Dokumen ini membahas tentang e-partisipasi, yaitu partisipasi warga yang didukung teknologi informasi dan komunikasi dalam proses yang melibatkan pemerintah dan masyarakat. Indeks Partisipasi Elektronik (EPI) digunakan untuk mengevaluasi efektivitas layanan online pemerintah dalam mendorong interaksi dengan masyarakat dan keterlibatan masyarakat dalam kebijakan. Tantangan utama e-partisipasi adalah ad

1. NAMA : WAHYU AGUSTIAN
NIM : 20102058
PRODI : ILMU PEMERINTAHAN REGULER
SEMESTER 3

2. e-participation
Partisipasi elektronik ( e-participation ) adalah istilah
yang mengacu pada partisipasi yang didukung TIK
dalam proses yang melibatkan pemerintah dan
warga negara.
Proses mungkin menyangkut administrasi,
pemberian layanan, pengambilan keputusan dan
pembuatan kebijakan.

3. Definisi

4. Indeks partisipasi elektronik (EPI)
Indeks partisipasi elektronik (EPI) dirancang oleh
Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB sebagai
"indeks tambahan untuk Survei E-Government PBB".
EPI digunakan untuk mengevaluasi efektivitas
layanan online yang mendorong interaksi dan
pertukaran informasi antara pemerintah dan
individu, serta keterlibatan warga dalam kebijakan
dan pengambilan keputusan.

5. Model dan alatnya
sejumlah alat dan model telah muncul sebagai
bagian dari Web 2.0yang dapat digunakan atau
menginspirasi desain arsitektur untuk e-
participation. Secara khusus, "komunitas munculnya
online yang dibuat pada saat menciptakan produk
yang bermanfaat menunjukkan bahwa dimungkinkan
untuk merancang teknologi mediasi sosial yang
mendukung kolaborasi publik-pemerintah" ( Kriplean
et al. 2009 ).

6. Alat partisipasi
• Layanan jejaring sosial, seperti platform media
populer dan blog, membangun platform online yang
memungkinkan orang untuk terhubung dengan
orang lain dan berpartisipasi dalam aktivitas
interaktif
• Wikiadalah cara orang lain dapat berpartisipasi
secara online dengan orang lain, meskipun tidak
langsung dengan politik dan administrator.

7. mekanisme

8. Pelacakan dan analisis
• Jejak digital
• Penambangan data
• Visualisasi data
• Simulasi seperti simulasi sosial berbasis agen

9. Tantangan e-partisipasi
Salah satu tantangan terbesar untuk e-participation
adalah adanya kesenjangan digital, karena e-
participation sangat bergantung pada akses ke koneksi
ke teknologi baru serta akses ke internet yang stabil.
Terkadang, e-participation juga membutuhkan literasi
digital yang lebih tinggi seperti keterampilan
menganalisis kebijakan proposal secara digital dan
memberikan masukan di ranah digital. Selain itu,
keamanan dan kolaborasi Internet juga merupakan
kemampuan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk
menavigasi alat partisipasi elektronik dengan lebih
baik.

10. SEKIAN DAN
TERIMAKASIH