Laporan praktikum fisika dasar mengenai percobaan pesawat Atwood. Percobaan ini bertujuan mempelajari hukum Newton, gerak beraturan dan momen inersia. Metode kerjanya menggunakan dua keping berbeda massa yang dijatuhkan secara bersamaan menggunakan pesawat Atwood. Hasilnya digunakan untuk menghitung kecepatan, percepatan, dan momen inersia.
Dasar Teori
Pegas atau per adalah benda elastis yang digunakan untuk menyimpan
energi mekanis. Pegas biasanya terbuat dari baja. Ada beberapa rancangan pegas.
dalam pemakaian sehari-hari, istilah ini mengacu pada coil springs.
Pegas merupakan salah satu komponen yang digunakan dalam industri
seperti pada otomotif, transportasi dan industri lainnya. Pegas digunakan untuk
sistem suspensi, peralatan, perabot dan sebagainya. Sekarang ini dunia otomotif
berkembang pesat. Berdasarkan Studi Ipsos Busines Consulting yang dirilis tahun
2016 lalu, menunjukan pasar otomotif nasional masih tergolong aktraktif. Masyarkat
Indonesia mempunyai karakteristik menjadikan kendaraan dengan segmen mobil
penumpang dan low cost green car (LCGC) sebagai kendaraan favorit. Pertumbuhan
pasar otomotif nasional hingga 2020 mendatang diprediksi mencapai angka 6,8%.
Merujuk pada data gabungan industri kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo),
kuartal pertama 2017 pejualan mobil di Indonesia akan meningkat sebesar 6 %.
Kondisi ini menunjukan bahwa pasar domestis masih mempunyai potensi pasar yang
baik. Industri otomotif sangat berkembang pesat saat ini, sehingga mempunyai
kebutuhan pegas yang banyak. Hal ini berimbas pada peningkatan jumlah produksi
Elastis adalah kemampuan benda untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya
yang bekerja padanya dihilangkan. Ketika pegas ditarik yang berarti ada gaya luar
yang bekerja maka ia akan molor atau memannjang. Ketika gaya luar itu dihilangkan
ia akan kembali ke bentuk semula (Hatimah, 2013).
Hukum Hooke menyatakan bahwa besar gaya berbanding lurus dengan
pertambahanpanjang. Semakin besar gaya yang bekerja pada pegas, semakin besar
pertambahan panjang pegas. Perbandingan antara besar gaya terhadap
pertambahan panjang pegas bernilai koonstan. Hukum Hooke berlaku ketika gaya
tidak melampaui batas elastisitas. Pada saat pegas ditarik atau ditekan (pada pegs
bekerja gaya F) pegas bertambah panjang atau mungkin bertambah pendek. Pegas
tersebut juga memeberikan gaya perlawanan terhadap gaya yang bekerja pada pegas
yang dinamakan gaya lenting pulih (Fp). Besarnya gaya lenting pulih sama dengan
gaya.
penyebab benda bergetar adalah karena adanya gaya pemulih yang bekerja
pada benda tersebut. Ketika gaya pemulih berbanding lurus dengan perpindahan dari
titik kesetimbangan, getaran yang terjadi disebut gerak harmonik sederhana. Tidak
semua getaran periodik merupakan gerak harmonik sederhana. Secara umum, gaya
pemulih bergantung pada perpindahan dalam cara yang lebih rumit. Akan tetapi,
dalam kebanyakan sistem, gaya pemulih kira-kira sebanding dengan perpindahan jika
perpindahannya cukup kecil. Artinya, jika amplitudonya cukup kecil, getaran sistem
yang demikian akan mendekati gerak harmonic sederhana
9
Suatu sistem yang menunjukkan gejala gerak harmonik sederhana adalah sebuah
benda yang terikat ke sebuah pegas, di mana gaya pulihnya dinyatakan oleh Hukum
Hook
Kelompok 1 (Moeslem Generation)
1. Muhammad Ananta Buana
2. Muhammad Naufal Saranani
3. Muhammad Riyadh Ma'arif
4. Hamriyana Hamzah
5. Meilinda Sari
6. Aslan Nur
Dasar Teori
Pegas atau per adalah benda elastis yang digunakan untuk menyimpan
energi mekanis. Pegas biasanya terbuat dari baja. Ada beberapa rancangan pegas.
dalam pemakaian sehari-hari, istilah ini mengacu pada coil springs.
Pegas merupakan salah satu komponen yang digunakan dalam industri
seperti pada otomotif, transportasi dan industri lainnya. Pegas digunakan untuk
sistem suspensi, peralatan, perabot dan sebagainya. Sekarang ini dunia otomotif
berkembang pesat. Berdasarkan Studi Ipsos Busines Consulting yang dirilis tahun
2016 lalu, menunjukan pasar otomotif nasional masih tergolong aktraktif. Masyarkat
Indonesia mempunyai karakteristik menjadikan kendaraan dengan segmen mobil
penumpang dan low cost green car (LCGC) sebagai kendaraan favorit. Pertumbuhan
pasar otomotif nasional hingga 2020 mendatang diprediksi mencapai angka 6,8%.
Merujuk pada data gabungan industri kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo),
kuartal pertama 2017 pejualan mobil di Indonesia akan meningkat sebesar 6 %.
Kondisi ini menunjukan bahwa pasar domestis masih mempunyai potensi pasar yang
baik. Industri otomotif sangat berkembang pesat saat ini, sehingga mempunyai
kebutuhan pegas yang banyak. Hal ini berimbas pada peningkatan jumlah produksi
Elastis adalah kemampuan benda untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya
yang bekerja padanya dihilangkan. Ketika pegas ditarik yang berarti ada gaya luar
yang bekerja maka ia akan molor atau memannjang. Ketika gaya luar itu dihilangkan
ia akan kembali ke bentuk semula (Hatimah, 2013).
Hukum Hooke menyatakan bahwa besar gaya berbanding lurus dengan
pertambahanpanjang. Semakin besar gaya yang bekerja pada pegas, semakin besar
pertambahan panjang pegas. Perbandingan antara besar gaya terhadap
pertambahan panjang pegas bernilai koonstan. Hukum Hooke berlaku ketika gaya
tidak melampaui batas elastisitas. Pada saat pegas ditarik atau ditekan (pada pegs
bekerja gaya F) pegas bertambah panjang atau mungkin bertambah pendek. Pegas
tersebut juga memeberikan gaya perlawanan terhadap gaya yang bekerja pada pegas
yang dinamakan gaya lenting pulih (Fp). Besarnya gaya lenting pulih sama dengan
gaya.
penyebab benda bergetar adalah karena adanya gaya pemulih yang bekerja
pada benda tersebut. Ketika gaya pemulih berbanding lurus dengan perpindahan dari
titik kesetimbangan, getaran yang terjadi disebut gerak harmonik sederhana. Tidak
semua getaran periodik merupakan gerak harmonik sederhana. Secara umum, gaya
pemulih bergantung pada perpindahan dalam cara yang lebih rumit. Akan tetapi,
dalam kebanyakan sistem, gaya pemulih kira-kira sebanding dengan perpindahan jika
perpindahannya cukup kecil. Artinya, jika amplitudonya cukup kecil, getaran sistem
yang demikian akan mendekati gerak harmonic sederhana
9
Suatu sistem yang menunjukkan gejala gerak harmonik sederhana adalah sebuah
benda yang terikat ke sebuah pegas, di mana gaya pulihnya dinyatakan oleh Hukum
Hook
Kelompok 1 (Moeslem Generation)
1. Muhammad Ananta Buana
2. Muhammad Naufal Saranani
3. Muhammad Riyadh Ma'arif
4. Hamriyana Hamzah
5. Meilinda Sari
6. Aslan Nur
1. LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
“PESAWAT ATWOOD”
Disusunoleh:
1.
DitaDamayanti
(065113157)
2.
GersomPratama S.
(065113158)
3.
HaryantoDwi P.
(065113148)
4.
KiansAzizatikarna
(065113164)
KelompokKelas “E”
TanggalPraktikum
04-11-2013
AsistenDosen:
1.
Anggun A.S, S.Si
2.
Desi A
3.
Hilda Wahyuni
LABORATORIUM FISIKA
Program StudiIlmuKomputer
FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
UNIVERSITAS PAKUAN
2013
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Dengandilakukannyapercobaanini,makamahasiswadapatmempelajari :
1.
Penggunaan Hukum-hukum Newton
2.
Gerak beraturan dan berubah beraturan
3.
Menentukan momen inersia roda/katrol
1.2 DasarTeori
Galileo
melakukanpengamatanmengenaibenda-
bendajatuhbebas.Iamenyimpulkandaripengamatan-pengamatan
dialakukanbahwabenda-bendaberatjatuhdengancara
yang
yang
samadenganbenda-
bendaringan. Tigapuluhtahunkemudian,Robert Boyle, dalamsederetaneksperimen
yang
dimungkinkanolehpompavakum barunya,
menunjukanbahwapengamataninitepatbenaruntukbendabendajatuhtanpaadanyahambatandarigesekanudara.
Galileo
mengetahuibahwaadapengaruhhambatanudarapadagerakjatuh.Tetapipernyataanny
awalaupunmengabaikanhambatanudara,
masihcukupsesuaidenganhasilpengukurandanpengamatannyadibandingkandengan
yang
dipercayai
orang
padasaatitu
yaitukesimpulanAristoteles
(tetapitidakdiujidengan eksperimen)
yang
yang beratnyasepuluh
kali
menyatakanbahwa,”Benda
benda
lain
akansampaiketanahsepersepuluhwaktudariwaktu benda yang lebihringan”.
SelainituHukum Newton I menyatakanbahwa,
”Jikaresultangaya
yang
makasistemdalamkeadaansetimbang”.
bekerja padasuatusistemsamadengannol,
3. ΣF = 0Hukum Newton II berbunyi:
”Bilagayaresultan F yang bekerjapadasuatubendadenganmassa m
tidaksamadengannol,
makabendatersebutmengalamipercepatankearah
yang
samadengangaya”.
Hukum Newton II memberikanpengertianbahwa :
1. Arahpercepatanbendasamadenganarahgaya yang bekerjapadabenda.
2. Besarnyapercepatanberbandinglurusdengangayanya.
3. Bilagayabekerjapadabendamakabendamengalamipercepatandansebaliknyabil
abendamengalamipercepatantentuadagayapenyebabnya.
Pesawat Atwood bekerjadenganmemanfaatkanhukum II Newton, yaitu
“percepatansebuahbendaberbandinglurusdengangaya
total yang
bekerjapadanyadanberbandingterbalikdenganmassanya.
Arahpercepatansamadenganarahgaya total yang bekerjapadanya.”
Hukum Newton III:
”Setiapgaya yang diadakanpadasuatubenda, menimbulkangaya lain
yang samabesarnyadengangayatadi, namunberlawananarah”.
Gaya reaksiinidilakukanbendapertamapadabenda yang menyebabkangaya.
HukuminidikenaldenganHukumAksiReaksi.Faksi = -Freaksiuntukpercepatan yang
konstanmakaberlakupersamaanGerak yang disebutGerak LurusBerubahBeraturan.
Bilasebuahbendaberputarmelaluiporosnya,
makagerak melingkariniberlakupersamaan-persamaangerak
yang
ekivalendenganpersamaan- persamaangerak
linier.Dalamhalinibesaranfisismomeninersia
ekivalendenganbesaranfisismassa (m) padagerak linier.
(I)
yang
4. Momeninersiasuatubendaterhadapporostertentuharganyasebandingdengan
massabendatersebutdansebandingdengankuadratdanukuranataujarakbendapangkat
duaterhadapporos.
I ~ mI ~ r2untukkatroldenganbebanmakaberlakupersamaan:
a = (m+m1) – m2 .gm + m1 + m2 + I/ r2 dengan
a = percepatangerak m = massabeban I = momeninersiakatrolr = jari-jarikatrolg =
percepatangravitasi
Udaraakanmemberikanhambatanudaraataugesekanudaraterhadapbenda
yang jatuh.
Besarnyagayagesekanudara
yang
akangerakjatuhbendaberbandinglurusdenganluaspermukaanbenda.
besarluaspermukaanbenda,
makinbesargayagesekanudara
Makin
yang
bekerjapadabendatersebut. Gaya initentusajaakanmemperlambatgerakjatuhbenda.
Untuklebihmemahamisecarakualitatiftentanghambatanudarapadagerakjatu
h,
kitadapatmengamatigerakpenerjunpayung.Penerjunmula-
mulaterjundaripesawattanpamembukaparasutnya.
bekerjapadapenerjuntidakbegitubesar,
Gaya
hambatanudara
yang
danjikaparasutnyaterustidak tidakterbuka,
penerjunakanmencapaikecepatanakhirkira-kira 50 m/s ketikasampaidi tanah.
Kecepatanitukira-kirasamadengankecepatanmobilbalap yang melajusangatcepat.
Sebagaiakibatnya, penerjunakantewasketikasampai di tanah.
Denganmengembangkanparasutnya,
luaspermukaanmenjadicukupbesar,
sehinggagayahambatanudara
yang
bekerjapadapenerjuncukupbasaruntukmemperlambatkelajuanterjun.
Berdasarkanhasildemonstrasiinidapatlahditarikkesimpulansementarabahwajikaha
mbatanudaradapatdiabaikanmakasetiapbenda
yang
jatuhakanmendapatkanpercepatantetap
yang
samatanpabergantungpadabentukdanmassabenda.
Percepatan
yang
disebutpercepatangravitasi
tetapinidisebabkanolehmedangravitasibumi
(g).
Di
yang
bumipercepatangravitasibernilaikira-kira
9,80m/s2. Untukmempermudahdalamsoalseringdibulatkanmenjadi 10 m/s2.
Untukmembuktikanpernyataandiatasbahwajikahambatanudaradihilangkan,
6. BAB II
ALAT DAN BAHAN
2.1
Alat
1) Pesawat Atwood
2) Stopwatch
2. 1
Bahan
1) Keping, massa 2 gram dan 4 gram
7. BAB III
METODE KERJA
1) Ditimbang beban m1, m2, m3 (usahakan m1= m2)
2) Diletakkan beban m1 pada penjepit P.
3) Diletakkan beban m2 dan m3 pada kedudukan A.
4) Dicatat kedudukan penyangkut beban B dan meja C (secara tabel)
5) Bila penjepit P dilepas, m1 dan m3 akan dipercepat antara AB dan
selanjutnya bergerak beraturan antara BC setelah tambahan beban tersangkut
di B. Waktu yang diperlukan untuk gerak antara BC dicatat.
6) Diulangi pecobaan di atas dengan mengubah kedudukan meja C (ingat tinggi
beban m2)
7) Diulangi percobaan di atas dengan menggunakan beban m3 yang lain.
8. BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
Berdasarkanpengamatandanpercobaan
yang
telahdilakukanpadahariSenin04November
2013,
makadapatdilaporkanhasilnyasebagaiberikut :
4.1 Data Pengamatan
KeadaanRuangan
P (cm)Hg
T (°C)
C (%)
SebelumPercobaan
5,6
28
59
SesudahPercobaan
6,2
28
A. GLB
Massa bandul = 227,4 gram
Diameter katrol = 12,86 cm
Jari-jari katrol = 6,43 cm
No.
1.
2.
3.
Massa Keping
2
4
6
-
S
t
V
25
1,57
15,92
30
1,41
21,27
25
0,96
26,04
30
0,93
32,25
25
0,63
39,68
30
0,85
35,29
-
-
28,40
10. B. GLBB
Perhitungan a
a=
Pada massa keping 2
a. a =
a = 10,05
.
b a=
a = 5,76
Pada massa keping 4
a. a =
a = 11,55
.
b a=
a = 14,1
Pada massa keping 6
b. a =
a = 16,9
.
b a=
a = 26,6
Perhitungan V
V = a.t
Pada massa keping 2
a. V = 10,05.2,23
V = 22,41
b. V = 5,76.3,23
V = 18,6
Pada massa keping 4
a. V = 11,55.2,08
b. V = 14,1.2,06
V = 24,02
V = 29,04
Pada massa keping 6
a. V = 16,9.1,72
V = 29,06
b. V = 26,6.1,50
V = 39,9
11.
Perhitungan I
I=
Pada massa keping 2
I=
I
=
I = -1430,3
I = 4580,4
Pada massa keping 4
I=
I
=
I = -2554,8
I = -3819,8
Pada massa keping 6
I=
I=
I = -4853,3
I = -9640,4
12. BAB V
PEMBAHASAN
Pesawat atwood adalah alat yang digunakan untuk yang menjelaskan
hubungan antara tegangan, energi potensial dan energi kinetik dengan
menggunakan 2 pemberat (massa berbeda) dihubungkan dengan tali pada sebuah
katrol. Benda yang lebih berat diletakan lebih tinggi posisinya dibanding yang
lebih ringan. Jadi benda yang berat akan turun karena gravitasi dan menarik benda
yang lebih ringan karena ada tali dan katrol. Dalam percobaan ini yang dilakukan
oleh kelompok saya hasil I (Momen Inersia) dari kelompok kami adalah min(-)
seharusnya positif (+),hasil min (-) ini dikarenakan waktunya (t) terlalu
singkat/cepat.
I=
Pada massa keping 2
I=
I=
I = -1430,3
I = 4580,4
Pada massa keping 4
I=
I=
I = -2554,8
I = -3819,8
Pada massa keping 6
I=
I=
I = -4853,3
I = -9640,4
13. BAB VI
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan :
Gerakan pada tali dapat dipercepat apabila di salah satu tali diberi beban lebih
berat dibanding dengan tali yang satunya.
Gerakan kecepatan akan tetap apabila benda yang digantung diantara kedua
tali tersebut memliki berat yang sama.
Semakin berat beban yang digantung di salah satu tali maka semakin cepat
pula gerakan tali yang akan turun, dan sebaliknya jika kedua ujung tali
tersebut diberi beban yang sama atau sedikit berbeda maka gerakannya tidak
akan dipercepat.