Proses gametogenesis adalah pembentukan sel generatif atau gamet melalui mitosis dan meiosis. Pada pria, spermatogenesis melibatkan pembentukan spermatozoa dari spermatogonia melalui mitosis dan dua divisi meiosis. Pada wanita, oogenesis melibatkan pembentukan ovum dari oogonium melalui satu divisi meiosis tak sempurna. Terdapat perbedaan antara kedua proses tersebut, seperti jumlah gamet yang dihasilkan dan ting
Spermatogenesis dan oogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin jantan dan betina. Spermatogenesis terjadi di testis dan menghasilkan sperma, sedangkan oogenesis terjadi di ovarium dan menghasilkan ovum tunggal. Kedua proses melibatkan pembelahan sel germinal melalui meiosis untuk menghasilkan gamet haploid.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem reproduksi manusia, meliputi organ reproduksi pria dan wanita, mekanisme pembentukan gamet, siklus menstruasi, dan proses fertilisasi serta pembentukan embrio. Secara ringkas, dokumen ini menjelaskan anatomi dan fisiologi dasar sistem reproduksi manusia.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet melalui oogenesis dan spermatogenesis.
2. Oogenesis terjadi di ovarium dan menghasilkan ovum, sedangkan spermatogenesis terjadi di testis dan menghasilkan sperma.
3. Kedua proses tersebut melibatkan pembelahan sel melalui mitosis dan meiosis untuk menghasilkan gamet yang haploid.
Proses terjadinya manusia berdasarkan IPTEKmugnisulaeman
Proses reproduksi manusia dimulai dari pembentukan gamet melalui spermatogenesis dan oogenesis. Fertilisasi terjadi ketika gamet bertemu dan membentuk individu baru. Proses kehamilan berlangsung selama 40 minggu sampai bayi lahir melalui beberapa tahap kelahiran.
Spermatogenesis dan oogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin jantan dan betina. Spermatogenesis terjadi di testis dan menghasilkan sperma, sedangkan oogenesis terjadi di ovarium dan menghasilkan ovum tunggal. Kedua proses melibatkan pembelahan sel germinal melalui meiosis untuk menghasilkan gamet haploid.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem reproduksi manusia, meliputi organ reproduksi pria dan wanita, mekanisme pembentukan gamet, siklus menstruasi, dan proses fertilisasi serta pembentukan embrio. Secara ringkas, dokumen ini menjelaskan anatomi dan fisiologi dasar sistem reproduksi manusia.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet melalui oogenesis dan spermatogenesis.
2. Oogenesis terjadi di ovarium dan menghasilkan ovum, sedangkan spermatogenesis terjadi di testis dan menghasilkan sperma.
3. Kedua proses tersebut melibatkan pembelahan sel melalui mitosis dan meiosis untuk menghasilkan gamet yang haploid.
Proses terjadinya manusia berdasarkan IPTEKmugnisulaeman
Proses reproduksi manusia dimulai dari pembentukan gamet melalui spermatogenesis dan oogenesis. Fertilisasi terjadi ketika gamet bertemu dan membentuk individu baru. Proses kehamilan berlangsung selama 40 minggu sampai bayi lahir melalui beberapa tahap kelahiran.
Embriologi membahas tentang perkembangan embrio mulai dari zigot hingga janin. Proses ini meliputi pembelahan sel, pembentukan lapisan sel, implantasi, dan perkembangan awal organ. Hormon seperti FSH, LH, estrogen dan progesterone memainkan peran penting dalam perkembangan embrio dan siklus reproduksi manusia.
Sistem reproduksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan melibatkan proses generatif atau seksual yang melibatkan gamet. Pada manusia terjadi melalui alat reproduksi dan fertilisasi internal, sedangkan pada hewan dan tumbuhan dapat terjadi fertilisasi internal atau eksternal, tergantung spesiesnya. Reproduksi juga dapat terjadi secara vegetatif tanpa melibatkan gamet.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem reproduksi manusia, meliputi organ reproduksi pria dan wanita beserta fungsinya, proses pembentukan sperma dan ovum, fertilisasi, pertumbuhan embrio, siklus menstruasi, dan beberapa kelainan pada sistem reproduksi."
Dokumen tersebut membahas proses gametogenesis dan fertilisasi. Gametogenesis adalah pembentukan gamet, meliputi spermatogenesis pada laki-laki dan oogenesis pada perempuan. Fertilisasi dimulai dengan reaksi akrosom sperma dan fusi membran sperma dan sel telur, yang memicu reaksi kortekal untuk mencegah polispermi. Ini menandai dimulainya organisme baru.
Proses spermatogenesis adalah pembentukan sperma di testis yang melibatkan perkembangan sel spermatogonium menjadi spermatozoa melalui meiosis. Proses ini dipengaruhi hormon FSH dan LH serta terjadi di tubulus seminiferus testis, dimulai dari mitosis spermatogonium menjadi spermatosit primer hingga terbentuknya spermatozoa melalui meiosis dan spermiogenesis.
Embriologi membahas tentang perkembangan embrio mulai dari zigot hingga janin. Proses ini meliputi pembelahan sel, pembentukan lapisan sel, implantasi, dan perkembangan awal organ. Hormon seperti FSH, LH, estrogen dan progesterone memainkan peran penting dalam perkembangan embrio dan siklus reproduksi manusia.
Sistem reproduksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan melibatkan proses generatif atau seksual yang melibatkan gamet. Pada manusia terjadi melalui alat reproduksi dan fertilisasi internal, sedangkan pada hewan dan tumbuhan dapat terjadi fertilisasi internal atau eksternal, tergantung spesiesnya. Reproduksi juga dapat terjadi secara vegetatif tanpa melibatkan gamet.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem reproduksi manusia, meliputi organ reproduksi pria dan wanita beserta fungsinya, proses pembentukan sperma dan ovum, fertilisasi, pertumbuhan embrio, siklus menstruasi, dan beberapa kelainan pada sistem reproduksi."
Dokumen tersebut membahas proses gametogenesis dan fertilisasi. Gametogenesis adalah pembentukan gamet, meliputi spermatogenesis pada laki-laki dan oogenesis pada perempuan. Fertilisasi dimulai dengan reaksi akrosom sperma dan fusi membran sperma dan sel telur, yang memicu reaksi kortekal untuk mencegah polispermi. Ini menandai dimulainya organisme baru.
Proses spermatogenesis adalah pembentukan sperma di testis yang melibatkan perkembangan sel spermatogonium menjadi spermatozoa melalui meiosis. Proses ini dipengaruhi hormon FSH dan LH serta terjadi di tubulus seminiferus testis, dimulai dari mitosis spermatogonium menjadi spermatosit primer hingga terbentuknya spermatozoa melalui meiosis dan spermiogenesis.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
2. Pengertian Gametogenesis
Gametogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan
sel-sel generatif yang disebut gamet atau sel benih atau sel
kelamin.
Proses gametogenesis bertujuan untuk mempersiapkan kromosom
dan sitoplasma gamet untuk persiapan fertilisasi. Selama
gametogenesis jumlah kromosom mengalami pengurangan dan
sel-sel mengalami perubahan bentuk.
Proses pembentukan gamet jantan (spermatozoa) disebut
Spermatogenesis dan proses pembentukan sel kelamin
betina/ovum disebut Oogenesis.
Pada umumnya gametogenesis dibagi dalam 4 fase, yaitu:
1. Asal usul sel-sel germinal (benih) dan migrasinya ke gonad.
2. Multiplikasi (perbanyakan) sel-sel germinal di dalam gonad
dengan cara mitosis.
3. Pembelahan meiosis yang mereduksi jumlah kromosom
menjadi setengahnya.
4. Maturasi (pematangan) dan differensiasi gamet menjadi ovum
3. Struktur dan Tipe Gamet
A. Sperma (Spermatozoa)
Sperma yang diproduksi oleh testis adalah sel tunggal yang terdiri
atas; kepala, leher dan ekor, panjang sekitar 50 µm dengan kepala
berbentuk oval atau lonjong.
Akrosom ialah suatu massa yang terdapat pada bagian anterior
sperma yang merupakan struktur yang berupa selubung yang
menutupi lebih kurang 2/3 daerah kepala sperma.
Akrosom penting karena mengandung enzim-enzim:
- Akrosin ; enzim proteolitik utama untuk menembus zona pellusida,
selain itu juga berperan dalam pengangkutan sperma melalui
mukus
serviks.
- Hialuronidase ; berguna untuk menembus kumulus oophorus.
- CPE (Corona Penetrating Enzyme) ; dipergunakan untuk
menembus korona radiata.
4. Inti sperma mengandung DNA dan mungkin RNA.
Pada bagian midpiece terdapat mitokondria yang banyak
mengandung lipid, energi midpiece dalam bentuk ATP
mengaktifkan sistem flagella.
B. Oosit dan Ovum
Pertumbuhan folikel memiliki tahap pertumbuhan dari folikel
primer, skunder sampai tersier. Pertumbuhan folikel muda
menjadi folikel primer diperkirakan terjadi ketika embrio
berumur 6 bulan, kemudian folikel primer tumbuh menjadi
folikel skunder.
Proses terbentuknya folikel tersier dari folikel skunder telah di
mulai ketika bayi lahir.
Pada waktu seorang wanita telah mencapai masa pubertas,
folikel tersier mengalami proses transformasi. Selanjutnya
folikel tersebut di sebut folikel matang (folikel de Graaf) dan
pada waktu ovulasi disebut ovum.
5. Transformasi Oosit
1. Vetellogenesis (penyimpangan kuning telur, pikmen dan kortika
granules).
- Kuning telur adalah cadangan makanan sel oosit yang diproduksi
oleh
mitokondria, badan golgi dan vakuola sel-sel folikel oosit sendiri.
- Kuning telur terdiri dari lemak, protein dan karbohirat.
- Kotika granules berfungsi mencegah pemasukan sperma baru
setelah
terjadi fertilisasi.
2. Organisasi daerah bakal menjadi bagian-bagian embrio
3. Pembentukan selaput pelindung
- Selaput primer ; dihasilkan oleh telur itu sendiri disebut
oolema/membran vitellin.
- Selaput skunder ; terletak disebelah luar selaput primer disebut
zona
pellusida, pada amfibia, reptilia dan aves disebut zona radiata.
6. Spermatogenesis
Sel-sel kecambah (germinal) primordial testis embrio berdiferensiasi
menjadi spermatogonia; yaitu sel diploid yang merupakan prekursor
sperma.
Spermatogonia terletak didekat dinding bagian luar tubulus semuniferus.
Spermatogonia mengalami mitosis berulang-ulang (sekitar 3 juta
spermatogonia) berdiferensiasi menjadi spermatosit primer .
Spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis I (jumlah kromosom
berkurang separuh) menghasilkan 2 spermatosit skunder (n).
Spermatosit skunder mengalami pembelahan meiosis II menghasilkan 4
(empat) spermatid.
Spermatid kemudian berdiferensiasi menjadi spermatozoa dewasa atau
sel sperma.
Selama spermatogenesis, sperma yang sedang berkembang itu
perlahan-lahan di dorong ke arah tengah tubula seminiferus dan menuju
ke epididimis yaitu tempat sperma mendapatkan motilitas (kemampuan
bergerak).
Dari pembentukan spermatogonia hingga ke sperma yang motil
10. Oogenesis
Produksi ovum atau sel telur dimulai dengan mitosis sel
germinal primordial dalam embrio yang menghasilkan oogonia
(2n).
Masing-masing oogonium berkembang menjadi oosit primer
(2n).
Mulai saat pubertas, sebuah oosit primer umumnya
menyelesaikan meiosis I setiap bulan.
Pembelahan meiosis pada oogenesis melibatkan sitokinesis
yang tidak sama (unequal cytokinesis).
Pembelahan meiosis I menghasilkan sebuah sel besar, yaitu
oosit skunder dan sebuah badan polar (polar body) yang lebih
kecil.
Pembelahan meiosis II, yang menghasilkan ovum dan badan
polar kecil lainnya, hanya terjadi jika sel sperma menembus
oosit skunder.
14. Perbedaan Antara Spermatogenesis dengan
Oogenesis
1. Jumlah gamet yang terbentuk setelah selesainya meiosis.
Pada jantan dari 1 (satu) gametosit terbentuk 4 (empat) gamet,
sedangkan pada betina hanya 1 (satu), yang 3 (tiga)
bersitoplasma sedikit sekali lalu hancur.
2. Pada jantan jumlah sperma yang terbentuk satu tahap
pembelahan dari testis mencapai jutaan jumlahnya, dan dalam
sehari akan terbentuk puluhan sampai ratusan juta. Dalam
ejakulasi seorang pria, dengan volume semen ± 3 ml
terkandung dalam 250 juta sperma. Sedangkan pada betina
hanya satu buah ovum yang terbentuk pada satu siklus.
3. Pada jantan sperma bergerak aktif berenang menuju tempat
fertilisasi di dalam saluran betina, sedangkan pada betina
ovum bersifat pasif.
4. Pada jantan gametogenesis baru terjadi setelah individunya
dewasa(pubertas), sedangkan pada betina oosit telah
terbentuk selama masa prenatal sekitar 6.000.000.
15. 5. Pada jantan proses gametogenesis berlangsung secara tuntas
sedangkan pada betina gemetogenesis berhenti pada fase
kedua. Jadi dapat di pahami bahwa seorang wanita sebelum
memasuki masa pubertas, oosit didalam ovarium sudah
selesai terbentuk, tetapi belum selesai mengalami
gametogenesis. Meiosis kedua baru diselesaikan setelah oosit
tersebut dibuahi oleh sperma. Prosesnya sangat singkat
sehingga terbentuk satu sel telur (ovum) dan yang tiga lagi
disebut Badan Polar yang mengalami degenerasi.
6. Pada jantan sperma yang keluar dari testis mengalami tahap
pematangan didalam saluran epididimis (kapasitasi). Di dalam
saluran ini sperma semakin lengkap mengandung bahan dan
faktor fisiologis untuk melakukan perjalanan ke tempat
fertilisasi dan membuahi. Mitikondria dibagian depan sperma
diaktifkan untuk membentuk ATP. Pada oosit tidak lagi
pematangan kedua setelah ovulasi.
7. Kemampuan oosit setelah ovulasi hanya 24 jam, sedangkan
sperma didalam saluran kelamin betina mencapai 3 x 24 jam.