Dokumen ini membahas tentang energi disosiasi asam dalam larutan untuk asam halida dan senyawa hidrogen seperti H2S, H2Se, dan H2Te. Nilai pKa ditentukan menggunakan siklus Hess dan persamaan yang mempertimbangkan perubahan entalpi dan entropi. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin besar nomor atom unsur halogen, semakin lemah ikatan H-X dan semakin besar nilai pKa-nya, artinya semak
Hidrolisis garam adalah reaksi antara ion-ion garam dengan air yang menghasilkan larutan bersifat asam atau basa. Garam dapat diklasifikasikan menjadi garam netral, asam, atau basa tergantung pada kekuatan asam dan basa yang membentuknya.
Dokumen ini membahas tentang hidrolisis garam dan jenis-jenis garam yang terbentuk berdasarkan kombinasi asam dan basa penyusunnya. Ada empat jenis garam yang dijelaskan yaitu garam dari asam kuat dan basa kuat yang bersifat netral, garam dari asam kuat dan basa lemah atau sebaliknya yang bersifat asam atau basa, serta garam dari asam lemah dan basa lemah yang dapat bersifat as
Dokumen tersebut membahas tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan seperti ion senama dan pH larutan. Kelarutan adalah jumlah maksimum zat yang dapat larut, sedangkan hasil kali kelarutan menentukan apakah zat akan terbentuk atau terlarut.
Dokumen tersebut membahas tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp). Kelarutan merupakan jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam pelarut tertentu. Ksp adalah perkalian konsentrasi ion-ion pada larutan jenuh. Ksp mempengaruhi kelarutan dan dapat digunakan untuk meramal terjadinya endapan. Faktor yang mempengaruhi kelarutan antara lain jenis zat, pelarut, dan su
Kelarutan dan hasil kali kelarutan (ksp)Thareq Kemal
Dokumen tersebut membahas tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp). Kelarutan adalah jumlah maksimum zat terlarut yang dapat larut pada suhu tertentu, sedangkan Ksp adalah hasil kali konsentrasi ion pada larutan jenuh. Dokumen ini juga menjelaskan hubungan antara kelarutan dengan Ksp dan pengaruh ion sejenis terhadap kelarutan suatu zat.
Keasaman at kebasaan larutan tergantung ion hidrogen yg dikandung.
Peningkatan kadar H⁺ akan menurunkan pH shg larutan jd asam
Penurunan kadar H⁺ akan meningkatkan pH shg larutan jd basa.
Hidrolisis garam adalah reaksi antara ion-ion garam dengan air yang menghasilkan larutan bersifat asam atau basa. Garam dapat diklasifikasikan menjadi garam netral, asam, atau basa tergantung pada kekuatan asam dan basa yang membentuknya.
Dokumen ini membahas tentang hidrolisis garam dan jenis-jenis garam yang terbentuk berdasarkan kombinasi asam dan basa penyusunnya. Ada empat jenis garam yang dijelaskan yaitu garam dari asam kuat dan basa kuat yang bersifat netral, garam dari asam kuat dan basa lemah atau sebaliknya yang bersifat asam atau basa, serta garam dari asam lemah dan basa lemah yang dapat bersifat as
Dokumen tersebut membahas tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan seperti ion senama dan pH larutan. Kelarutan adalah jumlah maksimum zat yang dapat larut, sedangkan hasil kali kelarutan menentukan apakah zat akan terbentuk atau terlarut.
Dokumen tersebut membahas tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp). Kelarutan merupakan jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam pelarut tertentu. Ksp adalah perkalian konsentrasi ion-ion pada larutan jenuh. Ksp mempengaruhi kelarutan dan dapat digunakan untuk meramal terjadinya endapan. Faktor yang mempengaruhi kelarutan antara lain jenis zat, pelarut, dan su
Kelarutan dan hasil kali kelarutan (ksp)Thareq Kemal
Dokumen tersebut membahas tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp). Kelarutan adalah jumlah maksimum zat terlarut yang dapat larut pada suhu tertentu, sedangkan Ksp adalah hasil kali konsentrasi ion pada larutan jenuh. Dokumen ini juga menjelaskan hubungan antara kelarutan dengan Ksp dan pengaruh ion sejenis terhadap kelarutan suatu zat.
Keasaman at kebasaan larutan tergantung ion hidrogen yg dikandung.
Peningkatan kadar H⁺ akan menurunkan pH shg larutan jd asam
Penurunan kadar H⁺ akan meningkatkan pH shg larutan jd basa.
Dokumen ini membahas tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) dari garam-garam yang sukar larut dalam air. Siswa diajarkan untuk menentukan hubungan antara Ksp dengan tingkat kelarutan suatu zat dan menuliskan persamaan Ksp untuk beberapa garam. Materi ini bertujuan agar siswa memahami kesetimbangan kimia dalam larutan elektrolit dan dapat memprediksi terbentuknya endapan.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Kelarutan dan hasil kali kelarutan
2. Pengaruh ion senama dan pH terhadap kelarutan
3. Contoh soal perhitungan kelarutan dan uji pengendapan
Kelarutan dan hasil kali kelarutan adalah konsep penting dalam kimia. Dokumen ini menjelaskan kelarutan sebagai jumlah maksimum zat yang dapat larut, serta hasil kali kelarutan sebagai hasil perkalian konsentrasi ion dari larutan jenuh."
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam basa menurut beberapa pendekatan seperti teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Juga membahas tentang konstanta kesetimbangan asam dan basa serta pengukuran pH.
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep kesetimbangan larutan, termasuk kelarutan, hasil kali kelarutan (Ksp), dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu zat.
Bab 8 membahas sifat larutan garam dan konsep hidrolisis. Sifat larutan garam bergantung pada kekuatan relatif asam dan basanya. Garam dari asam dan basa kuat bersifat netral, sedangkan garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam, dan sebaliknya. Konsep hidrolisis menjelaskan sifat larutan garam melalui reaksi kation atau anion dengan air. pH larutan garam dapat dihitung berdasarkan kon
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian asam dan basa, contoh-contoh asam dan basa yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, teori-teori asam basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis, serta identifikasi asam dan basa menggunakan indikator.
Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri larutan dan reaksi kimia dalam larutan, termasuk reaksi asam-basa, redoks, dan metatesis. Juga membahas tentang hitungan stoikiometri, titrasi asam-basa, dan contoh soal terkait.
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori asam basa menurut Arrhenius, Brownsted-Lowry, dan Lewis. Juga dibahas tentang karakteristik asam dan basa, kekuatan asam dan basa, serta konsep pH pada larutan elektrolit.
Asam dapat dijelaskan sebagai zat yang menghasilkan ion hidrogen (H+) ketika dilarutkan dalam air. Asam dan basa dapat dibedakan berdasarkan nilai pHnya, dengan larutan asam memiliki pH kurang dari 7 dan larutan basa lebih dari 7.
Dokumen tersebut membahas tentang asam dan basa, meliputi beberapa teori asam basa, kesetimbangan air dan konsep pH, serta kesetimbangan asam dan basa. Beberapa ilmuan telah memberikan definisi berbeda tentang asam basa namun saling melengkapi.
Dokumen ini membahas tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) dari garam-garam yang sukar larut dalam air. Siswa diajarkan untuk menentukan hubungan antara Ksp dengan tingkat kelarutan suatu zat dan menuliskan persamaan Ksp untuk beberapa garam. Materi ini bertujuan agar siswa memahami kesetimbangan kimia dalam larutan elektrolit dan dapat memprediksi terbentuknya endapan.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Kelarutan dan hasil kali kelarutan
2. Pengaruh ion senama dan pH terhadap kelarutan
3. Contoh soal perhitungan kelarutan dan uji pengendapan
Kelarutan dan hasil kali kelarutan adalah konsep penting dalam kimia. Dokumen ini menjelaskan kelarutan sebagai jumlah maksimum zat yang dapat larut, serta hasil kali kelarutan sebagai hasil perkalian konsentrasi ion dari larutan jenuh."
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam basa menurut beberapa pendekatan seperti teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Juga membahas tentang konstanta kesetimbangan asam dan basa serta pengukuran pH.
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep kesetimbangan larutan, termasuk kelarutan, hasil kali kelarutan (Ksp), dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu zat.
Bab 8 membahas sifat larutan garam dan konsep hidrolisis. Sifat larutan garam bergantung pada kekuatan relatif asam dan basanya. Garam dari asam dan basa kuat bersifat netral, sedangkan garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam, dan sebaliknya. Konsep hidrolisis menjelaskan sifat larutan garam melalui reaksi kation atau anion dengan air. pH larutan garam dapat dihitung berdasarkan kon
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian asam dan basa, contoh-contoh asam dan basa yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, teori-teori asam basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis, serta identifikasi asam dan basa menggunakan indikator.
Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri larutan dan reaksi kimia dalam larutan, termasuk reaksi asam-basa, redoks, dan metatesis. Juga membahas tentang hitungan stoikiometri, titrasi asam-basa, dan contoh soal terkait.
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori asam basa menurut Arrhenius, Brownsted-Lowry, dan Lewis. Juga dibahas tentang karakteristik asam dan basa, kekuatan asam dan basa, serta konsep pH pada larutan elektrolit.
Asam dapat dijelaskan sebagai zat yang menghasilkan ion hidrogen (H+) ketika dilarutkan dalam air. Asam dan basa dapat dibedakan berdasarkan nilai pHnya, dengan larutan asam memiliki pH kurang dari 7 dan larutan basa lebih dari 7.
Dokumen tersebut membahas tentang asam dan basa, meliputi beberapa teori asam basa, kesetimbangan air dan konsep pH, serta kesetimbangan asam dan basa. Beberapa ilmuan telah memberikan definisi berbeda tentang asam basa namun saling melengkapi.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi asam-basa menurut Arrhenius, Brønsted-Lowry, serta beberapa konsep kimia yang terkait seperti pH, pKa, tetapan kesetimbangan, dan efek ion senama. Secara khusus dijelaskan tentang perbedaan definisi asam-basa menurut Arrhenius dan Brønsted-Lowry beserta contohnya.
Dokumen tersebut membahas tentang asam salisilat, termasuk rumus strukturnya, sifat kimia dan fisikanya, kegunaannya sebagai aditif makanan dan kosmetik, bahaya kesehatannya, ambang batas penggunaannya dalam makanan, dan alternatif penggantinya.
1. “Energi Disosiasi Asam dalam Larutan”
Oleh:
Hasbi alvy Asyidiq (100331404579)
Dyta Ferdiana (100331404579)
Offering C 2010
Kimia Anorganik Fisik
2. Asam Halida
• Hidogen halida (asam halida) dibahas secara
kusus dan terpisah karena memperhitungkan
aspek termodinamika yang mungkin terjadi.
• Mengingat kembali disosiasi HX (X adalah F, Cl,
Br, I) di dalam larutan adalah:
HX(aq) + H2O(l) ⇋ [H3O]+(aq) + X-(aq)
HX(aq) ⇋ H+(aq) + X-(aq)
3. • persamaan hubungan antara Ka untuk
disosiasi HX di dalam larutan dengan Δgo
ΔGo = -RT ln K
ΔGo = ΔHo - T ΔSo
• Telah diketahui bahwa perubahan entalpi
suatu reaksi merupakan suatu fungsi keadaan.
Hukum Hess menyatakan bahwa perubahan
entalpi suatu reaksi hanya tergantung pada
keadaan awal (zat-zat pereaksi) dan keadaan
akhir (zat-zat hasil reaksi) dari suatu reaksi dan
tidak tergantung pada jalannya reaksi.
4. • Siklus Hess untuk disosiasi hidrogen halida
(HX) dapat dilihat seperti pada gambar
berikut:
5. • Tahap 1-6 merupakan tahap disosiasi HX
dalam larutan. Pada tahap 2 adalah
pemutusan ikatan antara H-X dalam fase gas.
Tahap 3 dan 5 secara berturut-turut adalah
ionisasi gas H menjadi H+ dan pelarutan H+ (g)
mejadi H+ (aq). Tahap ini terjadi secara umum
baik untuk HF, HCl, HBr, dan HI. Tahap 4
merupakan penangkapan elektron oleh atom
X dalam fasa gas menjadi X- dan perubahan
entalpi yang terjadi adalah ΔAEH. Sedangkan
untuk tahap 6 adalah pelarutan X- (g) mejadi
X- (aq).
6. • Perhitungan Ka dari siklus 6.3
1. Pertama, mempertimbangkan perubahan
entalpi dari penguraian HX(aq). Dikarenakan
nilai ΔHo untuk masing-masing langkah 3 dan
5 tidak tergantung dari jenis halidanya,
jumlah dari nilai ΔHo untuk langkah 1, 2, 4,
dan 6 lah yang menentukan kecenderungan
nilai ΔHo untuk reaksi 6.25. Gambar berikut
merangkum data dan menggambarkan nilai
ΔHo
7.
8. • Masing-masing reaksi tersebut eksotermik,
dengan nilai ΔHo secara berturut-turut HF <
HCl < HBr ≈ HI. Jika kita menganggap istilah
TΔSo untuk reaksi 6.25 untuk masing-masing
halida, relatif berpengaruh terhadap reaksi,
juga akan berpengaruh terhadap ΔGo pada
reaksi 6.25. ΔGo untuk X= F nilainya positif
sedangkan untuk HCl, HBr, dan HI nilainya
negatif (Tabel 6.2). Perhitungan nilai pKa
dapat ditentukan menggunakan persamaan
6.26 dan ditunjukkan pada tabel 6.2.
9.
10. • Penjelasan tentang kekuatan asam relatif dari
hidrogen halida tidak dapat disepelekan
karena adanya pengaruh entropi. Selain itu
keelektronegatifan tidak masuk ke dalam
diskusi ini. Hal ini dikarenakan terlalu mudah
untuk menyimpulkan kekuatan asam halida
dari segi keelektronegatifan saja (lihat tabel
1.7) bahwa HF diduga merupakan asam
terkuat dalam golongan halida
11.
12. H2S, H2Se dan H2Te
• Siklus yang sama pada gambar 6.3 dapat
disusun untuk H2S, H2Se dan H2Te, untuk
memperkirakan nilai Ka. Persamaan 6.28
sampai 6.30 memberikan langkah disosiasi
pertama.
H2S(aq) + H2O(l) ⇋ [H3O]+(aq) + [HS]-(aq)
pKa (1) = 7,40
H2Se(aq) + H2O(l) ⇋ [H3O]+(aq) + [HSe]-(aq)
pKa (1) = 3,9
H2Te(aq) + H2O(l) ⇋ [H3O]+(aq) + [HTe]-(aq)
pKa (1) = 2,6
13. • Meskipun penjelasan kecenderungan nilai pKa
bukanlah hal yang sederhana, dan beberapa data
harus ditentukan (dari pada ditentukan secara
eksperimen), jelas terlihat bahwa penurunan
kekuatan ikatan X _ H dengan kenaikan nomer
atom dari X berperan penting dalam perhitungan
yang sering menimbulkan kebingungan dalam
pengamatan. Dalam golongan 16 semakin ke
bawah, sifat X cenderung semakin logam, dan
senyawa hidridanya semakin asam.