Dokumen tersebut membahas tentang hujan dan evapotranspirasi. Terdapat penjelasan mengenai indikator kompetensi mahasiswa tentang pengertian, jenis, proses terjadinya hujan, pengukuran curah hujan, distribusi zonal curah hujan, hujan buatan, dan pengamatan data hujan. Juga dibahas tentang pengertian evapotranspirasi, faktor yang mempengaruhinya, dan pengukurannya.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis hujan dan cara mengukurnya. Terdapat beberapa jenis hujan seperti hujan siklonal, zenital, frontal, orografis, muson, serta berdasarkan ukuran butirannya seperti gerimis, salju, es. Curah hujan dapat diklasifikasikan menjadi sedang, lebat, sangat lebat. Alat pengukur hujan antara lain ombrometer, fluviograf, dan sepatu.
Dokumen tersebut membahas tentang curah hujan dan proses-proses yang terkait, meliputi definisi curah hujan, jenis-jenis hujan berdasarkan proses kejadian dan ukuran, distribusi curah hujan secara zonal, serta proses evapotranspirasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dokumen tersebut membahas tentang presipitasi, yang merupakan jatuhnya air baik dalam bentuk cair maupun beku dari atmosfer ke permukaan bumi. Terdapat berbagai bentuk presipitasi seperti salju, sleet, glazze, hailstone, dan orizzle. Dokumen juga menjelaskan jenis-jenis hujan berdasarkan proses terjadinya seperti hujan zenithal, hujan orografis, dan hujan frontal. Selain itu, dibahas pula
Dokumen ini membahas proses terjadinya hujan, yang meliputi penguapan air ke atmosfer, kondensasi menjadi awan, dan jatuhnya butiran air atau salju ke bumi sebagai hujan atau salju. Jenis hujan dijelaskan berdasarkan proses kejadiannya seperti hujan siklonal dan frontal, serta ukuran butirannya seperti gerimis, hujan, dan hujan batu. Curah hujan dikelompokkan menjadi sedang, lebat, dan
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis hujan dan cara mengukurnya. Terdapat beberapa jenis hujan seperti hujan siklonal, zenital, frontal, orografis, muson, serta berdasarkan ukuran butirannya seperti gerimis, salju, es. Curah hujan dapat diklasifikasikan menjadi sedang, lebat, sangat lebat. Alat pengukur hujan antara lain ombrometer, fluviograf, dan sepatu.
Dokumen tersebut membahas tentang curah hujan dan proses-proses yang terkait, meliputi definisi curah hujan, jenis-jenis hujan berdasarkan proses kejadian dan ukuran, distribusi curah hujan secara zonal, serta proses evapotranspirasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dokumen tersebut membahas tentang presipitasi, yang merupakan jatuhnya air baik dalam bentuk cair maupun beku dari atmosfer ke permukaan bumi. Terdapat berbagai bentuk presipitasi seperti salju, sleet, glazze, hailstone, dan orizzle. Dokumen juga menjelaskan jenis-jenis hujan berdasarkan proses terjadinya seperti hujan zenithal, hujan orografis, dan hujan frontal. Selain itu, dibahas pula
Dokumen ini membahas proses terjadinya hujan, yang meliputi penguapan air ke atmosfer, kondensasi menjadi awan, dan jatuhnya butiran air atau salju ke bumi sebagai hujan atau salju. Jenis hujan dijelaskan berdasarkan proses kejadiannya seperti hujan siklonal dan frontal, serta ukuran butirannya seperti gerimis, hujan, dan hujan batu. Curah hujan dikelompokkan menjadi sedang, lebat, dan
Agroklimatologi Pembentukan awan dan hujanJoel mabes
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang siklus air dan klasifikasi awan. Siklus air menjelaskan proses evaporasi, kondensasi, dan presipitasi air di darat dan laut. Awan diklasifikasikan berdasarkan ketinggian, bentuk, dan sifatnya menjadi awan rendah, menengah, dan tinggi seperti stratus, cumulus, cirrus.
Dokumen ini membahas tentang berbagai jenis kerpasan seperti hujan, salju, hujan beku, hujan batu, dan embun beku. Jenis-jenis kerpasan ini terbentuk melalui proses pemerwapan dan pendinginan air di dalam awan. Hujan terjadi ketika titik-titik air membesar dan jatuh ke bumi, sedangkan salju terbentuk dari butiran es yang jatuh. Hujan beku adalah campuran air dan es, sementara hujan batu terdiri d
Konsep kerpasan
Jenis-jenis kerpasan
Proses kejadian hujan di kawasan tropika lembap
Pengaruh hujan terhadap alam sekitar manusia
******************************************************************
Jenis kerpasan, hujan , salji, hujan beku, hujan batu, embun beku, hujan perolakan, hujan bukit
Dokumen tersebut membahas tentang proses evaporasi, kondensasi, transpirasi, presipitasi, dan jenis-jenis air permukaan dan tanah. Proses-proses tersebut merupakan siklus hidrologi yang mengatur pergerakan air di bumi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kelembapan udara dan proses pembentukan kerpasan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa kelembapan udara merujuk pada jumlah wap air di udara, dan proses sejatan, pemeluwapan, dan pembentukan awan berperanan dalam pembentukan kerpasan melalui jatuhnya titisan air dari awan.
Laporan praktikum agroklimatologi tentang hujan memberikan informasi mengenai proses terjadinya hujan, jenis-jenis hujan, dan cara pengukuran curah hujan di lapangan menggunakan alat ombrograf. Hujan terbentuk ketika butir-butir air di awan saling bergabung dan jatuh ke bumi. Jenis hujan antara lain hujan konvektif, frontal, dan musiman.
Materi Geografi peminatan kelas x tengah semester 2. di download ya kawan, insyallah lengkap. buat belajar ya, jangan buat di kumpulin ke guru terus ngakunya hasil kerja kamu.
Tiga peringkat pembentukan hujan dijelaskan dalam dokumen ini. Pertama, zarah air diangkat ke atmosfera oleh angin dan membentuk awan. Kedua, awan bergumpal di langit. Ketiga, titisan air jatuh dari awan sebagai hujan. Ayat Al-Quran menjelaskan proses ini dengan tepat, menunjukkan bahawa Al-Quran mengandungi pengetahuan ilmiah yang tidak diketahui pada zamannya.
Dokumen tersebut membahas tentang iklim dan cuaca serta pengaruhnya terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Secara garis besar dibahas mengenai curah hujan, suhu, awan, angin, dan dampak iklim terhadap pertanian, transportasi, telekomunikasi, pariwisata, mata pencaharian, arsitektur rumah, serta jenis pakaian.
Dokumen tersebut membahas tentang siklus hidrologi yang terdiri dari evaporasi, presipitasi, infiltrasi ke tanah, dan limpasan air ke sungai. Proses ini terus berulang dan mengalir dari atmosfer ke daratan dan kembali ke atmosfer.
Agroklimatologi Pembentukan awan dan hujanJoel mabes
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang siklus air dan klasifikasi awan. Siklus air menjelaskan proses evaporasi, kondensasi, dan presipitasi air di darat dan laut. Awan diklasifikasikan berdasarkan ketinggian, bentuk, dan sifatnya menjadi awan rendah, menengah, dan tinggi seperti stratus, cumulus, cirrus.
Dokumen ini membahas tentang berbagai jenis kerpasan seperti hujan, salju, hujan beku, hujan batu, dan embun beku. Jenis-jenis kerpasan ini terbentuk melalui proses pemerwapan dan pendinginan air di dalam awan. Hujan terjadi ketika titik-titik air membesar dan jatuh ke bumi, sedangkan salju terbentuk dari butiran es yang jatuh. Hujan beku adalah campuran air dan es, sementara hujan batu terdiri d
Konsep kerpasan
Jenis-jenis kerpasan
Proses kejadian hujan di kawasan tropika lembap
Pengaruh hujan terhadap alam sekitar manusia
******************************************************************
Jenis kerpasan, hujan , salji, hujan beku, hujan batu, embun beku, hujan perolakan, hujan bukit
Dokumen tersebut membahas tentang proses evaporasi, kondensasi, transpirasi, presipitasi, dan jenis-jenis air permukaan dan tanah. Proses-proses tersebut merupakan siklus hidrologi yang mengatur pergerakan air di bumi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kelembapan udara dan proses pembentukan kerpasan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa kelembapan udara merujuk pada jumlah wap air di udara, dan proses sejatan, pemeluwapan, dan pembentukan awan berperanan dalam pembentukan kerpasan melalui jatuhnya titisan air dari awan.
Laporan praktikum agroklimatologi tentang hujan memberikan informasi mengenai proses terjadinya hujan, jenis-jenis hujan, dan cara pengukuran curah hujan di lapangan menggunakan alat ombrograf. Hujan terbentuk ketika butir-butir air di awan saling bergabung dan jatuh ke bumi. Jenis hujan antara lain hujan konvektif, frontal, dan musiman.
Materi Geografi peminatan kelas x tengah semester 2. di download ya kawan, insyallah lengkap. buat belajar ya, jangan buat di kumpulin ke guru terus ngakunya hasil kerja kamu.
Tiga peringkat pembentukan hujan dijelaskan dalam dokumen ini. Pertama, zarah air diangkat ke atmosfera oleh angin dan membentuk awan. Kedua, awan bergumpal di langit. Ketiga, titisan air jatuh dari awan sebagai hujan. Ayat Al-Quran menjelaskan proses ini dengan tepat, menunjukkan bahawa Al-Quran mengandungi pengetahuan ilmiah yang tidak diketahui pada zamannya.
Dokumen tersebut membahas tentang iklim dan cuaca serta pengaruhnya terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Secara garis besar dibahas mengenai curah hujan, suhu, awan, angin, dan dampak iklim terhadap pertanian, transportasi, telekomunikasi, pariwisata, mata pencaharian, arsitektur rumah, serta jenis pakaian.
Dokumen tersebut membahas tentang siklus hidrologi yang terdiri dari evaporasi, presipitasi, infiltrasi ke tanah, dan limpasan air ke sungai. Proses ini terus berulang dan mengalir dari atmosfer ke daratan dan kembali ke atmosfer.
Dokumen tersebut membahas tentang evapotranspirasi yang merupakan proses penguapan air dari permukaan tanah dan transpirasi air dari tanaman. Beberapa faktor yang mempengaruhi evapotranspirasi dijelaskan seperti faktor iklim, geografi, dan lainnya. Berbagai metode pengukuran evapotranspirasi secara langsung dan tidak langsung juga diuraikan.
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Dian Werokila
Dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek teknik sipil yang berkaitan dengan pengaturan dan pemanfaatan air, dibutuhkan suatu analisis hidrologi, sehingga dalam mendesain serta menganalisis faktor-faktor utama dalam pelaksanaan suatu proyek seperti keamanan dan nilai ekonomis, aspek hidrologi tidak dapat diabaikan.
Seorang perencana harus dapat merencanakan bangunan air yang secara optimal mampu untuk mempertahankan kekuatan dan umur bangunan itu sendiri, sehingga dalam periode penggunaannya, bangunan tersebut diharapkan dapat dilalui dengan aman oleh banjir yang terjadi sampai ketinggian debit maksimum tanpa adanya kerusakan pada bangunan tersebut. Permasalahan yang terjadi adalah berapa besar debit yang harus disalurkan melalui bangunan yang besarnya tidak tentu dan berubah-ubah karena adanya banjir. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu perhitungan hidrologi khususnya analisis banjir rancangan.
Analisis hidrologi digunakan untuk memperkirakan debit banjir rencana, ada beberapa metode yang digunakan untuk memperkirakan besarnya debit banjir rencana mulai dari metode Rasional yang cukup sederhana sampai dengan metode yang sangat kompleks yang kemudian telah dikembangkan untuk disesuaikan dengan kondisi setempat, dikarenakan dari beberapa metode yang ada belum tentu sesuai dengan karakteristik daerah aliran sungai (DAS) yang ditinjau. Sehingga dalam memilih metode yang tepat untuk suatu DAS diperlukan kajian yang mendalam agar suatu proyek tersebut aman namun tetap bernilai ekonomis.
Persamaan Rasional merupakan salah satu cara untuk menganalisis debit banjir rencana, namun hasilnya seringkali menghasilkan penyimpangan yang cukup besar sehingga persamaan Rasional dibatasi untuk daerah dengan luas daerah aliran sungai yang kecil, yaitu kurang dari 300 ha (Goldman et.al.,1986).
Metode Rasional dikembangkan berdasarkan asumsi dalam penerapannya bahwa koefisien limpasan (C) dianggap sama untuk berbagai frekuensi hujan dan hanya dapat dihitung nilai debit puncaknya saja, volume dan waktu lamanya hidrograf banjir naik dan turun tidak dapat ditentukan.
Salah satu variabel dalam persamaan Rasional adalah koefisien limpasan (C) , faktor ini merupakan variabel yang paling menentukan hasil perhitungan debit banjir. Koefisien limpasan (C) didefinisikan sebagai perbandingan antara debit puncak aktual dengan debit puncak yang mungkin terjadi. Harga C berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan pada faktor-faktor yang bersangkutan dengan aliran permukaan di dalam sungai, terutama kelembaban tanah, sehingga pemilihan harga koefisien limpasan (C) yang tepat memerlukan pengalaman hidrologi yang luas.
Dengan didasari latar belakang tersebut di atas, maka penulis mencoba melakukan penelitian pada suatu daerah aliran sungai agar pemilihan harga koefisien limpasan (C) pada persamaan Rasional terhadap hidrograf satuan terukur suatu daerah aliran sungai tepat sesuai dengan kondisi DAS, penelitian ini dalam bentuk tugas ak
Tugas geografi powerpoint lapisan atmosfer kelas x mia 2hambaliali4
Lapisan atmosfer terdiri dari beberapa lapisan berdasarkan ketinggian dan sifatnya. Lapisan terendah adalah troposfer sampai ketinggian 11 km, diikuti stratosfer sampai 50 km, mesosfer sampai 85 km, termosfer sampai 500 km, dan ekzosfer di atas 500 km. Unsur-unsur cuaca dan iklim antara lain suhu, tekanan udara, kelembaban, awan, hujan, dan angin yang mempengaruhi iklim suatu daerah.
1. Cuaca dan pertanian memiliki kaitan erat karena berbagai proses fisiologi tanaman dan produksi hasil dipengaruhi oleh unsur-unsur iklim seperti suhu, kelembaban, curah hujan, yang merupakan akumulasi dari kondisi cuaca dari waktu ke waktu.
2. Siklus air terdiri dari proses evaporasi, kondensasi, dan presipitasi dimana air berpindah antara laut, udara, dan daratan melalui tanah menjadi air tan
Proses menegak dalam kitaran hidrologi terdiri daripada sejatan, sejat peluhan, pemeluwapan, kerpasan, pintasan silara dan resapan. Proses-proses ini melibatkan perpindahan air dari permukaan bumi ke atmosfera dan sebaliknya.
Iklim dan cuaca merupakan dua hal yang berbeda. Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang meliputi wilayah yang luas, sedangkan cuaca hanya merujuk pada kondisi udara dalam waktu dan wilayah yang sempit. Unsur-unsur iklim antara lain suhu udara, kelembapan udara, tekanan udara, dan curah hujan.
Kuliah Hidrogeologi membahas genetika, proses, dan dinamika air di litosfer secara kuantitatif dan kualitatif agar mahasiswa dapat menganalisis hidrogeologi dengan baik. Kuliah ini memerlukan praktikum lapangan untuk menghasilkan laporan akhir. Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat menganalisis sistem hidrogeologi suatu daerah dengan tepat.
Siklus air adalah pergerakan air di bumi yang terjadi secara terus menerus. Air berpindah antara lautan, atmosfer, dan daratan melalui proses penguapan, kondensasi, hujan, dan limpasan. Energi yang mendorong siklus air berasal dari panas matahari. Gangguan terhadap siklus air dapat terjadi akibat aktivitas manusia seperti pembangunan berlebihan dan kerusakan lingkungan.
Cuaca dan iklim dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti letak geografis, sudut penerimaan sinar matahari, perbedaan suhu udara, dan perubahan orbit bumi. Hal ini menyebabkan perbedaan cuaca sepanjang tahun dan memengaruhi iklim jangka panjang. Siklus air atau hidrologi terjadi secara terus menerus di bumi, dimulai dari evaporasi air laut hingga condensasi menjadi awan dan jatuh kembali sebagai presipit
This document discusses plant cell anatomy. It describes the basic unit of structure and function in plants as the cell. The shapes, sizes, and components of plant cells are described. These include the cell wall, plasma membrane, cytoplasm, nucleus, plastids like chloroplasts and chromoplasts, and inclusions like starch grains and calcium oxalate crystals. The processes of cell wall thickening, mitosis, and meiosis are summarized. Diagrams illustrate the structures and divisions of plant cells.
Tekanan udara dipengaruhi oleh suhu, ketinggian tempat, dan perbedaan tekanan antar wilayah yang menyebabkan pergerakan udara atau angin. Tekanan udara diukur menggunakan barometer dan berkurang seiring kenaikan ketinggian. Perbedaan tekanan udara antar wilayah menyebabkan terbentuknya pola sirkulasi angin.
Angin terjadi akibat perbedaan tekanan udara di berbagai wilayah. Angin akan bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Faktor-faktor seperti gradien tekanan horisontal dan ketinggian tempat mempengaruhi kecepatan angin. Angin memiliki fungsi penting seperti mencampur lapisan udara dan mendukung siklus hidrologi.
Dokumen tersebut membahas tentang kelembaban udara, termasuk definisi, cara pengukurannya, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan peran kelembaban udara bagi pertumbuhan tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang tekanan udara, termasuk penentunya, fungsi, zonasi, dan kedudukannya dalam iklim serta hubungannya dengan sistem pertanian. Tekanan udara dipengaruhi oleh kerapatan dan suhu udara, bervariasi secara vertikal dan horizontal, dan berperan mengendalikan iklim serta memengaruhi proses transpirasi tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang penguasaan mahasiswa terhadap pengertian, fungsi, zona, dan kedudukan suhu dalam iklim dan hubungannya dengan sistem pertanian. Secara khusus membahas tentang definisi suhu dan panas, proses pemindahan panas, suhu atmosfer, suhu tubuh organisme, dan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pelestarian kesuburan tanah melalui berbagai cara seperti mencegah erosi dan kehilangan unsur hara, menjaga siklus biomassa tanah, aktivitas mikroba, dan struktur tanah yang sehat untuk menjamin ketersediaan hara bagi pertumbuhan tanaman.
1. HUJAN/PRESIPITASI
INDIKATOR KOMPETENSI
INDIKATOR KOMPETENSI
MAHASISWA MEMILIKI PENGUASAAN
MAHASISWA MEMILIKI PENGUASAAN
TENTANG PENENTU, FUNGSI, ZONASI, DAN
TENTANG PENENTU, FUNGSI, ZONASI, DAN
KEDUDUKAN HUJAN DALAM IKLIM SEBAGAI
KEDUDUKAN HUJAN DALAM IKLIM SEBAGAI
SISTEM DAN HUBUNGAN DENGAN SISTEM
SISTEM DAN HUBUNGAN DENGAN SISTEM
PERTANAMAN
PERTANAMAN
3. PENGERTIAN HUJAN
• Curah hujan: tinggi air hujan (mm) yang
diterima permukaan sebelum mengalami
aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi.
• Hari hujan: suatu hari dengan curah hujan
minimal 0,5 mm
• Intensitas hujan: jumlah curah hujan dibagi
selang waktu terjadinya hujan
• Alat pengukur curah hujan: ombrometer &
ombrograf
• Isohyet:
garis
yang
menghubungkan
tempat-tempat dengan curah hujan sama
4. MACAM HUJAN BERDASAR PROSES KEJADIAN
Hujan Siklonal: udara panas lembab naik,
Hujan Siklonal: udara panas lembab naik,
bersama dengan angin berputar kemudian
bersama dengan angin berputar kemudian
jatuh sbg hujan.
jatuh sbg hujan.
Hujan Zenital: hujan di equator, berasal
Hujan Zenital: hujan di equator, berasal
dari angin pasat dari barat laut (lembab)
dari angin pasat dari barat laut (lembab)
menuju tenggara, jatuh hujan, udara kering
menuju tenggara, jatuh hujan, udara kering
naik
naik
Hujan Orografi: angin horisontal, naik ke
Hujan Orografi: angin horisontal, naik ke
pegunungan, membawa uap air, jatuh hujan
pegunungan, membawa uap air, jatuh hujan
di pegunungan
di pegunungan
Hujan Frontal: massa udara panas bertemu
Hujan Frontal: massa udara panas bertemu
dengan udara dingin (bidang frontal), jatuh
dengan udara dingin (bidang frontal), jatuh
hujan
hujan
5. MACAM HUJAN BERDASAR UKURAN
Hujan Gerimis: butiran air hujan, Ø<0,5 mm
Hujan Gerimis: butiran air hujan, Ø<0,5 mm
Hujan Salju: hujan kristal es, suhu << 0° C
Hujan Salju: hujan kristal es, suhu 0° C
Hujan Es: hujan berupa butiran es
Hujan Es: hujan berupa butiran es
Hujan Deras: butiran air hujan, Ø << 7 mm
Hujan Deras: butiran air hujan, Ø 7 mm
MACAM HUJAN BERDASAR JUMLAH AIR
Hujan Sedang: hujan berjumlah 20-50 mm
Hujan Sedang: hujan berjumlah 20-50 mm
hari-1..
hari-1
Hujan Lebat: hujan berjumlah 50-100 mm
Hujan Lebat: hujan berjumlah 50-100 mm
hari-1..
hari-1
Hujan Sangat lebat: hujan berjumlah >> 100
Hujan Sangat lebat: hujan berjumlah 100
mm hari-1..
mm hari-1
6. Distribusi Zonal CH Musiman
Lintang 30o LU – 30o LS:
• Zona 1: dekat equator, zona pertemuan angin pasat
timur laut dan tenggara. Hampir sepanjang tahun
menerima hujan
• Zona 2: Lintang 5o – 20o LU dan LS, CH bersifat
musiman, jumlah CH < zona 1.
• Zona 3: CH rendah, terjadi pada musim dingin
• Zona 4: CH sangat sedikit
Lintang 30o – 40o LU/LS
• Zona 5 dan 6: di antara zona konvergensi lintang
menengah dan zona angin baratan antisiklon subtropis.
Hujan sangat sedikit di musim panas, cukup banyak di
musim dingin.
7. Lintang di atas 40o
• Zona 7: CH pada semua musim
tetapi lebih banyak pada musim
panas.
• Zona 8: CH jarang sepanjang
musim. CH maksimum terjadi pada
bulan terpanas karena uap air
lebih banyak.
8. HUJAN BUATAN (RAIN MAKING/CLOUD SEEDING)
Proses tumbukan dan penggabungan
(collision & coalescence) atau
pembekuan (pembentukan es/ice
nucleation).
Mekanisme:
Bahan semai (zat higroskopik) shg
menarik uap air, menjadi awan
(hanya awan kumulus yg potensial)
9. PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA
Untuk mengetahui rata-rata curah hujan wilayah:
1. Rata-rata aritmatik
2. Metode Isohyet
3. Metode Poligon Thiessen
EVAPOTRANSPIRASI
Neraca Air
P + I = D + Ro + ET +DS
P: Curah hujan (presipitasi), I: Irigasi, D: Drainase, Ro: Run
off (aliran permukaan), ET: Evapotranspirasi, DS:
Cadangan di dalam tanah
10. BATASAN
• Evapotranspirasi (ET): kehilangan air pada
suatu luasan lahan melalui evaporasi (dari
tanah) dan transpirasi (dari tumbuhan).
• ETpotensial (ETp): Laju maksimum kehilangan
air dari suatu lahan yang tertutup rapat oleh
tajuk tanaman pendek (rumput), dengan
penyediaan air yang cukup.
• ETaktual: ET pada lahan dimana penutupan
oleh tajuk tidak/belum penuh, permukaan
tanah kering (air tanah tersedia terbatas).
• ET pertanaman = kc x Etp
kc: koefisien tanaman
11. EVAPORASI
Ditinjau dari proses, prinsip evapotranspirasi sama
dengan evaporasi: merupakan proses perubahan air
dari bentuk cair menjadi gas (uap air) dan
perpindahan dari permukaan benda ke atmosfer.
SYARAT TERJADI
1.
Ada energi, untuk mengubah air dari bentuk cair
menjadi uap
2. Ada proses difusi, yaitu perpindahan uap air ke
atmosfer.
12. FAKTOR YANG BERPENGARUH
1.
2.
3.
4.
5.
Suhu udara: makin tinggi suhu evaporasi makin
besar
Angin: kecepatan angin bertambah evaporasi
meningkat (sampai batas tertentu).
Tekanan uap air (kelembaban) atmosfer:
kelembaban udara rendah laju evaporasi
tinggi
Sifat dan bentuk permukaan: tanah gundul,
tanah bervegetasi, dsb
Kualitas air: air asin evaporasi lebih lambat
dibanding pada air air tawar
13. PENGUKURAN EVAPORASI
1) Kancah (Panci) klas A
2) Lisimeter
PENDUGAAN EVAPOTRANSPIRASI
• Metode Penman
• Metode Blaney-Criddle
• Metode Radiasi
14. TRANSPIRASI
as(Qs) + al(Ql) = QF + H + lE + G + P
as: koefisien penyerapan radiasi gelombang
pendek Qs
al: koefisien penyerapan radiasi gelombang
panjang Ql
QF: disipasi oleh daun (radiasi balik berupa
gelombang panjang)
H: energi untuk pemanasan udara
lE: energi untuk transpirasi
G: energi untuk pemanasan tajuk tanaman
P: energi untuk fotosintesis
• Proses transpirasi dipengaruhi oleh kesetimbangan
kehilangan air dari tanaman ke atmosfer dan
absorpsi air tanah oleh tanaman
15. Berdasarkan aliran massa
udara
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tipe Iklim
Zona equatorial
Zona tropika
Zona subtropika kering
Zona hujan winter
subtropika
Zona ekstratropika
Zona sub-polar
Zona Boreal
Zona kutub
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Ciri sifat
Basah terus menerus
Hujan musim panas
Kering
Hujan musim dingin
Hujan sepanjang tahun
Hujan terbatas
Hujan musim panas, salju
musim dingin terbatas
Hujan musim panas, salju
musim dingin