Dukungan Kementrian Pekerjaan Umum terhadap Program Prioritas Nasional. Presentasi Wakil Menteri PU dalam rangka Konsultasi Regional Kementrian PU 2013.
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
DUKUNGAN KE-PU UNTUK PRIORITAS NASIONAL
1. DUKUNGAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
TERHADAP PROGRAM PRIORITAS NASIONAL
A. Hermanto Dardak
Wakil Menteri PU
Konsultasi Regional Kementerian PU :
Penyelenggaraan Infrastruktur Ke-PU-an Yang Efektif Dan Efisien
Guna Memantapkan Perekonomian Nasional
Untuk Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Yang Berkeadilan
26 Februari 2013
2. ARAH PEMBANGUNAN NASIONAL TERKAIT BIDANG KE-PU-AN
Jalan dan Jembatan
Aksesibilitas
Barang/Penumpang
Irigasi dan Rawa
PERTUMBUHAN Ketahanan Pangan
EKONOMI Jalan Toll/Akses Kawasan
KEMAKMURAN & KESEJAHTERAAN
Produksi, Industri & Pelabuhan
Investasi & Eksport
Pengendalian Banjir
Penanggulangan
Kemiskinan, Peningkatan PNPM Mandiri:
Kesempatan Kerja P2KP
PPIP Pro Poor
Pro Growth
RAKYAT
Pembangunan Berbasis RISE
KESEJAHTERAAN Pamsimas Pro Job
Pemberdayaan Masyarakat Pro Green
MASYARAKAT Sanimas
Kesenjangan Wilayah,
Dukungan terhadap
Kawasan Perbatasan Air Minum & Sanitasi
Terpencil & Terisolir Manajemen Persampahan
Perbaikan Lingkungan
Permukiman Pada Wilayah:
Green Construction PSD PU untuk MBR 1. Perkotaan
2. Perdesaan
PENINGKATAN Pembangunan Berbasis RTRWN, RTRW Pulau, RTRW 3. Terisolir/Terpencil
KUALITAS Penataan Ruang Provinsi dan RTRW 4. Perbatasan
LINGKUNGAN Kab/Kota 5. Kampung Nelayan
Adaptasi terhadap
Perubahan Iklim Pengendalian Banjir
2
3. PRIORITAS NASIONAL TERKAIT KE-PU-AN
1. Pembangunan Berbasis Penataan Ruang / Pembangunan
Berkelanjutan
2. Penguatan Konektivitas Nasional melalui MP3EI
3. Ketahanan Air
4. Ketahanan Pangan
5. MDG : Air Bersih dan Sanitasi
6. Percepatan Investasi Melalui Kemitraan Pemerintah-Swasta
7. Modernisasiteknologi Transportasi Jalan Dan Terowongan
8. Pengendalian Banjir
9. Reformasi Birokrasi
10. Penciptaan Kesempatan Kerja
11. Pengendalian Pembangunan ke-PU-an melalui UKP4
3
4. 1. Pembangunan Berbasis Penataan Ruang
A. Percepatan Penyelesaian RTRW
33 Provinsi, 491 Kab/Kota, 76
RTR KSN
B. Pengembangan Infrastruktur
Pembangunan
Hijau (Gerakan Menanam Pohon
sepanjang Sungai & Jalan &
Hijau
Infrastruktur Hijau KBT)
C. Pengembangan Energi Terbarukan
5. A. Percepatan Penyelesaian RTRW
Status 22 Februari 2013
RTRW PROVINSI
PROSES SUDAH PERSETUJUAN
TOTAL SUDAH
KETERANGAN DI PEMBAHASAN SUBSTANSI
DAERAH PERDA RTRW
DAERAH BKPRN MENTERI PU
PROVINSI 33 0 0 19 57,58% 14 42,42%
RTRW KABUPATEN/KOTA
SUDAH PERSETUJUAN
TOTAL SUDAH
KETERANGAN REVISI REKOMGUB PEMBAHASAN SUBSTANSI
DAERAH PERDA RTRW
BKPRN MENTERI PU
KABUPATEN 398 1 0 3 177 44.47% 217 54.52%
KOTA 93 2 1 3 30 32.26% 57 61.29%
JUMLAH 491 3 1 6 207 42.16% 274 55.80%
6. PROGRES RTRW 33 PROVINSI
STATUS 22 Februari 2013
KETERANGAN PROVINSI
1. ACEH 8. LAMPUNG 15. JAWA TIMUR 22. KALIMANTAN 29. SULAWESI BARAT
Perda (14) 2. SUMATERA UTARA 9. Kep. BANGKA 16. BANTEN SELATAN 30. MALUKU
Persetujuan 3. SUMATERA BARAT BELITUNG 17. BALI 23. KALIMANTAN TIMUR 31. MALUKU UTARA
Substansi (19) 4. RIAU 10. Kep. RIAU 18. NUSA TENGGARA 24. SULAWESI UTARA 32. PAPUA
5. JAMBI 11. DKI JAKARTA BARAT 25. SULAWESI TENGAH 33. PAPUA BARAT
6. SUMATERA 12. JAWA BARAT 19. NUSA TENGGARA 26. SULAWESI SELATAN
SELATAN 13. JAWA TENGAH TIMUR 27. SULAWESI
7. BENGKULU 14. DI YOGYAKARTA 20. KALIMANTAN BARAT TENGGARA
21. KALIMANTAN TENGAH 28. GORONTALO
7. B. RTRW MENDUKUNG PEMBANGUNAN HIJAU
Sebagai upaya implementasi RTRW Kota/Kabupaten menuju kota yang
Kota
berkelanjutan secara terencana.
Hijau
Mendorong prakarsa daerah, difasilitasi pusat sejak 2011.
Mewujudkan minimum 30% RTH, Green Community.,Green Planning
and Design dan atribut Kota Hijau lainnya
Implementasi RTRW Kota/Kabupaten yang memiliki asset pusaka
Kota (heritage).
Pusaka Mendorong prakarsa daerah, difasilitasi pusat sejak tahun 2012 untuk
menuju Indonesia /World Heritage City.
Implementasi RTRW Kabupaten menuju kawasan perdesaan yang
Desa berkelanjutan
Lestari Mendorong prakarsa daerah, difasilitasi Pusat sejak tahun 2012.
Sebagai solusi urban-rural Linkage .
Green city for better life
Symbiocity (kerjasama dengan Swedia)
8. GERAKAN MENANAM POHON SEPANJANG SUNGAI &
JALAN
Taman Manggala
Wanabakti, sudah menjadi
habitat satwa kota
Greenbelt pantai berupa (rehabilitasi) hutan
mangrove di pantai Suwung, Denpasar, Bali
(Foto NP, 2006)
9. INFRASTRUKTUR HIJAU KBT
UTARA Mendorong
pengembangan
kawasan perkotaan
(Green Infrastructure
& Water Front 2):
• Pengendalian
Banjir,
• Konservasi Air,
• Koridor RTH,
• Permukiman Hijau,
•Transportasi Air dan
Dermaga,
S.
Cakun
• Tranportasi masal
g
•Sarana Olahraga
•ECO2 CITY
S. Buaran S.
•Pariwisata,
S. S. Sunter Jatikrama
Cipinang t
• Kawasan
Perniagaan,
• Pelabuhan.
11. RENCANA PROFIL SUDETAN / FLOOD WAY SUNGAI CILIWUNG
PA. MANGGARAI
Lokasi : DPS 1 KBT
Lokasi : Jl. Otista Jakarta
Timur
Q100 + 16,2 Q100 + 11,6 m
m
JEMB. CASABLANCA
Q10 + 13,2
m Q5 + 11,7 m Q10
Elv. Existing + 11,4 m
Q5
+ 11.82 m + 11,2 m
M.A.N10.32m
+ 8,93 m
2.00 m
JEM. MT.
HARYONO + 6.93 m 2.150 Profil KBT
Sungai Km
Ciliwung
JL. PAHLAWAN
KALIBATA
JEMB. TB. SIMATUPANG
DENAH / PETA LOKASI FLOOD WAY
Kementerian Pekerjaan Umum
12. C. PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN
1. Mikrohidro :
• pada 10 provinsi di Indonesia yang telah diidentifikasi, terdapat potensi mikrohidro
(khususnya pada jaringan irigasi pada kewenangan pusat) sebanyak 53 lokasi
yang layak dikembangkan lebih lanjut.
• Untuk yang di luar prasarana SDA (sungai), terdapat potensi mikrohidro sebanyak 168
lokasi yang layak dikembangkan lebih lanjut (Sumber : Studi Inventarisasi Mikrohidro,
Ditjen. SDA 2009).
POTENSI MIKROHIDRO YANG LAYAK DIKEMBANGKAN
Lokasi pada Prasarana Irigasi Lokasi pada Sungai*)
No. Nama Provinsi Potensi Daya Potensi Daya
Jumlah Jumlah
(kW) (kW)
1 Sumatera Utara 1 76,8 3 1726
2 Sumatera Barat 8 357,1 1 770
3 Sumetara Selatan 2 42,3 69 21.593,3
4 Lampung 6 553,1 2 732
5 Jawa Barat 1 10,4 12 2656
6 Jawa Tengah 16 645,2 33 802
7 Jawa Timur 2 112,8 1 21
8 Sulawesi Selatan 12 113,7 31 5.010,1
9 Sulawesi Tengah 5 114,5 11 6045
10 Sulawesi Tenggara - 5 1880
Jumlah 53 2.026,9 168 41.235,4
Ket : potensi PLTMH pada propinsi lainnya, dan DI kewenangan daerah belum diidentifikasi
*) lokasi yang berpotensi mikrohidro di luar prasarana SDA (sungai)
13. ENERGI TERBARUKAN :
PLTA DAN MIKROHIDRO
2. PLTA telah menghasilkan daya 3.508 MW, antara lain Bendungan Cirata (1.000
MW), Bendungan Saguling (715 MW), Bendungan Asahan (317 MW).
PLTA BENDUNGAN SAGULING PLTA BENDUNGAN CIRATA
MIKROHIDRO
14. 2. PENGUATAN KONEKTIVITAS
NASIONAL MELALUI MP3EI
A. Sumatera (al. Sei Mangke, Dumai, Selat
Dukungan Sunda)
Jalan dan SDA
B. Jawa (al. Metropolitan Jabodetabek)
pada 6
Koridor
Ekonomi
Nasional
C. Kalimantan (Maloy)
D. Sulawesi, Bali-NT, Papua-Kepulauan Maluku
15. A. Dukungan Infrastruktur PU dan Permukiman Koridor I
(Sumatera)
Peningkatan Jalan Perbaikan/Pelapisan Jalan SPAM Kawasan Khusus
Pematang Siantar - Tb. Raya, Ruas: Lima Puluh - Kota Lima Puluh
Tinggi (35 km) Simpang Inalum (22 km) (Kapasitas 50 l/s)
Peningkatan Jalan Pk.
Heran - Siberida - Batas
Provinsi Jambi (100 km)
Jalan Tol Medan-Binjai
Pembangunan Embung
Pulau Dompak
SPAM Kawasan Industri
Dumai, Tj.Buton, dan
Kuala Enok (3 x 40 l/s)
Penanganan Jalan Lingkar
Peningkatan Jalan Sorek- Jambi - akses jalan Talang Dukuh
Sp.Japura-Rengat-Rumbai
Jaya-K.Enok (238 km) Peningkatan Jalan
Strategis Nasional
Serdang - Bojonegara -
Penanganan Jalan Muara Merak (35 km)
Tembesi - Jambi
Pembangunan
Bendungan Karian
SPAM Bandar Lampung
(Kapasita 500 l/s) – BOT
IPA + Pipa Air Minum
Peningkatan jalan Cilegon
Pembangunan Intake & – Pasauran termasuk
Transmisi Bandar Lampung Cilegon – Anyer (JSS) 15
17. A2. DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PU DAN
PERMUKIMAN PADA KPI DUMAI
Jembatan 21,9 Batas Kota
Kws. Industri Belum ada Km Dumai
Lubuk Gaung: 2.158 Ha 12,5
Km dan
Bengkalis
Kws. Industri
6 km
Pelintung
5.084 Ha
Kws.
Pelabuha
n Dumai
Sp. Jalan menuju Pel
Batang 28 km Dumai
Jalan alternatif Batas Kota Dumai/
menuju Kws. Industri Rokan Hilir
L. Gaung Sp. Kulim
Menuju
Menuju Pk.Baru
Jalan Nasional Medan
Jalan
Kabupaten
Nama Jalan Investasi 2012 Nama Jalan Investasi 2012
Jalan Sp.Batang-Bts. Dumai Rp. 34 Milyar Jalan Sp.Batang-Lubuk Gaung Rp. 80 Milyar
Jalan Sp.Kulim-Pelabuhan Dumai Rp. 152 Milyar
Jalan Dumai-Pelintung Rp. 155 Milyar 17
18. A3. KONSEP DESAIN JEMBATAN SELAT SUNDA
Seksi IV Seksi II
3.8 km 3.8 km
0.8 km 2.2 km 0.8 km 0.8 km 2.2 km 0.8 km
Seksi V Seksi III Seksi I
6.35 km 8.55 km 6.5 km
0.0%
% 00. 0
% 00.1 -
% 00. 1
% 79.0 -
± 86 m
% 88.0 - %79.0
% 00. 0 % 00. 0
+0.00 MSL
Sumatera Jawa
Palung : -135 m Sangiang Palung : -114 m
Panjurit
Rute Jembatan Selat Sunda telah mempertimbangkan aspek :
1. Tata Guna Lahan di Anyer dan Lampung 4. Optimalisasi jumlah dan bentang jembatan suspensi
2. Struktur di Sangiang (Area Konservasi) 5. Rute yang paling efisien dari segi jarak
3. Menghindari Sesar Sukadana – G. Gede dan Sesar Rajabasa - Danau 13
19. A4. Penggunaan Material dalam pembangunan
Jembatan
Mackinac Tsing Ma, Normandy Jembatan
Akashi Kaikyo, Jembatan Selat
Bridge, US Hongkong Bridge, France Suramadu
Japan (1998) Sunda (2025 ?)
(1957) (1997) (1995) (2009)
Jenis Suspension Suspension suspension Cable stayed Cable stayed Suspension
Panjang
3.991 meter 8,038 meter 2,2 km 2,141 m 5.438 meter 29 Km
keseluruhan
Panjang
bentang 1.991 meter 1.158 meter 1.377 meter 856 meter 434 meter 2,2 – 2 km
utama
Beton 3,36 juta ton 931.000 ton 156 ribu ton 168 ribu ton 315 ribu ton 18,48 juta ton
Baja 181.000 ton 71.300 ton 12.655 ton 13.300 ton 57 ribu ton 472 ribu ton
2.000.000
Tenaga Kerja 3.500 orang na na na na
orang
Masa
10 tahun 4 tahun 5 tahun 7 tahun 5 tahun 10 tahun
Konstruksi
http://www.technologystudent.com/culture1/akashi1.htm
http://www.mightymac.org/buildingmackinacbridge.htm
20. B. Dukungan Infrastruktur PU dan
Permukiman Koridor II (Jawa)
Jalan Pantura Cikampek –
Cirebon
Pembangunan Fisik Jalan
Bebas Hambatan Akses
Tanjung Priok (E2, E2 A, dan
NS) dan Akses Dry Port Jalan Pejagan-Pemalang-
Cikarang Pekalongan
Jalan Pati – Rembang –
Jalan Tol Bekasi – Cawang – Batas Jatim – Bulu – Tuban
Kampung Melayu
Jalan Bebas Hambatan Solo
- Kertosono
Jalan Bebas Hambatan
Cisumdawu
Jalan Semarang – Bawen –
Jalan Tol Terusan Pasteur- Yogyakarta Jalan Tol Solo-Mantingan
Ujung Berung-Cileunyi
20
20
22. B2. ILUSTRASI SISTEM JARINGAN JALAN METROPOLITAN DI NEGARA LAIN
Control of through traffic Direct movement Dispersion of traffic
London Berlin Paris Washington D.C Effect of Amsterdam Ring Road construction
- 20% reduction of travel time
- reduction of through traffic
- 38% reduction of mileage
- 4% reduction of traffic accident
- reduction of emission and noise
Plan Plan
Amsterdam Tokyo Beijing Seoul
- Tokyo: reduction of 200~300 million ton CO2
annually
- Nagoya: reduction of 60,000 ton CO2 annually
- Saitama: reduction of 10% CO2 emissions
- Hiroshima: increase of average speed
(reduction of 3.5 billion yen delay
Use cost)
Plan Total Effect of Japan beltway construction
23. B3. PEMBANGUNAN JALAN TOL AKSES TANJUNG
PRIOK
Tol Seksi E2 Proses pembebasan tanah 78,86% Investasi Rp.1.040
M
Tol Seksi Proses pembebasan tanah 100% Investasi Rp. 1.042
E2A M
Tol Seksi NS Proses pembebasan tanah 8,23% Investasi Rp. 564 M 23
24. B4. SIKRONISASI PROGRAM PENANGANAN JALAN DI KAWASAN
INDUSTRI CIKARANG
2
6
14
22
17 7
3 9A 16
10
13 1
9B
15 5
4
18 21
2
8
11 20
3 12
Pemerintah Pusat 13 19
PT. Jasa Marga
Pem. Provinsi Jawa Barat Di Kabupaten Bekasi terdapat 17 KI
Pem. Kabupaten Bekasi
Kawasan
dengan 4000 pabrik
25. B5. PEMBANGUNAN DRY PORT CIKARANG
DAN JALUR KHUSUS KONTAINER
1
2
2
4
3
3 5
KETERANGAN JALUR KHUSUS
KONTAINER:
1 Akses Jalan ke CDP dibangun swasta
2 Jalan ROW 56(4,55 Km) telah dibangun
3 Jalan akses dari dan ke tol Cikampek (+ 2 Km)
4 Fly over perlintasan Jl. Tarum Barat
5 Overpas di atas tolCikampek
26. B6. DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMAN
PADA KPI SURABAYA (SPAM UMBULAN)
PROGRESS:
Kab. Gresik Sudah sampai
1.000 Liter/S
400.000 Jiwa pada tahap
Kota Surabaya
1.000 Liter/S pelelangan
400.000 Jiwa
investasi
Kota Sidoarjo
1.370 Liter/S
548.000 Jiwa Kota
Pasuruan
110 Liter/S
PDAB
44.000 Jiwa
100 Liter/S
40.000 Jiwa
Kab.Pasuruan
420 Liter/S
168.000 Jiwa
Kapasitas 4.000 Liter/S
Biaya Investasi Rp. 1.900
M
Panjang Pipa: 92 km
Pelayanan: 1,6 Juta Jiwa
26
27. C. Dukungan Infrastruktur PU dan Permukiman Koridor III (Kalimantan)
Peningkatan
Pembangunan Peningkatan jalan batas Peningkatan
jalan Sekadau – jalan Samarinda-
SPAM Kota provinsi Kalteng - Jalan Tj. Selor -
Sanggau Tayan - Bontang, Sangat
Pontianak Timur Tenggarong –Samarinda Tj. Redeb –
Pontianak – (Kalbar) ta-Maloy (287
(300 l/s) (357 km) Maloy (523 km
km)
Pembangunan Jalan
Expressway
Balikpapan-
Samarinda
Peningkatan jalan Pembangunan Intake &
Pontianak - Sei Pinyuh - Saluran Transmisi Air Baku
Sei Duri, 42 km Palingkau (220 lpd)
Pembangunan Jembatan
Tayan
Peningkatan jalan dari
Sampit - Sp. Runtu -
Pangkalan Bun - Kumai - Peningkatan Kapasitas IPA
Sp. Runtu -runtu - 399 km dari 500 l/s menjadi
(Jalan Nasional) 1000 l/s (Banjarmasin)
27
27
28. D. DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMAN DI
KAWASAN INDUSTRI MALOY
Telah dibuka badan jalan sepanjang 12
Km dengan lebar 50 Meter.
28
29. E. DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMAN
KORIDOR IV (SULAWESI) [1/2]
Peningkatan jalan Parigi -
Poso - Tentena -
Tidantana (Batas Sulsel)
Peningkatan Jalan Majene
-Tapalang - Mamuju Peningkatan jalan dari
Batas Sultra - Malili -
Masamba - Palopo - Siwa
Peningkatan Jalan
Peningkatan jalan mendukung
Majene - Polewali
kegiatan tambang / industri nikel di
Kolaka Utara menuju ke Pelabuhan
Lasususa
Peningkatan Jalan Maros
- Watampone-Pelabuhan
Bajo E.
Peningkatan jalan dari
Siwa - Pare-pare - Barru -
Maros - Makassar.
29
30. F. DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMAN
KORIDOR V (BALI – NUSA TENGGARA) [1/2]
Pembangunan Waduk
Pandanduri, NTB (27 Juta m3)
Peningkatan Jalan dari
Benete - Simpang Negara
Peningkatan jalan Kubu
Peningkatan Jalan dari
Tambahan - Singaraja - Peningkatan jalan Ende –
Bangau - Dompu - Ramba
Seririt - Celukan Bawang Maumere - Megapanda
- Lb. Bajo
Penanganan Jalan Akses Bandara
Penanganan Underpass Jalan Ende ke Mbay
Tohpati – Kosamba Internasional Lombok
Dewa Ruci
(Selesai 2011)
Peningkatan Jalan Bolok
- Tenau - Kupang - Oesau
- Oesapa
30
31. G. DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMAN DI
KAWASAN MIFEE
Jalan pendukung MIFEE;Pembangunan Jalan dan
Jembatan Okaba-Buraka-Wanam (TA 2012;Rp.187,5 Merauke-Sota-Erambu-
M) Muting-Ulilin
Jalan pendukung MIFEE;Pembangunan Jalan dan
Jembatan Okaba-Buraka-Wanam (TA 2012;Rp.187,5
M)
Merauke-Tanah Miring-
Jagebob-Erambu
Merauke-Okaba-Wanam JAGEBOB II
Penanganan jalan Merauke
– Okaba-(Buraka)-Wanam-
Bian-Wogikel (152 km)
Penanganan jalan
Merauke-Muting-
Waropko (511 km)
31
32. A. POTENSI &
PEMANFAATAN
AIR
B. MELESTARIKAN
PENANGANAN HUTAN UNTUK
MENJAGA SUMBER
MENDUKUNG AIR
KETAHANAN
AIR
C. INFRASTRUKTUR
TAMPUNGAN AIR
33. DISTRIBUSI
INDONESIA 3.906,500
SUMATERA 840,700
AIR BAKU TERSEDIA (106 m3/th)
JAVA 164,000
POTENSI DAPAT DIMANFAATKAN
KALIMANTAN 1,314,000
3,906,500 691,300
SULAWESI 299,200
BALI + NUSA
49,600 SUDAH DIMANFAATKAN BELUM DIMANFAATKAN
TENGGARA
(106 m3/th) (106 m3/th)
MALUKU 176,700
175,100 (25.3%) 516,200 (74.7%)
PAPUA 1,062,100
DMI (106 m3/th) IRIGASI (106 m3/th)
34,100 (19.5%) 141,000 (80.5 %)
Keterangan:
D : Domestik (Rumah Tangga)
DM INDUSTRIAL
M : Municipal (Perkotaan)
(10 6 m3/th) (106 m3/th)
I : Industrial
6.400 (3,7%) 27.700 (15,8%)
Sumber:
Puslitbang SDA, 2012
Roadmap CC Water Sector, 2011
34. B. MELESTARIKAN HUTAN UNTUK MENJAGA SUMBER AIR
Batas DAS A dan
DAS B
Batas
Wilayah
Sungai DAS A
DAS
Basah
DAS D
DAS Kering
DAS B
DAS DAS
C Kering
Laut
35. EKSISTING
1. Jumlah : 284 Buah
2. Volume : 13,74 Milyar m3
WADUK ON – GOING
1. Jumlah : 8 Buah
2. Volume : 1,31 Milyar m3
PEMBANGUNAN
INFRASTUKTUR BARU
TAMPUNGAN 1. Jumlah : 21 Buah
AIR 2. Volume : 389,56 Juta m3
EKSISTING
1. Jumlah : 1.063 Buah
EMBUNG 2. Volume : 100 Juta Juta m3
BARU
1. Jumlah : 250 Buah
2. Volume : 12,5 Juta Juta m3
36. Pembangunan Waduk
Karian (Banten)
• Lahan yang perlu dibebaskan
2.270 hektar.
• Memasok air baku, perkotaan dan
industri di kota tanggerang dan
Banten sebesar 9.1 m3/s.
• Untuk tambahan air irigasi pada
Daerah Irigasi Ciujung sebesar
23.000 Ha.
• Waduk berkapasitas 219 juta m3,
debit air 14,6 m3/s, dan waktu
pembangunan 3 hingga 4 tahun.
• Nilai proyek US$ 196 juta atau
sekitar Rp 1,7 triliun.
37. Pembangunan Waduk
Jatigede (Jawa Barat)
• Fluktuasi debit di sungai Cimanuk
yang tercatat di bendung rentang
sangat besar dengan Qmax =
1.004 m3/s dan Qmin = 4 m3/s.
• Lahan kritis DAS Cimanuk telah
mencapai 110.000 Ha atau 31%
dari luas DAS Cimanuk.
• Potensi Air DAS Cimanuk sebesar
4.3 milyar m3/tahun hanya dapat
dimanfaat kan 28% sisanya ter-
buang ke laut karena belum ada
Waduk.
• Sistem irigasi seluas 90.000 Ha
sepenuhnya mengandalkan paso-
kan air dari sungai Cimanuk
38. PEMBANGUNAN WADUK JATIBARANG SEMARANG
KONSERVASI CATHMENT AREA
PENYEDIAAN AIR MINUM
PENANGGULANGAN BANJIR
DAN ROB KOTA SEMARANG
PEMBANGUNAN BENDUNG JATIBARANG
Selesai Tahun 2013
NORMALISASI BANJIR KANAL BARAT KOLAM RETENSI KALI SEMARANG
Selesai Tahun 2013 Operasional Tahun 2014
39. 4. KETAHANAN PANGAN
A. Lima Komoditas Pangan Pokok (Dewan
Ketahanan Pangan) : Beras, Kedelai, daging
sapi, jagung dan Gula
B. 10 Juta ton Surplus beras 2014
• Peningkatan dan rehabilitasi jaringan irigasi
(target 500 ribu hektar s/d 2014)
• Dukungan Penataan Ruang
Dukungan
C. Dukungan Penyediaan Daging Sapi Nasional
Untuk
• Penyiapan Irigasi dan Embung (lumbung
Ketahanan
air) untuk ternak sapi dan padang rumput
Pangan
• Peningkatan jalan untuk distribusi
terutama dari NTT-NTB
D. Dukungan lain :
• air baku dan transportasi untuk
kedelai, jagung dan gula
• irigasi untuk tambak ikan dan garam
40. A. Lima Komoditas Pangan Pokok (Dewan Ketahanan Pangan)
beras Sapi
jagung
kedelai Gula
41. B. Pencapaian Surplus 10 Juta Ton Tahun 2014
Areal Irigasi Kewenangan Pemerintah
1. Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi, seluas
2.315 juta Ha
2. Rehabilitasi jaringan irigasi, pada areal irigasi
kewenangan Pemerintah seluas 1.34 juta Ha;
3. Pembangunan/peningkatan jaringan irigasi,
seluas 500 ribu Ha
Rencana
pencapaian
surplus 10
Juta ton Areal Irigasi Kewenangan Provinsi dan
( 2010-2014) Kabupaten/Kota (DAK dll)
1. Rehabilitasi jaringan irigasi provinsi seluas 0.87
juta Ha.
2. Rehabilitasi jaringan irigasi Kabupaten/kota seluas
1.81 juta Ha.
42. PEMANTAPAN PELAYANAN EKSISTING AREAL SAWAH INDONESIA
(9,4 JUTA HA)
Lain-Lain (Sawah
Tadah Hujan, Sawah
Irigrasi Desa, Ladang)
1, 473,81 Ha (16%)
Jiat
92,090 Ha (1%)
Sawah Rawa Lebak
171, 994 Ha (2%)
Sawah Rawa Pasang
Surut
488, 852 Ha (5%)
Sawah Irigrasi
7,23 juta Ha (76%)
43. C. ILUSTRASI KETAHANAN PANGAN: PALAWIJA DAN HORTIKULTURA
Komoditas melon dan semangka
sebagai andalan
Kab Grobogan dengan
produktivitas melon 32,60 ton/Ha
dan semangka 20,86 ton/Ha yang
dialiri dari
D.I. Sidorejo
Pola tanam : Padi – Padi – Palawija
Untuk palawija terdiri dari tanaman
melon (seluas 300 Ha), kedelai
(1,000 Ha), dan jagung (4,400 ha)
47. 5. MDG AIR MINUM DAN SANITASI
A. Proporsi Rumah Tangga akses layak air
minum 68,8%
(Perkotaan 75,3%, Perdesaan 65,8%)
Sasaran MDG’s
2015
B. Proporsi Rumah Tangga akses layak
sanitasi 62,4% (2015)
(Perkotaan 76,8%, Perdesaan 55,5%)
48. A. PENCAPAIAN MDGs BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI
Acuan Target
Saat Ini
Indikator Dasar MDGs
(2011)
Goal 7: (1993) 2015
Memastikan
Kelestarian Proporsi penduduk
Lingkungan Hidup terhadap air minum 37,73 % 55,04% 68,87 %
layak
Target 7c :
Menurunkan hingga Proporsi penduduk
separuhnya proporsi 24,81 % 55,54% 62,41 %
terhadap sanitasi layak
rumah tangga tanpa
akses berkelanjutan
terhadap air minum
layak dan sanitasi
layak pada tahun 2015
48
51. 6. PERCEPATAN INVESTASI MELALUI
KEMITRAAN PEMERINTAH -SWASTA
A. Jalan Tol :
Peraturan Perundangan-undangan
Penyelesaian Trans Jawa
Metropolitan
Rencana Penugasan Trans Sumatera
Percepatan
Kawasan Strategis Luar Jawa
Investasi
Swasta
(PPP)
B. Air Bersih:
Umbulan
Jatiluhur
Lain-Lain
52. DKI 9 TRANS JAWA TOLL ROAD PRIORITY CORRIDORS
Serang Jakarta 617 KM
288 KM 75,7 KM 177,12 KM
Cikampek 76,77 KM
1
Banten Palimanan
Bogor
Pejagan Pemalang Semarang
Kanci
Demak
Ciranjang (K) 2
Sukabumi Bandung 3 Batang 4
9
Jawa Tengah
5 Ngawi Surabaya
Jawa Barat
Solo 7 Mojokerto
TRANS JAVA 6 8
Kertosono Pasuruan
Operation 171 Km Gempol
Yogyakarta Pandaa
Probolinggo
On process 604 Km DIY
n
Keterangan : Jawa Timur Malan
g
Total 775 Km : Operating
: Land Acquisition and Construction Banyuwangi
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Cikampek - Palimanan Pejagan - Pemalang Pemalang - Batang Batang - Semarang Semarang - Solo Solo - Ngawi Ngawi-Kertosono K.sono - Mojokerto Mojokerto - Surabaya
Investor PT. Lintas Marga PT. Pejagan PT. Pemalang PT. Marga Setia PT. Trans Marga PT. Ngawi PT. Marga Hanurata PT. Marga Nujyasmo
PT. Solo Ngawi Jaya
Sedaya Pemalang Toll Road Batang Toll Road Puritama Jateng Kertosono Jaya Intrinsic Agung
Section 1 29.12 14.20 24.40 3.20 10.85 11.10 19.68 14.41 2.30
Section 2 9.56 6.00 14.76 36.35 11.95 10.28 8.54 20.15 4.30
Section 3 31.37 10.40 - 11.05 17.29 13.82 29.79 5.02 5.10
Section 4 17.66 26.90 - 13.50 24.13 51.09 29.01 0.92 6.10
Section 5 14.51 - - 10.90 8.41 3.81 - - 18.47
Section 6 13.78 - - - - - - - -
Lenght (km) 116 58 39 75 73 90 87 41 36
Investment Cost (Rp. Triliun) 12.6 5.52 4.08 7.21 6.21 5.14 3.83 3.48 3.22
Land Cost (Rp. Triliun) 0.55 0.254 0.18 0.565 0.927 0.995 0.864 0.297 0.461
Perkiraan 2013 (Update) 23 9,3 9,8 15
53. A1. SKEMA KEMITRAAN PEMERINTAH-SWASTA UNTUK JALAN
TOL
Kelayakan Proyek Skema
Secara ekonomi layak Badan Usaha
1 Pemerintah
finansial tidak layak
Pemerintah
Business Entity PPP dengan
Secara ekonomi layak dan
2 dukungan
finansial kurang layak Pemerintah Badan Usaha Pemerintah
Secara ekonomi dan finansial Badan Usaha
3 PPP
layak
Badan Usaha
Operasi dan Pemeliharaan
Konstruksi
54. A2.JALAN TOL TRANS SUMATERA
Length
Koridor
Km
Lampung-Palembang 358
Koridor Palembang-Pekanbaru 610
Pekanbaru-Medan 548
Utama
Medan-Banda Aceh 460
SUB TOTAL 1,976
Palembang-Bengkulu 303
Koridor Pekanbaru-Padang 242
Penghubung Medan-Sibolga 175
SUB TOTAL 720
GRAND TOTAL 2,696 Source: BPJT 54
55. B. KELEMBAGAAN PENYEDIAAN AIR MINUM
Badan Usaha dapat berinvestasi di
daerah ini melalui proses tender dan
melalui kerjasama
dengan Pemerintah Daerah
Pasal64 (1) & (3) PP 16/2005
Brownfield
Layanan existing
perusahaan daerah
atau sudah termasuk dalam
rencana bisnis
perusahaan Daerah
Greenfield
Greenfield
Service area of
Government
Badan Usaha dapat berinvestasi di
daerah ini untuk meningkatkan kualitas
dan kuantitas layanan melalui
kerjasama dengan BUMD
Pasal 37(3) PP 16/2005
56. B1. SISTEM PRASARANA AIR MINUM
Jaringan Distribusi
Pipa Air
(Intake)
WTP
Pipa Transmisi Pipa
Air Baku Transmisi
Air Minum
Konsesi/ BOT / RUOT/
Kontrak Manajemen
57. B2. PPP MODEL -UMBULAN
Gresik • Jenis Kontrak: BOT (take or pay)
Area
Surabaya
Area • Wilayah: Greenfield
• Cakupan Kerjasama: BOT
Greenfield intake, WTP and transmisi
Pasuruan
Sidoarjo
Municipality • Executing Agency: Pemerintah
East Java Province Area
Area Provinsi
• Prosedur: Tender
Pasuruan
Regency
Area
Project: Umbulan Water Conveyance Project (PQ phase)
o Target beroperasi : Awal 2014
58. B3. PPP Model -Jatiluhur
• Jenis Kontrak: BOT (take or pay)
Jakarta Bekasi
Area Area
Karawang
• Wilayah: Greenfield
Municipalit
y Area
• Cakupan kerjasama: BOT intake, WTP
Greenfield and transmission
Karwang
• Executing Agency: Pemerintah Pusat
Regency
Area • Prosedur: Tender
DKI Jakarta Province West Java Province
Project: Jatiluhur Water Conveyance Project (preparation phase)
59. B4. PPP Model -Tangerang
• Jenis Kontrak : Konsesi/BOT
• Wilayah: Greenfield
• Cakupan Kerjasama :
Brownfield (ROE) Intake, WTP, Transmisi, Distribusi, kon
eksi ke rumah, dan/atau pengumpulan
tarif
Greenfield
• Executing Agency: Pemerintah Daerah
• Prosedur: Tender
Note: Greenfield area , daerah yang belum dilayani oleh PDAM dan belum termasuk dalam rencana
pengembangan bisnis PDAM
Project: Tangerang Regency Water Supply Project (construction phase), Bandar Lampung Water Supply
Project (preparation phase)
60. 7. MODERNISASITEKNOLOGI TRANSPORTASI
JALAN DAN TEROWONGAN
A. Penerapan Performance Based Contract (PBC) untuk Rehabilitasi
dan Pemeliharaan Jalan Di Demak-Trengguli
61. Berat Kendaraan : 7.050 Kg
Daya Angkut : 6.950 Kg
2 Orang
JBI : 14.000 Kg
Untuk Jalan Kelas Terendah IIIC
BERAT AKTUAL
Berat Total : 22.100 Kg
Daya Angkut : 15.050 Kg
Klbhan muatan : 57,85%
MUATAN KOPI
62. Berat Kendaraan : 10.206 Kg
Daya Angkut : 13.794 Kg
3 Orang
JBI : 24.000 Kg
Untuk Jalan Kelas Terendah IIIB
BERAT AKTUAL
Berat Total : 32.720 Kg
Daya Angkut : 22.514 Kg
Klbhan muatan : 36,33%
MUATAN PUPUK
63. B2. PENANGANAN BEBAN LEBIH DAN ITS
Informasi Lalulintas Jalan
SKEMA TEKNOLOGI ITS
Pintu Tol tanpa Berhenti
Kontrol Beban Lebih
65. D. TEKNOLOGI DAUR ULANG JALAN
Keuntungan Mengunkan Daur Ulang:
• Teknologi daur ulang jalan dapat mengurangi keperluan penggunaan agregat (45-100%) dan aspal
baru (60%).
• Nilai ekonomis bahan garukan meningkat, menghemat enerji,
• geometrik jalan dapat dipertahankan serta melestarikan sumber alam.
67. E1.Metode penggalian terowongan
Road header
Roadheader dapat digunakan pada media batuan sedang dan batuan dengan
retakan/kekar dengan Rock Mass Rating (RMR) antara 30-60.
68. E2. Pembangunan terowongan di
Indonesia
Terowongan jalan (deep excavation)
Penampang melintang
Deep excavation tunnel di
Nagreg, Jawa Barat, 2010
Tampak atas
69. 8. PENGENDALIAN BANJIR
Tertanganinya Infrastruktur banjir Jabodetabek
Tertanganinya Infrastruktur banjir Citarum
PERCEPATAN
PELAKSANAAN
PENGENDALIAN
DAYA RUSAK AIR
DLL
70. A. PENANGANAN SUNGAI DI WILAYAH DKI JAKARTA
CENGKARENG DRAIN
BANJIR KANAL BARAT
PA. Weir III
Cengkareng
CAKUNG DRAIN
MOOKERVART
BANJIR KANAL
TIMUR
ANGKE Weir II
CAKUNG
PA. Karet
PA.
PESANGGRAHAN
Manggarai
JATI KRAMAT
Rencana Sudetan /Flood way Ciliwung BKT
BUARAN
Weir I
GROGOL SUNTER
CIPINANG
KRUKUT
KALI BARU TIMUR
DAERAH RAWAN GENANGAN (78
LOKASI)
FLOOD WAY/SUNGAI BUATAN PA.
KALI BARU BARAT
Katulampa
70
CILIWUNG
71. B. RENCANA PROFIL SUDETAN / FLOOD WAY
PA. MANGGARAI SUNGAI CILIWUNG KBT
Lokasi : Jl. Otista Lokasi : DPS 1 BKT
Jakarta Timur
Q100 + 16,2 Q100 + 11,6 m
m
JEMB. CASABLANCA Q10 + 13,2
m Q5 + 11,7 m Q10
Elv. Existing + 11,4 m
Q5
+ 11.82 m + 11,2 m
M.A.N10.32m
+ 8,93 m
2,00
JEM. MT. Profil BKT
HARYONO + 6.93 m m 2.150
Sungai Km
Ciliwung
JL. PAHLAWAN
KALIBATA
JEMB. TB. SIMATUPANG
DENAH / PETA LOKASI FLOOD WAY
71
76. 9. SEMBILAN (9) PROGRAM REFORMASI BIROKRASI
Penataan Struktur Penataan Jumlah dan
Birokrat Distribusi PNS
Penyederhanaan
Perizinan Usaha
Program Sistem Seleksi CPNS dan
Peningkatan transparansi Promosi PNS secara
dan akuntabilitas aparatur Percepatan
Terbuka
Reformasi
Birokrasi
Peningkatan
Efisiensi Penggunaan Kesejahteraan PNS
Fasilitas Sarpras Kerja
Pengembangan Sistem
Elktronik Pemerintah (E-Govt) Profesionalisasi PNS
77. 10. PENCIPTAAN KESEMPATAN KERJA
5 Fokus Bidang Kerja
Program- Proyek-
Kebijakan/ Pembangunan Pembangunan
program proyek
Regulasi Sektor Riil Infrastruktur
APBN Khusus
Perlu diakukan Koordinasi pelaksanaan Rencana Tindak Penciptaan
Kesempatan Kerja
Pelaksanaan Koordinasi dengan membentuk Tim Koordinasi Penciptaan
Kesempatan Kerja (TKPKK).
77
78. SUMBER PENCIPTAAN KESEMPATAN KERJA
Penyerapan Tenaga Kerja
Investasi Sektor Riil
Program-program APBN: Pembangunan Infrastruktur
24 Sub Sektor
skala Sedang dan besar
- Infrastruktur - Industri
sederhana/padat karya
- Pariwisata
- Pembangunan gedung - APBN
sekolah/ruang kelas - Konstruksi
- BUMN
- PNPM Dsb
- Swasta/PPP
Total penyerapan Tenaga Total penyerapan Tenaga
Kerja : XX Kerja : XX Total penyerapan Tenaga
Kerja: XX
78
79. CARA PERHITUNGAN DARI HULU
Asumsi-asumsi perhitungan:
Jenis Pekerja:
• Proffesional (terdidik);
• Sub Proffesional (terlatih);
• Pekerja (unskill)
Lapis yang dihitung: 2 (dua) lapis
• Lapis pertama adalah yang bekerja langsung di konsultan atau kontraktor;
• Lapis kedua adalah yang bekerja pada pendukung-pendukung konsultan maupun
kontraktor (suplier).
Pembagian Jenis Kegiatan:
• Belanja Pegawai;
• Kegiatan Swakelola;
• Kegiatan Kontraktual Non Fisisk;
• Kegiatan Kontraktual Non Fisisk;
• Belanja Sosial;
79
82. PRIORITAS 3 : KESEHATAN
1. 392 lokasi telah terfasilitasi
infrastruktur Sanimas
2. 105 lokasi telah terfasilitasi
infrastruktur 3R
Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan
Lingkungan
3. Drainase di 55 lokasi
4. TPA di 71 lokasi
5. Air Limbah di 56 lokasi
83. PRIORITAS 4 : PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Terlaksananya sosialisasi PNPM
Mandiri Perkotaan TA 2013 di 10.950
kelurahan dan terlaksananya serah
terima hasil kegiatan dari KSM ke
Program
BKM di 7.148 kelurahan.
Pembinaan dan
Pengembangan
Infrastruktur
Permukiman 1. Tersalurkannya BLM 100% di
4.540 desa sasaran PPIP di 32
Provinsi
2. Tersalurkannya BLM 100% di 600
desa sasaran RIS-PNPM di 4
Provinsi
84. PRIORITAS 5 : KETAHANAN PANGAN
1. peningkatan jaringan irigasi
seluas 62.938 ha
2. peningkatan jaringan irigasi rawa
Program seluas 22.650 ha
Pengelolaan 3. peningkatan jaringan irigasi air
Sumber Daya tanah seluas 1.347 ha
Air
4. rehabilitasi jaringan irigasi seluas
217.664 ha
5. rehabilitasi jaringan irigasi rawa
seluas 94.019 ha
6. rehabilitasi jaringan irigasi air
tanah 4.831 ha
85. PRIORITAS 6 : INFRASTRUKTUR
1. Penyelesaian 11 Draft Raperpres tentang RTR
Program KSN
Penyelenggaraan
2. kesepakatan penetapan legalisasi 5 draft perpres
Penataan Ruang KSN/Pulau Kepulauan
1. Pembangunan Jalan bebas hambatan sepanjang
12,10 Km dari dana APBN
2. Tertingkatnya kapasitas (pelebaran) dan/atau
struktur jalan sepanjang 3.750 Km
Program
3. Pembangunan Jalan baru sepanjang 218 Km
Penyelenggaraan
Jalan 4. Terbangunnya 2.280 M flyover/underpass
5. Terbangunnya 195.20 Km jalan/jembatan
Strategis, Perbatasan, Wilayah terluar dan
terdepan yang dibangun
6. Terbangunnya 90 km jalan tol oleh swasta
86. PRIORITAS 6 : INFRASTRUKTUR
1. Terbangunnya 48 TB (twin block) rumah
Program Pembinaan
susun
dan Pengembangan
Infrastruktur 2. Dimulainya pembangunan 67 TB rumah susun
Permukiman
1. Bendung Gerak Sembayat
2. 1 buah daun pintu air Manggarai dan 1 buah daun
pintu air Karet
3. Normalisasi kali Pesanggrahan, Angke, Sunter
15,61km
Program
4. Percepatan Program JEDI
Pengelolaan
Sumber Daya Air 5. revitalisasi Situ Bojongsari
6. Pembangunan Dam Parit sebanyak 8 buah
7. Normalisasi Sungai Ciliwung lama
8. Sudetan dari Sungai Ciliwung ke KBT
87. PENUTUP
Infrastruktur ke-PU-an perlu difokuskan mendukung
prioritas nasional meliputi pembangunan berbasis
penataan ruang / pembangunan berkelanjutan,
penguatan konektivitas nasional melalui MP3EI,
ketahanan air, ketahanan pangan, MDG : air bersih dan
sanitasi, percepatan investasi melalui kemitraan
pemerintah-swasta, modernisasi teknologi transportasi
jalan dan terowongan,pengendalian banjir, reformasi
birokrasi, penciptaan kesempatan kerja dengan fokus pro
growth, pro poor, pro job, dan pro green untuk
mewujudkan masyarakat indonesia yang sejahtera.
89. ARAH PEMBANGUNAN NASIONAL
Pro Growth Pro Poor Pro Job Pro Green
Komitmen
Penurunan Penurunan Menurunkan
Pengembangan Tingkat Tingkat Emisi GRK 26%
sektor Kemiskinan Pengangguran dari 2,95 Giga
riil/Kawasan di Hingga Hingga 5 – 6% Ton (Melalui
KPI 8 – 10% (2014) Usaha Sendiri)
(2014) dari
Target 2020
dari 14,1% 7,87% (2009)
Pembangunan (2009)
Konektivitas
pada 6 Koridor
Nasional Penciptaan Komitmen
mendukung KPI Lapangan Kerja Menurunkan
(pada 2013 Emisi GRK 41%
menciptakan 1 dari 2,95 Giga
Ton (Dengan
juta lapangan Bantuan
kerja baru) Internasional)
Target 2020 89