Olimpiade Sains Nasional 2008 mengadakan eksperimen fisika tentang bandul fisis. Peserta diminta mengukur perioda osilasi bandul fisis tanpa beban dan dengan beban untuk menentukan momen inersia, percepatan gravitasi, dan panjang ekivalen bandul matematis. Eksperimen ini membantu memahami konsep dasar mekanika gerak bandul.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan pusat massa berbagai benda tegar homogen dan heterogen melalui eksperimen ayunan fisis. Langkah-langkahnya adalah memasang benda pada ayunan, memberikan simpangan kecil dan mencatat waktu ayunannya, serta menganalisis data untuk menentukan pusat massa dan percepatan gravitasi.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan pusat massa berbagai benda tegar homogen dan heterogen melalui eksperimen ayunan fisis. Langkah-langkahnya adalah memasang benda pada ayunan, memberikan simpangan kecil dan mencatat waktu ayunannya, serta menganalisis data untuk menentukan pusat massa dan percepatan gravitasi.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang percobaan bandul fisis untuk menentukan percepatan gravitasi. Terdapat penjelasan teori bandul fisis, rumus-rumus yang digunakan, langkah-langkah percobaan, dan format tabel untuk merekam data hasil pengamatan.
Dasar Teori
Pegas atau per adalah benda elastis yang digunakan untuk menyimpan
energi mekanis. Pegas biasanya terbuat dari baja. Ada beberapa rancangan pegas.
dalam pemakaian sehari-hari, istilah ini mengacu pada coil springs.
Pegas merupakan salah satu komponen yang digunakan dalam industri
seperti pada otomotif, transportasi dan industri lainnya. Pegas digunakan untuk
sistem suspensi, peralatan, perabot dan sebagainya. Sekarang ini dunia otomotif
berkembang pesat. Berdasarkan Studi Ipsos Busines Consulting yang dirilis tahun
2016 lalu, menunjukan pasar otomotif nasional masih tergolong aktraktif. Masyarkat
Indonesia mempunyai karakteristik menjadikan kendaraan dengan segmen mobil
penumpang dan low cost green car (LCGC) sebagai kendaraan favorit. Pertumbuhan
pasar otomotif nasional hingga 2020 mendatang diprediksi mencapai angka 6,8%.
Merujuk pada data gabungan industri kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo),
kuartal pertama 2017 pejualan mobil di Indonesia akan meningkat sebesar 6 %.
Kondisi ini menunjukan bahwa pasar domestis masih mempunyai potensi pasar yang
baik. Industri otomotif sangat berkembang pesat saat ini, sehingga mempunyai
kebutuhan pegas yang banyak. Hal ini berimbas pada peningkatan jumlah produksi
Elastis adalah kemampuan benda untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya
yang bekerja padanya dihilangkan. Ketika pegas ditarik yang berarti ada gaya luar
yang bekerja maka ia akan molor atau memannjang. Ketika gaya luar itu dihilangkan
ia akan kembali ke bentuk semula (Hatimah, 2013).
Hukum Hooke menyatakan bahwa besar gaya berbanding lurus dengan
pertambahanpanjang. Semakin besar gaya yang bekerja pada pegas, semakin besar
pertambahan panjang pegas. Perbandingan antara besar gaya terhadap
pertambahan panjang pegas bernilai koonstan. Hukum Hooke berlaku ketika gaya
tidak melampaui batas elastisitas. Pada saat pegas ditarik atau ditekan (pada pegs
bekerja gaya F) pegas bertambah panjang atau mungkin bertambah pendek. Pegas
tersebut juga memeberikan gaya perlawanan terhadap gaya yang bekerja pada pegas
yang dinamakan gaya lenting pulih (Fp). Besarnya gaya lenting pulih sama dengan
gaya.
penyebab benda bergetar adalah karena adanya gaya pemulih yang bekerja
pada benda tersebut. Ketika gaya pemulih berbanding lurus dengan perpindahan dari
titik kesetimbangan, getaran yang terjadi disebut gerak harmonik sederhana. Tidak
semua getaran periodik merupakan gerak harmonik sederhana. Secara umum, gaya
pemulih bergantung pada perpindahan dalam cara yang lebih rumit. Akan tetapi,
dalam kebanyakan sistem, gaya pemulih kira-kira sebanding dengan perpindahan jika
perpindahannya cukup kecil. Artinya, jika amplitudonya cukup kecil, getaran sistem
yang demikian akan mendekati gerak harmonic sederhana
9
Suatu sistem yang menunjukkan gejala gerak harmonik sederhana adalah sebuah
benda yang terikat ke sebuah pegas, di mana gaya pulihnya dinyatakan oleh Hukum
Hook
Dokumen ini membahas percobaan menentukan percepatan gravitasi bumi menggunakan bandul matematis. Percobaan ini melibatkan pengukuran periode osilasi untuk bandul besar dan kecil dengan panjang tali yang berbeda, serta analisis data untuk menghitung nilai g. Dari hasil percobaan diperoleh nilai rata-rata g sebesar 8,95 m/s2 untuk bandul besar dan 9,7617 m/s2 untuk bandul kecil.
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan ayunan matematis untuk menentukan besar percepatan gravitasi. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang tujuan percobaan, alat dan bahan yang digunakan, dasar teori ayunan matematis dan rumus untuk menghitung percepatan gravitasi berdasarkan panjang tali dan periode ayunan.
Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan nilai percepatan gravitasi dan kesalahannya dengan menggunakan ayunan matematis. Ayunan matematis terdiri dari tali, statip, beban, dan stopwatch. Periode ayunan hanya bergantung pada panjang tali dan percepatan gravitasi, bukan pada massa beban.
Eksperimen ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara panjang tali dan periode ayunan bandul sederhana. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin panjang tali yang digunakan, semakin besar periode ayunan bandulnya. Percepatan gravitasi juga mempengaruhi periode di mana periode akan semakin besar jika gravitasi semakin kecil. Massa bandul hanya berpengaruh sedikit terhadap periode.
Percobaan ini bertujuan untuk memverifikasi bahwa periode osilasi massa yang digantungkan pada pegas berbanding terbalik dengan akar kuadrat massa, sesuai dengan hukum gerak harmonik. Berbagai massa diuji dan waktu osilasi diukur. Hasilnya menunjukkan bahwa periode osilasi sesuai dengan prediksi teori dalam batas toleransi 10%. Grafik periode-massa menunjukkan hubungan yang sesuai dengan hukum gerak harmonik.
Dokumen tersebut membahas percobaan mengukur percepatan gravitasi bumi menggunakan bandul. Percobaan ini melibatkan pengukuran periode ayunan dengan berbagai panjang tali dan massa beban. Hasilnya menunjukkan percepatan gravitasi yang diukur sekitar 9,79 m/s2, mendekati nilai konstan percepatan gravitasi bumi 9,8 m/s2.
Eksperimen menguji Hukum Hooke menunjukkan bahwa gaya pegas berbanding lurus dengan perubahan panjangnya untuk berbagai beban. Kurva hubungan antara gaya dan perubahan panjang menghasilkan garis lurus, mendukung hukum tersebut. Konstanta pegas diperoleh dari grafik mendekati nilai teori satu.
1. Dokumen tersebut membahas tentang gerak periodik dan gerak harmonik, termasuk contohnya seperti gerakan bandul sederhana.
2. Dijelaskan pula hukum Hooke yang menyatakan hubungan antara gaya dan perubahan panjang pada benda elastis seperti pegas.
3. Terdapat pula penjelasan tentang periode, frekuensi, fase, dan sudut fase pada gerakan harmonik.
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada PegasNur Azizah
Laporan ini mendeskripsikan dua eksperimen yang dilakukan untuk mempelajari hukum Hooke dan getaran harmonis sederhana pada pegas. Eksperimen pertama menunjukkan hubungan antara panjang pegas dengan beban yang diberikan sesuai hukum Hooke, sedangkan eksperimen kedua mengukur periode getaran pegas dengan menambahkan beban. Hasilnya digunakan untuk menentukan konstanta pegas.
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibelumammuhammad27
Laporan praktikum fisika dasar II mengenai gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel. Praktikum ini bertujuan untuk menentukan periode bandul, percepatan gravitasi, dan kesalahan relatif dengan melakukan percobaan pada bandul reversibel dengan variasi jarak beban. Hasilnya digunakan untuk membandingkan data percobaan dengan teori. [/ringkasan]"
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegasNurul Hanifah
Laporan praktikum fisika dasar tentang percobaan tetapan pegas yang bertujuan untuk mengukur konstanta pegas, menentukan gravitasi, dan massa efektif pegas. Percobaan dilakukan dengan cara statis dan dinamis menggunakan pegas, beban, pipa U berisi cairan, dan alat ukur waktu. Hasilnya adalah konstanta pegas 5997,85 g/cm, gravitasi 906,61 cm/s^2, dan massa efektif pegas
Dokumen tersebut membahas tentang dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar. Secara khusus membahas konsep momen gaya, momen inersia, hukum Newton untuk gerak rotasi dan translasi, serta syarat-syarat untuk kesetimbangan partikel dan benda tegar.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang percobaan bandul fisis untuk menentukan percepatan gravitasi. Terdapat penjelasan teori bandul fisis, rumus-rumus yang digunakan, langkah-langkah percobaan, dan format tabel untuk merekam data hasil pengamatan.
Dasar Teori
Pegas atau per adalah benda elastis yang digunakan untuk menyimpan
energi mekanis. Pegas biasanya terbuat dari baja. Ada beberapa rancangan pegas.
dalam pemakaian sehari-hari, istilah ini mengacu pada coil springs.
Pegas merupakan salah satu komponen yang digunakan dalam industri
seperti pada otomotif, transportasi dan industri lainnya. Pegas digunakan untuk
sistem suspensi, peralatan, perabot dan sebagainya. Sekarang ini dunia otomotif
berkembang pesat. Berdasarkan Studi Ipsos Busines Consulting yang dirilis tahun
2016 lalu, menunjukan pasar otomotif nasional masih tergolong aktraktif. Masyarkat
Indonesia mempunyai karakteristik menjadikan kendaraan dengan segmen mobil
penumpang dan low cost green car (LCGC) sebagai kendaraan favorit. Pertumbuhan
pasar otomotif nasional hingga 2020 mendatang diprediksi mencapai angka 6,8%.
Merujuk pada data gabungan industri kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo),
kuartal pertama 2017 pejualan mobil di Indonesia akan meningkat sebesar 6 %.
Kondisi ini menunjukan bahwa pasar domestis masih mempunyai potensi pasar yang
baik. Industri otomotif sangat berkembang pesat saat ini, sehingga mempunyai
kebutuhan pegas yang banyak. Hal ini berimbas pada peningkatan jumlah produksi
Elastis adalah kemampuan benda untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya
yang bekerja padanya dihilangkan. Ketika pegas ditarik yang berarti ada gaya luar
yang bekerja maka ia akan molor atau memannjang. Ketika gaya luar itu dihilangkan
ia akan kembali ke bentuk semula (Hatimah, 2013).
Hukum Hooke menyatakan bahwa besar gaya berbanding lurus dengan
pertambahanpanjang. Semakin besar gaya yang bekerja pada pegas, semakin besar
pertambahan panjang pegas. Perbandingan antara besar gaya terhadap
pertambahan panjang pegas bernilai koonstan. Hukum Hooke berlaku ketika gaya
tidak melampaui batas elastisitas. Pada saat pegas ditarik atau ditekan (pada pegs
bekerja gaya F) pegas bertambah panjang atau mungkin bertambah pendek. Pegas
tersebut juga memeberikan gaya perlawanan terhadap gaya yang bekerja pada pegas
yang dinamakan gaya lenting pulih (Fp). Besarnya gaya lenting pulih sama dengan
gaya.
penyebab benda bergetar adalah karena adanya gaya pemulih yang bekerja
pada benda tersebut. Ketika gaya pemulih berbanding lurus dengan perpindahan dari
titik kesetimbangan, getaran yang terjadi disebut gerak harmonik sederhana. Tidak
semua getaran periodik merupakan gerak harmonik sederhana. Secara umum, gaya
pemulih bergantung pada perpindahan dalam cara yang lebih rumit. Akan tetapi,
dalam kebanyakan sistem, gaya pemulih kira-kira sebanding dengan perpindahan jika
perpindahannya cukup kecil. Artinya, jika amplitudonya cukup kecil, getaran sistem
yang demikian akan mendekati gerak harmonic sederhana
9
Suatu sistem yang menunjukkan gejala gerak harmonik sederhana adalah sebuah
benda yang terikat ke sebuah pegas, di mana gaya pulihnya dinyatakan oleh Hukum
Hook
Dokumen ini membahas percobaan menentukan percepatan gravitasi bumi menggunakan bandul matematis. Percobaan ini melibatkan pengukuran periode osilasi untuk bandul besar dan kecil dengan panjang tali yang berbeda, serta analisis data untuk menghitung nilai g. Dari hasil percobaan diperoleh nilai rata-rata g sebesar 8,95 m/s2 untuk bandul besar dan 9,7617 m/s2 untuk bandul kecil.
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan ayunan matematis untuk menentukan besar percepatan gravitasi. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang tujuan percobaan, alat dan bahan yang digunakan, dasar teori ayunan matematis dan rumus untuk menghitung percepatan gravitasi berdasarkan panjang tali dan periode ayunan.
Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan nilai percepatan gravitasi dan kesalahannya dengan menggunakan ayunan matematis. Ayunan matematis terdiri dari tali, statip, beban, dan stopwatch. Periode ayunan hanya bergantung pada panjang tali dan percepatan gravitasi, bukan pada massa beban.
Eksperimen ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara panjang tali dan periode ayunan bandul sederhana. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin panjang tali yang digunakan, semakin besar periode ayunan bandulnya. Percepatan gravitasi juga mempengaruhi periode di mana periode akan semakin besar jika gravitasi semakin kecil. Massa bandul hanya berpengaruh sedikit terhadap periode.
Percobaan ini bertujuan untuk memverifikasi bahwa periode osilasi massa yang digantungkan pada pegas berbanding terbalik dengan akar kuadrat massa, sesuai dengan hukum gerak harmonik. Berbagai massa diuji dan waktu osilasi diukur. Hasilnya menunjukkan bahwa periode osilasi sesuai dengan prediksi teori dalam batas toleransi 10%. Grafik periode-massa menunjukkan hubungan yang sesuai dengan hukum gerak harmonik.
Dokumen tersebut membahas percobaan mengukur percepatan gravitasi bumi menggunakan bandul. Percobaan ini melibatkan pengukuran periode ayunan dengan berbagai panjang tali dan massa beban. Hasilnya menunjukkan percepatan gravitasi yang diukur sekitar 9,79 m/s2, mendekati nilai konstan percepatan gravitasi bumi 9,8 m/s2.
Eksperimen menguji Hukum Hooke menunjukkan bahwa gaya pegas berbanding lurus dengan perubahan panjangnya untuk berbagai beban. Kurva hubungan antara gaya dan perubahan panjang menghasilkan garis lurus, mendukung hukum tersebut. Konstanta pegas diperoleh dari grafik mendekati nilai teori satu.
1. Dokumen tersebut membahas tentang gerak periodik dan gerak harmonik, termasuk contohnya seperti gerakan bandul sederhana.
2. Dijelaskan pula hukum Hooke yang menyatakan hubungan antara gaya dan perubahan panjang pada benda elastis seperti pegas.
3. Terdapat pula penjelasan tentang periode, frekuensi, fase, dan sudut fase pada gerakan harmonik.
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada PegasNur Azizah
Laporan ini mendeskripsikan dua eksperimen yang dilakukan untuk mempelajari hukum Hooke dan getaran harmonis sederhana pada pegas. Eksperimen pertama menunjukkan hubungan antara panjang pegas dengan beban yang diberikan sesuai hukum Hooke, sedangkan eksperimen kedua mengukur periode getaran pegas dengan menambahkan beban. Hasilnya digunakan untuk menentukan konstanta pegas.
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibelumammuhammad27
Laporan praktikum fisika dasar II mengenai gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel. Praktikum ini bertujuan untuk menentukan periode bandul, percepatan gravitasi, dan kesalahan relatif dengan melakukan percobaan pada bandul reversibel dengan variasi jarak beban. Hasilnya digunakan untuk membandingkan data percobaan dengan teori. [/ringkasan]"
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegasNurul Hanifah
Laporan praktikum fisika dasar tentang percobaan tetapan pegas yang bertujuan untuk mengukur konstanta pegas, menentukan gravitasi, dan massa efektif pegas. Percobaan dilakukan dengan cara statis dan dinamis menggunakan pegas, beban, pipa U berisi cairan, dan alat ukur waktu. Hasilnya adalah konstanta pegas 5997,85 g/cm, gravitasi 906,61 cm/s^2, dan massa efektif pegas
Dokumen tersebut membahas tentang dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar. Secara khusus membahas konsep momen gaya, momen inersia, hukum Newton untuk gerak rotasi dan translasi, serta syarat-syarat untuk kesetimbangan partikel dan benda tegar.
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersiaRenny Aniwarna
Dokumen tersebut berisi contoh soal dan pembahasan mengenai momen gaya dan momen inersia. Materi ini meliputi rumus-rumus dasar mengenai momen gaya untuk massa titik dan bentuk benda seperti silinder, bola, dan batang tipis beserta pembahasannya dalam 14 soal.
Dokumen tersebut berisi petunjuk praktikum fisika tentang percobaan-percobaan dasar yang meliputi percobaan ayunan sederhana untuk mengukur percepatan gravitasi, hukum Hooke mengenai hubungan antara gaya dan perubahan panjang pegas, serta getaran pegas untuk menentukan hubungan antara periode dengan massa beban.
Dokumen ini memberikan bahan ajar tentang konsep mekanika klasik untuk fisika SMA kelas XI semester genap, termasuk momen gaya, momen inersia, dan contoh soal terkait. Materi ini mencakup definisi momen gaya sebagai hasil kali gaya dan lengannya, momen inersia sebagai analog massa pada gerak rotasi, serta contoh perhitungan momen gaya dan momen inersia untuk berbagai benda.
Dokumen ini membahas tentang hukum-hukum gerak Newton, termasuk hukum inerti, hukum gerak beraturan, dan penerapan hukum-hukum tersebut dalam menyelesaikan masalah mekanika."
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)umammuhammad27
Laporan praktikum mendeskripsikan prosedur pengukuran momen inersia dari berbagai benda seperti bola, silinder, piringan, dan kerucut dengan mengukur massa, diameter, dan tinggi benda. Data pengukuran periode diri, periode benda, simpangan, dan periode piringan juga dilaporkan.
Laporan praktikum fisika dasar mengenai percobaan pesawat Atwood. Percobaan ini bertujuan mempelajari hukum Newton, gerak beraturan dan momen inersia. Metode kerjanya menggunakan dua keping berbeda massa yang dijatuhkan secara bersamaan menggunakan pesawat Atwood. Hasilnya digunakan untuk menghitung kecepatan, percepatan, dan momen inersia.
Dokumen tersebut membahas teori-teori dasar dalam analisis struktur seperti hukum Hooke, teorema Betti, hukum timbal balik Maxwell, energi regangan, prinsip kerja virtual, teori momen area, dan metode unit beban untuk menghitung defleksi rangka batang.
Dokumen tersebut berisi 8 soal fisika yang membahas berbagai konsep fisika seperti gerak parabola, tumbukan, sistem katrol, momentum sudut, sistem bermassa dan pegas, serta sistem berongga. Soal-soal tersebut meminta menghitung besaran-besaran seperti percepatan, kecepatan, waktu, energi, dan lainnya berdasarkan hukum-hukum dasar fisika seperti hukum Newton, hukum kekekalan momentum, dan h
KISI-KISI USP FISIKA YN 2024 untuk kelas XII.docxDiaRatnaAjizah1
Pembuatan kisi-kisi tidak hanya akan memudahkan tenaga pendidik namun juga peserta didik, berikut adalah hal hal yang harus diperhatikan dalam cara membuat kisi-kisi:
1. Nama Sekolah/Perguruan Tinggi
Hal ini menunjukkan sekolah/perguruan tinggi mana yang proses pembelajarannya akan dievaluasi.
ADVERTISEMENT
2. Satuan Pendidikan
Hal ini menunjukkan tingkatan pendidikan yang akan dievaluasi, misalnya SD, SMP, SMA/SMK atau Perguruan Tinggi.
3. Mata Pelajaran
Hal ini menunjukkan mata pelajaran yang akan dibuat kisi-kisi soal untuk evaluasi hasil belajar.
4. Kelas/Semester
Hal ini menunjukkan tingkatan yang akan dievaluasi dan untuk mengetahui batasan materi yang akan dijadikan soal evaluasi hasil belajar.
5. Kurikulum Acuan
Sesuaikan dengan kurikulum yang digunakan oleh sistem pendidikan, misalnya kurikulum 2013 atau kurikulum merdeka.
6. Alokasi Waktu
Hal ini digunakan untuk memperkirakan kesulitan soal dan menentukan alokasi waktu yang tepat, agar peserta didik tidak kehabisan waktu saat mengerjakan soal.
7. Jumlah Soal
Tentukan jumlah soal dan sesuaikan dengan alokasi waktu yang sudah disiapkan untuk masing-masing soal.
8. Penulis/Guru/Dosen Mata Pelajaran
Hal ini menunjukan identitas tenaga pengajar untuk mengetahui tingkat kelayakan dalam penulisan kisi-kisi dan soal.
ADVERTISEMENT
9. Standar Kompetensi
Cara membuat kisi-kisi yang perlu diperhatikan selanjutnya yaitu standar kompetensi, hal ini menunjukkan kondisi standar yang ingin dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran.
10. Kompetensi Dasar
Hal ini menunjukkan, apa yang seharusnya peserta didik miliki setelah mengikuti proses pembelajaran, aspek ini dimunculkan untuk mengevaluasi tingkat pencapaian peserta didik.
11. Materi Pelajaran
Hal ini merupakan batasan penulisan kisi-kisi soal mengenai materi pelajaran yang ingin dijadikan soal evaluasi.
12. Indikator Soal
Hal ini menunjukkan perkiraan kondisi yang diambil dalam soal ujian, bagaimanakah indikasi yang akan diambil dari materi yang sudah diterapkan di sekolah/perguruan tinggi.
13. Bentuk Soal
Hal ini perlu diperhatikan untuk memudahkan dalam menyusun soal, bentuk soal yang dimaksud adalah apakah soal berbentuk subjektif tes atau objektif tes.
Baca juga: Cara Membuat Silabus untuk Tenaga Pengajar
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh tenaga pendidik terkait cara membuat kisi kisi soal ulangan agar tersusun dengan baik dan benar.Pembuatan kisi-kisi tidak hanya akan memudahkan tenaga pendidik namun juga peserta didik, berikut adalah hal hal yang harus diperhatikan dalam cara membuat kisi-kisi:
1. Nama Sekolah/Perguruan Tinggi
Hal ini menunjukkan sekolah/perguruan tinggi mana yang proses pembelajarannya akan dievaluasi.
ADVERTISEMENT
2. Satuan Pendidikan
Hal ini menunjukkan tingkatan pendidikan yang akan dievaluasi, misalnya SD, SMP, SMA/SMK atau Perguruan Tinggi.
3. Mata Pelajaran
Hal ini menunjukkan mata pelajaran yang akan dibuat kisi-kisi soal untuk evaluasi hasil belajar.
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian nasional fisika untuk siswa SMA/MA dengan 40 soal pilihan ganda. Terdapat petunjuk umum tentang pelaksanaan ujian dan cara mengerjakan soal-soal. Soal-soal meliputi berbagai materi fisika seperti mekanika, termodinamika, gelombang, dan hukum-hukum fisika.
Rumus-rumus untuk IPhO berisi rumus-rumus matematika, fisika, dan rekomendasi umum untuk Olimpiade Fisika Internasional, termasuk derivasi, integral, dinamika, getaran, dan gelombang.
Kelompok siswa melakukan percobaan dengan dua pegas yang berbeda jenis. Pegas yang memiliki periode getaran lebih pendek akan menghasilkan kecepatan maksimum yang lebih besar dan dapat melontarkan bola lebih tinggi.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang gerak bola yang menabrak permukaan datar dan melengkung dengan asumsi tumbukan lenting sempurna. Diberikan pula analisis tentang osilasi tali dan cincin yang dihubungkan dengan hukum kekekalan energi mekanik.
1. Sistem terdiri atas dua balok bergerak relatif satu sama lain di atas permukaan licin. Gaya F diberikan pada balok m untuk memindahkannya sejauh L di atas balok M. Usaha gaya F sama dengan perkalian gaya F dengan perpindahan L.
Soal fisika OSN 2008 provinsi terdiri dari 6 soal yang membahas berbagai konsep fisika seperti gaya gesek,
momentum, tumbukan, sistem pegas-massa, dan mekanika gerak lurus. Soal-soal tersebut meminta peserta
untuk menghitung variabel seperti sudut, percepatan, kecepatan, waktu, dan ketinggian dengan
memanfaatkan hukum-hukum dasar fisika seperti hukum Newton, hukum Hooke, dan hukum ke
Dokumen tersebut berisi ringkasan solusi soal fisika seleksi OSN tingkat provinsi tahun 2008. Ringkasan utamanya adalah:
1. Membahas keseimbangan gaya pada suatu sistem dua benda yang disatukan oleh pegas.
2. Menganalisis gerak dua benda yang dihubungkan oleh pegas dan mengalami gesekan.
3. Menghitung energi kinetik dan potensial pada suatu sistem benda jatuh.
4. Menentukan peri
1. Soal ini membahas tentang gerak bola yang dilempar dan menabrak dua keping sejajar, dengan asumsi tumbukan lenting sempurna dan gesekan besar tanpa slip. Diberikan rumus-rumus untuk menghitung kecepatan, sudut, dan posisi bola setelah tumbukan.
2. Soal ini membahas osilasi harmonik sederhana tali yang diikatkan pada ujung pegas dan digantung bebas. Diberikan rumus untuk menghitung kecepatan t
Tes teori fisika untuk siswa SMA terdiri dari 4 soal yang mencakup topik-topik seperti sistem katrol, gerak batang di atas silinder, tumbukan elastis, dan massa yang bergerak menaiki pasak segitiga. Soal-soal tersebut meminta peserta untuk menghitung besaran-besaran fisika seperti percepatan, kecepatan, waktu, dan energi dalam sistem-sistem tersebut.
1. Bandul di dalam mobil yang bergerak menuruni jalan miring akan bergerak dengan periode yang berbeda dari bandul diam karena adanya percepatan fiktif.
2. Energi bahan bakar mobil yang hilang menurut pengamat bergerak disebabkan perubahan momentum bumi akibat perubahan kecepatan mobil.
3. Agar batang di belakang truk tidak terpeleset, percepatan truk harus sama dengan percepatan gravitasi kali kotangen sudut antara batang dan lant
Dokumen tersebut berisi solusi soal fisika tentang gerak parabola, kesetimbangan, momentum, energi kinetik dan potensial, serta hubungan antara gaya dan percepatan. Secara keseluruhan memberikan penjelasan konsep fisika dasar dalam menyelesaikan berbagai soal numerik.
Eksperimen ini terdiri dari tiga bagian yang bertujuan untuk: (1) mempelajari hukum Ohm dan menentukan hambatan Rx, (2) mengkaji karakteristik dioda dan LED berbagai warna, (3) mengukur karakteristik LDR. Eksperimen dilakukan dengan merangkai berbagai komponen seperti hambatan, dioda, dan LED secara seri sambil mengukur tegangan dan arusnya dengan voltmeter dan persamaan
Eksperimen ini bertujuan untuk mempelajari hukum Ohm, karakteristik dioda dan LED berbagai warna, serta LDR. Dilakukan pengukuran hambatan dan karakteristik I-V pada komponen-komponen tersebut menggunakan blackbox dan multimeter. Hasilnya ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik hubungan I-V.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
1. Olimpiade Sains Nasional 2008
Eksperimen Fisika
Olimpiade Sains Nasional
Eksperimen Fisika
Tingkat Sekolah Menengah Atas
Agustus 2008
Waktu: 4 jam
Petunjuk umum
1.
2.
3.
4.
Hanya ada satu soal eksperimen, namun terdiri atas dua bagian
Sebaiknya anda mengerjakan eksperimen ini secara ber-urutan.
Bobot per bagian diberikan pada akhir setiap bagian.
Nilai total test eksperimen adalah 10.
Hal 1 dari 11
2. Olimpiade Sains Nasional 2008
Eksperimen Fisika
Hal 2 dari 11
Bandul Fisis
Bandul fisis adalah bandul yang berosilasi secara bebas pada suatu sumbu tertentu dari suatu
benda rigid (kaku) sembarang. Berbeda dengan bandul matematis, pada bandul fisis tidak
bisa mengabaikan bentuk, ukuran dan massa benda.
Jika sebuah benda digantungkan pada suatu poros O, kemudian diberi simpangan θ dan
dilepaskan, maka benda itu akan berosilasi karena adanya torka pulih sebesar −mgh sin θ
(lihat gambar 1) dengan :
mg
: gaya berat,
Poros
h sin θ : lengan,
h
: jarak antara poros ke pusat massa PM
h
h sin θ
Jika redaman diabaikan, maka persamaan gerak dari sistem bandul
fisis ini adalah:
d 2θ
I 2 = −mgh sin θ
dt
PM
(1)
dengan I : momen inersia benda rigid dihitung terhadap titik poros.
Gambar 1. Torka pulih
Jika benda itu diberi simpangan kecil θ , maka sin θ ≈ θ , sehingga persamaan gerak berubah
menjadi:
d 2θ mgh
+
θ =0.
dt 2
I
Solusi dari persamaan ini adalah: θ = θ o sin ωt , dengan ω =
(2)
mgh
atau perioda osilasi
I
adalah sebesar:
T = 2π
I
.
mgh
(3)
Dengan melakukan eksperimen bandul fisis, ada 3 hal yang diperoleh yaitu :
dapat menentukan momen inersia benda,
dapat mempelajari dalil sumbu sejajar untuk momen inersia
dapat menentukan momen inersia di pusat massa
Menurut dalil sumbu sejajar, momen inersia benda adalah:
I = I pm + mh 2 , dimana adalah I pm = mk 2
(4)
1
dengan I pm : momen inersia terhadap pusat massa, I pm = 12 ml 2 untuk batang homogen
k:
jari-jari girasi terhadap titik pusat massa.
3. Olimpiade Sains Nasional 2008
Eksperimen Fisika
Hal 3 dari 11
Catatan
a. Pastikan bahwa alat yang anda terima merupakan peralatan bandul fisis secara komplit,
seperti yang ditunjukkan pada daftar berikut ini. Jika anda menemukan ada kekurangan,
segera beritahu ke pengawas.
b. Dalam melakukan eksperimen ini, anda harus cermat dalam menempatkan dudukan
bandul fisis dan porosnya. Perhatikan bandul fisis saat berayun harus dengan redaman
yang minimal, yaitu dengan ayunan minimal sebanyak 20 kali. Semua peralatan ini sudah
dicoba kelaikannya, namun jika anda mendapat alat yang tidak dapat berayun dengan
baik, maka anda bisa minta ganti ke pengawas, namun anda tidak diberikan tambahan
waktu.
Peralatan yang digunakan
1. Satu set peralatan bandul fisis :
a. Statif,
b. Poros,
c. Beban silinder,
d. Batang berlubang,
e. Pen,
f. Baut kupu-kupu
2. Mistar yang digunakan untuk menentukan jarak antar poros ke beban, dan sudut,
3. Stopwatch,
4. Kertas grafik (millimeter block).
Set peralatan bandul fisis ditunjukkan pada gambar 2 berikut ini :
Gambar 2, Set peralatan bandul fisis.
4. Olimpiade Sains Nasional 2008
Eksperimen Fisika
Hal 4 dari 11
Eksperimen dibagi menjadi dua cara menentukan momen inersia pusat massa, yaitu:
I. Bandul fisis tanpa beban,
II. Bandul fisis dengan beban.
I. Bandul Fisis Tanpa Beban
Dalam eksperimen ini anda diminta mengayunkan batang berlubang (ada 17 lubang) untuk
berbagai posisi poros. Batang pada satu poros jika diberi simpangan akan berosilasi dengan
perioda sebesar
T = 2π
k 2 + h2
gh
(dapat dicari dari persamaan 3 dan 4).
Jika perioda bandul fisis ekivalen dengan perioda bandul matematis T = 2π
panjang ekivalen bandul fisis adalah l = h +
l
, maka
g
k2
. Persamaan ini dapat diganti menjadi
h
persamaan kuadrat, yaitu:
h 2 − hl + k 2 = 0
(5)
Solusi dari persamaan kuadrat ini memiliki 2 nilai h (yaitu h = h1 dan h = h2 ) yang artinya
perioda osilasi untuk kedua nilai h bernilai sama.
Dari persamaan kuadrat ditunjukkan bahwa h1 + h2 = l dan h1h2 = k 2 . Jika titik O' berjarak
h2 =
k2
dari pusat massa, maka akan memiliki perioda osilasi yang sama untuk titik poros O
h1
yang berjarak h1 , sehingga jarak OO' merupakan panjang ekivalen bandul matematis ( l ).
Momen inersia bandul di titik pusat massa dapat dicari, I pm = mk 2 dan percepatan gravitasi
juga dapat dicari, g =
4π 2l
.
T
Catatan
Dengan menganggap batang adalah homogen, maka letak titik pusat massa berada di tengahtengah batang. Jika poros bandul berada di pusat massa, maka perioda osilasi = ∞, untuk itu
disarankan jangan melakukan eksperimen di sekitar pusat massa.
5. Olimpiade Sains Nasional 2008
Eksperimen Fisika
Hal 5 dari 11
II. Bandul Fisis Dengan Beban
Pada dasarnya eksperimen ini sama dengan ekperimen sebelumnya (I), hanya cara
perhitungannya saja yang diubah. Sama seperti pada eksperimen sebelumnya, anda diminta
mengayunkan batang berlubang yang telah diberi tambahan beban pada satu lubang (lubang
terluar). Perioda osilasinya tetap menggunakan persamaan yang sama, yaitu:
T = 2π
I
.
(m + M ) gh
Hanya saja letak titik pusat massa berubah, menjadi:
X pm =
m × 1 l + Ma
2
m+M
dengan a : jarak ujung batang ke pusat massa beban tambahan,
M: massa beban tambahan.
Dengan mengukur perioda pada dua titik poros berbeda dapat dicari percepatan gravitasi g,
yaitu g =
2
4π 2 (h12 − h2 )
, dengan T1 dan T2 adalah perioda osilasi pada bandul fisis pada
T12 h1 − T22 h2
masing-masing jarak h1 dan h2 dari pusat massa.
Tujuan
1. Mengamati ayunan fisis,
2. Menentukan momen inersia batang dan hubungannya dengan perioda osilasi,
3. Menentukan koefisien restitusi dari bola pendulum.
4. Menentukan percepatan gravitasi bumi.
6. Olimpiade Sains Nasional 2008
Eksperimen Fisika
Hal 6 dari 11
Langkah-langkah Eksperimen
I.
Bandul Fisis Tanpa Beban
Aturlah peralatan bandul fisis agar kokoh/stabil, jaga letak statif (tidak dipindahkan)
agar tidak terjadi osilasi tambahan.
I.1. Catat massa batang dan jarak lubang dari salah satu ujung batang. Namakan
masing-masing lubang itu adalah titik A, B, C, … Q .
I.2. Pasangkan lubang terluar (titik A) dari batang pada as poros. Perhatikan cara
menghubungkan poros dengan batang yaitu dengan memutar bautnya dan
masukkan pen ke lubang drat poros (lihat Gambar 3).
Gambar 3, Cara memasang bandul pada poros.
I.3. Rentangkan batang dengan sudut simpangan kecil (usahakan tidak lebih dari 30o)
dan lepaskan batang tersebut. Biarkan batang berosilasi.
I.4. Setelah berosilasi cukup stabil, baru lakukan pengukuran waktu untuk 20 kali
osilasi (ayunan) dan hitung perioda osilasinya ( T ).
I.5. Ulangi pengukuran perioda untuk titik-titik lainnya (jarak d yang berbeda) dan
catat hasil pengukuran anda dalam format tabel yang tersedia.
I.6. Buat plot kurva perioda terhadap jarak. Buatlah plot itu secara smooth (mulus,
tidak patah-patah).
I.7. Tentukan perioda minimum, yaitu pada saat h = k = jari-jari girasi. Selanjutnya
tentukan jarak antar perioda minimum, jari-jari girasi dan momen inersia pada
pusat massa.
I.8. Dari plot kurva ini, tentukan panjang ekivalen bandul matematis dari sistem ini.
Jelaskan cara anda menentukan panjang ekivalen tsb (untuk satu perioda yang
sama terdapat dua nilai), kecuali untuk perioda yang minimum.
I.9. Buat tabel perioda (format tabel tersedia) terhadap panjang ekivalen (minimum 7
nilai yang berbeda) dan perhitungan percepatan gravitasi (berikut error-nya)
I.10. Selanjutnya tentukan percepatan gravitasi dengan metoda ini.
7. Olimpiade Sains Nasional 2008
Eksperimen Fisika
Hal 7 dari 11
II. Bandul Fisis Dengan Beban
II.1. Catat massa batang dan massa beban tambahan.
II.2. Pasang beban pada batang di lubang terjauh (titik Q), dan tentukan titik pusat
massa sistem.
II.3. Pasangkan lubang terluar (titik A) dari batang pada as poros dan ukur jarak dari
poros ke titik pusat massa ( h ). Simpangkan bandul itu (kurang dari 30o) dan catat
waktu yang diperlukan untuk 20 kali osilasi. Hitung momen inersia sistem ( I ),
dan momen inersia pusat massa ( I pm ).
II.4. Ulangi langkah II.3 untuk lubang lainnya dan hitung percepatan gravitasi. Catat
hasil pengukuran dan perhitungan pada format tabel yang tersedia.
II.5. Hitung momen inersia pusat massa dan percepatan gravitasi (berikut error-nya).
II.6. Buat kurva I vs h 2 , dan tentukan I pm berdasarkan grafik. Bandingkan hasilnya
dengan perhitungan II.5.
Selamat Berkompetisi !!!
8. Olimpiade Sains Nasional 2008
Eksperimen Fisika
Hal 8 dari 11
Lembar Pengamatan:
No Peserta:
Provinsi:
Nama:
Asal Sekolah:
I. Bandul Fisis Tanpa Beban (total nilai 5)
I.1.
m=......
Jarak antar lubang,
I.5.
Massa batang,
j=...... ±......
Tabel 1, Pengamatan I (Bandul fisis tanpa beban) (nilai 1)
No
Lubang
1
A
2
B
3
C
4
D
5
E
6
F
7
G
8
H
9
I
10
J
11
K
12
L
13
M
14
N
15
O
16
P
17
Q
Jarak d (m)
20 T (s)
T (s)
9. Olimpiade Sains Nasional 2008
I.6.
Eksperimen Fisika
Hal 9 dari 11
Kurva T vs d (di kertas grafik) (1 poin)
Jangan lupa cantumkan besaran dan satuan pada grafik!
I.7.
Cara menentukan perioda minimum dari grafik adalah:
(nilai 0,5)
.....................................................................
.....................................................................
.....................................................................
.....................................................................
............
Cara menentukan jari-jari girasi dari grafik adalah:
.....................................................................
.....................................................................
.....................................................................
.....................................................................
............
Cara menentukan momen inersia pusat massa dari grafik adalah:
.....................................................................
.....................................................................
.....................................................................
.....................................................................
............
Dari grafik diperoleh: (jangan lupa tulis satuannya)
Perioda minimum,
I.8.
Tmin = . . . . . ± . . . . .
Cara menentukan panjang ekivalen bandul matematis dari sistem ayunan fisis ini
adalah: (nilai 0,5)
.....................................................................
.....................................................................
.....................................................................
.....................................................................
............
I.9.
Tabel penentuan panjang ekivalen l ( l1 : panjang ekivalen untuk penentuan pertama,
l2 : panjang ekivalen untuk penentuan kedua) dihitung dari grafik T vs d (nilai 1)
10. Olimpiade Sains Nasional 2008
Eksperimen Fisika
Hal 10 dari 11
Tabel 2, Perioda bandul dan panjang ekivalen
No
T
(s)
l1
(m)
l = 1 (l1 + l2 )
2
(m)
l2
(m)
4π 2l
T
(m/s2)
Δg
(m/s2)
(nilai 1)
g=
1
2
3
4
5
6
7
Rata-rata:
Percepatan gravitasi,
g
= …….. ± ……. m/s2
Jari-jari girasi,
I.10.
k
= …….. ± ……. m
Momen inersia pusat massa, Ipm
= …….. ± ……. kg m2
Perlu diingat bahwa dalam menghitung error pada Ipm terdapat perambatan kesalahan
II. Bandul Fisis Dengan Beban (total nilai 5)
II.1.
m
= ......
Massa beban tambahan,
II.2.
Massa batang,
M
= ......
Titik pusat massa,
X pm
= . . . . . . (nilai 1)
11. Olimpiade Sains Nasional 2008
II.4.
Eksperimen Fisika
Hal 11 dari 11
Tabel pengamatan dan perhitungan (nilai 1)
No Lubang
1
F
7
G
8
H
9
I
10
J
11
K
12
L
13
M
14
N
15
O
16
Δg
(m/s2)
E
6
g
(m/s2)
D
5
I
I pm
ΔI pm
(kg m2) (kg m2) (kg m2)
C
4
T
(s)
B
3
20 T
(s)
A
2
h
(m)
P
Rata-rata:
II.5.
Momen inersia pusat massa, I pm = . . . . . ± . . . . .
Percepatan gravitasi, g =
II.6.
..... ±.....
Buat grafik I vs h 2 , nyatakan satuan untuk masing-masing sumbu.
Dari grafik diperoleh momen inersia pusat massa adalah:
perhitungan error-nya)
I pm = . . . . . . (tidak perlu