4. Daftar isi
• Pengertian
• Perkembangan Hari Kedelapan
• Perkembangan Hari Kesembilan
• Perkembangan Hari Kesebelas sampai Hari
Kedua Belas
• Perkembangan Hari Ketiga Belas
• Korelasi Klinik
back
next
5. A. PENGERTIAN
Sel-sel dari massa sel dalam atau embrioblas
berdiferensiasi menjadi dua lapisan : (a) satu
lapisan sel-sel kecil kuboid berdampingan
dengan rongga blastokista,yang dikenal
sebagai lapisan hipoblas; dan (b) satu lapisan
sel silinder tinggi bersebelahan dengan
rongga amnion,lapisan epiblas. Sel-sel dari
masing-masing lapisan mudigah membentuk
sebuah cakram datar dan keduanya dikenal
sebagai cakram mudigah bilaminer.
6. B. Perkembangan Hari Kedelapan
Blastokista sebelum dalam terbenam di dalam
endometrium, dan luka bekas penembusan
pada permukaan epitel ditutup oleh endapan
fibrin. Trofoblas menunjukkan kemajuan
perkembangan yang pesat, terutama pada
kutub embrionalnya, dimana terlihat vakuola-
vakuola pada sinisitium. Bila vakuola ini
menyatu terbentuklah lakuna-lakuna yang
besar, dan tahap perkembangan trofoblas ini
dikenal sebagai tahap lakunaris.
7. Gambaran yang memperlihatkan blastokista manusia yang
berusia 7 hari,sebagian terbenam di dalam stroma
endometrium. Trofoblas terdiri atas selapis sel berinti tunggal
dibagian dalam, sitotrofoblas, dan sebuah lapisan luar tanpa
batas-batas sel yang jelas, sinsitiotroblas. Embrioblas
dibentuk oleh lapisan benih epiblas dan hipoblas. Rongga
amnion tampak sebagai sebuah celah sempit.
8. pada kutub abembrional, sel-sel gepeng,
yang mungkin berasal dari hipoblas,
membentuk suatu selaput tipis, yang
dikenal sebagai selaput eksoselom
(selaaput Heuser), yang melapisi
permukaan dalam sititrofoblas. Selaput
ini, bersama dengan hipoblas,
membentuk lapisan untuk rongga
eksoselom (kantung kuning telur
primitif).
9. Potongan blastokista manusia berusia 7 hari (100
X). Perhatikan gambaran sinsitiotroblas yang
berinti banyak, sel-sel sitotrofoblas yang besar,
celah sempit rongga amnion.
10. Perkembangan Hari Kesembilan
blastokista telah terbenam seluruhnya di
dalam stroma endometrium, dan epitel
permukaan menutupi hampir seluruh cacat
pada dinding rahim. Kini blastokista hanya
sedikit menonjol kedalam rongga rahim
Trofoblas ditandai dengan rongga-rongga
lakuna dalam sinisitium yang membentuk
suatu jalinan yang saling berhubungan yang
masih terdiri atas sel-sel sitrofoblas
11. terdapat tahap lakunaris, yaitu
vakuola yang menyatu lalu
membentuk lakuna-lakuna yang
besar yang disebabkan trofoblas
yang menunjukkan kemajuan
perkembangan yang pesat, terutama
pada kutub embrionalnya, dimana
terlihat vakuola-vakuola pada
sinisitium
12. Gambaran blastikista manusia yang berusia 9 hari. Sinsitiotrofoblas
memperhatikan banyak lakuna. Perhatikan sel-sel gepeng yang
membentuk selaput eksoslom. Cakram mudigah bilaminer ini terdiri
atas selapis sel silindris dari epiblas dan selapis sel kuboid dari
hipoblas. Cacat permukaan terdahulu ditutupi oleh endapan fibrin.
13. Perkembangan Hari Kesebelas sampai
Hari Kedua Belas
Sirkulasi utero-plasenta.
1. sel-sel sinsitiotroblas menembus lebih dalam
ke stroma dan merusak lapisan endotel
pembuluh-pembuluh kapiler ibu.
2. Pembuluh-pembuluh rambut ini tersumbat
dan melebar yang disebut sinusoid.
3. Lakuna sinsitium kemudian berhubungan
dengann sinusoid, dan darah ibu memasuki
sistem lakuna. Karena trofoblas terus merusak
sinusoid,darah ibu mulai mengalir melalui
sistem trofoblas
14. Pertumbuhan cakram mudigah bilaminer lebih
lambat dibandingkan dengan perkembangan
trofoblas
• cakram tersebut tetap kecil (0,1 sampai 0,2
mm). Sementara itu,sel-sel endometrium
menjadi polihedral dan banyak mengandung
glikogen dan lemak; ruang sel terisi dengan
cairan ekstravasasi, dan jaringan menjadi
sembab. Perubahan-perubahan ini ,yang
dikenal sebagai reaksi desidua,mula-mula
terbatas di daerah sekitar tempat implantasi,
tetapi segera meluas keseluruh endometium
15. Pertumbuhan cakram mudigah bilaminer lebih lambat dibandingkan
dengan perkembangan trofoblas; akibatnya, cakram tersebut tetap kecil
(0,1 sampai 0,2 mm). Sementara itu,sel-sel endometrium menjadi
polihedral dan banyak mengandung glikogen dan lemak; ruang sel terisi
dengan cairan ekstravasasi, dan jaringan menjadi sembab. Perubahan-
perubahan ini ,yang dikenal sebagai reaksi desidua,mula-mula terbatas di
daerah sekitar tempat implantasi, tetapi segera meluas keseluruh
endometium.
16. Potongan blastokista manusia yang berusia 12 hari
yang telah berimplantasi sempurna (100 X).
Perhatikan sel darah ibu di dalam lacuna, membran
eksoselom yang melapisi kantung kuning telur
primitive, serta hipoblas dan epiblas.
17. Perkembangan Hari Ketiga Belas
Trofoblas ditandai dengan munculnya
struktur-villi. Sel-sel dari sitotrofoblas
berproliferasi setempat dan menembus ke
dalam sinsitium. Silinder-silinder sel yang
dibungkus sinsitium ini disebut villi primer
hipoblas menghasilkan sel-sel lain yang
bermigrasi kesisi dalam selaput eksoselom.
Sel-sel ini berproliferasi dan berangsur-angsur
membentuk rongga baru didalam rongga
eksoselom. Rongga baru ini dikenal sebagai
kantung kuning telur sekunder atau kantung
kuning telur definitif
18. Gambar blastokista manusia berusia 13 hari. Lacuna
trofoblas sekarang terdapat pada kutub embrional maupun
abembrional, dan mulailah peredaran darah utero-plasenta.
Perhatikan pembentukan villi primer dan selom
ekstraembional atau rongga korion. Kantung kuning telur
sekunder seluruhnya dilapisi oleh endoderm.
19. KOLERASI KLINIK
Sinsitiotrofoblas bertanggung jawab atas produksi hormon
gonadotropin korionik manusia (hCG) diproduksi
cukup banyak menjelang akhir minggu kedua menjadi
dasar untuk pengujian kehamilan.
Pada lupus eritematosus sistemik (SLE) terjadi
penolakan embrio karena antibodi yang ditimbulkan oleh
penyakit tersebut menyerang hasil konsepsi.
Blastokista dapat berimplantasi pada tempat-tempat
abnormal, misalnya di dekat muara ostium interna serviks
plasenta menutupi mulut rahim plasenta previa.
20. Potongan melalui tempat implantasi dari embrio berumur
13 hari. Perhatikan rongga amnion, kantung kuning telur
dan eksoselom di dalam rongga korion. Sebagian besar
lakuna terisi darah.
21. Tempat implantasi dapat juga ditemukan di luar
uterus kehamilan di luar rahim (kehamilan
ektopik). Kehamilan ektopik ini bisa terjadi di
berbagai tempat di rongga abdomen, ovarium, atau
tuba fallopii. Di rongga abdomen, blastokista paling
sering melekat ke lapisan peritoneum rongga
rektouteri (Cavum Douglasi). Bila blastokista
berkembang di ovarium kehamilan ovarium
primer.
Apabila trofoblas berkembang dan membentuk
membran plasenta, tetapi hanya ada sedikit atau
tidak ada sama sekali jaringan embrio disebut mola
hidatidiformis. Mola menghasilkan hCG yang tinggi
dan bisa menimbulkan tumor jinak atau ganas (mola
invasif, koriokarsinoma).
22. Gambaran yang memperlihatkan tempat implantasi abnormal dari blastokista. 1,
Tempat implantasi pada rongga abdormen. Ovum paling sering bersarang dalam
rongga rektouterin (kantong Douglas), tetapi juga dapat bersarang di setiap
tempat yang tertutup oleh peritoneum. 2, Implantasi dalam region ampularis
dari tuba. 3, Implantasi tuba. 4, Implantasi interstisial, yaitu dalam bagian sempit
dari tubauteria. 5, Implantasi di dalam daerah ostium interna, sering kali
menimbulkan plasenta previa. 6, Implantasi ovarium.
23. Apabila trofoblas berkembang dan
membentuk membran plasenta, tetapi
hanya ada sedikit atau tidak ada sama
sekali jaringan embrio disebut mola
hidatidiformis. Mola menghasilkan hCG
yang tinggi dan bisa menimbulkan tumor
jinak atau ganas (mola invasif,
koriokarsinoma).
24. Foto dari kehamilan tuba. Mudigah berusia sekitar
dua bulan dan akan keluar melalui suatu rupture
pada dinding tuba
25. Gambaran potongan garis tengah dari kandung
kemih, uterus dan rektum, untuk memperlihatkan
kehamilan abdominal dalam kantong rektouterina
(Douglas).