Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi kerusakan dan perbaikan akibat gempa pada bangunan konstruksi rumah beton bertulang. Secara umum dijelaskan penyebab kerusakan bangunan akibat gempa, jenis-jenis kerusakan, dan teknik-teknik perbaikan dan perkuatan yang dapat dilakukan sesuai dengan tingkat kerusakan yang terjadi.
Pondasi dibagi menjadi dangkal dan dalam. Pondasi sumuran (caisson) digunakan untuk menyalurkan beban ke lapisan tanah yang lebih keras bila lapisan atas lemah. Ada 3 jenis caisson: terbuka (biaya rendah tetapi sulit digali), pneumatic (mahal tetapi kualitas tinggi), dan apung (murah tetapi tanah pendukungnya kurang padat).
Pondasi berfungsi untuk menerima beban dan menyalurkan beban ke lapisan tanah di bawahnya. Terdapat dua jenis pondasi yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam, di mana pondasi dangkal lebih murah dan mudah dibuat untuk struktur kecil hingga menengah pada tanah yang kondisinya medium hingga baik.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis pondasi yang dapat diterapkan pada bangunan mulai dari pondasi dangkal seperti telapak, batu kali, umpak, hingga pondasi dalam seperti tiang pancang, sumuran, dan bor pile. Jenis pondasi ditentukan oleh faktor berat beban dan keadaan tanah di lokasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pondasi bangunan dan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan jenis dan desain pondasi. Beberapa jenis pondasi yang dijelaskan adalah pondasi batu kali, pondasi batu bata, serta tahapan-tahapan pemasangan pondasi secara umum. Faktor kunci yang perlu diperhatikan antara lain kondisi tanah, beban bangunan, dan biaya konstruksi. Pondasi bertujuan untuk mend
Dokumen tersebut membahas tentang metode pembangunan pondasi sumuran. Pondasi sumuran digunakan untuk menyalurkan beban bangunan ke lapisan tanah yang lebih dalam dan keras, dan dibangun dengan menggunakan cincin beton yang diturunkan secara bertahap ke dalam tanah hingga mencapai lapisan yang kuat. Metode pembangunannya meliputi pemasangan cincin beton, penggalian, dan pengisiannya dengan beton.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis konstruksi pondasi bangunan seperti pondasi batu kali, batu bata, pelat beton bertulang, dan tiang pancang. Jenis-jenis pondasi tersebut digunakan sesuai kondisi tanah dan beban bangunan di atasnya.
Pondasi dibagi menjadi dangkal dan dalam. Pondasi sumuran (caisson) digunakan untuk menyalurkan beban ke lapisan tanah yang lebih keras bila lapisan atas lemah. Ada 3 jenis caisson: terbuka (biaya rendah tetapi sulit digali), pneumatic (mahal tetapi kualitas tinggi), dan apung (murah tetapi tanah pendukungnya kurang padat).
Pondasi berfungsi untuk menerima beban dan menyalurkan beban ke lapisan tanah di bawahnya. Terdapat dua jenis pondasi yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam, di mana pondasi dangkal lebih murah dan mudah dibuat untuk struktur kecil hingga menengah pada tanah yang kondisinya medium hingga baik.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis pondasi yang dapat diterapkan pada bangunan mulai dari pondasi dangkal seperti telapak, batu kali, umpak, hingga pondasi dalam seperti tiang pancang, sumuran, dan bor pile. Jenis pondasi ditentukan oleh faktor berat beban dan keadaan tanah di lokasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pondasi bangunan dan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan jenis dan desain pondasi. Beberapa jenis pondasi yang dijelaskan adalah pondasi batu kali, pondasi batu bata, serta tahapan-tahapan pemasangan pondasi secara umum. Faktor kunci yang perlu diperhatikan antara lain kondisi tanah, beban bangunan, dan biaya konstruksi. Pondasi bertujuan untuk mend
Dokumen tersebut membahas tentang metode pembangunan pondasi sumuran. Pondasi sumuran digunakan untuk menyalurkan beban bangunan ke lapisan tanah yang lebih dalam dan keras, dan dibangun dengan menggunakan cincin beton yang diturunkan secara bertahap ke dalam tanah hingga mencapai lapisan yang kuat. Metode pembangunannya meliputi pemasangan cincin beton, penggalian, dan pengisiannya dengan beton.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis konstruksi pondasi bangunan seperti pondasi batu kali, batu bata, pelat beton bertulang, dan tiang pancang. Jenis-jenis pondasi tersebut digunakan sesuai kondisi tanah dan beban bangunan di atasnya.
Bendungan urugan memiliki tiga tipe utama yaitu tipe urugan tanah homogen, tipe urugan zonal, dan tipe urugan batu dengan membran. Tipe urugan tanah homogen menggunakan tanah sebagai bahan utama yang dipadatkan secara homogen. Tipe urugan zonal menggunakan batu/tanah bergradasi yang diatur dalam zona-zona tertentu. Tipe urugan batu dengan membran menggunakan batu sebagai bahan inti yang dilapisi
Ada beberapa jenis pondasi utama yang dijelaskan dalam dokumen tersebut, yaitu:
1) Pondasi batu kali dan batu bata, yang biasa digunakan untuk bangunan sederhana berlantai satu.
2) Pondasi telapak dan sumuran, yang lebih kuat dan digunakan untuk bangunan bertingkat.
3) Pondasi pelat beton dan tiang pancang, yang sepenuhnya terbuat dari beton bertulang dan digunakan untuk bangun
Pondasi adalah bagian penting dari konstruksi bangunan yang berfungsi menopang struktur atas dan meneruskan beban ke lapisan tanah. Terdapat dua jenis pondasi utama yaitu dangkal dan dalam, yang dibedakan berdasarkan kedalaman relatifnya. Pondasi dangkal digunakan untuk bangunan ringan pada tanah yang kuat, sedangkan pondasi dalam dipakai untuk tanah lemah. Jenis pondasi mencakup menerus, telapak, rakit,
Pondasi adalah struktur terpenting dari suatu konstruksi bangunan. Dokumen ini membahas beberapa jenis pondasi seperti pondasi sumuran, tiang pancang, dan bore pile beserta cara pembuatannya."
Dokumen tersebut membahas tentang pondasi tiang pancang dan alat pancang jack-in pile. Pondasi tiang pancang dipilih karena biayanya relatif lebih murah, pelaksanaannya lebih mudah, peralatannya mudah didapatkan di Indonesia, dan waktu pelaksanaannya lebih cepat. Alat pancang jack-in pile bekerja dengan mendorong tiang masuk ke tanah secara hidrolis tanpa getaran, memungkinkan proses pemancangan di daerah perkotaan. Proses
Makalah ini membahas tentang dua jenis pondasi dalam, yaitu pondasi bore pile dan pondasi sumuran. Pondasi bore pile adalah pondasi berbentuk tabung yang dibuat dengan metode pengeboran, sedangkan pondasi sumuran terdiri dari cincin-cincin beton yang disusun secara bertahap hingga mencapai lapisan tanah keras. Kedua jenis pondasi ini digunakan untuk memikul beban struktur bangunan.
Dokumen tersebut membahas teknik konstruksi bawah air untuk pembangunan struktur seperti jembatan dan bendungan. Metode utama yang dijelaskan adalah penggunaan caissons, cofferdams, dan tremie method untuk menuangkan beton bawah air. Tremie method dianggap sebagai cara standar untuk mendapatkan kualitas beton yang tinggi.
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag SelatanNur Hayati Rahman
Pondasi merupakan struktur bawah yang berfungsi untuk meletakkan bangunan di atas tanah dan meneruskan beban ke tanah dasar.
Secara umum pondasi dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Pondasi Dalam (deep foundation)
2. Pondasi Dangkal (shallow foundation)
Pondasi Konstruksi Sarang Laba - laba (KSLL) merupakan konstruksi bangunan bawah konvensional yang merupakan perpaduan pondasi plat beton pipih menerus yang di bawahnya dikakukan oleh rib-rib tegak yang pipih tinggi dan sistem perbaikan tanah diantara rib-rib.
Kombinasi ini menghasilkan kerjasama timbal balik yang saling menguntungkan sehingga membentuk sebuah pondasi yang mempunyai kekakuan (rigidity) jauh lebih tinggi dibanding sistem pondasi dangkal lainnya. Dinamakan sarang laba-laba karena pembesian plat pondasi di daerah kolom selalu berbentuk sarang laba-laba
Untuk mengetahui tahap dan cara perencanaan yang ada di lapangan, maka penyusun melakukan Pengamatan Perencanaan Struktur dan Konstruksi Proyek Pembangunan Balai Kota Pusat PemerintahanTangerang Selatan.
Pondasi merupakan bagian penting dari suatu bangunan yang berfungsi untuk mendistribusikan beban bangunan ke lapisan tanah. Terdapat berbagai jenis pondasi dangkal seperti pondasi setempat, menerus, pelat, cakar ayam, dan sarang laba-laba yang sesuai untuk berbagai kondisi tanah. Pemilihan jenis pondasi mempertimbangkan faktor tanah, beban, dan daya dukung tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan struktur dan asas-asasnya. Ia menjelaskan definisi struktur sebagai binaan kejuruteraan yang menanggung beban tanpa perubahan bentuk, dan membahagikan struktur kepada struktur jisim dan struktur kerangka. Kemudian ia menerangkan fungsi dan jenis-jenis asas yang digunakan untuk menerima dan mengagihkan beban ke tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, jenis-jenis, dan syarat pondasi yang baik dalam membangun rumah. Pondasi adalah bagian dasar bangunan yang berfungsi menopang struktur di atasnya dan meneruskan beban ke tanah. Terdapat beberapa jenis pondasi seperti pondasi dangkal, dalam, tiang, dan rakit, yang digunakan sesuai kondisi tanah dan kedalaman lapisan tanah keras. Syarat pondasi antara lain daya dukung tanah
Dokumen tersebut membahas tentang pondasi bangunan. Pondasi berfungsi untuk menyalurkan beban struktur ke tanah dan harus dirancang sesuai dengan daya dukung tanah serta jenis struktur dan tanah. Ada dua jenis pondasi utama yaitu pondasi dangkal dekat permukaan tanah dan pondasi dalam yang menyalurkan beban ke lapisan tanah yang lebih dalam."
Dokumen tersebut membahas metode pelaksanaan pondasi dalam dan perbedaan metode pancang menggunakan jack in pile dan hammer. Metode jack in pile memancang tiang secara statis menggunakan tekanan hidrolik, sedangkan hammer secara dinamik dengan memukul. Jack in pile menghasilkan daya dukung tanah yang lebih baik dan kurang getaran.
Evaluasi kerusakan & perbaikan bangunan akibat gempaArnas Aidil
Dokumen tersebut membahas evaluasi kerusakan dan perbaikan akibat gempa pada bangunan konstruksi rumah beton bertulang. Terdapat 5 kategori kerusakan yang dijelaskan beserta jenis-jenis perbaikan yang dapat dilakukan seperti perbaikan arsitektur, restorasi, dan perkuatan tergantung tingkat kerusakan bangunan. Tindakan yang tepat harus diambil untuk memastikan keamanan bangunan sebelum dihuni kembali.
Beberapa langkah diperlukan untuk mengevaluasi kelayakan bangunan yang rusak akibat gempa, termasuk pengamatan visual untuk memetakan jenis keretakan dan mengukur defleksi struktur. Analisis lebih lanjut dapat dilakukan oleh konsultan untuk merekomendasikan perbaikan. Kerusakan dinding dapat diganti jika retaknya besar, sementara kolom dan pondasi merupakan unsur penting yang perlu diperiksa.
Bendungan urugan memiliki tiga tipe utama yaitu tipe urugan tanah homogen, tipe urugan zonal, dan tipe urugan batu dengan membran. Tipe urugan tanah homogen menggunakan tanah sebagai bahan utama yang dipadatkan secara homogen. Tipe urugan zonal menggunakan batu/tanah bergradasi yang diatur dalam zona-zona tertentu. Tipe urugan batu dengan membran menggunakan batu sebagai bahan inti yang dilapisi
Ada beberapa jenis pondasi utama yang dijelaskan dalam dokumen tersebut, yaitu:
1) Pondasi batu kali dan batu bata, yang biasa digunakan untuk bangunan sederhana berlantai satu.
2) Pondasi telapak dan sumuran, yang lebih kuat dan digunakan untuk bangunan bertingkat.
3) Pondasi pelat beton dan tiang pancang, yang sepenuhnya terbuat dari beton bertulang dan digunakan untuk bangun
Pondasi adalah bagian penting dari konstruksi bangunan yang berfungsi menopang struktur atas dan meneruskan beban ke lapisan tanah. Terdapat dua jenis pondasi utama yaitu dangkal dan dalam, yang dibedakan berdasarkan kedalaman relatifnya. Pondasi dangkal digunakan untuk bangunan ringan pada tanah yang kuat, sedangkan pondasi dalam dipakai untuk tanah lemah. Jenis pondasi mencakup menerus, telapak, rakit,
Pondasi adalah struktur terpenting dari suatu konstruksi bangunan. Dokumen ini membahas beberapa jenis pondasi seperti pondasi sumuran, tiang pancang, dan bore pile beserta cara pembuatannya."
Dokumen tersebut membahas tentang pondasi tiang pancang dan alat pancang jack-in pile. Pondasi tiang pancang dipilih karena biayanya relatif lebih murah, pelaksanaannya lebih mudah, peralatannya mudah didapatkan di Indonesia, dan waktu pelaksanaannya lebih cepat. Alat pancang jack-in pile bekerja dengan mendorong tiang masuk ke tanah secara hidrolis tanpa getaran, memungkinkan proses pemancangan di daerah perkotaan. Proses
Makalah ini membahas tentang dua jenis pondasi dalam, yaitu pondasi bore pile dan pondasi sumuran. Pondasi bore pile adalah pondasi berbentuk tabung yang dibuat dengan metode pengeboran, sedangkan pondasi sumuran terdiri dari cincin-cincin beton yang disusun secara bertahap hingga mencapai lapisan tanah keras. Kedua jenis pondasi ini digunakan untuk memikul beban struktur bangunan.
Dokumen tersebut membahas teknik konstruksi bawah air untuk pembangunan struktur seperti jembatan dan bendungan. Metode utama yang dijelaskan adalah penggunaan caissons, cofferdams, dan tremie method untuk menuangkan beton bawah air. Tremie method dianggap sebagai cara standar untuk mendapatkan kualitas beton yang tinggi.
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag SelatanNur Hayati Rahman
Pondasi merupakan struktur bawah yang berfungsi untuk meletakkan bangunan di atas tanah dan meneruskan beban ke tanah dasar.
Secara umum pondasi dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Pondasi Dalam (deep foundation)
2. Pondasi Dangkal (shallow foundation)
Pondasi Konstruksi Sarang Laba - laba (KSLL) merupakan konstruksi bangunan bawah konvensional yang merupakan perpaduan pondasi plat beton pipih menerus yang di bawahnya dikakukan oleh rib-rib tegak yang pipih tinggi dan sistem perbaikan tanah diantara rib-rib.
Kombinasi ini menghasilkan kerjasama timbal balik yang saling menguntungkan sehingga membentuk sebuah pondasi yang mempunyai kekakuan (rigidity) jauh lebih tinggi dibanding sistem pondasi dangkal lainnya. Dinamakan sarang laba-laba karena pembesian plat pondasi di daerah kolom selalu berbentuk sarang laba-laba
Untuk mengetahui tahap dan cara perencanaan yang ada di lapangan, maka penyusun melakukan Pengamatan Perencanaan Struktur dan Konstruksi Proyek Pembangunan Balai Kota Pusat PemerintahanTangerang Selatan.
Pondasi merupakan bagian penting dari suatu bangunan yang berfungsi untuk mendistribusikan beban bangunan ke lapisan tanah. Terdapat berbagai jenis pondasi dangkal seperti pondasi setempat, menerus, pelat, cakar ayam, dan sarang laba-laba yang sesuai untuk berbagai kondisi tanah. Pemilihan jenis pondasi mempertimbangkan faktor tanah, beban, dan daya dukung tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan struktur dan asas-asasnya. Ia menjelaskan definisi struktur sebagai binaan kejuruteraan yang menanggung beban tanpa perubahan bentuk, dan membahagikan struktur kepada struktur jisim dan struktur kerangka. Kemudian ia menerangkan fungsi dan jenis-jenis asas yang digunakan untuk menerima dan mengagihkan beban ke tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, jenis-jenis, dan syarat pondasi yang baik dalam membangun rumah. Pondasi adalah bagian dasar bangunan yang berfungsi menopang struktur di atasnya dan meneruskan beban ke tanah. Terdapat beberapa jenis pondasi seperti pondasi dangkal, dalam, tiang, dan rakit, yang digunakan sesuai kondisi tanah dan kedalaman lapisan tanah keras. Syarat pondasi antara lain daya dukung tanah
Dokumen tersebut membahas tentang pondasi bangunan. Pondasi berfungsi untuk menyalurkan beban struktur ke tanah dan harus dirancang sesuai dengan daya dukung tanah serta jenis struktur dan tanah. Ada dua jenis pondasi utama yaitu pondasi dangkal dekat permukaan tanah dan pondasi dalam yang menyalurkan beban ke lapisan tanah yang lebih dalam."
Dokumen tersebut membahas metode pelaksanaan pondasi dalam dan perbedaan metode pancang menggunakan jack in pile dan hammer. Metode jack in pile memancang tiang secara statis menggunakan tekanan hidrolik, sedangkan hammer secara dinamik dengan memukul. Jack in pile menghasilkan daya dukung tanah yang lebih baik dan kurang getaran.
Evaluasi kerusakan & perbaikan bangunan akibat gempaArnas Aidil
Dokumen tersebut membahas evaluasi kerusakan dan perbaikan akibat gempa pada bangunan konstruksi rumah beton bertulang. Terdapat 5 kategori kerusakan yang dijelaskan beserta jenis-jenis perbaikan yang dapat dilakukan seperti perbaikan arsitektur, restorasi, dan perkuatan tergantung tingkat kerusakan bangunan. Tindakan yang tepat harus diambil untuk memastikan keamanan bangunan sebelum dihuni kembali.
Beberapa langkah diperlukan untuk mengevaluasi kelayakan bangunan yang rusak akibat gempa, termasuk pengamatan visual untuk memetakan jenis keretakan dan mengukur defleksi struktur. Analisis lebih lanjut dapat dilakukan oleh konsultan untuk merekomendasikan perbaikan. Kerusakan dinding dapat diganti jika retaknya besar, sementara kolom dan pondasi merupakan unsur penting yang perlu diperiksa.
Dokumen tersebut membahas tentang dinding geser (shear wall) pada bangunan, yang berfungsi untuk menahan gaya geser akibat gempa bumi dan angin. Dinding geser didesain untuk menahan gaya lateral sehingga deformasi bangunan menjadi kecil. Dokumen ini menjelaskan berbagai jenis, fungsi, dan pertimbangan desain dari dinding geser.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis material penyusun dinding struktural dan non-struktural serta perbedaan antara keduanya. Dibahas pula prinsip dasar dinding dalam menahan gaya lateral dan sistem penahan gaya gempa baik sistem aktif maupun pasif beserta contoh penerapannya.
Makalah ini membahas tentang bangunan tahan gempa. Terdapat empat bab yang membahas pengertian bangunan tahan gempa, syarat-syarat agar termasuk kategori bangunan tahan gempa, prinsip-prinsip konstruksi bangunan tahan gempa, dan struktur rumah penahan gempa seperti struktur pondasi, dinding, dan atap.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang prinsip-prinsip rumah tahan gempa, meliputi kekakuan struktur, fleksibilitas peredaman getaran, penggunaan bahan ringan dan kenyal, serta pentingnya sistem pondasi dan hubungan antar struktur yang dapat bergerak dalam skala kecil untuk meredam dampak gempa. Dokumen tersebut juga menyarankan penggunaan kolom dan balok yang kuat untuk menopang seluruh bangunan,
Cerucuk digunakan untuk menguatkan tanah lembut dan membawa beban bangunan ke lapisan tanah yang lebih kukuh. Terdapat beberapa jenis cerucuk seperti konkrit, keluli, kayu, dan mikro yang sesuai digunakan bergantung pada sifat tanah dan beban. Cerucuk direka bentuk untuk menyebarkan beban ke tanah melalui daya geseran atau tanggungan hujungnya.
Dokumen tersebut membahas tentang high rise building atau bangunan tinggi, yang didefinisikan sebagai bangunan setinggi minimal 23 meter yang didukung oleh struktur kuat seperti beton bertulang dan baja. Dokumen juga menjelaskan berbagai karakteristik high rise building seperti sistem strukturnya, material yang digunakan, serta tantangan-tantangan dalam pembangunannya.
Teks tersebut membahas tentang pondasi tiang pancang. Definisi pondasi tiang pancang adalah konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya pada sumbu tiang dengan menyerap lenturan. Tiang pancang dapat terbuat dari kayu, beton biasa atau prategang, dan baja. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu.
Similar to Evaluasikerusakanperbaikan 120208124106 (20)
Dokumen tersebut membahas tentang parameter kualitas udara dalam ruang seperti suhu, kelembaban, kecepatan aliran udara, kualitas ventilasi, kadar debu, dan pengaruhnya terhadap kesehatan manusia. Jika kondisinya buruk, dapat menyebabkan syndrome bangunan sakit atau sick building syndrome.
Dokumen ini membahas tentang sambungan gigi pada struktur kayu. Ada beberapa jenis sambungan gigi seperti tunggal, rangkap, dengan pelebaran, dan dipertinggi. Sambungan gigi berfungsi untuk menyalurkan gaya desak dan harus dirancang agar arah bidang pertemuan kedua batang serong sehingga mencapai tekanan maksimum secara ekonomis. Perhitungan sambungan gigi hanya mempertimbangkan gaya lekat, bu
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)FajarDewantoro5
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan dan penerapan dasar-dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja, meliputi pengertian, tujuan, lambang, filosofi, hukum, bahaya, risiko, dan tanggung jawab pelaksanaan K3 oleh berbagai pihak terkait.
(1) Pondasi tiang pancang adalah struktur pondasi berbentuk tiang yang dipancangkan pada lapisan tanah pendukung, dengan kapasitas dukung berdasarkan ujung dan gesekan tiang;
(2) Pondasi tiang cocok untuk kondisi tanah lunak, dasar pondasi yang tererosi, atau beban horisontal besar;
(3) Teknologi hydraulic jack piling lebih ramah lingkungan dibanding drop hammer karena tidak menimbulkan getaran atau kebising
Dokumen ini membahas metode dan material yang digunakan dalam perbaikan dan perkuatan struktur bangunan yang rusak. Beberapa metode perbaikan yang disebutkan untuk keretakan struktural dan non-struktural meliputi injeksi dengan epoxy, pasta semen, dan sealing dengan mortar polimer. Metode perkuatan umum meliputi memperpendek bentang, memperbesar dimensi beton, menambah plat baja, dan menggunakan FRP. Persiapan permukaan dan kontrol kual
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Manajemen Proyek dan Keselamatan Kerja yang mencakup tujuan, diskripsi, strategi pembelajaran, sumber referensi, kriteria penilaian, serta pengenalan dasar-dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja."
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
2. Defenisi Gempa Bumi
Gempa bumi adalah
getaran atau guncangan
yang terjadi dimuka
bumi, yang disebabkan
oleh pergerakan kerak
bumi (lempeng bumi).
3. Menurut “Teori Pelat Tektonik” para ahli geologi mengasumsikan dunia
terdiri dari beberapa lempengan yang mengambang, dimana masing-
masing lempengan tersebut bergerak pada arah yang berlainan
sehingga tabrakan/tumbukan antara dua atau lebih dari lempengan
tersebut tidak dapat dihindari, dimana lempengan yang kuat akan
melengkung keatas, itulah peristiwa terjadinya “pegunungan”,
sedangkan lempeng yang lemah akan terdesak kebawah atau patah,
peristiwa terjadi ”jurang”.
4. Tipe Gempa Bumi
• Gempa Bumi Vulkanik
Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas
magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api
meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka
akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga
akan menimbulkan terjadinya gempa bumi.
• Gempa Bumi Tektonik
Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas
tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng
tektonik secara mendadak yang mempunyai
kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat
besar
8. Secara umum penyebab kerusakan pada
bangunan akibat gempa
• Beragam kondisi iklim dan topografi
• Rendahnya kualitas bahan bangunan yg dipakai.
• Rendahnya kualitas pelaksanaan pembangunan.
• Kurangnya pengetahuan teknik serta keterampilan
didalam pelaksanaan pembangunan.
• Keterbatasan biaya pelaksanaan pembangunan.
9. Secara teknis penyebab kerusakan pada
bangunan akibat gempa
• Struktur dinding pemikul.
• Struktur rangka pemikul yang terdiri dari struktur rangka
sederhana dengan dinding pengisi untuk menahan
beban lateral secara bersama-sama, dan struktur rangka
balok dan kolom kaku untuk menahan beban lateral.
10. Kategori kerusakan
1. Kerusakan ringan non struktur.
2. Kerusakan ringan struktur.
3. Kerusakan struktur tingkat sedang.
4. Kerusakan struktur tingkat berat
5. Kerusakan total
11. Kategori kerusakan
1. Kerusakan ringan non struktur
– Retak halus (lebar celah < 0.075 cm) pada plesteran.
– Serpihan plesteran berjatuhan.
– Mencakup luas yang terbatas.
12. Kategori kerusakan
2. Kerusakan ringan struktur
– Retak kecil (lebar celah 0.075 – 6 cm) pada dinding.
– Retak menyebar luas di banyak tempat, seperti pada dinding
pemikul beban, kolom, cerobong miring dan runtuh.
– Kemampuan struktur untuk memikul beban sudah berkurang
sebagian.
– laik fungsi/huni.
13. Kategori kerusakan
3. Kerusakan struktur tingkat sedang
– Retak besar (lebar celah > 0,6 cm) pada dinding.
– Retak menyebar luas di banyak tempat, seperti pada dinding
pemikul beban, kolom; cerobong miring; dan runtuh .
– Kemampuan struktur untuk memikul beban sudah berkurang
sebagian.
– Laik fungsi/huni.
14. Kategori kerusakan
4. Kerusakan struktur tingkat berat
– Dinding pemikul beban terbelah dan runtuh.
– Bangunan terpisah akibat kegagalan unsur-unsur pengikat .
– Kira-kira 50% elemen utama mengalami kerusakan.
– Tidak laik fungsi/huni.
15. Kategori kerusakan
5. Kerusakan Total.
– Bangunan roboh seluruhnya ( > 65%)
– Sebagian besar komponen utama struktur rusak.
– Tidak laik fungsi/ huni .
17. 1. Perbaikan Arsitektur (repair)
Tujuannya adalah mengembalikan bentuk arsitektur bangunan
agar semua perlengkapan/peralatan dapat berfungsi kembali.
Tindakan-tindakan yang termasuk jenis ini :
→Menambal retak-retak pada tembok, plesteran, dll.
→Memperbaiki pintu-pintu, jendela-jendela, mengganti kaca, dll.
→Memperbaiki kabel-kabel listrik.
→Memperbaiki pipa-pipa air, pipa gas, saluran pembuangan.
→Membangun kembali dinding-dinding pemisah, cerobong, pagar.
→Memplester kembali dinding-dinding.
→Mengatur kembali genteng-genteng.
→Mengecat ulang, dll
18. 2. Restorasi (restoration)
Tujuannya untuk melakukan perbaikan pada elemen-
elemen struktur penahan beban.Tindakan-tindakan yang
termasuk jenis ini :
→Menginjeksikan air semen atau bahan-bahan epoxy (bila ada) ke
dalam retak-retak kecil yang terjadi pada dinding pemikul beban,
balok, maupun kolom. Retak kecil adalah retak yang mempunyai
lebar celah antara 0,075 cm dan 0,6 cm.
→Penambahan jaringan tulangan pada dinding pemikul, balok,
maupun kolom yang mengalami retak besar kemudian diplester
kembali. Retak besar adalah retak yang mempunyai lebar celah
lebih besar dari 0,6 cm.
→Membongkar bagian-bagian dinding yang terbelah dan
menggantikannya dengan dinding baru dengan spesi yang lebih
kuat dan dijangkar pada portal.
19. 3. Perkuatan (Strengthening)
Tujuannya meningkatkan kekuatan struktur dibandingkan
dengan kekuatan semula. Tindakan-tindakan yang
termasuk jenis ini :
Menambah daya tahan terhadap beban lateral dengan jalan
menambah dinding, menambah kolom, dll .
Menjadikan bangunan sebagai satu kesatuan dengan jalan
mengikat semua unsur penahan beban satu dengan lainnya.
Menghilangkan sumber-sumber kelemahan atau yang dapat
menyebabkan terjadinya konsentrasi tegangan di bagian-bagian
tertentu :
a. Penyebaran letak kolom yang tidak simetris.
b. Penyebaran letak dinding yang tidak simetris.
c. Beda kekakuan yang menyolok antara lantai yang satu
dengan yang lainnya.
d. Bukaan-bukaan yang berlebihan.
Menghindarkan terjadinya kehancuran getas dengan cara
memasang tulangan sesuai dengan detail-detail untuk mencapai
daktilitas yang cukup.
22. Teknik Restorasi
• Restorasi pada kolom
– Kolom yang mengalami retak sedang, bagian yang rusak
dibobok dan dibersihkan, setelah itu dicor kembali
23. Teknik Restorasi
• Restorasi pada kolom
– Kolom yang mengalami retak berat sehingga berdasarkan
pengamatan diragukan kekuatannya, bagian yang rusak dibobok
dan dibersihkan, bila perlu ditambahkan tulangan dan sengkang
baru kemudian dicor kembali
26. Teknik Perkuatan
• Perkuatan pada tembok yang hancur.
Dibuat balok pondasi, balok
keliling dan kolom praktis
lengkap dengan angkur-
angkur setiap 10 lapis bata ke
dinding baru. Panjang angkur
minimun 30 cm
30. Teknik Perkuatan
• Perkuatan pada konstruksi beton
– Teknik untuk meningkatkan daktilitas dengan pembungkus pelat
baja.
31. Teknik Perkuatan
• Perkuatan pada konstruksi beton
– Teknik untuk meningkatkan daktilitas dengan besi strip dan pelat
baja.
32. Teknik Perkuatan
• Perkuatan pada konstruksi beton
– Teknik untuk meningkatkan daktilitas dengan jaringan tulangan.
33. Teknik Perkuatan
• Perkuatan pada konstruksi beton
– Teknik untuk meningkatkan daktilitas dengan sengkang yg rapat.
34. Kesimpulan
No Jenis Kerusakan Tindakan yang perlu dilakukan
1 Kerusakan ringan non struktur Perbaikan (repair) secara arsitektur tanpa
mengosongkan bangunan.
2 Kerusakan ringan struktur Perbaikan (repair) secara arsitektur agar daya
tahan bangunan dapat terpelihara tanpa
mengosongkan bangunan
3 Kerusakan struktur tingkat sedang Restorasi bagian struktur dan perkuatan
(strengthening) untuk menahan beban gempa.
Perbaikan (repair) secara arsitektur.
Bangunan dikosongkan dan dapat dihuni
kembali setelah restorasi.
4 Kerusakan struktur tingkat berat Bangunan harus dikosongkan dan dirobohkan
atau dilakukan restorasi dan perkuatan secara
menyeluruh sebelum bangunan di huni
kembali.
5 Kerusakan total Merubuhkan bangunan, membersihkan lokasi,
dan membangun kembali.