SlideShare a Scribd company logo
EVALUASI KERUSAKAN &
PERBAIKAN
AKIBAT GEMPA PADA BANGUNAN
KONSTRUKSI RUMAH BETON
BERTULANG
Fajar Dewantoro
Defenisi Gempa Bumi
Gempa bumi adalah
getaran atau guncangan
yang terjadi dimuka
bumi, yang disebabkan
oleh pergerakan kerak
bumi (lempeng bumi).
Menurut “Teori Pelat Tektonik” para ahli geologi mengasumsikan dunia
terdiri dari beberapa lempengan yang mengambang, dimana masing-
masing lempengan tersebut bergerak pada arah yang berlainan
sehingga tabrakan/tumbukan antara dua atau lebih dari lempengan
tersebut tidak dapat dihindari, dimana lempengan yang kuat akan
melengkung keatas, itulah peristiwa terjadinya “pegunungan”,
sedangkan lempeng yang lemah akan terdesak kebawah atau patah,
peristiwa terjadi ”jurang”.
Tipe Gempa Bumi
• Gempa Bumi Vulkanik
Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas
magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api
meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka
akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga
akan menimbulkan terjadinya gempa bumi.
• Gempa Bumi Tektonik
Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas
tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng
tektonik secara mendadak yang mempunyai
kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat
besar
Pembagian Jalur Gempa Di Dunia
Gempa di Indonesia
Peta Zona Gempa Indonesia
Secara umum penyebab kerusakan pada
bangunan akibat gempa
• Beragam kondisi iklim dan topografi
• Rendahnya kualitas bahan bangunan yg dipakai.
• Rendahnya kualitas pelaksanaan pembangunan.
• Kurangnya pengetahuan teknik serta keterampilan
didalam pelaksanaan pembangunan.
• Keterbatasan biaya pelaksanaan pembangunan.
Secara teknis penyebab kerusakan pada
bangunan akibat gempa
• Struktur dinding pemikul.
• Struktur rangka pemikul yang terdiri dari struktur rangka
sederhana dengan dinding pengisi untuk menahan
beban lateral secara bersama-sama, dan struktur rangka
balok dan kolom kaku untuk menahan beban lateral.
Kategori kerusakan
1. Kerusakan ringan non struktur.
2. Kerusakan ringan struktur.
3. Kerusakan struktur tingkat sedang.
4. Kerusakan struktur tingkat berat
5. Kerusakan total
Kategori kerusakan
1. Kerusakan ringan non struktur
– Retak halus (lebar celah < 0.075 cm) pada plesteran.
– Serpihan plesteran berjatuhan.
– Mencakup luas yang terbatas.
Kategori kerusakan
2. Kerusakan ringan struktur
– Retak kecil (lebar celah 0.075 – 6 cm) pada dinding.
– Retak menyebar luas di banyak tempat, seperti pada dinding
pemikul beban, kolom, cerobong miring dan runtuh.
– Kemampuan struktur untuk memikul beban sudah berkurang
sebagian.
– laik fungsi/huni.
Kategori kerusakan
3. Kerusakan struktur tingkat sedang
– Retak besar (lebar celah > 0,6 cm) pada dinding.
– Retak menyebar luas di banyak tempat, seperti pada dinding
pemikul beban, kolom; cerobong miring; dan runtuh .
– Kemampuan struktur untuk memikul beban sudah berkurang
sebagian.
– Laik fungsi/huni.
Kategori kerusakan
4. Kerusakan struktur tingkat berat
– Dinding pemikul beban terbelah dan runtuh.
– Bangunan terpisah akibat kegagalan unsur-unsur pengikat .
– Kira-kira 50% elemen utama mengalami kerusakan.
– Tidak laik fungsi/huni.
Kategori kerusakan
5. Kerusakan Total.
– Bangunan roboh seluruhnya ( > 65%)
– Sebagian besar komponen utama struktur rusak.
– Tidak laik fungsi/ huni .
Jenis Perbaikan
1. Perbaikan Arsitektur (repair).
2. Restorasi (restoration)
3. Perkuatan (strengthening)
1. Perbaikan Arsitektur (repair)
Tujuannya adalah mengembalikan bentuk arsitektur bangunan
agar semua perlengkapan/peralatan dapat berfungsi kembali.
Tindakan-tindakan yang termasuk jenis ini :
→Menambal retak-retak pada tembok, plesteran, dll.
→Memperbaiki pintu-pintu, jendela-jendela, mengganti kaca, dll.
→Memperbaiki kabel-kabel listrik.
→Memperbaiki pipa-pipa air, pipa gas, saluran pembuangan.
→Membangun kembali dinding-dinding pemisah, cerobong, pagar.
→Memplester kembali dinding-dinding.
→Mengatur kembali genteng-genteng.
→Mengecat ulang, dll
2. Restorasi (restoration)
Tujuannya untuk melakukan perbaikan pada elemen-
elemen struktur penahan beban.Tindakan-tindakan yang
termasuk jenis ini :
→Menginjeksikan air semen atau bahan-bahan epoxy (bila ada) ke
dalam retak-retak kecil yang terjadi pada dinding pemikul beban,
balok, maupun kolom. Retak kecil adalah retak yang mempunyai
lebar celah antara 0,075 cm dan 0,6 cm.
→Penambahan jaringan tulangan pada dinding pemikul, balok,
maupun kolom yang mengalami retak besar kemudian diplester
kembali. Retak besar adalah retak yang mempunyai lebar celah
lebih besar dari 0,6 cm.
→Membongkar bagian-bagian dinding yang terbelah dan
menggantikannya dengan dinding baru dengan spesi yang lebih
kuat dan dijangkar pada portal.
3. Perkuatan (Strengthening)
Tujuannya meningkatkan kekuatan struktur dibandingkan
dengan kekuatan semula. Tindakan-tindakan yang
termasuk jenis ini :
 Menambah daya tahan terhadap beban lateral dengan jalan
menambah dinding, menambah kolom, dll .
 Menjadikan bangunan sebagai satu kesatuan dengan jalan
mengikat semua unsur penahan beban satu dengan lainnya.
 Menghilangkan sumber-sumber kelemahan atau yang dapat
menyebabkan terjadinya konsentrasi tegangan di bagian-bagian
tertentu :
a. Penyebaran letak kolom yang tidak simetris.
b. Penyebaran letak dinding yang tidak simetris.
c. Beda kekakuan yang menyolok antara lantai yang satu
dengan yang lainnya.
d. Bukaan-bukaan yang berlebihan.
 Menghindarkan terjadinya kehancuran getas dengan cara
memasang tulangan sesuai dengan detail-detail untuk mencapai
daktilitas yang cukup.
Teknik Restorasi
• Restorasi pada dinding
– Pengisian bagian yang retak (tidak dalam) dengan adukan
semen.
Teknik Restorasi
• Restorasi pada dinding
– Jaringan kawat ayam pada bagian yang retak (dalam).
Teknik Restorasi
• Restorasi pada kolom
– Kolom yang mengalami retak sedang, bagian yang rusak
dibobok dan dibersihkan, setelah itu dicor kembali
Teknik Restorasi
• Restorasi pada kolom
– Kolom yang mengalami retak berat sehingga berdasarkan
pengamatan diragukan kekuatannya, bagian yang rusak dibobok
dan dibersihkan, bila perlu ditambahkan tulangan dan sengkang
baru kemudian dicor kembali
Teknik Perkuatan
• Perkuatan pada tembok.
– Perkuatan dengan besi tulangan.
Teknik Perkuatan
• Perkuatan pada tembok.
– Perkuatan dengan kawat anyaman
Teknik Perkuatan
• Perkuatan pada tembok yang hancur.
Dibuat balok pondasi, balok
keliling dan kolom praktis
lengkap dengan angkur-
angkur setiap 10 lapis bata ke
dinding baru. Panjang angkur
minimun 30 cm
Teknik Perkuatan
• Perkuatan pada konstruksi beton
– Teknik untuk meningkatkan kekuatan dengan dinding pengisi.
Teknik Perkuatan
• Perkuatan pada konstruksi beton
– Teknik untuk meningkatkan kekuatan dengan dinding sayap.
Teknik Perkuatan
• Perkuatan pada konstruksi beton
– Teknik untuk meningkatkan kekuatan dengan sokongan.
Teknik Perkuatan
• Perkuatan pada konstruksi beton
– Teknik untuk meningkatkan daktilitas dengan pembungkus pelat
baja.
Teknik Perkuatan
• Perkuatan pada konstruksi beton
– Teknik untuk meningkatkan daktilitas dengan besi strip dan pelat
baja.
Teknik Perkuatan
• Perkuatan pada konstruksi beton
– Teknik untuk meningkatkan daktilitas dengan jaringan tulangan.
Teknik Perkuatan
• Perkuatan pada konstruksi beton
– Teknik untuk meningkatkan daktilitas dengan sengkang yg rapat.
Kesimpulan
No Jenis Kerusakan Tindakan yang perlu dilakukan
1 Kerusakan ringan non struktur Perbaikan (repair) secara arsitektur tanpa
mengosongkan bangunan.
2 Kerusakan ringan struktur Perbaikan (repair) secara arsitektur agar daya
tahan bangunan dapat terpelihara tanpa
mengosongkan bangunan
3 Kerusakan struktur tingkat sedang Restorasi bagian struktur dan perkuatan
(strengthening) untuk menahan beban gempa.
Perbaikan (repair) secara arsitektur.
Bangunan dikosongkan dan dapat dihuni
kembali setelah restorasi.
4 Kerusakan struktur tingkat berat Bangunan harus dikosongkan dan dirobohkan
atau dilakukan restorasi dan perkuatan secara
menyeluruh sebelum bangunan di huni
kembali.
5 Kerusakan total Merubuhkan bangunan, membersihkan lokasi,
dan membangun kembali.

More Related Content

What's hot

Materi ii-tipe-bendungan-urugan
Materi ii-tipe-bendungan-uruganMateri ii-tipe-bendungan-urugan
Materi ii-tipe-bendungan-urugan
ivanda rovalia
 
Macam macam fondasi
Macam macam fondasiMacam macam fondasi
Macam macam fondasi
Kinza_com
 
Chapter 5 lantai
Chapter 5 lantaiChapter 5 lantai
Chapter 5 lantaiAmiRul AFiq
 
PENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASIPENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASI
Nurul Angreliany
 
Pondasi Foot plan
Pondasi Foot planPondasi Foot plan
Pondasi Foot plan
Tiara Arianti
 
Rekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksiRekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksi
akramsaputra10
 
Pondasi Tiang Pancang
Pondasi Tiang PancangPondasi Tiang Pancang
Pondasi Tiang Pancang
Shopyan Sauri
 
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore PilePondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
ariffikri12
 
Pengecoran beton di bawah air
Pengecoran beton di bawah airPengecoran beton di bawah air
Pengecoran beton di bawah air
KEL6MPKBetonPTB11
 
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag Selatan
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag SelatanKonstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag Selatan
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag Selatan
Nur Hayati Rahman
 
100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasi100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasi
joeariel fandy
 
Struktur dan asas bangunan
Struktur dan asas bangunanStruktur dan asas bangunan
Struktur dan asas bangunan
Elmi Hamid
 
Konstruksi Sarang Laba Laba.
Konstruksi Sarang Laba Laba.Konstruksi Sarang Laba Laba.
Konstruksi Sarang Laba Laba.
Ezra Sebayang
 
Tugas power point pondasi bangunan
Tugas power point pondasi bangunanTugas power point pondasi bangunan
Tugas power point pondasi bangunan
jopassinaga
 
Pondasi 1
Pondasi 1Pondasi 1
Pondasi 1
Asri Nalangsari
 
Pelaksanaan pondasi dalam
Pelaksanaan pondasi dalamPelaksanaan pondasi dalam
Pelaksanaan pondasi dalam
Ahmad Nur Ilham Yahya
 

What's hot (20)

Materi ii-tipe-bendungan-urugan
Materi ii-tipe-bendungan-uruganMateri ii-tipe-bendungan-urugan
Materi ii-tipe-bendungan-urugan
 
Macam macam fondasi
Macam macam fondasiMacam macam fondasi
Macam macam fondasi
 
Chapter 5 lantai
Chapter 5 lantaiChapter 5 lantai
Chapter 5 lantai
 
PENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASIPENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASI
 
Pondasi Foot plan
Pondasi Foot planPondasi Foot plan
Pondasi Foot plan
 
Rekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksiRekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksi
 
Pondasi Tiang Pancang
Pondasi Tiang PancangPondasi Tiang Pancang
Pondasi Tiang Pancang
 
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore PilePondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
Pengecoran beton di bawah air
Pengecoran beton di bawah airPengecoran beton di bawah air
Pengecoran beton di bawah air
 
Lantai
LantaiLantai
Lantai
 
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag Selatan
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag SelatanKonstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag Selatan
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag Selatan
 
100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasi100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasi
 
Struktur dan asas bangunan
Struktur dan asas bangunanStruktur dan asas bangunan
Struktur dan asas bangunan
 
tugas uas
tugas uastugas uas
tugas uas
 
Konstruksi Sarang Laba Laba.
Konstruksi Sarang Laba Laba.Konstruksi Sarang Laba Laba.
Konstruksi Sarang Laba Laba.
 
Tugas power point pondasi bangunan
Tugas power point pondasi bangunanTugas power point pondasi bangunan
Tugas power point pondasi bangunan
 
Pondasi 1
Pondasi 1Pondasi 1
Pondasi 1
 
Pelaksanaan pondasi dalam
Pelaksanaan pondasi dalamPelaksanaan pondasi dalam
Pelaksanaan pondasi dalam
 
Chapter 3 asas
Chapter 3 asasChapter 3 asas
Chapter 3 asas
 

Similar to Evaluasikerusakanperbaikan 120208124106

Evaluasi kerusakan & perbaikan bangunan akibat gempa
Evaluasi kerusakan & perbaikan bangunan akibat gempaEvaluasi kerusakan & perbaikan bangunan akibat gempa
Evaluasi kerusakan & perbaikan bangunan akibat gempa
Arnas Aidil
 
Perbaikan bangunan pasca
Perbaikan bangunan pascaPerbaikan bangunan pasca
Perbaikan bangunan pasca
Eddey S Madridista
 
Shear Wall
Shear WallShear Wall
Shear Wall
PricilCornelia
 
Dinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non strukturalDinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non struktural
Fahreza Azhar
 
Heriyanto
HeriyantoHeriyanto
Heriyanto
afifsalim12
 
DINDING & BALOK
DINDING & BALOKDINDING & BALOK
DINDING & BALOK
Diesty Paramitha
 
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
FitriHariyanti4
 
Tugas Rekayasa Gempa UNTAG SEMARANG 2023
Tugas Rekayasa Gempa UNTAG SEMARANG 2023Tugas Rekayasa Gempa UNTAG SEMARANG 2023
Tugas Rekayasa Gempa UNTAG SEMARANG 2023
ZidniIlman29
 
Bab ii ket.gempa
Bab ii ket.gempaBab ii ket.gempa
Bab ii ket.gempa
efrin arch
 
mitigasi bencana himawan 20640042.pptx
mitigasi bencana himawan 20640042.pptxmitigasi bencana himawan 20640042.pptx
mitigasi bencana himawan 20640042.pptx
HimawanGunarendraJat1
 
Cerucuk
CerucukCerucuk
Cerucuk
Adam Mazlan
 
materi kolom, balok, sloof.pptx
materi kolom, balok, sloof.pptxmateri kolom, balok, sloof.pptx
materi kolom, balok, sloof.pptx
MrPain5
 
Erosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptx
Erosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptxErosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptx
Erosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptx
NoviraDwiRahma2
 
dyah silvia ulvah
dyah silvia ulvahdyah silvia ulvah
dyah silvia ulvah
silviaulvah
 
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptxKS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
AnandaHPNanda
 
nasya - HIGH RISE BUILDING.pdf
nasya - HIGH RISE BUILDING.pdfnasya - HIGH RISE BUILDING.pdf
nasya - HIGH RISE BUILDING.pdf
NasyaRansiNadianisa
 
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Ayu Fatimah Zahra
 

Similar to Evaluasikerusakanperbaikan 120208124106 (20)

Evaluasi kerusakan & perbaikan bangunan akibat gempa
Evaluasi kerusakan & perbaikan bangunan akibat gempaEvaluasi kerusakan & perbaikan bangunan akibat gempa
Evaluasi kerusakan & perbaikan bangunan akibat gempa
 
Perbaikan bangunan pasca
Perbaikan bangunan pascaPerbaikan bangunan pasca
Perbaikan bangunan pasca
 
Shear Wall
Shear WallShear Wall
Shear Wall
 
Dinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non strukturalDinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non struktural
 
Heriyanto
HeriyantoHeriyanto
Heriyanto
 
DINDING & BALOK
DINDING & BALOKDINDING & BALOK
DINDING & BALOK
 
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
 
Tugas Rekayasa Gempa UNTAG SEMARANG 2023
Tugas Rekayasa Gempa UNTAG SEMARANG 2023Tugas Rekayasa Gempa UNTAG SEMARANG 2023
Tugas Rekayasa Gempa UNTAG SEMARANG 2023
 
Makala bangunan
Makala bangunanMakala bangunan
Makala bangunan
 
Bab ii ket.gempa
Bab ii ket.gempaBab ii ket.gempa
Bab ii ket.gempa
 
Kolom
KolomKolom
Kolom
 
mitigasi bencana himawan 20640042.pptx
mitigasi bencana himawan 20640042.pptxmitigasi bencana himawan 20640042.pptx
mitigasi bencana himawan 20640042.pptx
 
Kegagalan konstruksi
Kegagalan konstruksiKegagalan konstruksi
Kegagalan konstruksi
 
Cerucuk
CerucukCerucuk
Cerucuk
 
materi kolom, balok, sloof.pptx
materi kolom, balok, sloof.pptxmateri kolom, balok, sloof.pptx
materi kolom, balok, sloof.pptx
 
Erosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptx
Erosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptxErosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptx
Erosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptx
 
dyah silvia ulvah
dyah silvia ulvahdyah silvia ulvah
dyah silvia ulvah
 
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptxKS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
 
nasya - HIGH RISE BUILDING.pdf
nasya - HIGH RISE BUILDING.pdfnasya - HIGH RISE BUILDING.pdf
nasya - HIGH RISE BUILDING.pdf
 
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
 

More from FajarDewantoro5

pencahayaan.pptx
pencahayaan.pptxpencahayaan.pptx
pencahayaan.pptx
FajarDewantoro5
 
udara.ppt
udara.pptudara.ppt
udara.ppt
FajarDewantoro5
 
struktur kayu
struktur kayustruktur kayu
struktur kayu
FajarDewantoro5
 
1.ppt
1.ppt1.ppt
Lanjutan k3 tahap 2 sipil
Lanjutan k3 tahap 2 sipilLanjutan k3 tahap 2 sipil
Lanjutan k3 tahap 2 sipil
FajarDewantoro5
 
Lanjutan k3 tahap 2
Lanjutan k3 tahap 2Lanjutan k3 tahap 2
Lanjutan k3 tahap 2
FajarDewantoro5
 
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
FajarDewantoro5
 
Konstruksi iii pondasi
Konstruksi iii pondasiKonstruksi iii pondasi
Konstruksi iii pondasi
FajarDewantoro5
 
Materi 1
Materi 1Materi 1
Materi 1
FajarDewantoro5
 
Construction
ConstructionConstruction
Construction
FajarDewantoro5
 
Pertemuan 1 2
Pertemuan 1  2Pertemuan 1  2
Pertemuan 1 2
FajarDewantoro5
 
Kerusakan dan perbaikan bangunan
Kerusakan dan perbaikan bangunanKerusakan dan perbaikan bangunan
Kerusakan dan perbaikan bangunan
FajarDewantoro5
 
Materi awal kuliah
Materi awal kuliahMateri awal kuliah
Materi awal kuliah
FajarDewantoro5
 

More from FajarDewantoro5 (13)

pencahayaan.pptx
pencahayaan.pptxpencahayaan.pptx
pencahayaan.pptx
 
udara.ppt
udara.pptudara.ppt
udara.ppt
 
struktur kayu
struktur kayustruktur kayu
struktur kayu
 
1.ppt
1.ppt1.ppt
1.ppt
 
Lanjutan k3 tahap 2 sipil
Lanjutan k3 tahap 2 sipilLanjutan k3 tahap 2 sipil
Lanjutan k3 tahap 2 sipil
 
Lanjutan k3 tahap 2
Lanjutan k3 tahap 2Lanjutan k3 tahap 2
Lanjutan k3 tahap 2
 
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
 
Konstruksi iii pondasi
Konstruksi iii pondasiKonstruksi iii pondasi
Konstruksi iii pondasi
 
Materi 1
Materi 1Materi 1
Materi 1
 
Construction
ConstructionConstruction
Construction
 
Pertemuan 1 2
Pertemuan 1  2Pertemuan 1  2
Pertemuan 1 2
 
Kerusakan dan perbaikan bangunan
Kerusakan dan perbaikan bangunanKerusakan dan perbaikan bangunan
Kerusakan dan perbaikan bangunan
 
Materi awal kuliah
Materi awal kuliahMateri awal kuliah
Materi awal kuliah
 

Recently uploaded

BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
ssuser5e48eb
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
RifkiAbrar2
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
afifsalim12
 
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
RobiahIqlima
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
ssuser0b6eb8
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
ymikhael4
 

Recently uploaded (8)

BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
 
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
 

Evaluasikerusakanperbaikan 120208124106

  • 1. EVALUASI KERUSAKAN & PERBAIKAN AKIBAT GEMPA PADA BANGUNAN KONSTRUKSI RUMAH BETON BERTULANG Fajar Dewantoro
  • 2. Defenisi Gempa Bumi Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi dimuka bumi, yang disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).
  • 3. Menurut “Teori Pelat Tektonik” para ahli geologi mengasumsikan dunia terdiri dari beberapa lempengan yang mengambang, dimana masing- masing lempengan tersebut bergerak pada arah yang berlainan sehingga tabrakan/tumbukan antara dua atau lebih dari lempengan tersebut tidak dapat dihindari, dimana lempengan yang kuat akan melengkung keatas, itulah peristiwa terjadinya “pegunungan”, sedangkan lempeng yang lemah akan terdesak kebawah atau patah, peristiwa terjadi ”jurang”.
  • 4. Tipe Gempa Bumi • Gempa Bumi Vulkanik Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. • Gempa Bumi Tektonik Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar
  • 7. Peta Zona Gempa Indonesia
  • 8. Secara umum penyebab kerusakan pada bangunan akibat gempa • Beragam kondisi iklim dan topografi • Rendahnya kualitas bahan bangunan yg dipakai. • Rendahnya kualitas pelaksanaan pembangunan. • Kurangnya pengetahuan teknik serta keterampilan didalam pelaksanaan pembangunan. • Keterbatasan biaya pelaksanaan pembangunan.
  • 9. Secara teknis penyebab kerusakan pada bangunan akibat gempa • Struktur dinding pemikul. • Struktur rangka pemikul yang terdiri dari struktur rangka sederhana dengan dinding pengisi untuk menahan beban lateral secara bersama-sama, dan struktur rangka balok dan kolom kaku untuk menahan beban lateral.
  • 10. Kategori kerusakan 1. Kerusakan ringan non struktur. 2. Kerusakan ringan struktur. 3. Kerusakan struktur tingkat sedang. 4. Kerusakan struktur tingkat berat 5. Kerusakan total
  • 11. Kategori kerusakan 1. Kerusakan ringan non struktur – Retak halus (lebar celah < 0.075 cm) pada plesteran. – Serpihan plesteran berjatuhan. – Mencakup luas yang terbatas.
  • 12. Kategori kerusakan 2. Kerusakan ringan struktur – Retak kecil (lebar celah 0.075 – 6 cm) pada dinding. – Retak menyebar luas di banyak tempat, seperti pada dinding pemikul beban, kolom, cerobong miring dan runtuh. – Kemampuan struktur untuk memikul beban sudah berkurang sebagian. – laik fungsi/huni.
  • 13. Kategori kerusakan 3. Kerusakan struktur tingkat sedang – Retak besar (lebar celah > 0,6 cm) pada dinding. – Retak menyebar luas di banyak tempat, seperti pada dinding pemikul beban, kolom; cerobong miring; dan runtuh . – Kemampuan struktur untuk memikul beban sudah berkurang sebagian. – Laik fungsi/huni.
  • 14. Kategori kerusakan 4. Kerusakan struktur tingkat berat – Dinding pemikul beban terbelah dan runtuh. – Bangunan terpisah akibat kegagalan unsur-unsur pengikat . – Kira-kira 50% elemen utama mengalami kerusakan. – Tidak laik fungsi/huni.
  • 15. Kategori kerusakan 5. Kerusakan Total. – Bangunan roboh seluruhnya ( > 65%) – Sebagian besar komponen utama struktur rusak. – Tidak laik fungsi/ huni .
  • 16. Jenis Perbaikan 1. Perbaikan Arsitektur (repair). 2. Restorasi (restoration) 3. Perkuatan (strengthening)
  • 17. 1. Perbaikan Arsitektur (repair) Tujuannya adalah mengembalikan bentuk arsitektur bangunan agar semua perlengkapan/peralatan dapat berfungsi kembali. Tindakan-tindakan yang termasuk jenis ini : →Menambal retak-retak pada tembok, plesteran, dll. →Memperbaiki pintu-pintu, jendela-jendela, mengganti kaca, dll. →Memperbaiki kabel-kabel listrik. →Memperbaiki pipa-pipa air, pipa gas, saluran pembuangan. →Membangun kembali dinding-dinding pemisah, cerobong, pagar. →Memplester kembali dinding-dinding. →Mengatur kembali genteng-genteng. →Mengecat ulang, dll
  • 18. 2. Restorasi (restoration) Tujuannya untuk melakukan perbaikan pada elemen- elemen struktur penahan beban.Tindakan-tindakan yang termasuk jenis ini : →Menginjeksikan air semen atau bahan-bahan epoxy (bila ada) ke dalam retak-retak kecil yang terjadi pada dinding pemikul beban, balok, maupun kolom. Retak kecil adalah retak yang mempunyai lebar celah antara 0,075 cm dan 0,6 cm. →Penambahan jaringan tulangan pada dinding pemikul, balok, maupun kolom yang mengalami retak besar kemudian diplester kembali. Retak besar adalah retak yang mempunyai lebar celah lebih besar dari 0,6 cm. →Membongkar bagian-bagian dinding yang terbelah dan menggantikannya dengan dinding baru dengan spesi yang lebih kuat dan dijangkar pada portal.
  • 19. 3. Perkuatan (Strengthening) Tujuannya meningkatkan kekuatan struktur dibandingkan dengan kekuatan semula. Tindakan-tindakan yang termasuk jenis ini :  Menambah daya tahan terhadap beban lateral dengan jalan menambah dinding, menambah kolom, dll .  Menjadikan bangunan sebagai satu kesatuan dengan jalan mengikat semua unsur penahan beban satu dengan lainnya.  Menghilangkan sumber-sumber kelemahan atau yang dapat menyebabkan terjadinya konsentrasi tegangan di bagian-bagian tertentu : a. Penyebaran letak kolom yang tidak simetris. b. Penyebaran letak dinding yang tidak simetris. c. Beda kekakuan yang menyolok antara lantai yang satu dengan yang lainnya. d. Bukaan-bukaan yang berlebihan.  Menghindarkan terjadinya kehancuran getas dengan cara memasang tulangan sesuai dengan detail-detail untuk mencapai daktilitas yang cukup.
  • 20. Teknik Restorasi • Restorasi pada dinding – Pengisian bagian yang retak (tidak dalam) dengan adukan semen.
  • 21. Teknik Restorasi • Restorasi pada dinding – Jaringan kawat ayam pada bagian yang retak (dalam).
  • 22. Teknik Restorasi • Restorasi pada kolom – Kolom yang mengalami retak sedang, bagian yang rusak dibobok dan dibersihkan, setelah itu dicor kembali
  • 23. Teknik Restorasi • Restorasi pada kolom – Kolom yang mengalami retak berat sehingga berdasarkan pengamatan diragukan kekuatannya, bagian yang rusak dibobok dan dibersihkan, bila perlu ditambahkan tulangan dan sengkang baru kemudian dicor kembali
  • 24. Teknik Perkuatan • Perkuatan pada tembok. – Perkuatan dengan besi tulangan.
  • 25. Teknik Perkuatan • Perkuatan pada tembok. – Perkuatan dengan kawat anyaman
  • 26. Teknik Perkuatan • Perkuatan pada tembok yang hancur. Dibuat balok pondasi, balok keliling dan kolom praktis lengkap dengan angkur- angkur setiap 10 lapis bata ke dinding baru. Panjang angkur minimun 30 cm
  • 27. Teknik Perkuatan • Perkuatan pada konstruksi beton – Teknik untuk meningkatkan kekuatan dengan dinding pengisi.
  • 28. Teknik Perkuatan • Perkuatan pada konstruksi beton – Teknik untuk meningkatkan kekuatan dengan dinding sayap.
  • 29. Teknik Perkuatan • Perkuatan pada konstruksi beton – Teknik untuk meningkatkan kekuatan dengan sokongan.
  • 30. Teknik Perkuatan • Perkuatan pada konstruksi beton – Teknik untuk meningkatkan daktilitas dengan pembungkus pelat baja.
  • 31. Teknik Perkuatan • Perkuatan pada konstruksi beton – Teknik untuk meningkatkan daktilitas dengan besi strip dan pelat baja.
  • 32. Teknik Perkuatan • Perkuatan pada konstruksi beton – Teknik untuk meningkatkan daktilitas dengan jaringan tulangan.
  • 33. Teknik Perkuatan • Perkuatan pada konstruksi beton – Teknik untuk meningkatkan daktilitas dengan sengkang yg rapat.
  • 34. Kesimpulan No Jenis Kerusakan Tindakan yang perlu dilakukan 1 Kerusakan ringan non struktur Perbaikan (repair) secara arsitektur tanpa mengosongkan bangunan. 2 Kerusakan ringan struktur Perbaikan (repair) secara arsitektur agar daya tahan bangunan dapat terpelihara tanpa mengosongkan bangunan 3 Kerusakan struktur tingkat sedang Restorasi bagian struktur dan perkuatan (strengthening) untuk menahan beban gempa. Perbaikan (repair) secara arsitektur. Bangunan dikosongkan dan dapat dihuni kembali setelah restorasi. 4 Kerusakan struktur tingkat berat Bangunan harus dikosongkan dan dirobohkan atau dilakukan restorasi dan perkuatan secara menyeluruh sebelum bangunan di huni kembali. 5 Kerusakan total Merubuhkan bangunan, membersihkan lokasi, dan membangun kembali.