Teks tersebut merupakan ringkasan dari penelitian yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT Atri Distribusindo Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara dimensi-dimensi komitmen organisasi dengan kinerja karyawan, meskipun secara parsial hanya continuance commitment dan normative commitment yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap k
Jurnal ini meneliti hubungan antara komitmen karyawan dan manajemen terhadap visi perusahaan dengan kepuasan karyawan. Penelitian pada 900 karyawan perusahaan teknologi menunjukkan bahwa komitmen tinggi terhadap visi perusahaan berkorelasi positif dengan kepuasan karyawan. Item visi yang paling berkorelasi dengan kepuasan adalah komitmen perusahaan terhadap filosofi kepedulian, kepercayaan, dan rasa hormat
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasicutzurnali
Dokumen tersebut membahas hubungan antara kepuasan kerja dan budaya organisasi. Ia menjelaskan pengertian kepuasan kerja, teori-teori kepuasan kerja, faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, dan cara mengukur kepuasan kerja. Beberapa poin penting yang diangkat adalah pentingnya kepuasan kerja bagi pencapaian tujuan perusahaan, teori kesetaraan dan dua faktor sebagai pendekatan utama untuk me
Jurnal ini meneliti hubungan antara komitmen karyawan dan manajemen terhadap visi perusahaan dengan kepuasan karyawan. Penelitian pada 900 karyawan perusahaan teknologi menunjukkan bahwa komitmen tinggi terhadap visi perusahaan berkorelasi positif dengan kepuasan karyawan. Item visi yang paling berkorelasi dengan kepuasan adalah komitmen perusahaan terhadap filosofi kepedulian, kepercayaan, dan rasa hormat
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasicutzurnali
Dokumen tersebut membahas hubungan antara kepuasan kerja dan budaya organisasi. Ia menjelaskan pengertian kepuasan kerja, teori-teori kepuasan kerja, faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, dan cara mengukur kepuasan kerja. Beberapa poin penting yang diangkat adalah pentingnya kepuasan kerja bagi pencapaian tujuan perusahaan, teori kesetaraan dan dua faktor sebagai pendekatan utama untuk me
Pengaruh Kompetensi dan Disiplin Terhadap Kepuasan Serta Inplikasinya Pada Pr...Hendra Hadiwijaya
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengaruh kompetensi, disiplin, dan kepuasan terhadap prestasi kerja karyawan.
2. Variabel kompetensi dan disiplin berpengaruh langsung terhadap kepuasan dan prestasi kerja.
3. Penelitian menggunakan Structural Equation Modelling untuk menganalisis pengaruh antar variabel.
Buku ini membahas tantangan utama hubungan kerja dan sumber daya manusia. Buku ini menganalisis hubungan kerja dalam organisasi dari sudut pandang pekerja dan pengalaman kerja. Tujuannya adalah mengintegrasikan penelitian terbaru tentang pekerjaan dan psikologi organisasi, perilaku organisasi, dan manajemen sumber daya manusia yang terkait dengan sifat hubungan kerja yang berubah.
Teks ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Beberapa faktor yang disebutkan antara lain tekanan pekerjaan, keterlibatan pekerjaan, konflik antara pekerjaan dan keluarga, variasi keterampilan kerja, umpan balik pekerjaan, tekanan keluarga, dan keterlibatan keluarga. Teks ini juga membahas teori-teori terkait kepuasan kerja dan menyimpulkan bahwa berbagai
Pengaruh quality of work life terhadap person organization fit dan implikasin...Hendra Hadiwijaya
Dokumen tersebut membahas pengaruh Quality of Work Life terhadap Person Organization Fit dan implikasinya pada kinerja karyawan. Quality of Work Life dan Person Organization Fit berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, dimana Quality of Work Life berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap kinerja melalui Person Organization Fit."
Jurnal ini membahas hubungan antara kepuasan komunikasi dengan kinerja karyawan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya. Penelitian menggunakan metode survei dan menemukan hubungan yang kuat antara kepuasan komunikasi dengan kinerja karyawan. Indikator iklim komunikasi berpengaruh paling besar terhadap kepuasan komunikasi.
Makalah ini membahas tentang penilaian prestasi kerja dan kompensasi. Pembahasan dimulai dari pengertian penilaian prestasi kerja, tujuannya, dan manfaatnya bagi karyawan dan penilai. Selanjutnya membahas konsep dasar kompensasi, langkah merumuskan kebijakan kompensasi, survei benchmarking, jenis kompensasi finansial dan nonfinansial, serta studi kasus.
Makalah ini membahas evaluasi kinerja dan kompensasi. Evaluasi kinerja bertujuan untuk menilai prestasi kerja karyawan berdasarkan target yang ditetapkan dan memberikan umpan balik untuk perbaikan. Evaluasi kinerja bermanfaat bagi karyawan, penilai, dan perusahaan dalam hal memberikan motivasi, panduan, serta pengembangan SDM. Kompensasi berkaitan dengan imbalan yang diterima karyawan sebagai balasan atas kinerjanya.
The document summarizes a report about non-destructive testing conducted at various labs under the Testing Directorate of Research Designs and Standards Organization (RDSO) in India during a summer training. It discusses testing at the Brake and Dynamometer Lab to evaluate brake performance, the Measuring Wheel Lab to prepare measuring wheels and instrumentation, the Air Brake Lab to test different air brake systems, and the Fatigue Testing Lab to evaluate components under fatigue stresses. The report provides details on testing procedures, equipment, and parameters evaluated to help RDSO set standards for safety-critical components on Indian Railways.
The author acknowledges Amity Business School for providing the opportunity to write a dissertation on global branding. They thank their advisor Dr. ATK Raman for guidance throughout the research. They also thank the librarian and computer lab staff for assistance during the project. The research paper helped the author learn about considerations for global branding and how it can be achieved.
The document analyzes the customer lifecycle and retention rates of the online retail company AtoZ. It finds that while AtoZ excels at attracting customers, it fails to retain them post-purchase through lack of loyalty programs and personalized service. Data shows increasing retention by 5% would boost profits by 25-95%. The document recommends AtoZ implement a customer relationship management program, improve loyalty efforts and return policies, and consider a merger with or acquisition of their strongest competitor to leverage respective strengths and become industry leaders through innovative internet-of-things strategies.
Dokumen tersebut merupakan bagian dari Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Banjar tahun 2015. Dokumen ini membahas visi, misi, tujuan, dan strategi Inspektorat dalam melaksanakan fungsi pengawasan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik di Kabupaten Banjar selama periode 2015.
Studi ini meneliti pengaruh lingkungan kerja fisik dan non fisik terhadap kinerja karyawan di PT. Toyota Auto 2000 Sukun Malang. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa lingkungan kerja fisik dan non fisik berpengaruh signifikan secara parsial maupun simultan terhadap kinerja karyawan, dengan kontribusi lingkungan kerja sebesar 60,1% terhadap kinerja karyawan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengaruh pengetahuan anggaran, akuntabilitas publik, partisipasi masyarakat, dan transparansi kebijakan publik terhadap pengawasan anggaran daerah.
2. Beberapa hipotesis yang diuji adalah pengaruh pengetahuan anggaran, interaksi antara pengetahuan anggaran dengan variabel lainnya, serta perbedaan fungsi pengawasan antara dewan dan m
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Tesis ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh stres kerja, kecerdasan emosional, dan dukungan organisasi terhadap kinerja pegawai negeri sipil di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja, kecerdasan emosional dan duk
Pengaruh Kompetensi dan Disiplin Terhadap Kepuasan Serta Inplikasinya Pada Pr...Hendra Hadiwijaya
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengaruh kompetensi, disiplin, dan kepuasan terhadap prestasi kerja karyawan.
2. Variabel kompetensi dan disiplin berpengaruh langsung terhadap kepuasan dan prestasi kerja.
3. Penelitian menggunakan Structural Equation Modelling untuk menganalisis pengaruh antar variabel.
Buku ini membahas tantangan utama hubungan kerja dan sumber daya manusia. Buku ini menganalisis hubungan kerja dalam organisasi dari sudut pandang pekerja dan pengalaman kerja. Tujuannya adalah mengintegrasikan penelitian terbaru tentang pekerjaan dan psikologi organisasi, perilaku organisasi, dan manajemen sumber daya manusia yang terkait dengan sifat hubungan kerja yang berubah.
Teks ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Beberapa faktor yang disebutkan antara lain tekanan pekerjaan, keterlibatan pekerjaan, konflik antara pekerjaan dan keluarga, variasi keterampilan kerja, umpan balik pekerjaan, tekanan keluarga, dan keterlibatan keluarga. Teks ini juga membahas teori-teori terkait kepuasan kerja dan menyimpulkan bahwa berbagai
Pengaruh quality of work life terhadap person organization fit dan implikasin...Hendra Hadiwijaya
Dokumen tersebut membahas pengaruh Quality of Work Life terhadap Person Organization Fit dan implikasinya pada kinerja karyawan. Quality of Work Life dan Person Organization Fit berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, dimana Quality of Work Life berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap kinerja melalui Person Organization Fit."
Jurnal ini membahas hubungan antara kepuasan komunikasi dengan kinerja karyawan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya. Penelitian menggunakan metode survei dan menemukan hubungan yang kuat antara kepuasan komunikasi dengan kinerja karyawan. Indikator iklim komunikasi berpengaruh paling besar terhadap kepuasan komunikasi.
Makalah ini membahas tentang penilaian prestasi kerja dan kompensasi. Pembahasan dimulai dari pengertian penilaian prestasi kerja, tujuannya, dan manfaatnya bagi karyawan dan penilai. Selanjutnya membahas konsep dasar kompensasi, langkah merumuskan kebijakan kompensasi, survei benchmarking, jenis kompensasi finansial dan nonfinansial, serta studi kasus.
Makalah ini membahas evaluasi kinerja dan kompensasi. Evaluasi kinerja bertujuan untuk menilai prestasi kerja karyawan berdasarkan target yang ditetapkan dan memberikan umpan balik untuk perbaikan. Evaluasi kinerja bermanfaat bagi karyawan, penilai, dan perusahaan dalam hal memberikan motivasi, panduan, serta pengembangan SDM. Kompensasi berkaitan dengan imbalan yang diterima karyawan sebagai balasan atas kinerjanya.
The document summarizes a report about non-destructive testing conducted at various labs under the Testing Directorate of Research Designs and Standards Organization (RDSO) in India during a summer training. It discusses testing at the Brake and Dynamometer Lab to evaluate brake performance, the Measuring Wheel Lab to prepare measuring wheels and instrumentation, the Air Brake Lab to test different air brake systems, and the Fatigue Testing Lab to evaluate components under fatigue stresses. The report provides details on testing procedures, equipment, and parameters evaluated to help RDSO set standards for safety-critical components on Indian Railways.
The author acknowledges Amity Business School for providing the opportunity to write a dissertation on global branding. They thank their advisor Dr. ATK Raman for guidance throughout the research. They also thank the librarian and computer lab staff for assistance during the project. The research paper helped the author learn about considerations for global branding and how it can be achieved.
The document analyzes the customer lifecycle and retention rates of the online retail company AtoZ. It finds that while AtoZ excels at attracting customers, it fails to retain them post-purchase through lack of loyalty programs and personalized service. Data shows increasing retention by 5% would boost profits by 25-95%. The document recommends AtoZ implement a customer relationship management program, improve loyalty efforts and return policies, and consider a merger with or acquisition of their strongest competitor to leverage respective strengths and become industry leaders through innovative internet-of-things strategies.
Dokumen tersebut merupakan bagian dari Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Banjar tahun 2015. Dokumen ini membahas visi, misi, tujuan, dan strategi Inspektorat dalam melaksanakan fungsi pengawasan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik di Kabupaten Banjar selama periode 2015.
Studi ini meneliti pengaruh lingkungan kerja fisik dan non fisik terhadap kinerja karyawan di PT. Toyota Auto 2000 Sukun Malang. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa lingkungan kerja fisik dan non fisik berpengaruh signifikan secara parsial maupun simultan terhadap kinerja karyawan, dengan kontribusi lingkungan kerja sebesar 60,1% terhadap kinerja karyawan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengaruh pengetahuan anggaran, akuntabilitas publik, partisipasi masyarakat, dan transparansi kebijakan publik terhadap pengawasan anggaran daerah.
2. Beberapa hipotesis yang diuji adalah pengaruh pengetahuan anggaran, interaksi antara pengetahuan anggaran dengan variabel lainnya, serta perbedaan fungsi pengawasan antara dewan dan m
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Tesis ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh stres kerja, kecerdasan emosional, dan dukungan organisasi terhadap kinerja pegawai negeri sipil di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja, kecerdasan emosional dan duk
Pengaruh Budaya Organisasi, Karakteristik Individu, Karakteristik Pekerjaan T...bennyagussetiono
Tesis ini meneliti pengaruh budaya organisasi, karakteristik individu, dan karakteristik pekerjaan terhadap kinerja karyawan di PT Pelindo III Surabaya. Penelitian menemukan bahwa ketiga faktor tersebut secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan."
Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...Ntan Hitori De
Skripsi ini membahas pengaruh pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV Robi Motor di Kalimantan Selatan. Pelatihan karyawan diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan produktivitas kerja. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh variabel pelatihan seperti materi, pelatih, dan metode pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Ringkasan dokumen ini adalah proposal penelitian yang akan menganalisis pengaruh kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan adversity quotient terhadap organizational citizenship behavior pada dosen tetap Universitas Pekalongan. Penelitian ini akan menggunakan desain kuantitatif dengan metode analisis regresi linier berganda untuk 106 responden yang ditentukan secara purposive sampling. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran pengaruh keempat variabel kecerdasan terhadap perilaku
BAB I PROPOSAL SKRIPSI Pengaruh Ergonomi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawa...Lolita Praditya
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengaruh ergonomi terhadap produktivitas kerja karyawan di PT Pan Brothers Boyolali
2. Faktor lingkungan kerja dan kenyamanan karyawan dapat mempengaruhi produktivitas kerja
3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor ergonomi terhadap produktivitas kerja karyawan.
Pengaruh motivasi, disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja kary...Imam Taufiq HA
Jurnal ini membahas beberapa artikel ilmiah tentang manajemen sumber daya manusia dan kinerja, seperti pengaruh motivasi, disiplin kerja, dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada suatu yayasan. Jurnal ini terbit 2 kali setahun dan menerima artikel penelitian empiris dan telaah pustaka bidang manajemen.
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SAL...Uofa_Unsada
Skripsi ini membahas pengaruh motivasi dan pelatihan terhadap kinerja karyawan divisi sales di PT Surya Madistrindo Area Office Bekasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan pelatihan terhadap kinerja karyawan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan uji hipotesis.
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...Uofa_Unsada
Skripsi ini membahas pengaruh keselamatan kerja dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Bridgestone Tire Indonesia Bekasi Plant. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan kuesioner yang disampaikan kepada 335 responden. Hasilnya menunjukkan bahwa keselamatan kerja dan kesehatan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini diharapkan dapat
Jurnal ini meneliti hubungan antara komitmen karyawan dan manajemen terhadap visi perusahaan dengan kepuasan karyawan. Penelitian pada 900 karyawan perusahaan teknologi menunjukkan bahwa komitmen tinggi terhadap visi perusahaan berkorelasi positif dengan kepuasan karyawan. Item visi yang paling berkorelasi adalah komitmen perusahaan pada kepedulian, kepercayaan, dan rasa hormat. Penelitian berikutnya
Jurnal ini meneliti hubungan antara komitmen karyawan dan manajemen terhadap visi perusahaan dengan kepuasan karyawan. Penelitian pada 900 karyawan perusahaan teknologi menunjukkan bahwa komitmen tinggi terhadap visi perusahaan berkorelasi positif dengan kepuasan karyawan. Item visi yang paling berkorelasi dengan kepuasan adalah komitmen perusahaan terhadap filosofi kepedulian, kepercayaan, dan rasa hormat
Jurnal ini meneliti hubungan antara komitmen karyawan dan manajemen terhadap visi perusahaan dengan kepuasan karyawan. Penelitian pada 900 karyawan perusahaan teknologi menunjukkan bahwa komitmen tinggi terhadap visi perusahaan berkorelasi positif dengan kepuasan karyawan. Item visi yang paling berkorelasi adalah komitmen perusahaan pada nilai-nilai seperti kepedulian dan kerjasama. Penelitian ini meny
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja dan semangat kerja terhadap komitmen organisasional pada staf pengajar Universitas Gunadarma. Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara kepuasan kerja, semangat kerja dengan komitmen organisasional staf pengajar, di mana semakin tinggi kepuasan dan semangat kerja akan meningkatkan komitmen organisasional.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Atasan terhadap Komitmen Organisasi Karyawan PT. X Dina Haya Sufya
Dalam dunia kerja, komitmen seseorang terhadap organisasi/perusahaan seringkali menjadi isu yang sangat penting. Beberapa organisasi berani memasukkan unsur komitmen sebagai salah satu syarat untuk memegang suatu jabatan/posisi yang ditawarkan dalam iklan-iklan lowongan pekerjaan. Sayangnya meskipun hal ini sudah sangat umum namun tidak jarang pengusaha maupun pegawai masih belum memahami arti komitmen secara sungguh-sungguh. Padahal pemahaman tersebut sangatlah penting agar tercipta kondisi kerja yang kondusif sehingga perusahaan dapat berjalan secara efisien dan efektif.
“ANALISIS BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASION...SeptiAlsi
Dokumen tersebut membahas tentang analisis budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi pada PT Sido Muncul Kaligawe Semarang. Dokumen menjelaskan pengaruh ketiga variabel tersebut terhadap kinerja karyawan dan bagaimana PT Sido Muncul dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman melalui penyusunan matriks SWOT.
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
1. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran komitmen organisasi dalam mengintervensi pengaruh kepuasan kerja terhadap perilaku kewarganegaraan organisasi pada setting organisasi mahasiswa.
2. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diisi oleh 102 responden anggota organisasi mahasiswa dan dianalisis menggunakan structural equation modeling.
3. Hasil penel
Meningkatkan work engagement melalui gaya kepemimpinanHasrul Azwar
1. Work engagement adalah sikap dan perilaku karyawan yang mengekspresikan diri secara total dalam bekerja secara fisik, kognitif, afektif, dan emosional serta menemukan arti dalam pekerjaannya.
2. Gaya kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi yang kuat dapat meningkatkan work engagement karyawan.
3. Work engagement berdimensi vigor atau semangat, dedication atau dedikasi, dan absorption atau penyerapan.
1 hubungan antara kualitas interaksi atasan= bawahan dan quality of worklife ...AGUS SETIYONO
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas interaksi atasan-bawahan dan quality of work life dengan organizational citizenship behavior karyawan PT Air Mancur.
2. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan positif yang signifikan antara kualitas interaksi atasan-bawahan dan quality of work life dengan organizational citizenship behavior.
3. Terdapat pula hubungan positif yang signifikan antara kualitas interaksi atasan-baw
Dokumen tersebut membahas tentang komitmen organisasi, yang didefinisikan sebagai loyalitas dan dedikasi yang kuat terhadap suatu organisasi. Dokumen tersebut menjelaskan tiga dimensi komitmen organisasi yaitu komitmen berkelanjutan, afektif, dan normatif. Dokumen tersebut juga membahas pengaruh komitmen organisasi yang tinggi terhadap sistem pengendalian manajemen serta hasil-hasil penelitian yang menunjukkan pengaruh
Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa kondisi karyawan berpengaruh terhadap perilaku mereka dalam bekerja. Salah satunya adalah employee engagement. Pada beberapa tahun terakhir ini, employee engagement menjadi sering dibicarakan oleh perusahaan-perusahaan. Hal ini dikarenakan Employee engagement merupakan suatu hal yang penting untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang dan memperoleh keuntungan di lingkungan bisnis yang semakin menantang. Selain itu, engagement juga penting bagi para manager dalam menghadapi ketidak-perdulian karyawan yang adalah sumber masalah kesenjangan komitmen dan motivasi.
Dokumen tersebut membahas tentang komitmen karyawan, termasuk definisi, faktor-faktor yang mempengaruhinya, indikatornya, dan cara membangun komitmen karyawan. Komitmen karyawan dijelaskan sebagai rasa identifikasi, keterlibatan dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain karakteristik pekerjaan, struktur organisasi, dan pengalaman kerja. Membangun kom
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025Redis Manik
Buku administrasi guru kelas SD adalah serangkaian dokumen dan catatan yang digunakan oleh guru untuk mengelola kegiatan pembelajaran dan administrasi kelas secara efektif. Buku-buku ini membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran serta memastikan kelancaran operasional kelas. Berikut adalah beberapa jenis buku administrasi yang umumnya digunakan oleh guru kelas SD:
Buku Induk Siswa: Berisi data pribadi siswa, seperti nama, tanggal lahir, alamat, nomor induk siswa, dan informasi penting lainnya.
Buku Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Dokumen perencanaan yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru setiap hari atau setiap minggu.
Buku Program Tahunan (Prota): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ajaran.
Buku Program Semester (Promes): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu semester.
Buku Agenda Harian: Catatan harian tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan setiap hari, termasuk materi yang diajarkan dan kegiatan siswa.
Buku Absensi Siswa: Catatan kehadiran siswa setiap hari, termasuk alasan ketidakhadiran jika ada.
Buku Nilai: Catatan penilaian hasil belajar siswa, termasuk nilai ulangan harian, tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
Buku Catatan Prestasi dan Pelanggaran Siswa: Berisi catatan tentang prestasi yang diraih siswa serta pelanggaran yang dilakukan dan tindakan yang diambil.
Buku Inventaris Kelas: Catatan inventaris barang-barang yang ada di kelas, seperti peralatan belajar, alat peraga, dan buku-buku.
Buku Kas Kelas: Catatan tentang keuangan kelas, termasuk pemasukan dan pengeluaran dana kelas.
Buku Laporan Harian dan Bulanan: Laporan tentang kegiatan dan perkembangan siswa serta kondisi kelas yang dibuat setiap hari atau setiap bulan.
Buku Piket Guru: Catatan tentang tugas piket harian guru untuk mengawasi kegiatan di sekolah dan kelas.
Buku administrasi ini membantu guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih terorganisir dan efisien, serta memudahkan dalam pelaporan dan evaluasi kegiatan pembelajaran.
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...perusahaan704
Info Perusahaan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Pendaftaran PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Tempat PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Lokasi PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Jadwal PKL Jurusan TKJ Temanggung
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
6. ratna ekawati smart vol x, no. 3 2013
1. Penulis1, Penulis2. Penulis3, dst ISSN : 1693-4474
SMART – Study & Management Reseach | Vol X, No.3 - 2013 55
Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
(Studi pada PT. ATRI DISTRIBUSINDO Bandung)
Ratna Ekawati
Dosen STIE STEMBI – Bandung Business School
Desi Nuraeni
Peneliti Junior STIE STEMBI – Bandung Business School
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komitmen
organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT Atri Distribusindo Bandung. Latar
belakang penelitian dipicu oleh adanya klesenjangan antara lamanya masa kerja
karyawan dengan tingkat kinerja yang semakin menurun. Diduga hjal ini terkait
erat dengan adanya masalah pada komitmen karyawan.
Unit analisis adalah karyawan bagian marketing. Populasi karyawan
sejumlah 55 orang, dan seluruhnya dipilih sebagai sampel. Data dikumpulkan
dengan menggunakan kuesioner yang disusun dengan skala likert. Analisis data
dilakukan dengan multiple regression.
Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh signifikan secara
simultan antara dimensi-dimensi komitmen organisasi dengan kinerja karyawan.
Namun secara pasrial, affective commitment berpengaruh tidak signifikan
terhadap kinerja. Sementara itu continuance commitment dan Normatif
commitment berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Kata Kunci : Affective commitment, Continuance commitment, Normatif
Commitment, Kinerja.
PENDAHULUAN
Kinerja karyawan dalam sebuah
perusahaan merupakan ujung tombak dalam
mencapai tujuan dan sasaran bagi perusahaan
tersebut. Apabila kinerja karyawan rendah
maka akan sulit bagi perusahaan untuk dapat
mencapai target yang sudah ditetapkan. Oleh
karena itu penting bagi perusahaan untuk
selalu mengawasi kinerja karyawannya agar
tetap dalam keadaan baik, bahkan perusahaan
seharusnya selalu berusaha meningkatkan
kinerja karyawannya dengan berbagai upaya
agar karyawan tidak kehilangan motivasi
dalam bekerja.
Karena persaingan yang begitu ketat
pihak perusahaan dituntut memaksimalkan
kinerja karyawan dengan cara menentukan
komitmen organisasi sebagai salah satu
variabel yang mempengaruhinya. Agar
pembagian tugas kerja secara merata
menurut bidangnya masing-masing, agar
tidak ada persepsi emosional diantara pihak
manajemen dan karyawan ang menimbulkan
ke tidak harmonisan dalam tubuh
perusahaan.
Komitmen itu sendiri terjadi jika
individu memandang bahwa tujuan dirinya
sejalan dengan tujuan organisasi dan identitas
individu dengan demikian dikaitkan dengan
identitas organisasi. (Sheldon dalam Lilian,
2004:53).
Menurut Luthan (2005:217),
Komitmen organisasional terdiri atas tiga
dimensi: (1) keinginan yang kuat untuk tetap
menjadi anggota organisasi, (2) kemauan
yang besar untuk berusaha bagi organisasi,
(3) kepercayaan kuat dan penerimaan
terhadap nilai dan tujuan organisasi.
2. Penulis1, Penulis2. Penulis3, dst ISSN : 1693-4474
SMART – Study & Management Reseach | Vol X, No.3 - 2013 56
Tanpa adanya komitmen karyawan
terhadap perusahaan, rencana-rencana dan
target perusahaan akan sulit terealisasi.
Komitmen karyawan pada perusahaan dapat
meminimalisir turnover dan tingkat absensi
serta diharapkan dapat melejitkan kinerja
mereka. Penelitian terdahulu maupun terkini,
mendukung hubungan positif antara
komitmen organisasi dan keluaran yang
diharapkan, seperti kinerja yang tinggi, turn
over yang rendah dan tingkat absensi yang
rendah (Luthan, 2002:237).
Komitmen yang kuat dari karyawan
terhadap perusahaan sangat kondusif dalam
rangka mencapai tujuan perusahaan karena
dapat mengoptimalkan kinerja karyawan.
Kinerja yang optimal diharapkan akan
mampu merefleksikan kinerja perusahaan
secara keseluruhan. Tanpa kinerja karyawan
yang optimal, mustahil kinerja perusahaan
akan tercapai dengan baik. Oleh karena itu
pihak perusahaan seharusnya berusaha
meningkatkan kinerja karyawannya dengan
berbagai cara.
Salah satunya adalah dengan
pengolahan komitmen karyawan terhadap
organisasi. Karena apabila tidak sesuai
dengan karyawan, maka karyawan akan
mengalami kesulitan dalam melakukan
pekerjaannya dengan baik. Tidak dapat
dipungkiri juga bahwa selama ini kinerja
karyawan berkaitan dengan komitmen
mereka terhadap perusahaan, karena
komitmen merupakan alasan karyawan untuk
tetap tinggal dan bekerja penuh di
perusahaan (Mayer,dkk, 1989).
Fenomena yang terjadi pada PT. ATRI
DISTRIBUSINDO berikut ini peneliti
menyertakan data rekapitulasi kehadiran
karyawan yang dapat terlihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 1.
Rekapitulasi Kehadiran Karyawan
Bulan Jumlah DTTW PSW TMTB
September 55 45 47 5
Oktober 55 35 40 15
November 55 40 40 13
Sumber : Data Perusahaan
Keterangan :
DTTW : Datang Tidak Tepat Waktu
PSW : Pulang Sebelum Waktunya
TMTB : Tidak Masuk Tanpa Berita
Berikut ini, data mengenai masa kerja
karyawan bagian marketing bekerja pada PT.
ATRI DISTRIBUSINDO :
Tabel 2.
Masa kerja Karyawan Bagian Marketing
Waktu Jumlah
1-2 Tahun 30
3-4 Tahun 15
5-6 Tahun 5
Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana komitmen organisasi dan
kinerja karyawan marketing pada
PT. ATRI DISTRIBUSINDO
2. Seberapa besar pengaruh komitmen
organisasi terhadap Kinerja
Karyawan Marketing pada PT. ATRI
DISTRIBUSINDO baik secara simultan
maupun parsial
KAJIAN PUSTAKA
Komitmen Organisasi
Pengertian tentang komitmen
organisasional diantaranya adalah : Luthan
(2006 :249) mendefinisikan komitmen
organisasi sebagai berikut : Organization
commitment is most often defined as : (1) a
strong desire to remain a member of particular
organization; (2) a willingness to exert high
levels of effort on behalf of the organization;
and (3) a definite belief in, and acceptance of
the values and goals of the organization.
(Komitmen organisasi adalah ; (1)
keinginan yang kuat untuk tetap menjadi
anggota organisasi atau masyarakat; (2)
kemauan yang besar untuk berusaha bagi
organisasi; dan (3) kepercayaan dan
penerimaan terhadap nilai dan tujuan
organisasi)
Komitmen Organisasional adalah
tingkat kepercayaan dan penerimaan tenaga
kerja terhadap tujuan organisasi dan
mempunyai keinginan untuk tetap ada di
3. Penulis1, Penulis2. Penulis3, dst ISSN : 1693-4474
SMART – Study & Management Reseach | Vol X, No.3 - 2013 57
dalam organisasi tersebut (Mathis and
Jackson, 2001:98).
Baron and Greenberg (2003:160)
menyatakan : Organization commitment
defined as The extent to which an individual
identifies and is involved with his or her
organization and or is unwilling to leave it.
(Komitmen organisasi adalah identitas
seseorang dan keterlibatan mereka dalam
organisasi dan tidak memiliki keinginan
untuk meninggalkan organisasi).
Dari beberapa definisi di atas, dapat
disimpulkan bahwa komitmen organisasi itu
menggambarkan sajauhmana seseorang
mengidentifikasikan dirinya dengan dengan
organisasinya dan kesediaannya untuk tetap
bertahan dalam organisasinya.
Komitmen organisasi ditentukan oleh
sejumlah variabel personal dan variabel
organisasi. Variabel personal meliputi usia,
lama bekerja, dan disposisi seperti afektivitas
positif atau negatif, atau atribusi internal atau
eksternal. Sementara variabel organisasi
meliputi disain pekerjaan dan gaya
kepemimpinan atasan atau supervisor
(Luthan 2006: 249).
Meyer dan Allen (dalam Luthans,
2006:250) mengajukan model pengukuran
komitmen organisasi dengan menggunakan 3
(tiga) komponen yaitu :
1. Affective Commitment yang melibatkan
ikatan emosional, identifikasi dan
pelibatan diri terhadap organisasi.
2. Continuance Commitment yaitu
komitmen yang didasari oleh cost yang
diasosiasikan karyawan apabila
meninggalkan organisasi.
3. Normative Commitment yang melibatkan
perasaan-perasaaan karyawan mengenai
keharusan dia untuk bertahan di dalam
organisasi.
Menurut Porter dalam Suskim Rianti
(2004:34) terdapat beberapa faktor penentu
komitmen seseorang terhadap organisasinya,
yaitu : Pertama, komitmen dipengaruhi oleh
beberapa aspek dalam lingkup pekerjaan itu
sendiri yang disebut faktor organisasi. Kedua,
komitmen organisasi dipengaruhi oleh
alternatif kesempatan kerja yang dimiliki
pekerja yang disebut faktor non-organisasi.
Ketiga, komitmen pekerja pada
organisasinya dipengaruhi oleh faktor
karakteristik diri pekerjaan.. Termasuk faktor
ini adalah kepuasan kerja, usia senioritas, dan
lama bekerja. Semakin tua usia pekerja atau
semakin lama bekerja dan semakin senior,
serta semakin tinggi kepuasan kerja terhadap
pekerjaannya orang tersebut cenderung
memiliki komitmen yang lebih tinggi.
Faktor-faktor yang menentukan tinggi
rendahnya kadar komitmen terhadap
organisasi di atas kemudian dikembangkan
lagi dengan model yang menekankan
perlunya perhatian terhadap pekerjaan
sebagai manusia yang utuh dalam
membentuk dan membina komitmen pekerja.
Model tersebut menekankan pentingnya
proses kognisi, yaitu proses yang membentuk
komitmen organisasi.
Dalam proses kognisi tersebut
melibatkan tiga faktor, yaitu : Faktor
Eksternal, meliputi kewenangan, pengaruh
kelompok kerja, imbalan, serta insentif
eksternal. Faktor Internal meliputi harapan
untuk sukses dan persepsi pekerja tentang
pengelolaan imbalan yang adil.
Faktor interaksi meliputi partisipasi
dan kompetisi. Partisipasi dapat
meningkatkan rasa ikut memiliki pada
pekerjaan terhadap organisasinya, yang
selanjutnya akan mempengaruhi tinggi
rendahnya komitmen pekerja pada
organisasinya. Hal yang berkaitan dengan
kompetisi dijelaskan bahwa, subjek dalam
lingkungan yang lebih kompetitif secara
signifikan menunjukkan komitmen yang lebih
tinggi daripada subjek yang berada pada
lingkungan yang kurang kompetitif.
Karyawan yang memiliki komitmen
berarti memiliki hubungan emosional dengan
organisasi, merasa dirinya sebagai bagian dari
organisasi dan terlibat dalam pelaksanaan
pekerjaan dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi (McShane dan Glinow (2003).
McShane dan Glinow (2003:120-
121) menyatakan bahwa untuk membangun
komitmen organisasi karyawan maka
diperlukan:
1. Fairness and satisfaction (kewajaran
dan kepuasan). Hal yang paling
penting untuk kesetiaan karyawan
4. Penulis1, Penulis2. Penulis3, dst ISSN : 1693-4474
SMART – Study & Management Reseach | Vol X, No.3 - 2013 58
adalah positif dan patut akan
pengalaman bekerja. Pekerja baru
harus percaya bahwa perusahaannya
memenuhi kewajibannya.
2. Job Security (keamanan dalam
pekerjaan). Membangun komitmen
organisasi tidak memerlukan jaminan
ketenaga kerjaan seumur hidup, tapi
para pekerja harus mempunyai
keamanan dalam bekerja untuk
merasa tetap/permanent dan
mutuality di dalam hubungan
ketenagakerjaan.
3. Organization comprehension
(pengertian dari organisasi).
4. Employee involvement (ketertiban
pekerja). Para pekerja merasa bahwa
mereka adalah bagian dari organisasi
ketika mereka membuat keputusan
petunjuk masa depan organisasi.
Keterlibatan pegawai juga
membangun kesetiaan karena
memberikan kekuatan/power
merupakan suatu demonstrasi dari
kepercayaan perusahaan kepada
pekerja.
5. Trusting employees (kepercayaan
pekerja). Kepercayaan timbul ketika
kita mempunyai harapan yangpositif
tentang niat dan tindakan kearah
situasi yang penuh resiko. Percaya
berarti menyimpan
kepercayaan/faith pada orang lain
atau suatu kelompok. Kepercayaan
merupakan hal yang penting untuk
komitmen organisasi karena hal ini
menyentuh hati dari hubungan
ketenaga kerjaan. Para pekerja
beridentifikasi dengan dan merasa
berkewajiban untuk bekerja bagi
semua organisasi hanya ketika
mereka mempercayai pemimpinnya.
Kinerja Karyawan
Pendapat A.A Anwar Prabu M
(2000:26) bahwa kinerja karyawan adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seseorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Sedangkan menurut Robbins
(1998:566) : “Performance is defined as the
record of individual task outcomes and activity
behavior a specified time period” (Prestasi
kerja adalah sejumlah keluaran yang
dihasilkan dari kerja/tugas individu dan
perilaku kegiatan yang spesifik selama
periode waktu tertentu.)
Disamping itu Robbins, dkk dalam
Budi (2005:45-47) mengemukakan bahwa
kinerja karyawan merupakan fungsi dari
interkasi antara kemampuan (ability),
motivasi (motivation), dan kesempatan
(opportunity).
Agus Dharma (2003:355)
menjelaskan ada tiga sub variabel prestasi
kerja yang dapat digunakan dalam penilaian
kinerja karyawan yang diantara lain adalah :
a. Kualitas Pekerjaan. Kualitas
pekerjaan terdiri dari kehalusan,
kebersihan, dan ketelitian pekerjaan.
Sehingga dapat dikatakan bahwa
karyawan yang berprestasi tinggi
cenderung dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan kualitas tinggi.
b. Kuantitas Pekerjaan. Kuantitas
Pekerjaan adalah jumlah atau
banyaknya pekerjaan yang dihasilkan
karyawan. Oleh karena itu salah satu
alat untuk mengetahui karyawan
yang mempunyai prestasi kerja yang
tinggi dapat dilihat dari bganyaknya
pekerjaan yang dapat dihasilkan.
c. Ketepatan Waktu. Ketepatan Waktu
adalah kesesuaian anatar waktu yang
direncanakan perusahaan dengan
waktu yang sesungguhnya telah
digunakan untuk menyelesaikan
pekerjaan.
Robbins dan De Cenzo (1999:330)
menyebutkan ada empat kriteria dalam
prestasi kerja :
a. Quality of work (kualitas kerja)
b. Quantity of work (kuantitas kerja)
c. Job knowledge (pengetahuan jabatan)
d. Dependability (kemandirian)
Dari pendapat-pendapat diatas
sehingga dapat disimpulkan bahwa
pengertian kinerja adalah sejauhmana
karyawan dapat memenuhi tuntutan
5. Penulis1, Penulis2. Penulis3, dst ISSN : 1693-4474
SMART – Study & Management Reseach | Vol X, No.3 - 2013 59
pekerjaan dengan hasil kerja yang meliputi
kuantitas pekerjaan, kualitas pekerjaan,
kemampuan kerja karyawan, kepribadian,
kesungguhan kerja dan kerjasama dengan
rekan kerja (Mathis & Jackson, 2002 :78 ;
Robbins, 1998:685-686 ; Milkovich and
Bodreau, 1997:100)
Menurut Luthan (2005), baik
penelitian terdahulu maupun terkini,
mendukung hubungan positif antara
komitmen organisasi dan keluaran yang
diharapkan, seperti kinerja yang tinggi,
turnover yang rendah dan tingkat absensi
yang rendah.
Wegner III dan Hollenbeck (1995)
dalam Herwan (2006) mengatakan : “bahwa
faktor lain yang mempengaruhi kinerja adalah
tingkat dimana seseorang memiliki komitmen
terhadap suatu tujuan”.
Meyer, Paunonen, Gellalty, Goffin,
Jakcson (1989) dalam Herwan (2006)
melakukan penelitian mengenai komitmen
organisasi dan kaitannya dengan kinerja.
Penelitian Meyer dkk ini menemukan
hubungan antara komitmen dengan kinerja.
Selain komitmen organisasi, suatu
perusahaan mutlak harus memperhatikan
kinerja yang dilakukan oleh seluruh
karyawannya. Kinerja karyawan dipengaruhi
oleh salah satunya komitmen organisasi.
Sehingga mendukung hubungan positif antara
komitmen organisasi dan keluaran yang
diharapkan, seperti kinerja yang tinggi, turn
over yang rendah dan tingkat absensi yang
rendah (Luthan, 2005).
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat
disusun paradigma penelitian sebagai berikut:
Gambar 1
Paradigma Penelitian
HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan uraian diatas dan
beberapa hasil penelitian sebelumnya peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh Komitmen
Organisasi terhadap kinerja
karyawan secara simultan
2. Terdapat pengaruh dimensi Affective
Commitment terhadap kinerja
karyawan
3. Terdapat pengaruh dimensi
Continuance Commitment terhadap
kinerja karyawan
4. Terdapat pengaruh dimensi
Normative Commitment terhadap
kinerja karyawan
METODE PENELITIAN
Subjek penelitian ini adalah PT. ATRI
DISTRIBUSINDO yaitu perusahaan yang
bergerak pada bidang pendistribusian
produk. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode penelitian deskriptif
verifikatif, yaitu menjelaskan variabel-vanabel
penelitian dan mengamati hubungan variabel-
variabel tersebut dari hipotesa yang telah
dibuat secara sistematis melalui pengujian
statistik (Sugiyono, 2001 :10). Dengan
melalui pendekatan analisis regresi berganda
yaitu menganalisis hubungan-hubungan dan
pengaruh-pengaruh yang terjadi baik
langsung maupun tidak langsung yang
disebabkan oleh Komitmen Organisasi
(Affective Commitment, Continuance
Commitment, Normative Commitment)
terhadap kinerja karyawan.
Hubungan antar variabel yang
dijelaskan adalah pengaruh Komitmen
Organisasi (Affective Commitment,
Continuance Commitment, Normative
Commitment) sebagai variabel independen
secara simultan dan parsial terhadap
terhadap kinerja karyawan sebagai variabel
dependen (Y).
6. Penulis1, Penulis2. Penulis3, dst ISSN : 1693-4474
SMART – Study & Management Reseach | Vol X, No.3 - 2013 60
Dalam penelitian ini terdapat dua
variabel bebas dan satu variabel terikat
(dependent). Pengaruh Komitmen Organisasi
(Affective Commitment, Continuance
Commitment, Normative Commitment) sebagai
variabel bebas (independent) dan kinerja
karyawan merupakan variabel terikat
(dependent).
Pengumpulan data yang dilakukan
pada penelitian ini ada dua teknik, yaitu
wawancara dan kuesioner tertutup yang
dibuat menggunakan skala Likert.
Untuk memastikan data yang
berkualitas, maka sebelum data hasil
kuesionaer dianalisis dilakukan uji kualitas
data. Ada dua konsep untuk mengukur
kualitas data, yaitu : reliabilitas dan validitas.
Artinya, hasil penelitian dikatakan valid
apabila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada objek yang diteliti. Hasil
penelitian yang reliabel yaitu bila terdapat
kesamaan data dalam waktu yang berbeda
(Sugiyono, 2002:109).
Untuk pengujian validitas instrumen,
Alat pengujian yang dipakai adalah Korelasi
Product Moment dari Karl Pearson. Sedangkan
untuk mengukur reliabilitas instrumen
digunakan metode belah dua dari Spearman
Brown (split half) yaitu item ganjil masuk
pada belahan pertama dan item genap masuk
pada belahan kedua.
Metode penarikan sampel
menggunakan teknik sampel jenuh atau
sensus, karena ukuran populasi yang sangat
terbatas yakni hanya 55 orang.
Alat analisis untuk mengukur kekuatan
pengaruh antara variabel dependen dengan
variabel independen digunakan analisis
multiple regression. Untuk menguji
signifikansi perngaruh simultan dilakukan
dengan uji F, dan uji signifikansi pengaruh
parsial dengan uji t.
Adapun persamaan regresi yang akan
dihasilkan sebagai berikut :
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε
Keterangan :
Y : Kinerja Karyawan
X1 : Affective Commitment
X2 : Continuance Commitment
X3 : Normative Commitment
ε : Variabel error
β0 : Konstanta
βn : Koefisien regresi
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil kuesioner,
tingkat komitmen organisasi karyawan PT
ATRI DISTRIBUSINDO dapat dilihat dalam
tabel berikut :
Tabel 2.
Bobot Variabel Affective Commitment
Indikator
Total
Bobot
Kete
Melakukan usaha ekstra dalam
bekerja
129 Tinggi
Rasa bangga terhadap perusahaan 121 Sedang
Kebanggaanmenjadi anggota
perusahaan
111 Sedang
Senang memilih perusahaan sebagai
tempat bekerja
135 Tinggi
Kepedulian tehadap nasib
perusahaan
132 Tinggi
Jumlah 625
Rata-rata 125 Tinggi
Berdasarkan Tabel di atas, indikator
yang memiliki bobot tertinggi sebesar 135
yaitu senang memilih perusahaan sebagai
tempat bekerja. Sedangkan indikator yang
memiliki bobot terendah yaitu kebanggaan
menjadi anggota perusahaan sebesar 111, hal
ini menunjukkan bahwa responden pada
umumnya kurang bangga menjadi anggota
perusahaan namun mereka merasa senang
bisa bekerja pada ATRI DISTRIBUSINDO bila
dibandingkan bekerja dengan posisi yang
sama pada perusahaan lain maupun bila
dibandingkan dengan mereka belum bekerja
atau pengangguran.
Tabel 3
Bobot Variabel Continuance Commitment
Indikator
Total
Bobot
Ket
Pengaruh jikameninggalkan
perusahaan
129 Tinggi
Manfaat yang diperoleh jika bekerja
dalam waktu lama
113 Sedang
Bekerja pada perusahaan adalah
keputusan yang tepat
108 Sedang
Jumlah 350
Rata-rata 117 Sedang
7. Penulis1, Penulis2. Penulis3, dst ISSN : 1693-4474
SMART – Study & Management Reseach | Vol X, No.3 - 2013 61
Berdasarkan tabel di atas, indikator
yang memiliki bobot tertinggi sebesar 129
yaitu pengaruh jika meninggalkan
perusahaan. Sedangkan indikator yang
memiliki bobot terendah yaitu bekerja pada
perusahaan adalah keputusan yang tepat
sebesar 108, hal ini menunjukkan bahwa
responden berpikir apabila mereka memiliki
pilihan yang lebih baik maka mereka akan
memilih untuk tidak bekerja pada perusahaan
ini.
Namun dari hasil rata-rata bobot
variabel Komitmen Kelanjutan yang diperoleh
yaitu sebesar 117 termasuk kedalam kategori
cukup baik. Hal ini mendekati fenomena yang
menunjukkan bahwa pada umumnya
memiliki Komitmen Kelanjutan yang
menunjukkan tingkat yang tidak terlalu tinggi.
Tabel 4
Bobot Variabel Normative Commitment
Indikator
Total
Bobot
Ket
Menerima semua bentuk tugas 109 Sedang
Kecocokan nilai dengan perusahaan 125 Sedang
Perusahaan sebagai sumber inspirasi 124 Sedang
Perusahaan merupakan yang terbaik
sebagai tempat bekerja
110 Sedang
Jumlah 468
Rata-rata 117 Sedang
Berdasarkan Tabel di atas, indikator
yang memiliki bobot tertinggi sebesar 125
yaitu kecocokan nilai dengan perusahaan.
Sedangkan indikator yang memiliki bobot
terendah yaitu pernyataan bahwa perusahaan
merupakan yang terbaik sebagai tempat
bekerja sebesar 110. Hal ini berarti ketidak
cocokan akan nilai-nilai perusahaan yang
dirasakan oleh karyawan selaras dengan
pernyataan karyawan yang merasa bahwa
perusahaan tempatnya bekerja saat ini
bukanlah tempat terbaik untuk bekerja atau
dengan kata lain sebenarnya karyawan
berharap memiliki kesempatan untuk
memiliki pekerjaan yang lebih baik.
Hasil yang diperoleh dari rata-rata
bobot variabel Normative Commitment yaitu
sebesar 125 yang termasuk kedalam kategori
cukup baik. Hal ini mendekati fenomena yang
menunjukkan bahwa pada umumnya
memiliki Komitmen Normatif yang
menunjukkan tingkat yang tidak terlalu tinggi.
Bobot Variabel Kinerja dapat dilihat
pada tabel 5. Dari tabel tersebut terlihat
bahwa indikator waktu kehadiran responden,
menunjukkan nilai bobot tertinggi yaitu
sebesar 151. Bobot terendah berada pada
indikator tidak menunda pekerjaan yaitu
sebesar 99. Kesimpulan dari kedua bobot
indikator tersebut yaitu dalam hal waktu
kehadiran, karyawan telah mencapai tingkat
yang baik sedangkan dalam hal penundaan
pekerjaan mayoritas karyawan dinilai
memiliki kebiasaan yang tidak baik oleh
supervisor masing-masing yang
membawahinya.
Hasil yang diperoleh dari rata-rata
bobot variabel kinerja yaitu sebesar 123,34
yang termasuk kedalam kategori cukup baik.
Hal ini mendekati fenomena yang
menunjukkan bahwa pada umumnya para
karyawan marketing PT. ATRI
DISTRIBUSINDO menunjukkan kinerja yang
tidak tinggi sesuai dengan kurangnya
komitmen organisasi yang dimilikinya.
Tabel 5
Bobot Variabel Kinerja
Indikator
Total
Bobot
Ket
Pekerjaan sesuai standar kualitas 110 Sedang
Kesalahan Kerja 131 Tinggi
Kesesuaian dengan target yang
telah ditentukan
120 Sedang
Melebihi target kualitas 119 Sedang
Menyelesaikan pekerjaan tepat
waktu
110 Sedang
Tidak menunda pekerjaan 99 Sedang
Pemanfaatan waktu luang 132 Tinggi
Waktu Kehadiran 151 Tinggi
Waktu Pulang 126 Sedang
Tingkat Absensi 124 Sedang
Kemampuan bekerja sama dengan
rekan kerja
130 Tinggi
Kemampuanmemecahkan masalah
secara bersama
128 Sedang
Jumlah 1480
Rata-rata 123.34 Sedang
Sumber : data olahan
Hasil uji validitas instrumen kuesioner
penelitian dapat dilihat pada tabel 6.
Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa
seluruh pernyataan pada kuisioner ini r s-hitung
lebih besar daripada rs-Tabel sehingga item
8. Penulis1, Penulis2. Penulis3, dst ISSN : 1693-4474
SMART – Study & Management Reseach | Vol X, No.3 - 2013 62
kuesioner tersebut dinyatakan valid. Dengan
demikian pernyataan pada kuesioner dapat
dinyatakan valid, oleh karenanya pernyataan
tersebut layak untuk diikutsertakan dalam
analisis.
Tabel 6
Validitas Data
Item r s-hitung rs-Tabel Ket
X1.P1 0.898 0.266 Valid
X1.P2 0.713 0.266 Valid
X1.P3 0.372 0.266 Valid
X1.P4 0.442 0.266 Valid
X1.P5 0.727 0.266 Valid
X2.P1 0.585 0.266 Valid
X2.P2 0.736 0.266 Valid
X2.P3 0.648 0.266 Valid
X3.P1 0.794 0.266 Valid
X3.P2 0.485 0.266 Valid
X3.P3 0.724 0.266 Valid
X3.P4 0.725 0.266 Valid
Y.P1 0.547 0.266 Valid
Y.P2 0.771 0.266 Valid
Y.P3 0.771 0.266 Valid
Y.P4 0.813 0.266 Valid
Y.P5 0.414 0.266 Valid
Y.P6 0.351 0.266 Valid
Y.P7 0.676 0.266 Valid
Y.P8 0.865 0.266 Valid
Y.P9 0.480 0.266 Valid
Y.P10 0.485 0.266 Valid
Y.P11 0.404 0.266 Valid
Y.P12 0.784 0.266 Valid
Sumber : data olahan
Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada
tabel 7. Berdasarkan hasil pengujian
reliabilitas instrumen semua variabel
mempunyai reliabilitas yang baik karena nilai
rhitung lebih besar dibandingkan dengan nilai
rtabel. Dengan demikian item instrumen
tersebut dapat dianalisa lebih lanjut.
Tabel 7
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel r s-hitung rs-tabel Ket
Affective Commitment
(X1)
0.7446 0. 266 Reliabel
Continuance
Commitment (X2)
0.5085 0. 266 Reliabel
Normative
Commitment (X3)
0.7449 0. 266 Reliabel
Kinerja (Y) 0.8430 0. 266 Reliabel
Analisis Multiple Regression
Untuk mengetahui pengaruh
Komitmen Organisasi Affective Commitment
(X1), Continuance Commitment (X2), Normative
Commitment (X3)) terhadap Kinerja (Y) secara
simultan maupun parsial, dilakukan analisis
regresi berganda.
Dengan bantuan program SPSS versi
10.0 maka hasil pengujian menunjukkan hasil
sebagai berikut :
Berdasarkan hasil diatas, maka
persamaan regresi yang dihasilkan adalah
sebagai berikut :
Y = - 1,265 + 0,395 X1 + 0,767 X2 + 1,596 X3
Dari persamaan regresi di atas dapat
dilihat bahwa koefisien regresi untuk variabel
X1, X2 dan X3 bertanda positif (+), artinya
variabel tersebut berpengaruh positif
terhadap Y. persaman diatas juga dapat
diinterpretasikan sebagai berikut :
1. Setiap kenaikan satu skala interval pada
variabel Affective Commitment (X1), maka
Kinerja akan naik sebesar 0,395 skala
interval dengan asumsi variabel lain
bersifat konstan.
2. Setiap kenaikan satu skala interval pada
variabel Continuance Commitment (X2),
maka Kinerja akan naik sebesar 0,767
skala interval dengan asumsi variabel lain
bersifat konstan.
3. Setiap kenaikan satu skala interval pada
variabel Normative Commitment (X3),
maka Kinerja akan naik sebesar 1,596
skala interval dengan asumsi variabel lain
bersifat konstan.
Coefficientsa
-1.265 3.135 -.404 .688
.395 .249 .132 1.587 .119 .714 1.400
.767 .263 .226 2.917 .005 .819 1.221
1.596 .214 .666 7.445 .000 .616 1.624
(Constant)
X1
X2
X3
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coef f icients
Beta
Standardi
zed
Coef f icien
ts
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Ya.
Model Summaryb
.865a .748 .734 2.9826 1.671
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-W
atson
Predictors: (Constant), X3, X2, X1a.
Dependent Variable: Yb.
9. Penulis1, Penulis2. Penulis3, dst ISSN : 1693-4474
SMART – Study & Management Reseach | Vol X, No.3 - 2013 63
Untuk mengetahui seberapa besar
persentase pengaruh ketiga variabel X secara
simultan terhadap variabel Y adalah dengan
melakukan pengujian dengan koefisien
determinasi (R²). Dari hasil pengujian
diperoleh koefisien determinasi (R²)
persamaan regresi yaitu sebesar 0,748 (nilai
R-Square pada Tabel Model Summary).
Ini berarti, secara bersama-sama
Affective Commitment (X1), Continuance
Commitment (X2), dan Normative Commitment
(X3) berpengaruh sebesar 74,8% terhadap
Kinerja (Y) karyawan marketing PT. ATRI
DISTRIBUSINDO, maka akan mengakibatkan
penambahan dalam Kinerja (Y) karyawan
marketing PT. ATRI DISTRIBUSINDO sebesar
74,8 satuan. Sisanya sebesar 25,2%
dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar
ketiga variabel yang diteliti dalam penelitian
ini.
Setelah asumsi-asumsi klasik berganda
linier diperiksa dan dipenuhi maka
berikutnya akan diuji signifikansi pengaruh
Komitmen Organisasi (Affective Commitment,
Continuance Commitment, dan Normative
Commitment) secara simultan terhadap dalam
Kinerja karyawan marketing PT. ATRI
DISTRIBUSINDO.
Hasil uji signifikansi pengaruh simultan
dapat dilihat pada tabel ANOVA. Berdasarkan
Tabel tersebut diperoleh nilai Fhitung sebesar
50.569. Sedangkan pada taraf nyata (α) 5%
dengan derajat bebas v1 = k= 3dan v2 = n-k-1
= 55-3-1 = 51, nilai Ftabel ialah sebesar 4,98.
Karena F hitung > Ftabel dengan taraf signifikansi
0.000, maka dapat disimpulkan bahwa secara
simultan terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel Komitmen Organisasi
terhadap Kinerja karyawan marketing PT.
ATRI DISTRIBUSINDO.
Tabel 8
Nilai thitung Uji Parsial
Variabel ts-hitung ts-tabel Ket
Affective
Commitment (X1)
1,587 2,021
Tidak
Signifikan
Continuance
Commitment (X2)
2,917 2,021 Signifikan
Normative
Commitment (X3)
7,445 2,021 Signifikan
Untuk menguji signifikansi pengaruh
parsial dilakukan dengan statistik uji t. hal ini
dilakukan dengan membandingkan nilai nilai
thitung dengan nilai ttabel pada tabel distribusi t-
student dengan taraf nyata (α) 5% dengan
derajat bebas 51. Hasil pengujiannya dapat
dilihat pada tabel 8.
Variabel Affective Commitment (X1)
terbukti tidak memiliki pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap Kinerja (Y). Hal ini
ditunjukkan oleh thitung lebih kecil dari ttabel
yaitu 1,587 < 1,676. Disamping itu dengan
melihat pada Tabel 4.36 Coefficients, nilai
signifikan t lebih besar dari taraf α = 5% yaitu
0,119 > 0,05. Hal ini berarti bahwa Affective
Commitment (X1) secara parsial tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Kinerja karyawan marketing PT. ATRI
DISTRIBUSINDO. Semakin besar tingkat
Affective Commitment maka belum tentu
tingkat Kinerja juga akan semakin besar.
Temuan penelitian ini menunjukkan
bahwa karyawan marketing pada PT. ATRI
DISTRIBUSINDO kurang memiliki komitmen
afektif yang mempengaruhi kinerjanya serta
tidak mendukung teori Meyer, Allen & Smith
dalam Lilian (2004:51) bahwa komitmen
afektif terjadi jika keinginan karyawan untuk
bertahan di dalam organisasi adalah
didasarkan atas adanya keterikatan
emosional atau keterikatan psikologis
karyawan terhadap organisasi.
Variabel Continuance Commitment (X2)
terbukti memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Kinerja karyawan marketing PT.
ATRI DISTRIBUSINDO. Hal ini ditunjukkan
oleh thitung lebih besar dari ttabel yaitu 2.917 >
1,676. Disamping itu dengan melihat
Coefficients pada Tabel 4.36, nilai signifikan t
lebih kecil dari taraf α = 5% yaitu 0,005 <
0,05. Artinya, semakin tinggi Continuance
Commitment (komitmen kelanjutan) yang
dimiliki karyawan maka akan semakin tinggi
pula Kinerja karyawan. Hal ini mendukung
teori Menurut Meyer, Allen & Smith dalam
ANOVAb
1349.582 3 449.861 50.569 .000a
453.694 51 8.896
1803.276 54
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X3, X2, X1a.
Dependent Variable: Yb.
10. Penulis1, Penulis2. Penulis3, dst ISSN : 1693-4474
SMART – Study & Management Reseach | Vol X, No.3 - 2013 64
Lilian (2004:51) bahwa Komitmen
kontinuans di landasi oleh pertukaran antara
individu karyawan dengan organisasi dan
kekuatan komitmennya didasarkan oleh
derajat terhadap mana individu karyawan
memandang bahwa pertukaran tersebut
sesuai dengan keinginannya.
Variabel Normative Commitment (X3)
terbukti memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Kinerja karyawan marketing PT.
ATRI DISTRIBUSINDO. Hal ini ditunjukkan
oleh thitung lebih besar dari ttabel yaitu 7,445 >
1,676. Disamping itu dengan melihat
Coefficients pada Tabel 4.36, nilai signifikan t
lebih kecil dari taraf α = 5% yaitu 0,000 <
0,05. Artinya, semakin tinggi Continuance
Commitment (komitmen kelanjutan) yang
dimiliki karyawan maka akan semakin tinggi
pula Kinerja karyawan. Hal tersebut berarti,
mendukung pernyataan Meyer, Allen &
Smith dalam Lilian (2004:51) bahwa
komitmen normatif bersumber dari nilai-nilai
yang dipegang oleh karyawan. Karyawan
merasa bahwa ia berhutang budi kepada
organisasi, sehingga bertahan di dalam
organisasi adalah tindakan yang benar.
Komponen komitmen ini sering disebut
dengan komitmen moral dan mencerminkan
bagaimana seorang individu karyawan
mempersepsi norma, dan perilaku yang
dianggap dapat diterima. Serta mendukung
pendapat Robbins (2001) bahwa komitmen
organisasi sebagai suatu keadaan dimana
seorang karyawan memihak pada suatu
organisasi tertentu dan tujuannya serta
berminat memelihara keanggotaan dalam
organisasi.
KESIMPULAN
Berdasarkan pada hasil pembahasan
pengaruh ketiga dimensi variabel komitmen
organisasi yaitu Affective Commitment,
Continuance Commitment, dan Normative
Commitment terhadap kinerja karyawan
marketing PT. ATRI DISTRIBUSINDO,
diperoleh kesimpulan bahwa yang memiliki
pengaruh lebih besar terhadap pencapaian
kinerja karyawan marketing PT. ATRI
DISTRIBUSINDO adalah variabel Normative
Commitment. Hal ini berarti bahwa karyawan
merasa bahwa berhutang budi kepada
organisasi, sehingga bertahan di dalam
organisasi adalah tindakan yang benar.
Komponen komitmen ini sering disebut
dengan komitmen moral dan mencerminkan
bagaimana seorang individu karyawan
mempersepsi norma, dan perilaku yang
dianggap dapat diterima.
Sebagaimana yang dijelaskan pada
bagian sebelumnya bahwa secara simultan
Affective Commitment (X1), Continuance
Commitment (X2), dan Normative Commitment
(X3) berpengaruh sebesar 74,8% terhadap
Kinerja (Y) karyawan marketing PT. ATRI
DISTRIBUSINDO. Adapun sisanya sebesar
25,2% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain
diluar kelima variabel yang diteliti dalam
penelitian ini.
Berdasarkan hasil diatas, dapat
disarankan kepada manajemen PT ATRI
DISTRIBUSINDO, bahwa untuk meningkatkan
kinerja karyawan perlu dilakukan dengan
memelihara komitmen organisasi mereka.
Upaya itu dapat dilakukan dengan
meningkatkan aspek-aspek yang dapat
memperkuat komitmen seperti kompensasi,
pengalaman kerja yang baik, pelayanan
kesejahteraan, serta pelibatan dalam berbagai
kegiatan dan aktivitas organisasi. Disamping
itu dapat juga dilakukan dengan melakukan
job rotation, dan job enrichment serta job
enlargement.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Prabu Mangkunegara. 2004.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Edy Sutrisno. 2009. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Penerbit Kencana
Prenada Media Group.
Faustino Cardoso Gomes. 2003. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Penerbit Andi Offset.
Gibson, James L,. Jhon M. Ivancevich & J.M.
Donelly, 1997. Perilaku Organisasi,
Struktur dan Proses, Edisi 2, (Edisi
11. Penulis1, Penulis2. Penulis3, dst ISSN : 1693-4474
SMART – Study & Management Reseach | Vol X, No.3 - 2013 65
Terjemahan Bahasa Indonesia), Erlangga,
Jakarta.
McShane dan Von Glinow. 2005.
Organinizational Behavior, Mc Graw Hill,
Irwin
Muchdarsyah Sinungan. 2003. Produktivitas
Apa dan Bagaimana. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Nina Karlina, 2010, Pengaruh Iklim Organisasi
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT.
Pikiran Rakyat
Sondang P. Siagian. 2002. Kiat Meningkatkan
Produktivitas Kerja. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Steers, Richard M. 2001. Efektivitas
Organisasi. Jakarta: Penerbit Erlangga
T. Hani Handoko. 2001. Manajemen Personalia
dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Penerbit BPFE.
Wirawan. 2008. Budaya dan Iklim Organisasi.
Jakarta: Salemba Empat.
Veitzal Rivai., 2004. Kepemimpinan dan
Perilaku Organisasi, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Lampiran 1
Operasionalisasi Variabel
Variabel / Konsep Dimensi Indikator
Komitmen Organisasi (X)
yaitu karyawan yangmemiliki
komitmen untuk tetap tinggal
dalam organisasi, melakukan
pekerjaan dengan teratur,
bekerja dengan penuh waktu
atau mungkin lebih,menjaga
asset perusahaan, berbagi
dalam mencapai tujuan
organisasi dan sebagainya
Meyer dan Allen (dalam
Luthans, 2006:218)
Affective Commitment(X1) :
Komitmen yang melibatkan ikatan
emosional, identifikasi dan pelibatan diri
terhadap organisasi.
Melakukan usaha ekstra
Bangga terhadap perusahaan
Bangga menjadi anggota perusahaan
Senang memilih perusahaan sebagai
tempat bekerja
Peduli akan nasib perusahaan
Continuance Commitment (X2)
yaitu komitmen yang didasari oleh cost
yang diasosiasikan karyawan apabila
meninggalkan organisasi.
Pengaruh jikameninggalkan perusahaan
Mempertimbangkan manfaat yang
diperoleh jika bekerja dalam waktu yang
lama
Keputusan bekerja pada perusahaan
Normative Commitment (X3)
yaitu komitmen yang melibatkan
perasaan-perasaaan karyawan mengenai
keharusan dia untuk bertahan di dalam
organisasi.
Menerima semua bentuk tugas
Kecocokan nilai dengan perusahaan
Perusahaan sebagai sumber inspirasi
Perusahaan merupakan yang terbaik
sebagai tempat bekerja
Kinerja (Y)
Kinerja karyawan adalah
yangmempengaruhi
seberapa banyak mereka
memberi kontribusi kepada
organisasi.
Mathis dan Jackson
(2002 : 78)
Kualitas
Kuantitas
Ketepatan Waktu
Kehadiran di tempat kerja
Sikap kooperatif
Pekerjaan sesuai standar kualitas
Kesalahan Kerja
Kesesuaian dengan target yang telah
ditentukan
Melebihi target kualitas
Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu
Tidak menunda pekerjaan
Pemanfaatan waktu luang
Waktu Kehadiran
Waktu Pulang
Tingkat Abensi
Kemampuan bekerja sama dengan rekan
kerja
Kemampuanmemecahkan masalah
secara bersama