Dokumen ini membahas tentang materi perkuliahan parasitologi yang mencakup pengertian parasitologi, jenis-jenis parasit berdasarkan tempat hidup dan cara hidup, hubungan antara parasit dan inang, serta penyakit yang disebabkan oleh parasit seperti malaria dan amubiasis."
Pengertian entomologi, hubungan serangga dengan manusia, keanekaragaman serangga, karakteristik serangga, kerugian dan keuntungan yang ditimbulkan serangga, asal mula serangga.
Dokumen tersebut membahas tentang parasit, terutama cacing pita (Taenia). Jenis-jenis cacing yang parasit manusia dijelaskan, termasuk Taenia solium dan Taenia saginata yang menyebabkan taeniasis. Siklus hidup cacing pita juga diuraikan beserta gejala infeksi, pengobatan menggunakan niklosamid, dan cara pencegahannya.
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi dan desinfeksi untuk membunuh organisme penyebab infeksi. Ia menjelaskan definisi sterilisasi dan desinfeksi, istilah terkait, bahan kimia yang digunakan seperti yodium, klorin, alkohol, dan fenol, serta cara-cara melakukan sterilisasi melalui pemanasan, gas, dan sinar ultraviolet. Dokumen ini juga membahas penggunaan antibiotika untuk menghambat pertumbuhan mikro
Komunikasi dalam konteks sosial dan budayaYesi Tika
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi dalam konteks sosial dan keanekaragaman budaya serta keyakinan. Komunikasi antarbudaya melibatkan negosiasi makna simbol dan pertukaran sistem simbol antarsubjek, serta berperan dalam menyatakan identitas sosial, integrasi sosial, penambahan pengetahuan, dan memberikan jalan keluar. Faktor budaya penting dalam komunikasi karena mobilitas, saling ketergantungan ekonomi, teknologi, pol
Pengertian entomologi, hubungan serangga dengan manusia, keanekaragaman serangga, karakteristik serangga, kerugian dan keuntungan yang ditimbulkan serangga, asal mula serangga.
Dokumen tersebut membahas tentang parasit, terutama cacing pita (Taenia). Jenis-jenis cacing yang parasit manusia dijelaskan, termasuk Taenia solium dan Taenia saginata yang menyebabkan taeniasis. Siklus hidup cacing pita juga diuraikan beserta gejala infeksi, pengobatan menggunakan niklosamid, dan cara pencegahannya.
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi dan desinfeksi untuk membunuh organisme penyebab infeksi. Ia menjelaskan definisi sterilisasi dan desinfeksi, istilah terkait, bahan kimia yang digunakan seperti yodium, klorin, alkohol, dan fenol, serta cara-cara melakukan sterilisasi melalui pemanasan, gas, dan sinar ultraviolet. Dokumen ini juga membahas penggunaan antibiotika untuk menghambat pertumbuhan mikro
Komunikasi dalam konteks sosial dan budayaYesi Tika
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi dalam konteks sosial dan keanekaragaman budaya serta keyakinan. Komunikasi antarbudaya melibatkan negosiasi makna simbol dan pertukaran sistem simbol antarsubjek, serta berperan dalam menyatakan identitas sosial, integrasi sosial, penambahan pengetahuan, dan memberikan jalan keluar. Faktor budaya penting dalam komunikasi karena mobilitas, saling ketergantungan ekonomi, teknologi, pol
Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup epidemiologi yang mempelajari frekuensi, distribusi, dan faktor penyebab masalah kesehatan pada kelompok masyarakat. Epidemiologi mempelajari tiga komponen utama yaitu frekuensi masalah kesehatan, penyebarannya, dan faktor penyebabnya. Ruang lingkup epidemiologi juga terkait dengan kajian masalah kesehatan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kesehatan primer di lingkungan rumah sakit. Secara ringkas, manajemen kesehatan adalah proses pengaturan kegiatan kesehatan masyarakat untuk mencapai tujuan peningkatan kesehatan melalui program-program kesehatan. Proses manajemen mencakup perencanaan, pengorganisasian, penyusunan sumber daya manusia, koordinasi, dan penyusunan anggaran. Sistem pelayanan ke
Resistensi vektor terhadap insektisida disebabkan oleh penggunaan insektisida berlebihan dan dapat terjadi secara bawaan maupun yang didapat, melalui perkawinan silang atau mutasi genetik. Terdapat dua mekanisme resistensi bawaan yakni fisiologis dan kelakuan, sedangkan yang didapat dibagi menjadi toleransi fisiologi dan kemampuan menghindari zat aktif insektisida.
Modul ini membahas tentang parasitologi yang mencakup hubungan antara parasit dan inang, pengaruh parasit pada inang, cara penularan parasit, konsep dasar parasitologi, dan klasifikasi parasit. Topik utama yang dibahas adalah hubungan simbiosis antara parasit dan inang, efek langsung dan tidak langsung parasit pada inang, cara penularan melalui rute oral, kulit, vektor, dan kontak seksual, serta konsep penting seperti morf
Dokumen tersebut membahas evaluasi program promosi kesehatan, termasuk jenis-jenis evaluasi seperti evaluasi proses, dampak, dan hasil serta cara melakukan pengukuran terhadap komponen-komponen program promosi kesehatan seperti capaian target, kepuasan peserta, dan implementasi aktivitas program.
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi rumah sakit di Indonesia. Secara ringkas, dibahas tentang kepemilikan rumah sakit oleh pemerintah atau swasta, klasifikasi rumah sakit berdasarkan fasilitasnya, dan model-model manajemen pengelolaan rumah sakit pemerintah seperti PERJAN, PERUM, dan PERSERO.
Metode epidemiologi adalah pendekatan penelitian yang digunakan untuk memperoleh informasi kesehatan masyarakat seperti angka kejadian penyakit. Terdapat dua jenis metode epidemiologi yaitu deskriptif yang mendeskripsikan hubungan antara faktor resiko dan kesehatan populasi, dan analitik yang menganalisis hubungan kausal antara faktor resiko dan hasil kesehatan.
Ruang Lingkup Dan Prinsip Promosi Kesehatanpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup dan prinsip-prinsip promosi kesehatan. Ruang lingkup promosi kesehatan meliputi lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan faktor genetik. Prinsip-prinsipnya mencakup faktor predisposisi, pemungkin, dan penguat yang mempengaruhi perilaku kesehatan.
Proses Perjalanan penyakit Merupakan perkembangan penyakit tanpa campur tangan medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung secara natural.
Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup epidemiologi yang mempelajari frekuensi, distribusi, dan faktor penyebab masalah kesehatan pada kelompok masyarakat. Epidemiologi mempelajari tiga komponen utama yaitu frekuensi masalah kesehatan, penyebarannya, dan faktor penyebabnya. Ruang lingkup epidemiologi juga terkait dengan kajian masalah kesehatan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kesehatan primer di lingkungan rumah sakit. Secara ringkas, manajemen kesehatan adalah proses pengaturan kegiatan kesehatan masyarakat untuk mencapai tujuan peningkatan kesehatan melalui program-program kesehatan. Proses manajemen mencakup perencanaan, pengorganisasian, penyusunan sumber daya manusia, koordinasi, dan penyusunan anggaran. Sistem pelayanan ke
Resistensi vektor terhadap insektisida disebabkan oleh penggunaan insektisida berlebihan dan dapat terjadi secara bawaan maupun yang didapat, melalui perkawinan silang atau mutasi genetik. Terdapat dua mekanisme resistensi bawaan yakni fisiologis dan kelakuan, sedangkan yang didapat dibagi menjadi toleransi fisiologi dan kemampuan menghindari zat aktif insektisida.
Modul ini membahas tentang parasitologi yang mencakup hubungan antara parasit dan inang, pengaruh parasit pada inang, cara penularan parasit, konsep dasar parasitologi, dan klasifikasi parasit. Topik utama yang dibahas adalah hubungan simbiosis antara parasit dan inang, efek langsung dan tidak langsung parasit pada inang, cara penularan melalui rute oral, kulit, vektor, dan kontak seksual, serta konsep penting seperti morf
Dokumen tersebut membahas evaluasi program promosi kesehatan, termasuk jenis-jenis evaluasi seperti evaluasi proses, dampak, dan hasil serta cara melakukan pengukuran terhadap komponen-komponen program promosi kesehatan seperti capaian target, kepuasan peserta, dan implementasi aktivitas program.
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi rumah sakit di Indonesia. Secara ringkas, dibahas tentang kepemilikan rumah sakit oleh pemerintah atau swasta, klasifikasi rumah sakit berdasarkan fasilitasnya, dan model-model manajemen pengelolaan rumah sakit pemerintah seperti PERJAN, PERUM, dan PERSERO.
Metode epidemiologi adalah pendekatan penelitian yang digunakan untuk memperoleh informasi kesehatan masyarakat seperti angka kejadian penyakit. Terdapat dua jenis metode epidemiologi yaitu deskriptif yang mendeskripsikan hubungan antara faktor resiko dan kesehatan populasi, dan analitik yang menganalisis hubungan kausal antara faktor resiko dan hasil kesehatan.
Ruang Lingkup Dan Prinsip Promosi Kesehatanpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup dan prinsip-prinsip promosi kesehatan. Ruang lingkup promosi kesehatan meliputi lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan faktor genetik. Prinsip-prinsipnya mencakup faktor predisposisi, pemungkin, dan penguat yang mempengaruhi perilaku kesehatan.
Proses Perjalanan penyakit Merupakan perkembangan penyakit tanpa campur tangan medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung secara natural.
Dokumen tersebut merangkum tentang parasitologi. Ilmu ini mempelajari kehidupan organisme yang hidup di dalam atau di permukaan tubuh inang lain dengan tujuan untuk memperoleh makanan. Parasit dikelompokkan berdasarkan tempat hidupnya, sifat hidupnya, dan cara hidupnya. Penyakit parasitik dapat ditularkan melalui berbagai cara dan sumber infeksinya adalah tanah, air, makanan, binatang atau manus
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar parasitologi klinis yang mencakup definisi parasitologi, golongan parasit, hubungan parasit-hospes, siklus hidup parasit, dan cara masuknya parasit ke tubuh manusia.
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANJosua Sitorus
1. Serangga dapat menjadi vektor penyakit tanaman melalui penularan patogen seperti jamur.
2. Jenis serangga vektor penyakit antara lain nyamuk dan lalat. Serangga ini dapat menularkan penyakit seperti malaria, demam berdarah, dan penyakit lainnya.
3. Jamur dapat hidup sebagai parasit atau saprofit pada tanaman atau hewan lain, dan berperan sebagai patogen penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan parasitologi. Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara parasit dengan inangnya. Parasit hidup menumpang pada inang untuk mendapatkan makanan dan perlindungan. Dokumen ini juga menjelaskan istilah-istilah terkait hubungan parasit-inang, contohnya zoonosis yang menunjukkan kemampuan parasit untuk menginfeksi berbagai jenis inang termasuk man
Dokumen tersebut membahas tentang parasit protozoa Tripartiella sp yang menyerang ikan. Tripartiella sp adalah parasit ektoparasit yang hidup di bagian luar tubuh ikan seperti insang dan kulit. Dokumen juga menjelaskan morfologi dari Tripartiella sp yaitu berbentuk bulat dengan adanya silia yang membantu pergerakan dan makan.
Dokumen tersebut membahas tentang entomologi kedokteran yang mempelajari penyakit yang disebabkan serangga. Ia menjelaskan tentang morfologi umum, sistem tubuh, metamorfosis, peran patogenik, dan cara penularan penyakit oleh serangga.
Modul ini membahas tentang parasitologi yang mencakup hubungan antara parasit dan inang, pengaruh parasit pada inang, cara penularan parasit, konsep dasar parasitologi, dan klasifikasi parasit. Topik utama yang dibahas adalah hubungan simbiosis antara parasit dan inang, efek langsung dan tidak langsung parasit pada inang, cara penularan secara oral dan melalui vektor, serta konsep morfologi, siklus hidup, dan distribusi geografis
Mikrobiologi dan parasitologi membahas mikroorganisme dan parasit yang penting bagi kesehatan manusia. Mikroorganisme seperti bakteri dan parasit dapat berperan sebagai penyebab penyakit atau bermanfaat bagi tubuh.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
3. PENDAHULUAN PARASITOLOGI
Pengertian Parasitologi adalah :
Ilmu yang mempelajari jasad-jasad yg hidup untuk
sementara atau permanen di dalam maupun di
permukaan jasad lain dengan maksud untuk mengambil
makanan dari sebagian atau seluruhnya dari jasad
tersebut untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Ilmu yg mempelajari organisme yg hidupnya tergantung
pada organisme hidup yg lain.
Asal kata parasitologi :
Parasitos : jasad yg mengambil makanan
Logos : ilmu
4. PENGERTIAN PARASIT
Organisme yang hidup pada permukaan tubuh atau di
dalam organisme lain dan untuk kelangsungan hidupnya
mengambil sebagian atau seluruh makanan serta
mendapat perlindungan dari organisme lain tersebut.
Organisme yang eksistensinya tergantung dengan sumber
energi organisme lain
5. PENTINGNYA MEMPELAJARI PARASITOLOGI
Penyakit parasitik adalah penyakit yang paling banyak terjadi di
dunia.
Menurut data WHO tahun 2001, penyakit parasitik masih banyak
menyebabkan epidemi, yaitu : African trypanosomiasis, Dengue,
Leishmaniasis, Malaria, Schistosomiasis, Tuberculosis, Chagas
diseases, Leprosy, Lymphatic filariasis, dan Onchocerciasis.
Gagalnya insektisida lain dalam mengurangi penyebaran vektor
parasit.
Terjadi modifikasi lingkungan yang berlangsung terus menerus,
contohnya Global warming, dan meningkatnya AIDS dan kanker.
6. SIMBIOSIS
Simbiosis adalah hubungan timbal balik antara 2 organisme
atau makhluk hidup
Simbiosis dapat berlangsung sementara atau terus menerus
(bersifat permanen)
Macam simbiosis :
Mutualisme
Komensalisme
Parasitisme
7. MUTUALISME :
Adalah hubungan timbal balik antara 2 organisme dan
kedua organisme mendapatkan keuntungan dari
hubungan timbal balik tersebut.
KOMENSALISME :
Hubungan timbal balik antara 2 organisme, apabila satu
organisme mendapatkan keuntungan, sedangkan
organisme yg lain tidak mendapatkan kerugian.
PARASITISME :
Hubungan timbal balik antara dua organisme,
organisme yg satu mendapat keuntungan sedangkan
organisme yg lain mendapat kerugian.
8. ISTILAH-ISTILAH DALAM PARASITOLOGI
Parasitisme :
hubungan timbal balik antara 2 spesies yg bersifat
sementara/permanen dimana salah satu jenis mengambil makanan
(parasit) dr jasad yg lain (hospes/inang)
Hubungan timbal balik antara dua organisme, organisme yg satu
mendapat keuntungan sedangkan organisme yg lain mendapat
kerugian.
Dalam parasitisme ada dua organisme :
Parasit
Inang/hospes/host(tuan rumah)
Predator (pemangsa) : parasit yg membunuh terlebih dahulu
mangsanya kemudian memakannya
9. ISTILAH-ISTILAH DALAM PARASITOLOGI
Perjalanan penyakit parasit dibedakan antara : Infeksi
(Infection) dan Infestasi (Infestation)
Infeksi : invasi yang disebabkan oleh endoparasit atau
proses masuknya endoparasit ke dalam tubuh hospes.
Infestasi : Menempelnya ektoparasit pada tubuh hospes
Stadium infektif : stadium parasit yang dapat menginfeksi
manusia; arthropoda penghisap darah; binatang (baik
peliharaan atau buas);tumbuhan air; dari manusia lain
(dari seseorang ke orang lain).
10. PENGGOLONGAN PARASIT
A. Berdasarkan tempat hidupnya, parasit digolongan atas :
1. Ectoparasite (ectozoa) :
yaitu : parasit yang hidup di luar tubuh hospes.
Mis : di kulit, rambut, rongga telinga luar, contoh : Caplak,
Kutu, Tengu, Tungau
2. Endoparasite (entozoa) :
yaitu : parasit yang hidup di dalam tubuh hospes.
Mis : di dalam darah, rongga tubuh, usus, dan organ tubuh
lainnya. Contoh : Cacing gelang, Cacing pita, Amoeba,
Plasmodium
11. B. Berdasarkan cara hidup, parasit digolongan atas :
1. Facultative parasite (parasit fakultatif) yaitu : parasit yang
selain hidup parasitik di tubuh hospes mampu hidup bebas di luar
tubuh hospes (parasit yg akan hidup parasitik apabila kebutuhan
hidupnya meningkat) Contoh : Cacing kremi, Mikronema, Mistletoe
2. Obligatory parasite (parasit obligat) yaitu : parasit yg harus
selalu hidup di dalam tubuh hospes dan tidak bisa hidup di luar
tubuh hospes. Contoh : Cacing tambang, Plasmodium, Tali putri
3. Insidental parasite (parasit isidentil) yaitu : parasit yg hidup
parasitik pd hospes yg sebenarnya bukan hospes alaminya.
Contoh : Pneumostrongilus
12. C. Berdasarkan waktu (lama atau tidaknya parasit di dalam
tubuh hospes) digolongan atas :
1. Temporary parasite (parasit temporer)
yaitu : parasit yg hidup dalam hospes hanya untuk
sementara saja (hanya pd saat membutuhkan makanan).
Contoh : Plasmodium, Cimex lecticularis
2. Permanent parasite (parasit permanen)
yaitu : parasit yg sepanjang hidupnya berada di dalam
tubuh hospes.
Contoh : Cacing gelang
13. Cimex lecticularis, Parasit ini dikenal
sebagai kutu busuk. Cimex Lecticularis
hidup sebagai parasit hanya 15 menit pada
saat menghisap darah hospesnya, tetapi
dengan hidup sebagai parasit 15 menit,
kutu tersebut dapat hidup bebas selama
satu tahun.
Temporary parasite
14. D. Berdasarkan sifat hidupnya, parasit digolongan atas :
1. Patogenik parasite (parasit patogen)
yaitu : parasit yg hidup dalam hospes dan menimbulkan kerusakan
pd jaringan/organ hospes baik secara mekanis, traumatik atau karena
racun/toksin yg dihasilkan. Contoh : Cacing gelang
2. Pseudoparasite
yaitu : suatu benda asing yg pd pemeriksaan mirip seperti parasit.
Contoh : Serat-serat sisa makanan
3. Spurious parasite (parasit koprosoik)
yaitu : parasit yg berada berada dalam usus hospes dan melewati sal
cerna (=keluar) tanpa menimbulkan gejala infeksi pada hospes
15. E. Berdasarkan jumlah hospesnya, parasit digolongkan atas :
1. Parasit Monoksen:
Golongan parasit yang hanya memiliki 1 hospes.
Contoh : Ascaris lumbricoides, Enterobius vermicularis
2. Parasit Poliksen:
Golongan parasit yang memiliki beberapa hospes.
Contoh : Taenia solinum, Trichinella spiralis
16. PEMBAGIAN JASAD PARASITOLOGI
1. Zooparasit : parasit yg berupa hewan, dibagi dalam :
a. Protozoa : hewan bersel satu contoh : Amoeba
b. Metazoa : hewan bersel banyak yg dibagi lg dalam
Helminthes (cacing) dan Arthropoda (serangga)
2. Fitoparasit : parasit berupa tumbuh-tumbuhan yg terdiri
dari bakteri dan jamur
3. Spirochaeta dan virus
18. 1. Hospes definitif (definitive host /final host)
Yaitu : hospes tempat parasit hidup, tumbuh mjd dewasa
dan berkembang secara seksual hospes ini
mengeluarkan parasit dewasa/matang sexual, contoh
manusia sebagai hospes definitif dari cacing gelang
(Ascaris lumbricoides)
PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)
19. 2. Hospes perantara (intermediate host)
Yaitu : hospes tempat parasit tumbuh menjadi bentuk
infektif yg siap ditularkan kpd manusia hospes tempat
berkembangnya stadium muda parasit (larva), contoh:
Manusia sebagai hospes perantara dr parasit malaria,
karena stadium sexual berada dalam tubuh nyamuk
Anopheles.
Manusia bertindak selaku hospes perantara bagi parasit
yg hospes definitifnya hewan
PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)
20. 3. Hospes reservoar (reservoir host/ hospes cadangan)
Yaitu : hospes insidental dr parasit yg secara alami
hidup pd hewan hewan yg bertindak sbg hospes
definitif bagi parasit yg hidup pd manusia, contoh
kera
PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)
21. 4. Hospes paratenik
Yaitu : hewan yang mengandung stadium infektif (larva)
parasit tanpa menjadi dewasa & stadium infektif ini dapat
ditularkan dan mjd dewasa pada hospes definitif. Contoh :
Cacing tanah Cacing Syngamus trachealis
PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)
22. VEKTOR
Pada umumnya parasit menginfeksi hewan/ manusia
melalui vektor yaitu jasad yg menularkan parasit pd
manusia dan hewan secara aktif
Biasanya jasad vektor adalah serangga contoh nyamuk,
lalat, kutu, kumbang, Ticks, Mollusca
Infeksi (transmisi) hewan hewan,
hewan manusia
23. PEMBAGIAN VEKTOR
Biological Vector :
Golongan vektor yang berperan sebagai perantara
parasit/penyakit dan sekaligus sebagai hospes.
Contoh : Nyamuk
Mechanical Vector :
Golongan vektor yang berperan hanya sebagai
perantara parasit/penyakit saja.
Contoh : Lalat
24. ZOONOSIS
Adalah Penyakit hewan yg dapat ditularkan kepada manusia
(atau sebaliknya).
Zoonis terbagi atas :
1. Anthropozoonosis:
Penyakit hewan yang ditularkan kepada manusia.
Contoh : Balantidium coli (suatu parasit pada babi yg bisa
menular kepada manusia).
Contoh : Penyakit Trichinosis yang disebabkan oleh
Trichinella sp.
2. Zooanthropozoonosis:
Penyakit manusia yang ditularkan kepada hewan
Contoh : MRSA, Influenza A
26. PENGELOMPOKAN PARASIT
1. Dari Filum Protozoa Protozoologi
2. Dari Filum Cacing (Helminthes) Helminthologi
3. Dari Filum Arthropoda Entomologi
27. 1. PROTOZOA
Protozoa : hewan bersel 1 yg memiliki fungsi lengkap yaitu
memiliki alat reproduksi, pencernaan, pernafasan, ekskresi, dll
Berdasar alat geraknya dikelompokan menjadi :
a. Rhizopoda (bergerak dengan kaki semu) ; contoh :
Entamoeba histolytica
b. Flagellata/ Mastigophora (bergerak dengan flagela);
contoh : Giardia lamblia
c. Ciliata (bergerak dengan cilia); contoh : Balantidium coli
d. Sporozoa (tdk memiliki alat gerak); contoh :
Plasmodium vivax
PENGELOMPOKAN PARASIT
28. 2. CACING (HELMINTHES)
Sifat : multisel, bentuk simetris bilateral
Ada 2 golongan yg penting untuk kesehatan manusia :
a. Filum Platyhelminthes (dikenal dengan cacing pipih) ,
ada 2 kelas yaitu :
Cestoda (bentuk pita dg banyak segmen)
Trematoda (bentuk pipih seperti daun)
b. Filum Nemathelminthes (dikenal dengan cacing gilig) ada
1 kelas : Nematoda
(bentuk tubuh silindris memanjang, tdk terbagi dalam
segmen2)
PENGELOMPOKAN PARASIT
29. CIRI UMUM DARI HELMINTHES
Platyhelminthes Nemathelminthes
Hermaprodit/biseksual uniseksual
Trematoda : membutuhkan 2
hospes : hospes definitif
(manusia/mamalia) & hospes
perantara (siput/ikan/
ketam/tumbuhan)
Tidak membutuhkan hospes
perantara, manusia adalah hospes
definitif
Cara infeksi : per-oral / menembus
kulit (larva)
Cara infeksi : menelan telur/larva,
menembus kulit / gigitan serangga /
inhalasi
PENGELOMPOKAN PARASIT
30. 3. SERANGGA (ARTHROPODA)
Serangga mempengaruhi kesehatan manusia dg bertindak
sebagai penular penyakit / penyebab langsung penyakit
Sebagai penular penyakit, Arthropoda dapat menularkan
berbagai macam organisme penyebab penyakit, contoh :
protozoa, cacing, bakteri, virus, dll.
Sebagai penyebab langsung penyakit Arthropoda dapat
menimbulkan kerusakan kulit, kehilangan darah, alergi, dll
Contoh : Insecta
PENGELOMPOKAN PARASIT
31. JENIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN PARASIT
Jenis penyakit oleh Protozoa :
Malaria
Amubiasis
Toxoplasmosis
Tripanosomiasis
Leismaniasis
Giardiasis
Balantidiasis
Jenis penyakit oleh Cacing :
Askariasis
Filariasis
Taeniasis
Fascioliasis
32. EPIDEMIOLOGI PENYAKIT PARASITIK
PENULARAN :
Penularan penyakit parasitik terjadi karena stadium
infektif berpindah dari satu hospes ke hospes yg lain
Parasit dapat berpindah ke hospes lain dengan cara :
Hand to mouth (dari tangan ke mulut)
Dibawa oleh vektor (binatang penular): nyamuk
Dibawa oleh hospes perantara : Siput, Ikan, Sapi/babi
33. CARA INFEKSI
Stadium infektif dapat masuk ke dalam tubuh manusia
melalui beberapa cara :
1. Kontaminasi makanan dan minuman
2. Kontaminasi kulit atau selaput lendir
3. Gigitan serangga
34. SUMBER INFEKSI (1)
Tanah, air, makanan/minuman yg terkontaminasi oleh telur
atau larva cacing
Air : Amoeba, Flagellata intesnital, Taenia solium
Tanah : Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura,
Strongyloides stercoralis
Makanan yg mengandung larva infektif : Clonorchis sinensis
(ikan air tawar), Taenia solium (babi), Taenia saginata (sapi)
35. SUMBER INFEKSI (2)
Binatang & manusia yg terinfeksi parasit, Co : Toxoplasma
gondii (kucing), Echinococcus granulosus (anjing),
Manusia : Entamoeba histolytica, Enterobius vermicularis
Serangga penghisap darah Nyamuk Anopheles,
Leishmania, Trypanosoma
36. PORTAL MASUK PARASIT
Penularan penyakit parasitik dapat melalui beberapa portal
masuk
1. Mulut , Co: Ascaris lumbricoides
2. Kulit, Co: Strongyloides stercoralis
3. Sal pernafasan, Co: Enterobius vermicularis
4. Transplasental (congenital), Co : Toxoplasma gondii
5. Transmamary, Co: Ancylostoma
6. Hubungan sex, Co: Trichomonas vaginalis
37. STADIUM INFEKTIF
Penularan penyakit parasitik dikarenakan masuknya
stadium infektif dari parasit tersebut ke dalam tubuh
hospesnya
Beberapa stadium infektif dari parasit adalah:
1. Telur
Contoh: cacing Ascaris lumbricoides
2. Larva
Contoh: cacing tambang
3. Kista
Contoh: Amoeba
38. DIAGNOSIS
Gejala penyakit parasitik mirip dg penyakit lain (tidak
spesifik) oleh karena itu diagnosis penyakit parasitik
hanya dpt ditegakkan dg menemukan parasitnya.
Spesimen untuk diagnosis dapat berupa:
Tinja, urine
Darah, sputum/dahak
Biopsi jaringan
Cairan empedu dll
39. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GEJALA PENYAKIT PARASIT
1. Meningkatnya jumlah parasit
2. Penyebaran parasit dalam organ tubuh
3. Sifat parasit tersebut
40. PEMBERANTASAN
Pemberantasan penyakit parasitik diusahakan
dengan melakukan Pencegahan melalui cara:
a. Mengobati penderita
b. Mencegah penularan terhadap orang di sekitarnya
c. Memberantas sumber infeksi (reservoir host)
d. Memberantas binatang penular (vektor) atau
intermediate host