SlideShare a Scribd company logo
UNIVERSITAS INDONESIA
Apria Montessori
Nuvia Manzilina Afrah
Pahrul Rozi
Qisty Afifah Noviyanti
Ria Fitri Heldiyani
Rumaisha Milhan
Vania Erika E
PENDAHULUAN
Defisit air bersih terjadi akibat pengelolaan
air yang tidak baik, dapat dipicu oleh kepadatan
penduduk; konversi lahan dan penambangan;
ekosistem dan topografi; substansi UU terkait
pemanfaatan sumber daya air yang tidak sesuai
dengan UUD 1945. Defisit air bersih membawa
dampak terhadap kesehatan. Dampak tersebut
dapat diatasi dengan menemukan solusi yang
tepat.
Ekosistem
Pengelolaan
Tambang
Topografi
UUD SD Air
Kepadatan
Penduduk
Pengelolaan
Air
Keterbatasan
Pengetahuan
DEFISIT AIR
BERSIH
DEFISIT AIR
BERSIH
SOLUSISOLUSI
SIKAP KELOMPOK
Kelompok kami menolak pemanfaatan sumber
daya air yang berlebihan dan tidak bertanggung jawab
yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun
masyarakat dan mendukung pembaharuan UU terkait
sumber daya air sehingga terdapat kejelasan hukum
terkait pengelolaan air
HIPOTESIS
1. Pengelolaan air bersih yang
kurang dipicu oleh kepadatan
penduduk, konversi lahan dan
pertambangan yang
mengakibatkan defisit air bersih
2. Kondisi topografi yang tidak
mendukung, dapat menyebabkan
defisit air bersih
3. Ekosistem mempengaruhi defisit
air bersih
4. Implementasi dan substansi UU
terkair sumber daya air yang tidak
sesuai dengan UUD 1945 dapat
menyebabkan defisit air bersih
FUNGSI AIR BAGI MANUSIA
(Suriawiria, 1996)
PERSYARATAN AIR MINUM
http://1.bp.blogspot.com/-AbnJGlyW-_Q/U4WOeNRSB0I/AAAAAAAAAHY/5s2iLYNBiH4/s1600/siklus+hidrologi.PNG
JABAR : 1.217JABAR : 1.217
MASALAHMASALAH
Lingkungan
KEPADATAN PENDUDUK
AKTIVITAS YANG MEMERLUKAN AIR
(Anonim, 2013)
KONVERSI LAHAN
Perumahan
PertanianIndustri
Pertambangan
(Anonim, 2013)
PENCEMARAN AIR & DEFISIT AIR
BERSIH
(Anonim, 2013)
PEMBENTUKAN
TANAH
(Sulistiyanto, 2009)
Solum tanah
dangkal
Solum tanah
dangkal
Garam
terkikisGaram
terkikis
Kurang
penyimpanan air
tanah
Kurang
penyimpanan air
tanah
• Latosol merah
• Grumosol kuning-
coklat
• Latosol coklat
• Grumosol kelabu
(Sulistiyanto, 2009)
m
elanggar
menyebabkan
padahal
KETERSEDIAAN AIRKETERSEDIAAN AIR
LINGKUNGAN
MAHLUK HIDUP
CUACA DAN IKLIM
PENCEMARAN AIR TANAH
AIR BERWARNA
KUNING
AIR BERWARNA
KUNING
AIR BERBAUAIR BERBAU
(-) 10 m
bakteri Fecal
coli, coliform, Fe
(sanitasi.or.id, n.d.)
PENCEMARAN AIR DI
DAERAH PESISIR
KURANGNYA PENGETAHUAN SDM
MENGENAI AIR BERSIH
TATA CARA PENGELOLAAN AIR
(Ashari, 2010)
Defisit Air Bersih
PENGELOLAAN
PERTAMBANGAN
PENGELOLAAN
PERTAMBANGAN
Pembukaan lahan
tambang
Hutan lindung dan
hutan konservasi
menggunakan
Peraturan Pemerintah No.22 Tahun 2010
tentang Wilayah Pertambangan
Pasal 22 ayat 1
untuk menetapkan WIUP
(Wilayah Izin Usaha
Pertambangan) dalam suatu
WUP (Wilayah Usaha
Pertambangan) harus
memenuhi kriteria
Letak geofrafis
Kaidah
konservasi
Daya dukung
lingkungan
Optimalisasi
suberdaya
mineral
Tingkat
kepadatan
penduduk
DAMPAK UMUM PERTAMBANGAN
Hilangnya vegetasi alami Perubahan topografi
Perubahan pola hidrologi Kerusakan tanah
PERTAMBANGAN BATUBARA
Zat Asam
Tambang
Logam Berat
(Greeenpeace
Indonesia, n.d)
DAMPAK
Kanker kulit
Tumbuhan mati
Musnahnya kehidupan akuatik
(Greeenpeace Indonesia, n.d)
Dampak LAINNYA penggunaan
batubara bagi kesehatan
60orang Indonesia
MENINGGAL setiap
tahun akibat polusi
BATUBARA
(Myllyvirta dalam Mongabay Online, 2014)
PERTAMBANGAN EMAS
PT Nusa Halmahera Minerals, Maluku Pertambangan emas tradisional
BAHAYA !!!!
MERKURI(National Geographic
Indonesia, 2012)
Limbah PT Freeport hancurkan vegetasi
dan sumber air warga
DAMPAK
Tragedi Minamata 
keracunan merkuri (Hg)
PERTAMBANGAN PASIR
USULAN ALTERNATIF PENYELESAIAN
ADVOKASI IMPLEMENTASI
ALTERNATIF PENYELESAIAN YANG DIPILIH
& LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIANNYA
Pengembalian hak negara untuk menguasai kemudian
diikuti perilaku rakyat di berbagai sektor dalam
mencegah defisit air sebagai implementasinya
Pengembalian hak negara untuk menguasai kemudian
diikuti perilaku rakyat di berbagai sektor dalam
mencegah defisit air sebagai implementasinya
Pembuatan UU atau peraturan tentang
pengelolaan tambang, bukan hanya wilayah
pertambangan atau mineral-mineral yang bisa
ditambang serta pelarangan eksploitasi
Pembuatan UU atau peraturan tentang
pengelolaan tambang, bukan hanya wilayah
pertambangan atau mineral-mineral yang bisa
ditambang serta pelarangan eksploitasi
Mengkampanyekan gerakan hemat air
dimulai dari diri sendiri
Mengkampanyekan gerakan hemat air
dimulai dari diri sendiri
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan
bahwa defisit air bersih terjadi karena beberapa
penyebab seperti perbedaan topografi di setiap
daerah, kepadatan penduduk, konversi lahan,
kegiatan penambangan, ekosistem, keterbatasan
pengetahuan sumber daya manusia dan substansi
UU terkait pemanfaatan sumber daya air yang tidak
sesuai dengan UUD 1945.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan
bahwa defisit air bersih terjadi karena beberapa
penyebab seperti perbedaan topografi di setiap
daerah, kepadatan penduduk, konversi lahan,
kegiatan penambangan, ekosistem, keterbatasan
pengetahuan sumber daya manusia dan substansi
UU terkait pemanfaatan sumber daya air yang tidak
sesuai dengan UUD 1945.
REFERENSI
• Anonim, (2013). Kebijakan Pemerintah Menangani Kepadatan Penduduk. [online] Available at:
https://infopenduduk.wordpress.com/berita/kebijakan-pemerintah-menangani-kepadatan-penduduk/ [Accessed 17 Apr.
2015].
• Balittra.litbang.pertanian.go.id, (n.d.). Index of /prosiding06. [online] Available at:
http://balittra.litbang.pertanian.go.id/prosiding06 [Accessed 19 Apr. 2015].
• Ashari, D. (2010). PENGARUH HOLDING TIME TERHADAP KEKERUHAN PADA SAMPEL AIR SUNGAI BABURA DENGAN
METODE TURBIDIMETRI. Universitas Sumatera Utara.
• Dishut.jabarprov.go.id, (2015). Dinas Kehutanan Provinsi Jabar. [online] Available at: http://dishut.jabarprov.go.id/?
mod=detilBerita&idMenuKiri=&idBerita=3390 [Accessed 19 Apr. 2015].
• Gundradi R., Sukmana, Ta’in, Z., dan Nixon. 2000. Laporan Penelitian Pemantauan Unsur Hg (Merkuri) Akibat Penambangan
Emas Tanpa Ijin (PETI) Di Daerah Pongkor, Jawa Barat dengan Pemetaan Geokimia. Koordinator Urusan Departemen Energi
dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat.
• Greenpeace Indonesia, (n.d.). Batubara Mematikan. [online] Available at:
http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/Energi-Batu-Bara-yang-Kotor/ [Accessed 18 Apr.
2015].
• National Geographic Indonesia, (2012). Penambangan Emas Picu Pencemaran Merkuri. [online] Available at:
http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/05/penambangan-emas-picu-pencemaran-merkuri [Accessed 22 Apr. 2015].
• Indra Nugraha, J. (2014). Batubara, Rusak Lingkungan, Sumber Beragam Penyakit sampai Hancurkan Pangan dan Budaya |
Mongabay.co.id. [online] Mongabay.co.id. Available at: http://www.mongabay.co.id/2014/02/24/batubara-rusak-
lingkungan-sumber-beragam-penyakit-sampai-hancurkan-pangan-dan-budaya/ [Accessed 22 Apr. 2015].
• Republika Online, (2012). Penggunaan Air Tanah Dinilai Sudah Overdosis | Republika Online. [online] Available at:
http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/12/05/31/m4vrbe-penggunaan-air-tanah-dinilai-sudah-
overdosis [Accessed 19 Apr. 2015].
• Suriawiria, U. (1996). Air dalam kehidupan dan lingkungan yang sehat. Alumni.
• Sulistiyanto, I. (2009). Geografi 1 : Sekolah Menengah Atas/ Aliyah Kelas X. Jakarta: PT Balai Pustaka.
• sanitasi.or.id, (n.d.). DASAR-DASAR TEKNIK DAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH. [online] Available at:
http://www.sanitasi.or.id/ppsp/wp-content/uploads/pdf/air-limbah/4_dasar-

More Related Content

What's hot

Penyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan AirPenyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan Air
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Infiltrasi ppt
Infiltrasi pptInfiltrasi ppt
Infiltrasi ppt
Faisal Siddik
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanaman
Kharistya Amaru
 
MATERI 1 SIKLUS HIDROLOGI.ppt
MATERI 1 SIKLUS HIDROLOGI.pptMATERI 1 SIKLUS HIDROLOGI.ppt
MATERI 1 SIKLUS HIDROLOGI.ppt
Ambar Widuri
 
5 uji perkolasi
5 uji perkolasi5 uji perkolasi
5 uji perkolasi
070373
 
Materi Infiltrasi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Infiltrasi Air Tanah Mata Kuliah HidrologiMateri Infiltrasi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Infiltrasi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Nurul Afdal Haris
 
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah HidrlogiMateri Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Nurul Afdal Haris
 
13 irigasi curah
13   irigasi curah13   irigasi curah
13 irigasi curah
Kharistya Amaru
 
suhu tanah
suhu tanahsuhu tanah
suhu tanah
Iqrimha Lairung
 
4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & air4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & airdenotsudiana
 
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawa
Boaz Salosa
 
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanDasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Purwandaru Widyasunu
 
Laporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiLaporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasi
Tidar University
 
Ekosistem mangrove
Ekosistem mangroveEkosistem mangrove
Ekosistem mangrove
yunikunkun
 
Transpirasi
TranspirasiTranspirasi
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
YOHANIS SAHABAT
 
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Awe Wardani
 
Evaluasi dampak amdal
Evaluasi dampak amdalEvaluasi dampak amdal
Evaluasi dampak amdalEka Iriadenta
 

What's hot (20)

Penyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan AirPenyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan Air
 
Infiltrasi ppt
Infiltrasi pptInfiltrasi ppt
Infiltrasi ppt
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanaman
 
MATERI 1 SIKLUS HIDROLOGI.ppt
MATERI 1 SIKLUS HIDROLOGI.pptMATERI 1 SIKLUS HIDROLOGI.ppt
MATERI 1 SIKLUS HIDROLOGI.ppt
 
5 uji perkolasi
5 uji perkolasi5 uji perkolasi
5 uji perkolasi
 
Materi Infiltrasi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Infiltrasi Air Tanah Mata Kuliah HidrologiMateri Infiltrasi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Infiltrasi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
 
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah HidrlogiMateri Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
 
13 irigasi curah
13   irigasi curah13   irigasi curah
13 irigasi curah
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
suhu tanah
suhu tanahsuhu tanah
suhu tanah
 
4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & air4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & air
 
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawa
 
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanDasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
 
Laporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiLaporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasi
 
Ekosistem mangrove
Ekosistem mangroveEkosistem mangrove
Ekosistem mangrove
 
Transpirasi
TranspirasiTranspirasi
Transpirasi
 
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
 
Survei tanah
Survei tanahSurvei tanah
Survei tanah
 
Evaluasi dampak amdal
Evaluasi dampak amdalEvaluasi dampak amdal
Evaluasi dampak amdal
 

Viewers also liked

Faktor Penyebab & Upaya Penyelesaian Defisit Air Bersih
Faktor Penyebab & Upaya Penyelesaian Defisit Air BersihFaktor Penyebab & Upaya Penyelesaian Defisit Air Bersih
Faktor Penyebab & Upaya Penyelesaian Defisit Air Bersih
chyntia aryanti mayadewi
 
Defisit Air Bersih dan Layak Konsumsi di Indonesia
Defisit Air Bersih dan Layak Konsumsi di IndonesiaDefisit Air Bersih dan Layak Konsumsi di Indonesia
Defisit Air Bersih dan Layak Konsumsi di Indonesia
Clarissa Tiffany
 
Defisit Air Bersih
Defisit Air BersihDefisit Air Bersih
Defisit Air Bersih
xSascha
 
krisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesiakrisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesiaDhytha Asyidiq
 
fisiologi tumbuhan - water deficit
fisiologi tumbuhan - water deficitfisiologi tumbuhan - water deficit
fisiologi tumbuhan - water deficitAisAisyah
 
KRISIS AIR BERSIH DI DUNIA
KRISIS AIR BERSIH DI DUNIAKRISIS AIR BERSIH DI DUNIA
KRISIS AIR BERSIH DI DUNIA
Marlinda
 
MPKT B - Krisis Sumber Air Bersih
MPKT B - Krisis Sumber Air BersihMPKT B - Krisis Sumber Air Bersih
MPKT B - Krisis Sumber Air Bersih
Farah Salsabila
 
Pbl 1 kekurangan air bersih dari hg 5
Pbl 1 kekurangan air bersih dari hg 5Pbl 1 kekurangan air bersih dari hg 5
Pbl 1 kekurangan air bersih dari hg 5
Syamsu Rijal Efendi
 
Perencanaan sistem penyaliran tambang
Perencanaan sistem penyaliran tambangPerencanaan sistem penyaliran tambang
Perencanaan sistem penyaliran tambangIpung Noor
 
Penyaliran Tambang
Penyaliran TambangPenyaliran Tambang
Penyaliran Tambang
heny novi
 
Peran Masyarakat dalam Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Air
Peran Masyarakat dalam Pengendalian Pencemaran dan Konservasi AirPeran Masyarakat dalam Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Air
Peran Masyarakat dalam Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Air
Nahdya Maulina
 
Sistem penyaliran tambang
Sistem penyaliran tambangSistem penyaliran tambang
Sistem penyaliran tambang
Hadi Kennedy
 
Potensi tekanan ketersediaan air sebagai dampak perubahan iklim pada kawasan ...
Potensi tekanan ketersediaan air sebagai dampak perubahan iklim pada kawasan ...Potensi tekanan ketersediaan air sebagai dampak perubahan iklim pada kawasan ...
Potensi tekanan ketersediaan air sebagai dampak perubahan iklim pada kawasan ...Arok Pramudhita
 
Teknologi pengolahan air gambut
Teknologi pengolahan air gambutTeknologi pengolahan air gambut
Teknologi pengolahan air gambut
Irf Kartamulia
 
Laporan KP PT ANTAM Yogi
Laporan KP PT ANTAM YogiLaporan KP PT ANTAM Yogi
Laporan KP PT ANTAM YogiYogi Firmansyah
 
Krisis Air Bersih
Krisis Air BersihKrisis Air Bersih
Krisis Air Bersih
Puspa Pratiwi
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolah Air Limbah secara Kombinasi
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolah Air Limbah secara KombinasiPerencanaan Teknis Bangunan Pengolah Air Limbah secara Kombinasi
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolah Air Limbah secara Kombinasi
Joy Irman
 
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)Muhammad Kurniawan
 
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Pengelolaan dan Pemantauan LingkunganPengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
YusufRiyandi
 
Mendesain rancangan penyaliran tambang terbuka
Mendesain rancangan penyaliran tambang terbukaMendesain rancangan penyaliran tambang terbuka
Mendesain rancangan penyaliran tambang terbuka
zacky66
 

Viewers also liked (20)

Faktor Penyebab & Upaya Penyelesaian Defisit Air Bersih
Faktor Penyebab & Upaya Penyelesaian Defisit Air BersihFaktor Penyebab & Upaya Penyelesaian Defisit Air Bersih
Faktor Penyebab & Upaya Penyelesaian Defisit Air Bersih
 
Defisit Air Bersih dan Layak Konsumsi di Indonesia
Defisit Air Bersih dan Layak Konsumsi di IndonesiaDefisit Air Bersih dan Layak Konsumsi di Indonesia
Defisit Air Bersih dan Layak Konsumsi di Indonesia
 
Defisit Air Bersih
Defisit Air BersihDefisit Air Bersih
Defisit Air Bersih
 
krisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesiakrisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesia
 
fisiologi tumbuhan - water deficit
fisiologi tumbuhan - water deficitfisiologi tumbuhan - water deficit
fisiologi tumbuhan - water deficit
 
KRISIS AIR BERSIH DI DUNIA
KRISIS AIR BERSIH DI DUNIAKRISIS AIR BERSIH DI DUNIA
KRISIS AIR BERSIH DI DUNIA
 
MPKT B - Krisis Sumber Air Bersih
MPKT B - Krisis Sumber Air BersihMPKT B - Krisis Sumber Air Bersih
MPKT B - Krisis Sumber Air Bersih
 
Pbl 1 kekurangan air bersih dari hg 5
Pbl 1 kekurangan air bersih dari hg 5Pbl 1 kekurangan air bersih dari hg 5
Pbl 1 kekurangan air bersih dari hg 5
 
Perencanaan sistem penyaliran tambang
Perencanaan sistem penyaliran tambangPerencanaan sistem penyaliran tambang
Perencanaan sistem penyaliran tambang
 
Penyaliran Tambang
Penyaliran TambangPenyaliran Tambang
Penyaliran Tambang
 
Peran Masyarakat dalam Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Air
Peran Masyarakat dalam Pengendalian Pencemaran dan Konservasi AirPeran Masyarakat dalam Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Air
Peran Masyarakat dalam Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Air
 
Sistem penyaliran tambang
Sistem penyaliran tambangSistem penyaliran tambang
Sistem penyaliran tambang
 
Potensi tekanan ketersediaan air sebagai dampak perubahan iklim pada kawasan ...
Potensi tekanan ketersediaan air sebagai dampak perubahan iklim pada kawasan ...Potensi tekanan ketersediaan air sebagai dampak perubahan iklim pada kawasan ...
Potensi tekanan ketersediaan air sebagai dampak perubahan iklim pada kawasan ...
 
Teknologi pengolahan air gambut
Teknologi pengolahan air gambutTeknologi pengolahan air gambut
Teknologi pengolahan air gambut
 
Laporan KP PT ANTAM Yogi
Laporan KP PT ANTAM YogiLaporan KP PT ANTAM Yogi
Laporan KP PT ANTAM Yogi
 
Krisis Air Bersih
Krisis Air BersihKrisis Air Bersih
Krisis Air Bersih
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolah Air Limbah secara Kombinasi
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolah Air Limbah secara KombinasiPerencanaan Teknis Bangunan Pengolah Air Limbah secara Kombinasi
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolah Air Limbah secara Kombinasi
 
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)
 
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Pengelolaan dan Pemantauan LingkunganPengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
 
Mendesain rancangan penyaliran tambang terbuka
Mendesain rancangan penyaliran tambang terbukaMendesain rancangan penyaliran tambang terbuka
Mendesain rancangan penyaliran tambang terbuka
 

Similar to Faktor penyebab defisit air bersih

Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaKerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Annisa Wasistiana
 
1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx
1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx
1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx
meizajolanda3
 
Presentasi hukum lingkungan
Presentasi hukum lingkunganPresentasi hukum lingkungan
Presentasi hukum lingkungan
Yuli Aulia
 
Teknik konservasi tanah dan air pada das
Teknik konservasi tanah dan air pada dasTeknik konservasi tanah dan air pada das
Teknik konservasi tanah dan air pada das
Asier La Ode
 
09.03 - BRIEFING PELAKSANAAN.pptx
09.03 - BRIEFING PELAKSANAAN.pptx09.03 - BRIEFING PELAKSANAAN.pptx
09.03 - BRIEFING PELAKSANAAN.pptx
RinaFatkhiyah
 
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf
PuteriAprilani1
 
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode] (2).pdf
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode] (2).pdf1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode] (2).pdf
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode] (2).pdf
fauzanfahcri1
 
12416 sipres brg final
12416 sipres brg final12416 sipres brg final
12416 sipres brg final
Rahayu Wulansari
 
Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...
Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...
Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...
WachidNoorH
 
Sumber Daya Alam Dibumi by presentation BIMA RIDHO PRATAMA
Sumber Daya Alam Dibumi by presentation BIMA RIDHO PRATAMASumber Daya Alam Dibumi by presentation BIMA RIDHO PRATAMA
Sumber Daya Alam Dibumi by presentation BIMA RIDHO PRATAMA
Bima Pratama
 
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan BerkelanjutanPengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
muktiimam
 
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx
DedeArdianSyaputra
 
Kerusakan Alam INDONESIA
Kerusakan Alam INDONESIAKerusakan Alam INDONESIA
Kerusakan Alam INDONESIA
Jesica Grace
 
Groundwater : Global Assesment and Scale (Integrated Water Resource Management)
Groundwater : Global Assesment and Scale (Integrated Water Resource Management)Groundwater : Global Assesment and Scale (Integrated Water Resource Management)
Groundwater : Global Assesment and Scale (Integrated Water Resource Management)Kiki Reski
 
Paper Geologi Sedimentologi Laut (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut  (Universitas Maritim Raja Ali Haji)Paper Geologi Sedimentologi Laut  (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Universitas Maritim Raja Ali Haji
 

Similar to Faktor penyebab defisit air bersih (20)

Lks
LksLks
Lks
 
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaKerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
 
1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx
1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx
1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx
 
Presentasi hukum lingkungan
Presentasi hukum lingkunganPresentasi hukum lingkungan
Presentasi hukum lingkungan
 
Teknik konservasi tanah dan air pada das
Teknik konservasi tanah dan air pada dasTeknik konservasi tanah dan air pada das
Teknik konservasi tanah dan air pada das
 
09.03 - BRIEFING PELAKSANAAN.pptx
09.03 - BRIEFING PELAKSANAAN.pptx09.03 - BRIEFING PELAKSANAAN.pptx
09.03 - BRIEFING PELAKSANAAN.pptx
 
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf
 
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode] (2).pdf
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode] (2).pdf1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode] (2).pdf
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode] (2).pdf
 
12416 sipres brg final
12416 sipres brg final12416 sipres brg final
12416 sipres brg final
 
Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...
Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...
Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...
 
Makalah iis
Makalah iisMakalah iis
Makalah iis
 
Sumber Daya Alam Dibumi by presentation BIMA RIDHO PRATAMA
Sumber Daya Alam Dibumi by presentation BIMA RIDHO PRATAMASumber Daya Alam Dibumi by presentation BIMA RIDHO PRATAMA
Sumber Daya Alam Dibumi by presentation BIMA RIDHO PRATAMA
 
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan BerkelanjutanPengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
 
Banjir
BanjirBanjir
Banjir
 
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx
 
Kerusakan Alam INDONESIA
Kerusakan Alam INDONESIAKerusakan Alam INDONESIA
Kerusakan Alam INDONESIA
 
Groundwater : Global Assesment and Scale (Integrated Water Resource Management)
Groundwater : Global Assesment and Scale (Integrated Water Resource Management)Groundwater : Global Assesment and Scale (Integrated Water Resource Management)
Groundwater : Global Assesment and Scale (Integrated Water Resource Management)
 
Laporan krl
Laporan krlLaporan krl
Laporan krl
 
Paper Geologi Sedimentologi Laut (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut  (Universitas Maritim Raja Ali Haji)Paper Geologi Sedimentologi Laut  (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
 
Makalah vigita
Makalah vigitaMakalah vigita
Makalah vigita
 

Recently uploaded

PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
muhammadnoorhasby04
 
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap EkosistemStudi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
d1051231041
 
Modul Projek - Tanpa Rokok itu Keren - Fase D.pdf
Modul Projek  - Tanpa Rokok itu Keren - Fase D.pdfModul Projek  - Tanpa Rokok itu Keren - Fase D.pdf
Modul Projek - Tanpa Rokok itu Keren - Fase D.pdf
MUhammadIlham484521
 
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan ErupsiSejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
ssuserb357a32
 
Contoh surat Pengunduran diri karang taruna daerah.docx
Contoh surat Pengunduran diri karang taruna daerah.docxContoh surat Pengunduran diri karang taruna daerah.docx
Contoh surat Pengunduran diri karang taruna daerah.docx
miftahzannah
 
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdfPlastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Biotani & Bahari Indonesia
 
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.pptBAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
YUZANAPRATIWI
 
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
LukmanulHakim572233
 
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptxinduksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
AzisRois1
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
d1051231072
 
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfAnalisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
BrigittaBelva
 

Recently uploaded (11)

PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
 
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap EkosistemStudi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
 
Modul Projek - Tanpa Rokok itu Keren - Fase D.pdf
Modul Projek  - Tanpa Rokok itu Keren - Fase D.pdfModul Projek  - Tanpa Rokok itu Keren - Fase D.pdf
Modul Projek - Tanpa Rokok itu Keren - Fase D.pdf
 
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan ErupsiSejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
 
Contoh surat Pengunduran diri karang taruna daerah.docx
Contoh surat Pengunduran diri karang taruna daerah.docxContoh surat Pengunduran diri karang taruna daerah.docx
Contoh surat Pengunduran diri karang taruna daerah.docx
 
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdfPlastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
 
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.pptBAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
 
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
 
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptxinduksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
 
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfAnalisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
 

Faktor penyebab defisit air bersih

  • 1. UNIVERSITAS INDONESIA Apria Montessori Nuvia Manzilina Afrah Pahrul Rozi Qisty Afifah Noviyanti Ria Fitri Heldiyani Rumaisha Milhan Vania Erika E
  • 2. PENDAHULUAN Defisit air bersih terjadi akibat pengelolaan air yang tidak baik, dapat dipicu oleh kepadatan penduduk; konversi lahan dan penambangan; ekosistem dan topografi; substansi UU terkait pemanfaatan sumber daya air yang tidak sesuai dengan UUD 1945. Defisit air bersih membawa dampak terhadap kesehatan. Dampak tersebut dapat diatasi dengan menemukan solusi yang tepat.
  • 4. SIKAP KELOMPOK Kelompok kami menolak pemanfaatan sumber daya air yang berlebihan dan tidak bertanggung jawab yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat dan mendukung pembaharuan UU terkait sumber daya air sehingga terdapat kejelasan hukum terkait pengelolaan air
  • 5. HIPOTESIS 1. Pengelolaan air bersih yang kurang dipicu oleh kepadatan penduduk, konversi lahan dan pertambangan yang mengakibatkan defisit air bersih 2. Kondisi topografi yang tidak mendukung, dapat menyebabkan defisit air bersih 3. Ekosistem mempengaruhi defisit air bersih 4. Implementasi dan substansi UU terkair sumber daya air yang tidak sesuai dengan UUD 1945 dapat menyebabkan defisit air bersih
  • 6. FUNGSI AIR BAGI MANUSIA (Suriawiria, 1996)
  • 9. JABAR : 1.217JABAR : 1.217 MASALAHMASALAH Lingkungan KEPADATAN PENDUDUK
  • 10. AKTIVITAS YANG MEMERLUKAN AIR (Anonim, 2013)
  • 12. PENCEMARAN AIR & DEFISIT AIR BERSIH (Anonim, 2013)
  • 14. Solum tanah dangkal Solum tanah dangkal Garam terkikisGaram terkikis Kurang penyimpanan air tanah Kurang penyimpanan air tanah • Latosol merah • Grumosol kuning- coklat • Latosol coklat • Grumosol kelabu (Sulistiyanto, 2009)
  • 15.
  • 18. PENCEMARAN AIR TANAH AIR BERWARNA KUNING AIR BERWARNA KUNING AIR BERBAUAIR BERBAU (-) 10 m bakteri Fecal coli, coliform, Fe (sanitasi.or.id, n.d.)
  • 19.
  • 22. TATA CARA PENGELOLAAN AIR (Ashari, 2010)
  • 24. PENGELOLAAN PERTAMBANGAN Pembukaan lahan tambang Hutan lindung dan hutan konservasi menggunakan Peraturan Pemerintah No.22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan Pasal 22 ayat 1 untuk menetapkan WIUP (Wilayah Izin Usaha Pertambangan) dalam suatu WUP (Wilayah Usaha Pertambangan) harus memenuhi kriteria Letak geofrafis Kaidah konservasi Daya dukung lingkungan Optimalisasi suberdaya mineral Tingkat kepadatan penduduk
  • 25. DAMPAK UMUM PERTAMBANGAN Hilangnya vegetasi alami Perubahan topografi
  • 26. Perubahan pola hidrologi Kerusakan tanah
  • 27. PERTAMBANGAN BATUBARA Zat Asam Tambang Logam Berat (Greeenpeace Indonesia, n.d)
  • 28. DAMPAK Kanker kulit Tumbuhan mati Musnahnya kehidupan akuatik (Greeenpeace Indonesia, n.d)
  • 29. Dampak LAINNYA penggunaan batubara bagi kesehatan 60orang Indonesia MENINGGAL setiap tahun akibat polusi BATUBARA (Myllyvirta dalam Mongabay Online, 2014)
  • 30. PERTAMBANGAN EMAS PT Nusa Halmahera Minerals, Maluku Pertambangan emas tradisional BAHAYA !!!! MERKURI(National Geographic Indonesia, 2012)
  • 31. Limbah PT Freeport hancurkan vegetasi dan sumber air warga DAMPAK Tragedi Minamata  keracunan merkuri (Hg)
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40. ALTERNATIF PENYELESAIAN YANG DIPILIH & LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIANNYA Pengembalian hak negara untuk menguasai kemudian diikuti perilaku rakyat di berbagai sektor dalam mencegah defisit air sebagai implementasinya Pengembalian hak negara untuk menguasai kemudian diikuti perilaku rakyat di berbagai sektor dalam mencegah defisit air sebagai implementasinya Pembuatan UU atau peraturan tentang pengelolaan tambang, bukan hanya wilayah pertambangan atau mineral-mineral yang bisa ditambang serta pelarangan eksploitasi Pembuatan UU atau peraturan tentang pengelolaan tambang, bukan hanya wilayah pertambangan atau mineral-mineral yang bisa ditambang serta pelarangan eksploitasi Mengkampanyekan gerakan hemat air dimulai dari diri sendiri Mengkampanyekan gerakan hemat air dimulai dari diri sendiri
  • 41. KESIMPULAN Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa defisit air bersih terjadi karena beberapa penyebab seperti perbedaan topografi di setiap daerah, kepadatan penduduk, konversi lahan, kegiatan penambangan, ekosistem, keterbatasan pengetahuan sumber daya manusia dan substansi UU terkait pemanfaatan sumber daya air yang tidak sesuai dengan UUD 1945. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa defisit air bersih terjadi karena beberapa penyebab seperti perbedaan topografi di setiap daerah, kepadatan penduduk, konversi lahan, kegiatan penambangan, ekosistem, keterbatasan pengetahuan sumber daya manusia dan substansi UU terkait pemanfaatan sumber daya air yang tidak sesuai dengan UUD 1945.
  • 42. REFERENSI • Anonim, (2013). Kebijakan Pemerintah Menangani Kepadatan Penduduk. [online] Available at: https://infopenduduk.wordpress.com/berita/kebijakan-pemerintah-menangani-kepadatan-penduduk/ [Accessed 17 Apr. 2015]. • Balittra.litbang.pertanian.go.id, (n.d.). Index of /prosiding06. [online] Available at: http://balittra.litbang.pertanian.go.id/prosiding06 [Accessed 19 Apr. 2015]. • Ashari, D. (2010). PENGARUH HOLDING TIME TERHADAP KEKERUHAN PADA SAMPEL AIR SUNGAI BABURA DENGAN METODE TURBIDIMETRI. Universitas Sumatera Utara. • Dishut.jabarprov.go.id, (2015). Dinas Kehutanan Provinsi Jabar. [online] Available at: http://dishut.jabarprov.go.id/? mod=detilBerita&idMenuKiri=&idBerita=3390 [Accessed 19 Apr. 2015]. • Gundradi R., Sukmana, Ta’in, Z., dan Nixon. 2000. Laporan Penelitian Pemantauan Unsur Hg (Merkuri) Akibat Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) Di Daerah Pongkor, Jawa Barat dengan Pemetaan Geokimia. Koordinator Urusan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat. • Greenpeace Indonesia, (n.d.). Batubara Mematikan. [online] Available at: http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/Energi-Batu-Bara-yang-Kotor/ [Accessed 18 Apr. 2015]. • National Geographic Indonesia, (2012). Penambangan Emas Picu Pencemaran Merkuri. [online] Available at: http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/05/penambangan-emas-picu-pencemaran-merkuri [Accessed 22 Apr. 2015]. • Indra Nugraha, J. (2014). Batubara, Rusak Lingkungan, Sumber Beragam Penyakit sampai Hancurkan Pangan dan Budaya | Mongabay.co.id. [online] Mongabay.co.id. Available at: http://www.mongabay.co.id/2014/02/24/batubara-rusak- lingkungan-sumber-beragam-penyakit-sampai-hancurkan-pangan-dan-budaya/ [Accessed 22 Apr. 2015]. • Republika Online, (2012). Penggunaan Air Tanah Dinilai Sudah Overdosis | Republika Online. [online] Available at: http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/12/05/31/m4vrbe-penggunaan-air-tanah-dinilai-sudah- overdosis [Accessed 19 Apr. 2015]. • Suriawiria, U. (1996). Air dalam kehidupan dan lingkungan yang sehat. Alumni. • Sulistiyanto, I. (2009). Geografi 1 : Sekolah Menengah Atas/ Aliyah Kelas X. Jakarta: PT Balai Pustaka. • sanitasi.or.id, (n.d.). DASAR-DASAR TEKNIK DAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH. [online] Available at: http://www.sanitasi.or.id/ppsp/wp-content/uploads/pdf/air-limbah/4_dasar-

Editor's Notes

  1. Dehidrasi Ringan Kulit kering & pecah-pecah Sering mengantuk Dehidrasi Sedang Tekanan darah menurun Pingsan Dehidrasi Berat Tidak buang air kecil Tekanan darah menurun drastis hingga tidak dapat diukur
  2. Topografi : Keadaan suatu muka bumi pada suatu kawasan/ daerah Jenis Topografi : Garis pantai Dataran tinggi Pegunungan Daratan Palung/ cekungan laut Lembah Topografi mempengaruhi kedalaman air tanah
  3. READ : http://agustinosoil.blogspot.com/2010/10/pengaruh-faktor-topografi-dalam.html Garam terkikis-> mengurangi kesuburan tanah Warna hijau di jenis tanah yang timbul : jika terjadi di daerah tropika bahan induk tuff vulkanik Warna kuning di daerah yang agak kering 1. Tanah Humus Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat. 2. Tanah Pasir = Sumbar, Sulawesi, jabar Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil. 3. Tanah Alluvial / Tanah Endapan = kalteng, kaltim, sumatera bg timur, papua bg selatan, jawa bg utara Merupakan jenis tanah yang umumnya terdapat di sepanjang aliran sungai, sifat tanah ini sangat dipengaruhi oleh material yang dikandung oleh sungai yang melaluinya, namun demikian, umumnya jens tanah ini cocok digunakan untuk pertanian. 4. Tanah Podzolit = NTB Tanah podzolit adalah tan ah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin, jenis tanahnya berwarna merah-kuning. 5. Tanah Vulkanik / Tanah Gunung Berapi/Andosol Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi. 6. Tanah Laterit Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi. Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung. 7. Tanah Mediteran / Tanah Kapur Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur. 8. Tanah Gambut / Tanah Organosol = di daerah pasang surut Adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan makhluk hidup yang umumnya terdapat di rawa, tanah ini kurang subur karena memiliki kadar keasaman yang rendah serta rendahnya jumlah unsur hara yang dikandungnya, selain itui tingkat drainase dari tanah ini sangat rendah sehinggga tanah ini kurang cocok digunakan untuk pertanian Contoh : rawa Kalimantan, Papua dan Sumatera. 9. Tanah Grumusol Merupakan jenis tanah berwarna kelabu hingga hitam yang mempunyai sifat liat, kadar keasaman yang dimilikinya umumnya basa sampai dengan netral, pada msuim kemarau tanah ini akan tampak seperti tanah pecah akibat penyinaran matahari. 10. Tanah Litosol Merupakan jenis tanah yang masih muda yang terdapat di daerah dangkal (sekitar 45 cm) dibawah permukaan tanah, seperti namnya jenis tanah ini umumnya berbentuk seperti batuan padat 11. Tanah Regosol Merupakan jenis tanah yang berasal dari erupsi gunung berapi, tanah ini memiliki butiran yang agak kasar, berwarna keabuan, dan bersifat subur, karena karakteristik yang dimilikinya, tanah ini cocok digunakan untuk pertanian 12. Tanah Latosol Merupakan jenis tanah yang berwarna merah yang umumnya terdapat pada lapisan dalam, jenis tanah ini sangat baik dalam menyerap air. 1. Tanah Humus Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat. 2. Tanah Pasir = Sumbar, Sulawesi, jabar Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil. 3. Tanah Alluvial / Tanah Endapan = kalteng, kaltim, sumatera bg timur, papua bg selatan, jawa bg utara Merupakan jenis tanah yang umumnya terdapat di sepanjang aliran sungai, sifat tanah ini sangat dipengaruhi oleh material yang dikandung oleh sungai yang melaluinya, namun demikian, umumnya jens tanah ini cocok digunakan untuk pertanian. 4. Tanah Podzolit = NTB Tanah podzolit adalah tan ah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin, jenis tanahnya berwarna merah-kuning. 5. Tanah Vulkanik / Tanah Gunung Berapi/Andosol Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi. 6. Tanah Laterit Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi. Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung. 7. Tanah Mediteran / Tanah Kapur Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur. 8. Tanah Gambut / Tanah Organosol = di daerah pasang surut Adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan makhluk hidup yang umumnya terdapat di rawa, tanah ini kurang subur karena memiliki kadar keasaman yang rendah serta rendahnya jumlah unsur hara yang dikandungnya, selain itui tingkat drainase dari tanah ini sangat rendah sehinggga tanah ini kurang cocok digunakan untuk pertanian Contoh : rawa Kalimantan, Papua dan Sumatera. 9. Tanah Grumusol Merupakan jenis tanah berwarna kelabu hingga hitam yang mempunyai sifat liat, kadar keasaman yang dimilikinya umumnya basa sampai dengan netral, pada msuim kemarau tanah ini akan tampak seperti tanah pecah akibat penyinaran matahari. 10. Tanah Litosol Merupakan jenis tanah yang masih muda yang terdapat di daerah dangkal (sekitar 45 cm) dibawah permukaan tanah, seperti namnya jenis tanah ini umumnya berbentuk seperti batuan padat 11. Tanah Regosol Merupakan jenis tanah yang berasal dari erupsi gunung berapi, tanah ini memiliki butiran yang agak kasar, berwarna keabuan, dan bersifat subur, karena karakteristik yang dimilikinya, tanah ini cocok digunakan untuk pertanian 12. Tanah Latosol Merupakan jenis tanah yang berwarna merah yang umumnya terdapat pada lapisan dalam, jenis tanah ini sangat baik dalam menyerap air Sifat tanah juga mempegaruhi kemampuan penyerapan air
  4. Pasal 9  menyebabkan swasta memiliki hak untuk mengelola air. Padahal di UUD 1945 pasal 33 air harus sepenuhnya dikuasai negara Gambar 1: privatisasi air. Privatisasi air adalah berpindahnya pengelolaan air baik sebagian maupun seluruhnya dari sektor publik kepada sektor swasta. Negara kehilangan haknya untuk menguasai air. Harusnya yang ngelola BUMN dan BUMD, tapi malah swasta yang ngelola. Hal ini menyebabkan rakyat kehilangan haknya untuk makmur mendapat air, sedangkan pihak swasta mendapat untung karena komersialisasi air. Gambar 2: Air dijadikan benda ekonomi. Padahal tidak boleh. Hal ini juga menjadi salah satu penyebab Jambi defisit air, karena rakyat kesulitan mendapat air bersih maupun air minum yang kebanyakan telah dikuasai swasta. Tindak lanjut: pemberlakuan UU nomor 11 tahun 1974 dan pengembalian kekuasaan air pada negara melalui bumn dan bumd
  5. Kebutuhan air menjadi sangat berharga bagi seluruh makhluk hidup. Ketersediaan air yang berkurang juga disebabkan oleh lingkungannya, bila sumber air tersebut tercemar maka kemungkinan timbul kelangkaan air tidak dapat terhindarkan. Selain dipengaruhi oleh permasalahan-permasalahan tersebut, sumber air juga dipengaruhi oleh tempat atau dimana sumber air itu berada dan bagaimana cuaca, iklim dan curah hujan di tempat tersebut. Oleh sebab itu dengan adanya ekosistem-ekosistem darat yang berbeda-beda dapat mempengaruhi ketersediaan sumber air di setiap tempat tergantung bagaimana tipe ekosistem darat tersebut
  6. Perumahan di kota-kota padat di Indonesia banyak yang menggunakan sumur tanah sebagai sumber air untuk keperluan sehari-hari, menggantikan peran PAM. Akan tetapi, air tanah dari sumur-sumur tersebut mengandung bakteri Fecal coli, coliform, serta mineral-mineral seperti besi yang melebihi baku mutu. Sumber pencemaran tersebut berasal dari tempat penampungan tinja penduduk (septic tank). Akibatnya, kondisi air berwarna kuning dan berbau. Hal ini bisa saja tidak terjadi jika jarak antara septic tank dengan sumur lebih dari 10 meter. Tapi karena kota merupakan kawasan padat, hal ini menjadi sulit diimplementasikan dan terjadilah pencemaran air tanah. Selain itu, pembuangan limbah industri yang berdekatan dengan sumur penduduk juga menyebabkan air tanah tercemar. Air tanah di kota-kota besar yang dekat pantai (seperti Jakarta) juga tercemar oleh air asin (air laut) karena penyedotan air tanah secara besar-besaran oleh industri dan berbagai bangunan besar. Karena air tanah sudah banyak tersedot, akhirnya di rongga bekas air tanah tadi air laut merembes dan mengurangi kualitas air tanah yang disedot oleh kota.
  7. Saking banyaknya masyarakat di DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya yang menggunakan air tanah, membuat volume air tanah kian menipis.Hasil uji menyebutkan penurunan muka air tanah sudah pada tahap rawan. Hal ini mengindikasikan, penurunan mencapai 40 sampai 60 persen dibandingkan penggalian awal.
  8. Cara sederhana : membuat saringan sederhana menggunakan pasir-kerikil-sabut kelapa/ijuk Cara Saringan Pasir Lambat : Disaring Melewati lapisan pasir kemudian kerikil u/ menyaring air keruh –kotor. Digunakan skala kecil (RT) karena debit yg dihasilkan kecil. Harus selalu dibersihkan menghindari kontaminasi (klorinisasi,brominasi, ..) Cara Koagulasi : Kapur, tawas, kaporit
  9. Harus memerhatikan kaidah konservasi berarti tidak boleh dilakukan pembukaan lahan di hutan lindung dan klonservasi.
  10. Hilangnya vegetasi alami berdampak pada perubahan iklim mikro, keanekaragaman hayati dan habitat satwa berkurang. Tanpa vegetasi lahan menjadi terbuka dan mengakibatkan erosi dan sedimentasi pada saat hujan. Perubahan topografi. Pengupasan tanah akibat lahan tambang dan lubang hasil tambang. Mengakibatkan terbentknya lereng curam yang rawan erosi, dan sulit untuk diperbaiki ke bentuk semula.
  11. 3. Perubahan pola hidrologi. Pembukaan lahanvegetasi kurang. Pengeboran air tahan untuk pengeringkan permukaan lahan yang di ekploitasi dan untuk mengambil hasil tambang. Setelah tambang berhenti, sumur bor diberhentikan maka tinggi muka air tanah berubah  terjadi pengurangan cadangan air tanah untuk keperluan lain dan berpotensi terjadinya pencemaran air akibat dari terbukanya batuan yg mengandung sulfida karena pengeboran tersebut sehingga kualitas air menurun. 4. Kerusakan tanah  karena proses reklamasi (pengalihan lahan dan penimbunan tanah). Kerusakan terjadi karena pencampuran tanah dengan unsur-unsur hasil pertambangan yang mengakibatkan terganggunya kesuburan tanah secara fisik, kimia dan biologis.
  12. Batubara  PLTU pencemaran air, karena limbah dari PLTU tidak dibuang ke udara melainkan langsung ke tanah dan air. Pertambangan batubara, menghasilkan zat asam tambangan dan beberapa logam berat berbahaya seperti mangan (Mn), arsenic (Ar), besi (Fe), cadmium (Cd) dan alumunium (Al). Zat asam tambang didalamnya mengandung asam sulfat dan jika masuk ke dalam air dapat menyebabkan air bersifat asam, jika air bersifat asam, maka akan mengkorosikan dan melarutkan logam dan bebatuan didalamnya mengakibatkan air menjadi beracun
  13. Air yang beracun tersebut dapat memusnahkan kehidupan akuatik di dalamnya, dan jika dikonsumsi dan digunakan berdampak pada turunnya kualitas masyarakat dengan timbulkan beberapa penyakit, missal; pada anak-anak dapat mengganggu kesehatan dan pertumbuhannya, dan juga dapat mengganggu pertumbuhan flora dan fauna yang berdampak pada turunnya produktivitas. Limbah pencucian batubara mengandung belerang, merkuri, asam slarida, mangan, asam sulfat dan timbal  merkuri & timbal dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit.
  14. BATUBARA digunakan sebagai bahan pembangkit listrik PLTU di Indonesia. Polusi batubara menyebabkan kanker paru-paru, penyakit stroke, pernapasan penyakit persoalan pensemaran udara.
  15. Pertambangan emas, menghasilkan limbah merkuri melalui proses pengolahan emas dengan teknil amalgamas, yaitu pencampuran bijih emas dengan merkuri dengan menggunakan media air. Merkuri yang masuk ke dalam air secara alamiah akan berubah menjadi metal merkuri, dimana jika air yang sudah terkontaminasi metal merkuri akan mengganggu kehidupan flora & fauna disekitarnya,, dan jika dikonsumsi dan digunakan dapat menyebabkan keracunan (contoh: tragedy Minamata) dan timbulkan penyakit jangka pendek berupa gatal-gatal dan timbulnya benjolan disebagian tubuh, jangka panjang berupa kerusakan pada gigi dan rambut, hilangnya daya ingat, dan terganggunya sistem saraf.
  16. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PERUSAKAN HUTAN
  17. 1. Terasering, Yaitu menanam tanaman dengan system berteras-teras untuk mencegah erosi tanah. 2. Contour Farming, yaitu menanami lahan menurut garis kontur, sehingga perakaran dapat menahan tanah. 3. Pembuatan tanggul pasangan(guludan) untuk menahan hasilm erosi. 4. Contour Plowing, yaitu membajak searah garis contur sehingga terjadi alur-alur horizontal. 5. Contour Strip Cropping, yaitu bercocok tanam dengan cara membagi bidang tanah itu dengan bentuk sempit dan memanjang dengan mengikuti garis kontur sehingga bentuknya berbelok-belok. Masing–masing ditanami tanaman yang berbeda-beda jenisnya secara berselang-seling (tumpang sari). 6. Crop Rotation, yaitu usaha pergantian jenis tanaman supaya tanah tidak kehabisan salah satu unsur hara akibat diisap terus oleh salah satu jenis tanaman 7. Reboisasi, menanami kembali hutan- hutan yang gundul. http://belajargeo-erinz.comoj.com/Page1195.htm Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama dari suatu datum/bidang acuan tertentu
  18. Contour farming , contour strip , contour plowing, terasering Masih ada lagi kaya wind breaker, Strip Cropping = menanam secara tegak lurus dengan arah aliran/memotong lereng (vertikal). Buffering = penutupan lahan curam dengn tanaman keras/pohon.
  19. 1. Terasering, Yaitu menanam tanaman dengan system berteras-teras untuk mencegah erosi tanah. 2. Contour Farming, yaitu menanami lahan menurut garis kontur, sehingga perakaran dapat menahan tanah. 3. Pembuatan tanggul pasangan(guludan) untuk menahan hasilm erosi. 4. Contour Plowing, yaitu membajak searah garis contur sehingga terjadi alur-alur horizontal. 5. Contour Strip Cropping, yaitu bercocok tanam dengan cara membagi bidang tanah itu dengan bentuk sempit dan memanjang dengan mengikuti garis kontur sehingga bentuknya berbelok-belok. Masing–masing ditanami tanaman yang berbeda-beda jenisnya secara berselang-seling (tumpang sari). 6. Crop Rotation, yaitu usaha pergantian jenis tanaman supaya tanah tidak kehabisan salah satu unsur hara akibat diisap terus oleh salah satu jenis tanaman 7. Reboisasi, menanami kembali hutan- hutan yang gundul. http://belajargeo-erinz.comoj.com/Page1195.htm Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama dari suatu datum/bidang acuan tertentu
  20. 1. Terasering, Yaitu menanam tanaman dengan system berteras-teras untuk mencegah erosi tanah. 2. Contour Farming, yaitu menanami lahan menurut garis kontur, sehingga perakaran dapat menahan tanah. 3. Pembuatan tanggul pasangan(guludan) untuk menahan hasilm erosi. 4. Contour Plowing, yaitu membajak searah garis contur sehingga terjadi alur-alur horizontal. 5. Contour Strip Cropping, yaitu bercocok tanam dengan cara membagi bidang tanah itu dengan bentuk sempit dan memanjang dengan mengikuti garis kontur sehingga bentuknya berbelok-belok. Masing–masing ditanami tanaman yang berbeda-beda jenisnya secara berselang-seling (tumpang sari). 6. Crop Rotation, yaitu usaha pergantian jenis tanaman supaya tanah tidak kehabisan salah satu unsur hara akibat diisap terus oleh salah satu jenis tanaman 7. Reboisasi, menanami kembali hutan- hutan yang gundul. http://belajargeo-erinz.comoj.com/Page1195.htm Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama dari suatu datum/bidang acuan tertentu