SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Arumpuspa azizah

      I C Farmasi
    Tugas Biologi Sel
TUGAS BIOSEL

 EMBRIOLOGI
Cakram mudigah
   bilaminer
(Perkembangan Minggu Kedua)
Daftar isi
• Pengertian
• Perkembangan Hari Kedelapan
• Perkembangan Hari Kesembilan
• Perkembangan Hari Kesebelas sampai Hari
  Kedua Belas
• Perkembangan Hari Ketiga Belas
• Korelasi Klinik
                                    back
                                            next
A. PENGERTIAN
   Sel-sel dari massa sel dalam atau embrioblas
   berdiferensiasi menjadi dua lapisan : (a) satu
   lapisan sel-sel kecil kuboid berdampingan
   dengan rongga blastokista,yang dikenal
   sebagai lapisan hipoblas; dan (b) satu lapisan
   sel silinder tinggi bersebelahan dengan
   rongga amnion,lapisan epiblas. Sel-sel dari
   masing-masing lapisan mudigah membentuk
   sebuah cakram datar dan keduanya dikenal
   sebagai cakram mudigah bilaminer.
B. Perkembangan Hari Kedelapan

Blastokista sebelum dalam terbenam di dalam
 endometrium, dan luka bekas penembusan
 pada permukaan epitel ditutup oleh endapan
 fibrin. Trofoblas menunjukkan kemajuan
 perkembangan yang pesat, terutama pada
 kutub embrionalnya, dimana terlihat vakuola-
 vakuola pada sinisitium. Bila vakuola ini
 menyatu terbentuklah lakuna-lakuna yang
 besar, dan tahap perkembangan trofoblas ini
 dikenal sebagai tahap lakunaris.
Gambaran yang memperlihatkan blastokista manusia yang
berusia 7 hari,sebagian terbenam di dalam stroma
endometrium. Trofoblas terdiri atas selapis sel berinti tunggal
dibagian dalam, sitotrofoblas, dan sebuah lapisan luar tanpa
batas-batas sel yang jelas, sinsitiotroblas. Embrioblas
dibentuk oleh lapisan benih epiblas dan hipoblas. Rongga
amnion tampak sebagai sebuah celah sempit.
pada kutub abembrional, sel-sel gepeng,
 yang mungkin berasal dari hipoblas,
 membentuk suatu selaput tipis, yang
 dikenal sebagai selaput eksoselom
 (selaaput Heuser), yang melapisi
 permukaan dalam sititrofoblas. Selaput
 ini,    bersama   dengan      hipoblas,
 membentuk lapisan untuk rongga
 eksoselom (kantung kuning telur
 primitif).
Potongan blastokista manusia berusia 7 hari (100
X). Perhatikan gambaran sinsitiotroblas yang
berinti banyak, sel-sel sitotrofoblas yang besar,
celah sempit rongga amnion.
Perkembangan Hari Kesembilan

blastokista telah terbenam seluruhnya di
 dalam stroma endometrium, dan epitel
 permukaan menutupi hampir seluruh cacat
 pada dinding rahim. Kini blastokista hanya
 sedikit menonjol kedalam rongga rahim
Trofoblas ditandai dengan rongga-rongga
 lakuna dalam sinisitium yang membentuk
 suatu jalinan yang saling berhubungan yang
 masih terdiri atas sel-sel sitrofoblas
   terdapat tahap lakunaris, yaitu
    vakuola    yang     menyatu    lalu
    membentuk lakuna-lakuna yang
    besar yang disebabkan trofoblas
    yang      menunjukkan     kemajuan
    perkembangan yang pesat, terutama
    pada kutub embrionalnya, dimana
    terlihat   vakuola-vakuola   pada
    sinisitium
Gambaran blastikista manusia yang berusia 9 hari. Sinsitiotrofoblas
memperhatikan banyak lakuna. Perhatikan sel-sel gepeng yang
membentuk selaput eksoslom. Cakram mudigah bilaminer ini terdiri
atas selapis sel silindris dari epiblas dan selapis sel kuboid dari
hipoblas. Cacat permukaan terdahulu ditutupi oleh endapan fibrin.
Perkembangan Hari Kesebelas sampai
        Hari Kedua Belas
Sirkulasi utero-plasenta.
1. sel-sel sinsitiotroblas menembus lebih dalam
  ke stroma dan merusak lapisan endotel
  pembuluh-pembuluh kapiler ibu.
2. Pembuluh-pembuluh rambut ini tersumbat
  dan melebar yang disebut sinusoid.
3. Lakuna sinsitium kemudian berhubungan
  dengann sinusoid, dan darah ibu memasuki
  sistem lakuna. Karena trofoblas terus merusak
  sinusoid,darah ibu mulai mengalir melalui
  sistem trofoblas
Pertumbuhan cakram mudigah bilaminer lebih
   lambat dibandingkan dengan perkembangan
                   trofoblas

• cakram tersebut tetap kecil (0,1 sampai 0,2
  mm). Sementara itu,sel-sel endometrium
  menjadi polihedral dan banyak mengandung
  glikogen dan lemak; ruang sel terisi dengan
  cairan ekstravasasi, dan jaringan menjadi
  sembab. Perubahan-perubahan ini ,yang
  dikenal sebagai reaksi desidua,mula-mula
  terbatas di daerah sekitar tempat implantasi,
  tetapi segera meluas keseluruh endometium
Pertumbuhan cakram mudigah bilaminer lebih lambat dibandingkan
dengan perkembangan trofoblas; akibatnya, cakram tersebut tetap kecil
(0,1 sampai 0,2 mm). Sementara itu,sel-sel endometrium menjadi
polihedral dan banyak mengandung glikogen dan lemak; ruang sel terisi
dengan cairan ekstravasasi, dan jaringan menjadi sembab. Perubahan-
perubahan ini ,yang dikenal sebagai reaksi desidua,mula-mula terbatas di
daerah sekitar tempat implantasi, tetapi segera meluas keseluruh
endometium.
Potongan blastokista manusia yang berusia 12 hari
yang telah berimplantasi sempurna (100 X).
Perhatikan sel darah ibu di dalam lacuna, membran
eksoselom yang melapisi kantung kuning telur
primitive, serta hipoblas dan epiblas.
Perkembangan Hari Ketiga Belas
 Trofoblas ditandai dengan munculnya
 struktur-villi. Sel-sel dari sitotrofoblas
 berproliferasi setempat dan menembus ke
 dalam sinsitium. Silinder-silinder sel yang
 dibungkus sinsitium ini disebut villi primer
 hipoblas menghasilkan sel-sel lain yang
 bermigrasi kesisi dalam selaput eksoselom.
 Sel-sel ini berproliferasi dan berangsur-angsur
 membentuk rongga baru didalam rongga
 eksoselom. Rongga baru ini dikenal sebagai
 kantung kuning telur sekunder atau kantung
 kuning telur definitif
Gambar blastokista manusia berusia 13 hari. Lacuna
trofoblas sekarang terdapat pada kutub embrional maupun
abembrional, dan mulailah peredaran darah utero-plasenta.
Perhatikan pembentukan           villi primer dan selom
ekstraembional atau rongga korion. Kantung kuning telur
sekunder seluruhnya dilapisi oleh endoderm.
KOLERASI KLINIK
 Sinsitiotrofoblas bertanggung jawab atas produksi hormon
   gonadotropin korionik manusia (hCG)  diproduksi
  cukup banyak menjelang akhir minggu kedua  menjadi
  dasar untuk pengujian kehamilan.

 Pada lupus eritematosus sistemik (SLE)  terjadi
  penolakan embrio karena antibodi yang ditimbulkan oleh
  penyakit tersebut menyerang hasil konsepsi.

 Blastokista dapat berimplantasi pada tempat-tempat
  abnormal, misalnya di dekat muara ostium interna serviks
   plasenta menutupi mulut rahim  plasenta previa.
Potongan melalui tempat implantasi dari embrio berumur
13 hari. Perhatikan rongga amnion, kantung kuning telur
dan eksoselom di dalam rongga korion. Sebagian besar
lakuna terisi darah.
 Tempat implantasi dapat juga ditemukan di luar
 uterus  kehamilan di luar rahim (kehamilan
 ektopik). Kehamilan ektopik ini bisa terjadi di
 berbagai tempat di rongga abdomen, ovarium, atau
 tuba fallopii. Di rongga abdomen, blastokista paling
 sering melekat ke lapisan peritoneum rongga
 rektouteri (Cavum Douglasi). Bila blastokista
 berkembang di ovarium  kehamilan ovarium
 primer.

 Apabila trofoblas berkembang dan membentuk
 membran plasenta, tetapi hanya ada sedikit atau
 tidak ada sama sekali jaringan embrio disebut mola
 hidatidiformis. Mola menghasilkan hCG yang tinggi
 dan bisa menimbulkan tumor jinak atau ganas (mola
 invasif, koriokarsinoma).
Gambaran yang memperlihatkan tempat implantasi abnormal dari blastokista. 1,
Tempat implantasi pada rongga abdormen. Ovum paling sering bersarang dalam
rongga rektouterin (kantong Douglas), tetapi juga dapat bersarang di setiap
tempat yang tertutup oleh peritoneum. 2, Implantasi dalam region ampularis
dari tuba. 3, Implantasi tuba. 4, Implantasi interstisial, yaitu dalam bagian sempit
dari tubauteria. 5, Implantasi di dalam daerah ostium interna, sering kali
menimbulkan plasenta previa. 6, Implantasi ovarium.
 Apabila   trofoblas berkembang dan
 membentuk membran plasenta, tetapi
 hanya ada sedikit atau tidak ada sama
 sekali jaringan embrio disebut mola
 hidatidiformis. Mola menghasilkan hCG
 yang tinggi dan bisa menimbulkan tumor
 jinak atau ganas (mola invasif,
 koriokarsinoma).
Foto dari kehamilan tuba. Mudigah berusia sekitar
dua bulan dan akan keluar melalui suatu rupture
pada dinding tuba
Gambaran potongan garis tengah dari kandung
kemih, uterus dan rektum, untuk memperlihatkan
kehamilan abdominal dalam kantong rektouterina
(Douglas).
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

The Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: PregnancyThe Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: Pregnancy
Rahmah Fitria
 
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9iBab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
Nining Mtsnkra
 

What's hot (17)

Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
 
Fertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasiFertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasi
 
The Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: PregnancyThe Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: Pregnancy
 
Fertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasiFertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasi
 
Makalah plasenta
Makalah plasentaMakalah plasenta
Makalah plasenta
 
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
 
Embriologi umum fk UMP
Embriologi umum fk UMPEmbriologi umum fk UMP
Embriologi umum fk UMP
 
Anatomy & Development of Placenta
Anatomy & Development of PlacentaAnatomy & Development of Placenta
Anatomy & Development of Placenta
 
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
 
Reproduksi
ReproduksiReproduksi
Reproduksi
 
2 fertilisasi dan implantasi
2 fertilisasi dan implantasi2 fertilisasi dan implantasi
2 fertilisasi dan implantasi
 
Embryogenesis
EmbryogenesisEmbryogenesis
Embryogenesis
 
Biologi fertilisasi & perkembangan embrio(ppt1) copy
Biologi fertilisasi & perkembangan embrio(ppt1)   copyBiologi fertilisasi & perkembangan embrio(ppt1)   copy
Biologi fertilisasi & perkembangan embrio(ppt1) copy
 
embriologi
embriologiembriologi
embriologi
 
Gametogenesis
GametogenesisGametogenesis
Gametogenesis
 
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9iBab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
 
Fertilisasi
FertilisasiFertilisasi
Fertilisasi
 

Similar to Biologi sel arumpuspa azizah

Perkembangan plasenta
Perkembangan plasentaPerkembangan plasenta
Perkembangan plasenta
Sun Rise
 
Perkembangan plasenta
Perkembangan plasentaPerkembangan plasenta
Perkembangan plasenta
Sun Rise
 
KB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanKB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilan
Uwes Chaeruman
 
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Dani Ibrahim
 

Similar to Biologi sel arumpuspa azizah (20)

94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
 
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.pptProses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
 
Perkembangan plasenta
Perkembangan plasentaPerkembangan plasenta
Perkembangan plasenta
 
Perkembangan plasenta
Perkembangan plasentaPerkembangan plasenta
Perkembangan plasenta
 
edoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdf
edoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdfedoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdf
edoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdf
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilan
 
Biologi perkembaangan kb
Biologi perkembaangan kbBiologi perkembaangan kb
Biologi perkembaangan kb
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilan
 
KB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanKB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilan
 
Embriologi.ppt
Embriologi.pptEmbriologi.ppt
Embriologi.ppt
 
Makalah plasenta
Makalah plasentaMakalah plasenta
Makalah plasenta
 
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
 
Kehamilan
KehamilanKehamilan
Kehamilan
 
Pertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptxPertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptx
 
BAB II
BAB IIBAB II
BAB II
 
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
 
Sistem reproduksi 3
Sistem reproduksi 3Sistem reproduksi 3
Sistem reproduksi 3
 
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali PusatStruktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
 
Gastrula
GastrulaGastrula
Gastrula
 
Bab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusiaBab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusia
 

Biologi sel arumpuspa azizah

  • 1. Arumpuspa azizah I C Farmasi Tugas Biologi Sel
  • 3. Cakram mudigah bilaminer (Perkembangan Minggu Kedua)
  • 4. Daftar isi • Pengertian • Perkembangan Hari Kedelapan • Perkembangan Hari Kesembilan • Perkembangan Hari Kesebelas sampai Hari Kedua Belas • Perkembangan Hari Ketiga Belas • Korelasi Klinik back next
  • 5. A. PENGERTIAN Sel-sel dari massa sel dalam atau embrioblas berdiferensiasi menjadi dua lapisan : (a) satu lapisan sel-sel kecil kuboid berdampingan dengan rongga blastokista,yang dikenal sebagai lapisan hipoblas; dan (b) satu lapisan sel silinder tinggi bersebelahan dengan rongga amnion,lapisan epiblas. Sel-sel dari masing-masing lapisan mudigah membentuk sebuah cakram datar dan keduanya dikenal sebagai cakram mudigah bilaminer.
  • 6. B. Perkembangan Hari Kedelapan Blastokista sebelum dalam terbenam di dalam endometrium, dan luka bekas penembusan pada permukaan epitel ditutup oleh endapan fibrin. Trofoblas menunjukkan kemajuan perkembangan yang pesat, terutama pada kutub embrionalnya, dimana terlihat vakuola- vakuola pada sinisitium. Bila vakuola ini menyatu terbentuklah lakuna-lakuna yang besar, dan tahap perkembangan trofoblas ini dikenal sebagai tahap lakunaris.
  • 7. Gambaran yang memperlihatkan blastokista manusia yang berusia 7 hari,sebagian terbenam di dalam stroma endometrium. Trofoblas terdiri atas selapis sel berinti tunggal dibagian dalam, sitotrofoblas, dan sebuah lapisan luar tanpa batas-batas sel yang jelas, sinsitiotroblas. Embrioblas dibentuk oleh lapisan benih epiblas dan hipoblas. Rongga amnion tampak sebagai sebuah celah sempit.
  • 8. pada kutub abembrional, sel-sel gepeng, yang mungkin berasal dari hipoblas, membentuk suatu selaput tipis, yang dikenal sebagai selaput eksoselom (selaaput Heuser), yang melapisi permukaan dalam sititrofoblas. Selaput ini, bersama dengan hipoblas, membentuk lapisan untuk rongga eksoselom (kantung kuning telur primitif).
  • 9. Potongan blastokista manusia berusia 7 hari (100 X). Perhatikan gambaran sinsitiotroblas yang berinti banyak, sel-sel sitotrofoblas yang besar, celah sempit rongga amnion.
  • 10. Perkembangan Hari Kesembilan blastokista telah terbenam seluruhnya di dalam stroma endometrium, dan epitel permukaan menutupi hampir seluruh cacat pada dinding rahim. Kini blastokista hanya sedikit menonjol kedalam rongga rahim Trofoblas ditandai dengan rongga-rongga lakuna dalam sinisitium yang membentuk suatu jalinan yang saling berhubungan yang masih terdiri atas sel-sel sitrofoblas
  • 11. terdapat tahap lakunaris, yaitu vakuola yang menyatu lalu membentuk lakuna-lakuna yang besar yang disebabkan trofoblas yang menunjukkan kemajuan perkembangan yang pesat, terutama pada kutub embrionalnya, dimana terlihat vakuola-vakuola pada sinisitium
  • 12. Gambaran blastikista manusia yang berusia 9 hari. Sinsitiotrofoblas memperhatikan banyak lakuna. Perhatikan sel-sel gepeng yang membentuk selaput eksoslom. Cakram mudigah bilaminer ini terdiri atas selapis sel silindris dari epiblas dan selapis sel kuboid dari hipoblas. Cacat permukaan terdahulu ditutupi oleh endapan fibrin.
  • 13. Perkembangan Hari Kesebelas sampai Hari Kedua Belas Sirkulasi utero-plasenta. 1. sel-sel sinsitiotroblas menembus lebih dalam ke stroma dan merusak lapisan endotel pembuluh-pembuluh kapiler ibu. 2. Pembuluh-pembuluh rambut ini tersumbat dan melebar yang disebut sinusoid. 3. Lakuna sinsitium kemudian berhubungan dengann sinusoid, dan darah ibu memasuki sistem lakuna. Karena trofoblas terus merusak sinusoid,darah ibu mulai mengalir melalui sistem trofoblas
  • 14. Pertumbuhan cakram mudigah bilaminer lebih lambat dibandingkan dengan perkembangan trofoblas • cakram tersebut tetap kecil (0,1 sampai 0,2 mm). Sementara itu,sel-sel endometrium menjadi polihedral dan banyak mengandung glikogen dan lemak; ruang sel terisi dengan cairan ekstravasasi, dan jaringan menjadi sembab. Perubahan-perubahan ini ,yang dikenal sebagai reaksi desidua,mula-mula terbatas di daerah sekitar tempat implantasi, tetapi segera meluas keseluruh endometium
  • 15. Pertumbuhan cakram mudigah bilaminer lebih lambat dibandingkan dengan perkembangan trofoblas; akibatnya, cakram tersebut tetap kecil (0,1 sampai 0,2 mm). Sementara itu,sel-sel endometrium menjadi polihedral dan banyak mengandung glikogen dan lemak; ruang sel terisi dengan cairan ekstravasasi, dan jaringan menjadi sembab. Perubahan- perubahan ini ,yang dikenal sebagai reaksi desidua,mula-mula terbatas di daerah sekitar tempat implantasi, tetapi segera meluas keseluruh endometium.
  • 16. Potongan blastokista manusia yang berusia 12 hari yang telah berimplantasi sempurna (100 X). Perhatikan sel darah ibu di dalam lacuna, membran eksoselom yang melapisi kantung kuning telur primitive, serta hipoblas dan epiblas.
  • 17. Perkembangan Hari Ketiga Belas  Trofoblas ditandai dengan munculnya struktur-villi. Sel-sel dari sitotrofoblas berproliferasi setempat dan menembus ke dalam sinsitium. Silinder-silinder sel yang dibungkus sinsitium ini disebut villi primer  hipoblas menghasilkan sel-sel lain yang bermigrasi kesisi dalam selaput eksoselom. Sel-sel ini berproliferasi dan berangsur-angsur membentuk rongga baru didalam rongga eksoselom. Rongga baru ini dikenal sebagai kantung kuning telur sekunder atau kantung kuning telur definitif
  • 18. Gambar blastokista manusia berusia 13 hari. Lacuna trofoblas sekarang terdapat pada kutub embrional maupun abembrional, dan mulailah peredaran darah utero-plasenta. Perhatikan pembentukan villi primer dan selom ekstraembional atau rongga korion. Kantung kuning telur sekunder seluruhnya dilapisi oleh endoderm.
  • 19. KOLERASI KLINIK  Sinsitiotrofoblas bertanggung jawab atas produksi hormon  gonadotropin korionik manusia (hCG)  diproduksi cukup banyak menjelang akhir minggu kedua  menjadi dasar untuk pengujian kehamilan.  Pada lupus eritematosus sistemik (SLE)  terjadi penolakan embrio karena antibodi yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut menyerang hasil konsepsi.  Blastokista dapat berimplantasi pada tempat-tempat abnormal, misalnya di dekat muara ostium interna serviks  plasenta menutupi mulut rahim  plasenta previa.
  • 20. Potongan melalui tempat implantasi dari embrio berumur 13 hari. Perhatikan rongga amnion, kantung kuning telur dan eksoselom di dalam rongga korion. Sebagian besar lakuna terisi darah.
  • 21.  Tempat implantasi dapat juga ditemukan di luar uterus  kehamilan di luar rahim (kehamilan ektopik). Kehamilan ektopik ini bisa terjadi di berbagai tempat di rongga abdomen, ovarium, atau tuba fallopii. Di rongga abdomen, blastokista paling sering melekat ke lapisan peritoneum rongga rektouteri (Cavum Douglasi). Bila blastokista berkembang di ovarium  kehamilan ovarium primer.  Apabila trofoblas berkembang dan membentuk membran plasenta, tetapi hanya ada sedikit atau tidak ada sama sekali jaringan embrio disebut mola hidatidiformis. Mola menghasilkan hCG yang tinggi dan bisa menimbulkan tumor jinak atau ganas (mola invasif, koriokarsinoma).
  • 22. Gambaran yang memperlihatkan tempat implantasi abnormal dari blastokista. 1, Tempat implantasi pada rongga abdormen. Ovum paling sering bersarang dalam rongga rektouterin (kantong Douglas), tetapi juga dapat bersarang di setiap tempat yang tertutup oleh peritoneum. 2, Implantasi dalam region ampularis dari tuba. 3, Implantasi tuba. 4, Implantasi interstisial, yaitu dalam bagian sempit dari tubauteria. 5, Implantasi di dalam daerah ostium interna, sering kali menimbulkan plasenta previa. 6, Implantasi ovarium.
  • 23.  Apabila trofoblas berkembang dan membentuk membran plasenta, tetapi hanya ada sedikit atau tidak ada sama sekali jaringan embrio disebut mola hidatidiformis. Mola menghasilkan hCG yang tinggi dan bisa menimbulkan tumor jinak atau ganas (mola invasif, koriokarsinoma).
  • 24. Foto dari kehamilan tuba. Mudigah berusia sekitar dua bulan dan akan keluar melalui suatu rupture pada dinding tuba
  • 25. Gambaran potongan garis tengah dari kandung kemih, uterus dan rektum, untuk memperlihatkan kehamilan abdominal dalam kantong rektouterina (Douglas).