SlideShare a Scribd company logo
PENGANTAR
PARASITOLOGI
PERTEMUAN KE 1
MATERI PERKULIAHAN
Pertemuan ke- Pokok Bahasan
1 Helminthes
2 Cestoda
3 Trematoda
4 Nematoda Usus
5 Nematoda Jaringan
6 Cestoda
7 Trematoda
8 UTS
9 Cestoda
10 Trematoda
11
12
13
14-15
PENDAHULUAN PARASITOLOGI
 Pengertian Parasitologi adalah :
 Ilmu yang mempelajari jasad-jasad yg hidup untuk
sementara atau permanen di dalam maupun di
permukaan jasad lain dengan maksud untuk mengambil
makanan dari sebagian atau seluruhnya dari jasad
tersebut untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
 Ilmu yg mempelajari organisme yg hidupnya tergantung
pada organisme hidup yg lain.
 Asal kata parasitologi :
 Parasitos : jasad yg mengambil makanan
 Logos : ilmu
PENGERTIAN PARASIT
 Organisme yang hidup pada permukaan tubuh atau di
dalam organisme lain dan untuk kelangsungan hidupnya
mengambil sebagian atau seluruh makanan serta
mendapat perlindungan dari organisme lain tersebut.
 Organisme yang eksistensinya tergantung dengan sumber
energi organisme lain
PENTINGNYA MEMPELAJARI PARASITOLOGI
 Penyakit parasitik adalah penyakit yang paling banyak terjadi di
dunia.
 Menurut data WHO tahun 2001, penyakit parasitik masih banyak
menyebabkan epidemi, yaitu : African trypanosomiasis, Dengue,
Leishmaniasis, Malaria, Schistosomiasis, Tuberculosis, Chagas
diseases, Leprosy, Lymphatic filariasis, dan Onchocerciasis.
 Gagalnya insektisida lain dalam mengurangi penyebaran vektor
parasit.
 Terjadi modifikasi lingkungan yang berlangsung terus menerus,
contohnya Global warming, dan meningkatnya AIDS dan kanker.
SIMBIOSIS
 Simbiosis adalah hubungan timbal balik antara 2 organisme
atau makhluk hidup
 Simbiosis dapat berlangsung sementara atau terus menerus
(bersifat permanen)
 Macam simbiosis :
 Mutualisme
 Komensalisme
 Parasitisme
MUTUALISME :
 Adalah hubungan timbal balik antara 2 organisme dan
kedua organisme mendapatkan keuntungan dari
hubungan timbal balik tersebut.
KOMENSALISME :
 Hubungan timbal balik antara 2 organisme, apabila satu
organisme mendapatkan keuntungan, sedangkan
organisme yg lain tidak mendapatkan kerugian.
PARASITISME :
 Hubungan timbal balik antara dua organisme,
organisme yg satu mendapat keuntungan sedangkan
organisme yg lain mendapat kerugian.
ISTILAH-ISTILAH DALAM PARASITOLOGI
 Parasitisme :
 hubungan timbal balik antara 2 spesies yg bersifat
sementara/permanen dimana salah satu jenis mengambil makanan
(parasit) dr jasad yg lain (hospes/inang)
 Hubungan timbal balik antara dua organisme, organisme yg satu
mendapat keuntungan sedangkan organisme yg lain mendapat
kerugian.
 Dalam parasitisme ada dua organisme :
 Parasit
 Inang/hospes/host(tuan rumah)
 Predator (pemangsa) : parasit yg membunuh terlebih dahulu
mangsanya kemudian memakannya
ISTILAH-ISTILAH DALAM PARASITOLOGI
 Perjalanan penyakit parasit dibedakan antara : Infeksi
(Infection) dan Infestasi (Infestation)
 Infeksi : invasi yang disebabkan oleh endoparasit atau
proses masuknya endoparasit ke dalam tubuh hospes.
 Infestasi : Menempelnya ektoparasit pada tubuh hospes
 Stadium infektif : stadium parasit yang dapat menginfeksi
manusia; arthropoda penghisap darah; binatang (baik
peliharaan atau buas);tumbuhan air; dari manusia lain
(dari seseorang ke orang lain).
PENGGOLONGAN PARASIT
A. Berdasarkan tempat hidupnya, parasit digolongan atas :
1. Ectoparasite (ectozoa) :
yaitu : parasit yang hidup di luar tubuh hospes.
Mis : di kulit, rambut, rongga telinga luar, contoh : Caplak,
Kutu, Tengu, Tungau
2. Endoparasite (entozoa) :
yaitu : parasit yang hidup di dalam tubuh hospes.
Mis : di dalam darah, rongga tubuh, usus, dan organ tubuh
lainnya. Contoh : Cacing gelang, Cacing pita, Amoeba,
Plasmodium
B. Berdasarkan cara hidup, parasit digolongan atas :
1. Facultative parasite (parasit fakultatif) yaitu : parasit yang
selain hidup parasitik di tubuh hospes mampu hidup bebas di luar
tubuh hospes (parasit yg akan hidup parasitik apabila kebutuhan
hidupnya meningkat) Contoh : Cacing kremi, Mikronema, Mistletoe
2. Obligatory parasite (parasit obligat) yaitu : parasit yg harus
selalu hidup di dalam tubuh hospes dan tidak bisa hidup di luar
tubuh hospes. Contoh : Cacing tambang, Plasmodium, Tali putri
3. Insidental parasite (parasit isidentil) yaitu : parasit yg hidup
parasitik pd hospes yg sebenarnya bukan hospes alaminya.
Contoh : Pneumostrongilus
C. Berdasarkan waktu (lama atau tidaknya parasit di dalam
tubuh hospes) digolongan atas :
1. Temporary parasite (parasit temporer)
yaitu : parasit yg hidup dalam hospes hanya untuk
sementara saja (hanya pd saat membutuhkan makanan).
Contoh : Plasmodium, Cimex lecticularis
2. Permanent parasite (parasit permanen)
yaitu : parasit yg sepanjang hidupnya berada di dalam
tubuh hospes.
Contoh : Cacing gelang
Cimex lecticularis, Parasit ini dikenal
sebagai kutu busuk. Cimex Lecticularis
hidup sebagai parasit hanya 15 menit pada
saat menghisap darah hospesnya, tetapi
dengan hidup sebagai parasit 15 menit,
kutu tersebut dapat hidup bebas selama
satu tahun.
Temporary parasite
D. Berdasarkan sifat hidupnya, parasit digolongan atas :
1. Patogenik parasite (parasit patogen)
yaitu : parasit yg hidup dalam hospes dan menimbulkan kerusakan
pd jaringan/organ hospes baik secara mekanis, traumatik atau karena
racun/toksin yg dihasilkan. Contoh : Cacing gelang
2. Pseudoparasite
yaitu : suatu benda asing yg pd pemeriksaan mirip seperti parasit.
Contoh : Serat-serat sisa makanan
3. Spurious parasite (parasit koprosoik)
yaitu : parasit yg berada berada dalam usus hospes dan melewati sal
cerna (=keluar) tanpa menimbulkan gejala infeksi pada hospes
E. Berdasarkan jumlah hospesnya, parasit digolongkan atas :
1. Parasit Monoksen:
 Golongan parasit yang hanya memiliki 1 hospes.
 Contoh : Ascaris lumbricoides, Enterobius vermicularis
2. Parasit Poliksen:
 Golongan parasit yang memiliki beberapa hospes.
 Contoh : Taenia solinum, Trichinella spiralis
PEMBAGIAN JASAD PARASITOLOGI
1. Zooparasit : parasit yg berupa hewan, dibagi dalam :
a. Protozoa : hewan bersel satu contoh : Amoeba
b. Metazoa : hewan bersel banyak yg dibagi lg dalam
Helminthes (cacing) dan Arthropoda (serangga)
2. Fitoparasit : parasit berupa tumbuh-tumbuhan yg terdiri
dari bakteri dan jamur
3. Spirochaeta dan virus
PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)
Hospes (Inang/Host) terbagi atas :
 Hospes definitif (definitive host /final host)
 Hospes perantara (intermediate host)
 Hospes reservoar (reservoir host, hospes cadangan)
 Hospes paratenik
1. Hospes definitif (definitive host /final host)
 Yaitu : hospes tempat parasit hidup, tumbuh mjd dewasa
dan berkembang secara seksual  hospes ini
mengeluarkan parasit dewasa/matang sexual, contoh
manusia sebagai hospes definitif dari cacing gelang
(Ascaris lumbricoides)
PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)
2. Hospes perantara (intermediate host)
 Yaitu : hospes tempat parasit tumbuh menjadi bentuk
infektif yg siap ditularkan kpd manusia  hospes tempat
berkembangnya stadium muda parasit (larva), contoh:
 Manusia sebagai hospes perantara dr parasit malaria,
karena stadium sexual berada dalam tubuh nyamuk
Anopheles.
 Manusia bertindak selaku hospes perantara bagi parasit
yg hospes definitifnya hewan
PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)
3. Hospes reservoar (reservoir host/ hospes cadangan)
 Yaitu : hospes insidental dr parasit yg secara alami
hidup pd hewan  hewan yg bertindak sbg hospes
definitif bagi parasit yg hidup pd manusia, contoh
kera
PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)
4. Hospes paratenik
 Yaitu : hewan yang mengandung stadium infektif (larva)
parasit tanpa menjadi dewasa & stadium infektif ini dapat
ditularkan dan mjd dewasa pada hospes definitif. Contoh :
Cacing tanah  Cacing Syngamus trachealis
PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)
VEKTOR
 Pada umumnya parasit menginfeksi hewan/ manusia
melalui vektor yaitu jasad yg menularkan parasit pd
manusia dan hewan secara aktif
 Biasanya jasad vektor adalah serangga contoh nyamuk,
lalat, kutu, kumbang, Ticks, Mollusca
 Infeksi (transmisi) hewan  hewan,
hewan  manusia
PEMBAGIAN VEKTOR
 Biological Vector :
 Golongan vektor yang berperan sebagai perantara
parasit/penyakit dan sekaligus sebagai hospes.
 Contoh : Nyamuk
 Mechanical Vector :
 Golongan vektor yang berperan hanya sebagai
perantara parasit/penyakit saja.
 Contoh : Lalat
ZOONOSIS
 Adalah Penyakit hewan yg dapat ditularkan kepada manusia
(atau sebaliknya).
 Zoonis terbagi atas :
1. Anthropozoonosis:
 Penyakit hewan yang ditularkan kepada manusia.
 Contoh : Balantidium coli (suatu parasit pada babi yg bisa
menular kepada manusia).
 Contoh : Penyakit Trichinosis yang disebabkan oleh
Trichinella sp.
2. Zooanthropozoonosis:
 Penyakit manusia yang ditularkan kepada hewan
 Contoh : MRSA, Influenza A
Trichinosis
PENGELOMPOKAN PARASIT
1. Dari Filum Protozoa  Protozoologi
2. Dari Filum Cacing (Helminthes)  Helminthologi
3. Dari Filum Arthropoda  Entomologi
1. PROTOZOA
 Protozoa : hewan bersel 1 yg memiliki fungsi lengkap yaitu
memiliki alat reproduksi, pencernaan, pernafasan, ekskresi, dll
 Berdasar alat geraknya dikelompokan menjadi :
a. Rhizopoda (bergerak dengan kaki semu) ; contoh :
Entamoeba histolytica
b. Flagellata/ Mastigophora (bergerak dengan flagela);
contoh : Giardia lamblia
c. Ciliata (bergerak dengan cilia); contoh : Balantidium coli
d. Sporozoa (tdk memiliki alat gerak); contoh :
Plasmodium vivax
PENGELOMPOKAN PARASIT
2. CACING (HELMINTHES)
 Sifat : multisel, bentuk simetris bilateral
 Ada 2 golongan yg penting untuk kesehatan manusia :
a. Filum Platyhelminthes (dikenal dengan cacing pipih) ,
ada 2 kelas yaitu :
 Cestoda (bentuk pita dg banyak segmen)
 Trematoda (bentuk pipih seperti daun)
b. Filum Nemathelminthes (dikenal dengan cacing gilig) ada
1 kelas : Nematoda
(bentuk tubuh silindris memanjang, tdk terbagi dalam
segmen2)
PENGELOMPOKAN PARASIT
CIRI UMUM DARI HELMINTHES
Platyhelminthes Nemathelminthes
Hermaprodit/biseksual uniseksual
Trematoda : membutuhkan 2
hospes : hospes definitif
(manusia/mamalia) & hospes
perantara (siput/ikan/
ketam/tumbuhan)
Tidak membutuhkan hospes
perantara, manusia adalah hospes
definitif
Cara infeksi : per-oral / menembus
kulit (larva)
Cara infeksi : menelan telur/larva,
menembus kulit / gigitan serangga /
inhalasi
PENGELOMPOKAN PARASIT
3. SERANGGA (ARTHROPODA)
 Serangga mempengaruhi kesehatan manusia dg bertindak
sebagai penular penyakit / penyebab langsung penyakit
 Sebagai penular penyakit, Arthropoda dapat menularkan
berbagai macam organisme penyebab penyakit, contoh :
protozoa, cacing, bakteri, virus, dll.
 Sebagai penyebab langsung penyakit Arthropoda dapat
menimbulkan kerusakan kulit, kehilangan darah, alergi, dll
Contoh : Insecta
PENGELOMPOKAN PARASIT
JENIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN PARASIT
 Jenis penyakit oleh Protozoa :
 Malaria
 Amubiasis
 Toxoplasmosis
 Tripanosomiasis
 Leismaniasis
 Giardiasis
 Balantidiasis
 Jenis penyakit oleh Cacing :
 Askariasis
 Filariasis
 Taeniasis
 Fascioliasis
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT PARASITIK
PENULARAN :
 Penularan penyakit parasitik terjadi karena stadium
infektif berpindah dari satu hospes ke hospes yg lain
 Parasit dapat berpindah ke hospes lain dengan cara :
 Hand to mouth (dari tangan ke mulut)
 Dibawa oleh vektor (binatang penular): nyamuk
 Dibawa oleh hospes perantara : Siput, Ikan, Sapi/babi
CARA INFEKSI
 Stadium infektif dapat masuk ke dalam tubuh manusia
melalui beberapa cara :
1. Kontaminasi makanan dan minuman
2. Kontaminasi kulit atau selaput lendir
3. Gigitan serangga
SUMBER INFEKSI (1)
 Tanah, air, makanan/minuman yg terkontaminasi oleh telur
atau larva cacing
 Air : Amoeba, Flagellata intesnital, Taenia solium
 Tanah : Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura,
Strongyloides stercoralis
 Makanan yg mengandung larva infektif : Clonorchis sinensis
(ikan air tawar), Taenia solium (babi), Taenia saginata (sapi)
SUMBER INFEKSI (2)
 Binatang & manusia yg terinfeksi parasit, Co : Toxoplasma
gondii (kucing), Echinococcus granulosus (anjing),
Manusia : Entamoeba histolytica, Enterobius vermicularis
 Serangga penghisap darah Nyamuk Anopheles,
Leishmania, Trypanosoma
PORTAL MASUK PARASIT
 Penularan penyakit parasitik dapat melalui beberapa portal
masuk
1. Mulut , Co: Ascaris lumbricoides
2. Kulit, Co: Strongyloides stercoralis
3. Sal pernafasan, Co: Enterobius vermicularis
4. Transplasental (congenital), Co : Toxoplasma gondii
5. Transmamary, Co: Ancylostoma
6. Hubungan sex, Co: Trichomonas vaginalis
STADIUM INFEKTIF
 Penularan penyakit parasitik dikarenakan masuknya
stadium infektif dari parasit tersebut ke dalam tubuh
hospesnya
 Beberapa stadium infektif dari parasit adalah:
1. Telur
Contoh: cacing Ascaris lumbricoides
2. Larva
Contoh: cacing tambang
3. Kista
Contoh: Amoeba
DIAGNOSIS
 Gejala penyakit parasitik mirip dg penyakit lain (tidak
spesifik) oleh karena itu diagnosis penyakit parasitik
hanya dpt ditegakkan dg menemukan parasitnya.
 Spesimen untuk diagnosis dapat berupa:
 Tinja, urine
 Darah, sputum/dahak
 Biopsi jaringan
 Cairan empedu dll
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GEJALA PENYAKIT PARASIT
1. Meningkatnya jumlah parasit
2. Penyebaran parasit dalam organ tubuh
3. Sifat parasit tersebut
PEMBERANTASAN
Pemberantasan penyakit parasitik diusahakan
dengan melakukan Pencegahan melalui cara:
a. Mengobati penderita
b. Mencegah penularan terhadap orang di sekitarnya
c. Memberantas sumber infeksi (reservoir host)
d. Memberantas binatang penular (vektor) atau
intermediate host

More Related Content

What's hot

Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7tristyanto
 
PPT Parasit Kelompok IV Mikrobiologi Farmasi dan Parasitologi
PPT Parasit Kelompok IV Mikrobiologi Farmasi dan ParasitologiPPT Parasit Kelompok IV Mikrobiologi Farmasi dan Parasitologi
PPT Parasit Kelompok IV Mikrobiologi Farmasi dan Parasitologi
Fredy Talebong
 
ruang lingkup epidemiologi
ruang lingkup epidemiologiruang lingkup epidemiologi
ruang lingkup epidemiologi
Putrii Permatasarii
 
2 DASAR-DASAR BAKTERIOLOGI DAN MIKROBIOLOGI.pptx
2 DASAR-DASAR BAKTERIOLOGI DAN MIKROBIOLOGI.pptx2 DASAR-DASAR BAKTERIOLOGI DAN MIKROBIOLOGI.pptx
2 DASAR-DASAR BAKTERIOLOGI DAN MIKROBIOLOGI.pptx
materipptgc
 
Manajemen promkes i
Manajemen promkes iManajemen promkes i
Manajemen promkes i
Muhammad Muqouwis. AT
 
manajemen kesehatan
manajemen kesehatanmanajemen kesehatan
manajemen kesehatan
Angga Debby Frayudha
 
Resistensi insektisida
Resistensi insektisidaResistensi insektisida
Resistensi insektisida
Arini Utami
 
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiMemahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Lestari Moerdijat
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi
pjj_kemenkes
 
Konsep Dasar Mikrobiologi
Konsep Dasar MikrobiologiKonsep Dasar Mikrobiologi
Konsep Dasar Mikrobiologi
Agnescia Sera
 
12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan
Agus Candra
 
Administrasi rumah sakit
Administrasi rumah sakitAdministrasi rumah sakit
Administrasi rumah sakit
raysa hasdi
 
Metode epidemiologi
Metode epidemiologiMetode epidemiologi
Metode epidemiologi
pjj_kemenkes
 
Ruang Lingkup Dan Prinsip Promosi Kesehatan
Ruang Lingkup Dan Prinsip Promosi KesehatanRuang Lingkup Dan Prinsip Promosi Kesehatan
Ruang Lingkup Dan Prinsip Promosi Kesehatan
pjj_kemenkes
 
PROSES PERJALANAN PENYAKIT
PROSES PERJALANAN PENYAKITPROSES PERJALANAN PENYAKIT
PROSES PERJALANAN PENYAKIT
FAIQO DIYANA
 
Kb 1 pemeriksaan darah
Kb 1 pemeriksaan darahKb 1 pemeriksaan darah
Kb 1 pemeriksaan darah
pjj_kemenkes
 
Mekanisme Transfer & Isolasi DNA
Mekanisme Transfer & Isolasi DNAMekanisme Transfer & Isolasi DNA
Mekanisme Transfer & Isolasi DNA
dewisetiyana52
 
Makalah penanganan malaria
Makalah penanganan malariaMakalah penanganan malaria
Makalah penanganan malaria
Warnet Raha
 

What's hot (20)

Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7
 
PPT Parasit Kelompok IV Mikrobiologi Farmasi dan Parasitologi
PPT Parasit Kelompok IV Mikrobiologi Farmasi dan ParasitologiPPT Parasit Kelompok IV Mikrobiologi Farmasi dan Parasitologi
PPT Parasit Kelompok IV Mikrobiologi Farmasi dan Parasitologi
 
ruang lingkup epidemiologi
ruang lingkup epidemiologiruang lingkup epidemiologi
ruang lingkup epidemiologi
 
2 DASAR-DASAR BAKTERIOLOGI DAN MIKROBIOLOGI.pptx
2 DASAR-DASAR BAKTERIOLOGI DAN MIKROBIOLOGI.pptx2 DASAR-DASAR BAKTERIOLOGI DAN MIKROBIOLOGI.pptx
2 DASAR-DASAR BAKTERIOLOGI DAN MIKROBIOLOGI.pptx
 
Manajemen promkes i
Manajemen promkes iManajemen promkes i
Manajemen promkes i
 
manajemen kesehatan
manajemen kesehatanmanajemen kesehatan
manajemen kesehatan
 
Resistensi insektisida
Resistensi insektisidaResistensi insektisida
Resistensi insektisida
 
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiMemahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi
 
Konsep Dasar Mikrobiologi
Konsep Dasar MikrobiologiKonsep Dasar Mikrobiologi
Konsep Dasar Mikrobiologi
 
12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan
 
Ppt sehat saKIT
Ppt sehat saKITPpt sehat saKIT
Ppt sehat saKIT
 
Study kasus kontrol
Study kasus kontrolStudy kasus kontrol
Study kasus kontrol
 
Administrasi rumah sakit
Administrasi rumah sakitAdministrasi rumah sakit
Administrasi rumah sakit
 
Metode epidemiologi
Metode epidemiologiMetode epidemiologi
Metode epidemiologi
 
Ruang Lingkup Dan Prinsip Promosi Kesehatan
Ruang Lingkup Dan Prinsip Promosi KesehatanRuang Lingkup Dan Prinsip Promosi Kesehatan
Ruang Lingkup Dan Prinsip Promosi Kesehatan
 
PROSES PERJALANAN PENYAKIT
PROSES PERJALANAN PENYAKITPROSES PERJALANAN PENYAKIT
PROSES PERJALANAN PENYAKIT
 
Kb 1 pemeriksaan darah
Kb 1 pemeriksaan darahKb 1 pemeriksaan darah
Kb 1 pemeriksaan darah
 
Mekanisme Transfer & Isolasi DNA
Mekanisme Transfer & Isolasi DNAMekanisme Transfer & Isolasi DNA
Mekanisme Transfer & Isolasi DNA
 
Makalah penanganan malaria
Makalah penanganan malariaMakalah penanganan malaria
Makalah penanganan malaria
 

Similar to pengantar parasit.ppt

Pengantar parasitologi-new
Pengantar parasitologi-newPengantar parasitologi-new
Pengantar parasitologi-new
Jurusan Farmasi Poltekkes Medan
 
Parasite.pptx
Parasite.pptxParasite.pptx
Parasite.pptx
RiaAnggriyani2
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
Nurul Hidayah
 
DASAR PARASITOLOGI REG 3.pptx
DASAR PARASITOLOGI REG 3.pptxDASAR PARASITOLOGI REG 3.pptx
DASAR PARASITOLOGI REG 3.pptx
DEVIPUSPA3
 
Parasit kelompok 4 kelas A
Parasit kelompok 4 kelas AParasit kelompok 4 kelas A
Parasit kelompok 4 kelas A
angga oka
 
1. parasitologi
1. parasitologi1. parasitologi
1. parasitologi
erfan syah
 
Pengantar parasitologi
Pengantar parasitologi Pengantar parasitologi
Pengantar parasitologi
Ros Darni
 
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
Josua Sitorus
 
Parasitologi_Parasitologi _Parasitologi_
Parasitologi_Parasitologi _Parasitologi_Parasitologi_Parasitologi _Parasitologi_
Parasitologi_Parasitologi _Parasitologi_
AkbarJuliansyah4
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
Widdya Anggraini
 
97324197 parasit
97324197 parasit97324197 parasit
97324197 parasit
Wassta' In
 
Pengenalan parasitologi
Pengenalan parasitologiPengenalan parasitologi
Pengenalan parasitologi
Muhammad Nasrullah
 
Entomologi kedokteran
Entomologi kedokteranEntomologi kedokteran
Entomologi kedokteran
riski albughari
 
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdf
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdfPPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdf
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdf
StevenSamuelBangun
 
laoran praktikum dasperlintan
laoran praktikum dasperlintanlaoran praktikum dasperlintan
laoran praktikum dasperlintan
Josua Hutapea
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi
pjj_kemenkes
 
pengenalan agens pengendali hayati
pengenalan agens pengendali hayatipengenalan agens pengendali hayati
pengenalan agens pengendali hayati
Tidar University
 
Patient safety klpk 2.pptx
Patient safety klpk 2.pptxPatient safety klpk 2.pptx
Patient safety klpk 2.pptx
PuspaAmandaty2
 

Similar to pengantar parasit.ppt (20)

Pengantar parasitologi-new
Pengantar parasitologi-newPengantar parasitologi-new
Pengantar parasitologi-new
 
Parasite.pptx
Parasite.pptxParasite.pptx
Parasite.pptx
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
Parasit 1
Parasit 1Parasit 1
Parasit 1
 
DASAR PARASITOLOGI REG 3.pptx
DASAR PARASITOLOGI REG 3.pptxDASAR PARASITOLOGI REG 3.pptx
DASAR PARASITOLOGI REG 3.pptx
 
Parasit kelompok 4 kelas A
Parasit kelompok 4 kelas AParasit kelompok 4 kelas A
Parasit kelompok 4 kelas A
 
1. parasitologi
1. parasitologi1. parasitologi
1. parasitologi
 
Pengantar parasitologi
Pengantar parasitologi Pengantar parasitologi
Pengantar parasitologi
 
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
Parasitologi_Parasitologi _Parasitologi_
Parasitologi_Parasitologi _Parasitologi_Parasitologi_Parasitologi _Parasitologi_
Parasitologi_Parasitologi _Parasitologi_
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
97324197 parasit
97324197 parasit97324197 parasit
97324197 parasit
 
Pengenalan parasitologi
Pengenalan parasitologiPengenalan parasitologi
Pengenalan parasitologi
 
Entomologi kedokteran
Entomologi kedokteranEntomologi kedokteran
Entomologi kedokteran
 
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdf
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdfPPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdf
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdf
 
laoran praktikum dasperlintan
laoran praktikum dasperlintanlaoran praktikum dasperlintan
laoran praktikum dasperlintan
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi
 
pengenalan agens pengendali hayati
pengenalan agens pengendali hayatipengenalan agens pengendali hayati
pengenalan agens pengendali hayati
 
Patient safety klpk 2.pptx
Patient safety klpk 2.pptxPatient safety klpk 2.pptx
Patient safety klpk 2.pptx
 

Recently uploaded

Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 

Recently uploaded (20)

Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 

pengantar parasit.ppt

  • 2. MATERI PERKULIAHAN Pertemuan ke- Pokok Bahasan 1 Helminthes 2 Cestoda 3 Trematoda 4 Nematoda Usus 5 Nematoda Jaringan 6 Cestoda 7 Trematoda 8 UTS 9 Cestoda 10 Trematoda 11 12 13 14-15
  • 3. PENDAHULUAN PARASITOLOGI  Pengertian Parasitologi adalah :  Ilmu yang mempelajari jasad-jasad yg hidup untuk sementara atau permanen di dalam maupun di permukaan jasad lain dengan maksud untuk mengambil makanan dari sebagian atau seluruhnya dari jasad tersebut untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.  Ilmu yg mempelajari organisme yg hidupnya tergantung pada organisme hidup yg lain.  Asal kata parasitologi :  Parasitos : jasad yg mengambil makanan  Logos : ilmu
  • 4. PENGERTIAN PARASIT  Organisme yang hidup pada permukaan tubuh atau di dalam organisme lain dan untuk kelangsungan hidupnya mengambil sebagian atau seluruh makanan serta mendapat perlindungan dari organisme lain tersebut.  Organisme yang eksistensinya tergantung dengan sumber energi organisme lain
  • 5. PENTINGNYA MEMPELAJARI PARASITOLOGI  Penyakit parasitik adalah penyakit yang paling banyak terjadi di dunia.  Menurut data WHO tahun 2001, penyakit parasitik masih banyak menyebabkan epidemi, yaitu : African trypanosomiasis, Dengue, Leishmaniasis, Malaria, Schistosomiasis, Tuberculosis, Chagas diseases, Leprosy, Lymphatic filariasis, dan Onchocerciasis.  Gagalnya insektisida lain dalam mengurangi penyebaran vektor parasit.  Terjadi modifikasi lingkungan yang berlangsung terus menerus, contohnya Global warming, dan meningkatnya AIDS dan kanker.
  • 6. SIMBIOSIS  Simbiosis adalah hubungan timbal balik antara 2 organisme atau makhluk hidup  Simbiosis dapat berlangsung sementara atau terus menerus (bersifat permanen)  Macam simbiosis :  Mutualisme  Komensalisme  Parasitisme
  • 7. MUTUALISME :  Adalah hubungan timbal balik antara 2 organisme dan kedua organisme mendapatkan keuntungan dari hubungan timbal balik tersebut. KOMENSALISME :  Hubungan timbal balik antara 2 organisme, apabila satu organisme mendapatkan keuntungan, sedangkan organisme yg lain tidak mendapatkan kerugian. PARASITISME :  Hubungan timbal balik antara dua organisme, organisme yg satu mendapat keuntungan sedangkan organisme yg lain mendapat kerugian.
  • 8. ISTILAH-ISTILAH DALAM PARASITOLOGI  Parasitisme :  hubungan timbal balik antara 2 spesies yg bersifat sementara/permanen dimana salah satu jenis mengambil makanan (parasit) dr jasad yg lain (hospes/inang)  Hubungan timbal balik antara dua organisme, organisme yg satu mendapat keuntungan sedangkan organisme yg lain mendapat kerugian.  Dalam parasitisme ada dua organisme :  Parasit  Inang/hospes/host(tuan rumah)  Predator (pemangsa) : parasit yg membunuh terlebih dahulu mangsanya kemudian memakannya
  • 9. ISTILAH-ISTILAH DALAM PARASITOLOGI  Perjalanan penyakit parasit dibedakan antara : Infeksi (Infection) dan Infestasi (Infestation)  Infeksi : invasi yang disebabkan oleh endoparasit atau proses masuknya endoparasit ke dalam tubuh hospes.  Infestasi : Menempelnya ektoparasit pada tubuh hospes  Stadium infektif : stadium parasit yang dapat menginfeksi manusia; arthropoda penghisap darah; binatang (baik peliharaan atau buas);tumbuhan air; dari manusia lain (dari seseorang ke orang lain).
  • 10. PENGGOLONGAN PARASIT A. Berdasarkan tempat hidupnya, parasit digolongan atas : 1. Ectoparasite (ectozoa) : yaitu : parasit yang hidup di luar tubuh hospes. Mis : di kulit, rambut, rongga telinga luar, contoh : Caplak, Kutu, Tengu, Tungau 2. Endoparasite (entozoa) : yaitu : parasit yang hidup di dalam tubuh hospes. Mis : di dalam darah, rongga tubuh, usus, dan organ tubuh lainnya. Contoh : Cacing gelang, Cacing pita, Amoeba, Plasmodium
  • 11. B. Berdasarkan cara hidup, parasit digolongan atas : 1. Facultative parasite (parasit fakultatif) yaitu : parasit yang selain hidup parasitik di tubuh hospes mampu hidup bebas di luar tubuh hospes (parasit yg akan hidup parasitik apabila kebutuhan hidupnya meningkat) Contoh : Cacing kremi, Mikronema, Mistletoe 2. Obligatory parasite (parasit obligat) yaitu : parasit yg harus selalu hidup di dalam tubuh hospes dan tidak bisa hidup di luar tubuh hospes. Contoh : Cacing tambang, Plasmodium, Tali putri 3. Insidental parasite (parasit isidentil) yaitu : parasit yg hidup parasitik pd hospes yg sebenarnya bukan hospes alaminya. Contoh : Pneumostrongilus
  • 12. C. Berdasarkan waktu (lama atau tidaknya parasit di dalam tubuh hospes) digolongan atas : 1. Temporary parasite (parasit temporer) yaitu : parasit yg hidup dalam hospes hanya untuk sementara saja (hanya pd saat membutuhkan makanan). Contoh : Plasmodium, Cimex lecticularis 2. Permanent parasite (parasit permanen) yaitu : parasit yg sepanjang hidupnya berada di dalam tubuh hospes. Contoh : Cacing gelang
  • 13. Cimex lecticularis, Parasit ini dikenal sebagai kutu busuk. Cimex Lecticularis hidup sebagai parasit hanya 15 menit pada saat menghisap darah hospesnya, tetapi dengan hidup sebagai parasit 15 menit, kutu tersebut dapat hidup bebas selama satu tahun. Temporary parasite
  • 14. D. Berdasarkan sifat hidupnya, parasit digolongan atas : 1. Patogenik parasite (parasit patogen) yaitu : parasit yg hidup dalam hospes dan menimbulkan kerusakan pd jaringan/organ hospes baik secara mekanis, traumatik atau karena racun/toksin yg dihasilkan. Contoh : Cacing gelang 2. Pseudoparasite yaitu : suatu benda asing yg pd pemeriksaan mirip seperti parasit. Contoh : Serat-serat sisa makanan 3. Spurious parasite (parasit koprosoik) yaitu : parasit yg berada berada dalam usus hospes dan melewati sal cerna (=keluar) tanpa menimbulkan gejala infeksi pada hospes
  • 15. E. Berdasarkan jumlah hospesnya, parasit digolongkan atas : 1. Parasit Monoksen:  Golongan parasit yang hanya memiliki 1 hospes.  Contoh : Ascaris lumbricoides, Enterobius vermicularis 2. Parasit Poliksen:  Golongan parasit yang memiliki beberapa hospes.  Contoh : Taenia solinum, Trichinella spiralis
  • 16. PEMBAGIAN JASAD PARASITOLOGI 1. Zooparasit : parasit yg berupa hewan, dibagi dalam : a. Protozoa : hewan bersel satu contoh : Amoeba b. Metazoa : hewan bersel banyak yg dibagi lg dalam Helminthes (cacing) dan Arthropoda (serangga) 2. Fitoparasit : parasit berupa tumbuh-tumbuhan yg terdiri dari bakteri dan jamur 3. Spirochaeta dan virus
  • 17. PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST) Hospes (Inang/Host) terbagi atas :  Hospes definitif (definitive host /final host)  Hospes perantara (intermediate host)  Hospes reservoar (reservoir host, hospes cadangan)  Hospes paratenik
  • 18. 1. Hospes definitif (definitive host /final host)  Yaitu : hospes tempat parasit hidup, tumbuh mjd dewasa dan berkembang secara seksual  hospes ini mengeluarkan parasit dewasa/matang sexual, contoh manusia sebagai hospes definitif dari cacing gelang (Ascaris lumbricoides) PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)
  • 19. 2. Hospes perantara (intermediate host)  Yaitu : hospes tempat parasit tumbuh menjadi bentuk infektif yg siap ditularkan kpd manusia  hospes tempat berkembangnya stadium muda parasit (larva), contoh:  Manusia sebagai hospes perantara dr parasit malaria, karena stadium sexual berada dalam tubuh nyamuk Anopheles.  Manusia bertindak selaku hospes perantara bagi parasit yg hospes definitifnya hewan PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)
  • 20. 3. Hospes reservoar (reservoir host/ hospes cadangan)  Yaitu : hospes insidental dr parasit yg secara alami hidup pd hewan  hewan yg bertindak sbg hospes definitif bagi parasit yg hidup pd manusia, contoh kera PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)
  • 21. 4. Hospes paratenik  Yaitu : hewan yang mengandung stadium infektif (larva) parasit tanpa menjadi dewasa & stadium infektif ini dapat ditularkan dan mjd dewasa pada hospes definitif. Contoh : Cacing tanah  Cacing Syngamus trachealis PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)
  • 22. VEKTOR  Pada umumnya parasit menginfeksi hewan/ manusia melalui vektor yaitu jasad yg menularkan parasit pd manusia dan hewan secara aktif  Biasanya jasad vektor adalah serangga contoh nyamuk, lalat, kutu, kumbang, Ticks, Mollusca  Infeksi (transmisi) hewan  hewan, hewan  manusia
  • 23. PEMBAGIAN VEKTOR  Biological Vector :  Golongan vektor yang berperan sebagai perantara parasit/penyakit dan sekaligus sebagai hospes.  Contoh : Nyamuk  Mechanical Vector :  Golongan vektor yang berperan hanya sebagai perantara parasit/penyakit saja.  Contoh : Lalat
  • 24. ZOONOSIS  Adalah Penyakit hewan yg dapat ditularkan kepada manusia (atau sebaliknya).  Zoonis terbagi atas : 1. Anthropozoonosis:  Penyakit hewan yang ditularkan kepada manusia.  Contoh : Balantidium coli (suatu parasit pada babi yg bisa menular kepada manusia).  Contoh : Penyakit Trichinosis yang disebabkan oleh Trichinella sp. 2. Zooanthropozoonosis:  Penyakit manusia yang ditularkan kepada hewan  Contoh : MRSA, Influenza A
  • 26. PENGELOMPOKAN PARASIT 1. Dari Filum Protozoa  Protozoologi 2. Dari Filum Cacing (Helminthes)  Helminthologi 3. Dari Filum Arthropoda  Entomologi
  • 27. 1. PROTOZOA  Protozoa : hewan bersel 1 yg memiliki fungsi lengkap yaitu memiliki alat reproduksi, pencernaan, pernafasan, ekskresi, dll  Berdasar alat geraknya dikelompokan menjadi : a. Rhizopoda (bergerak dengan kaki semu) ; contoh : Entamoeba histolytica b. Flagellata/ Mastigophora (bergerak dengan flagela); contoh : Giardia lamblia c. Ciliata (bergerak dengan cilia); contoh : Balantidium coli d. Sporozoa (tdk memiliki alat gerak); contoh : Plasmodium vivax PENGELOMPOKAN PARASIT
  • 28. 2. CACING (HELMINTHES)  Sifat : multisel, bentuk simetris bilateral  Ada 2 golongan yg penting untuk kesehatan manusia : a. Filum Platyhelminthes (dikenal dengan cacing pipih) , ada 2 kelas yaitu :  Cestoda (bentuk pita dg banyak segmen)  Trematoda (bentuk pipih seperti daun) b. Filum Nemathelminthes (dikenal dengan cacing gilig) ada 1 kelas : Nematoda (bentuk tubuh silindris memanjang, tdk terbagi dalam segmen2) PENGELOMPOKAN PARASIT
  • 29. CIRI UMUM DARI HELMINTHES Platyhelminthes Nemathelminthes Hermaprodit/biseksual uniseksual Trematoda : membutuhkan 2 hospes : hospes definitif (manusia/mamalia) & hospes perantara (siput/ikan/ ketam/tumbuhan) Tidak membutuhkan hospes perantara, manusia adalah hospes definitif Cara infeksi : per-oral / menembus kulit (larva) Cara infeksi : menelan telur/larva, menembus kulit / gigitan serangga / inhalasi PENGELOMPOKAN PARASIT
  • 30. 3. SERANGGA (ARTHROPODA)  Serangga mempengaruhi kesehatan manusia dg bertindak sebagai penular penyakit / penyebab langsung penyakit  Sebagai penular penyakit, Arthropoda dapat menularkan berbagai macam organisme penyebab penyakit, contoh : protozoa, cacing, bakteri, virus, dll.  Sebagai penyebab langsung penyakit Arthropoda dapat menimbulkan kerusakan kulit, kehilangan darah, alergi, dll Contoh : Insecta PENGELOMPOKAN PARASIT
  • 31. JENIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN PARASIT  Jenis penyakit oleh Protozoa :  Malaria  Amubiasis  Toxoplasmosis  Tripanosomiasis  Leismaniasis  Giardiasis  Balantidiasis  Jenis penyakit oleh Cacing :  Askariasis  Filariasis  Taeniasis  Fascioliasis
  • 32. EPIDEMIOLOGI PENYAKIT PARASITIK PENULARAN :  Penularan penyakit parasitik terjadi karena stadium infektif berpindah dari satu hospes ke hospes yg lain  Parasit dapat berpindah ke hospes lain dengan cara :  Hand to mouth (dari tangan ke mulut)  Dibawa oleh vektor (binatang penular): nyamuk  Dibawa oleh hospes perantara : Siput, Ikan, Sapi/babi
  • 33. CARA INFEKSI  Stadium infektif dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui beberapa cara : 1. Kontaminasi makanan dan minuman 2. Kontaminasi kulit atau selaput lendir 3. Gigitan serangga
  • 34. SUMBER INFEKSI (1)  Tanah, air, makanan/minuman yg terkontaminasi oleh telur atau larva cacing  Air : Amoeba, Flagellata intesnital, Taenia solium  Tanah : Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Strongyloides stercoralis  Makanan yg mengandung larva infektif : Clonorchis sinensis (ikan air tawar), Taenia solium (babi), Taenia saginata (sapi)
  • 35. SUMBER INFEKSI (2)  Binatang & manusia yg terinfeksi parasit, Co : Toxoplasma gondii (kucing), Echinococcus granulosus (anjing), Manusia : Entamoeba histolytica, Enterobius vermicularis  Serangga penghisap darah Nyamuk Anopheles, Leishmania, Trypanosoma
  • 36. PORTAL MASUK PARASIT  Penularan penyakit parasitik dapat melalui beberapa portal masuk 1. Mulut , Co: Ascaris lumbricoides 2. Kulit, Co: Strongyloides stercoralis 3. Sal pernafasan, Co: Enterobius vermicularis 4. Transplasental (congenital), Co : Toxoplasma gondii 5. Transmamary, Co: Ancylostoma 6. Hubungan sex, Co: Trichomonas vaginalis
  • 37. STADIUM INFEKTIF  Penularan penyakit parasitik dikarenakan masuknya stadium infektif dari parasit tersebut ke dalam tubuh hospesnya  Beberapa stadium infektif dari parasit adalah: 1. Telur Contoh: cacing Ascaris lumbricoides 2. Larva Contoh: cacing tambang 3. Kista Contoh: Amoeba
  • 38. DIAGNOSIS  Gejala penyakit parasitik mirip dg penyakit lain (tidak spesifik) oleh karena itu diagnosis penyakit parasitik hanya dpt ditegakkan dg menemukan parasitnya.  Spesimen untuk diagnosis dapat berupa:  Tinja, urine  Darah, sputum/dahak  Biopsi jaringan  Cairan empedu dll
  • 39. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GEJALA PENYAKIT PARASIT 1. Meningkatnya jumlah parasit 2. Penyebaran parasit dalam organ tubuh 3. Sifat parasit tersebut
  • 40. PEMBERANTASAN Pemberantasan penyakit parasitik diusahakan dengan melakukan Pencegahan melalui cara: a. Mengobati penderita b. Mencegah penularan terhadap orang di sekitarnya c. Memberantas sumber infeksi (reservoir host) d. Memberantas binatang penular (vektor) atau intermediate host