan bahasaPerkembangan bahasa
Perkembangan bahasa
 
Typing tugas resume
Typing tugas resumeTyping tugas resume
Typing tugas resume
 
Bahan ajar
Bahan ajarBahan ajar
Bahan ajar
 
57759569 nota-bm-1
57759569 nota-bm-157759569 nota-bm-1
57759569 nota-bm-1
 
Makalah struktur fonologi bahasa indonesia
Makalah struktur fonologi bahasa indonesiaMakalah struktur fonologi bahasa indonesia
Makalah struktur fonologi bahasa indonesia
 
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
 
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam IlmiahBahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
 
Bagian ii-e-peendekatan-komunikatif
Bagian ii-e-peendekatan-komunikatifBagian ii-e-peendekatan-komunikatif
Bagian ii-e-peendekatan-komunikatif
 
Tugas bindo
Tugas bindoTugas bindo
Tugas bindo
 
Linguistik
LinguistikLinguistik
Linguistik
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

FAKTOR BELAJAR

  • 1. 1. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN BELAJAR BAHASA kondisi ekternal adalah faktor di luar diri murid, seperti lingkungan sekolah , guru, teman sekolah, keluarga, orang tua dan masyarakat. kondisi ekternal terdiri dari 3 prinsip belajar yaitu : a. memberikan situasi / materi yang sesuai dengan respons yang di harapkan b. pengulangan agar belajar lebih sempurna dan lebih lama di ingat. c. pengutan respon yang tepat untuk mempertahankan dan menguatkan respons itu. kondisi internal adalah faktor dalam diri murid yang terdiri atas : a. motifasi positif dan percaya diri dalam belajar. b. tersedia materi yang memadai untuk memancing aktifitas siswa c. adanya strategi dan aspek-aspek jiwa anak. 2. KETERAMPILAN YANG PALING SEDERHANA ADALAH : mekanisme berupa hafalan atau ingatan. murid menghafal dan mengingat bentuk- bentuk bahasa yang paling sederhana, yang paling kompleks, misalnya di mulai dengan mendengar beberapa kosa kata baru, membaca suku kata, kelompok kata dan kalimat. jenis perilaku yang terbentuk dalam dirinya adalah presepsi terhadap perbedaan 2 unsur bahasa atau lebih. murid belajar membedakan arti kata dalam bahasa yang di pelajarinya dan membedakan dengan bahasa ibu yang ia miliki. perilaku ekternal ( produktif) murid meniru ujaran, tulisan bahasa yang dipelajarinya keterampilan tahap berikutnya adalah pengetahuan berupa demonstrasi, pengetahuan tentang fakta kaidah, tentang bahasa yang di pelajari. jenis perilaku yang internal (reseptif) kedua adalah pengenalan (metacognition) tahap ini murid mengenali kaidah kebahasaan yang di pelajarinya. perilaku eksternal yang mengiringi tahap ke dua ini adalah mengingat murid menunjukan bahwa ada ingatan tentang informasi kaidah kebahasaan yang sudah di berikan tahap ke tiga adalah transwer, murid menggunakan pengetahuan dalam situasi baru, penyerapan kaidah yang disesuaikan dengan konteks bahasa yang di hadapi. perilaku yang mengiringi keterampilan ini adalah kemampuan reseptif mrid memahami wacana / paragraf, perilaku ekternal tahap ini adalah aplikasi. murid berbicara / menulis dalam situasi latihan / melibatkan diri dalam simulasi. misalnya, dalam kegiatan tanya - jawab, dialog, diskusi, pidato. tahap ke empat adalah komunikasi. penggunaan bahasa yang di pelajari sebagai sarana komunikasi. perilaku internal tahap ini adalah pemahaman. murid memahami ucapan tulisan, dan tanda kultural yang belum pernah di pelajari dalam situasi yang baru.
  • 2. tahap ke lima adalah kritik. kemampuan menganalisis dan mengevaluasi karangan atau karya tulis maupun lisan. perilaku sikap ini adalah analisis murid mempelajari unsur-unsur sastra cerpen atau roman atau mengurangi penggunaan bahasa hubungan antar paragraf, serta isi sebuah karya tulis, perilaku sintentis merencanakan serta melaksanakan belakar dalam bahasa yang di pelajari. 3. whole language adalah suatu pendekatan pembelajaran bahasa yang di dasari oleh paham constructivism. dalam whole language bahasa di ajarkan secara utuh, tidak terpisah pisah, menyimak, berbicara, membaca dan menulis diajarkan secara terpadu (integrated) sehingga siswa dapat menilah bahasa sebagai suatu kesatuan. pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran bahasa adalah pendekatan yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlibat secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan bahasa. pendekatan ini di pandang sebagai pendekatan dalam proses belajar mengajar yang sesuai dalam era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. pendekatan ini memberikan pengetahuan, pengalaman, serta keterampilan yang cocok untuk memperoleh serta mengembangkan kompetensi, bahasa yang kita pelajari, dalam hal ini bahasa indonesia. pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk membuat kompetensi komunikasi sebagai tujuan pembelajaran bahasa dan mengembangkan prosedur-prosedur bagi empat keterampilan berbahasa yang mencangkup menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dan mengakui saling ketergantungan bahasa dan komunikasi, dan bahasa yang dimaksud dalam konteks ini tentu saja dalam bahasa indonesia.
  • 3. RANGKUMAN SISTEM FENOLOGI DAN EJAAN BAHASA INDONESIA fonologi adalah ilmu yang membahas tentang bunyi-bunyi bahasa. fonologi pada umumnya di bagi 2 yakni, fonemik (fonem) yang membahas tentang bunyi-bunyi ujaran yang berfungsi sebagai pembeda makna, dan fonetik yang membahasa bagaimana bunyi-bunyi ujaran itu di hasilkan oleh alat ucap manusia. fenomena resmi dalam bahasa indonesia ada 32 buah, yang terdiri atas 6 buah fenomena fokal, 3 buah fenomena diftong dan 23 buah fenomena konsonan. semua fonem-fonem tersebut di hasilkan oleh alat ucap manusia dari batang tenggorokan sampai ke bibir beserta udara yang keluar ketika kita bernapas. hal ini di bahas dalam tataran fonetik. ada 3 bagian alat ucap dalam menghasilkan bunyi ujaran yaitu 1. udara dari paru-paru 2. artikulator bagian alat ucap yang dapat di gerakan / di geser ketika bunyi di ucapkan, misalnya rahang bawah lidah 3. titik artikulasi yakni bagian alat ucap yang tidak dapat di gerakan (bagian yang menjadi tujuan sentuh artikulator) misalnya rahang atas, langit-langit lembut dll. selain fonem dan fonnetik, hal yang perlu di pahami dalam berujar adalah intonasi. intonasi mengatur tinggi-rendah, keras-lunak cepat lambatnya suara dalam berujar sehingga ujar dapat di pahami oleh pendengar. jadi intonasi merupakan rangkaian nada yang di warnai oleh tekanan, durasi, penghentian suara ketika seseorang berujar (berbicara). selanjutnya dalam bahasa tulisan, yang dipentingkan adalah ejaan.dalam ejaan tercakup perangkat peraturan tentang bagaimana bagaimana menggambarkan lambang-lambang fonem (bunyi ujaran) dan bagaimana interellasi antara lambang-lambang itu di tuliskan dengan benar dalam suatu bahasa. ejaan yang berlaku dalam bahasa indonesia saat ini adalah ejaan yang disempurnakan, yang di dalamnya memuat 5 bab peraturan tentang tata tulis dalam bahasa indonesia, yakni pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, tanda baca, dan penulisan unsur separan.
  • 4. SISTEM MORFOLOGI ( KATA ) DALAM BAHASA INDONESIA morfologi adalah ilmu bahasa yang membahas tentang bentuk-bentuk kata. satuan bahasa yang menjadi unsur pembentukan kata di sebut morfen.satuan yang menjadi unsur pembentuk kata ini ada yang telah mengandung makna, di sebut gramatis dan yang belum mengandung makna di sebut nongragmatis. selanjutnya morfem ada 2 macam yakni morfem bebas dan morfem terikat. morfem bebas merupakan merfon yang dapat berdiri sendiri sebagai kata, dan morfem terikat merupakan morfem yang belum mempunyai potensi sebagai kata. untuk menjadi kata morfem bebas harus melalui proses penggabungan dengan morfem bebas. dalam bahasa indonesia morfen terikat dapat di bedakan menjadi2 , yakni morfem terikat pada morfologis, dan morfem terikat pada sintaktis. morfem terikat morfologis (imbuhan) dalam bahasa indonesia berfungsi sebagai : 1. penentu jenis kata 2. penentu makna kata sedangkan makna kata dalam kalimat (makna struktural) dapat di pengaruhi oleh hubungan antar kata yang menjadi unsur kalimat tersebut. mofrem terikat morfologis, ada yang mempunyai variasi atau mengalami perubahan bentuk jika melekat pada kata-kata tertentu. morfem ini adalah awalan me,be, ter, gejalah ini di sebut alomorf.
  • 5. PEMBELAJARAN FONOLOGI, EJAAN DAN MORFOLOGI BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR pembelajaran fonologi, ejaan dan morfologi bahasa indonesia sekolah dasar dalam kurikulum berbasis kompetensi SD mata pelajaran bahasa indonesia, bukan merupakan aspek tersendiri, tetapi merupakan bagian penunjang dari aspek-aspek bahasa indonesia yang ada ( mendengarkan,berbicara, membaca dan menulis) serta aspek kebahasaan dan apersiapsi bahasa dan sastra. pedoman guru dalam melakasanakan pembelajaran fonologi, ejaan dan morfologi adalah komponen kopetensi dasar mata pelajaran yang di dalamnya memuat kopetensi dasar, hasil belajar dan indikator. secara operasionalnya pembelajaran fonologi, ejaan dan morfologi dapat diwujudkan secara terpadu dengan aspek-aspek tersebut di atas. hal ini sejalan dengan rambu-rambu mata pelajaran bahasa indonesia bahwa, pembelajaran bahasa sd yaitu belajar berkomunikasi baik lisan atau tulisan. untuk mencapai kemampuan berkomunikasi itu, tentu memerlukan ucapan. hal ini termaksud dalam tataran pembelajaran fonologi, ejaan, intonasi, dan morfologi. prinsip yang dapat di jadikan pedomannya, antara lain 1. pembelajaran di berikan dari yang mudah ke yang sukar 2. pembelajaran di berikan secara tematik / terpadu khususnya antar aspek bahasa 3. pembelajaran di sajikan sesuai konteksnya. penyusunan perencanaan pembelajaran fonologi, ejaan dan morfologi terdiri atas tiga tahap yaitu : persiapan, pelaksanaan, dan penilaian. komponen-komponen yang di cantumkan dalam perencanaan pembelajaran adalah : a. identitas b. KBK , HB dan indikator c. rumusan TPK d. langkah pembelajaran e. bahan, cara dan sumber f. penilaian.
  • 6. TUGAS TUTORIAL SOAL-SOAL DAN JAWABANNYA DISUSUN OLEH : NAMA : SAFIUDIN NIM : 819 704 407 POKJAR : KATOBU SEMESTER : 9 UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ KENDARI 2013
  • 7. TUGAS TUTORIAL 2 RANGKUMAN DISUSUN OLEH : NAMA : SAFIUDIN NIM : 819 704 407 POKJAR : KATOBU SEMESTER : 9 UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ KENDARI 2013