Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. Standar Kompetensi :
Mendeskripsikan sifat-sifat larutan dan metode
pengukuran suatu terapannya
Kompetensi Dasar :
Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi
berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan.
4. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat :
1. Memahami pengertian kelarutan dan hasil kali kelarutan
2. Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam
yang sukar larut.
3. Menghubungkan tetapan Hasil kali kelarutan dengan tingkat
kelarutan atau pengendapannya.
4. Menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air.
5. Menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan
data harga Ksp atau sebaliknya.
5. Kelarutan (s) adalah jumlah zat terlarut dalam larutan jenuhnya
Kelarutan (s) adalah jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut
dalam suatu pelarut.
Kelarutan (s) mempunyai satuan mol L-1 atau mg L- 1
Hasil kali kelarutan (Ksp) adalah hasil kali konsentrasi
ion-ion dalam larutan jenuhnya dipangkatkan koefisien
reaksi.
Senyawa AmBn yang terlarut akan terionisasi
dalam sistem kesetimbangan :
AmBn (s) mAn+ (aq) + nBm- (aq)
s mol L-1 s mol L-1 s mol L-1
Ksp AmBn = [An+]m [Bm-]n
= (ms) m (ns) n
= mm x nn (s) m+n
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
6. )( nm
nm
xnm
Ksp
s =
Diperoleh harga kelarutan :
Semakin besar Ksp suatu zat, semakin besar kelarutan
zat itu dalam air.
Hubungan Ksp dengan kelarutan :
Semakin kecil Ksp suatu zat, semakin kecil kelarutan
zat itu dalam air
7. Tentukan KSP garam Fe3(PO4)2 jika diketahui kelarutan
garam tersebut 10-36
Jawab:
3
)
4
(PO2
2
Fe3
2
)
4
(PO
3
Fe
3 x 3610 2 x 3610
dengan menggunakan rumus Ksp (s)BA yx = yx
(s)
y
yXxx
Ksp 2
)
4
(PO
3
Fe = 23)
36
10x(122x33
= 36 )18010x(1
= 36 x 18010