3. Hubungan timbal
balik dimana pemberi
pelayanan memegang
tangung jawab paling
besar untuk
perawatan dalam
rangka bidang
perspektif mereka
Proses dimana dokter
dan perawat
meencanakan dan
praktek bersama
sebagai kolega,
bekerja saling
ketergantungan
dalam batasan
lingkup praktek
mereka dg berbagi
nilai dan saling
mengakui.
4. Hub. Berdasarkan azas kepercayaan dari pasien terhadap
perawat yg di kenal dg Terapeutik
Sangat penting untuk membedakan pengikat yang timbul antara
perawat pasien
Dalam transaksi terapeutik
ini yang mejadi objek adalah
upaya penyembuhan atau
yang dikenal dg Inspaning
verbintennis
Prestasi yang harus
diberikan perawat
adalah upaya
semaksimal mungkin
Hasil : resultaat verbintenis Hasil tertentu
5. - Kedudukan pasien dan
perawat tidak sederajat
- Perawat dianggap tahu
ttg penyakit
- Pasien tidak tahu apa-apa
- Positif : sangat membantu
pasien
- Negatif : upaya
penyembuhan membatasi
otonomi pasien
- Kedudukan pasien dan
perawat sederajat
- Pasien lebih aktif dalam
upaya penyembuhan
6. Pakar hukum kesehatan
1. Activity Passivity Relation
Pola hub. Aktif-pasif
2. Guidance Cooperation Relation
pola hub. Membimbing dan kerjasama
3. Manual Participation
Pola hub. Saling berperan serta
7. 1. Activity Passivity Relation
Pola hub. Aktif-pasif
Hub. Yang sempurna
Perawat aktif dan pasien pasif
Pasien menjadi penerima pelayanan dan tidak
dapat memberikan respon.
Seperti hub orang tua dengan anaknya
8. 2. Guidance Cooperation Relation
pola hub. Membimbing dan kerjasama
Sebagian hub. Perawat pasien
Penyakit pasien tidak teralu berat
Pasien mau bekerja sama
Perawat memberi nasehat, pasien
melaksanakan
Seperti hubungan otang tua dengan remaja
9. 3. Manual Participation
Pola hub. Saling berperan serta
Hub. Sosial demokratif.
Saling ketergantungan
Kedua pihak harus terbuka
Kekuasaan hampir sama dan saling membutuhkan
Pasien dg penyakit menahun
Hampir seluruh perawatan ditangan pasien
Pasien secara sadar dan aktif dalam penyembuhan
Pasien berlatar belakang pendidikan yang cukup tinggi
10. Penting untuk meningkatkan yankes
• Sesuai dengan kewenangan profesi masing-masing
Dipengaruhi oleh : persepsi dokter thd
perawat,kebijakan institusi,karakter profesi
• Harmonis : meningkat yankes
• Tidak harmonis : yankes tidak maksimal
11. Perawat mitra
dokter
Melindungi hak
dan wewenang
masing-masing
Pelayanan
perawatan yg
mandiri di
pertimbangkan
Perawat
mempunyai
otoritas
Perawat
betanggungjawab
dan tanggung
gugat
17. Berpusat pada pasien
Pemberi pelayanan harus bekerjasama
Menekan kontinitas
Kondisi timbal balik
Tidak ada satu pemberi pelayanan yg dominan
Kolaborasi dilakukan oleh dokter, perawat dan
nakes lainnya
18. • Sifat interaksi perawat menentukan kualitas
praktek kolaborasi
• Hubungan rekanan sejati
• Masing-masing pihak menghargai pihak
menghargai kekuasaan pihak lain
• Saling melindungi kepentingan masing-masing
19. 1. Kontrol – kekuasaan( diskusi pasien )
1. Menanyakan informasi
2. Memberi informasi
3. Menanyakan pendapat
4. Memberikan pendapat
5. Mengemukan usul
6. Memberi pengarahan
7. Pengambilan keputusan
8. Memberi pendidikan
9. Memberi dukungan
10. Menanyakan tidak setuju/tidak sependapat
11. Orientasi
12. Humor
20. 2. Lingkungan Praktek
- kegiatan dan tanggung jawab masing-masing
- tugas tertentu dibina bersama
Healt Role Expectation: semakin tinggi skor total
semakin besar Tanggung jawab perawat
1. Tanggung jawab dokter
2. Tanggung jawab perawat
3. Tanggung jawab pemakai
4. Galiytarianisme (akses,kekuasaan dan
penghargaan yang sama)
21. 3. Kepentingan Bersama
-Kepentingan bersama dg ketegasan masing-masing
Mengukur pola manajemen konflik :
1. Bersaing
2. Berkalaborasi
3. Berkompromi
4. Menghindari
5. mengakomodasi
22. Kecendrungan seseorang utk berkolaborasi
Kesesuaian harapan antara perawat dan
pasien
Mengevaluasi perubahan sikap dan ketetapan
waktu
23. 4. Tujuan Bersama
• Berorientasi kepada pasien
• Tujuan merupakan TJ perawat, TJ doter Dan
ada yang TJ bersama
• Bekerjasama adalah esensi dasar kolaborasi
24. Hambatan kolaborasi
tingkat Profesional dan institusional
• Perawat dlm melaksanakan askep blm
melaksanakan fungsi kolaborasi
• Perawat melaksanakn pelayanan bersasarkan
instruksi dokter yang di dokumentasikan
• Askep belum terdokummentasi dg baik
• Dokter beranggapan perawat asistennya
25. Elemen kolaborasi dalam praktik
Home Care Nursing
a. Memberikan yankes yg berkualitas dg
menggabungkan keahlian unik profesional
b. Produktivitas maks serta efektivitas dan efisiensi
sumberdaya
c. Peningkatan profesionalisme dan kepuasan kerja dan
loyalitas
d. Meningkatkan kohesivitas antar profesional
e. Kejelasan peran dala berinteraksi antar profesional
f. Menumbuhkan komunikasi, kolegalitas, dan
menghargai serta memahami orang lain.
26. Pentingnya MOU dalam praktik
Home Care Nursing
• Dalam meningkatkan kolaborasi yang efektif
dalam pelayanan home care, maka perlu
adanya Memorandum Of Understanding
(MOU) yang mengantur perjanjian kerja sama
antar pihak home care dengan tim tenaga
kesehatan.
27. Fungsi dari MOU
• Mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak
• Sebagai alat kontrol bagi masing-masing pihak, apakah
masing-masing pihak telah menunaikan kewajiban atau
prestasinya atau belum ataukah bahkan telah melakukan
wanprestasi.
• Sebagai alat bukti bagi masing-masing pihak apabila
dikemudian hari terjadi perselisihan diantara para pihak,
termasuk juga apabila ada pihak ketiga yang mungkin
keberatan dengan suatu kontrak dan mengharuskan kedua
belah pihak untuk membuktikan hal-hal yang berkaitan
dengan kontrak yang dimaksud.
• Mengamankan transaksi bisnis.
• Mengatur tentang pola penyelesaian sengketa yang timbul
antara kedua belah pihak (Parellangi, 2018).