SlideShare a Scribd company logo
TRANMISI TRAKTOR
1. Penerusan daya dari mesin ke roda belakang
• Berikut ini akan diuraikan kopeling, bak pelambat
(bak persneling), diferensial, reduksi akhir dan
poros cabang.
Penerusan roda gila (fly wheel) ke roda belakang
• Pada traktor roda dijumpai kopling kering tunggal
untuk meneruskan hubungan mesin dengan bak
persneling.
• Tipe kopeling yang sama juga dipakai untuk
memisahkan dari poros cabang untuk waktu
singkat.
• Dalam hal ini terdapat dua buah pelat (keping)
kering pada traktor yang seringkali berbentuk satu
unit.
Transmisi Traktot - 1
• Untuk pemisahan yang lama dari pto dari
pemblokiran diferensial sering dimanfaatkan
kopeling cengkeram.
• Kopeling plat berganda (biasanya basah) dipakai
pada kopeling mesin dan kemudi dari traktor
berban ulat.
2. Kopeling
• Pada kebanyakan pelat kopeling kering tunggal,
pelat tekan ditekan pada roda gila melalui
pegas-pegas.
• Antara pelat tekan roda gila, pelat kopeling itu
dikelem (akibat tekanan pegas).
• Untuk melepaskan hubungan dipakai suatu batang
ungkit yang menekan ring tekan (berbentuk
kollager atau cicin arang) ke arah roda gila pada
mana pelat tekan digerakkan terhadap pegas tekan
sehingga pelat kopeling dapat bebas bergerak.
• Gaya yang arahnya sepanjang poros engkol hanya
boleh sebentar saja diadakan karena bantalan aksial
yang kurang cukup kuat dan kemungkinan
pembebanan yang rendah saja pada ujung batang
ungkit (lidah).
• Material gesekan pada pelat kopeling disebut
Ferodo, terdiri dari campuran serat asbes dan kawat
tembaga merah yang diikat oleh bahan pengikat.
Transmisi Traktot - 2
• Pelat Ferodo yang terhadap baja mempunyai
koefitien gesekan ∼ 0, 3 dilekatkan memakai paku
keling aluminium.
• Kopeling traktor diperhitungkan pada (1,75 – 2,00)
x momen putar mesin. Persamaan yang dipakai:
Mk = 2/3 (R3
– r3
) p µ (n + 1) kg.cm
dimana
:
Mk = momen kopeling dalam kg.cm
R = φ luar dalam cm
r = φ dalam cm. r = 0,65 R
µ =koefisien gesekan (∼ 0,3)
p = takanan bidang dalam kg/cm2
1 a 2 kg/cm2
N = jumlah keping kopeling (2 bidang gesekan,
jadi n + 1).
Kopeling ganda
• Cara pemakaian peralatan yang digandengkan pada
traktor pertanian mengharuskan pertama-tama
peralatannya yang bergerak dulu baru mulai
kendaraannya.
• Sebaliknya, pemberhentian dulu baru peralatannya
dihentikan.
• Penyelesaiannya adalah penggunaan kopeling
ganda yang dikendalikan oleh pedal kaki.
• Kopeling yang dalam waktu lama tetap harus
terpisah perlu dilengkapi dengan alat "overcenter".
Transmisi Traktot - 3
• Dengan demikian dapat dihindari tekanan oleh gaya
aksial secara terus menerus pada poros engkol dan
cincin tekan.
• Kopeling yang sering dipergunakan atau dalam
jangka lama dalam keadaan tersambung sebagian
(selip) 1ebih baik mempergunakan kopeling
berpelat ganda atau bila terendam minyak sebagai
pelat kopeling basah berpelat ganda.
• Permukaan yang luas, gesekan yang kurang dan
penadinginan oleh minyak menghindarkan
terbakarnya kopeling pada keadaan pemakaian yang
ekstrim. Jenis kopeling ini digunakan dalam
kopeling kemudi dan traktor roda ulat.
• Kopeling cairan, menggunakan penambahan
putaran mesin untuk menggabungkan mesin dengan
roda. Pada putaran mesin stasioner (idle), poros
yang menuju ke bak persneling tidak bergerak.
Permulaan kopeling (penggandengan) berjalan
tanpa sentakan dan karenanya penterapan pada
traktor-traktor besar menarik.
• Masih selalu timbul kerugian kecil (2 a 3%). Juga
putaran poros pembawa selalu lebih tinggi dari
pada poros yang dibawa.
Transmisi Traktot - 4
3. Bak persneling
Persamaan daya berbunyi:
Transmisi Traktot - 5
pk
)2.(75.60
Z.n.S.D.
4
.P
Ne
2
e
π
= apabila Pe diperlakuan sebagai
konstanta
Z.n.S.D.
4
Ne).2.(75.60
P 2e
π
=
• Untuk mesin tertentu berlaku n
Ne
CPe = dimana C
adalah konstanta.
• Kopel mesin ini adalah hasil kali gaya K pada
lengan L (kopel = L x K kg.m). Kopel ini pada n
putaran/menit menghasilkan daya Ne.
75.60
n.L.K..2
Ne
π
=
n
Ne
2
75.60
L.K =
n
Ne
2,716L.K =
n
Ne
'CKopel = (disini konstanta C' = 716,2)
• Pada anggapan yang disederhanakan, Ne harusnya
garis lurus yang melalui titik awal (N = 0 dan n =
0). Tetapi kenyataanya terjadi penyimpangan.
• Dengan memperhitungkan tidak liniernya hubungan
antara N dengan n dapat dikatakan bahwa bentuk
lengkung kopel adalah sama.
• Untuk mesin traktor agak menarik bahwa dalam
batas-batas daya yang tersedia, setiap kecepatan
dapat digunakan selama selip roda (maksimum P)
dan kecepatan maks. Yang diperkenankan dijalan
(maksimum V) masih membolehkan.
270
V.P
Ne =
Transmisi Traktot - 6
kalau Ne daya dalam p.k.,
P gaya dalam kg,
V kecepatan dalam
kg/jam
• Dilihat dari segi efisiensi, P1, P2, dan K adalah
besaran-besaran yang bernilai-sama.
• Pengganti garis lurus harusnya Pe atau lengkung
kopel digambarkan dalam skala.
• Selisih antara P1dan P2 perlu dijembatani dengan
pemakaian roda gigi.
• Makin banyak adanya kombinasi roda gigi makin
besar daerah permukaan antara hyperbola dan
silang poros yang dapat dicapai.
• Batas-batasnya ditentukan berdasarkan pemikiran
praktis (segi keuangan).
Transmisi Traktot - 7
• Ada traktor-traktor yang dibangun dengan 18
kombinasi penerusan roda gigi maju (3 kombinasi
mundur).
• Roda gigi atau cengkeram digeser oleh garpu yang
terletak mencengkeram alur roda gigi. "Garpu'
sendiri meluncur melalui apa yang disebut poros
alur-peluncur (sliding sleeve).
• Apabila dibelakang bak ini ditempatkan bak kedua
dengan 2 kemungkinan kombinasi roda gigi
(dengan 3 kemungkinan kombinasi roda gigi) maka
berganda (lipat tiga) jumlah kemungkinannya.
• Penghematan waktu yang besar diperoleh dengan
jalan pemakaian lambang dalam menggambarkan
dan menjelaskan.
Transmisi Traktot - 8
Pemindahan gigi dengan beban
• Bak-bak persaeling yang sampai kini dibahas hanya
mungkin dipindahkan gigignya dalam keadaan
diam (dengan menggunakan kopling hidraulik dapat
dipindahkan gigi meskipun terbatas).
• Karenanya diperlukan perbandingan penerusan
gaya yang sekali telah dipilih, apabila traktor itu
bergerak dengan kecepatan awal karena bebannya
akan nyata berkurang atau bertambah.
• Dengan mengganti satu atau lebih kombinasi roda
gigi dengan satuan planeter dapat direalisasi
penyelesaian yang sangat bermanfaat.
• Suatu satuan planeter mempunyai tiga
kemungkinan perbandingan penerusan (satu
diantaranya mundur).
• Yang menarik adalah bahwa pemilihan
perbandingan penerusan dengan menghentikan
tromol rem (ban rem) atau melepaskannya.
• Dengan demikian dimungkinkan memindah gigi
tanpa menimbulkan sentakan yang berarti.
Transmisi Traktot - 9
Transmisi Traktot - 10
• Apabila dipakai lebih banyak satuan planeter, maka
dapat disambungkan beberapa (mungkin semua)
perlambatan dengan pembebanan.
• Bak perlambat (persneling) yang hingga kini
dibahas dapat dengan pemindahan gigi secara
bertahap.
• Sesuatu yang ideal adalah apabila dapat terjadi
tanpa tahapan. Cara perlambatan ini berbentuk
suatu pengenaan setiap titik antara hyperbola
dengan poros dari silang poros.
• Perkembangan pemindahan secara hidraulis
dibedakan antara hydrokinetis dan hydrostatis.
• Untuk jenis persneling hydrokinetis seringkali
dinamakan torque converter.
Transmisi Traktot - 11
Torque Converter
• Praktis seperti pada pembatasan atas suatu cairan
dimungkinkan pelaksanaan perbandingan
persneling dengan perantaraan alran minyak secara
Transmisi Traktot - 12
otomatis. Kopelnya dapat diperbesar kira-kira 4,5
kali.
• Pada Torque Converter dimungkinkan kerjanya
sebagai kopling cairan.
• Keberatan-keberatan yang dapat terjadi juga sama
seperti pada kopling cairan. N.I berendemen buruk
di luar daerah kerja dan selip.
• Cara penerusan (persneling) ini banyak dipakai
pada mesin-mesin pemindah tanah.
• Kerjanya yang tanpa sentakan dan penyesuaian
otomatis pada keadaan pekerjaan sekitarnya
menyebabkan efisiensi yang burukpun masih bisa
diterima dalam bidang penerapan ini.
• Penerusan gaya secara hydrostatis makin banyak
digunakan pada traktor-traktor pertanian yang
besar-besar.
• Meskipun efisiensi persneling bada seluruh bidang
beban tidak begiti menguntungkan dibanding
persneling roda gigi tetapi lebih baik dari penerusan
gaya hidrokinetis.
Transmisi Traktot - 13
• Diharapkan efisiensi akan makin tinggi mengingat
penggunaan secara hidrostatis makin meluas.
• Usaha terkenal di masa lalu adalah realisai
persneling hidrostatis oleh N.I.A.E. Disini
digunakan pompa plunger ganda aksial yang dapat
membengkok dan padanya ditempatkan motor
minyak berbentuk bintang yang kemudian
menggerakan roda.
• Bak roda gigi disini sudah tidak diperlukan
demikian pula bak diferensial.
• Meskipun berdasarkan pertimbangan hidraulik-
minyak mungkin penterapannya lebih didahulukan,
tetapi telah jelas sekarang bahwa perkembangan
sekarang tertuju kepada penerusan gaya melalui
pompa dan motor yang mengambil alih pekerjaan
bak persneling (Diferensial masih tetap
diperlukan).
• Perkembangan ini terutama ditunjang oleh
pertimbangan tekis produksi. Pabrik-pabrik traktor
dalam hal ini harus bekerja sama dengan pabrik
penerusan gaya hidraulis, misalnya IHC dengan
Sundstrand; Eicher dengan Dowty ("Taurodyne");
Guldner, Lucas.
• Dalam pemberian bentuk masih diinginkan adanya
sebuah bak persneling (biasanya berbandingan 2
gigi).
Transmisi Traktot - 14
Transmisi Traktot - 15
• Pada waktu membuat tikungan, jari-jari guling dari
roda dalam akan lebih kecil daripada roda luar.
Transmisi Traktot - 16
Oleh karenanya putaran roda dalamnyapun akan
lebih sedikit dari pada roda luar.
• Diferensial memungkinkan untuk meneruskan
gayapada kedua roda tanpa pelepasan dan pula
secara otomatis mengatur selisih kecepatan
antara roda luar dan dalam.
• Gaya keliling yang diteruskan sama dengan dua
kali gaya keliling roda yang berpijak paling kecil.
• Apabila salah satu roda selip maka gaya keliling
total 2 x 0 = 0. Untuk dalam situasi yang sulit ini
masih dapat berjalan terus maka pada traktor
disediakan pemblokiran diferensial.
4. Rem
• Dalam sistem pengereman terdapat jenis tromol
rem dengan segmen dalam yang memuai dan jenis
rem keping.
• Traktor yang setelah melalui diferensial masih
mempunyai perlambatan (reduksi) maka rem harus
berada pada poros yang berputar cepat. Ini akan
membuat bentuknya tak terlalu besar dan terhindar
dari kotoran.
Transmisi Traktot - 17

More Related Content

What's hot

Cyclone Separator
Cyclone SeparatorCyclone Separator
Cyclone Separator
Gajraj parmar
 
Modul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineModul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engine
Ahmad Faozi
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugalIffa M.Nisa
 
Presentasi hidrolik
Presentasi hidrolikPresentasi hidrolik
Presentasi hidrolik
Septyan PraDam
 
01. tentang motor bensin
01. tentang motor bensin01. tentang motor bensin
01. tentang motor bensin
Apri Nurrohmat
 
Pompa bolak balik
Pompa bolak balikPompa bolak balik
Pompa bolak balikWicah
 
Pompa & kompresor; sularso, haruo tahara
Pompa & kompresor; sularso, haruo taharaPompa & kompresor; sularso, haruo tahara
Pompa & kompresor; sularso, haruo tahara
Azzam Robbani
 
Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)
Dwi Ratna
 
Centrifugal pumps
Centrifugal pumpsCentrifugal pumps
Centrifugal pumps
Bich Ngoc
 
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptxTransmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
ZwingCADAcademy
 
Power point motor bensin
Power point motor bensinPower point motor bensin
Power point motor bensinawamku
 
Teknologi pengolahan kelapa sawit - pengepresan kelapa sawit by Ryan Tito
Teknologi pengolahan kelapa sawit - pengepresan kelapa sawit by Ryan TitoTeknologi pengolahan kelapa sawit - pengepresan kelapa sawit by Ryan Tito
Teknologi pengolahan kelapa sawit - pengepresan kelapa sawit by Ryan Tito
Ryan Tito
 
Motor diesel Presentation
Motor diesel PresentationMotor diesel Presentation
Motor diesel Presentation
Dimas Setyawan
 
Makalah kopling
Makalah koplingMakalah kopling
Makalah kopling
Dimas Sadewa
 
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIAMAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
Ridha Faturachmi
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Ali Hasimi Pane
 
Power Train dan Hydraulic Alat Berat
Power Train dan Hydraulic Alat BeratPower Train dan Hydraulic Alat Berat
Power Train dan Hydraulic Alat Berat
lombkTBK
 
TURBIN PELTON
TURBIN PELTONTURBIN PELTON
TURBIN PELTON
Dwi Ratna
 

What's hot (20)

Cyclone Separator
Cyclone SeparatorCyclone Separator
Cyclone Separator
 
Modul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineModul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engine
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
 
Presentasi hidrolik
Presentasi hidrolikPresentasi hidrolik
Presentasi hidrolik
 
01. tentang motor bensin
01. tentang motor bensin01. tentang motor bensin
01. tentang motor bensin
 
Pompa bolak balik
Pompa bolak balikPompa bolak balik
Pompa bolak balik
 
perawatan-valve
perawatan-valveperawatan-valve
perawatan-valve
 
Pompa & kompresor; sularso, haruo tahara
Pompa & kompresor; sularso, haruo taharaPompa & kompresor; sularso, haruo tahara
Pompa & kompresor; sularso, haruo tahara
 
Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)
 
Centrifugal pumps
Centrifugal pumpsCentrifugal pumps
Centrifugal pumps
 
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptxTransmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
 
Teori dasar pompa
Teori dasar pompaTeori dasar pompa
Teori dasar pompa
 
Power point motor bensin
Power point motor bensinPower point motor bensin
Power point motor bensin
 
Teknologi pengolahan kelapa sawit - pengepresan kelapa sawit by Ryan Tito
Teknologi pengolahan kelapa sawit - pengepresan kelapa sawit by Ryan TitoTeknologi pengolahan kelapa sawit - pengepresan kelapa sawit by Ryan Tito
Teknologi pengolahan kelapa sawit - pengepresan kelapa sawit by Ryan Tito
 
Motor diesel Presentation
Motor diesel PresentationMotor diesel Presentation
Motor diesel Presentation
 
Makalah kopling
Makalah koplingMakalah kopling
Makalah kopling
 
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIAMAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
 
Power Train dan Hydraulic Alat Berat
Power Train dan Hydraulic Alat BeratPower Train dan Hydraulic Alat Berat
Power Train dan Hydraulic Alat Berat
 
TURBIN PELTON
TURBIN PELTONTURBIN PELTON
TURBIN PELTON
 

Viewers also liked

Computer Software
Computer SoftwareComputer Software
Computer Software
MarketResearch.com
 
CHIK'S
CHIK'S CHIK'S
Органи архітектурно-будівельного контролю
Органи архітектурно-будівельного контролю Органи архітектурно-будівельного контролю
Органи архітектурно-будівельного контролю
Olga Burda
 
Interactivo - revista oficial chik's
Interactivo - revista oficial chik'sInteractivo - revista oficial chik's
Interactivo - revista oficial chik's
Tatianita Arevalo
 
PresentacióN2
PresentacióN2PresentacióN2
PresentacióN2
lulufarq
 
4.1. introduction
4.1. introduction4.1. introduction
4.1. introduction
A M
 
PECB Webinar: Privacy threat with drones
PECB Webinar: Privacy threat with dronesPECB Webinar: Privacy threat with drones
PECB Webinar: Privacy threat with drones
PECB
 
How to make a sonic screwdriver
How to make a sonic screwdriverHow to make a sonic screwdriver
How to make a sonic screwdriver
nzde
 
Webinaire bacheliers methodologie d'études
Webinaire bacheliers methodologie d'étudesWebinaire bacheliers methodologie d'études
Webinaire bacheliers methodologie d'études
Educationcm
 
Start developing for drones
Start developing for dronesStart developing for drones
Start developing for drones
Guada Casuso
 
Analyzing Common Stock
Analyzing Common StockAnalyzing Common Stock
Analyzing Common Stock
Villa Santa Maria
 
Inleiding Wegontwerp les 1
Inleiding Wegontwerp les 1Inleiding Wegontwerp les 1
Inleiding Wegontwerp les 1
ChadWarden
 
NORMAS DE CONVIVENCIA DEL PRIMER CICLO DE ARTATSE
NORMAS DE CONVIVENCIA DEL PRIMER CICLO DE ARTATSENORMAS DE CONVIVENCIA DEL PRIMER CICLO DE ARTATSE
NORMAS DE CONVIVENCIA DEL PRIMER CICLO DE ARTATSE
primercicloenartatse
 
NCBOR 2016 | Veranderend beheer; samen nieuwsgierig en grenzen opzoeken
NCBOR 2016 | Veranderend beheer; samen nieuwsgierig en grenzen opzoekenNCBOR 2016 | Veranderend beheer; samen nieuwsgierig en grenzen opzoeken
NCBOR 2016 | Veranderend beheer; samen nieuwsgierig en grenzen opzoeken
CROW
 
Coronado presentation
Coronado presentationCoronado presentation
Coronado presentation
Villa Santa Maria
 
Knowledge Management and Social Networking
Knowledge Management and Social NetworkingKnowledge Management and Social Networking
Knowledge Management and Social Networking
Nirmala Palaniappan
 
Transparency7
Transparency7Transparency7
Transparency7
A M
 
Paper 6 Characteristics of the Victorian Age
Paper  6 Characteristics of the Victorian AgePaper  6 Characteristics of the Victorian Age
Paper 6 Characteristics of the Victorian Age
ashadodiya15
 
Level 3 DataCentersGlobal
Level 3 DataCentersGlobalLevel 3 DataCentersGlobal
Level 3 DataCentersGlobal
Jeffrey Briggs
 

Viewers also liked (20)

Computer Software
Computer SoftwareComputer Software
Computer Software
 
CHIK'S
CHIK'S CHIK'S
CHIK'S
 
Органи архітектурно-будівельного контролю
Органи архітектурно-будівельного контролю Органи архітектурно-будівельного контролю
Органи архітектурно-будівельного контролю
 
Interactivo - revista oficial chik's
Interactivo - revista oficial chik'sInteractivo - revista oficial chik's
Interactivo - revista oficial chik's
 
PresentacióN2
PresentacióN2PresentacióN2
PresentacióN2
 
4.1. introduction
4.1. introduction4.1. introduction
4.1. introduction
 
PECB Webinar: Privacy threat with drones
PECB Webinar: Privacy threat with dronesPECB Webinar: Privacy threat with drones
PECB Webinar: Privacy threat with drones
 
Color Images
Color ImagesColor Images
Color Images
 
How to make a sonic screwdriver
How to make a sonic screwdriverHow to make a sonic screwdriver
How to make a sonic screwdriver
 
Webinaire bacheliers methodologie d'études
Webinaire bacheliers methodologie d'étudesWebinaire bacheliers methodologie d'études
Webinaire bacheliers methodologie d'études
 
Start developing for drones
Start developing for dronesStart developing for drones
Start developing for drones
 
Analyzing Common Stock
Analyzing Common StockAnalyzing Common Stock
Analyzing Common Stock
 
Inleiding Wegontwerp les 1
Inleiding Wegontwerp les 1Inleiding Wegontwerp les 1
Inleiding Wegontwerp les 1
 
NORMAS DE CONVIVENCIA DEL PRIMER CICLO DE ARTATSE
NORMAS DE CONVIVENCIA DEL PRIMER CICLO DE ARTATSENORMAS DE CONVIVENCIA DEL PRIMER CICLO DE ARTATSE
NORMAS DE CONVIVENCIA DEL PRIMER CICLO DE ARTATSE
 
NCBOR 2016 | Veranderend beheer; samen nieuwsgierig en grenzen opzoeken
NCBOR 2016 | Veranderend beheer; samen nieuwsgierig en grenzen opzoekenNCBOR 2016 | Veranderend beheer; samen nieuwsgierig en grenzen opzoeken
NCBOR 2016 | Veranderend beheer; samen nieuwsgierig en grenzen opzoeken
 
Coronado presentation
Coronado presentationCoronado presentation
Coronado presentation
 
Knowledge Management and Social Networking
Knowledge Management and Social NetworkingKnowledge Management and Social Networking
Knowledge Management and Social Networking
 
Transparency7
Transparency7Transparency7
Transparency7
 
Paper 6 Characteristics of the Victorian Age
Paper  6 Characteristics of the Victorian AgePaper  6 Characteristics of the Victorian Age
Paper 6 Characteristics of the Victorian Age
 
Level 3 DataCentersGlobal
Level 3 DataCentersGlobalLevel 3 DataCentersGlobal
Level 3 DataCentersGlobal
 

Similar to Dokumen.tips transmisi pada-traktor

Kopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajarKopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajar
Khairul Fadli
 
Kopling
KoplingKopling
Kopling
Asep Wahyudin
 
pdfslide.net_kopling-ppt.pptx
pdfslide.net_kopling-ppt.pptxpdfslide.net_kopling-ppt.pptx
pdfslide.net_kopling-ppt.pptx
RositaNazriel
 
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)
Khairul Fadli
 
Makalah kopling tetap
Makalah kopling tetapMakalah kopling tetap
Makalah kopling tetap
rizky putra
 
206 id
206 id206 id
Makalah teknologi transformer
Makalah teknologi transformerMakalah teknologi transformer
Makalah teknologi transformer
Hastih Leo
 
Electric Motors.pptx
Electric Motors.pptxElectric Motors.pptx
Electric Motors.pptx
AlvieKotahatuhaha
 
fdokumen.com_clutch-kopling-tkr-kendaraan-ringan-58f9ee6651726.ppt
fdokumen.com_clutch-kopling-tkr-kendaraan-ringan-58f9ee6651726.pptfdokumen.com_clutch-kopling-tkr-kendaraan-ringan-58f9ee6651726.ppt
fdokumen.com_clutch-kopling-tkr-kendaraan-ringan-58f9ee6651726.ppt
MuhamadAjiSlamet
 
Materi PPT Kopling.ppt
Materi PPT Kopling.pptMateri PPT Kopling.ppt
Materi PPT Kopling.ppt
Naufalfaris16
 
Clutch (kopling) TKR kendaraan ringan
Clutch (kopling) TKR kendaraan ringanClutch (kopling) TKR kendaraan ringan
Clutch (kopling) TKR kendaraan ringan
Jerry Tiberlake
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Dewi Izza
 
PPT BAB XII KONSTRUKSI BAGIAN BELAKANG KAPAL
PPT BAB XII KONSTRUKSI BAGIAN BELAKANG KAPALPPT BAB XII KONSTRUKSI BAGIAN BELAKANG KAPAL
PPT BAB XII KONSTRUKSI BAGIAN BELAKANG KAPAL
aldodevanaarditara
 
Presentasi Kopling
Presentasi KoplingPresentasi Kopling
Presentasi Kopling
Agung Setiono
 
REL.ppt
REL.pptREL.ppt
Bab 13 generator sinkron
Bab 13   generator sinkronBab 13   generator sinkron
Bab 13 generator sinkron
Eko Supriyadi
 
6 motor-induksi
6 motor-induksi6 motor-induksi
6 motor-induksi
Krisdiyanto Krisdiyanto
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - Rantai
Charis Muhammad
 
scribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdf
scribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdfscribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdf
scribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdf
ssuserc213ed
 
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplanJenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Ady Purnomo
 

Similar to Dokumen.tips transmisi pada-traktor (20)

Kopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajarKopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajar
 
Kopling
KoplingKopling
Kopling
 
pdfslide.net_kopling-ppt.pptx
pdfslide.net_kopling-ppt.pptxpdfslide.net_kopling-ppt.pptx
pdfslide.net_kopling-ppt.pptx
 
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)
 
Makalah kopling tetap
Makalah kopling tetapMakalah kopling tetap
Makalah kopling tetap
 
206 id
206 id206 id
206 id
 
Makalah teknologi transformer
Makalah teknologi transformerMakalah teknologi transformer
Makalah teknologi transformer
 
Electric Motors.pptx
Electric Motors.pptxElectric Motors.pptx
Electric Motors.pptx
 
fdokumen.com_clutch-kopling-tkr-kendaraan-ringan-58f9ee6651726.ppt
fdokumen.com_clutch-kopling-tkr-kendaraan-ringan-58f9ee6651726.pptfdokumen.com_clutch-kopling-tkr-kendaraan-ringan-58f9ee6651726.ppt
fdokumen.com_clutch-kopling-tkr-kendaraan-ringan-58f9ee6651726.ppt
 
Materi PPT Kopling.ppt
Materi PPT Kopling.pptMateri PPT Kopling.ppt
Materi PPT Kopling.ppt
 
Clutch (kopling) TKR kendaraan ringan
Clutch (kopling) TKR kendaraan ringanClutch (kopling) TKR kendaraan ringan
Clutch (kopling) TKR kendaraan ringan
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
 
PPT BAB XII KONSTRUKSI BAGIAN BELAKANG KAPAL
PPT BAB XII KONSTRUKSI BAGIAN BELAKANG KAPALPPT BAB XII KONSTRUKSI BAGIAN BELAKANG KAPAL
PPT BAB XII KONSTRUKSI BAGIAN BELAKANG KAPAL
 
Presentasi Kopling
Presentasi KoplingPresentasi Kopling
Presentasi Kopling
 
REL.ppt
REL.pptREL.ppt
REL.ppt
 
Bab 13 generator sinkron
Bab 13   generator sinkronBab 13   generator sinkron
Bab 13 generator sinkron
 
6 motor-induksi
6 motor-induksi6 motor-induksi
6 motor-induksi
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - Rantai
 
scribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdf
scribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdfscribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdf
scribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdf
 
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplanJenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
 

Recently uploaded

PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
afifsalim12
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
ssuser0b6eb8
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
ssuser5e48eb
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
RifkiAbrar2
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
ymikhael4
 
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
RobiahIqlima
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 

Recently uploaded (8)

PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
 
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 

Dokumen.tips transmisi pada-traktor

  • 1. TRANMISI TRAKTOR 1. Penerusan daya dari mesin ke roda belakang • Berikut ini akan diuraikan kopeling, bak pelambat (bak persneling), diferensial, reduksi akhir dan poros cabang. Penerusan roda gila (fly wheel) ke roda belakang • Pada traktor roda dijumpai kopling kering tunggal untuk meneruskan hubungan mesin dengan bak persneling. • Tipe kopeling yang sama juga dipakai untuk memisahkan dari poros cabang untuk waktu singkat. • Dalam hal ini terdapat dua buah pelat (keping) kering pada traktor yang seringkali berbentuk satu unit. Transmisi Traktot - 1
  • 2. • Untuk pemisahan yang lama dari pto dari pemblokiran diferensial sering dimanfaatkan kopeling cengkeram. • Kopeling plat berganda (biasanya basah) dipakai pada kopeling mesin dan kemudi dari traktor berban ulat. 2. Kopeling • Pada kebanyakan pelat kopeling kering tunggal, pelat tekan ditekan pada roda gila melalui pegas-pegas. • Antara pelat tekan roda gila, pelat kopeling itu dikelem (akibat tekanan pegas). • Untuk melepaskan hubungan dipakai suatu batang ungkit yang menekan ring tekan (berbentuk kollager atau cicin arang) ke arah roda gila pada mana pelat tekan digerakkan terhadap pegas tekan sehingga pelat kopeling dapat bebas bergerak. • Gaya yang arahnya sepanjang poros engkol hanya boleh sebentar saja diadakan karena bantalan aksial yang kurang cukup kuat dan kemungkinan pembebanan yang rendah saja pada ujung batang ungkit (lidah). • Material gesekan pada pelat kopeling disebut Ferodo, terdiri dari campuran serat asbes dan kawat tembaga merah yang diikat oleh bahan pengikat. Transmisi Traktot - 2
  • 3. • Pelat Ferodo yang terhadap baja mempunyai koefitien gesekan ∼ 0, 3 dilekatkan memakai paku keling aluminium. • Kopeling traktor diperhitungkan pada (1,75 – 2,00) x momen putar mesin. Persamaan yang dipakai: Mk = 2/3 (R3 – r3 ) p µ (n + 1) kg.cm dimana : Mk = momen kopeling dalam kg.cm R = φ luar dalam cm r = φ dalam cm. r = 0,65 R µ =koefisien gesekan (∼ 0,3) p = takanan bidang dalam kg/cm2 1 a 2 kg/cm2 N = jumlah keping kopeling (2 bidang gesekan, jadi n + 1). Kopeling ganda • Cara pemakaian peralatan yang digandengkan pada traktor pertanian mengharuskan pertama-tama peralatannya yang bergerak dulu baru mulai kendaraannya. • Sebaliknya, pemberhentian dulu baru peralatannya dihentikan. • Penyelesaiannya adalah penggunaan kopeling ganda yang dikendalikan oleh pedal kaki. • Kopeling yang dalam waktu lama tetap harus terpisah perlu dilengkapi dengan alat "overcenter". Transmisi Traktot - 3
  • 4. • Dengan demikian dapat dihindari tekanan oleh gaya aksial secara terus menerus pada poros engkol dan cincin tekan. • Kopeling yang sering dipergunakan atau dalam jangka lama dalam keadaan tersambung sebagian (selip) 1ebih baik mempergunakan kopeling berpelat ganda atau bila terendam minyak sebagai pelat kopeling basah berpelat ganda. • Permukaan yang luas, gesekan yang kurang dan penadinginan oleh minyak menghindarkan terbakarnya kopeling pada keadaan pemakaian yang ekstrim. Jenis kopeling ini digunakan dalam kopeling kemudi dan traktor roda ulat. • Kopeling cairan, menggunakan penambahan putaran mesin untuk menggabungkan mesin dengan roda. Pada putaran mesin stasioner (idle), poros yang menuju ke bak persneling tidak bergerak. Permulaan kopeling (penggandengan) berjalan tanpa sentakan dan karenanya penterapan pada traktor-traktor besar menarik. • Masih selalu timbul kerugian kecil (2 a 3%). Juga putaran poros pembawa selalu lebih tinggi dari pada poros yang dibawa. Transmisi Traktot - 4
  • 5. 3. Bak persneling Persamaan daya berbunyi: Transmisi Traktot - 5
  • 6. pk )2.(75.60 Z.n.S.D. 4 .P Ne 2 e π = apabila Pe diperlakuan sebagai konstanta Z.n.S.D. 4 Ne).2.(75.60 P 2e π = • Untuk mesin tertentu berlaku n Ne CPe = dimana C adalah konstanta. • Kopel mesin ini adalah hasil kali gaya K pada lengan L (kopel = L x K kg.m). Kopel ini pada n putaran/menit menghasilkan daya Ne. 75.60 n.L.K..2 Ne π = n Ne 2 75.60 L.K = n Ne 2,716L.K = n Ne 'CKopel = (disini konstanta C' = 716,2) • Pada anggapan yang disederhanakan, Ne harusnya garis lurus yang melalui titik awal (N = 0 dan n = 0). Tetapi kenyataanya terjadi penyimpangan. • Dengan memperhitungkan tidak liniernya hubungan antara N dengan n dapat dikatakan bahwa bentuk lengkung kopel adalah sama. • Untuk mesin traktor agak menarik bahwa dalam batas-batas daya yang tersedia, setiap kecepatan dapat digunakan selama selip roda (maksimum P) dan kecepatan maks. Yang diperkenankan dijalan (maksimum V) masih membolehkan. 270 V.P Ne = Transmisi Traktot - 6
  • 7. kalau Ne daya dalam p.k., P gaya dalam kg, V kecepatan dalam kg/jam • Dilihat dari segi efisiensi, P1, P2, dan K adalah besaran-besaran yang bernilai-sama. • Pengganti garis lurus harusnya Pe atau lengkung kopel digambarkan dalam skala. • Selisih antara P1dan P2 perlu dijembatani dengan pemakaian roda gigi. • Makin banyak adanya kombinasi roda gigi makin besar daerah permukaan antara hyperbola dan silang poros yang dapat dicapai. • Batas-batasnya ditentukan berdasarkan pemikiran praktis (segi keuangan). Transmisi Traktot - 7
  • 8. • Ada traktor-traktor yang dibangun dengan 18 kombinasi penerusan roda gigi maju (3 kombinasi mundur). • Roda gigi atau cengkeram digeser oleh garpu yang terletak mencengkeram alur roda gigi. "Garpu' sendiri meluncur melalui apa yang disebut poros alur-peluncur (sliding sleeve). • Apabila dibelakang bak ini ditempatkan bak kedua dengan 2 kemungkinan kombinasi roda gigi (dengan 3 kemungkinan kombinasi roda gigi) maka berganda (lipat tiga) jumlah kemungkinannya. • Penghematan waktu yang besar diperoleh dengan jalan pemakaian lambang dalam menggambarkan dan menjelaskan. Transmisi Traktot - 8
  • 9. Pemindahan gigi dengan beban • Bak-bak persaeling yang sampai kini dibahas hanya mungkin dipindahkan gigignya dalam keadaan diam (dengan menggunakan kopling hidraulik dapat dipindahkan gigi meskipun terbatas). • Karenanya diperlukan perbandingan penerusan gaya yang sekali telah dipilih, apabila traktor itu bergerak dengan kecepatan awal karena bebannya akan nyata berkurang atau bertambah. • Dengan mengganti satu atau lebih kombinasi roda gigi dengan satuan planeter dapat direalisasi penyelesaian yang sangat bermanfaat. • Suatu satuan planeter mempunyai tiga kemungkinan perbandingan penerusan (satu diantaranya mundur). • Yang menarik adalah bahwa pemilihan perbandingan penerusan dengan menghentikan tromol rem (ban rem) atau melepaskannya. • Dengan demikian dimungkinkan memindah gigi tanpa menimbulkan sentakan yang berarti. Transmisi Traktot - 9
  • 11. • Apabila dipakai lebih banyak satuan planeter, maka dapat disambungkan beberapa (mungkin semua) perlambatan dengan pembebanan. • Bak perlambat (persneling) yang hingga kini dibahas dapat dengan pemindahan gigi secara bertahap. • Sesuatu yang ideal adalah apabila dapat terjadi tanpa tahapan. Cara perlambatan ini berbentuk suatu pengenaan setiap titik antara hyperbola dengan poros dari silang poros. • Perkembangan pemindahan secara hidraulis dibedakan antara hydrokinetis dan hydrostatis. • Untuk jenis persneling hydrokinetis seringkali dinamakan torque converter. Transmisi Traktot - 11
  • 12. Torque Converter • Praktis seperti pada pembatasan atas suatu cairan dimungkinkan pelaksanaan perbandingan persneling dengan perantaraan alran minyak secara Transmisi Traktot - 12
  • 13. otomatis. Kopelnya dapat diperbesar kira-kira 4,5 kali. • Pada Torque Converter dimungkinkan kerjanya sebagai kopling cairan. • Keberatan-keberatan yang dapat terjadi juga sama seperti pada kopling cairan. N.I berendemen buruk di luar daerah kerja dan selip. • Cara penerusan (persneling) ini banyak dipakai pada mesin-mesin pemindah tanah. • Kerjanya yang tanpa sentakan dan penyesuaian otomatis pada keadaan pekerjaan sekitarnya menyebabkan efisiensi yang burukpun masih bisa diterima dalam bidang penerapan ini. • Penerusan gaya secara hydrostatis makin banyak digunakan pada traktor-traktor pertanian yang besar-besar. • Meskipun efisiensi persneling bada seluruh bidang beban tidak begiti menguntungkan dibanding persneling roda gigi tetapi lebih baik dari penerusan gaya hidrokinetis. Transmisi Traktot - 13
  • 14. • Diharapkan efisiensi akan makin tinggi mengingat penggunaan secara hidrostatis makin meluas. • Usaha terkenal di masa lalu adalah realisai persneling hidrostatis oleh N.I.A.E. Disini digunakan pompa plunger ganda aksial yang dapat membengkok dan padanya ditempatkan motor minyak berbentuk bintang yang kemudian menggerakan roda. • Bak roda gigi disini sudah tidak diperlukan demikian pula bak diferensial. • Meskipun berdasarkan pertimbangan hidraulik- minyak mungkin penterapannya lebih didahulukan, tetapi telah jelas sekarang bahwa perkembangan sekarang tertuju kepada penerusan gaya melalui pompa dan motor yang mengambil alih pekerjaan bak persneling (Diferensial masih tetap diperlukan). • Perkembangan ini terutama ditunjang oleh pertimbangan tekis produksi. Pabrik-pabrik traktor dalam hal ini harus bekerja sama dengan pabrik penerusan gaya hidraulis, misalnya IHC dengan Sundstrand; Eicher dengan Dowty ("Taurodyne"); Guldner, Lucas. • Dalam pemberian bentuk masih diinginkan adanya sebuah bak persneling (biasanya berbandingan 2 gigi). Transmisi Traktot - 14
  • 16. • Pada waktu membuat tikungan, jari-jari guling dari roda dalam akan lebih kecil daripada roda luar. Transmisi Traktot - 16
  • 17. Oleh karenanya putaran roda dalamnyapun akan lebih sedikit dari pada roda luar. • Diferensial memungkinkan untuk meneruskan gayapada kedua roda tanpa pelepasan dan pula secara otomatis mengatur selisih kecepatan antara roda luar dan dalam. • Gaya keliling yang diteruskan sama dengan dua kali gaya keliling roda yang berpijak paling kecil. • Apabila salah satu roda selip maka gaya keliling total 2 x 0 = 0. Untuk dalam situasi yang sulit ini masih dapat berjalan terus maka pada traktor disediakan pemblokiran diferensial. 4. Rem • Dalam sistem pengereman terdapat jenis tromol rem dengan segmen dalam yang memuai dan jenis rem keping. • Traktor yang setelah melalui diferensial masih mempunyai perlambatan (reduksi) maka rem harus berada pada poros yang berputar cepat. Ini akan membuat bentuknya tak terlalu besar dan terhindar dari kotoran. Transmisi Traktot - 17