Materi Sosialisasi Survey Budaya HSSE Lengkap.pptx
Bab 4 Prinsip RBBS (Risk Based Behavioral Safety)
1. RISK BASED
BEHAVIORAL
SAFETY
BAB 4 : PRINSIP RBBS
Sumber: Buku Risk Based Behavior Safety
(DR. F.A Gunawan & DR. Waluyo)
Disarikan oleh Bondan Winarno & Intan Puji Astuti
2. Risk Based Behavioral Safety
(RBBS) adalah suatu proses untuk
mengamati perilaku kritis (tak aman
maupun aman) dari pekerja.
3. Upaya Membangun Perilaku
Tenaga Kerja Yang Benar
01 02
03 Menggerakkan sistem
pembinaan SDM dengan
mengisi pengetahuan,
ketrampilan, maupun sikap
bagi tenaga kerja termasuk
dalam aspek keselamatan
kerja
04
Menggerakkan program-
program untuk memotivasi
para pekerja agar
berperilaku sesuai standar
yang berlaku
Menggerakkan sistem agar
selalu mempertimbangkan
aspek manusia dalam
rencana sarana, prasarana
dan lingkungan fisik di
tempat kerja
Menggerakkan sistem
manajemen agar mampu
menjamin peralatan,
sarana, proses, material,
dan lingkungan kerja sesuai
dengan standar
4. Upaya Membangun Perilaku
Tenaga Kerja Yang Benar
05 06
Memberikan contoh
perilaku sebagai panutan
(role model) dengan
komitmen tinggi dalam
bidang keselamatan kerja
secara konsisten
Menggerakkan program
untuk meningkatkan
partisipasi tenaga kerja
dalam keselamatan kerja
yang dikenal dengan
sebuatan “Behavior Based
Safety” (BBS) atau “Risk
Behavior Based Safety”
(RBBS)
5. Model Perilaku ABC
Setiap perilaku (B-Behavior), pasti ada penggeraknya
(A-Antecedents/Activators), dan dapat menyebabkan
dampak (C-Consequences).
Mengurangi tindakan tidak aman dapat dilakukan dengan
memengaruhi dampak dan penggerak dari perilaku
tersebut, maka manajemen dapat mendorong
dilakukannya perilaku aman.
6. Antecedents/Activators
(Penggerak)
A
Seseorang yang melakukan tindakan ini disebut aktivator. Aktivator
dapat membentuk faktor dalam diri manusia (pengetahuan, keadaan
fisik-mental/emosi, dan sikap/kesadaran) atau faktor di luar diri
manusia (lingkungan fisik & sosial, sistem manajemen, kepemimpinan,
dll).
7. Behavior/Perilaku
B
Perilaku adalah segala sesuatu/gerak yang dapat
dilakukan makhluk hidup khususnya manusia. Perilaku
dapat terbentuk berupa :
1) Perilaku aman atau tidak aman
2) Perilaku benar atau tidak benar
3) Jalan pintas yang melanggar aturan, prosedur
maupun standar perilaku yang mematuhinya
8. C
Yang mengendalikan perilaku (B) adalah
dampak perilaku (C). Jadi perilaku merupakan
fungsi dari hasil persepsi terhadap dampak
(C), dengan kata lain “Activators only set the
stage for behavior or performance-they don’t
control it”
Consequences/Dampak
9. Cara Memperkuat Perilaku
Memotong bonus karyawan
yang tidak menggunakan APD,
atasan menegur tenaga kerja
yang tidak meggunakan APD
Memberikan perhatian kepada
tenaga kerja yang berperilaku
positif, agar perilaku tsb tidak
punah
Positive Reinforcement/
Penguatan Positif
Atasan memberikan
perhargaan, pujian, dan
tanggapan positif kepada
tenaga kerja
Diberikan bukti dampak
merokok, pemasangan
poster korban
kecelakaan, dll.
Negative Reinforcement/
Penguatan Negatif
Punishment/Hukuman Extinction/Kepunahan
Dari hasil penelitian, Penguatan Positif memberikan hasil yang lebih baik dari
pada yang lain. Memperhatikan adanya aspek “Extinction”, maka setiap tindakan
positif harus diberi perhatian atau penghargaan agar tidak menghilang
10. Cara Untuk Memotivasi Pekerja
Untuk Berperilaku Aman
● Memberikan hadiah (reward) bagi perilaku aman melalui bonus, promosi, dll
● Mendorong ketertiban dalam kegiatan : konsultasi, penakaran risiko,
penyusunan kerja aman, dll
● Menyediakan pelatihaan, lingkungan kerja aman, dll
● Menjelaskan dampak dari perilaku tidak aman dalam pertemuan-pertemuan K3
dan rapat operasi lainnya
● Menerapkan disiplin secara konsisten
11. Dampak Perilaku
Individu (Self)
Dampak yang dirasakan atau diperoleh secara
individu oleh pelaku itu secara langsung.
Rekan dan Tim (Peer and Team)
Sumber penguatan kedua dari dampak perilaku, karena orang-orang di
sekitar pekerjaan ini menjaga hubungan yang bermakna dengan perilaku.
Manajemen (Management)
Sumber penguatan ketiga dari dampak perilaku, karena manajemen
mempunyai hubungan dengan perilaku maupun kinerja individu.
Masyarakat (Societal)
Masyarakat sebagai pemberi reaksi atau dampak terhadap perilaku
individu, namun pengaruhnya sangat lemah..
14. Penerapan
RBBS
Pemanfaatan data hasil
pengamatan, strategi
perbaikan manajemen, dan
rencana perbaikan
3. Tindak Lanjut
4. Evaluasi Hasil Secara
Berkala
Sebagai bentuk penyempurnaan
5. Perbaikan Berkelanjutan
Dicapainya tujuan akhir kegiatan
operasi yang unggul bebas
gangguan dari insiden