Dokumen ini membahas tentang fertilisasi dan perkembangan embrio. Fertilisasi adalah proses penggabungan sel telur dan sperma untuk membentuk zigot. Embrio akan berkembang melalui pembelahan sel dan perkembangan organ. Plasenta berfungsi untuk menyalurkan zat gizi dan oksigen serta membuang limbah ke dan dari embrio.
Proses siklus menstruasi terdiri atas 4 fase yakni fase menstruasi, fase reparasi, fase poliferasi, dan fase sekresi. Setiap fase dipengaruhi oleh hormon-hormon reproduksi tertentu seperti estrogen, progesteron, FSH, dan LH untuk mempersiapkan ovulasi dan pembentukan endometrium.
Dokumen tersebut membahas sistem reproduksi wanita, meliputi struktur dan fungsi ovarium, tuba uterina, uterus, dan vagina. Juga dibahas mengenai siklus ovarium dan menstruasi, aktivitas hormon, serta beberapa penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi wanita.
Organ reproduksi wanita terdiri dari organ eksternal seperti mons pubis, labia mayor dan minor, klitoris, dan vestibulum. Organ internalnya adalah vagina, rahim, tuba falopi, dan ovarium. Rahim berfungsi sebagai tempat tumbuh kembang janin selama kehamilan. Ovarium menghasilkan ovum dan hormon seksual. Tuba falopi menangkap ovum dan menjadi tempat fertilisasi.
Dokumen ini membahas tentang fertilisasi dan perkembangan embrio. Fertilisasi adalah proses penggabungan sel telur dan sperma untuk membentuk zigot. Embrio akan berkembang melalui pembelahan sel dan perkembangan organ. Plasenta berfungsi untuk menyalurkan zat gizi dan oksigen serta membuang limbah ke dan dari embrio.
Proses siklus menstruasi terdiri atas 4 fase yakni fase menstruasi, fase reparasi, fase poliferasi, dan fase sekresi. Setiap fase dipengaruhi oleh hormon-hormon reproduksi tertentu seperti estrogen, progesteron, FSH, dan LH untuk mempersiapkan ovulasi dan pembentukan endometrium.
Dokumen tersebut membahas sistem reproduksi wanita, meliputi struktur dan fungsi ovarium, tuba uterina, uterus, dan vagina. Juga dibahas mengenai siklus ovarium dan menstruasi, aktivitas hormon, serta beberapa penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi wanita.
Organ reproduksi wanita terdiri dari organ eksternal seperti mons pubis, labia mayor dan minor, klitoris, dan vestibulum. Organ internalnya adalah vagina, rahim, tuba falopi, dan ovarium. Rahim berfungsi sebagai tempat tumbuh kembang janin selama kehamilan. Ovarium menghasilkan ovum dan hormon seksual. Tuba falopi menangkap ovum dan menjadi tempat fertilisasi.
Ovarium dan hormonnya memainkan peran penting dalam siklus reproduksi wanita. Ovarium memproduksi ovum dan hormon seperti estrogen dan progesteron yang memengaruhi pertumbuhan folikel, ovulasi, dan perkembangan endometrium. Siklus menstruasi terjadi selama 28 hari yang terdiri atas fase folikuler, ovulasi, dan luteal yang dipengaruhi sekresi gonadotropin dan hormon gonad.
1. Dokumen tersebut membahas tentang proses pembentukan plasenta, amnion, dan embriogenesis selama kehamilan. Proses pembentukan plasenta dimulai setelah implantasi dan selesai pada usia kehamilan 16 minggu. Amnion berisi air ketuban yang melindungi janin. Embriogenesis meliputi proses gastrulasi dimana terbentuk tiga lapisan sel (ektoderm, mesoderm, endoderm) yang kemudian berkembang menjadi sistem organ tubuh
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormon. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, ovarium, dan testis. Masing-masing kelenjar memproduksi hormon tertentu dan berperan dalam proses metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan tubuh.
1. Sistem endokrin terdiri dari hipotalamus, hipofisis, dan organ target seperti tiroid dan gonad yang berfungsi untuk mengatur berbagai proses fisiologi melalui pelepasan hormon.
2. Haid terjadi secara periodik akibat koordinasi antara hipotalamus, hipofisis, ovarium, dan endometrium yang dipengaruhi oleh siklus hormon selama siklus menstruasi.
3. Ovulasi terjadi di pertengahan siklus menstruasi setelah fase folik
Dokumen tersebut membahas tentang uterotonika, yaitu obat-obat yang memberikan pengaruh kontraksi pada rahim atau uterus. Terdapat beberapa jenis uterotonika seperti alkaloid ergot, oksitosin, dan prostaglandin yang berfungsi untuk mempercepat persalinan atau menghentikan perdarahan pasca persalinan. Dokumen ini juga menjelaskan indikasi, kontraindikasi, mekanisme kerja, efek samping, serta sediaan dari berbagai j
Dokumen tersebut membahas tentang mekanisme menstruasi pada wanita, meliputi siklus ovarium dan uterus, peran hormon seperti estrogen dan progesteron, serta tahapan-tahapan seperti fase folikular, ovulasi, dan luteal. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses siklus menstruasi secara keseluruhan.
Rupture uteri adalah robekan pada dinding rahim yang disebabkan oleh kelemahan otot rahim atau trauma selama persalinan. Rupture dibagi menjadi spontan yang disebabkan oleh kondisi rahim sebelum kehamilan, dan violent yang disebabkan cedera. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan dalam yang dapat meraba robekan. Pengobatan meliputi laparotomi untuk mengeluarkan janin dan plasenta, reparasi rahim jika memungkinkan, atau
Jaringan ikat terdiri dari sel-sel dan serat yang menghubungkan sel-sel. Terdapat dua jenis jaringan ikat, yaitu bentuk amorfus dan fibrosa. Jaringan ikat memiliki berbagai fungsi seperti membentuk sel darah, memakan bakteri, membentuk antibodi, mencegah pembekuan darah, dan melindungi organ tubuh. Komponen penting jaringan ikat adalah matriks dan sel-sel ikat seperti fibroblas, makrofag, dan sel mast.
Embriogenesis adalah proses perkembangan zigot menjadi individu primitif melalui beberapa tahapan seperti cleavage, blastula, dan gastrula. Cleavage adalah pembelahan zigot menjadi sel-sel kecil. Blastula adalah bola sel yang membentuk rongga di dalamnya. Gastrula memiliki tiga lapisan sel yang membentuk embrio.
Ovarium dan hormonnya memainkan peran penting dalam siklus reproduksi wanita. Ovarium memproduksi ovum dan hormon seperti estrogen dan progesteron yang memengaruhi pertumbuhan folikel, ovulasi, dan perkembangan endometrium. Siklus menstruasi terjadi selama 28 hari yang terdiri atas fase folikuler, ovulasi, dan luteal yang dipengaruhi sekresi gonadotropin dan hormon gonad.
1. Dokumen tersebut membahas tentang proses pembentukan plasenta, amnion, dan embriogenesis selama kehamilan. Proses pembentukan plasenta dimulai setelah implantasi dan selesai pada usia kehamilan 16 minggu. Amnion berisi air ketuban yang melindungi janin. Embriogenesis meliputi proses gastrulasi dimana terbentuk tiga lapisan sel (ektoderm, mesoderm, endoderm) yang kemudian berkembang menjadi sistem organ tubuh
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormon. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, ovarium, dan testis. Masing-masing kelenjar memproduksi hormon tertentu dan berperan dalam proses metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan tubuh.
1. Sistem endokrin terdiri dari hipotalamus, hipofisis, dan organ target seperti tiroid dan gonad yang berfungsi untuk mengatur berbagai proses fisiologi melalui pelepasan hormon.
2. Haid terjadi secara periodik akibat koordinasi antara hipotalamus, hipofisis, ovarium, dan endometrium yang dipengaruhi oleh siklus hormon selama siklus menstruasi.
3. Ovulasi terjadi di pertengahan siklus menstruasi setelah fase folik
Dokumen tersebut membahas tentang uterotonika, yaitu obat-obat yang memberikan pengaruh kontraksi pada rahim atau uterus. Terdapat beberapa jenis uterotonika seperti alkaloid ergot, oksitosin, dan prostaglandin yang berfungsi untuk mempercepat persalinan atau menghentikan perdarahan pasca persalinan. Dokumen ini juga menjelaskan indikasi, kontraindikasi, mekanisme kerja, efek samping, serta sediaan dari berbagai j
Dokumen tersebut membahas tentang mekanisme menstruasi pada wanita, meliputi siklus ovarium dan uterus, peran hormon seperti estrogen dan progesteron, serta tahapan-tahapan seperti fase folikular, ovulasi, dan luteal. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses siklus menstruasi secara keseluruhan.
Rupture uteri adalah robekan pada dinding rahim yang disebabkan oleh kelemahan otot rahim atau trauma selama persalinan. Rupture dibagi menjadi spontan yang disebabkan oleh kondisi rahim sebelum kehamilan, dan violent yang disebabkan cedera. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan dalam yang dapat meraba robekan. Pengobatan meliputi laparotomi untuk mengeluarkan janin dan plasenta, reparasi rahim jika memungkinkan, atau
Jaringan ikat terdiri dari sel-sel dan serat yang menghubungkan sel-sel. Terdapat dua jenis jaringan ikat, yaitu bentuk amorfus dan fibrosa. Jaringan ikat memiliki berbagai fungsi seperti membentuk sel darah, memakan bakteri, membentuk antibodi, mencegah pembekuan darah, dan melindungi organ tubuh. Komponen penting jaringan ikat adalah matriks dan sel-sel ikat seperti fibroblas, makrofag, dan sel mast.
Embriogenesis adalah proses perkembangan zigot menjadi individu primitif melalui beberapa tahapan seperti cleavage, blastula, dan gastrula. Cleavage adalah pembelahan zigot menjadi sel-sel kecil. Blastula adalah bola sel yang membentuk rongga di dalamnya. Gastrula memiliki tiga lapisan sel yang membentuk embrio.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang promosi kesehatan, termasuk definisi, tujuan, dan fisi serta misi promosi kesehatan menurut UU Kesehatan dan WHO.
2. Fisi promosi kesehatan adalah meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan mereka. Misi promosi kesehatan meliputi advokasi, kolaborasi, dan pemberdayaan masyarakat.
Dokumen ini membahas tentang sifilis, penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Sifilis dapat menyebabkan komplikasi sistemik dan kongenital jika tidak ditangani. Penyakit ini dibagi menjadi sifilis dini yang masih menular, sifilis laten, dan sifilis lanjut yang tidak menular. Gejala klinisnya bervariasi mulai dari papula, kondiloma, hingga kelainan organ dalam. Diagnosis
Program Studi Pendidikan Biologi merupakan program studi yang ada di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta. Buku ini membahas tentang Teori Evolusi yang ditulis oleh Delsa Ade Putri.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan serta hewan. Pertumbuhan adalah perubahan ukuran selama masa hidup akibat perbanyakan dan pembesaran sel, sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan yang ditandai dengan perubahan struktur dan fungsi organ. Pertumbuhan tumbuhan terjadi melalui pertumbuhan primer dan sekunder, sedangkan hewan melalui fase embrionik, regenerasi, dan metamorf
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal seperti gen, hormon, dan faktor eksternal seperti makanan, air, suhu, dan cahaya. Prosesnya meliputi perkecambahan, pertumbuhan primer dan sekunder, serta pengguguran daun yang dipengaruhi oleh berbagai faktor tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan paku dan siklus hidupnya, dimulai dari pembentukan gametangia dan sporofit hingga proses embriogenesis. Dibahas pula perkembangan embrio pada beberapa jenis tumbuhan paku seperti paku sejati dan Leptosporangitae sp. Termasuk dijelaskan mengenai peristiwa apogami dan apospori pada Pteridophyta.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi gen dan hormon, sedangkan faktor eksternal meliputi nutrisi, air, suhu, kelembapan, oksigen, dan cahaya. Interaksi berbagai faktor tersebut menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
The document discusses diseases including their causes, modes of transmission, symptoms, prevention and treatment. It covers diseases caused by bacteria like tuberculosis, cholera, tetanus; diseases caused by protozoa like malaria, amoebic dysentery; diseases caused by parasitic worms like ascariasis and tapeworms. It also discusses viral diseases such as polio, mumps, rabies, HIV/AIDS. It provides details on the causative agents, incubation periods, symptoms and prevention/cure for many of these important communicable and non-communicable diseases.
Angiospermae memiliki ciri utama berupa bakal biji yang dilindungi oleh bagian yang berasal dari daun buah, yang membentuk bakal buah. Angiospermae juga memiliki bunga sejati yang terdiri atas perhiasan bunga, benang sari, dan putik. Setelah penyerbukan, terjadi pembuahan di mana bakal biji menjadi biji dan dinding bakal buah menjadi daging buah.
Perkembangan embrio dan biji meliputi tahapan zigot, proembrio, globular, hati, torpedo, dan kotiledon. Embriogenesis berbeda antara monokotil dan dikotil. Pembentukan biji melibatkan integumen, endosperm, dan embrio sebagai bagian-bagiannya."
In Indonesian language: our group's presentation about the growth and development of plants.
Dalam bahasa Indonesia: Presentasi dari kelompok kami tentang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Oleh: Edward, Golfin, Jensen, Lenny, Leonard, Kenrick, Roselyn, Vicky.
XII IPA-03 (T.A. 2012-2013),
SMA SUTOMO 1 Medan.
Note: Contains copyrighted materials from various sources.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem reproduksi manusia, mulai dari proses gametogenesis, fertilisasi, embriogenesis, hingga tahap-tahap perkembangan janin. Diberikan pula contoh soal-soal evaluasi untuk menguji pemahaman materi.
Bab ini membahas sistem reproduksi manusia, meliputi struktur dan fungsi organ reproduksi pria dan wanita, mekanisme pembentukan gamet, fertilisasi, kehamilan, persalinan, ASI, pengaturan kelahiran, dan kelainan yang dapat terjadi.
Teks tersebut membahas tentang konsepsi dan perkembangan janin selama kehamilan normal, termasuk proses fertilisasi, implantasi, pembentukan plasenta, dan fungsi plasenta dalam pertukaran zat antara ibu dan janin.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan plasenta sejak implantasi blastosista hingga pembentukan plasenta dewasa. Proses ini meliputi pembentukan trofoblast, jonjot primer dan sekunder, serta sirkulasi darah ibu dan janin yang terpisah oleh membran plasenta. Pada akhirnya terbentuk plasenta yang berfungsi untuk nutrisi, proteksi, dan pertukaran zat antara ibu dan janin.
Proses gametogenesis adalah pembentukan sel generatif atau gamet melalui mitosis dan meiosis. Pada pria, spermatogenesis melibatkan pembentukan spermatozoa dari spermatogonia melalui mitosis dan dua divisi meiosis. Pada wanita, oogenesis melibatkan pembentukan ovum dari oogonium melalui satu divisi meiosis tak sempurna. Terdapat perbedaan antara kedua proses tersebut, seperti jumlah gamet yang dihasilkan dan ting
Embriologi membahas tentang perkembangan embrio mulai dari zigot hingga janin. Proses ini meliputi pembelahan sel, pembentukan lapisan sel, implantasi, dan perkembangan awal organ. Hormon seperti FSH, LH, estrogen dan progesterone memainkan peran penting dalam perkembangan embrio dan siklus reproduksi manusia.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
1. EMBRIOLOGI UMUM Kuliah B4 FK UMP Siti Hildani Thaib, dr,MKes. Bagian Biologi Kedokteran dan Andrologi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang SHT EMBRIO fk ump 2008
18. SHT EMBRIO fk ump 2008 blastocyst Another high quality human blastocyst The developing fetus itself is the area marked as "ICM" (inner cell mass) BLASTOCYST