7. TANTANGAN PEMBANGUNAN
SANITASI
• Daerah belum memiliki dokumen perencanaan
sanitasi yang berkualitas
• Pembangunan sanitasi masih bersifat parsial
• Pemahaman sebagian besar pemerintah daerah
bahwa pembangunan sanitasi terbatas pada
pembangunan fisik saja
7
9. TAHAPAN PEMBANGUNAN SANITASI PPSP
1. Advokasi & Penyadaran
Masyarakat KEMKES
2. Pembentukan Kelembagaan KEMDAGRI
3-4. Perencanaan Pembangunan
Sanitasi KEM. PU
5. IMPLEMENTASI KEM. PU
6. MONEV BAPPENAS
9
10. POKJA SANITASI
• Merupakan wadah berkumpulnya pemangku
kepentingan bidang sanitasi
• Forum untuk mendiskusikan kebutuhan
pembangunan sanitasi
• Forum sinkronisasi kegiatan terkait sanitasi
10
11. PERAN KEMENTERIAN PU
DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN SANITASI
1. Pendampingan penyusunan dokumen perencanaan sanitasi
berupa Buku Putih, Strategi Sanitasi Kota (SSK), Memorandum
Program Sanitasi (MPS)
2. Pendampingan penyusunan Master Plan, Detailed Engineering
Desain/Outline Plan
3. Konsultasi dokumen perencanaan bidang teknis sanitasi
11
12. PENDAMPINGAN PENYUSUNAN BUKU
PUTIH, SSK DAN MPSS
1. Penyediaan Fasilitator Provinsi
2. Penyediaan Fasilitator Kabupaten/Kota
3. Pelaksanaan Pelatihan Pokja Provinsi dan Kab/Kota
4. Pelaksanaan Rapat Progres Penyusunan Buku
Putih, SSK dan MPS
12
13. PERAN KEMENTERIAN PU DALAM
IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN SANITASI
1. Pembangunan infrastruktur bidang sanitasi melalui dana
APBN
2. Sosialisasi dan kampenye bidang sanitasi melalui Jambore
Sanitasi
3. Peningkatan SDM pengelola infrastruktur sanitasi melalui
pelatihan teknis
13
14. PROGRAM REGULER APBN DIREKTORAT
PPLP KEM. PU
Air Limbah Persampahan Drainase
Sistem Terpusat TPST 3R Saluran Primer
Sistem Setempat SPA
Sistem
• SANIMAS Polder/Kolam
• RSH Retensi
• IPAL Kawasan ITF
• USRI
• IPLT
TPA
14
15. SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH
TERPUSAT / OFF – SITE (SKALA KOTA)
Sambungan Rumah Sambungan Rumah
Sambungan Rumah
Stasiun
pompa
IPAL Effluent
APBD APBN
Lahan, SR,
Skala Kota
OM sistem lengkap (Terpusat/ offsite)
16. SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH SETEMPAT
APBD APBN
• Sambungan Rumah PERPIPAAN, SANIMAS, USRI, RSH, IPAL KOMUNAL, IPLT
(SR)
• O&M
• MOBIL TINJA
SANIMAS
Sambungan
Rumah
IPLT
RSH
RSH
IPAL Kawasan
18. MCK Komunal Kota Salatiga IPAL Komunal Kab. Sleman
SISTEM SETEMPAT
19. SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH
APBD APBN
Kendaraan angkut, lahan Konstruksi TPA, Alat Berat, Jalan
TPA, pagar lokasi TPA, kantor TPA Operasional, Drainase TPA
Sumber sampah
3
R
Sumber sampah
TPST 3R, ITF, SPA
Sumber sampah
3
R TPA
20. TPST 3R Bantar Gebang, Bekasi TPST 3R di Kota Tangerang Selatan
TPST 3R
21. TPA Kota Tuban, Jawa Timur TPA Kab. Landak, Kalimantan
Barat
TPA SANITARY LANDFILL
22. SISTEM DRAINASE KOTA
APBD
Saluran Tersier, Saluran
Sekunder, O & M
Saluran sekunder
Genangan
Polder /
Kolam Retensi
Saluran sekunder
Genangan Laut
APBN
Saluran
Primer, Polder/Kolam
Retensi
23. Drainase Primer Kota Tanjung
Drainase Primer Kota Pontianak Pinang
DRAINASE PRIMER
24. READINESS CRITERIA
NO CRITERIA PELAKSANA
1 Surat Minat Pemerintah Daerah Pemda / Kepala Daerah
2 Kawasan Rawan Sanitasi dalam Buku Putih Pemda / Pokja
3 Pelaksanaan Kegiatan Pemda / Pokja
Pemicuan/Penyadaran Masyarakat
4 Kesediaan Master Plan/DED Pemda/Pemerintah Pusat
5 Ketersediaan Lahan Pemda / Pokja
6 Institusi Pengelola Pasca Konstruksi Pemda / Pokja
(KSM, UPTD, BLUD, dll)
7 Surat Kesediaan Menerima Hibah Pemerintah Pusat
24
25. TAHAPAN MENUJU PEMBANGUNAN
SANITASI
• Penyadaran masyarakat/pemicuan masyarakat
• Penyiapan dokumen perencanaan
• Konsultasi dengan tim teknis
• Sosialisasi masyarakat
• Penyiapan lahan
• Penyiapan institusi/lembaga pengelola
• Konstruksi infrastruktur sanitasi
• Operasional dan Pemeliharaan
25
26. KESIMPULAN
• Pembangunan fisik tidak dapat berjalan optimal jika tidak
diimbangi dengan kegiatan non fisik
• Kunci utama berhasilnya pembangunan sanitasi adalah
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Masyarakat
• Diperlukan dukungan sanitarian dari Kementerian
Kesehatan/Dinas Kesehatan untuk menyadarkan
masyarakat agar sarana sanitasi didukung atau digunakan
oleh masyarakat.
• Diperlukan dukungan dari Kementerian Dalam
Negeri/Bapermas/Bappeda untuk menyiapkan
kelembagaan pengelola sarana sanitasi agar infrastruktur
dapat dimanfaatkan.
26
27. KESIMPULAN
• Pokja memegang peran penting dalam pembangunan
sanitasi
• Pokja berperan untuk mensinkronkan pembangunan
sanitasi
• Melalui sinkronisasi, pembangunan sanitasi dapat berjalan
optimal sesuai hasil yang diharapkan
27