SlideShare a Scribd company logo
dibuat oleh Aldo Devana Arditara
Disini akan menjelaskan tentang definisi
dari Linggi Buritan, Sekat Ceruk Buritan,
Ceruk Buritan , cara menggambar
Propeller (Baling-Baling) kapal, dan
Tabung Poros Baling-Baling
A. Linggi Buritan
1. Linggi Baling-Baling Pejal
2. Linggi Baling-Baling Pelat
3. Linggi Baling-Baling Baja Tuang
4. Sepatu Kemudi
B. Sekat Ceruk Buritan
C. Ceruk Buritan
D. Menggambar Propeller
E. Tabung Poros Baling-Baling
F. Penyangga Poros Baling-Baling
G. Kemudi
1. Daun Kemudi
2. Tongkat Kemudi
3. Kopling Kemudi
Konstruksi linggi buritan adalah bagian
konstruksi kapal yang merupakan kelanjutan
lunas kapal. Bagian linggi ini harus diperbesar
atau diberi boss pada bagian yang ditembus
oleh poros baling – baling, terutama pada kapal
– kapal yang berbaling – baling tunggal atau
berbaling – baling tiga. Pada umumnya linggi
buritan dibentuk dari batang pejal, pelat, dan
baja tempa atau baja tuang.
1. Linggi baling-baling
2. Celanan poros
3. Telapak linggi
4. Linggi kemudi
5. Daun kemudi
6. Pelat penegar
7. Sekat buritan
8. Wrang
9. Selubung poros kemudi
10. Pena kemudi
11. Bos poros baling-baling
12. Baling-baling
13. Tongkat kemudi
1. Linggi baling-baling
2. Sambungan Las
3. Lubang Poros Baling-Baling
4. Lubang Pena Kemudi
5.Daun Kemudi
6. Telapak Linggi atau Sepatu Kemudi
7. Pena Kemudi
Ukuran linggi buritan ditentukan
berdasarkan peraturan BKI. Linggi baling-
baling pejal berbentuk segi empat dan
pejal ditentukan menurut rumus: Untuk L ”
120 m, harga 1 = 1,4 L + 90 mm dan, b = 1,6 L +
15 mm. untuk L 120 m, harga l = L + 140 mm
dan, b = 0,8 L + 110 mm
Linggi baling-baling pelat yang
dirakit dari pelat baja ditentukan
menurut rumus: t (tebal) = 2,4 ¥ L
(mm). b (lebar) = 36 ¥ L (mm). l
(panjang) = 50 ¥ L (mm). Dimana:
L = Panjang kapal (m).
Linggi baling-baling baja tuang
ditentukan berdasarkan perhitungan
modulus penampang. Modulus
penampang terhadap sumbu
memanjang kapal tidak boleh kurang
dari: Wx = 1,2 L 1,5 (cm3 ) .
Bagian bawah linggi buritan yang
mendatar disebut telapak linggi
sepatu kemudi (sole piece). Telapak
linggi ini berfungsi sebagai tumpuan
dari kemudi dan ukurannya
ditentukan tesendiri oleh BKI
berdasarkan perhitungan kapal tidak
boleh kurang dari: Modulus
penampang sepatu kemudi buritan
terhadap sumbu z tidak boleh kurang
dari: Wz = B1x k :80
sekat ceruk buritan merupakan sekat yang untuk
membatasi ceruk buritan dengan ruang muat
atau kamar mesin juga berfungsi untuk
pegangan tumpuan ujung depan tabung poros
baling-baling. Sesuai dengan ketentuan dari Biro
Klasifikasi, pemasangan ceruk buritan pada jarak
sekurang-kurangnya tiga sampai lima kali jarak
gading diukur dari ujung depan bos poros baling-
baling dan harus diteruskan sampai ke geladak
lambung timbul atau sampai pada plat-form
kedap air yang terletak diatas garis muat.
Ceruk buritan (After Peak Tank) yaitu
tangki yang dibatasi oleh linggi buritan
dan dinding sekat kedap air belakang.
Ceruk buritan digunakan sebagai
tangki air ballast
Propeller adalah bagian yang sangat penting
dalam menentukan olah gerak kapal.
Propeller sendiri adalah alat yang digunakan
untuk menghasilkan gaya dorong yang
berasal dari daya mesin yang di transmisikan
melalui poros. Dengan kata lain propeller
berfungsi merubah tenaga mesin menjadi
dorongan sesuai dengan kombinasi RPM dan
kecepatan. Propeller adalah komponen mesin
yang digunakan untuk mentransmisikan daya
dengan mengkonversi gerakan rotasi menjadi
daya dorong (thrust).
MACAM-MACAM PROPELLER
FPP merupakan propeller jenis tetap dan cocok untuk tipe
kapal besar yang memiliki kapasitas rpm rendah dan torsi
yang lumayan tinggi. Pemakaian FPP ini cukup ekonomis jika
dibandingkan jenis propeller lainnya karena yang
dibutuhkan hanya bahan bakar dalam jumlah sedikit.
Pada pemakaiannya, jenis propeller tipe ini mempunyai
getaran yang cukup sedikit dan gravitasinya lumayan kecil.
Jenis ini mendapatkan gaya dorong dari setiap blade pada
propeller. Desain setiap blade pada jenis ini juga
menyerupai airfil dalam aliran sebuah fluida.
1.FIXED PITCH PROPELLER (FPP)
MACAM-MACAM PROPELLER
FPP merupakan propeller jenis tetap dan cocok untuk tipe
kapal besar yang memiliki kapasitas rpm rendah dan torsi
yang lumayan tinggi. Pemakaian FPP ini cukup ekonomis jika
dibandingkan jenis propeller lainnya karena yang
dibutuhkan hanya bahan bakar dalam jumlah sedikit.
Pada pemakaiannya, jenis propeller tipe ini mempunyai
getaran yang cukup sedikit dan gravitasinya lumayan kecil.
Jenis ini mendapatkan gaya dorong dari setiap blade pada
propeller. Desain setiap blade pada jenis ini juga
menyerupai airfil dalam aliran sebuah fluida.
2. CONTROLLABLE PITCH PROPELLER(CPP)
MACAM-MACAM PROPELLER
Membuat ujung baling-baling sedemikian
rupa untuk mengurangi kavitasi pada ujung
balingbaling dan mengurangi getaran, baling-
baling jenis ini lazim disebut Highly Skewed
3. HIGHLY SKEWED PROPELLER
MACAM-MACAM PROPELLER
Baling-baling self-pitching adalah jenis baling-
baling yang secara otomatis mengoptimalkan
pitchnya untuk kecepatan poros dan perahu
yang berbeda. Hal ini dirancang untuk
menyesuaikan sudut pitch blade untuk
mempertahankan kecepatan rotasi konstan
dan untuk mengoptimalkan efisiensi baling-
baling
4. SELF PITCHING
MACAM-MACAM PROPELLER
Tip Vortex Free Propeller adalah istilah yang
mengacu pada desain propeller yang mampu
mengurangi atau menghilangkan
pembentukan tip Vortex, yaitu aliran udara
yang terbentuk di ujung baling-baling
propeller. Tip Vortex dapat mempengaruhi
kinerja propeller dan menyebabkan masalah
seperti kavitasi dan gangguan.
5. TIP VORTEX FREE (TVP)
MACAM-MACAM PROPELLER
Contra rotating adalah baling-baling kontra-
rotasi koaksial atau baling-baling
berkecepatan tinggi, dirancang untuk
memaksimalkan output daya dari mesin
piston tunggal atau turboprop dengan
menggunakan roda gigi planetary atau roda
gigi pacu untuk menggerakkan dua baling-
baling ke arah yang berlawanan
6. CONTRA ROTATING
MACAM-MACAM PROPELLER
Propeller thruster adalah sebuah alat
pendorong yang digunakan untuk
menghasilkan dorongan pada pesawat atau
kapal. Pada pesawat, propeller thruster
digerakkan oleh mesin pembakaran dalam,
yang memutar baling-baling untuk
menghasilkan dorongan.
7. PROPELLER THRUSTER
MACAM-MACAM PROPELLER
Kort nozzle propeller adalah propeller kapal
laut yang dilengkapi dengan nozzle non-
putar. Nozzle ini berfungsi untuk
meningkatkan efisiensi propeller, terutama
pada propeller yang terlalu terbebani atau
memiliki diameter terbatas. Kort nozzle juga
dapat meningkatkan stabilitas arah kapal dan
mengurangi kerentanan terhadap puing-
puing.
8. KORT NOZZLE
MACAM-MACAM PROPELLER
Steerable Thruster adalah jenis mekanisme
propulsi yang memberikan kemampuan
manuver lebih baik dibandingkan sistem
konvensional. Ini terdiri dari baling-baling
yang ditempatkan di pod yang dapat diputar
360 derajat, memungkinkan kapal bergerak
ke segala arah.
9. STEERABLE THRUSTER
MACAM-MACAM PROPELLER
Roda dayung (Paddle Wheel) adalah suatu
bentuk kincir air atau impeler yang sejumlah
dayung dipasang di sekeliling roda,
digunakan untuk berbagai keperluan seperti
pemompaan, penggerak, dan pembangkit
listrik.
10. PADDLE WHEEL
MACAM-MACAM PROPELLER
Baling-baling waterjet, juga dikenal sebagai
propulsi jet air, adalah sistem kelautan yang
menghasilkan semburan air untuk
penggerak. Ini adalah bentuk sistem propulsi
populer yang digunakan dalam industri
kelautan, terutama untuk kapal yang
membutuhkan kecepatan tinggi, draft
dangkal, dan propulsi terlindungi.
11. WATERJET
MACAM-MACAM PROPELLER
Voith Schneider Propeller adalah sistem
propulsi laut khusus yang dikembangkan oleh
Voith Group berdasarkan desain cyclorotor.
Sistem ini menggabungkan propulsi dan
kemudi dalam satu unit, sehingga
memungkinkan manuver yang cepat, aman,
dan tepat, bahkan dalam kondisi yang sulit.
Voith Schneider Propeller (VSP) dapat
mengubah arah dorongnya hampir secara
instan dan sangat cocok digunakan pada
kapal tunda dan feri.
12. VOITH SCHNEIDER
MACAM-MACAM PROPELLER
Schottel Cone Jet Propeller adalah jenis
sistem propulsi jet yang dikembangkan oleh
Schottel untuk digunakan sebagai penggerak
utama atau sebagai alat bantu manuver
haluan untuk kapal dengan rancangan sangat
dangkal.
13. SCHOTTEL CONE JET
MACAM-MACAM PROPELLER
Baling-baling penggerak elektromagnetik
mengacu pada sistem propulsi yang
mempercepat suatu benda menggunakan
aliran arus listrik dan medan magnet. Salah
satu jenis baling-baling propulsi
elektromagnetik tertentu adalah pendorong
yang digerakkan oleh rim, yang merupakan
jenis unit propulsi listrik baru untuk kapal.
14. ELECTROMAGNETIC PROPULSION
1) Trailing edge
2) Face
3) Fillet area
4) Hub or Boss
5) Hub or Boss Cap
6) Leading edge
7) Back
8) Propeller shaft
9) Stern tube bearing
10) Stern tube
B. Expanded Area Adalah
luasan daun baling baling bila
dibentangkan.
A. Projected Area Adalah
luasan dari daun baling baling
jika dilihat dari arah tegak
lurus poros propeller.
C. Developed Area Adalah
luasan yang dibentuk dari
lengkungan daun baling baling.
Tabung poros baling baling adalah
tabung yang dipergunakan sebagai
selubung poros yang menhubungkan
ke bagian luar kapal, dalam tabung
inilah terdapat sistem kekedapan dan
bantalan yang menyangga beban
poros baling baling.
Proses pelumasannya adalah sebagai
berikut. Air laut masuk kedalam tabung
buritan melalui celah antara poros dan
bantalan belakang, sedangkan pada
bagian ujung depan tabung ini dipasang
paking dan penekan paking untuk
mencegah masuknya air kedalam kamar
mesin. Penekan paking ini digunakan
untuk menekan paking jika terjadi
perembesan atau kebocoran air
pelumas dengan cara memutar baut
penekan. Bahan bantalan poros yang
digunakan adalah kayu pok (lignum
vitae) atau bahan karet sintetis.
Pada pelumasan dengan minyak
pelumas, bahan bantalan yang
digunakan adalah babbit logam putih.
Bantalan mempunyai celah-celah atau
lubang-lubang dengan ukuran tertentu,
agar minyak pelumas dapat merata
melumasi permukaan poros dan
bantalan. Minyak pelumas ditampung
pada tangki khusus yang dihubungkan
dengan system pipa ketabung buritan.
Dengan pemompaan, minyak pelumas
dapat bersirkulasi dan melumasi
bagian-bagian yang memerlukan.
Permasalahannya?
Kapal-kapal yang direncanakan mempunyai
baling-baling ganda, sebagian besar porosnya
akan menyembul keluar dari badan kapal. Hal
tersebut memerlukan perencanaan khusus untuk
membuat penyangga atau penopang poros
baling-baling.Penyangga poros yang terletak
dekat baling?baling pada umumnya dibuat dari
bahan baja tuang dan terdiri atas sebuah lengan
atau dua buah lengan. Penyangga poros yang
terdiri satu lengan dibentuk dari kombinasi antara
kerangka baja tulang dan pelat baja seperti
diperlihatkan pada gambar 13.6B adapun poros
baling-baling yang terdiri atas dua buah lengan
dilaskan ke pelat lambung atau menembus pelat
kulit dan dihubungkan kuat-kuat ke wrang dan
penumpu yang diperkuat
Kemudi kapal merupakan suatu alat
kapal yang digunanakan untuk
mengubah dan menentukan arah gerak
kapal, baik arah lurus maupun belok
kapal. Kemudi kapal ditempatkan diujung
belakang lambung kapal atau buritan
dibelakang propeler kapal. Prinsip kerja
kemudi kapal yaitu dengan mengubah
arah arus fluida yang mengakibatkan
perubahan arah gerak kapal. Cara kerja
kemudi kapal yaitu kemudi digerakan
secara mekanis atau hidrolik dari
anjungan dengan menggerakan roda
kemudi.
Daun kemudi pada awalnya dibuat dari pelat tunggal dan
penegar-penegar yang dikeling pada bagian sisi pelat. Jenis
kemudi ini sekarang sudah diganti dengan bentuk kemudi pelat
ganda, terutama pada kapal-kapal yang berukuran relative
besar. Kemudi pelat ganda terdiri atas lembaran pelat ganda
dan didalamnya berongga, sehingga membentuk suatu garis
aliran yang baik (streamline), yang bentuk penampangnya
seperti sayap (foil).
•
1. Pelat sisi daun kemudi.
2. Penegar tegak.
3. Penegar mendatar.
4. Pelat hadap.
5. Las lubang.
1). Kemudi biasa, yaitu kemudi yang
mempunyai luas daun kemudi yang
terletak dibelakang sumbu putar kemudi
Teknik Gambar Rancang Bangun Kapal
Direktorat Pembinaan Sekolah
Menemgah Kejuruan 390.
2). Kemudi balansir, yaitu jenis kemudi
yang mempunyai luas daun yang terbagi
atas dua bagian, didepan dan dibelakang
sumbu putar kemudi.
3). Kemudi setengah balansir, yaitu jenis
kemudi yang bagian atas termasuk
kemudi biasa, tetapi bagian bawah
merupakan kemudi balansir. Kemudi
bagian bawah dan atas tetap merupakan
satu bagian.
1). Kemudi meletak, yaitu kemudi yang sebagian besar bebannya
ditumpu oleh sepatu kemudi.
2). Kemudi menggantung, yaitu kemudi yang sebagian besar bebannya
disangga oleh bantalan-bantalan kemudi digeladak.
3). Kemudi setengah menggantung, yaitu kemudi yang bebannya
disangga oleh bantalan-bantalan pada tanduk kemudi.
Tongkat kemudi kapal adalah bagian dari
sistem kemudi kapal yang berbentuk
poros silinder yang digerakan oleh
steering gear sehingga dapat berputar
dengan kecepatan dan sudut tertentu
1. Celaga kemudi.
2. Tempat pelumasan
3. Pelumas
4. Tongkat kemudi
5. Selubung poros kemudi
6. Paking
7. Penekan paking
8. Bantalan
9. Bantalan penyangga
10. Geladak
Kopling kemudi kapal adalah perangkat
yang menghubungkan daun kemudi
dengan tongkat kemudi pada sistem
kemudi kapal. Kopling ini sifatnya fixed
dan dibaut pada setiap sisi kopling. Pada
umumnya, kopling kemudi didesain
sedemikian agar dapat dilepas ketika
melakukan perbaikan sistem kemudi
kapal
Buku Teknik Kapal Baja
Jilid 2
https://text-
id.123dok.com/docume
nt/7q0pn15xz-sekat-
ceruk-buritan-ceruk-
buritan.html#google_vi
gnette
https://berlianarswendo
konstruksikapal1.wordpr
ess.com/2016/04/05/k
onstruksi-linggi-
buritan/
http://repository.unimar
-
amni.ac.id/1750/2/12.%2
0BAB%202%20awal.rtf
%20REVISI.pdf#
https://text-
id.123dok.com/docume
nt/4yr84o38z-linggi-
baling-baling-pejal-
sepatu-kemudi.html
https://www.suzuki.co.id
/news/cara-kerja-
baling-baling-kapal-
laut-dan-jenisnya
https://www.kapaldanlo
gistik.com/2021/10/tipe
-jenis-propeller-kapal-
lengkap.html
http://repository.unsad
a.ac.id/354/3/BAB%20II.
pdf
kesimpulan yang bisa saya dapat
adalah lebih mengetahui konstruksi
bagian belakang kapal seperti
pengertian linggi buritan, sekat ceruk
buritan, dan ceruk buritan, bisa
mengetahui tata cara menggambar
baling-baling kapal, bagian-bagian
yang ada pada stern tube,
macam-macam daun kemudi
Saya harap kita semua bisa mendapatkan
pengetahuan yang berguna dari presentasi ini.

More Related Content

Similar to PPT BAB XII KONSTRUKSI BAGIAN BELAKANG KAPAL

Shaft system
Shaft systemShaft system
Shaft system
NilamSO
 
kapal.ppt
kapal.pptkapal.ppt
kapal.ppt
ssuserc3ae65
 
Konstruksi geladak
Konstruksi geladakKonstruksi geladak
Konstruksi geladak
tanalialayubi
 
STRUKTUR BANGUNAN KAPAL.pptx
STRUKTUR BANGUNAN KAPAL.pptxSTRUKTUR BANGUNAN KAPAL.pptx
STRUKTUR BANGUNAN KAPAL.pptx
MhmmdQhodri
 
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptx
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptxBAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptx
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptx
DhaffaAlfiansyah1
 
Alas ganda (double bottom)
Alas ganda (double bottom)Alas ganda (double bottom)
Alas ganda (double bottom)
tanalialayubi
 
Soal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik MesinSoal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Alen Pepa
 
Dokumen.tips transmisi pada-traktor
Dokumen.tips transmisi pada-traktorDokumen.tips transmisi pada-traktor
Dokumen.tips transmisi pada-traktor
Hari Hidayat
 
Presentasi Kopling
Presentasi KoplingPresentasi Kopling
Presentasi Kopling
Agung Setiono
 
Motor bensin
Motor bensinMotor bensin
Motor bensin
Aduyarp Namor
 
Bab iii. modul i komponen pokok motor mesin
Bab iii. modul i komponen pokok motor mesinBab iii. modul i komponen pokok motor mesin
Bab iii. modul i komponen pokok motor mesin
Fatkur Rohman
 
Bahagian mesin
Bahagian mesinBahagian mesin
Bahagian mesinprakhash
 
Bahagian mesin
Bahagian mesinBahagian mesin
Bahagian mesinprakhash
 
Bab iv. modul i mekanisme katup
Bab iv. modul i mekanisme katupBab iv. modul i mekanisme katup
Bab iv. modul i mekanisme katup
Fatkur Rohman
 
Harbour Facility.pptx
Harbour Facility.pptxHarbour Facility.pptx
Harbour Facility.pptx
ssuser9137ac
 
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptx
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptxKK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptx
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptx
NurulQodri3
 

Similar to PPT BAB XII KONSTRUKSI BAGIAN BELAKANG KAPAL (20)

Shaft system
Shaft systemShaft system
Shaft system
 
Bahasa bengkel vs bahasa seni
Bahasa bengkel vs bahasa seniBahasa bengkel vs bahasa seni
Bahasa bengkel vs bahasa seni
 
Http
HttpHttp
Http
 
kapal.ppt
kapal.pptkapal.ppt
kapal.ppt
 
Konstruksi geladak
Konstruksi geladakKonstruksi geladak
Konstruksi geladak
 
STRUKTUR BANGUNAN KAPAL.pptx
STRUKTUR BANGUNAN KAPAL.pptxSTRUKTUR BANGUNAN KAPAL.pptx
STRUKTUR BANGUNAN KAPAL.pptx
 
Tugas mantekprod 1
Tugas mantekprod 1Tugas mantekprod 1
Tugas mantekprod 1
 
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptx
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptxBAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptx
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptx
 
Alas ganda (double bottom)
Alas ganda (double bottom)Alas ganda (double bottom)
Alas ganda (double bottom)
 
Soal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik MesinSoal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
 
Dokumen.tips transmisi pada-traktor
Dokumen.tips transmisi pada-traktorDokumen.tips transmisi pada-traktor
Dokumen.tips transmisi pada-traktor
 
Teori dasar pompa
Teori dasar pompaTeori dasar pompa
Teori dasar pompa
 
Presentasi Kopling
Presentasi KoplingPresentasi Kopling
Presentasi Kopling
 
Motor bensin
Motor bensinMotor bensin
Motor bensin
 
Bab iii. modul i komponen pokok motor mesin
Bab iii. modul i komponen pokok motor mesinBab iii. modul i komponen pokok motor mesin
Bab iii. modul i komponen pokok motor mesin
 
Bahagian mesin
Bahagian mesinBahagian mesin
Bahagian mesin
 
Bahagian mesin
Bahagian mesinBahagian mesin
Bahagian mesin
 
Bab iv. modul i mekanisme katup
Bab iv. modul i mekanisme katupBab iv. modul i mekanisme katup
Bab iv. modul i mekanisme katup
 
Harbour Facility.pptx
Harbour Facility.pptxHarbour Facility.pptx
Harbour Facility.pptx
 
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptx
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptxKK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptx
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptx
 

PPT BAB XII KONSTRUKSI BAGIAN BELAKANG KAPAL

  • 1. dibuat oleh Aldo Devana Arditara
  • 2. Disini akan menjelaskan tentang definisi dari Linggi Buritan, Sekat Ceruk Buritan, Ceruk Buritan , cara menggambar Propeller (Baling-Baling) kapal, dan Tabung Poros Baling-Baling
  • 3. A. Linggi Buritan 1. Linggi Baling-Baling Pejal 2. Linggi Baling-Baling Pelat 3. Linggi Baling-Baling Baja Tuang 4. Sepatu Kemudi B. Sekat Ceruk Buritan C. Ceruk Buritan D. Menggambar Propeller E. Tabung Poros Baling-Baling F. Penyangga Poros Baling-Baling G. Kemudi 1. Daun Kemudi 2. Tongkat Kemudi 3. Kopling Kemudi
  • 4. Konstruksi linggi buritan adalah bagian konstruksi kapal yang merupakan kelanjutan lunas kapal. Bagian linggi ini harus diperbesar atau diberi boss pada bagian yang ditembus oleh poros baling – baling, terutama pada kapal – kapal yang berbaling – baling tunggal atau berbaling – baling tiga. Pada umumnya linggi buritan dibentuk dari batang pejal, pelat, dan baja tempa atau baja tuang.
  • 5. 1. Linggi baling-baling 2. Celanan poros 3. Telapak linggi 4. Linggi kemudi 5. Daun kemudi 6. Pelat penegar 7. Sekat buritan 8. Wrang 9. Selubung poros kemudi 10. Pena kemudi 11. Bos poros baling-baling 12. Baling-baling 13. Tongkat kemudi
  • 6. 1. Linggi baling-baling 2. Sambungan Las 3. Lubang Poros Baling-Baling 4. Lubang Pena Kemudi 5.Daun Kemudi 6. Telapak Linggi atau Sepatu Kemudi 7. Pena Kemudi
  • 7. Ukuran linggi buritan ditentukan berdasarkan peraturan BKI. Linggi baling- baling pejal berbentuk segi empat dan pejal ditentukan menurut rumus: Untuk L ” 120 m, harga 1 = 1,4 L + 90 mm dan, b = 1,6 L + 15 mm. untuk L 120 m, harga l = L + 140 mm dan, b = 0,8 L + 110 mm
  • 8. Linggi baling-baling pelat yang dirakit dari pelat baja ditentukan menurut rumus: t (tebal) = 2,4 ¥ L (mm). b (lebar) = 36 ¥ L (mm). l (panjang) = 50 ¥ L (mm). Dimana: L = Panjang kapal (m).
  • 9. Linggi baling-baling baja tuang ditentukan berdasarkan perhitungan modulus penampang. Modulus penampang terhadap sumbu memanjang kapal tidak boleh kurang dari: Wx = 1,2 L 1,5 (cm3 ) .
  • 10. Bagian bawah linggi buritan yang mendatar disebut telapak linggi sepatu kemudi (sole piece). Telapak linggi ini berfungsi sebagai tumpuan dari kemudi dan ukurannya ditentukan tesendiri oleh BKI berdasarkan perhitungan kapal tidak boleh kurang dari: Modulus penampang sepatu kemudi buritan terhadap sumbu z tidak boleh kurang dari: Wz = B1x k :80
  • 11. sekat ceruk buritan merupakan sekat yang untuk membatasi ceruk buritan dengan ruang muat atau kamar mesin juga berfungsi untuk pegangan tumpuan ujung depan tabung poros baling-baling. Sesuai dengan ketentuan dari Biro Klasifikasi, pemasangan ceruk buritan pada jarak sekurang-kurangnya tiga sampai lima kali jarak gading diukur dari ujung depan bos poros baling- baling dan harus diteruskan sampai ke geladak lambung timbul atau sampai pada plat-form kedap air yang terletak diatas garis muat. Ceruk buritan (After Peak Tank) yaitu tangki yang dibatasi oleh linggi buritan dan dinding sekat kedap air belakang. Ceruk buritan digunakan sebagai tangki air ballast
  • 12.
  • 13. Propeller adalah bagian yang sangat penting dalam menentukan olah gerak kapal. Propeller sendiri adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan gaya dorong yang berasal dari daya mesin yang di transmisikan melalui poros. Dengan kata lain propeller berfungsi merubah tenaga mesin menjadi dorongan sesuai dengan kombinasi RPM dan kecepatan. Propeller adalah komponen mesin yang digunakan untuk mentransmisikan daya dengan mengkonversi gerakan rotasi menjadi daya dorong (thrust).
  • 14. MACAM-MACAM PROPELLER FPP merupakan propeller jenis tetap dan cocok untuk tipe kapal besar yang memiliki kapasitas rpm rendah dan torsi yang lumayan tinggi. Pemakaian FPP ini cukup ekonomis jika dibandingkan jenis propeller lainnya karena yang dibutuhkan hanya bahan bakar dalam jumlah sedikit. Pada pemakaiannya, jenis propeller tipe ini mempunyai getaran yang cukup sedikit dan gravitasinya lumayan kecil. Jenis ini mendapatkan gaya dorong dari setiap blade pada propeller. Desain setiap blade pada jenis ini juga menyerupai airfil dalam aliran sebuah fluida. 1.FIXED PITCH PROPELLER (FPP)
  • 15. MACAM-MACAM PROPELLER FPP merupakan propeller jenis tetap dan cocok untuk tipe kapal besar yang memiliki kapasitas rpm rendah dan torsi yang lumayan tinggi. Pemakaian FPP ini cukup ekonomis jika dibandingkan jenis propeller lainnya karena yang dibutuhkan hanya bahan bakar dalam jumlah sedikit. Pada pemakaiannya, jenis propeller tipe ini mempunyai getaran yang cukup sedikit dan gravitasinya lumayan kecil. Jenis ini mendapatkan gaya dorong dari setiap blade pada propeller. Desain setiap blade pada jenis ini juga menyerupai airfil dalam aliran sebuah fluida. 2. CONTROLLABLE PITCH PROPELLER(CPP)
  • 16. MACAM-MACAM PROPELLER Membuat ujung baling-baling sedemikian rupa untuk mengurangi kavitasi pada ujung balingbaling dan mengurangi getaran, baling- baling jenis ini lazim disebut Highly Skewed 3. HIGHLY SKEWED PROPELLER
  • 17. MACAM-MACAM PROPELLER Baling-baling self-pitching adalah jenis baling- baling yang secara otomatis mengoptimalkan pitchnya untuk kecepatan poros dan perahu yang berbeda. Hal ini dirancang untuk menyesuaikan sudut pitch blade untuk mempertahankan kecepatan rotasi konstan dan untuk mengoptimalkan efisiensi baling- baling 4. SELF PITCHING
  • 18. MACAM-MACAM PROPELLER Tip Vortex Free Propeller adalah istilah yang mengacu pada desain propeller yang mampu mengurangi atau menghilangkan pembentukan tip Vortex, yaitu aliran udara yang terbentuk di ujung baling-baling propeller. Tip Vortex dapat mempengaruhi kinerja propeller dan menyebabkan masalah seperti kavitasi dan gangguan. 5. TIP VORTEX FREE (TVP)
  • 19. MACAM-MACAM PROPELLER Contra rotating adalah baling-baling kontra- rotasi koaksial atau baling-baling berkecepatan tinggi, dirancang untuk memaksimalkan output daya dari mesin piston tunggal atau turboprop dengan menggunakan roda gigi planetary atau roda gigi pacu untuk menggerakkan dua baling- baling ke arah yang berlawanan 6. CONTRA ROTATING
  • 20. MACAM-MACAM PROPELLER Propeller thruster adalah sebuah alat pendorong yang digunakan untuk menghasilkan dorongan pada pesawat atau kapal. Pada pesawat, propeller thruster digerakkan oleh mesin pembakaran dalam, yang memutar baling-baling untuk menghasilkan dorongan. 7. PROPELLER THRUSTER
  • 21. MACAM-MACAM PROPELLER Kort nozzle propeller adalah propeller kapal laut yang dilengkapi dengan nozzle non- putar. Nozzle ini berfungsi untuk meningkatkan efisiensi propeller, terutama pada propeller yang terlalu terbebani atau memiliki diameter terbatas. Kort nozzle juga dapat meningkatkan stabilitas arah kapal dan mengurangi kerentanan terhadap puing- puing. 8. KORT NOZZLE
  • 22. MACAM-MACAM PROPELLER Steerable Thruster adalah jenis mekanisme propulsi yang memberikan kemampuan manuver lebih baik dibandingkan sistem konvensional. Ini terdiri dari baling-baling yang ditempatkan di pod yang dapat diputar 360 derajat, memungkinkan kapal bergerak ke segala arah. 9. STEERABLE THRUSTER
  • 23. MACAM-MACAM PROPELLER Roda dayung (Paddle Wheel) adalah suatu bentuk kincir air atau impeler yang sejumlah dayung dipasang di sekeliling roda, digunakan untuk berbagai keperluan seperti pemompaan, penggerak, dan pembangkit listrik. 10. PADDLE WHEEL
  • 24. MACAM-MACAM PROPELLER Baling-baling waterjet, juga dikenal sebagai propulsi jet air, adalah sistem kelautan yang menghasilkan semburan air untuk penggerak. Ini adalah bentuk sistem propulsi populer yang digunakan dalam industri kelautan, terutama untuk kapal yang membutuhkan kecepatan tinggi, draft dangkal, dan propulsi terlindungi. 11. WATERJET
  • 25. MACAM-MACAM PROPELLER Voith Schneider Propeller adalah sistem propulsi laut khusus yang dikembangkan oleh Voith Group berdasarkan desain cyclorotor. Sistem ini menggabungkan propulsi dan kemudi dalam satu unit, sehingga memungkinkan manuver yang cepat, aman, dan tepat, bahkan dalam kondisi yang sulit. Voith Schneider Propeller (VSP) dapat mengubah arah dorongnya hampir secara instan dan sangat cocok digunakan pada kapal tunda dan feri. 12. VOITH SCHNEIDER
  • 26. MACAM-MACAM PROPELLER Schottel Cone Jet Propeller adalah jenis sistem propulsi jet yang dikembangkan oleh Schottel untuk digunakan sebagai penggerak utama atau sebagai alat bantu manuver haluan untuk kapal dengan rancangan sangat dangkal. 13. SCHOTTEL CONE JET
  • 27. MACAM-MACAM PROPELLER Baling-baling penggerak elektromagnetik mengacu pada sistem propulsi yang mempercepat suatu benda menggunakan aliran arus listrik dan medan magnet. Salah satu jenis baling-baling propulsi elektromagnetik tertentu adalah pendorong yang digerakkan oleh rim, yang merupakan jenis unit propulsi listrik baru untuk kapal. 14. ELECTROMAGNETIC PROPULSION
  • 28. 1) Trailing edge 2) Face 3) Fillet area 4) Hub or Boss 5) Hub or Boss Cap 6) Leading edge 7) Back 8) Propeller shaft 9) Stern tube bearing 10) Stern tube
  • 29. B. Expanded Area Adalah luasan daun baling baling bila dibentangkan. A. Projected Area Adalah luasan dari daun baling baling jika dilihat dari arah tegak lurus poros propeller. C. Developed Area Adalah luasan yang dibentuk dari lengkungan daun baling baling.
  • 30. Tabung poros baling baling adalah tabung yang dipergunakan sebagai selubung poros yang menhubungkan ke bagian luar kapal, dalam tabung inilah terdapat sistem kekedapan dan bantalan yang menyangga beban poros baling baling.
  • 31. Proses pelumasannya adalah sebagai berikut. Air laut masuk kedalam tabung buritan melalui celah antara poros dan bantalan belakang, sedangkan pada bagian ujung depan tabung ini dipasang paking dan penekan paking untuk mencegah masuknya air kedalam kamar mesin. Penekan paking ini digunakan untuk menekan paking jika terjadi perembesan atau kebocoran air pelumas dengan cara memutar baut penekan. Bahan bantalan poros yang digunakan adalah kayu pok (lignum vitae) atau bahan karet sintetis.
  • 32. Pada pelumasan dengan minyak pelumas, bahan bantalan yang digunakan adalah babbit logam putih. Bantalan mempunyai celah-celah atau lubang-lubang dengan ukuran tertentu, agar minyak pelumas dapat merata melumasi permukaan poros dan bantalan. Minyak pelumas ditampung pada tangki khusus yang dihubungkan dengan system pipa ketabung buritan. Dengan pemompaan, minyak pelumas dapat bersirkulasi dan melumasi bagian-bagian yang memerlukan.
  • 34. Kapal-kapal yang direncanakan mempunyai baling-baling ganda, sebagian besar porosnya akan menyembul keluar dari badan kapal. Hal tersebut memerlukan perencanaan khusus untuk membuat penyangga atau penopang poros baling-baling.Penyangga poros yang terletak dekat baling?baling pada umumnya dibuat dari bahan baja tuang dan terdiri atas sebuah lengan atau dua buah lengan. Penyangga poros yang terdiri satu lengan dibentuk dari kombinasi antara kerangka baja tulang dan pelat baja seperti diperlihatkan pada gambar 13.6B adapun poros baling-baling yang terdiri atas dua buah lengan dilaskan ke pelat lambung atau menembus pelat kulit dan dihubungkan kuat-kuat ke wrang dan penumpu yang diperkuat
  • 35. Kemudi kapal merupakan suatu alat kapal yang digunanakan untuk mengubah dan menentukan arah gerak kapal, baik arah lurus maupun belok kapal. Kemudi kapal ditempatkan diujung belakang lambung kapal atau buritan dibelakang propeler kapal. Prinsip kerja kemudi kapal yaitu dengan mengubah arah arus fluida yang mengakibatkan perubahan arah gerak kapal. Cara kerja kemudi kapal yaitu kemudi digerakan secara mekanis atau hidrolik dari anjungan dengan menggerakan roda kemudi.
  • 36. Daun kemudi pada awalnya dibuat dari pelat tunggal dan penegar-penegar yang dikeling pada bagian sisi pelat. Jenis kemudi ini sekarang sudah diganti dengan bentuk kemudi pelat ganda, terutama pada kapal-kapal yang berukuran relative besar. Kemudi pelat ganda terdiri atas lembaran pelat ganda dan didalamnya berongga, sehingga membentuk suatu garis aliran yang baik (streamline), yang bentuk penampangnya seperti sayap (foil). •
  • 37. 1. Pelat sisi daun kemudi. 2. Penegar tegak. 3. Penegar mendatar. 4. Pelat hadap. 5. Las lubang.
  • 38. 1). Kemudi biasa, yaitu kemudi yang mempunyai luas daun kemudi yang terletak dibelakang sumbu putar kemudi Teknik Gambar Rancang Bangun Kapal Direktorat Pembinaan Sekolah Menemgah Kejuruan 390. 2). Kemudi balansir, yaitu jenis kemudi yang mempunyai luas daun yang terbagi atas dua bagian, didepan dan dibelakang sumbu putar kemudi. 3). Kemudi setengah balansir, yaitu jenis kemudi yang bagian atas termasuk kemudi biasa, tetapi bagian bawah merupakan kemudi balansir. Kemudi bagian bawah dan atas tetap merupakan satu bagian.
  • 39. 1). Kemudi meletak, yaitu kemudi yang sebagian besar bebannya ditumpu oleh sepatu kemudi. 2). Kemudi menggantung, yaitu kemudi yang sebagian besar bebannya disangga oleh bantalan-bantalan kemudi digeladak. 3). Kemudi setengah menggantung, yaitu kemudi yang bebannya disangga oleh bantalan-bantalan pada tanduk kemudi.
  • 40. Tongkat kemudi kapal adalah bagian dari sistem kemudi kapal yang berbentuk poros silinder yang digerakan oleh steering gear sehingga dapat berputar dengan kecepatan dan sudut tertentu 1. Celaga kemudi. 2. Tempat pelumasan 3. Pelumas 4. Tongkat kemudi 5. Selubung poros kemudi 6. Paking 7. Penekan paking 8. Bantalan 9. Bantalan penyangga 10. Geladak
  • 41. Kopling kemudi kapal adalah perangkat yang menghubungkan daun kemudi dengan tongkat kemudi pada sistem kemudi kapal. Kopling ini sifatnya fixed dan dibaut pada setiap sisi kopling. Pada umumnya, kopling kemudi didesain sedemikian agar dapat dilepas ketika melakukan perbaikan sistem kemudi kapal
  • 42. Buku Teknik Kapal Baja Jilid 2 https://text- id.123dok.com/docume nt/7q0pn15xz-sekat- ceruk-buritan-ceruk- buritan.html#google_vi gnette https://berlianarswendo konstruksikapal1.wordpr ess.com/2016/04/05/k onstruksi-linggi- buritan/ http://repository.unimar - amni.ac.id/1750/2/12.%2 0BAB%202%20awal.rtf %20REVISI.pdf# https://text- id.123dok.com/docume nt/4yr84o38z-linggi- baling-baling-pejal- sepatu-kemudi.html https://www.suzuki.co.id /news/cara-kerja- baling-baling-kapal- laut-dan-jenisnya https://www.kapaldanlo gistik.com/2021/10/tipe -jenis-propeller-kapal- lengkap.html http://repository.unsad a.ac.id/354/3/BAB%20II. pdf
  • 43. kesimpulan yang bisa saya dapat adalah lebih mengetahui konstruksi bagian belakang kapal seperti pengertian linggi buritan, sekat ceruk buritan, dan ceruk buritan, bisa mengetahui tata cara menggambar baling-baling kapal, bagian-bagian yang ada pada stern tube, macam-macam daun kemudi
  • 44. Saya harap kita semua bisa mendapatkan pengetahuan yang berguna dari presentasi ini.