SlideShare a Scribd company logo
Consequences and Antecedents
  of Employee Engagement

                Oleh:
     Yandi Satya. M.Psi., Psikolog
         Yogyakarta, 9 Juni 2012
Sumber Daya Perusahaan


                               Produktif & Keunggulan
                                     Kompetitif


       Sumber Daya         Kemampuan          Sumber Daya          Sumber Daya
          Fisik            Memasarkan           Manusia             Keuangan




Endres, G.M & Smoak, L.M. (2008). The human resource craze: human improvement and employee
        engagement. Organization Development Journal, Vol.26, No. 1.
Mejia, L.R.G, et al (1995). Managing Human Resources. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Why Engagement Karyawan?
• Pada beberapa tahun terakhir ini, employee
  engagement menjadi sering dibicarakan oleh
  perusahaan-perusahaan (Saks, 2006).
• Penting untuk memastikan pertumbuhan
  jangka panjang dan memperoleh keuntungan
  di lingkungan bisnis yang semakin
  menantang (Catteuw, Flynn & Vonderhorst,
  2007).
• Penting bagi para manager dalam
  menghadapi ketidak-perdulian karyawan
  yang adalah sumber masalah kesenjangan
  komitmen dan motivasi (Aktouf, 1992).
What is Engagement?
• Positif, memuaskan, sikap pandang terhadap
  pekerjaan yang berkaitan dengan semangat
  atau kekuatan mental, dedikasi dan absorbsi
  (Schaufeli & Bakker, 2004).
• Kondisi perasaan dan pemikiran yang
  sungguh-sungguh dan konsisten yang tidak
  hanya fokus pada objek, peristiwa, individu
  atau perilaku tertentu saja.
• Berhubungan namun berbeda dengan
  konstruk perilaku organisasi lainnya, seperti:
  OCB, komitmen organisasi, job involvement
  (Saks, 2006).
Engagement VS Konstruk Lain
(Saks,2006)
        Engagement                         Konstruk lain
Bukan sikap. Suatu tingkatan       Komitmen Organisasi: Sikap dan
dimana individu memiliki perhatian kedekatan sso terhadap
yang lebih dalam dan menikmati     organisasi.
kinerja peran di pekerjaan.

Lebih fokus pada kinerja peran     OCB: Meliputi kerelaan dan
formal seseorang daripada peran    perilaku informal dalam menolong
tambahan dan perilaku sukarela.    rekan kerja dan organisasi.
Berkaitan dengan bagaimana         Job involvement: Hasil penilaian
individu mempekerjakan diri        kognitif terhadap kebutuhan untuk
mereka untuk melaksanakan          memenuhi kepuasan kemampuan
kinerja pekerjaan, melibatkan      dalam bekerja dan berkaitan
perasaan, pemikiran dan perilaku   dengan citra diri orang tsbt.
aktif.
Mengawali munculnya Job
involvement.
Karyawan yang Engage
   Bekerja lebih keras.
   Lebih berkomitmen.
   Lebih suka bekerja melebihi dari yang
    dipersyaratkan atau yang diharapkan dari
    pekerjaan mereka
   Merasa bahwa pekerjaan mereka secara positif
    mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan
    psikologis (psychological well-being) mereka.
   Bangga bekerja dalam perusahaan dan percaya
    kepada atasan mereka.
   Secara keseluruhan memiliki hubungan emosi
    yang positif
Chalofsky, N., & Krishna, V. (2009). Advances in developing human resources 11 (2).
Aspek-Aspek Engagement:
      Vigor ditandai oleh tingginya tingkat kekuatan
       dan resiliensi mental dalam bekerja, kesediaan
       untuk berusaha dengan sungguh-sungguh di
       pekerjaan, dan gigih dalam menghadapi
       kesulitan.
    Dedication ditandai oleh suatu perasaan yang
       penuh makna, antusias, inspirasi, kebanggaan
       dan tantangan.
    Absorption ditandai dengan penuh konsentrasi
       dan minat yang mendalam terhadap
       pekerjaannya, dimana waktu terasa berlalu
       begitu cepat dan individu sulit melepaskan diri
Schaufeli, W.B., Salanova, M., González-Romá. V., & Bakker, A.B. (2002a). The measurement of engagement and
           burnout: A confirmatory factor analytic approach. Journal of Happiness Studies.
       dari pekerjaannya.
Consequences of Employee
Engagement
Menurut Harter, Schmidt & Hayes (2002):
 Produktivitas,
 Keuntungan organisasi,
 Kepuasan dan kesetiaan pelanggan,
 Retensi atau turnover karyawan
 Keamanan (Harter, Schmidt & Hayes,
  2002).
Consequences of Employee
Engagement
 Penelitian Jones, Ni & Wilson (2009): EE
  berkorelasi negatif dengan tingkat
  ketidakhadiran karyawan.
 Penelitian Saks (2006):
     Berkorelasi positif terhadap peningkatan kepuasan
      kerja,
     Komitmen terhadap organisasi
     Organizational citizenship behavior
Engagement adalah suatu yang penting, namun
   di lapangan seperti apa?
    •   Banyak karyawan tidak engage thd
        pekerjaan & organisasi.
    •   Karyawan mungkin peduli dgn organisasi,
        namun mereka merasa tidak cocok antara
        kemampuan dan tugas-tugas.
    •   Karyawan tidak meninggalkan pekerjaan,
        namun tidak berkomiten thd pekerjaan &
        organisasi.
    •   Merasa tidak bersemangat dan tidak bahagia
        thd pekerjaan.
    •   Keluar meninggalkan perusahaan.
Chalofsky, N., & Krishna, V. (2009). Advances in developing human resources 11 (2), 189–203. doi:
          10.1177/1523422309333147.
Endres, G.M & Smoak, L.M. (2008). The human resource craze: human improvement and employee engagement. Organization
          Development Journal, Vol.26, No. 1.
Hasil preliminary research
 Tanggo (jam 4 teng langsung go)
 Ingin cepat pulang
 Main game pada jam kerja
 Berbohong agar tidak masuk kerja
 Kurang disiplin dalam hal waktu istirahat.
 Ada tipe karyawan yang tidak mau
  berprestasi dan yang kurang memberikan
  kinerja yang baik.
 Hasil penilaian value dan kinerja.
Antecedents of Engagement
Kahn (1990), ada 3 kondisi psikologis yang
mempengaruhi     engagement       terhadap
pekerjaan:
  Psychological meaningfulness – bermakna,
   passion, sweet spot.
  Safety – kebebasan untuk mengekspresikan
   diri.
  Availability – ketersediaan sumber daya untuk
   dapat menampilkan kinerja secara efektif.
Antecedents of Engagement
 Saks (2006): Perceived Organizational
  Support merupakan prediktor yang
  signifikan     terhadap      munculnya
  engagement.
 Rich,    Lepine & Crawford (2010):
  Perceived Organizational Support memiliki
  korelasi yang paling besar dibanding
  kedua anteseden lainnya (perceived
  congruence value dan core self-
  evaluations).
Rich, B,L., Lepine, J.A., & Crawford, E.R. (2010). Job engagement: antecedents and effects on job performance. Academy of
        Management Journal, 53 (3), 617–635.
Saks, A.M. (2006). Antecedents and consequences of employee engagement. Journal of Managerial Psychology, 21,
        600–619. doi: 10.1108/02683940610690169.
Antecedents of Engagement
   Yandi & Ancok (2011) menemukan bahwa
    praktik    pengembangan      karir   yang
    diterapkan     di    perusahaan     dapat
    meningkatkan perceived organizational
    support yang kemudian berdampak
    terhadap      peningkatan     engagement
    karyawan pada pekerjaan.
Dinamika Munculnya Engagement
   Social Exchange Theory.
   Kewajiban-kewajiban yang muncul dalam suatu rangkaian
    interaksi antara kedua pihak yang saling ketergantungan.
   Hubungan timbal balik atau aturan untuk membayar kembali
    dalam bentuk tindakan dari suatu pihak sebagai respon dari
    tindakan pihak lain.
   Saks (2006): engagement sebagai suatu hubungan dua arah
    antara pemberi kerja dengan karyawan.
   Eisenberger (1986): Social exvhange theory mengintegrasikan
    keyakinan karyawan tentang bagaimana mereka diperlakukan
    oleh organisasi dan bagaimana organisasi berkomitmen kepada
    mereka.
   Ketika karyawan percaya bahwa organisasi berkomitmen pada
    mereka, maka mereka akan berkomitmen juga kepada
Dinamika Munculnya Engagement




Yandi & Ancok (2011). Pengaruh Peningkatan Perceived Organizational Support Melalui Praktik Pengembangan Karir
       Terhadap Engagement Karyawan Pada Pekerjaan. Tesis (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi
       Universitas Gadjah Mada.
Matur Suwun

More Related Content

What's hot

Sosialisasi bahan dan limbah b3
Sosialisasi bahan dan limbah b3Sosialisasi bahan dan limbah b3
Sosialisasi bahan dan limbah b3
Made Yenny Puspitarini
 
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaMateri k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Syaifi Al-Mahfudzi
 
Safety Talk K3.pptx
Safety Talk K3.pptxSafety Talk K3.pptx
Safety Talk K3.pptx
AdityaPrisonFA
 
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Bayu Nurwinanto
 
makalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerjamakalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerjairvankhoirul
 
Materi Alat Pelindung Diri (APD)
Materi Alat Pelindung Diri (APD)Materi Alat Pelindung Diri (APD)
Materi Alat Pelindung Diri (APD)
Erwan Kurnia Pratama
 
DISC.pptx
DISC.pptxDISC.pptx
DISC.pptx
ReadkRobbani
 
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESINANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 
Modul1 demografi suatu pengantar
Modul1 demografi suatu pengantarModul1 demografi suatu pengantar
Modul1 demografi suatu pengantar
PusdiklatKKB
 
01 pengantar ergonomi
01 pengantar ergonomi01 pengantar ergonomi
01 pengantar ergonomi
Arif Rahman
 
Penanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah SakitPenanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Amako Rezeki Utama
 
mental model
mental modelmental model
mental model
Zakiah dr
 
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta KerjaAnalisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
prihase
 
Pertolongan pertama pmi
Pertolongan pertama pmiPertolongan pertama pmi
Pertolongan pertama pmiAntoMinerg
 
Etik Dalam Penelitian
Etik Dalam PenelitianEtik Dalam Penelitian
Etik Dalam Penelitian
Argitya Righo
 
Makalah k3
Makalah k3Makalah k3
Makalah k3
dhita ariefta
 
Statistik dan analisa k3
Statistik dan analisa k3Statistik dan analisa k3
Statistik dan analisa k3Macan Sumatra
 

What's hot (20)

Sosialisasi bahan dan limbah b3
Sosialisasi bahan dan limbah b3Sosialisasi bahan dan limbah b3
Sosialisasi bahan dan limbah b3
 
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaMateri k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
 
Safety Talk K3.pptx
Safety Talk K3.pptxSafety Talk K3.pptx
Safety Talk K3.pptx
 
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
 
3. transisi demografi
3. transisi demografi3. transisi demografi
3. transisi demografi
 
makalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerjamakalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerja
 
Materi Alat Pelindung Diri (APD)
Materi Alat Pelindung Diri (APD)Materi Alat Pelindung Diri (APD)
Materi Alat Pelindung Diri (APD)
 
K3rs ps
K3rs psK3rs ps
K3rs ps
 
DISC.pptx
DISC.pptxDISC.pptx
DISC.pptx
 
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESINANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
 
Modul1 demografi suatu pengantar
Modul1 demografi suatu pengantarModul1 demografi suatu pengantar
Modul1 demografi suatu pengantar
 
01 pengantar ergonomi
01 pengantar ergonomi01 pengantar ergonomi
01 pengantar ergonomi
 
Penanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah SakitPenanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah Sakit
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
mental model
mental modelmental model
mental model
 
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta KerjaAnalisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
 
Pertolongan pertama pmi
Pertolongan pertama pmiPertolongan pertama pmi
Pertolongan pertama pmi
 
Etik Dalam Penelitian
Etik Dalam PenelitianEtik Dalam Penelitian
Etik Dalam Penelitian
 
Makalah k3
Makalah k3Makalah k3
Makalah k3
 
Statistik dan analisa k3
Statistik dan analisa k3Statistik dan analisa k3
Statistik dan analisa k3
 

Viewers also liked

Mega selling david-cowper
Mega selling david-cowperMega selling david-cowper
Mega selling david-cowperSugih Nugraha
 
Employee engagement in indonesia (2016)
Employee engagement in indonesia (2016)Employee engagement in indonesia (2016)
Employee engagement in indonesia (2016)
ervinjmb
 
Desain employee engagement survey
Desain employee engagement surveyDesain employee engagement survey
Desain employee engagement survey
muhammad hamdi
 
Orhtro MBA
Orhtro MBAOrhtro MBA
Orhtro MBA
Grafic.guru
 
FutureM 2014 - Culture Matters: The Essential Elements of a Winning Organization
FutureM 2014 - Culture Matters: The Essential Elements of a Winning OrganizationFutureM 2014 - Culture Matters: The Essential Elements of a Winning Organization
FutureM 2014 - Culture Matters: The Essential Elements of a Winning Organization
FutureM
 
Khailee Ng • Building a winning team & culture for your scaleup
Khailee Ng • Building a winning team & culture for your scaleupKhailee Ng • Building a winning team & culture for your scaleup
Khailee Ng • Building a winning team & culture for your scaleup
Endeavor Indonesia
 
Antecedents and consequences of authentic leadership
Antecedents and consequences of authentic leadership Antecedents and consequences of authentic leadership
Antecedents and consequences of authentic leadership
Garazi_Az
 
Employee engagement - Possibility or Pipe Dream
Employee engagement - Possibility or Pipe DreamEmployee engagement - Possibility or Pipe Dream
Employee engagement - Possibility or Pipe Dream
Cindy Gordon
 
The Evolving Culture-scape and Employee Expectation
The Evolving Culture-scape and Employee ExpectationThe Evolving Culture-scape and Employee Expectation
The Evolving Culture-scape and Employee Expectation
JWTINSIDE
 
Worlds 10 Best Ce Os
Worlds 10 Best Ce OsWorlds 10 Best Ce Os
Worlds 10 Best Ce Os
SHASHIKANT KULKARNI
 
Workshop culture for a better workplace
Workshop culture for a better workplaceWorkshop culture for a better workplace
Workshop culture for a better workplace
Alison Coward
 
Attitude Leads Success
Attitude Leads SuccessAttitude Leads Success
Attitude Leads Success
Pradosh Hota
 
Maslows employee engagement
Maslows employee engagementMaslows employee engagement
Maslows employee engagement
Kira Greer
 
Leadership Lessons
Leadership Lessons Leadership Lessons
Leadership Lessons
Ercan KAYA
 
Employee Engagement - The Four enablers
Employee Engagement - The Four enablersEmployee Engagement - The Four enablers
Employee Engagement - The Four enablers
Adrian Barrett
 
Jack Welch - Winning
Jack Welch - Winning Jack Welch - Winning
Jack Welch - Winning
Kriengsak Niratpattanasai
 
Jack welch and jeff immelt
Jack welch and jeff immeltJack welch and jeff immelt
Jack welch and jeff immeltAlper Aykac
 
How to Develop a Winning Attitude
How to Develop a Winning AttitudeHow to Develop a Winning Attitude
How to Develop a Winning Attitude
Momentum Training Solutions Pvt Ltd
 

Viewers also liked (20)

Mega selling david-cowper
Mega selling david-cowperMega selling david-cowper
Mega selling david-cowper
 
Employee engagement in indonesia (2016)
Employee engagement in indonesia (2016)Employee engagement in indonesia (2016)
Employee engagement in indonesia (2016)
 
EMPLOYEE ENGAGEMENT PROGRAM 12 Ags 2015
EMPLOYEE ENGAGEMENT PROGRAM 12 Ags 2015EMPLOYEE ENGAGEMENT PROGRAM 12 Ags 2015
EMPLOYEE ENGAGEMENT PROGRAM 12 Ags 2015
 
Desain employee engagement survey
Desain employee engagement surveyDesain employee engagement survey
Desain employee engagement survey
 
Orhtro MBA
Orhtro MBAOrhtro MBA
Orhtro MBA
 
FutureM 2014 - Culture Matters: The Essential Elements of a Winning Organization
FutureM 2014 - Culture Matters: The Essential Elements of a Winning OrganizationFutureM 2014 - Culture Matters: The Essential Elements of a Winning Organization
FutureM 2014 - Culture Matters: The Essential Elements of a Winning Organization
 
Khailee Ng • Building a winning team & culture for your scaleup
Khailee Ng • Building a winning team & culture for your scaleupKhailee Ng • Building a winning team & culture for your scaleup
Khailee Ng • Building a winning team & culture for your scaleup
 
Antecedents and consequences of authentic leadership
Antecedents and consequences of authentic leadership Antecedents and consequences of authentic leadership
Antecedents and consequences of authentic leadership
 
Employee engagement - Possibility or Pipe Dream
Employee engagement - Possibility or Pipe DreamEmployee engagement - Possibility or Pipe Dream
Employee engagement - Possibility or Pipe Dream
 
The Evolving Culture-scape and Employee Expectation
The Evolving Culture-scape and Employee ExpectationThe Evolving Culture-scape and Employee Expectation
The Evolving Culture-scape and Employee Expectation
 
Worlds 10 Best Ce Os
Worlds 10 Best Ce OsWorlds 10 Best Ce Os
Worlds 10 Best Ce Os
 
Workshop culture for a better workplace
Workshop culture for a better workplaceWorkshop culture for a better workplace
Workshop culture for a better workplace
 
Attitude Leads Success
Attitude Leads SuccessAttitude Leads Success
Attitude Leads Success
 
Maslows employee engagement
Maslows employee engagementMaslows employee engagement
Maslows employee engagement
 
Leadership Lessons
Leadership Lessons Leadership Lessons
Leadership Lessons
 
Employee Engagement - The Four enablers
Employee Engagement - The Four enablersEmployee Engagement - The Four enablers
Employee Engagement - The Four enablers
 
Jack Welch - Winning
Jack Welch - Winning Jack Welch - Winning
Jack Welch - Winning
 
Jack welch and jeff immelt
Jack welch and jeff immeltJack welch and jeff immelt
Jack welch and jeff immelt
 
Jack welch
Jack welchJack welch
Jack welch
 
How to Develop a Winning Attitude
How to Develop a Winning AttitudeHow to Develop a Winning Attitude
How to Develop a Winning Attitude
 

Similar to Employee engagement: Consequences and Antecedents

Pengaruh kompensasi dan motivasi
Pengaruh kompensasi dan motivasiPengaruh kompensasi dan motivasi
Pengaruh kompensasi dan motivasiWagiono Suparan
 
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Employee engagement
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Employee engagementIntegrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Employee engagement
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Employee engagement
Dayana Florencia
 
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawanHubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
Lisna Satar
 
Artikel b-puas,komit
Artikel b-puas,komitArtikel b-puas,komit
Artikel b-puas,komit
Orange Manajemen
 
Sikap dan Kepuasan Kerja
Sikap dan Kepuasan KerjaSikap dan Kepuasan Kerja
Sikap dan Kepuasan Kerja
YUSRA FERNANDO
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
6. ratna ekawati smart vol x, no. 3 2013
6. ratna ekawati  smart vol x, no. 3   20136. ratna ekawati  smart vol x, no. 3   2013
6. ratna ekawati smart vol x, no. 3 2013
Tri Hermawan
 
Meningkatkan work engagement melalui gaya kepemimpinan
Meningkatkan work engagement melalui gaya kepemimpinanMeningkatkan work engagement melalui gaya kepemimpinan
Meningkatkan work engagement melalui gaya kepemimpinan
Hasrul Azwar
 
Artikel modul 14 j
Artikel modul 14 jArtikel modul 14 j
Artikel modul 14 j
saifulmunajat
 
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Atasan terhadap Komitmen Organisasi Karyawan PT. X
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Atasan terhadap Komitmen Organisasi Karyawan PT. X Pengaruh Gaya Kepemimpinan Atasan terhadap Komitmen Organisasi Karyawan PT. X
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Atasan terhadap Komitmen Organisasi Karyawan PT. X
Dina Haya Sufya
 
Naskah AFEBIntervensi Komitmen Organisasional_Meika_UMY_2019.docx.pdf
Naskah AFEBIntervensi Komitmen Organisasional_Meika_UMY_2019.docx.pdfNaskah AFEBIntervensi Komitmen Organisasional_Meika_UMY_2019.docx.pdf
Naskah AFEBIntervensi Komitmen Organisasional_Meika_UMY_2019.docx.pdf
130576
 
Tantangan Utama Hubungan Kerja bagi SDM pptx
Tantangan Utama Hubungan Kerja  bagi SDM pptxTantangan Utama Hubungan Kerja  bagi SDM pptx
Tantangan Utama Hubungan Kerja bagi SDM pptx
Chaerunnisa SIT Fitrah Hanniah
 
Makalah Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Makalah Evaluasi Kinerja dan KompensasiMakalah Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Makalah Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Devysry Wahyuni
 
Employee commitmen to vision
Employee commitmen to visionEmployee commitmen to vision
Employee commitmen to visionMundhakir
 
Employee vision
Employee visionEmployee vision
Employee visionMundhakir
 
Employee vision
Employee visionEmployee vision
Employee visionMundhakir
 
Employee commitmen to vision
Employee commitmen to visionEmployee commitmen to vision
Employee commitmen to visionMundhakir
 
Employee vision
Employee visionEmployee vision
Employee visionMundhakir
 

Similar to Employee engagement: Consequences and Antecedents (20)

Pengaruh kompensasi dan motivasi
Pengaruh kompensasi dan motivasiPengaruh kompensasi dan motivasi
Pengaruh kompensasi dan motivasi
 
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Employee engagement
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Employee engagementIntegrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Employee engagement
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Employee engagement
 
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawanHubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
 
Artikel b-puas,komit
Artikel b-puas,komitArtikel b-puas,komit
Artikel b-puas,komit
 
Artikel b-puas,komit
Artikel b-puas,komitArtikel b-puas,komit
Artikel b-puas,komit
 
Sikap dan Kepuasan Kerja
Sikap dan Kepuasan KerjaSikap dan Kepuasan Kerja
Sikap dan Kepuasan Kerja
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
6. ratna ekawati smart vol x, no. 3 2013
6. ratna ekawati  smart vol x, no. 3   20136. ratna ekawati  smart vol x, no. 3   2013
6. ratna ekawati smart vol x, no. 3 2013
 
Meningkatkan work engagement melalui gaya kepemimpinan
Meningkatkan work engagement melalui gaya kepemimpinanMeningkatkan work engagement melalui gaya kepemimpinan
Meningkatkan work engagement melalui gaya kepemimpinan
 
Artikel modul 14 j
Artikel modul 14 jArtikel modul 14 j
Artikel modul 14 j
 
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Atasan terhadap Komitmen Organisasi Karyawan PT. X
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Atasan terhadap Komitmen Organisasi Karyawan PT. X Pengaruh Gaya Kepemimpinan Atasan terhadap Komitmen Organisasi Karyawan PT. X
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Atasan terhadap Komitmen Organisasi Karyawan PT. X
 
Interpretasi leadership
Interpretasi leadershipInterpretasi leadership
Interpretasi leadership
 
Naskah AFEBIntervensi Komitmen Organisasional_Meika_UMY_2019.docx.pdf
Naskah AFEBIntervensi Komitmen Organisasional_Meika_UMY_2019.docx.pdfNaskah AFEBIntervensi Komitmen Organisasional_Meika_UMY_2019.docx.pdf
Naskah AFEBIntervensi Komitmen Organisasional_Meika_UMY_2019.docx.pdf
 
Tantangan Utama Hubungan Kerja bagi SDM pptx
Tantangan Utama Hubungan Kerja  bagi SDM pptxTantangan Utama Hubungan Kerja  bagi SDM pptx
Tantangan Utama Hubungan Kerja bagi SDM pptx
 
Makalah Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Makalah Evaluasi Kinerja dan KompensasiMakalah Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Makalah Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
 
Employee commitmen to vision
Employee commitmen to visionEmployee commitmen to vision
Employee commitmen to vision
 
Employee vision
Employee visionEmployee vision
Employee vision
 
Employee vision
Employee visionEmployee vision
Employee vision
 
Employee commitmen to vision
Employee commitmen to visionEmployee commitmen to vision
Employee commitmen to vision
 
Employee vision
Employee visionEmployee vision
Employee vision
 

Employee engagement: Consequences and Antecedents

  • 1. Consequences and Antecedents of Employee Engagement Oleh: Yandi Satya. M.Psi., Psikolog Yogyakarta, 9 Juni 2012
  • 2. Sumber Daya Perusahaan Produktif & Keunggulan Kompetitif Sumber Daya Kemampuan Sumber Daya Sumber Daya Fisik Memasarkan Manusia Keuangan Endres, G.M & Smoak, L.M. (2008). The human resource craze: human improvement and employee engagement. Organization Development Journal, Vol.26, No. 1. Mejia, L.R.G, et al (1995). Managing Human Resources. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
  • 3. Why Engagement Karyawan? • Pada beberapa tahun terakhir ini, employee engagement menjadi sering dibicarakan oleh perusahaan-perusahaan (Saks, 2006). • Penting untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang dan memperoleh keuntungan di lingkungan bisnis yang semakin menantang (Catteuw, Flynn & Vonderhorst, 2007). • Penting bagi para manager dalam menghadapi ketidak-perdulian karyawan yang adalah sumber masalah kesenjangan komitmen dan motivasi (Aktouf, 1992).
  • 4. What is Engagement? • Positif, memuaskan, sikap pandang terhadap pekerjaan yang berkaitan dengan semangat atau kekuatan mental, dedikasi dan absorbsi (Schaufeli & Bakker, 2004). • Kondisi perasaan dan pemikiran yang sungguh-sungguh dan konsisten yang tidak hanya fokus pada objek, peristiwa, individu atau perilaku tertentu saja. • Berhubungan namun berbeda dengan konstruk perilaku organisasi lainnya, seperti: OCB, komitmen organisasi, job involvement (Saks, 2006).
  • 5. Engagement VS Konstruk Lain (Saks,2006) Engagement Konstruk lain Bukan sikap. Suatu tingkatan Komitmen Organisasi: Sikap dan dimana individu memiliki perhatian kedekatan sso terhadap yang lebih dalam dan menikmati organisasi. kinerja peran di pekerjaan. Lebih fokus pada kinerja peran OCB: Meliputi kerelaan dan formal seseorang daripada peran perilaku informal dalam menolong tambahan dan perilaku sukarela. rekan kerja dan organisasi. Berkaitan dengan bagaimana Job involvement: Hasil penilaian individu mempekerjakan diri kognitif terhadap kebutuhan untuk mereka untuk melaksanakan memenuhi kepuasan kemampuan kinerja pekerjaan, melibatkan dalam bekerja dan berkaitan perasaan, pemikiran dan perilaku dengan citra diri orang tsbt. aktif. Mengawali munculnya Job involvement.
  • 6. Karyawan yang Engage  Bekerja lebih keras.  Lebih berkomitmen.  Lebih suka bekerja melebihi dari yang dipersyaratkan atau yang diharapkan dari pekerjaan mereka  Merasa bahwa pekerjaan mereka secara positif mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan psikologis (psychological well-being) mereka.  Bangga bekerja dalam perusahaan dan percaya kepada atasan mereka.  Secara keseluruhan memiliki hubungan emosi yang positif Chalofsky, N., & Krishna, V. (2009). Advances in developing human resources 11 (2).
  • 7. Aspek-Aspek Engagement:  Vigor ditandai oleh tingginya tingkat kekuatan dan resiliensi mental dalam bekerja, kesediaan untuk berusaha dengan sungguh-sungguh di pekerjaan, dan gigih dalam menghadapi kesulitan.  Dedication ditandai oleh suatu perasaan yang penuh makna, antusias, inspirasi, kebanggaan dan tantangan.  Absorption ditandai dengan penuh konsentrasi dan minat yang mendalam terhadap pekerjaannya, dimana waktu terasa berlalu begitu cepat dan individu sulit melepaskan diri Schaufeli, W.B., Salanova, M., González-Romá. V., & Bakker, A.B. (2002a). The measurement of engagement and burnout: A confirmatory factor analytic approach. Journal of Happiness Studies. dari pekerjaannya.
  • 8. Consequences of Employee Engagement Menurut Harter, Schmidt & Hayes (2002):  Produktivitas,  Keuntungan organisasi,  Kepuasan dan kesetiaan pelanggan,  Retensi atau turnover karyawan  Keamanan (Harter, Schmidt & Hayes, 2002).
  • 9. Consequences of Employee Engagement  Penelitian Jones, Ni & Wilson (2009): EE berkorelasi negatif dengan tingkat ketidakhadiran karyawan.  Penelitian Saks (2006):  Berkorelasi positif terhadap peningkatan kepuasan kerja,  Komitmen terhadap organisasi  Organizational citizenship behavior
  • 10. Engagement adalah suatu yang penting, namun di lapangan seperti apa? • Banyak karyawan tidak engage thd pekerjaan & organisasi. • Karyawan mungkin peduli dgn organisasi, namun mereka merasa tidak cocok antara kemampuan dan tugas-tugas. • Karyawan tidak meninggalkan pekerjaan, namun tidak berkomiten thd pekerjaan & organisasi. • Merasa tidak bersemangat dan tidak bahagia thd pekerjaan. • Keluar meninggalkan perusahaan. Chalofsky, N., & Krishna, V. (2009). Advances in developing human resources 11 (2), 189–203. doi: 10.1177/1523422309333147. Endres, G.M & Smoak, L.M. (2008). The human resource craze: human improvement and employee engagement. Organization Development Journal, Vol.26, No. 1.
  • 11. Hasil preliminary research  Tanggo (jam 4 teng langsung go)  Ingin cepat pulang  Main game pada jam kerja  Berbohong agar tidak masuk kerja  Kurang disiplin dalam hal waktu istirahat.  Ada tipe karyawan yang tidak mau berprestasi dan yang kurang memberikan kinerja yang baik.  Hasil penilaian value dan kinerja.
  • 12. Antecedents of Engagement Kahn (1990), ada 3 kondisi psikologis yang mempengaruhi engagement terhadap pekerjaan:  Psychological meaningfulness – bermakna, passion, sweet spot.  Safety – kebebasan untuk mengekspresikan diri.  Availability – ketersediaan sumber daya untuk dapat menampilkan kinerja secara efektif.
  • 13. Antecedents of Engagement  Saks (2006): Perceived Organizational Support merupakan prediktor yang signifikan terhadap munculnya engagement.  Rich, Lepine & Crawford (2010): Perceived Organizational Support memiliki korelasi yang paling besar dibanding kedua anteseden lainnya (perceived congruence value dan core self- evaluations). Rich, B,L., Lepine, J.A., & Crawford, E.R. (2010). Job engagement: antecedents and effects on job performance. Academy of Management Journal, 53 (3), 617–635. Saks, A.M. (2006). Antecedents and consequences of employee engagement. Journal of Managerial Psychology, 21, 600–619. doi: 10.1108/02683940610690169.
  • 14. Antecedents of Engagement  Yandi & Ancok (2011) menemukan bahwa praktik pengembangan karir yang diterapkan di perusahaan dapat meningkatkan perceived organizational support yang kemudian berdampak terhadap peningkatan engagement karyawan pada pekerjaan.
  • 15. Dinamika Munculnya Engagement  Social Exchange Theory.  Kewajiban-kewajiban yang muncul dalam suatu rangkaian interaksi antara kedua pihak yang saling ketergantungan.  Hubungan timbal balik atau aturan untuk membayar kembali dalam bentuk tindakan dari suatu pihak sebagai respon dari tindakan pihak lain.  Saks (2006): engagement sebagai suatu hubungan dua arah antara pemberi kerja dengan karyawan.  Eisenberger (1986): Social exvhange theory mengintegrasikan keyakinan karyawan tentang bagaimana mereka diperlakukan oleh organisasi dan bagaimana organisasi berkomitmen kepada mereka.  Ketika karyawan percaya bahwa organisasi berkomitmen pada mereka, maka mereka akan berkomitmen juga kepada
  • 16. Dinamika Munculnya Engagement Yandi & Ancok (2011). Pengaruh Peningkatan Perceived Organizational Support Melalui Praktik Pengembangan Karir Terhadap Engagement Karyawan Pada Pekerjaan. Tesis (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.